Anda di halaman 1dari 17

WARTA PGSD EDISI

KETIGA SEPTEMBER 2016

(RUBRIK WARTA PGSD)

KMD sarana peningkat soft skill mahasiswa


Hay sobat WARTA, UKM Pramuka di Universitas Adi Buana Surabaya
mengadakan serangkaian kegiatan Nih!!! Mau tau kegiatan apa yang dilakukan??
Pasti kalian semua pada penasaran. Yuk langsung aja baca beritanya.......
UKM Pramuka merupakan salah satu dari beberapa UKM yang ada di
UNIPA. Nah kali ini Tim Redaksi dari Warta PGSD sudah meliput dan merangkum
kan berita nya untuk para pembaca sekalian.
KMD merupakan kepanjangan dari Kursus Mahir Dasar kepramukaan yang
bertugas sebagai penyelenggara dan panitia acara ini yaitu para anggota dari UKM
Pramuka dan dibantu oleh para pembina yang lain. Kegiatan KMD ini diikuti oleh
161 peserta yang terdiri dari 142 mahasiswa PGSD, 2 mahasiswa prodi lain di
UNIPA, dan 17 peserta umum. Pada awal nya kegiatan KMD di UNIPA sudah
terbentuk cukup lama sejak masa jabatan rektor pertama yaitu bapak Hudan
Dardiri ujar Maulana Mega Prasetya selaku ketum UKM Pramuka.
Tujuan dari kegiatan KMD ini yaitu untuk membimbing dan membina
kader-kader pramuka agar kedepannya dapat menjadi pembina pramuka yang
profesional dan kompeten serta untuk mengembang kan soft skill para mahasiswa
kedepanya setelah terjun ke sekolah. Jenis kegiatan yang dilakukan dalam KMD
meliputi pelatihan kesiagaan untuk kelas awal, pelatihan penggalangan untuk kelas
akhir.

Kegiatan KMD diawali dengan Technical meeting pada hari Minggu, 28


Agustus 2016 yang bertempat di kampus II UNIPA Menanggal. Kegiatan ini
berlangsung selama 4 hari yaitu 3 hari di kampus dan 1 hari di Kuarcab daerah
Jambangan, Surabaya. Peralatan yang dibawa oleh peserta meliputi: obat-obatan
pribadi, tenda, pasak, tali dll. Peraturan yang ditetapkan oleh para pembina dan
panitia yaitu: Terutama menjaga kebersihan selama pelaksanaan kegiatan KMD
serta kedisiplinan waktu.
Kegiatan KMD ini merupakan suatu kegiatan yang diwajibkan oleh Forum
Universitas sejak dulu yang berguna untuk mengembangkan soft skill dan potensi
para mahasiswa setelah terjun ke lapangan. Menurut bapak Sunyoto Hadi, Khusus
untuk prodi PGSD diwajibkan untuk mengikuti kegiatan KMD sebagai syarat
untuk menjadi guru SD. Serta beliau mengharapkan untuk kedepan nya kegiatan
KMD ini dapat diikuti oleh seluruh prodi yang ada di UNIPA. Agar dapat
menghasilkan lulusan yang Kompeten, Unggul, dan Berkarakter.(innidyun)

(RUBRIK KLINIK KE-SD-AN)

Pembelajaran Efektif dan Menyenangkan Dengan Media


Talking Stick

Gambar penerapan media Talking Stick


ainamulyana.blogspot.com.

Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggungjawab semua pihak yang


terlibat dalam dunia pendidikan terutama bagi guru SD, yang merupakan ujung tombak dalam
pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya
manusia yang berkualitas yang dapat bersaing di zaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru
SD dalam setiap pembelajaran selalu menggunakan pendekatan, strategi dan metode
pembelajaran yang dapat memudahkan siswa memahami materi yang diajarkannya, namun
masih sering terdengar keluhan dari para guru di lapangan tentang materi pelajaran yang terlalu
banyak dan keluhan kekurangan waktu untuk mengajarkannya semua.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, penggunaan model pembelajaran yang
bervariatif masih sangat rendah dan guru cenderung menggunakan model konvesional pada
setiap pembelajaran yang dilakukannya. Hal ini mungkin disebabkan kurangnya penguasaan
guru terhadap model-model pembelajaran yang ada, padahal penguasaan terhadap model-model
pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru, dan sangat
sesuai dengan kurikulum KTSP.
Untuk itu guru perlu meningkatkan mutu pembelajarannya, dimulai dengan rancangan
pembelajaran yang baik dengan memperhatikan tujuan, karakteristik siswa, materi yang
diajarkan, dan sumber belajar yang tersedia. Kenyataannya masih banyak ditemui proses
pembelajaran yang kurang berkualitas, tidak efisien dan kurang mempunyai daya tarik, bahkan
cenderung membosankan, sehingga hasil belajar yang dicapai tidak optimal. Hal ini disebabkan
oleh kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang kurang baik. Untuk mengetahui
mengapa minat siswa tidak seperti yang diharapkan, tentu guru perlu merefleksi diri untuk dapat
mengetahui faktor-faktor penyebab ketidakberhasilan siswa dalam proses belajar.

Tantangan guru dalam mengajar akan semakin kompleks. Siswa saat ini cenderung
mengharapkan gurunya mengajar dengan lebih santai dan menggairahkan. Pembelajaran tematik
pada tingkat satuan Sekolah Dasar pada dasarnya diarahkan pada pembelajaran yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa.
Berdasarkan beberapa fakta diketahui bahwa guru kelas melaksanakan pembelajaran
konvensional/klasikal tanpa mengembangkannya. Dengan kondisi tersebut seharusnya guru
mencari alternatif-alternatif metode pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan
aktivitas pembelajaran di kelas, dan salah satu yang dimaksud dalam hal ini adalah metode
pembelajaran talking stick.
Menurut Hamalik (2007:65), berbagai pendekatan dalam pembelajaran yang harus
diketahui guru dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu:
a) Pembelajaran penerimaan (reception learning), b) pembelajaran penemuan (discovery
learning), c) pembelajaran penguasaan (mastery learning), d) Pembelajaran terpadu (unit
learning). Keempat pendekatan pembelajaran ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Sedangkan untuk melaksanakan pembelajaran dibutuhkan suatu metode sebagai
alat pencapaian tujuan pembelajaran.
Istilahnya, metode talking stick dapat diartikan sebagai metode pembelajaran bermain
tongkat, yaitu pembelajaran yang drancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran
oleh murid dengan menggunakan media tongkat.
Pada prinsipnya, metode talking stick merupakan metode pembelajaran interaktif karena
menekankan pada keterlibatan aktif siswa selama proses pembelajaran. Pembelajaran dapat
dilaksanakan guru dengan berbagai pendekatan. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa,
guru menggunakan media tongkat sebagai alat bantu dalam pelaksanaan talking stick. Talking
stick dapat dilakukan di sela-sela atau akhir pembelajaran. Setelah guru menjelaskan materi
pelajaran, guru meminta siswa untuk melakukan penghafalan materi dengan terlebih dahulu
menetapkan lamanya waktu yang dibutuhkan sampai talking stick akan dilaksanakan. Setelah hal
tersebut dilakukan, maka guru dan siswa memulai talking stick. Guru terlebih dahulu
memberikan tongkat kepada salah satu siswa secara acak, setelah itu guru dan siswa secara
bersama menyanyikan lagu tertentu sambil menyerahkan tongkat dari siswa pertama ke siswa
lainnya, begitu hingga lagu dinyatakan berhenti oleh guru dengan tanda-tanda tertentu yang telah
disepakati.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka alasan dan tujuan utama pemilihan metode talking
stick karena selama proses pembelajaran berlangsung sesudah guru menyajikan materi pelajaran,
siswa diberikan waktu beberapa saat untuk menghafal materi pelajaran yang telah diberikan, agar
dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat talking stick berlangsung. (yunita)

(RUBRIK POROS PENDIDIKAN)

FULL DAY SCHOOL.

