Anda di halaman 1dari 154

KABUPATEN

(SSK)
Provinsi Bengkulu

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u pDisiapkan
aten Muk
omuko
oleh

Page

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wbr.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya telah
tersusun Buku Rencana Strategis Kabupaten Mukomuko, oleh oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi
Kabupaten Mukomuko yang difasilitasi oleh Tim Konsultan sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan
dalam rangka pelaksanaan program pengembangan pembangunan sektor sanitasi.
Buku Rencana Strategiis Pembangunan Sanitasi (Buku Rencana Strategiis Sanitasi) Kabupaten
Mukomuko ini dibuat khusus sebagai percepatan pembangunan sektor sanitasi Kabupaten Mukomuko
berjangka menengah 5 (lima) tahun kedepan (2012 2016). Strategi ini untuk mensinergikan upaya-upaya
yang akan dilakukan pemerintah di berbagai tingkatan (pusat, provinsi, kota), dan lembaga non pemerintah
(sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat maupun kelompok masyarakat) sehingga program
Mukomuko Sehat 2015 dapat terwujud. Buku ini disusun berdasarkan Buku Profil Kondisi Sanitasi
Kabupaten Mukomuko yang telah disusun sebelumnya serta telah dikonsultasi publik guna saran dan
masukan dari seluruh para pemangku kepentingan (stakeholders) terkait.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak tim yang terlibat dalam penyiapan
Buku Rencana Strategis Sanitasi, khususnya tim konsultan pendamping (dari PT Multi Karadiguna JasaMKJ), yang telah banyak membantu dan mendampingi dalam penyusunan SSK Kabupaten Mukomuko ini.
Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada Pokja Sanitasi Kabupaten Mukomuko dalam
penyusunan SSK Kabupaten Mukomuko, seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mukomuko
dan pihak-pihak yang telah membantu penyusunan buku ini.
Akhirnya, saya mengucapkan semoga Buku Rencana Strategiis Sanitasi Kabupaten Mukomuko ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi pembangunan daerah dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat Kabupaten Mukomuko. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk
dan hidayah sehingga pengelolaan sanitasi Kabupaten Mukomuko dapat terselenggara secara baik
dengan dukungan masyarakat sesuai dengan Visi Kabupaten Mukomuko Terbebasnya Kabupaten
Mukomuko dari ketertinggalan Menuju Terwujudnya Masyarakat yang Sejahtera pada 2015. Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wbr.

Mukomuko, Desember 2013


Bupati Mukomuko

H. Ichwan Yunus

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)


Tantangan yang dihadapi Kabupaten Mukomuko terkait dengan masalah sanitasi masih sangat
besar. Permasalahan sanitasi yang dihadapi antara lain terbatasnya sarana infrastruktur pengelolaan air
limbah rumah tangga dan belum dimilikinya IPLT; belum dimilikinya TPA untuk menampung timbulan
sampah yang meningkat dari waktu ke waktu, dan terbatasnya jumlah TPS; masih terdapatnya genangan
di beberapa tempat sebagai akibat kurang optimalnya fungsi drainase kota; meningkatnya kebutuhan air
bersih masyarakat tidak sebanding dengan debit suplai air bersih; serta masih rendahnya kesadaran
masyarakat mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Buku Rencana Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko merupakan dokumen perencanaan
strategis sanitasi yang dibuat khusus sebagai percepatan pembangunan sektor sanitasi Kabupaten
Mukomuko berjangka menengah 5 (lima) tahun kedepan (2012-2016). Terhadap Strategi-strategi yang ada
didalamnya diharapkan akan dapat dilakukan upaya-upaya untuk mensinergikannya dengan program
pemerintah di berbagai tingkatan (pusat, provinsi, kota), dan program/perencanaan pihak-pihak lain non
pemerintah (sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat), maupun aspirasi dan kontribusi kelompok
masyarakat sehingga program Mukomuko Sejahtera dan Sehat 2015 dapat terwujud.
SSK Kabupaten Mukomuko disusun sebagai rencana pembangunan sektor sanitasi dan dijadikan
sebagai pedoman pembangunan sanitasi Kabupaten Mukomuko mulai Tahun 2010 hingga Tahun 2014.
Gambaran rinci SSK adalah sebagai berikut;
- Bab 1 mengenai pendahuluan.
- Bab 2 memberikan penjelasan tentang arah pengembangan sektor sanitasi kota, menjelaskan visi
dan misi, tahapan pengembangan dan pendanaan pengembangan sanitasi
- Bab 3 menjelaskan tentang strategi dan tantangan dalam sektor sanitasi baik untuk semua sub
sektor, memaparkan tentang tujuan, sasaran, tahapan pencapaian dan strategi setiap sub sektor
sanitasi, sektor air bersih dan strategi aspek pendukung layanan sanitasi.
- Bab 4 menjelaskan tentang program dan kegiatan yang akan dilakukan secara terintegrasi antar sub
sektor dan aspek pendukung layanan sanitasi.
- Bab 5 menjelaskan tentang strategi monitoring dan evaluasi program sanitasi kota.
Dengan tersusunnya Buku Rencana Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko diharapkan dapat
mendukung program Mukomuko Sejahtera dan Sehat 2015 dan menjadi dokumen perencanaan legal
untuk perbaikan pembangunan sanitasi Kabupaten Mukomuko.

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Tim Pokja Sanitasi Kabupaten Mukomuko mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
termasuk Tim Konsultan Pendamping, semua Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait, Semua Puskesmas
di lingkungan Kabupaten Mukomuko dan semua pihak serta komponen masyarakat yang telah membantu
baik dalam pikiran, tenaga dan waktu untuk proses penyusunan dan penyempurnaan Buku Rencana
Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko.

Penyusun,

Tim Pelaksana Pokja Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Daftar Isi

Kata Pengantar
2
Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)
3
Daftar Isi
5
Daftar Tabel
6
Daftar Peta
8
Daftar Gambar
9
Daftar Istilah
10
Bab I

Pendahuluan

16
1.1 Latar Belakang
16
1.2 Wilayah cakupan SSK
16
1.3 Maksud dan Tujuan
18
1.4 Metodologi
Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

18
1.5 Posisi SSK dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain
19
Bab II Kerangka Pengembangan Sanitasi
21
2.1 Visi Misi Sanitasi
21
2.2 Tahapan Pengembangan Sanitasi
22
2.3 Perkiraan Pendanaan Pengembangan Sanitasi
30
Bab III Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi
35
3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik
36
3.2 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan
44
3.3 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase
46
3.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Promosi Higinene dan Sanitasi (Prohisan)
48
Bab IV Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi
50
4.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi
50
4.2 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik
55

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

4.3 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan


66
4.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase
76
4.5 Program dan Kegiatan Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan)
82
Bab

Strategi

Monev

93
5.1.

Tujuan

Strategi

Monitoring

Strategi

Evaluasi

Strategi

Monitoring

dan

Evaluasi

Sanitasi

Kabupaten

Mukomuko

Sanitasi

Kabupaten

Mukomuko

93

5.2.
95
5.3.

97
5.4. Pelaporan
98

Daftar Tabel

Tabel 2.1.

Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Mukomuko


21

Tabel 2.2:

Tahapan Pengembangan Air Limbah Domistik Kabupaten Mukomuko


26

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Tabel 2.3:

Tahapan Pengembangan Persampahan Kabupaten Mukomuko

Tabel 2.4:

29
Tahapan Pengembangan Drainase Kabupaten Mukomuko

Tabel 2.5:

30
Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten/Kota untuk Sanitasi
31

Tabel 2.6:

Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan

Tabel 2.7:

31
Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab/Kota untuk
Operasional/Pemeliharaan Sanitasi

Tabel 2.8:

Tabel 2.9

32No Uraian
Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten/Kota untuk Kebutuhan
Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2018
32
Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten/Kota dalam Mendanai
Program/Kegiatan SSK
32

Tabel 3.1:

Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik

Tabel 3.2:

43
Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan

Tabel 3.3:

45
Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase
47

Tabel 3.4:

Tabel 3.5:

Tabel 4.1a:

Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Sanitasi Rumah


Tangga
48
Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Sanitasi Sekolah
49
Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau
Pembiayaan Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

50
Tabel 4.1b:

Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau


Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBD Kab/Kota untuk 5 tahun

Tabel 4.1c:

51
Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau
Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBD Provinsi untuk 5 tahun

Tabel 4.1d:

52
Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau
Pembiayaan Pengembangan Sanitasi APBN untuk 5 tahun

Tabel 4.1e:

53
Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau
Pembiayaan Pengembangan Sanitasi Non Pemerintah untuk 5 tahun

Tabel 4.2a:

Tabel 4.2b:

54
Tabel

Program

dan

Kegiatan

Pengembangan

Air

Limbah

Domestik

55
Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber
Pendanaan APBD Kab/Kota
58

Tabel 4.2c:

abel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber


Pendanaan APBD Provinsi

Tabel 4.3d:

61
Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber
Pendanaan APBN

Tabel 4.3e:

64
Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber
Pendanaan Non Pemerintah

Tabel 4.3a:

65
Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Tabel 4.3b:

66
Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan
APBD Kab/Kota

Tabel 4.3c:

69
Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan
APBD Provinsi

Tabel 4.3d:

72
Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan
APBN

Tabel 4.3e:

73
abel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan
Non Pemerintah

Tabel 4.4a:

74
Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase

Tabel 4.4b:

75
Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD
Kab/Kota

Tabel 4.4c:

77
Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD
Provinsi

Tabel 4.4d:

Tabel 4.4e:

78
Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBN
79
Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan Non
Pemerintah
80

Tabel 4.5a:

Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi


(Prohisan)
81

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Tabel 4.5b:

Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi


(Prohisan) Sumber Pendanaan APBD Kab/Kota

Tabel 4.5c:

85
Tabel Program dan KegiatanPengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan)
Sumber Pendanaan APBD Provinsi

Tabel 4.5d:

88
Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi
(Prohisan) Sumber Pendanaan APBN

Tabel 4.5e:

89
Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi
(Prohisan) Sumber Pendanaan Non Pemerintah

Tabel 5.1a.

91
Matriks

Monev

Implementasi

Sub

Sektor

Air

Limbah

98
Tabel 5.1b.

Matriks

Monev

Implementasi

Sub

Sektor

Persampahan

Tabel 5.1c

99
Matriks

Tabel 5.1d

100
Matriks Monev Implementasi Sub Sektor Promosi Higiene dan Sanitasi

Tabel 5.2.

101
Mekanisme

Monev

Implementasi

Monev

Sub

Sektor

Implementasi

Drainase

SSK

101

Daftar Peta
Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Peta 1.1:

Peta Cakupan Wilayah Kajian

Peta 2.1

17
Tahapan Pencapaian Pembangunan Sub Sektor Air Limbah Domestik

Peta 2.2

25
Tahapan Pencapaian Pembangunan Sub Sektor Persampahan

Peta 2.3

27
Tahapan Pencapaian Pembangunan Sub Sektor Drainase
29

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Daftar Gambar
Gambar 3.1

Internal-Eksternal

matrix

Gambar 3.2

38
SWOT

matrik

Gambar 3.3

38
SWOT matriks untuk pengembangan Air limbah di Kabupaten Mukomuko

Gambar 3.4

42
SWOT matriks untuk pengembangan Sampah di Kabupaten Mukomuko

Gambar 3.5

45
SWOT matriks untuk pengembangan Drainase Lingkungan di Kabupaten
Mukomuko
47

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Daftar Istilah
Air

: Campuran gas-gas, terutama oksigen dan nitrogen, yang mengelilingi bumi dan
membentuk atmosfir (Jica Expert-DPU.2000.Glossary Wastewater Treatment
System.Jakarta)

Air Limbah

: Kotoran dari masyarakat dan rumah tangga dan juga yang berasal dari industri,
air tanah, air permukaan serta buangan lainnya. (Sugiharto.2005.Dasar-Dasar
Pengolahan Air Limbah.Jakarta).

