PENDAMPING DESA
KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT
Jl. Kopral Rahman Hilir Kantor, Kec. Putussibau Utara Kab. Kapuas Hulu Kalimantan Barat
HP/WA. 081280503764 E-Mail: stephanus_mulyadi@yahoo.de
LAPORAN INDIVIDU
TENAGA AHLI PENGEMBANGAN PELAYANAN DASAR (TA 6)
T.A . 2016
Nama
Posisi
Lokasi Tugas
: KAPUAS HULU
Pendahuluan
Gambaran Umum
Kabupaten Kapuas Hulu, secara astronomis berada pada 0,5 Lintang Utara sampai 1,4 Lintang Selatan dan
111,40 sampai 114,10 Bujur Timur dengan ibukota Putussibau. Sebelah Utara berbatasan dengan Serawak
(Malaysia Timur), sebelah Barat dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sintang dan Melawi, sementara sebelah
Timur berbatasan dengan Propinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Kabupaten Kapuas Hulu merupakan
kabupaten paling timur di Kalimantan Barat dengan luas wilayah 29.842 kilometer persegi (20,33% dari wilayah
Provinsi Kalbar).
1. Letak geografis
Kabupaten
Kapuas
Hulu
memanjang dari arah Barat
ke Timur, dengan jarak
kurang lebih 240 Km dan
melebar
dari
Utara
ke
Selatan dengan jarak kurang
lebih 126,70 Km.
Dari Pontianak, ibu kota
provinsi Kalimantan Barat,
Kabupaten Kapuas Hulu berjarak kurang lebih 657 Km
melalui jalan darat, dan 842
Km melalui Sungai Kapuas.
Waktu tempuh ke Pontianak
kurang lebih empat puluh
lima
menit
penerbangan
menggunakanPesawat Udara
jenis ATR 42 Seri 300/F27
atau kurang lebih 16 jam
dengan kendaraan darat.
2. Icon dunia
Kabupaten yang sangat luas ini termasuk
kabupaten yang sangat unik karena memiliki 2
(dua) icon dunia yaitu Taman Nasional Danau
Sentarum dan Betung Kerihun, yang merupakan
kawasan hutan lindung atau konservasi.
Dilihat dari segi kawasan kehutanan Kapuas
Hulu memiliki kawasan kehutanan sekitar 51,21
% dan Kapuas Hulu merupakan kawasan Hutan
Lindung dan Konservasi terbesar di Kalbar.
Dengan demikian Kabupaten Kapuas Hulu
memberikan sumbangan yang besar dalam
menahan lajunya perubahan iklim dunia.
Pendahuluan (lanjutan)
Jabatan dan Tugas
Berdasarkan Surat Perintah Tugas (SPT) Nomor
414.2/SPT-19-04/TA-6/2016 tanggal 03 Februari 2016 tentang penugasan Tenaga Ahli
Pengembangan Pelayanan Sosial Dasar (TA-PSD)
dalam
melaksanakan
tugas
pendampingan
pelaksanaan implementasi undang-undang nomor
6 tahun 2014 tentang Desa dengan berfokus
untuk memfasilitasi:
1. Pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara
terpadu;
2. Pelayanan pendidikan bagi masyarakat desa
secara terpadu;
3. Pemberdayaan perempuan dan anak;
4. Pemberdayaaan kaum difabel/ berkebutuhan
khusus;
5. Pemberdayaan kelompok marginal;
Tujuan
Hasil yang akan dicapai selama 1 (satu) bulan pelaksanaan kegiatan Pendampingan Desa (Agustus 2016)
1. Mendapatkan data (dan gambaran) konkret
tentang
keadaan
kesehatan,
pendidikan
masyarakat, pemberdayaan perempuan dan
anak dan keluarga miskin di desa.
Selain itu mengadakan kunjungan khusus ke desa BunganJaya dan Tanjung Lokang, dua desa di
hulu sungai Kapuas. Kedua desa ini merupakan
desa terisolir dengan tingkat kesulitan medan
yang sangat ekstrim. Khusus kunjungan ke Tanjung Lokang dilakukan dalam rangka penyerahan
bantuan pemerinta Kab. Kapuas Hulu untuk
korban bencana banjir bandang yang terjadi bulan Juni lalu.
Bulan Agustus TA PSD juga memberikan penguatan kapasitas pengurus BUMDes untuk desa
Temuyuk, Kec. Bunut Hulu.
Aktivitas
Persiapan Bimtek Team RKPDes Kec. Putussibau Selatan
BIMTEK tim penyusunan RKPDES se kec. Putussibau Selatan
4-6,8
Kantoran
9-12
13
15-16
Kantoran
Kunjungan ke kantor Camat Putussibau Selatanwawancara dengan Pak Camat
Aktivitas
Kunjungan ke Putussibau Selatanwawancara dengan Pak Camat dan pendampingan IDM
17
18
19
Kantor BAPPEDARapat Koordinasi pengusulan pelepasan wilayah (enklav) Kawasan Hutan Lindung
dan Taman Nasional di Kapuas Hulu yang masuk ke wilayah perkampungan dan sumber usaha
masyarakat
20
Kantoran
22-23
25-27
Aktivitas
Kantor BAPPEDARapat Koordinasi (lanjutan) pengusulan pelepasan wilayah (enklav) Kawasan Hutan
Lindung dan Taman Nasional di Kapuas Hulu yang masuk ke wilayah perkampungan dan sumber usaha
masyarakat
Kantoran
29
Rakor Kelembagaan Sosial dan Ekonomi DesaTA, PD, PLD,GSC se Kab. Kapuas Hulu di Putussibau
30
31
Tujuan
memberikan pemahaman kepada pemerintah
Desa dan team RKPDes tentang pentingnya
bidang pelayanan social dasar dalam kerangka
pembangunan desa.
