Tantangan guru dalam mengajar akan semakin kompleks. Siswa saat ini cenderung
mengharapkan gurunya mengajar dengan lebih santai dan menggairahkan. Pembelajaran tematik
pada tingkat satuan Sekolah Dasar pada dasarnya diarahkan pada pembelajaran yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa.
Berdasarkan beberapa fakta diketahui bahwa guru kelas melaksanakan pembelajaran
konvensional/klasikal tanpa mengembangkannya. Dengan kondisi tersebut seharusnya guru
mencari alternatif-alternatif metode pembelajaran yang memungkinkan dapat meningkatkan
aktivitas pembelajaran di kelas, dan salah satu yang dimaksud dalam hal ini adalah metode
pembelajaran talking stick.
Menurut Hamalik (2007:65), berbagai pendekatan dalam pembelajaran yang harus
diketahui guru dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu:
a) Pembelajaran penerimaan (reception learning), b) pembelajaran penemuan (discovery
learning), c) pembelajaran penguasaan (mastery learning), d) Pembelajaran terpadu (unit
learning). Keempat pendekatan pembelajaran ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Sedangkan untuk melaksanakan pembelajaran dibutuhkan suatu metode sebagai
alat pencapaian tujuan pembelajaran.
Istilahnya, metode talking stick dapat diartikan sebagai metode pembelajaran bermain
tongkat, yaitu pembelajaran yang drancang untuk mengukur tingkat penguasaan materi pelajaran
oleh murid dengan menggunakan media tongkat.
Pada prinsipnya, metode talking stick merupakan metode pembelajaran interaktif karena
menekankan pada keterlibatan aktif siswa selama proses pembelajaran. Pembelajaran dapat
dilaksanakan guru dengan berbagai pendekatan. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa,
guru menggunakan media tongkat sebagai alat bantu dalam pelaksanaan talking stick. Talking
stick dapat dilakukan di sela-sela atau akhir pembelajaran. Setelah guru menjelaskan materi
pelajaran, guru meminta siswa untuk melakukan penghafalan materi dengan terlebih dahulu
menetapkan lamanya waktu yang dibutuhkan sampai talking stick akan dilaksanakan. Setelah hal
tersebut dilakukan, maka guru dan siswa memulai talking stick. Guru terlebih dahulu
memberikan tongkat kepada salah satu siswa secara acak, setelah itu guru dan siswa secara
bersama menyanyikan lagu tertentu sambil menyerahkan tongkat dari siswa pertama ke siswa
lainnya, begitu hingga lagu dinyatakan berhenti oleh guru dengan tanda-tanda tertentu yang telah
disepakati.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka alasan dan tujuan utama pemilihan metode talking
stick karena selama proses pembelajaran berlangsung sesudah guru menyajikan materi pelajaran,
siswa diberikan waktu beberapa saat untuk menghafal materi pelajaran yang telah diberikan, agar
dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru pada saat talking stick berlangsung. (yunita)
acana Sekolah Seharian Penuh atau yang lebih dikenal dengan Full Day School
belakangan ini menjadi viral di masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan.
Bagaimana tidak, kegiatan pembelajaran yang hanya 5 jam saja sudah terasa berat bagi
anak-anak, apalagi memberlakukan sekolah seharian penuh. Tidak hanya anak-anak,
orangtua pun juga turut berkeluh kesah tentang adanya wacana Sekolah Full Day ini.
Setelah Presiden Jokowi melakukan re-shuffle menteri dalam kabinet pemerintahanya termasuk di
dalamnya ada pergantian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yakni dari Bapak Anies Rasyid Baswedan,
Ph.D digantikan oleh Bapak Prof. Dr. Muhajir Effendy, Drs., M.AP. Menteri anyar yang baru mengemban
tugas kurang lebih 3 minggu ini langsung menggegerkan publik dengan mewacanakan adanya Sekolah
Full Day. Sontak wacana ini menjadi kontroversial di berbagai media.
Nah, agar tidak ada kesalahpahaman tentang adanya wacana sekolah full day. Sebenarnya apa sih wacana
sekolah full day menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan? Menurut beliau, sekolah full day ini
bukan berarti siswa diharuskan belajar seharian di sekolah, melainkan siswa bisa beraktifitas di sekolah
dan menyelesaikan tugas-tugas sekolah setelah jam mata pelajaran habis, tetapi siswa tidak
diperkenankan untuk pulang hingga dijemput orangtuanya sesuai jam kerja. Wacana sekolah full day ini
hanya diberlakukan untuk pendidikan dasar yakni jenjang SD dan SMP baik negeri maupun swasta.