Air limbah Domestik : Air yang telah dipergunakan yang berasal dari rumah tangga atau pemukiman
termasuk didalamnya adalah yang berasal dari kamar mandi tempat cuci, WC,
serta tempat memasak. (Sugiharto.2005.Dasar-Dasar Pengolahan Air
Limbah.Jakarta).
Cubluk

: Disebut juga dengan Soakage/leaching pit, merupakan suatu lubang yang


digunakan untuk menampung tinja manusia dari jamban, berfungsi sebagai
tempat pengendapan tinja dan juga sebagai media peresapan dari cairan yang
masuk. Cairan yang masuk baik dari tinja, air seni maupun air pembilas dari

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

jamban akan meresap ke dalam tanah dan sisa padatan akan teruarai. (Ir. Martin
Dharmasetiawan, Msc.2006.Perencanaan Sarana Sanitasi Perkotaan.Jakarta).
Drainase

: Prasarana yang berfungsi mengalirkan air permukaan ke badan air dan atau ke
bangunan resapan buatan (Balitbang PU)

Drainase Lingkungan

:
Atau disebut juga Ecodrain adalah Rangkaian usaha sejak
dari sumber (hulu) sampai ke muara (hilir) untuk membuang/mengalirkan hujan
kelebihan melalui saluran drainase dan atau sungai ke badan air (pantai/laut,
dana, situ, waduk, dan bozem) dengan waktu seoptimal mungkin sehingga tidak
menyebabkan terjadinya masalah kesehatan dan banjir di dataran banjir yang
dilalui oleh saluran dan atau sungai tersebut (akibat kenaikan debit puncak dan
pemendekan waktu mencapai debit puncak).(DPU.2007)

Drainase Perkotaan : Drainase di wilayah kota yang berfungsi mengendalikan kelebihan air permukaan
sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan manfaat bagi
kegiatan kehidupan manusia (Balitbang PU)
Higiene

: Berasal dari bahasa yunani yang artinya perawatan dan pemeliharaan kesehatan
(Petra Widmer.2005.pangan, papan, dan kebun berguna.Yogyakarta).

IPAL

: Merupakan Instalasi Pengolahan Air Limbah yang mana pada umumnya


tingkatan proses pengolahan air limbah didasarkan pada kondisi karakteristik
kualitas influen yang masuk ke dalam IPAL serta persyaratan kualitas influent
yang ditetapkan.
Tahapan pengolahan IPAL:
1. Pengolahan pendahuluan (pre-treatment)
2. Pengolahan primer (primary treatment)
3. Pengolahan sekunder (secondary treatment)
4. Pengolahan tersier (tertiary treatment)
(Ir. Martin Dharmasetiawan, Msc.2006.Perencanaan Sarana Sanitasi
Perkotaan.Jakarta).
: Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja dengan tujuan untuk menurunkan kandungan
zat organik dari lumpur tinja tersebut yang dapat mencemari lingkungan dan
untuk menurunkan bakteri-bakteri patogen (organisme penyebab penyakit)

IPLT

Jamban Sehat

: Fasilitas pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata rantai penularan
penyakit (Departemen Kesehatan RI.2008.Strategi Nasional Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat.Jakarta).

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

ODF

: Open Defecation Free adalah kondisi ketika setiap individu dalam komunitas
tidak buang air besar sembarangan (Departemen Kesehatan RI.2008.Strategi
Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.Jakarta).

On Site System

: Suatu sistem pengeloan air limbah yang berada di dalam persil (batas tanah
yang dimiliki) atau dengan kata lain pada titik dimana limbah tersebut timbul,
contoh: cubluk, tangki septik. (Robert J. Kodoatie, Ph.D. & Roestam Sjarief,
Ph.D. 2008. Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Yogyakarta).

Off Site System

: Sistem sanitasi secara terpusat adalah suatu sistem yang menggunakan sarana
tertentu untuk membawa air limbah keluar dari persil, dan mengolahnya ke lokasi
tertentu. Air limbah rumah tangga yang diolah secara terpusat di Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL) tersebut adalah berasal dari kamar mandi, toilet
dan dapur.
Suatu sistem pembuangan air limbah yang mengalirkan air limbah dari
sumbernya ke saluran air limbah kota. Kemudian saluran air limbah kota akan
mengumpulkan dan mengalirkan air limbah menuju Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) untuk di olah, sebelum dibuang ke Badan Air Penerima (BAP)
dan/atau dimanfaatkan untuk kepentingan lain.
(Ir. Martin Dharmasetiawan,
Perkotaan.Jakarta).

Pencemaran Air

Msc.2006.Perencanaan

Sarana

Sanitasi

: Masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain
ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya. (DPU.2007).

Pengelolaan Sampah: Kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah (Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun
2008).
Penghasil Sampah : Setiap orang dan/atau akibat proses alam yang menghasilkan timbulan sampah
(Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008).
Peran Masyarakat

: Keterlibatan masyarakat secara sukarela di dalam proses perumusan kebijakan


dan pelaksanaan keputusan dan/atau kebijakan yang berdampak langsung
terhadap kehidupan masyarakat pada setiap tahap kegiatan pembangunan
(perencanaan, desain, implementasi, dan evaluasi). (DPU.2007).

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Produksi Bersih

: Strategi pencegahan dampak lingkungan terpadu yang diterapkan secara terus


menerus pada proses, produk, jasa untuk meningkatkan efisiensi secara
keseluruhan dan mengurangi resiko terhadap manusia maupun lingkungan
(UNEP.1994).
Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan
secara terus-menerus pada setiap kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait
dengan proses produksi, produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan sumberdaya alam, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan
dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya sehingga dapat
meminimalisasi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta
kerusakan lingkungan (KLH.2003).

3R

: Upaya
pengelolaan
sampah
dengan
mencegah
(reduce),
memanfaatkan/memakai kembali (reuse), dan mendaur ulang (recycle). (Tim
Penulis PS.2008.Penanganan & Pengolahan Sampah.Jakarta).

Reduce (Cegah)

: Upaya pengelolaan sampah yang diterapkan dengan meminimalisir jumlah


barang yang digunakan. Pengurangan dilakukan tidak hanya berupa jumlah saja,
tetapi juga mencegah penggunaan barang-barang yang mengandung kimia
berbahaya dan tidak mudah terdekomposisi. (Tim Penulis PS.2008.Penanganan
& Pengolahan Sampah.Jakarta).

Reuse (Pakai Ulang) : Upaya pengelolaan sampah dengan memperpanjang usia penggunaan barang
melalui perawatan dan pemanfaatan kembali barang secara langsung,
diusahakan dipakai berulang-ulang. (Tim Penulis PS.2008.Penanganan &
Pengolahan Sampah.Jakarta).
Recycle (Daur Ulang): Upaya pengelolaan sampah dengan mengolah barang yang tidak terpakai
menjadi barang baru. Upaya ini memerlukan campur tangan produsen pada
praktiknya. Namun, beberapa sampah dapat didaur ulang secara langsung oleh
masyarakat, seperti pengomposan, pembuatan batako dan briket. (Tim Penulis
PS.2008.Penanganan & Pengolahan Sampah.Jakarta).
Sampah

: Sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat
(Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008).

Sampah Anorganik : Sampah yang tidak dapat terurai (undegradable), seperti karet, plastik, kaleng,
dan logam. (Tim Penulis PS.2008.Penanganan & Pengolahan
Sampah.Jakarta).

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Sampah Organik

: Sampah yang berasal dari makhluk hidup, seperti dedaunan dan sampah dapur
dan dapat terurai secara alami (degradable). (Tim Penulis PS.2008.Penanganan
& Pengolahan Sampah.Jakarta).

Sanitasi

: Terdiri dari tiga unsur, yaitu: 1) air limbah domestik; 2) sampah; 3) drainase
(Pusteklim.2008.Manual
Teknologi
Tepat
Guna
Pengolahan Air
Limbah.Yogyakarta).

Sanitasi Dasar

: Sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana buang air besar, sarana
pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga (Departemen Kesehatan
RI.2008.Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.Jakarta).

Sanitasi Total

: Kondisi ketika suatu komunitas: 1) tidak buang air besar (BAB) sembarangan; 2)
Mencuci tangan pakai sabun; 3) Mengelola air minum dan makanan yang aman;
4) Mengelola sampah dengan benar; 5) Mengelola limbah cair rumah tangga
dengan aman (Departemen Kesehatan RI.2008.Strategi Nasional Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat.Jakarta).

Sewerage

: Suatu sistem pembuangan air limbah yang mengalirkan air limbah dari
sumbernya ke saluran air limbah kota, yang selanjutnya akan diteruskan ke IPAL
untuk diolah.
(Ir. Martin Dharmasetiawan,
Perkotaan.Jakarta).

Msc.2006.Perencanaan

Sarana

Sanitasi

Separate/Konvensional System: Pengaliran air limbah yang dipisahkan dengan


air hujan, pengaliran air limbah dengan sistem ini biasanya digunakan perpipaan
air limbah yang terpisah (sewerage) dari saluran drainase, kemudian dialirkan ke
Instalasi Pengolahaan Air Limbah (IPAL), baru kemudian hasil olahan dialirkan ke
badan air penerima (sungai/ laut)
Combine System: pengaliran air limbah yang dicampurkan dengan air hujan,
pengaliran air limbah secara bersama-sama dengan saluran drainase, kemudian
dialirkan ke Instalasi Pengolahaan Air Limbah (IPAL), sebelum dialirkan ke badan
air penerima (sungai/laut).
Sistem IPAL

: Sistem Instalasi Pengolahan air limbah merupakan sistem yang diterapakan


untuk menurunkan kadar polutan yang ada dalam air (berlebih) agar berkurang
sampai batas yang diperbolehkan. Ada beberapa macam cara pengolahan
limbah cair, tergantung dari sifat atau karakteristik dan kandungan parameter
pencemar yang ada.

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Spesifik Sampah

: Sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumnya memerlukan


pengelolaan khusus (Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008).

STBM

: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat adalah pendekatan untuk merubah perilaku


higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode
pemicuan (Departemen Kesehatan RI.2008.Strategi Nasional Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat.Jakarta).

Sumber Sampah

: Asal Timbulan Sampah (Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008).

Tangki Septik

: Merupakan sarana pembuangan air limbah yang sangat umum digunakan


terutama di perkotaan Indonesia. Prinsip utamanya adalah mengendapkan
bahan padatan yang terkandung air limbah dan diuraikan secara anaerobic
(tanpa oksigen) di dalam tangki sedangkan bagian cairnya dialirkan ke bidang
peresapan. (Ir. Martin Dharmasetiawan, Msc.2006.Perencanaan Sarana
Sanitasi Perkotaan.Jakarta).

Tata Ruang

: Wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun yang
tidak direncanakan (terbentuk secara alamiah seperti wilayah aliran sungai,
danau, suaka alam, gua, gunung, dan sejenisnya).
Wujud struktural pemanfaatan ruang adalah susunan unsur-unsur pembentukan
rona lingkungan alam, lingkungan sosial, dan lingkungan buatan yang secara
hirarkis dan struktural berhubungan satu dengan lainnya membentuk tata ruang
(Seperti pusat kota, pusat lingkungan, pusat pemerintahan; prasarana jalan
seperti jalan arteri, jalan kolektor, dan jalan lokal; rancang bangun kota seperti
ketinggian bangunan, garis langit, dan sebagainya).
Pola pemanfaatan ruang adalah bentuk pemanfaatan ruang yang
menggambarkan ukuran, fungsi, serta karakter kegiatan manusia dan atau
kegiatan alam (pola lokasi, sebaran permukiman, tempat kerja, industri, dan
pertanian, serta pola penggunaan tanah perdesaan dan perkotaan).
(Parfi
Khadiyanto.2005.Tata
Ruang
Berbasis
Pada
Kesesuaian
Lahan.Semarang).

TPS

: Tempat Penampungan Sementara adalah tempat sebelum sampah diangkut ke


tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah
terpadu (Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008).

TPA

: Tempat Pembuangan Akhir adalah Tempat untuk memproses dan


mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan
lingkungan (Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008).
Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kabupaten Mukomuko merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi
Bengkulu, yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003, dan

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

diresmikan pada tanggal 23 Mei 2003. Dalam konteks sebuah kabupaten baru, saat ini Pemerintah
Kabupaten Mukomuko sedang sungguh berupaya untuk memacu percepatan pembangunan di segala
sektor, termasuk sektor sanitasi. Sektor sanitasi dipandang sebagai sektor yang penting untuk diarahkan
pengembangannya secara strategis, sejak awal penataan pembangunan fisik dijalankan. Hal ini diyakini
demikian karena Pemerintah Kabupaten Mukomuko yakin bahwa sanitasi merupakan sektor pembangunan
yang memiliki fungsi preventif untuk menjaga kesehatan, kondisi pola hidup, serta lingkungan permukiman
yang sehat, yang pada akhirnya berpengaruh dalam menunjang tingkat kesejahteraan masyarakat. Upaya
demikian sejalan dengan visi pembangunan Kabupaten Mukomuko yaitu mewujudkan masyarakat
Mukomuko sehat yang mandiri dan berkeadilan, sebagaimana tertuang di dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mukomuko 2011 2015.