Meningkatkan kapasitas aparatur desa dan
team RKPDes dalam penyusunan RKPD yang
holistic dan sesuai dengan prioritas riil di desa.
Melihat situasi PSD konkrit di desa Bungan
Jaya dan Tanjung Lokang.
Kesadaran itu membantu mereka dalam menyusun RKPDES 2017 yang lebih menjawab
kebutuhan dasar masyarakat desa. Sekarang desa-desa yang sudah mendapatkan bimbingan sudah mampu menyusun RKPDES dengan mempertimbangkan prioritas pelayanan bidang PSD.
2. BIMTEK BUMDES
BIMTEK RKPDES menjadi kesempatan yang sangat bagus untuk memberikan penyadaran bagi
Pemerintah Desa dan team RKPDes akan pentingnya pembangunan di desa, khususnya bidang
pelayanan social dasar. Peserta BIMTEK akhirnya
menyadari bahwa selama ini bidang Pelayanan
Sosial Dasar sering terlupakan dalam pembangunan di desa, padahal bidang PSD merupakan prioritas utama pembangunan.
8
4. KONSEP
EKOLOGI
PERMACULTURE
&
DESA
tersohor karena Kabupaten Kapuas Hulu memiliki dua Taman Nasional, yaitu Taman Nasional
Betung Kerihun (TNBK) dan Taman Nasional Danau Sentarum (TNDS). Selain kedua Taman Nasional tersebut tidak tanggung-tanggung, dari 23
kecamatan, 20 kecamatan di Kapuas Hulu memiliki wilayah yang masuk kawasan Hutan Lindung. Mengagumkan!
Tetapi dari segi kemanusiaan Kabupaten Kapuas
Hulu tekor. Tekor karena masyarakat di Kapuas
9
TERHADAP
Entah disengaja atau tidak, pemerintah telah berlaku buruk terhadap masyarakat dikawasan Taman Nasional dan Hutan Lindung. Perlakuan buruk itu bahkan telah melanggar nilai-nilai PANCASILA, khusunya sila kedua dan sila kelima. Sila
kedua Pancasila berbunyi, Kemanusiaan yang adil
dan beradab. Ketika masyarakat di kawasan Taman Nasional atau Hutan Lindung dirampas hak
mereka untuk memiliki dan mengolah tanah, ketika mereka dibiarkan terisolir tanpa akses jalan
yang memadai, bukankah itu telah melanggar asas
dan nilai kemanusiaan? Manusiawikah suatu peraturan atau Undang-Undang yang telah menyebabkan manusia atau sekelompok masyarakat
tertentu kehilangan hak asasi, yaitu hak hidup
mereka? Adakah negara, ketika akan menetapkan
kawasan itu menjadi Taman Nasional atau Hutan
10
menjadi sumber penghidupan masyarakat, misalnya kawasan yang sudah menjadi kebun, ladang,
sawah, tembawang sebelum status TN dan HL
ditetapkan. Maka di sini perlu dilakukan pemetaan
partisipatif, melibatkan warga terdampak, untuk
menetapkan kawasan mana yang sepantasnya
menjadi hak warga.
Pemerintah harus menghormati kemampuan
masyarakat mengelola hutan. Masyarakat yang
terbiasa hidup di sekitar atau di dalam hutan sangat tahu manfaat hutan. Maka secara alami dan
dengan kearifan lokal mereka selalu memelihara
keutuhan hutan. Namun karena keterbatasan sarana-dan prasarana serta informasi, mereka membutuhkan bantuan dari pihak lain (pemerintah)
untuk menata desa dan sumber penghidupan
mereka secara berkelanjutan tanpa harus merusak
alam. Seperti contohnya bagi desa atau dusun
yang memiliki potensi pertanian. Bantuan bisa
berupa pembukaan (rehab) lahan pertanian,
penyediaan sarana-prasarana pertanian dan pembinaan masyarakat dalam hal pertanian. Di sinilah
prinsip subsidiaritas diberlakukan.
REKOMENDASI:
Permaculture terpadu desa ekologi
Dalam pemikiran saya ada satu jalan keluar yang
akan menguntungkan semua pihak. Jalan keluar
itu adalah pembangunan dengan menerapkan
konsep permaculture (prinsip pertnian permanen)
terpadu Desa Ekologi di kawasan Taman Nasional
atau Hutan Lindung. System permaculture adalah
system pertanian organic berkelanjutan. Sistem
pertanian ini memberikan hasil pertanian maksimal bagi masyarakat tetapi ramah lingkungan
dengan penggunaan lahan yang minim.
Sedangkan desa ekologi menjadikan masyarakat
desa sebagai subyek pemelihara keutuhan hutan
serta dapat menarik manfaat dari sektor ekonomi
kreatif, seperti sektor pariwisata dengan mengembangkan wisata ekologi. Tugas pemerintah dan
lembaga lain, misalnya pihak pengelola Taman Nasional, adalah memberdayakan masyarakat setempat untuk ikut mengelola (menjadi pegawai) Taman
Nasional
atau
Hutan
Lindung.
Dengan menerapkan konsep permaculture terpadu
desa ekologi, keutuhan hutan di sekitar desa akan
terjaga karena masyarakat setempat memiliki
sumber penghidupan yang baik dan berkelanjutan
tanpa harus merusak alam. Mimpi ini bisa terwujud, jika pemerintah memiliki niat baik dan
mau repot-repot memajukan rakyatnya. Kita berharap segera ada penataan kawasan yang lebih
manusiawi di Kapuas Hulu.
11
13