Oleh :
1. Novita Dyah Bintari
2. Top Member Only
(142590083)
(142590084)
PRAKTIKUM II
AKTIVITAS PROTOPLASMA
I. Tujuan
1. Melihat venomena siklosis pada protoplasma
2. Membuktikan proses difusi baik in-vitro maupun in-vivo
3. Membuktikan peristiwa osmosis baik in-vitro maupun in-vivo
4. Melihat peristiwa plasmolisis/krenasi dan hemolisis
II. Kompetensi
1. Dapat menjelaskan manfaat siklosis dalam distribusi internal
2. Dapat menjelaskan akibat osmosis pada sel organisme dan jaringan tumbuhan
3. Dapat menjelaskan manfaat peristiwa difusi dalam proses kehidupan
4. Dapat menjelaskan akibat plasmolisis/krenasi dan hemolisis pada sel organisme
dan jaringan tumbuhan
III. Dasar teori
Protoplasma merupakan isi sel hidup, yang dapat dibedakan atas;
A. Sitoplasma, yaitu cairan yang terdapat di luar nukleus, dan
B. Nukleoplasma, yaitu cairan yang terdapat di dalam nukleus
Protoplasma dapat menunjukkan sifat kimia dan fisik. Sifat kimia protoplasma
adalah menekankan pada kandungan yang tersusun atas;
1. Bahan organik, seperti karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat
2. Bahan anorganik, seperti air dan mineral
Sifat fisik protoplasma adalah menekankan pada sistem yang didasarkan pada
ukuran partikel, dibedakan atas:
1. Larutan, yang molekul-molekulnya berukuran < 0,001 ,
2. Koloid, yang molekul-molekulnya berukuran 0,001 0,1 dan,
3. Suspensi yang partikel-partikelnya berukuran > 0,1 ,
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sifat fisik protoplasma adalah suhu,
gaya, tekanan air, dan muatan listrik.
Menurut Max Schuitze (1825-1874), protoplasma merupakan dasar fisik
kehidupan, sehingga sel merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup.
Fenomena-fenomena fisik yang terdapat dalam protoplasma antara lain adalah:
1. Siklosis, yaitu gerak melingkar sitoplasma mengelilingi vakuola sel.
2. Difusi, yaitu geral berpindah molekul-molekul solut dari larutan konsentrasi
tinggi ke larutan berkonsentrasi rendah tanpa atau melebihi membran
permeabel.
3. Osmosis, yaitu gerak berpindah molekul-molekul solven dari larutan
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui membran semipermeabel.
IV. Bahan
1. Daun Elodea sp.
2. Daun Rhoeo discolor
3. Larutan garam dapur 10% (10 gram garam dapur dalam 100 ml aquadest)
4. Air kran
5. Larutan safranin atau kristal violet
6. Air dingin
7. Air panas
V. Alat
1. Mikroskop cahaya
2. Pipet tetes
3. Gelas beaker
4. Stopwatch
5. Tabung reaksi
6. Obyek glass dan cover glass
7. Gelas beaker
8. Silet
9. Cawan petri
VI. Cara kerja
A. Melihat gerak osmosis
1. Ambillah daun Elodea sp yang masih segar, letakkan pada gelas obyek
dan lihatlah dengan mikroskop cahaya
2. Perhatikan arah gerak kloroplas, yang sebenarnya adalah gerak
sitoplasma. Gerakan ini disebut siklosis.
3. Gambarlah pola gerak yang anda lihat pada lembar
B. Membuktikan proses difusi secara in-vitro dan in-vivo
(a). Difusi in-vitro
1. Ambil 3 tabung reaksi, masing-masing isilah dengan air kira-kira
separuhnya, lalu tambahkan ke dalam masing-masing tabung 1 tetes
larutan kristal violet atau safranin.
2.
3.
percobaan.
C. Melihat peristiwa plasmolisis/krenasi dan hemolisis
1. Sayatlah sel epidermis daun Rhoeo discolor yang berwarna ungu ( 2
sayatan tipis ), lalu masing-masing sayatan letakkan pada gelas objek yang
berbeda.