Kesungguhan komitmen Pemerintah Kabupaten Mukomuko untuk membangun sanitasi ini


dibuktikan dengan langkah penyusunan dokumen Rencana Strategis Pembangunan Sanitasi Kabupaten
Mukomuko 2012 2016. Dokumen ini diharapkan akan mampu untuk menjadi acuan seluruh pemangku
kepentingan Pemerintah Kabupaten Mukomuko dalam membangun sektor sanitasi Kabupaten Mukomuko
hingga jangka waktu 5 (lima) tahun yang akan datang. Sehubungan dengan harapan tersebut, maka
dokumen ini disusun secara koordinatif oleh Kelompok Kerja Sanitasi yang dibentuk oleh Bupati dengan
mandat sah yang dituangkan di dalam SK Bupati Mukomuko No. 107 tahun 2011. Penyusunan dokumen
ini dirancang demikian, agar pembangunan sanitasi dapat dilakukan secara terintegrasi oleh Pemerintah
Kabupaten, dan masyarakat Kabupaten Mukomuko.

1.2 Wilayah cakupan SSK


Peta 1.1: Peta Adminitrasi Kabupaten dan Cakupan Wilayah Kajian

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Peta Adminitrasi Kabupaten dan Cakupan Wilayah Kajian

1.3 Maksud dan Tujuan


1.2.1. Maksud
Dokumen Rencana Strategis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Mukomuko dimaksudkan sebagai
dokumen perencanaan yang berisi kebijakan, strategi, program, dan kegiatan yang dapat dijadikan
rujukan bagi pelaksanaan pembangunan sanitasi jangka menengah di Kabupaten Mukomuko.

1.2.2. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan dokumen rencana strategis pembangunan sanitasi ini adalah:
a. Tujuan Umum
Sebagai pedoman pembangunan sanitasi mulai tahun 2012 hingga tahun 2016.
b. Tujuan Khusus
Dokumen ini diharapkan dapat menjadi:
1) dasar dan pedoman pembagian (sharing) peran antar pelaku pembangunan sanitasi yang
akan melibatkan diri untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi
daerah di Kabupaten Mukomuko,
2) alat kendali untuk terwujudnya pembangunan sanitasi yang berbasis kinerja,
3) gambaran kebutuhan pendanaan sanitasi tahunan dan jangka menengah yang perlu
dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten Mukomuko melalui APBD Kabupaten
Mukomuko, APBD Provinsi Bengkulu, dan APBN.

1.4 Metodologi
Metode penyusunan dokumen Rencana Strategis Pembangunan Sanitasi adalah sebagai berikut :
Studi dokumen dan analisis data sekunder.
Pengamatan secara langsung ke lapangan untuk mendapatkan gambaran kondisi nyata.
Wawancara mendalam kepada nara sumber kunci.
Diskusi kelompok terfokus dengan pihak terkait untuk mendapatkan hasil analisa secara lebih
luas.
Analisis SWOT dan matriks rangking isu prioritas.
Proses penyusunan Rencana Strategis Pembangunan Sanitasi terdiri dari beberapa tahapan yang
tidak dapat terlepas antara satu dengan lainnya, antara lain sebagai berikut :

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

1. Melakukan penilaian dan pemetaan kondisi sanitasi kota saat ini yang dirupakan dalam suatu
dokumen Profil Kondisi Sanitasi Kabupaten Mukomuko yang di dalamnya menggambarkan
kondisi pengelolaan sektor sanitasi.
2. Menetapkan kondisi sanitasi yang diinginkan ke depan yang dituangkan kedalam Visi dan Misi
Sanitasi Kota, dan Tujuan serta Sasaran Pembangunan Sanitasi Kabupaten.
3. Menilai kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan untuk
mengidentifikasi dimana kekuatan, kelemahan, tantangan/ancaman serta peluang Kabupaten
Mukomuko dalam melangkah untuk mengatasi mencapai Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten
Mukomuko.
4. Merumuskan Rencana Strategis Pembangunan Sanitasi Kabupaten Mukomuko yang menjadi
basis penyusunan Program dan Kegiatan Pembangunan Sanitasi Kabupaten Jangka Menengah
(5 tahunan).

1.5 Posisi SSK dan Kaitannya dengan Dokumen Perencanaan Lain


Buku Rencana Strategis Sanitasi Kabupaten (RSSK) Kabupaten Mukomuko merupakan
salah satu dokumen perencanaan sanitasi kabupaten yang dihasilkan oleh Pokja Sanitasi Kabupaten
Mukomuko. Konsultasi Publik Rencana Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko tahun 2012-2016
telah dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 23 Desember 2011 bertempat di Ruang Rapat Gedung
Setda Kabupaten Mukomuko, sebagai upaya menjaring masukan dan dukungan dari pemangku
kepentingan Kabupaten Mukomuko. Berdasarkan dokumen SSK dapat ditarik beberapa simpulan
berupa:
1. Buku Rencana Strategis Sanitasi Kabupaten (RSSK) Kabupaten Mukomuko 2012-2016
kedudukannya berada diatas Renstra serta Renja SKPD, dan merupakan bagian yang
saling melengkapi dengan dokumen RPJMD Kabupaten Mukomuko.
2. Isi dan materi yang tersaji pada buku RSSK Kabupaten Mukomuko menjadi acuan
implementasi program dan kegiatan yang secara signifkan memberikan manfaat
bagi seluruh warga masyarakat Kabupaten Mukomuko didalam mendapatkan
ketersediaan kondisi sanitasi yang nyaman, aman, bersih dan sehat
3. Buku RSSK yang telah disusun oleh SKPD bersama masyarakat Kabupaten
Mukomuko,berdasarkan modul dari PPSP tahun 2010, menjadi pedoman dalam penanganan
dan pembangunan sektor sanitasi terutama yang menyangkut sub sektor persampahan,
drainase lingkungan, air limbah , dan ketersediaan air bersih.
Telah dilaluinya proses penyusunan RSSK yang diawali dengan pelaksanaan studi-studi
pendukung, penyusunan kondisi eksisting sanitasi dalam Buku Putih Sanitasi Kabupaten serta
rangkaian diskusi untuk merumuskan Visi, Misi, Isu Strategis dan strategi SSK yang dihasilkan
dapat dijadikan sebagai :
a. Satu bagian panting yang harus dicermati dan ditindaklanjuti secara bertahap, konsisten dan

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

terpadu oleh seluruh pemangku kepentingan penanganan sektor sanitasi, dengan menjadikan
buku RSSK (termasuk lampiran program dan kegiatannya) sebagai surnber perencanaan
dan penganggaran oleh SKPD teknis dan SKPD pendukung, sehingga penanganan
kegiatan sektor sanitasi dari tahun 2012 2016 dapat berjalan dengan baik dan dapat
mendorong tumbuh kembangnya partisipasi dari swasta dan masyarakat.
b. Perlu diupayakan komunikasi atau pemasaran sanitasi ke berbagai pihak secara
terus menerus dan berkesinambungan, sehingga sanitasi menjadi prioritas dalam
pembangunan Kabupaten Mukomuko.
Kabupaten Mukomuko boleh berbangga karena telah memiliki dokumen Rencana
Strategis Sanitasi Kabupaten (RSSK) tahun 2012 2016 yang disusun melalui proses yang panjang
dan mengikuti mekanisme penyusunan sebagaimana modul panduan PPSP, namun dirasa belum
cukup apabila pada tahapan selanjutnya ternyata program dan kegiatan (disertai indikatif kebutuhan
anggarannya) yang telah disusun ternyata kurang implementatif dan tidak mendapatkan dukungan dari
pihak-pihak terkait, baik secara langsung maupun tidak langsung, terhadap keperdulian dan upayaupaya penanganan dan perbaikan sektor sanitasi.

Penanganan suatu kegiatan besar yang sinergis akan lebih baik dan terukur apabila melalui
perencanaan dengan melibatkan seluruh pihak serta dikerjakan oleh seluruh pihak - pula.
Permasalahan sektor sanitasi (yang meliputi sub sektor drainase lingkungan, air Iimbah domestik,
dan persampahan) adalah permasalahan yang sangat pelik dan nyata, maka perlu disikapi dan
ditangani secara besar dan melalui proses yang baik. Diharapkan Pemerintah Kabupaten
Mukomuko bersama seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kabupaten Mukomuko
lainnya, dapat mengambil langkah yang cermat dan dapat rnemberikan manfaat dari adanya
penanganan sanitasi bagi masyarakat, Amin...

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Bab II
Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bagian ini menjelaskan arah pengembangan sektor sanitasi yang akan memberikan arahan tentang
pembangunan sanitasi kabupaten pada lima (5) tahun kedepan, kebijakan umum sanitasi saat ini dan
arah ke depan serta tujuan dan sasaran pembangunan sektor sanitasi.

2.1 Visi Misi Sanitasi


Visi dan misi sanitasi telah dirumuskan untuk memberi arahan bagi pengembangan sanitasi Kabupaten
Mukomuko dalam rangka mencapai visi dan misi kabupaten.
Tabel 2.1. Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Mukomuko
Visi dan Misi Kabupaten Mukomuko*)

Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Visi
Terbebasnya Kabupaten Mukomuko dari
Ketertinggalan Pada Tahun 2015 Menuju
Terwujudnya Masyarakat yang sejahtera

Visi
Terwujudnya Lingkungan Sehat Kabupaten
Mukomuko Melalui Pembangunan Sanitasi
Yang Partisipatif

Misi

Misi
1.

1.

Melanjutkan Pembangunan ekonomi


kerakyatan untuk pengentasan kemiskinan

2.

Melanjutkan pembangunan infrastruktur


untuk mendukung pembangunan ekonomi,
pembangunan ketahanan pangan, pengembangan
industry dan pariwisata

3.

Melanjutkan pembangunan sumberdaya


manusia melalui peningkatan kualitas dan
kuantitas pelayanan pendidikan dan IPTEK,
kesehatan, social budaya, pemberdayaan

Meningkatkan kesehatan
masyarakat melalui peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat.
2.
Meningkatkan kualitas
lingkungan melalui pembangunan sarana
prasarana air bersih, air limbah, drainase
dan persampahan
3.
Menciptakan iklim yang
mendukung (enabling environment)
pengembangan air bersih dan sanitasi
melalui peningkatan fokus kebijakan
pembangunan sanitasi dan peningkatan
alokasi pendanaan sanitasi.

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

perempuan, pemuda dan olah raga serta


pengelolaan kependudukan.
4.

Melanjutkan pemanfaatan dan


pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Hidup untuk kepentingan peningkatan
kesejahteraan masyarakat secara optimal, dengan
tetap mengedepankan azas kelestarian dan
berkelanjutan.

5.

Memperkuat penegakan hukum dan tata


kelola kepemerintahan untuk mendukung
terciptanya pemerintah yang bersih dan
berwibawa.

4.

Meningkatkan partisipasi
masyarakat melalui penjaringan aspirasi,
pemberdayaan, kesetaraan gender dan
kebersamaan dalam pembangunan
sanitasi
5.
Meningkatkan partisipasi
sektor swasta dalam peningkatan
pelayanan air bersih dan sanitasi

Catatan:
*) Merupakan visi dan misi Kabupaten Mukomuko sebagaimana tertuang dalam Rencana Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Mukomuko tahun 2011 2015.

Dalam penyusunan visi dan misi sanitasi juga mempertimbangkan tujuan dari penataan ruang di Kabupaten
Mukomuko, sebagaimana terdapat dalam dokumen draft Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), yang berbunyi:

Terwujudnya ruang Kabupaten Mukomuko dengan Kemandirian Ekonomi Berbasiskan


Agropolitan dan Minapolitan dengan Selalu mempertahankan Kelestarian Budaya dan
Lingkungan Serta Kemampuan mengantisipasi Bencana
Pencapaian tujuan tersebut dilakukan melalui pelaksanaan kebijakan berikut ini:
1. Meningkatkan aksesibilitas dan pemerataan pelayanan sosial ekonomi dan budaya keseluruh
Kawasan di Kabupaten Mukomuko.
2. Memelihara dan mewujudkan kelestarian lingkungan hidup, serta mengurangi resiko bencana
alam.
3. Mengoptimalkan pemanfaatan ruang kawasan budidaya sesuai dengan daya dukung dan daya
tampung lingkungan.
4. Meningkatkan produktifitas sektor-sektor unggulan sesuai dengan daya dukung lahan.
5. Pengelolaan Kawasan Perbatasan dengan pendekataan Kesejahteraan secara serasi.
6. Membuka peluang investasi dalam rangka meningkatkan perekonomian Wilayah.

