Anda di halaman 1dari 1

Latar Belakang

Di era modern saat ini semakin banyaknya wanita karir mengakibatkan semakan banyaknya ibu
yang sibuk dengan pekerjaannya dan meninggalkan tugas rumah tangganya. Bahan sebagian ibuibu tersebut memiliki bayi yang seharunya masih harus diberi ASI. Hal ini tentu menyulitkan
ibu-ibu saat bekerja di kantor dan terikat waktu. Tidak jarang banyak ibu yang jarang
mengeluarkan ASI karena waktu dikantor yang padat. Padahal jika ASI jarang dikeluarkan dapat
mengakibatkan air susu mengental dan menyebabkan saluran ASI tersumbat. Hal ini tentu
mempengaruhi kesehatan reproduksi pekerja wanita di kantor.
Sebagaian wanita yang tetap berusa memenuhi kebutuhan bayi dengan memberi ASI ekslusif
dengan memompa ASI di kantor namun banyak dari mereka yang masih kesulitan karena tidak
tersedianya ruang laktasi sehingga ada sebagian dari mereka yang memompa ASI di toilet, di
gudang kantor, bahkan di bawah kolong meja. Padahal dalam memompa ASI ibu harus berada
dalam kondisi yang nyaman.
Idealnya setiap kantor baik swasta maupun pemerintah menyediakan ruang laktasi untuk para
pekerjanya. Tidak hanya di kantor tapi juga di tempat fasilitas umum seperti stasiun, terminal,
bandara, tempat rekreasi dan tempat perbelanjaan. Hal ini sudah diatur dalam U nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan pasal 128 ayat 6 yaitu Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga,
Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibu bayi secara penuh dengan
penyediaan waktu dan fasilitas khusus.. tapi pada kenyataannya masih banyak fasilitas umum
dan kantor baik swasta maupun pemerintah yang belum memiliki ruang laktasi yang nyaman dan
bersih.
Keberadaan ruang laktasi secara tidak langsung akan berdampak pada kenyamanan bagi pekerja
perempuan. Selain itu penyediaan ruang laktasi akan berpengaruh pada peningkatan kualitas etos
kerja sumber daya manusia (SDM) pekerja wanita. Dengan adanya ruang laktasi pekerja wanita
akan merasa nyaman sehingga mampu berkonsentrasi untuk bekerja dan menjadi lebih produktif
dalam bekerja.

Anda mungkin juga menyukai