"Dengan sistem sekolah full day ini, secara perlahan anak didik akan terbangun karakternya dan tidak
menjadi 'liar' di luar sekolah ketika orangtua mereka masih belum pulang dari kerja," jelas Mendikbud.
Tujuan sistem tersebut adalah agar anak tidak sendiri dirumah ketika orangtua masih bekerja. Karena
sangat banyak sekali pengaruh buruk di luar sekolah di jaman yang serba modern ini. Terorisme,
kejahatan, konten dewasa, dunia gemerlap banyak tersebar di media-media, baik media kovensial maupun
media modern. Dan anak-anak jaman sekarang mengonsumsi ini setiap hari. Memang anak-anak merasa
tidak terpengaruh dengan hal-hal tersebut, karena memang tidak berasa, pengaruhnya masuk ke alam
bawah sadar anak-anak, keputusan yang anak-anak ambil kelak, itu berdasarkan dari hal-hal negatif
tersebut. Contoh, ketika kalian sering melihat gaya
bicara orang barat, lama-lama kebiasaan orang barat
tersebut akan menempel dalam diri anda. Karena kalian
akan menjadi seseorang yang sering kalian lihat dan
dengar, begitupun juga anak-anak.
Konsep sekolah full day, imbuh dia, diterapkan dengan
proses pembelajaran formal setengah hari, kemudian di
jam berikutnya dapat diisi dengan ekstrakurikuler.
Dengan sekolah full day, siswa juga akan libur pada
Sabtu dan Minggu sehingga mereka dapat menghabiskan waktu bersama keluarga.
"Para orangtua setelah pulang kerja dapat menjemput buah hati mereka di sekolah. Orangtua dapat merasa
aman, karena anak-anak mereka tetap berada di bawah bimbingan guru selama mereka di tempat kerja.
Dengan demikian peserta didik dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif dan kontra produktif,
seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan sebagainya," pungkasnya.
Sekolah full day boleh-boleh saja asalkan anak-anak tetap bisa melakukan hobinya setelah jam mata
pelajaran habis, dengan pengawasan penuh para guru. Ingat, mengawasi bukan mengatur.
Well kesimpulannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ingin benar-benar mengubah sistem
pendidikan yang tidak hanya mendidik anak-anak dengan hanya pelajaran akademik melainkan juga
menanamkan nilai moral dan karakter anak bangsa secara riil. (nuha)
Nama Asli :
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat
Lahir
:
Yogyakarta, 2 Mei 1889
Wafat
:
Yogyakarta, 26 April 1959
Makam
:
Wijayabrata, Yogyakarta
Bersama-sama dengan E.F.E. Douwes Dekker dan Tjipto
Mangoenkoesoemo, Ki Hajar Dewantara adalah pendiri Indische
Partij tahun 1912 (Tiga Serangkai).
Pada tahun 1913 Tiga Serangkai ditangkap dan diasingkan ke Belanda.
Semula Douwes Dekker dibuang ke Kupang, Tjipto Mangoenkoesoemo
dibuang ke Banda Neira(Maluku), dan Ki Hajar Dewantara dibuang ke
Pendidikan :
1. S-3: Program Doktor Ilmu-Ilmu Sosial, Pascasarjana Universitas
Airlangga Surabaya.
2. S-2: Program Magister Adminsitrasi Publik (MAP), Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta, tamat 1996.
3. Sarjana Pendidikan Sosial IKIP MALANG, tamat 1982
4. Sarjana Muda, Fak. Tarbiyah IAIN MALANG, tamat 1978
5. PGAN 6 TAHUN, tamat 1974, di Madiun
6. PGAN 4 TAHUN, tamat 1972, di Madiun
7. SD AL-ISLAM, tamat 1968, di Madiun
Pendidikan Tambahan:
1. Visiting Program, Regional Security and Defense Policy, National
Defense University, Washington D.C., USA, 1993.
2. Long term course, The Management for Higher Education, Victoria
University, British Columbia, Canada, 1991.
Pengalaman Pekerjaan
Bidang Pendidikan :
1. Menteri Pendidikan sejak 27 Juli 2016
2. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang: 2008-Pebruari 2016
3. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, 2004- 2008.
4. Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, 2000- 2004.
5. Pembantu Rektor I/bidang akademik, Univ. Muhammadiyah
Malang, 1996-2000.
6.
SENAM PGSD
Setiap sabtu, warga PGSD rutin mengadakan senam pukul 6.30 WIB.