2.2 Tahapan Pengembangan Sanitasi

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Terdapat setidaknya lima (5) strategi dalam rangka pencapaian visi dan misi Kabupaten Mukomuko yang terkait
dengan sanitasi, yaitu:

Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur darat, laut dan udara

Pembangunan dan pengembangan infrastruktur dasar penunjang

Peningkatan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial

Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam

Mewujudkan sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel

Pelaksanaan dari strategi tersebut di atas diharapkan dapat berkontribusi pada tercapainya sasaran berikut: (i)
Meningkatnya kuantitas dan kualitas infrastruktur darat, laut dan udara sesuai Standar Pelayanan Minimum
(SPM), (ii) Meningkatnya perlindungan dan pelayanan sosial bagi masyarakat (iii) Meningkatnya kontribusi hasil
pengelolaan sumber daya alam, lingkungan hidup dan bencana terhadap pendapatan daerah dan masyarakat
serta kesejahterahan yang berkelanjutan, serta (iv) peningkatan kapasitas lembaga/institusi pemerintahan.

Arah kebijakan yang telah ditetapkan terkait sanitasi berdasarkan strategi yang ada adalah:
1) Pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur darat, laut dan udara

Pembangunan dan pemeliharaan jalan, jembatan, irigasi dan drainase


Meningkatkan sarana dan prasarana kebinamargaan
Meningkatkan Monitoring, Evaluasi dan Pengendalian kegiatan pembangunan bidang
pekerjaan umum dan perhubungan
Optimalisasi perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian ruang
2) Pembangunan dan pengembangan infrastruktur dasar penunjang

Mengembangkan prasarana lingkungan, air baku dan limbah


Mengembangkan perumahan rakyat yang sesuai standar dan terjangkau
3) Peningkatan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial

Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan akibat penyakit menular dan penyakit
tidak menular
Meningkatkan pengembangan pola hidup dan lingkungan yang sehat
peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui upaya-upaya di bidang
kesehatan
4) Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam

Meningkatkan manajemen pengolahan persampahan


5) Mewujudkan sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel

Membangun kinerja aparatur yang akuntabel


Mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme SDM aparatur
Melakukan debirokratisasi dan restrukturisasi aparatur dan kelembagaan pemerintahan
Meningkatkan kualitas pelayanan publik

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Meningkatakan perencanaan, pembinaan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan


pemerintahan daerah
Optimalisasi penataan dan penyelesaian permasalahan daerah otonomi
Tujuan, sasaran dan arahan pentahapan pembangunan sektor sanitasi Kabupaten Mukomuko tahun 2012
2016 adalah untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Sanitasi Kota yang juga merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan arah dan tujuan pembangunan Kabupaten Mukomuko sebagaimana tertuang dalam
dokumen RPJMD Kabupaten Mukomuko.
A. Tujuan sektor sanitasi
1. Meningkatnya kondisi kesehatan dan kebersihan lingkungan di Kabupaten Mukomuko
2. Meningkatnya pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
3. Meningkatnya cakupan dan tingkat layanan air bersih untuk mendukung pengelolaan sanitasi kota yang
berwawasan lingkungan.
4. Tercapainya target layanan sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM).
B. Sasaran Sektor Sanitasi

1) Tercapainya kondisi bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada tahun 2016.
2) Meningkatnya pengetahuan seluruh stakeholder tentang pilihan (opsi) sanitasi yang
berwawasan lingkungan dan berbiaya rendah pada tahun 2016
3) Terbangunnya dan dimanfaatkannya sarana Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Controlled
Landfill di Kabupetan Mukomuko pada tahun 2016
4) Meningkatnya cakupan layanan persampahan skala Kabupaten Mukomuko dari 4% saat ini
menjadi 10% pada tahun 2016.
5) Meningkatnya proporsi belanja sanitasi dari 0,77% hingga 2% pada tahun 2016.
6) Terbangunnya 1 (satu) sarana Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kabupaten
Mukomuko pada tahun 2016 beserta armada desludging trucknya (truk sedot lumpur tinja).
7) Diadopsinya SPM untuk layanan sanitasi pada tahun 2016.
8) Tersedianya dan dilaksanakannya regulasi tentang sanitasi pada tahun 2016.
9) Berkembangnya praktik 3R berbasis masyarakat di kawasan perkotaan Kabupaten Mukomuko
pada tahun 2016.
10) Meningkatnya proporsi pemberi informasi (komunikan) tentang Perilaku Hidup Bersih dan
sehat dari kalangan PKK, kader kesehatan, dan SKPD sebesar 10% pada tahun 2016.
11) Terwujudnya pengembangan skema community development untuk perbaikan sanitasi
permukiman di wilayah bufferzone dari setiap perusahaan kelapa sawit di Kabupaten
Mukomuko pada tahun 2016.
C. Arahan pentahapan pencapaian sektor sanitasi
Arahan pentahapan pencapaian pembangunan sektor sanitasi disusun berdasarkan pilihan sistem dan
penetapan zona sanitasi dengan mempertimbangkan:

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Arah pengembangan kota yang merupakan perwujudan dari visi dan misi Kabupaten Mukomuko dalam
jangka panjang
Arah pengembangan kota mempertimbangkan fungsi ruang sebagaimanan tercantum dalam dokumen
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Mukomkuko, dengan memfokuskan pada wilayah yang
saat ini berfungsi sebagai pusat perdagangan dan jasa (termasuk perkantoran) serta wilayah yang nantinya
dikembangkan sebagai wilayah perdagangan dan jasa (termasuk perkantoran)
Kepadatan penduduk Kabupaten Mukomuko
Kepadatan penduduk yang digunakan adalah kepadatan penduduk kotor (gross density), yaitu kepadatan
penduduk yang dihitung berdasarkan jumlah penduduk yang terdaftar diwilayah tersebut dibagi dengan luas
wilayah adminitrasinya. Wilayah adminitratif yang digunakan dalam analisa ini adalah wilayah kecamatan.
Kawasan beresiko sanitasi
Merupakan wilayah dengan resiko kesehatan tinggi (skor 3 dan 4) sebagaimana dihasilkan dalam dokumen
Buku Putih Sanitasi. Skor 3 mengidentifikasikan wilayah dengan resiko kesehatan tinggi dan skor 4
mengidentifikasiksn wilayah dengan resiko kesehatan sangat tinggi.
Kondisi fisik wilayah (topografi dan struktur tanah)
Kondisi wilayah yang dimaksud adalah kondisi fisik yang ekstrim (contoh: adanya Rob, topografi yang
curam, struktur tanah yang sangat porous dll). Kondisi fisik ekstrim ini tidak ditemukan di Kabupaten
Mukomuko.

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page

Peta 2.1 Tahapan Pencapaian Pembangunan Sub


Sektor Air Limbah Domestik
Zona 4:
Kec. Lubuk Pinang

Zona 5:
Kec. lainnya

Zona 3:
Kec. Penarik

Zona 1:
Kec. Kota Mukomuko

Zona 5:
Kec. lainnya
LEGENDA

Sistem komunal
(ct. Sanimas)
Sistem Individual
(tangki septik SNI)
Pendekatan
STBM

Zona 2:
Kec. Ipuh

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko


Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page
Page

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pengembangangan pengelolaan air limbah domestik
Kabupaten Mukomuko ditujukan untuk tiga (3) sistem utama yaitu: Sistem komunal, sistem individual,
dan pendekatan STBM.
(i)

Sistem Komunal
Merupakan sistem pengelolaan air limbah yang menggabungkan beberapa keluarga (rumah
tangga) dalam satu sistem pengelolaan limbah. Terpilihnya sistem ini didasari pada kepadatan
penduduk yang cukup tinggi (relatif terhadap wilayah lainnya), merupakan wilayah pusat
pengembangan sesuai RTRW, serta memiliki risiko kesehatan lingkungan yang tinggi
berdasarkan Buku Putih. Wilayah akan difokuskan untuk pengembangan sistem komunal ini
adalah Kecamatan Lubuk Pinang dan Kecamatan Penarik.

(ii)

Sistem individual
Merupakan sistem pengelolaan air limbah secara individu (masing-masing rumah tangga)
menggunakan tangki septik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yaitu tangki kedap.
Terpilihnya sistem ini didasari pada kepadatan penduduk yang cukup tinggi (relatif terhadap
wilayah lainnya), merupakan wilayah pusat pengembangan sesuai RTRW, namun memiliki
risiko kesehatan lingkungan rendah berdasarkan Buku Putih. Wilayah akan difokuskan untuk
pengembangan sistem komunal ini adalah Kecamatan Kota Mukomuko dan Kecamatan Ipuh.

(iii)

Pendekatan STBM
Merupakan sistem pengelolaan air limbah yang mengedepankan proses pemicuan dan
menuntuk peran serta masyarakat yang tinggi. Terpilihnya sistem ini didasari pada kepadatan
penduduk yang rendah (relatif terhadap wilayah lainnya), bukan wilayah pusat pengembangan
sesuai RTRW, serta memiliki risiko kesehatan lingkungan rendah berdasarkan Buku Putih.
Wilayah akan difokuskan untuk pengembangan sistem komunal ini adalah wilayah-wilayah lain
selain dari wilayah pengembangan dua sistem sebelumnya.

Tabel 2.2: Tahapan Pengembangan Air Limbah Domistik Kabupaten Mukomuko


Cakupan
N
Sistem
layanan
Target cakupan layanan (%)
Jangka
Jangka
Jangka
o
eksisting (%)
pendek
menengah
panjang
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
A Sintem On-site
47,1
73,6
90
90
1 Individu (tangki septic)
52
78
90
100
2 Komunal (MCK, MCK++)
3
5
10
10
B Sintem Off-site
0
5
10
10
C Buang Air Sembanrangan
14,5
70
10
0
(BABs)

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko


Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page
Page

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko


Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page
Page

Peta 2.2 Tahapan Pencapaian


Pembangunan Sub Sektor Persampahan

Zona 4:
Kec. Lubuk Pinang
Zona 5:
Kec. lainnya

Zona 3:
Kec. Penarik

Zona 1:
Kec. Kota Mukomuko

Zona 5:
Kec. lainnya
LEGENDA

Minimal cakupan
layanan 70%, 3R,
dan penyapuan jalan

Minimal cakupan
layanan 70%, dan 3R

Cakupan seperlunya
dan pengelolaan
sampah individual

Zona 2:
Kec. Ipuh

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko


Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page
Page

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pengembangangan pengelolaan persampahan Kabupaten
Mukomuko ditujukan untuk mencapai tiga (3) kondisi, yaitu: tercapaianya min. cakupan layanan 70%,
inisiasi kegiatan 3R, serta penyapuan jalan; tercapaianya min. cakupan layanan 70%, inisiasi kegiatan
3R; serta cakupan layanan seperlunya.
(i)

Tercapaianya min. cakupan layanan 70%, inisiasi kegiatan 3R, serta penyapuan jalan.
Sistem pengelolaan sampah diarahkan untuk sistem tidak langsung (meliputi pengumpulan,
penampungan sementara, serta pemrosesan akhir) dengan minimal cakupan 70%. Kegiatan
penyapuan jalan diperlukan karena fungsi wilayah sebagai pusat pengembangan utama.
Wilayah dengan sistem ini adalah Kecamatan Kota Mukomuko dan Kecamatan Ipuh.

(ii)

Tercapaianya min. cakupan layanan 70%, inisiasi kegiatan 3R


Sistem yang dikembangkan seperti pada poin i kecuali tanpa penyapuan jalan. Wilayah akan
difokuskan untuk pengembangan sistem ini adalah Kecamatan Lubuk Pinang dan Kecamatan
Penarik.