acana Sekolah Seharian Penuh atau yang lebih dikenal dengan Full Day School
belakangan ini menjadi viral di masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan.
Bagaimana tidak, kegiatan pembelajaran yang hanya 5 jam saja sudah terasa berat bagi
anak-anak, apalagi memberlakukan sekolah seharian penuh. Tidak hanya anak-anak,
orangtua pun juga turut berkeluh kesah tentang adanya wacana Sekolah Full Day ini.
Setelah Presiden Jokowi melakukan re-shuffle menteri dalam kabinet pemerintahanya termasuk di
dalamnya ada pergantian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yakni dari Bapak Anies Rasyid Baswedan,
Ph.D digantikan oleh Bapak Prof. Dr. Muhajir Effendy, Drs., M.AP. Menteri anyar yang baru mengemban
tugas kurang lebih 3 minggu ini langsung menggegerkan publik dengan mewacanakan adanya Sekolah
Full Day. Sontak wacana ini menjadi kontroversial di berbagai media.
Nah, agar tidak ada kesalahpahaman tentang adanya wacana sekolah full day. Sebenarnya apa sih wacana
sekolah full day menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan? Menurut beliau, sekolah full day ini
bukan berarti siswa diharuskan belajar seharian di sekolah, melainkan siswa bisa beraktifitas di sekolah
dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah setelah jam mata pelajaran habis, tetapi siswa tidak
diperkenankan untuk pulang hingga dijemput orangtuanya sesuai jam kerja. Wacana sekolah full day ini
hanya diberlakukan untuk pendidikan dasar yakni jenjang SD dan SMP baik negeri maupun swasta.
"Dengan sistem sekolah full day ini, secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak
menjadi 'liar' di luar sekolah ketika orangtua mereka masih belum pulang dari kerja," jelas Mendikbud.
Tujuan sistem tersebut adalah agar anak tidak sendiri dirumah ketika orangtua masih bekerja. Karena
sangat banyak sekali pengaruh buruk di luar sekolah di jaman yang serba modern ini. Terorisme,
kejahatan, konten dewasa, dunia gemerlap banyak tersebar di media-media, baik media kovensial maupun
media modern. Dan anak-anak jaman sekarang mengonsumsi ini setiap hari. Memang anak-anak merasa
tidak terpengaruh dengan hal-hal tersebut, karena memang tidak berasa, pengaruhnya masuk ke alam
bawah sadar anak-anak, keputusan yang anak-anak ambil kelak, itu berdasarkan dari hal-hal negatif
tersebut. Contoh, ketika kalian sering melihat gaya
bicara orang barat, lama-lama kebiasaan orang barat
tersebut akan menempel dalam diri anda. Karena kalian
akan menjadi seseorang yang sering kalian lihat dan
dengar, begitupun juga anak-anak.
Konsep sekolah full day, imbuh dia, diterapkan dengan
proses pembelajaran formal setengah hari, kemudian di
jam berikutnya dapat diisi dengan ekstrakurikuler.
Dengan sekolah full day, siswa juga akan libur pada
Sabtu dan Minggu sehingga mereka dapat menghabiskan waktu bersama keluarga.
"Para orangtua setelah pulang kerja dapat menjemput buah hati mereka di sekolah. Orangtua dapat merasa
aman, karena anak-anak mereka tetap berada di bawah bimbingan guru selama mereka di tempat kerja.
Dengan demikian peserta didik dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif dan kontra produktif,
seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan sebagainya," pungkasnya.
Sekolah full day boleh-boleh saja asalkan anak-anak tetap bisa melakukan hobinya setelah jam mata
pelajaran habis, dengan pengawasan penuh para guru. Ingat, mengawasi bukan mengatur.

Well kesimpulannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ingin benar-benar mengubah sistem
pendidikan yang tidak hanya mendidik anak-anak dengan hanya pelajaran akademik melainkan juga
menanamkan nilai moral dan karakter anak bangsa secara riil. (nuha)

(RUBRIK PROFIL TOKOH PENDIDIKAN)