2. Setelah itu gelas obyek I ditetesi dengan air kran dan gelas obyek II
ditetesi dengan larutan NaCl, lalu masing-masing ditutup dengan gelas
penutup, catatlah dengan menggunakan alat pencatat waktu (stopwatch)
beberapa lama terjadi perubahan pada struktur selnya.
3. Lihatlah spesimen pada kedua gelas objek dengan mikroskop cahaya,
selanjutnya gambarlah strukturnya pada lembar hasil kerja
4. Lakukan langkah-langkah seperti diatas dengan mengganti daun Rhoeo
discolor dengan darah katak atau darah manusia. Bandingkan hasilnya
dengan darah katak atau darah manusia yang bermedium larutan Ringer
(garam fisiologis).
VII. Hasil kerja
1. Gambar 1. Gerak silosis protoplasma
Keterangan
a) Searah
dengan
jarum Jam
b) Gerak
arah
siklosis,
dibedakan menjadi 2
macam, yakni gerak sirkulasi yaitu gerak yang mengelilingi ruangan sel dari
sisi sel ke sisi lainnya, sedangkan gerak rotasi merupakan gerak plasma
mengelilingi vakuola. Bedasarkan pengamatan yang telah dilakukan,
merupakan jenis gerak sirkulasi, yakni gerak yang mengelilingi ruangan sel
2.
3.
SESUDA
H
3.
3.
3.
3.
Gambar sel-sel representative daun Rhoeo discolor pada medium air dan larutan
NaCl:
1). Medium air;
2). Medium
NaCl;
Keterangan:
Sel daun berbentuk heksagonal, dan memiliki klorofil serta pigmen
warna ungu
3). Waktu perubahan yang diperlukan dalam medium air : 3 menit
4) Waktu perubahan yang diperlukan dalam medium NaCl: 3 menit
VIII. Diskusi
1. Sebutkan ciri-ciri sistem koloid?
(a). Sistem koloid mempunyai ukuran partikel 10-7 10-5 cm.
(b). Partikelnya dapat dilihat dengan mikroskop ultra.
(c). Partikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, tetapi
dapat disaring menggunakan kertas perkamen.
(d). Koloid tahan lama.
(e). Koloid akan terakugulasi apabila ditambah larutan. Koloid mempunyai
sifat elektrolit.Koloid termasuk campuran homogen.
2. Apa pengaruh suhu terhadap proses difusi ? mengapa demikian ?
Suhu yang lebih tinggi meningkatkan energi dan karena itu gerakan
molekul, meningkatkan laju difusi. Suhu yang lebih rendah menurunkan
energi molekul, sehingga mengurangi laju difusi.
3. Bagaimana kondisi tekanan turgor sel daun Rhoeo discolor yang terendam
larutan garam.
Dari
hasil
percobaan
diatas,
daun Rhoeo
discolor telah
(krenasi).
Keriput
ini
dapat
dikembalikan
dengan
cara
Kesimpulan
A. Siklosis, yaitu gerakan berupa arus yang terjadi pada protoplasma yang
berada dalam keadaan aktif. Siklosis ini disebabkan oleh Tekanan Hidrostatis,
Temperatur, pH, Kekentalan (Viskositas), Umur Sel. Pada sel tanaman, siklosis
membantu kloroplas bergerak ke bagian sel yang paling banyak terpapar oleh
cahaya sehingga mengoptimalkan laju fotosintesis . Pergerakan sitoplasma juga
menandakan bahwa sel yang kita amati dengan mikroskop masih berada dalam
keadaan hidup.
B. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Apabila
suhu yang lebih tinggi meningkatkan energi dan karena itu gerakan molekul,
meningkatkan laju difusi. Suhu yang lebih rendah menurunkan energi molekul,
sehingga mengurangi laju difusi.
C. Plasmolisis adalah peristiwa mengkerutnya sitoplasma dan lepasnyamembran
plasma dari dinding sel tumbuhan jika sel dimasukkan ke dalamlarutan
hipertonik (larutan garam lebih dari 1%). Sel daun mengalami plasmolisis saat
ditetesi dengan larutan garam.
LAMPIRAN ALAT DAN BAHAN
Pewarna Kristal
Violet
Larutan Garam
dan Air Keran
Daun Rhoeo
discolor
Petri Disk