(iii)

Cakupan layanan secukupnya


Sistem pengelolaan sampah yang dikembangkan adalah pengelolaan individual. Apapabila
dilakukan sistem tidak langsung (lihat poin i di atas), maka cakupan layanan yang ingin dicapai
adalah cakupan secukupnya. Wilayah yang akan difokuskan untuk pengembangan sistem ini
adalah wilayah-wilayah lain selain dari wilayah pengembangan dua sistem sebelumnya

Tabel 2.3: Tahapan Pengembangan Persampahan Kabupaten Mukomuko


Cakupan
N
Sistem
layanan
Target cakupan layanan (%)
Jangka
Jangka
Jangka
o
eksisting (%)
pendek
menengah
panjang
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
A Penanganan langsung
20,6
40,5
60
80
(direct)
B Penanganan tidak
0
20
60
80
langsung (direct)
C Penanganan berbasis
0
20
60
80
masyarakat

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko


Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page
Page

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko


Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page
Page

Peta 2.3 Tahapan Pencapaian


Pembangunan Sub Sektor Drainase
Lingkungan

Zona 4:
Kec. Lubuk Pinang
Zona 5:
Kec. lainnya

Zona 3:
Kec. Penarik

Zona 1:
Kec. Kota Mukomuko

Zona 5:
Kec. lainnya

LEGENDA

Penanganan jangka
pendek menuju
menengah

Penanganan jangka
menengah

Penanganan jangka
panjang

Zona 2:
Kec. Ipuh

Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko


Strategis Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Page
Page

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa pengembangangan pengelolaan drainase Kabupaten Mukomuko
ditujukan untuk tiga (3) tahapan penanganan, yaitu: penanganan jangka pendek menuju menengah,
penanganan jangka menengah, dan penanganan jangka panjang.
(i)

Penanganan jangka pendek menuju menengah


Penanganan jangka pendek menuju menengah diprioritaskan untuk Kecamatan Kota Mukomuko
dan Kecamatan Ipuh. Pilihan wilayah ini terutama didasari pada pertimbangan fungsi ruang yang
ada.

(ii)

Penanganan jangka menengah


Penanganan jangka menengah diprioritaskan untuk Kecamatan Lubuk Pinang dan Kecamatan
Penarik.

(iii)

Penanganan jangka panjang


Penanganan jangka panjang diprioritaskan untuk wilayah lain selain dari wilayah pengembangan
dua prioritas penanganan sebelumnya

Tabel 2.4: Tahapan Pengembangan Drainase Kabupaten Mukomuko


Cakupan
N
Sistem
layanan
Target cakupan layanan (%)
Jangka
Jangka
Jangka
o
eksisting (%)
pendek
menengah
panjang
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
A Tidak rutin (tempurer)
100
91
91
100
B Rutin
100
4
2
100

2.3 Perkiraan Pendanaan Pengembangan Sanitasi


Karena merupakan Kabupaten pemekaran yang relatif masih muda dan kendala ketersediaan anggaran, maka pada
awal-awal tahap pembangunan infrastruktur Kabupaten ini perhatian terhadap pengembangan sektor sanitasi masih
belum terfokus dan masih kurang memadai. Secara umum alokasi pembiayaan untuk sektor sanitasi di Kabupaten
Mukomuko berfluktuasi , rata-rata per tahun selama kurun 2007 hingga 2010 adalah 2,18%, bahkan pada tahun
2010 belanja sanitasinya menurun menjadi 0,77 % dari total belanja APBD. Rendahnya alokasi penganggaran
tersebut disamping karena faktor keterbatasan dana juga karena berdasarkan RPJMD periode sebelumnya,
pembangunan sanitasi masih belum menjadi prioritas utama. Rendahnya belanja sanitasi juga disebabkan karena
pemda belum memiliki dokumen Rancangan Pengembangan sektor kesanitasian skala Kota/Kabupaten, dimana
antara lain memuat usulanusulan program dan kegiatan sanitasi yang terintegrasi. .
Alokasi Anggaran Kabupaten Mukomuko yang terkait dengan sub sektor sanitasi aperti Tabel berikut:

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 2.5: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten/Kota untuk Sanitasi


Rata-rata
Pertumbu
han

No
Belanja Sanitasi (Rp. Juta)

Uraian
1
1.1
1.2
1.3
1.4
2
2.1
2.2
2.3

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

BELANJA SANITASI

329

400

104

Air Limbah Domestik


Sampah rumah tangga
Drainase lingkungan
PHBS

329*

47

400

57

14.310

5.506

5.355

1.261

2.144

2.899

2.556

4.862

301

978

278

94

25

76

150

272

1.282

531

1.208*

964

1.106*

1.804*

659

1.079

12.727

3.997

3.869

203

1.013

1.019

1.747*

3.511

14.310

5.506

5.355

1.261

2.144

3.228

2.956

4.966

353.764

163.811

241.287

163.699

176.787

189.891

202.987

213.175

4.05%

3.36%

2.22%

0.77%

1.21%

1.70%

1.46%

2.11%

Dana Alokasi Khusus


Dinas Kesehatan
Kantor Lingkungan Hidup
Dinas PU

Pinjaman/Hibah utk
Sanitasi
4 Bantuan Keuangan
Provinsi untuk Sanitasi
Belanja APBD murni untuk
Sanitasi
Total Belanja Langsung
% APBD murni terhadap
Belanja Langsung
Sumber : Realisasi APBD, diolah

Tabel 2.6: Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan


No
1
2
3

Uraian
Perkiraan Belanja Langsung
Perkiraan APBD Murni untuk
Sanitasi
Perkiraan Komitmen Pendanaan
Sanitasi

Prakiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp. Juta)

Total
Pendana
an

2014
3.252

2015
3.577

2016
3.934

2017
4.328

2018
4.761

1.000

1.000

1.100

1.200

1.300

5.600

100

100

110

120

130

560

22.807

Sumber : Realisasi APBD, diolah

Tabel 2.7: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kab/Kota untuk Operasional/Pemeliharaan


SanitasiNo Uraian
S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Uraian

No

Pertumb
uhan
rata-rata

Belanja Sanitasi (Rp. Juta)


2009

2010

2011

2012

2013

1
1.1
1.1.1

BELANJA SANITASI
Air Limbah Domestik

0
0

0
0

0
0

329
0

400
0

104
0

Biaya operasional /
pemeliharaan (justified)

1.2

Sampah rumah
tangga

329*

47

1.2.1

Biaya
operasional/pemeliharaan
(justified)

1.3
1.3.1

Drainase lingkungan

400

57

Biaya
operasional/pemeliharaan
(justified)

Sumber : Realisasi APBD, diolah

Belanja
Tabel 2.8: Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten/Kota
Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2018

Uraian

No

BELANJA SANITASI
Air Limbah Domestik

1.2
1.2.1

Sampah rumah tangga

1.3
1.3.1

Drainase lingkungan

Biaya operasional /
pemeliharaan (justified)
Biaya
operasional/pemeliharaan
(justified)
Biaya
operasional/pemeliharaan
(justified)

2015

2016

2017

Kebutuhan

Total
Pendana
an

Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp. Juta)


2014

1
1.1
1.1.1

untuk

2018

Sumber : Realisasi APBD, diolah


San

Tabel 2.9 Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten/Kota dalam Mendanai Program/Kegiatan


SSK

Uraian

Pendanaan (Rp. Juta)

Total
Pendana

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No
1
2
3
4
5

2014
Perkiraan Kebutuhan
Operasional / Pemeliharaan
Perkiraan APBD Murni untuk
Sanitasi
Perkiraan Komitmen
Pendanaan Sanitasi
Kemampuan Mendanai SSK
(APBD Murni) (2-1)
Kemampuan Mendanai SSK
(Komitmen) (3-1)

2015

2016

2017

2018

an

100

100

110

120

130

560

1.000

1.000

1.100

1.200

1.300

5.600

100

100

110

120

130

560

900

900

990

1.080

1.170

2.792

Sumber : Data diolah


itasi (Rp.)

sBerdasarkan kondisi yang ada, dari aspek keuangan, maka isu strategis yang menjadi dasar pertimbangan adalah:
Pengalokasian pembangunan sanitasi di Kabupaten Mukomuko hingga saat ini baru melalui 3 SKPD antara
lain : Dinas Pekerjaan Umum ; Kantor Lingkungan Hidup; dan Dinas Kesehatan.
Rendahnya pemahaman mengenai pentingnya aspek sanitasi dan belum tersedianya dokumen Rencana Induk
sektor kesanitasian mengakibatkan kesulitan arah pengembangan dalam menyusun program dan kegiatan
sanitasi pada SKPD terkait. Hal tersebut mengakibatkan alokasi pendanaan untuk pembangunan sanitasi dalam
proses penganggaran belum menjadi prioritas.
Kemampuan APBD kabupaten dalam membiayai pembangunan sanitasi belum optimal dan belum efektif. Rasio
belanja sanitasi per penduduk Kabupaten Mukomuko tahun 2010 sebesar Rp. 8.456,- atau hanya 16,3 % dari
indikator Bappenas dalam pembangunan sanitasi di suatu daerah, yang menetapkan kebutuhan penganggaran
minimum sebesar Rp. 52.000/kapita/tahun. Walaupun begitu, secara umum Belanja sanitasi rata rata Kab.
Mukomuko dalam kurun 2007 2010 adalah 2,18% atau diatas angka minimal yang disarankan pemerintah
pusat.
Kurangnya pemahaman tentang kebutuhan pembangunan aspek sanitasi dari anggota Tim Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran DPRD terkait Standar Pelayanan Minimum.

Telah disusunnya dokumen SSK yang merupakan hasil integrasi seluruh


dokumen perencanaan Kabupaten terkait sektor sanitasi sehingga secara umum bersifat sebagai dokumen
perencanaan Kabupaten. Karena usulan program dan kegiatan pada SSK merupakan hasil sinkronisasi,
koordinasi dan integrasi dari semua SKPD terkait, maka diharapkan akan memuluskan terfasilitasinya aspek
sanitasi kedalam dokumen prosedur penganggaran kabupaten (KUA, PPAS, RKA)

Meningkatnya PDRB dan tingkat kesejahteraan masyarakat Mukomuko dari


tahun ketahun menjadikan sanitasi menjadi salah satu aspek dasar yang makin diperlukan dan diprioritaskan
oleh masyarakat.
Pada tahun 2009, pendapatan dari retribusi daerah Kabupaten Mukomuko yang ditargetkan sebesar Rp. 10,3
miliar, pada realisasinya mencapai Rp.2,7 miliar. Namun demikian, pendapatan yang berasal dari sektor sanitasi
(persampahan, analisis sampel air limbah, dan restribusi pembuangan limbah cair, padat dan B3) yang
ditargetkan sebesar Rp. 460 juta pada realisasinya masih nihil.
Pada tahun 2010 target pendapatan dari retribusi daerah targetnya dinaikkan oleh Pemda menjadi sebesar Rp.
11,7 miliar, dan realisasinya Rp.3,9 miliar, sementara target retribusi yang berkaitan dengan sanitasi sebesar Rp
S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

420 juta. Namun demikian, dalam realisasinya, pendapatan retribusi terkait sanitasi, walaupun lebih baik dari
tahun sebelumnya, namun masih belum menggembirakan karena hanya terealisasi Rp.14 juta. Pendapatan
retribusi terkait sanitasi tersebut berasal dari Retribusi pembuangan limbah ke air atau badan air. Sementara
retribusi pelayanan persampahan, dan retribusi pengujian limbah cair, belum menghasilkan pendapatan sama
sekali. Kebutuhan adanya perda yang mengatur secara tegas tentang restribusi ini, penegakan hukum dan
optimasi system penarikannya merupakan tantangan yang perlu di prioritaskan.
Dokumen RPIJM (dokumen yang memuat perencanaan program dan penganggaran Jangka Menengah sektor
ke Ciptakaryaan) sudah dimiliki namun saat ini sedang dalam proses penyusunan kembali dan di integrasikan
dengan dokumen SSK.
Terkait dengan adanya program Nasional PPSP, maka peluang dukungan pendanaan stimulan melalui Belanja
Kementerian (K/L) dan DAK sanitasi memiliki potensi untuk masih dapat ditingkatkan, begitu juga dengan
pendanaan yang bersumber dari donor. Adanya beberapa perusahaan besar yang beroperasi di Kabupaten dan
ketertarikan mereka untuk membantu pengembangan masyarakat disekitarnya merupakan salah satu potensi
pendanaan CSR.