Profil Ki Hajar Dewantara

Nama Asli :
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
Lahir
:
Yogyakarta, 2 Mei 1889
Wafat
:
Yogyakarta, 26 April 1959
Makam
:
Wijayabrata, Yogyakarta
Bersama-sama dengan E.F.E. Douwes Dekker dan Tjipto
Mangoenkoesoemo, Ki Hajar Dewantara adalah pendiri Indische
Partij tahun 1912 (Tiga Serangkai).
Pada tahun 1913 Tiga Serangkai ditangkap dan diasingkan ke Belanda.
Semula Douwes Dekker dibuang ke Kupang, Tjipto Mangoenkoesoemo
dibuang ke Banda Neira(Maluku), dan Ki Hajar Dewantara dibuang ke

Pulau Bangka. Namun, atas permintaan mereka sendiri mereka


diasingkan ke Belanda.
Pada tahun 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan Taman
Siswa. Dia melihat bahwa pergerakan politik saja tidak cukup untuk
menghapus kolonialisme. Lewat taman siswa inilah dikenal metode dan
konsep pendidikan nasional, yaitu konsep Among Sistem (Ing Ngarso
Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani).
Untuk menghormati jasanya dibidang pendidikan, pada tanggal 2 Mei
ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional. Selain itu, ia juga diberi
gelar sebagai Bapak Pendidikan Nasional. Selain di dunia pendidikan,
dia juga merintis penerbitan majalah Hindia Poetra. Dan berjuang
melalui tulisannya yang amat tajam menentang pemerintah kolonial.
Berdasarkan SK Presiden RI No. 305/1959, Ki Hajar Dewantara
diangkat sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional. (yundu)

Profil Prof Dr Muhadjir Effendy (Menteri Pendidikan)


Nah Bapak dan Ibu Guru, supaya
kita
bisa mengenal Mendikbud baru kita,
mari
kita simak Profil dan Biodata Kiprah
Prestasi dalam dunia pendidikan Prof
Muhajir. Prof Dr H Muhadjir
Effendy secara resmi telah ditunjuk
oleh
Presiden Joko Widodo menjadi
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud), menggantikan Dr
Anies
Baswedan. Pengumuman dilakukan
sendiri oleh Jokowi di Istana Negara,
Rabu
(27/7) siang. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini
rencananya siang ini juga akan dilantik bersama menteri baru lainnya
dalam reshuffle jilid 2, Kabinet Kerja Jokowi-JK.
Nama Prof Dr Muhadjir Effendy, MAP kini semakin tenar setelah
menggantikan posisi Anies Baswedan, sebagai Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan. Kepastian mantan Rektor UMM menjadi menteri ini
setelah Joko Widodo membacakan keputusan resufle Kabinet Jilid III di
Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Untuk mengenal Muhadjir lebih dekat, ini biodata lengkapnya seperti
dilansir dari situs UMM :
Nama Lengkap : Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP
Tempat / Tgl. Lahir : Madiun, 29 Juli 1956
Alamat : Malang
Profesi/Status :
1. Pegawai Negeri Sipil (Dosen)
2. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiuyah Periode 2015-2020
Tanda Jasa : Satayalencana Karya Satya XX Tahun 2010

Marital Status : Kawin


Nama Istri : Suryan Widati, SE, MSA., Ak., CA.
Anak : 3

Pendidikan :
1. S-3: Program Doktor Ilmu-Ilmu Sosial, Pascasarjana Universitas
Airlangga Surabaya.
2. S-2: Program Magister Adminsitrasi Publik (MAP), Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta, tamat 1996.
3. Sarjana Pendidikan Sosial IKIP MALANG, tamat 1982
4. Sarjana Muda, Fak. Tarbiyah IAIN MALANG, tamat 1978
5. PGAN 6 TAHUN, tamat 1974, di Madiun
6. PGAN 4 TAHUN, tamat 1972, di Madiun
7. SD AL-ISLAM, tamat 1968, di Madiun
Pendidikan Tambahan:
1. Visiting Program, Regional Security and Defense Policy, National
Defense University, Washington D.C., USA, 1993.
2. Long term course, The Management for Higher Education, Victoria
University, British Columbia, Canada, 1991.
Pengalaman Pekerjaan
Bidang Pendidikan :
1. Menteri Pendidikan sejak 27 Juli 2016
2. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang: 2008-Pebruari 2016
3. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, 2004- 2008.
4. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, 2000- 2004.
5. Pembantu Rektor I/bidang akademik, Univ. Muhammadiyah
Malang, 1996-2000.