Kegiatan ini biasanya dilaksanakan di Lapangan Semangat Pagi. Senam ini
bertujuan sebagai wadah pengembangan softskill bagi mahasiswa PGSD Adi
Buana Surabaya. Selain itu, diadakannya senam ini adalah sebagai tempat
bersilaturahminya antar angkatan mahasiswa PGSD Adi Buana Surabaya.
Pengembangan softskill ini salah satunya adalah sebagai pembiasa
calon guru SD sebagai instruktur senam, karena di Sekolah Dasar rutin
diselenggarakan senam bersama. Selain itu dengan adanya senam ini
mahasiswa PGSD belajar kedisiplinan, belajar kedisiplinan ini dikarenakan
mahasiswa yang datang terlambat mengikuti senam akan dibedakan dalam
proses pengabsenan. Manfaat yang dapat terlihat secara kasat mata adalah
tubuh menjadi segar dan bugar. Dengan adanya kualitas tubuh yang sehat
bugar maka kualitas belajar kita akan meningkat seiring dengan kesehatan
tubuh kita.
Instruktur senam pada sabtu pagi ini berasal dari alumni Mahasiswa
PGSD Adi Buana Surabaya.
macam. Dimulai dari senam aerobik, senam daerah, dan senam yang
diajarkan kepada anak anak SD. Dari materi senam yang diajarkan akan
bermanfaat untuk kita sebagai guru SD nantinya.
menumbuhkan
cinta
tanah
air
sekaligus
menumbuh
para
mahasiswa
dianjurkan
menyanyikan
lagu
yang
telah
ditetapkan. Sepeti ketika tgl 21 april menyanyikan lagu ibu kartini dan pada
tanggal 20 april bertepatan dengan lahirnya UNIPA Surabaya maka ditiap
kelas menyanyikan lagu Mars Unipa dan hymne UNIPA sebagai permulaan
perkuliah. Ketentuan yang lain pun setiap hari senin lagu wajib yang harus
dinyanyikan adalah lagu Indonesia Raya.
Disamping untuk membiasakan mahasiswa untuk bernyanyi sekaligus
menghafalkan lagu-lagu wajib maupun daerah yang dapat bermanfaat di
ajarkan kepada murid-murid nantinya. Pada kegiatan ini pun di setiap kelas
nantinya akan bergantian untuk memimpin sebagai dirigen didepan kelas
untuk menyanyikan lagu tersebut. Disamping untuk lebih mengenalkan lagu
daerah dan menghafalkannya, dapat pula
untuk
melatih keberanian
Mahasiswa untuk dapat memimpin didepan kelas. Agar hafal dan dapat
ditularkan kepada murid-murid nantinya, kalau cuma dihafal sesekali, dua
kali memang bisa tapi kalau tidak dibiasakan diulang-ulang nanti bakal lupa.
Sekaligus dapat paham makna lagu tersebut ujar Yeny salah satu
mahasiswa PGSD 2015.
(RUBRIK ALUMNI)
pra kondisinya dimulai pada 15. Dan yang menentukan dalam keberhasilan
mengikuti SM3T ini adalah tes online dan wawancara, tes online kemarin
gampang gampang susah. Ujar mas Ikhwan. kalau saat wawancara,
banyak yang harus disiapkan, saat ditempat militer itu kami dilatih mengenai
kedisiplinan. Bangun setengah 4, jam 4 sudah senam, setengah 5 harus
bersih bersih dan sholat. Jam 6 kumpul untuk makan pagi, setelah itu ada
materi untuk peserta SM3T, malamnya kegiatan lagi hingga pukul 11
malam. Tambah mas Ikhwan sambil membuka handphonenya.
Saat ditanya mengenai harapan kedepan, mas ikhwan menjawab
ingin berjuang mengabdi buat nusa dan bangsa, setelah pulang ingin
menjadi orang hebat yang selalu pegang kejujuran. Terus otaknya juga harus
hebat, biar orang lain hormat. Hehe. Ujarnya.
Pesan singkat untuk mahasiswa Tetap semangat kuliahnya. Harus
pintar pintar manage waktu kuliah. Kita kan nantinya jadi guru SD. Harus
jadi yang bener bener kompeten, unggul, dan berkarakter. Jangan hanya
dimulut saja, harus belajar berkata lewat tindakan. Apa lagi kalau kita udah
ngajar di SD, kita nanti yang mendidik anak anak dari yang tidak mampu
menjadi mampu, dari yang tidak bisa menjadi bisa. Inget ya tugas kita
sungguh mulia. Kita bukan hanya sebagai penerus, tapi sebagai penggerak
buat kemajuan negara kita. Kata mas Ikhwan dengan tatapan yang
meyakinkan. (innidfit)