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

BAB III
Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi

Strategi layanan sanitasi pada dasarnya adalah untuk mewujudkan Tujuan dan Sasaran
pembangunan sanitasi yang bermuara pada pencapaian Visi dan Misi Sanitasi kabupaten. Kabupaten
Mukomuko merumuskan strategi layanan sanitasi didasarkan pada isu-isu strategis dan tantangan yang
dihadapi pada saat ini, mencakup Enabling and sustainability aspect (aspek kemungkinan dan
keberlanjutan) dan subsektor, dan aspek utama.
Tujuan, sasaran dan arahan pentahapan pembangunan sektor sanitasi Kabupaten Mukomuko
tahun 2012 2016 adalah untuk mendukung pencapaian Visi dan Misi Sanitasi Kota yang juga merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dengan arah dan tujuan pembangunan Kabupaten Mukomuko sebagaimana
tertuang dalam dokumen RPJMD Kabupaten Mukomuko.
Tujuan sektor sanitasi antara lain :
5. Meningkatnya kondisi kesehatan dan kebersihan lingkungan di Kabupaten Mukomuko
6. Meningkatnya pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
7. Meningkatnya cakupan dan tingkat layanan air bersih untuk mendukung pengelolaan sanitasi kota
yang berwawasan lingkungan.
8. Tercapainya target layanan sesuai Standar Pelayanan Minimum (SPM).
Sasaran Sektor Sanitasi antara lain :
12) Tercapainya kondisi bebas Buang Air Besar Sembarangan (BABS) pada tahun 2016.
13) Meningkatnya pengetahuan seluruh stakeholder tentang pilihan (opsi) sanitasi yang berwawasan
lingkungan dan berbiaya rendah pada tahun 2016
14) Terbangunnya dan dimanfaatkannya sarana Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Controlled Landfill di
Kabupetan Mukomuko pada tahun 2016

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

15) Meningkatnya cakupan layanan persampahan skala Kabupaten Mukomuko dari 4% saat ini
menjadi 10% pada tahun 2016.
16) Meningkatnya proporsi belanja sanitasi dari 0,77% hingga 2% pada tahun 2016.
17) Terbangunnya 1 (satu) sarana Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kabupaten Mukomuko
pada tahun 2016 beserta armada desludging trucknya (truk sedot lumpur tinja).
18) Diadopsinya SPM untuk layanan sanitasi pada tahun 2016.
19) Tersedianya dan dilaksanakannya regulasi tentang sanitasi pada tahun 2016.
20) Berkembangnya praktik 3R berbasis masyarakat di kawasan perkotaan Kabupaten Mukomuko
pada tahun 2016.
21) Meningkatnya proporsi pemberi informasi (komunikan) tentang Perilaku Hidup Bersih dan sehat
dari kalangan PKK, kader kesehatan, dan SKPD sebesar 10% pada tahun 2016.
22) Terwujudnya pengembangan skema community development untuk perbaikan sanitasi
permukiman di wilayah bufferzone dari setiap perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko
pada tahun 2016.

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik


Pada tahap ini, sudah diidentifikasi isu-isu strategis dan kemungkinan hambatan, serta berhasil
merumuskan arah pengembangan sektor sanitasi kota/kabupaten. Pada bab ini akan dirumuskan strategi
pembangunan sanitasi yang mencakup semua subsektor dan seluruh aspek. Strategi yang dirumuskan ini
akan menjadi salah satu dasar identifikasi untuk merumuskan program dan kegiatan.
Strategi sanitasi bisa dirumuskan dengan menganalisis SWOT isu-isu strategis dan kemungkinan
hambatan tersebut, yakni dengan analisis S-O, S-T, W-O, dan W-T. Selanjutnya, hasilnya menjadi strategi
sanitasi kota/kabupaten yang mencakup semua sub sektor (teknis) dan seluruh aspek non teknis
(kelembagaan, keuangan, partisipasi masyarakat, komunikasi, peran swasta). Jika perumusan dengan
analisis SWOT masih dipandang kurang, maka dapat ditambahkan rumusan strategi lain dengan merujuk
pada sasaran sanitasi.
Seperti telah di jelaskan di atas, untuk merumuskan strategi aspek non teknis, akan dipergunakan
analisis SWOT. Analisis SWOT (strong, weakness, opportunity, threat) adalah sebuah bentuk analisa
situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisis SWOT dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut, yaitu :
- Penentuan faktor internal dan eksternal
- Penentuan bobot dan nilai dari faktor internal dan eksternal
- Penggunaan analisis SWOT matriks untuk menghasilkan alternative strategi (S-O, S-T, W-O dan
W-T)

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

A. Penentuan Faktor Stategik Internal dan Eksternal


Faktor internal yaitu segala kondisi dan komponen internal pengembangan sanitasi di
kabupaten yang secara stratejik berpengaruh besar terhadap kemungkinan keberhasilan
pembangunan sanitasi data teridentifikasi, sedangkan faktor eksternal kondisi lingkungan makro yang
berpengaruh terhadap pengembangan sanitasi, meliputi:
a. Lingkungan Internal
Kekuatan (strong), adalah semua potensi pengembangan sanitasi yang ada di dalam
kota/kabupaten seperti halnya ; adanya kebijakan daerah dalam pengelolaan sanitasi,
ketersediaan lembaga yang mengelola sanitasi (operator-regulator), ketersediaan prasarana
dan sarana sanitasi, adanya anggaran dari APBD yang memadai , ketersediaan SDM yang
berkualitas, adanya keterlibatan pelaku bisnis dan sebagainya;
Kelemahan (weakness), adalah semua permasalahan pengembangan sanitasi yang ada di
dalam kota/kabupaten, seperti halnya; belum adanya peraturan daerah yang terkait dengan
sanitasi, rendahnya anggaran APBD, rendahnya kualitas SDM, belum adanya pelibatan
swasta dan masyarakat dan sebagainya
b. Lingkungan Eksternal:
Peluang (opportunity) ,adalah potensi dari faktor-faktor determinan yang mempengaruhi
pengembangan sanitasi di kota/kabupaten, seperti adanya program dana hibah sanitasi,
adanya peningkatan anggaran sanitasi dalam APBN, adanya program sanitasi dari Negara
donor (Amerika dan Australia) dan sebagainya
Tantangan (threat), permasalahan dari faktor-faktor determinan yang mempengaruhi
pengembangan sanitasi di kota/kabupaten, seperti ; kondisi fisik wilayah kabupaten,
perkembangan dan kepadatan penduduk dn sebagainya.

B. Penentuan bobot dan Nilai


Setelah ditetapkan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan sanitasi,
maka ditentukan bobot kepentingan dari masing-masing faktor strategic (eksternal maupun internal),
maka ditetapkan bobot dari 0,0 sampai 1,0, dimana bobot 0,0 berarti faktor tersebut tidak penting dan
bobot 1,0 berarti faktor tersebut sangat penting.
Sedangkan nilai ditetapkan dari angka 1 sampai 4, dimana 1 merupakan faktor yang
mempunyai pengaruh yang minimum, sedangkan nilai 4 mempunyai pengaruh sangat besar terhadap
kondisi pengembangan sanitasi. Untuk fator kekuatan (streng) 1 berarti kekuatannya kurang
berpengaruh, sedangkan 4 kekuatnnya sangat berpengaruh, untuk faktor ancaman (threats) nilai 1
berarti ancaman eksternal berpengaruh minimum, sedangkan 4 berarti ancaman sangat berpengaruh
terhadap keberhasilan pengembangan sanitasi.
S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Kemudian bobot dikalikan dengan nilai, skor ini menunjukan bagaimana pembangunan
sanitasi bereaksi terhadap faktor eksternal dan internalnya.

Gambar 3.1
Internal-Eksternal matrix

C. SWOT Matriks
SWOT matriks adalah merupakan matriks yang disusun dengan menggunakan variable
berupa faktor peluang (O), faktor ancaman (T), faktor kekuatan (S) dan faktor kelemahan (W). matriks
ini akan menghasilkan 4 set kemungkinan alternative strategi yaitu strategi S-O, strategi S-T, strategi
W-O dan strategi W-T dengan penjelasan sebagai berikut (Lihat Gambar 4.2):

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Gambar 3.2
SWOT matrix

Strategi S-O
Strategi ini dibuat berdasarkan keinginan untuk tumbuh secara cepat, yaitu dengan memanfaatkan
seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

Strategi S-T
Strategi ini dibuat dengan cara menggunakan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi
ancaman

Strategi W-O
Strategi ini diterapkan dengan tujuan agar dapat memanfaatkan peluang yang ada dengan cara
meminimalkan kelemahan yang ada.

Strategi W-T
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat sangat defensive, dengan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

Melalui matriks ini, strategi dalam bentuk detail dapat ditentukan dengan melakukan pilihan
yang paling tepat terhadap alternative-alternatif strategi yang ada. Pada prinsipnya masing-masing
strategi tersebut memiliki karakteristik tersendiri, sehingga dapat digunakan secara terpisah, namun
juga dapat digunakan secara bersama-sama untuk saling mendukung. Keputusan menggunakan
kemungkinan-kemungkinan alternative strategi yang dimaksud, disesuaikan dengan posisi dan profil
dari daerah yang bersangkutan dan prioritas yang hendak dicapai.
Berikut ini proses perumusan strategi, menggunakan analisis SWOT untuk setiap sub-sektor sanitasi
Air Limbah

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Faktor Internal
Faktor Kekuatan (strong)

Kesungguhan upaya Pemerintah Kabupaten


Mukomuko untuk meningkatkan kinerja
pengelolaan air limbah secara optimal
dilakukan dengan mengikuti PPSP dan
membentuk sebuah lembaga koordinasi adhoc Pokja Sanitasi Kabupaten Mukomuko (SK
Bupati Mukomuko No. 107 Tahun 2011)
Adanya Perda Kabupaten Mukomuko Nomor
28 Tahun 2009 tentang Retribusi Izin
Pembuangan Air Limbah ke Air dan Badan
Air.
Telah
ada
lembaga
yang
mengelola
(operator) air limbah, yaitu seksi sanitasi, air
minum dan drainase kota di Dinas pekerjaan
umum

Pemerintah Kabupaten telah memisahkan


fungsi
regulator
dan
operator
untuk
pengelolaan air limbah, yang ditujukan
untuk mengoptimalkan layanan air limbah
bagi masyarakat Kabupaten Mukomuko
Faktor Kelemahan (weakness)
1 Kelembagaan pengelola air limbah di
kabupaten
Mukomuko
(regulator
dan
operator) masih setingkat seksi (seksi
sanitasi,air bersih dan drainase) sehingga
terbatas SDM, pengawasan, pengembangan
program dan anggaran
2 masih rendahnya SDM (pengetahuan dan
keterampilan) dalam pengelolaan air limbah
baik Seksi sanitasi, air bersih dan drainase
dinas pekerjaan umum maupun di POKJA
sanitasi
3 hingga saat ini belum terdapat lembaga non-

Bobo
t

Nilai

Bobo
tx
Nilai

0,16

0.64

0,09

0.27

0,08

0.24

0,08

0.16

0,12

0.36

0,08

0.24

0,08

0.16

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

pemerintah, baik dalam bentuk perusahaan


swasta maupun BUMD yang memiliki
kegiatan usaha pengelolaan air limbah
domestik
4 berdasarkan laporan Kesehatan Lingkungan
Tahun 2010, dari 39.247 KK yang diamati,
yang memiliki dan pemanfaatan jamban ada
18.481 KK atau 47,1%, sedangkan 52,9 %
masih memanfaatkan jamban umum dan
lainnya
5 di Kabupaten Mukomuko belum ada IPLT
(instalasi pengolah lumpur tinja) dan
pengolahan limbah off site sistem dan IPAL
(instalasi pengolahan air limbah)
6 berdasarka studi EHRA baru 58 desa (38 %)
dari 152 desa di Kabupaten Muko-Muko, ikut
program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) dan telah dinyatakan Stop BABS.
7 belum ada perencanaan untuk pengelolaan
air limbah, seperti masterplan, outlineplan,
DED untuk pengembangan on site system
komunal (sanimas dll) dan off site system,
maupun IPAL dan IPLT
TOTAL
Sumber : hasil analisis
Faktor Eksternal
Faktor Peluang (opportunity)

Pemerintah
pusat
berencana
menganggarkan hingga Rp14 trilun untuk
keperluan sanitasi yang terprogram hingga
lima tahun ke depan (2010-2015), naik lima
kali daripada sebelumnya. (Direktur Jenderal
Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum,
Budi Yuwono)
adanya dana dari negara donor untuk
pengembangan sanitasi antara lain :