6.

Pembantu Rektor III/bidang kemahasiswaan, Univ.


Muhammadiyah Malang, tahun 1984-1996.
7. Dosen tetap IKIP Malang (sekarang Universitas Negeri Malang)
tahun 1986 sampai sekarang. (duana)

(RUBRIK ASAL ANDA TAHU)

SENAM PGSD
Setiap sabtu, warga PGSD rutin mengadakan senam pukul 6.30 WIB.
Kegiatan ini biasanya dilaksanakan di Lapangan Semangat Pagi. Senam ini
bertujuan sebagai wadah pengembangan softskill bagi mahasiswa PGSD Adi
Buana Surabaya. Selain itu, diadakannya senam ini adalah sebagai tempat
bersilaturahminya antar angkatan mahasiswa PGSD Adi Buana Surabaya.
Pengembangan softskill ini salah satunya adalah sebagai pembiasa
calon guru SD sebagai instruktur senam, karena di Sekolah Dasar rutin
diselenggarakan senam bersama. Selain itu dengan adanya senam ini
mahasiswa PGSD belajar kedisiplinan, belajar kedisiplinan ini dikarenakan
mahasiswa yang datang terlambat mengikuti senam akan dibedakan dalam
proses pengabsenan. Manfaat yang dapat terlihat secara kasat mata adalah
tubuh menjadi segar dan bugar. Dengan adanya kualitas tubuh yang sehat
bugar maka kualitas belajar kita akan meningkat seiring dengan kesehatan
tubuh kita.
Instruktur senam pada sabtu pagi ini berasal dari alumni Mahasiswa
PGSD Adi Buana Surabaya.

Bahan senam yang diajarkan bermacam

macam. Dimulai dari senam aerobik, senam daerah, dan senam yang
diajarkan kepada anak anak SD. Dari materi senam yang diajarkan akan
bermanfaat untuk kita sebagai guru SD nantinya.

PGSD PUNYA!!! Budaya bernyanyi para Mahasiswa


Dalam

menumbuhkan

cinta

tanah

air

sekaligus

menumbuh

kembangkan jiwa Nasionalisme para mahasiswa PGSD Unipa Surabaya,


maka Prodi PGSD membuat salah satu kegiatan, yaitu menyanyikan lagu
lagu wajib untuk memulai perkuliahan dan menyanyikan lagu-lagu daerah
ketika mengakhiri perkuliahan di tiap-tiap kelas.
Tidak hanya lagu wajib dan daerah saja yang di nyanyikan, pada hari
tertentu

para

mahasiswa

dianjurkan

menyanyikan

lagu

yang

telah

ditetapkan. Sepeti ketika tgl 21 april menyanyikan lagu ibu kartini dan pada
tanggal 20 april bertepatan dengan lahirnya UNIPA Surabaya maka ditiap
kelas menyanyikan lagu Mars Unipa dan hymne UNIPA sebagai permulaan
perkuliah. Ketentuan yang lain pun setiap hari senin lagu wajib yang harus
dinyanyikan adalah lagu Indonesia Raya.
Disamping untuk membiasakan mahasiswa untuk bernyanyi sekaligus
menghafalkan lagu-lagu wajib maupun daerah yang dapat bermanfaat di
ajarkan kepada murid-murid nantinya. Pada kegiatan ini pun di setiap kelas
nantinya akan bergantian untuk memimpin sebagai dirigen didepan kelas
untuk menyanyikan lagu tersebut. Disamping untuk lebih mengenalkan lagu
daerah dan menghafalkannya, dapat pula

untuk

melatih keberanian

Mahasiswa untuk dapat memimpin didepan kelas. Agar hafal dan dapat
ditularkan kepada murid-murid nantinya, kalau cuma dihafal sesekali, dua
kali memang bisa tapi kalau tidak dibiasakan diulang-ulang nanti bakal lupa.
Sekaligus dapat paham makna lagu tersebut ujar Yeny salah satu
mahasiswa PGSD 2015.