0.07

0.14

0.06

0.12

0.05

0.10

0,13

0.39

1,00

2.82

Bobo
t

Nilai

Bobo
tx
Nilai

0.25

1.00

0.15

0.45

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

program IUWASH (indonesia urban water,


sanitation and hygiene) dari USAID
3 Pemerintah Australia melalui AusAID akan
memberikan dana hibah total sekitar AUD 40
juta atau Rp 10 Miliar per kota/kabupaten
yang berminat dalam Program Percepatan
Hibah Pembangunan Sanitasi tahun 20122014 dalam program Australia Indonesia
Infrastructure Grants for Sanitation (AIIGS)
(Direktur Bina Program Antonius Budiono)
4 adanya program dari pembiayaan APBNPHLN
AusAID
berupa
percepatan
pembangunan sanitasi
(P2S/IEG) untuk
sektor persampahan dan air limbah dan
program hibah air limbah terpusat/WSI
5 Sudah ada program Corporate Social
Responsibility
(CSR)
dari
beberapa
perusahaan di Kabupaten Mukomuko namun
belum terkoordinasi dengan baik khususnya
dalam sektor sanitasi.
Faktor Tantangan (Threats)
1 Jumlah penduduk kabupaten Mukomuko
(2010) sebanyak 156.312 jiwa yang terus
meningkat dengan pertumbuhan rata-rata
sebesar 2,90 % per tahun (2003-2010) dan
diproyeksikan tahun 2015 sebanyak 180.331
jiwa atau meningkat sebesar 24 019 jiwa
selama 5 tahun
2 belanja
sanitasi
per
kapita/tahun
di
kabupaten Mukomuko tahun 2010 hanya Rp.
8.456 atau (16,3 %) dari
standar ideal
belanja sanitasi menurut Bank Dunia
sebesar Rp.52.000 per kapita/tahun
TOTAL
Sumber : hasil analsis

0.18

0.54

0.16

0.48

0.08

0.16

0.08

0.16

0.10

0.30

1,0

3.09

Setelah diketahui posisi pengembangan air limbah di Kabupaten Mukomuko, maka tahapan
selanjutnya menggunakan SWOT matriks (lihat Gambar 3.2), dengan analisis ini akan menghasilkan 4 set

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

kemungkinan alternative strategi yaitu strategi S-O, strategi S-T, strategi W-O dan strategi W-T dengan
penjelasan dapat dilihat pada Gambar 3.3
Gambar 3.3 SWOT matriks untuk pengembangan Air limbah di
Kabupaten Mukomuko

Tabel 3.1: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Air Limbah Domestik
Tujuan

Sasaran

Strategi

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Meningkatkan
lingkungan 1. Peningkatan
sasaran

yang sehat dan bersih di


sasaran teknis berupa :
Kabupaten
Mukomuko
Tersedianya
melalui
pengelolaan
air
perencanaan
limbah
domestik
yang
pengelolaan air
berwawasan lingkungan.
limbah
Pembangunan pilot
IPLT tingkat IKK

Perbaikan system
tangki septic sesuai
standar teknis dari
52% menjadi 78%
Pembangunan system
air limbah komunal
dari 3% menjadi 5%

Pembangunan

Jamban baru untuk


menghilangkan BABs
dari 19% menjadi
0% pada tahun 2014

2. Meningkatkan
cakupan
kepemilikan jamban yang
memenuhi
syarat
kesehatan
dengan
penggunaan tangki septik
dari 47,1 % menjadi 73,6
% pada akhir tahun 2015.

Pemda belum memiliki perencanaan


pengelolaan air limbah yang baik,
maka
pemda
harus
mengembangkan
perencanaan
pengelolaan air limbah pada masing
masing ibukota kecamatan.
Pemda harus meningkatkan jumlah
dan cakupan pengelolaan air limbah.
Karena baru 58 desa dari 152 desa
atau 38 % di Kabupaten Mukomuko,
ikut program Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) dan telah
dinyatakan Stop BABS.
Mengoptimalkan
pembangunan,
operasi dan pemeliharaan MCK dan
IPAL/septiktank komunal. Sebanyak
71% atau 110.886 jiwa yang memiliki
akses sanitasi dasar, seluruhnya,
atau 18.481 KK, memakai jenis
jamban keluarga leher angsa. Dari
jumlah tersebut baru
47,1%
keluarga yang telah memiliki jamban
yang memenuhi syarat kesehatan.
Pemda harus mengoptimalkan
pembangunan,
operasi
dan
pemeliharaan
MCK
dan
IPAL/Septiktank komunal.
Pemda butuh optimalisasi dan
inovasi
program
stimulus
kepemilikan jamban keluarga.
Peningkatan alokasi anggaran
Pemerintah untuk sektor sanitasi
dengan minimal jumlah tertentu
sesuai arahan pemerintah pusat.
Rekomendasi awal adalah 3% APBD
dapat dialokasikan dalam tahapan
Percepatan sampai 2016 ini.
Sosialisasi tingkat Legislatif untuk
mendukung prioritas anggaran dan
pengawalan anggaran.
Partisipasi
Masyarakat/Swasta/Donor
dalam
kerjasama dan penganggaran sektor
Air Limbah, agar peran pemerintah

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

berkurang, dan menumbuhkan rasa


memiliki oleh stakeholder.
3. Peningkatan Kinerja Kelembagaan

4.

Aspek Peningkatan Efektifitas


Peraturan dan Perundang
undangan tahun 2015

5. Peningkatan Peran Serta Masyaraka

6. Peningkatan
cakupan
kepemilikan
jamban
keluarga yang ada sesuai
standar teknis

Pengembangan SDM Pemerintah,


terutama pengelola aair limbah.
Meningkatkan koordinasi antar
SKPD untuk mensosialisasikan
pentingnya jamban dengan tangki
septik.
Menumbuhkan permintaan
kebutuhan jamban keluarga sesuai
standar kesehatan dan jika
memungkinkan standar kementerian
PU.
Penyediaan
Perda
terkait
pengelolaan Sektor Air Limbah
Mengoptimalkan penataan peraturan
perundangan terkait pengelolaan air
limbah domestik
Peningkatan
pengetahuan
masyarakat terkait PHBS.
Mendorong minat pihak swasta
untuk berpartisipasi dalam layanan
pengelolaan air limbah domestik
Mengoptimalkan
dan
inovasi
program
stimulus
kepemilikan
jamban keluarga di kawasan
perdesaan
dikaitkan
dengan
pemberdayaan
komunitas
perumahan.

3.2 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Persampahan


Prosesnya pada analisis SWOT untuk sub sektor sampah sama seperti diatas. Total skor faktor strategic
internal untuk pengembangan sub sektor sampah di Kabupaten Mukomuko sebesar 2,85 Dan skor faktor
strategic eksternal sebesar 3,01. Berdasarkan Gambar 4.1 internal-eksternal matriks di atas, dapat
diketahui posisi pengembangan sanitasi sub sektor sampah di Kabupaten Muko-muko berada di sel 2
pada sel tersebut berarti tumbuh (growth) dengan konsentrasi melalui integrasi horizontal artinya strategi
mengarah kepada usaha konsolidasi di kelembagaan yang mengelola sampah. (table bobot dan nilai sub
sektor persampahan dapat dilihat di Lampiran)

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Selanjutnya menggunakan SWOT matriks dengan analisis ini akan menghasilkan 4 set kemungkinan
alternative strategi yaitu strategi S-O, strategi S-T, strategi W-O dan strategi W-T dengan penjelasan dapat
dilihat pada Gambar 3.4

Gambar 3.4
SWOT matriks untuk pengembangan Sampah di Kabupaten
Mukomuko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 3.2: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Persampahan


Tujuan

Sasaran

Mewujudkan
lingkungan 1.
yang sehat dan bersih di
Kabupaten
Mukomuko
melalui peningkatan kualitas
dan kuantitas pengelolaan
sampah yang berwawasan
lingkungan untuk seluruh
wilayah
Kabupaten
Mukomuko sesuai dengan
Standar
Pelayanan
Minimum/SPM.

Tersedianya fasilitas
pengurangan sampah di
perkotaan dengan target
pencapaian 20%,

Strategi

Meningkatkan
kesadaran
masyarakat untuk menerapkan
kegiatan 3R di lingkungannya
masing-masing
Optimalisasi
pengelolaan
composting skala kota
Meningkatkan pengetahuan dan
ketrampilan stakeholder
dalam
pengelolaan persampah dengan
konsep 3 R
Mendorong pengelolaan sampah
berbasis masyarakat menggunakan
komposting komunal di 15 TPS
secara bertahap
Optimalisasi dan perluasan program
stimulus Komposter skala rumah
tangga

2. Tersedianya sistem
penanganan sampah di
perkotaan dengan target
pencapaian 70%,.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas


infrastruktur
pengelolaan
persampahan
sesuai
dengan
peraturan yang berlaku serta
kebutuhan yang ada. Berupa
penyusunan
perencanaan,
pembangunan
TPA,
dan
peningkatan TPS yang ada.

3. Meningkatnya efektifitas
layanan pengelolaan
persampahan

Meningkatkan kinerja operator


layanan persampahan skala kota.
Mengoptimalkan
daya
dukung
kebijakan pengelolaan persampahan
Mendorong partisipasi swasta dalam
layanan pengelolaan persampahan,
baik dkala rumahtangga maupun di
tempat pemrosesan akhir.

3.3 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Drainase

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Prosesnya sama seperti diatas, pada analisis SWOT untuk sub sektor drainase. Total skor faktor strategic
internal untuk pengembangan sub sektor drainase di Kabupaten Mukomuko sebesar 2,88 Dan skor faktor
strategic eksternal sebesar 3,11. Berdasarkan Gambar 4.1 internal-eksternal matriks di atas, dapat
diketahui posisi pengembangan sanitasi sub sektor drainase di Kabupaten Muko-muko berada di sel 2
pada sel tersebut berarti tumbuh (growth) dengan konsentrasi melalui integrasi horizontal artinya strategi
mengarah kepada usaha konsolidasi di kelembagaan yang mengelola drainase. (table bobot dan nilai sub
sektor persampahan dapat dilihat di Lampiran)
Selanjutnya menggunakan SWOT matriks dengan analisis ini akan menghasilkan 4 set kemungkinan
alternative strategi yaitu strategi S-O, strategi S-T, strategi W-O dan strategi W-T dengan penjelasan dapat
dilihat pada Gambar 3.5

Gambar 3.5
SWOT matriks untuk pengembangan Drainase Lingkungan di
Kabupaten Mukomuko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 3.3: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Drainase


Tujuan
Meningkatkan
Iingkungan
yang sehat dan bersih di
Kabupaten
Mukomuko
melalui penyediaan sarana
dan prasarana drainase.

Sasaran

Strategi

Tersedianya
dokumen

perencanaan
sistem
drainase
kota
yang
terintegrasi di akhir tahun
2012

Berkurangnya
luas

genangan di Kabupaten
Mukomuko
dengan
memprioritaskan
penanganan
di
wilayah
permukiman di akhir Tahun
2016

Mengembangkan
perencanaan
sistem
drainase
kota
yang
terintegrasi dan komprehensif. Baik
berupa studi dan pengumpulan dan
pengelolaan data.
Meningkatkan
pemahaman,
kemitraan
dan
komitmen
pengelolaan drainase lingkungan,
melalui sosialisasi daan advokasi
kepada stakeholder.
Optimalisasi fungsi sistem drainase
lingkungan yang sudah ada, melalui
penataan
lingkungan
dan
pengembangan lingkungan sehat
Mengoptimalkan Daya Dukung
Kebijakan Pengelolaan Drainase
Lingkungan, dengan penataan
peratuan perundangan.

3.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Promosi Higinene dan Sanitasi
(Prohisan)
S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 3.4: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Sanitasi Rumah Tangga
Tujuan

Sasaran

Strategi

Mewujudkan
Kabupaten 1. Meningkatnya
cakupan
Mukomuko
yang
sehat
PHBS strata utama dan
dengan
membudayakan
paripurna
dari
60
%
Perilaku Hidup Bersih dan
menjadi 85 % pada Tahun
Sehat.
2016

2. Meningkatnya
media
dalam
PHBS

peran
promosi

Meningkatnya
jumlah dukungan sektor
swasta (CSR, hibah swasta)
dalam
promosi
PHBS
sampai tahun 2016.

Mengoptimalkan program UKBM


untuk meningkatkan peran serta
masyarakat dalam PHBS (program
media informasi yang menarik),
melalui
promosi
kesehatan,
kerjasama dengan mass media,
pemberdayaan
komunitas
perumahan, dan peningkatan peran
serta jender.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas
kader kesehatan lingkungan dalam
promosi PHBS
Mengoptimalkan peran instansi
pemerintah dan sekolah dalam
penerapan PHBS
Meningkatkan komitmen penentu
kebijakan anggaran untuk PHBS
Mengembangkan program promosi
PHBS
yang
menarik
dan
menjangkau
semua
lapisan
masyarakat
Meningkatkan pemahaman tentang
PHBS
melalui saluran-saluran
(media) informasi yang sudah ada
Menciptakan iklim investasi untuk
promosi PHBS melalui peningkatan
iklim investasi dan realisasi
investasi.
Meningkatkan kerjasama dengan
pihak swasta dan media dalam
promosi PHBS,melalui promosi dan
kerjasama dengan pihak swasta.
Mengotimalkan pendanaan dari
sektor swasta CSR untuk promosi
PHBS

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 3.5: Tujuan, Sasaran, dan Tahapan Pencapaian Pengembangan Sanitasi Sekolah
Tujuan

Sasaran

Strategi

Mewujudkan
Kabupaten1. Peningkatan dan terjaganya perilaku
Mukomuko
yang
sehat
hidup bersih dan sehat, terutama
dengan
membudayakan
dalam optimalisasi akses atas
Perilaku Hidup Bersih dan
sanitasi yang lebih baik, melelalui
Sehat.
komunikasi berbagai program yang

terintegras

Peningkatan sumber daya dalam


pengelolaan dan penyebaran
Informasi dan data
sanitasi
kepada publik yang beragam
Peningaktan peran SKPD dalam
meningkatkan kualitas dan
akurasi materi komunikasi yang
terintegrasi
Optimalisasi anggaran, saluran
dan perangkat yang dimiliki
SKPD
untuk
memperkuat
penyampaian pesan isu sanitasi.
Penetapan sistem pemantauan
dan evaluasi untuk setiap
indikator keberhasilan capaian
hasil dan serta dampak secara
berkala.