(RUBRIK ALUMNI)

IKHWAN TAKLUK KAN SM3T


Ikhawan Fauzi,

adalah alumni mahasiswa PGSD 2011 B Universitas


PGRI Adi Buana Surabaya yang telah
lolos seleksi SM3T tahun ini. Hal ini
membuktikan bahwa mahasiswa PGSD
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
telah
membuktikan
kulitasnya
setingkat nasional. Ikhwan Fauzi, atau
yang sering disapa mas Ikhwan ini
merupakan anak pertama dan yang
dulunya merupakan alumni hima prodi
PGSD.
Nah, apasih SM3T itu? Apasih
tujuan
dan
manfaatnya?
Berikut
ulasannya

SM3T atau Sarjana Mendidik di


Daerah
terdepan,
Terluar,
dan
Tertinggal adalah merupakan salah
satu program Kemenristek Dikti. Program SM3T sering kali disandingkan
dengan PPG atau Pendidikan Profesi Guru, karena PPG akan langsung
didaptkan oleh tiap tiap peserta SM3T sebagai bonus pengabdian dalam
membantu mencerdaskan kehidupan bangsa di daerah terdepan, terluar dan
tertinggal. Pernyataan tersebut sejalan dengan ucapan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan, Muhammad Nuh yang ditampilkan website kemendikbut
ketika beliau berada di Sorong, Papua Barat.
Ketika kami wawancarai, alasan mas ikhwan ini mengikuti SM3T adalah
karena iseng. Tetapi Iseng disini telah di restui oleh kedua orang tuanya.
Awalnya sih iseng dan ingin mencoba dengan teman saya, ehh.. ternyata
saya ikut lolos. Mungkin karena orang tua saya telah merestui dik, sehingga
jalan saya dimudahkan dalam penyeleksian. Ujar mas Ikhwan ini. Untuk
mendaftar SM3T ini persyaratannya adalah fotokopi KTP, Fotokopi ijazah,
transkrip nilai, surat keteranagn dokter, Surat Keterangan Bebas Narkoba
(SKBN), Surat keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), surat pernyataan belum
menikah yang diberi materai 6000. tambah mas Ikhwan. Ketika kami
menanyakan proses selanjutnya mengenai tahapan setelah administrasi mas
Ikhwan melanjutkan setelah proses administrasi jika lolos nanti tes online
sesuai jurusan yang diempu saat kuliah. Setelah lolos tes online, dilanjutkan
dengan micro teaching dan wawancara. Bila lolos tes wawancara maka akan
diikutkan dalam prakondisi di tempatnya militer sekitar 2 minggu. Kemarin,

pra kondisinya dimulai pada 15. Dan yang menentukan dalam keberhasilan
mengikuti SM3T ini adalah tes online dan wawancara, tes online kemarin
gampang gampang susah. Ujar mas Ikhwan. kalau saat wawancara,
banyak yang harus disiapkan, saat ditempat militer itu kami dilatih mengenai
kedisiplinan. Bangun setengah 4, jam 4 sudah senam, setengah 5 harus
bersih bersih dan sholat. Jam 6 kumpul untuk makan pagi, setelah itu ada
materi untuk peserta SM3T, malamnya kegiatan lagi hingga pukul 11
malam. Tambah mas Ikhwan sambil membuka handphonenya.
Saat ditanya mengenai harapan kedepan, mas ikhwan menjawab
ingin berjuang mengabdi buat nusa dan bangsa, setelah pulang ingin
menjadi orang hebat yang selalu pegang kejujuran. Terus otaknya juga harus
hebat, biar orang lain hormat. Hehe. Ujarnya.
Pesan singkat untuk mahasiswa Tetap semangat kuliahnya. Harus
pintar pintar manage waktu kuliah. Kita kan nantinya jadi guru SD. Harus
jadi yang bener bener kompeten, unggul, dan berkarakter. Jangan hanya
dimulut saja, harus belajar berkata lewat tindakan. Apa lagi kalau kita udah
ngajar di SD, kita nanti yang mendidik anak anak dari yang tidak mampu
menjadi mampu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Inget ya tugas kita
sungguh mulia. Kita bukan hanya sebagai penerus, tapi sebagai penggerak
buat kemajuan negara kita. Kata mas Ikhwan dengan tatapan yang
meyakinkan. (innidfit)

Anda mungkin juga menyukai