Bab IV
Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan Sanitasi
4.1 Ringkasan Program dan Kegiatan Sanitasi
Tabel 4.1a: Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan
Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.1b: Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan
Pengembangan Sanitasi APBD Kab/Kota untuk 5 tahun

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.1c: Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan
Pengembangan Sanitasi APBD Provinsi untuk 5 tahun

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.1d: Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan
Pengembangan Sanitasi APBN untuk 5 tahun

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.1e: Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan
Pengembangan Sanitasi Non Pemerintah untuk 5 tahun

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

4.2 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik


Tabel 4.2a: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.2b: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan
APBD Kab/Kota

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.2c: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan
APBD Provinsi

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.3d: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan
APBN

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.3e: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Sumber Pendanaan
Non Pemerintah

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

4.3 Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan


Tabel 4.3a: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.3b: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD
Kab/Kota

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.3c: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBD
Provinsi

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.3d: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan APBN

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.3e: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Sumber Pendanaan Non
Pemerintah

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

4.4 Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase


Tabel 4.4a: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.4b: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD
Kab/Kota

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.4c: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBD
Provinsi

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.4d: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan APBN

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.4e: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Sumber Pendanaan Non
Pemerintah

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

4.5 Program dan Kegiatan Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan)
Tabel 4.5a: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan)

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.5b: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan)
Sumber Pendanaan APBD Kab/Kota

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.5c: Tabel Program dan KegiatanPengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan)
Sumber Pendanaan APBD Provinsi

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.5d: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan)
Sumber Pendanaan APBN

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 4.5e: Tabel Program dan Kegiatan Pengelolaan Promosi Higiene dan Sanitasi (Prohisan)
Sumber Pendanaan Non Pemerintah

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

BAB V
Strategi Monev
5.1.

Tujuan Strategi Monitoring dan Evaluasi

Tujuan utama strategi Monitoring dan evaluasi ini adalah menetapkan kerangka kerja
untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi, juga memantau dampak, hasil dan
keluaran dan kegiatan sektor sanitasi kota, untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran sanitasi,
rencana pengembangan dan target tertentu sanitasi kota, serta kepatuhan pada standar pelayanan
minimum yang ada sudah dilaksanakan secara efektif. Strategi ini adalah alat pengelolaan multi fungsi
alat pengendali yang dapat meningkatkan pembelajaran, transparansi dan akhirnya proses pengambilan
keputusan. Strategi monitoring dan evaluasi akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan monitoring
dan evaluasi pembangunan sanitasi sesuai Strategi Sanitasi Kabupaten Mukomuko.
Untuk menjamin penyelenggaran pemerintahan yang demokratis,transparan, akuntabel, efisien dan
efektif dalam perencanaan pembangunan di bidang sanitasi, diperlukan adanya tahapan, tata cara
penyusunan, pengendalian dan evaluasi perencanaan pembangunan sanitasi.
Penyusunan program , kegiatan dan pendanaan, disusun berdasarkan :
a. Pendekatan kinerja, kerangka pengeluaran jangka menengah serta perencanaan dan
penganggaran terpadu
b. Kerangka pendanaan dan pagu indikatif
c. Program prioritas urusan wajib dan urusan pilihan yang mengacu pada standar
pelayanan minimal sesuai dengan kondisi nyata daerah dan kebutuhan masyarakat
Tata cara pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan sanitasi Kabupaten
Mukomuko berpedoman pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor: 25 Tahun 2004 Tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah nomor: 8 Tahun 2008
Tentang Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah. Pengendalian dan evaluasi pembangunan dimaksudkan untuk :

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

1. Meningkatkan konsistensi antar kebijakan yang dilakukan berbagai organisasi publik dan
antara kebijakan makro dan mikro maupun antara kebijakan dan pelaksanaan;
2. Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan kebijakan dan
perencanaan program;
3. Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran;
4. Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumber daya dan keuangan publik;
5. Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan yang terukur, perencanaan dan pelaksanaan
sesuai RPJMD sehingga tercapai efektivitas perencanaan.
Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan sanitasi dilakukan pada
setiap tahapan perencanaan, yaitu meliputi tahapan:
a. Penyusunan rancangan awal;
b. Pelaksanaan Musrenbang;
c. Perumusan rancangan akhir dan;
d.Penetapan rencana

Pengendalian dan evaluasi perenaanaan pembangunan sanitasi dliakukan oleh Tim Anggaran,
SKPD kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta masyarakat. Laporkan pelaksanaan
program dan kegiatan yang tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan harus disertai dengan data
dan informasi yang akurat. hdan evaluasi dilakukan oleh Kepala SKPD dan Tim Anggaran dengan cara
menganalisa RKA yang pelaksanaannya setelah penyusunan KUA-PPAS.
Struktur Kelembagaan Monitoring dan Evaluasi Sanitasi didasarkan pada kebutuhan peran dan
tanggung jawab yang perlu diemban dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi sanitasi serta
disesuaikan dengan kedudukan institusi bersangkutan dalam struktur birokrasi Pemerintah Kabupaten
Mukomuko.

Keberadaan Pokja Sanitasi Kabupaten yang secara formal dilegalkan dengan Surat Keputusan Bupati
Kabupaten Mukomuko dapat berperan optimal dalam mengkoordinir, mengkompilasi,
menganalisa dan menyusun Iaporan hasil monitoring dan evaluasi sektor sanitasi dengan didukung
penuh oleh SKPD terkait sektor sanitasi. Sedangkan tugas pengambilan data Lapangan dapat
dilakukan masing masing oleh SKPD pelaksana program kegiatan terkait sanitasi. Kegiatan Pokja
S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Sanitasi dalam monitoring dan evaluasi di bawah tanggung jawab Kepala Bappeda sekaligus sebagai
ketua Pokja Sanitasi.
Tugas khusus Pokja Sanitasi yang terkait monitoring dan evaluasi adalah:

Mengkoordinasi semua kegiatan evaluasi kebijakan, strategi dan program


sanitasi Kabupaten untuk pencapaian sasaran, visi dan tujuan

Evaluasi kinerja SKPD yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan sanitasi,untuk memastikan
sejauh mana sasaran Rencana Tindak SSK dapat tercapai.

5.2.

Monitoring Strategi Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Monitoring adalah suatu cara untuk mengetahui apakah suatu kegiatan berjalan sesuai engan
rencana serta menggunakan sumber daya secara tepat. Monitoring merupakan proses pengumpulan data
secara rutin sebagai bagian dari kegiatan, untuk membandingkan rencana dengan situasi nyata, sebagai
bagian dari proses internal Petnerintah Kabupaten. Manfaat monitoring sanitasi adalah sebagai umpan
balik bagi pengambil keputusan berkaitan dengan:
Kemajuan relatif pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi dengan
dilaksanakannya kegiatan-kegiatan pembangunan dalam kerangka kebijakan dan sttategi yang
telah disepakati .
Usaha peningkatkan kinerja dan akuntabilitas SKPD dalam usaha pencapaian visi pembangunan
sanitasi.
Monitoring sanitasi yang diterapkan Pemerintah Kabupaten terdiri dari tiga tingkatan yaitu monitoring strategi,
pelaksanaan dan pengambilan keputusan. Secara lebih rinci gambaran dari setiap tingkatan diuraikan sebagai
berikut:

a. Monitoring Strategi
Merupakan monitoring untuk melihat sejauh mana capaian ahategis sesuai dengan indikator dart
target tujuan dan sasaran pembangunan sanitasi yang telah ditetapkan dalam perencanaan. Pelayanan
yang dimonitoring berupa pelayanan sub sektor air limbah, persarnpahan, drainase mikro, sektor air bersih dan,
hygiene.
Monitoring dalam perencanaan pembangunan Kabupaten Mukomuko selama ini dilakukan sesuai
dengan proses perencanaan tahunan dalam rangka penyusunan APBD. Tahapan monitoring perencanaan
dilakukan secara umum dalam konteks perencanaan pembangunan Kabupaten dengan fokus pada kegiatan
masing-masing instansi/SKPD dan pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

pembangunan Kabupaten dan bukan secara khusus /sektoral. Proses monitoring dilakukan sejak
penyelenggaraan penjaringan aspirasi masyarakat melalui musyawarah perencanaan pembangunan
(musrenbang) tingkat Rukun Warga (RW), Musrenbang Kelurahan/ Desa, Kecamatan dan Kabupaten.
Selanjutnya monitoring dilakukan dalam kerangka penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja
Perangkat Daerah (RKA-SKPD), penyusunan RAPBD dan terakhir pada saat penyusunan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD).
Monitoring yang dilakukan pada saat Musrenbang adalah usulan kegiatan yang berasal dari
kelurahan/ Desa, kecamatan dan SKPD. Secara berjenjang dari bawah disampaikan usulan yang
kemudian dibahas satu tingkat diatasnya untuk ditemukan dengan usulan yang lain dan selanjutnya
dimusyawarahkan untuk menentukan urutan prioritas kegiatan dari tingkat prioritas yang paling tinggi
sampai yang rendah, untuk semua sektor pembangunan termasuk sektor sanitasi. Proses perencanaan
yang berlangsung dimonitor kesesuaianya dan peraturan, petunjuk pelaksanaan (juklak) clan petunjuk
teknis (juknis) yang ada. Kemudian hasilnya disampaikan dalam bentuk rekapan usulan kegiatan,
rancangan usulan program dan rekaman jalannya proses yang disampaikan dalam penjelasan atau
narasi.
Monitoring saat penyusunan RKA-SKPD dilakukan pada kegiatan-kegiatan yang ditetapkan
sebagai kegiatan terpilih dari daftar piroritas yang diajukan dalam musrenbang. Dalam hal ini monitoring
ditujukan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dipiIih sesuai dengan daftar urutan prioritas usulan
kegiatan, proporsi dan rasionalitas kegiatan dengan biaya kegiatan, kesesuaian jenis kegiatan
dengan pokok dan fungsi, penetapan indikator kinerja yang akan diwujudkan. Pada saat ini biasanya
dilakukan
asistensi
RKA-SKPD
oleh
tim
asistensi
Kabupaten
yang
terdiri
dari Bappeda, Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset, dan Bagian Pembangunan.
Monitoring pada saat penyusunan RAPBD dilakukan untuk mengetahui apakah usulan
SKPD untuk RAPBD sesuai dengan RKA-SKPD beserta penyempurnaannya, proporsi
pemanfaatan plafon sementara untuk SKPD sesuai dengan PPAS, proporsi anggaran belanja aparatur
(tidak langsung/ administrasi umurn/ rutin) dan anggaran publik (langsung/OP dan
modal/pembangunan) dimasing-masing SKPD sehingga dapat ditemukan proporsi anggaran belanja
daerah .
Monitoring dilakukan oleh Tim Anggaran Pemeirntah Kabupaten Mukomuko dan Panitia
Anggaran DPRD Kabupaten Mukomuko.

b. Monitoring Pelaksanaan
Monitoring pelaksanaan atau implementasi untuk melihat atau memantau atau sejauh mana
kesesuaian rencana awal dengan hasil atau capaian investasi yang diberikan oleh Pemerintah, swasta

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

dan masyarakat dengan keluaran yang dihasilkan dari proses tersebut, baik berupa fisik maupun non
ifsik, serta melihat masalah yang dihadapi pada saat implementasi.
Monitoring yang dilakukan terhadap pelaksanaan rencana tindak dapat dibedakan menjadi 3
bagian yaitu (I) monitoring yang dilakukan dengan metode kunjung lapang atau biasa dikenal dengan
pemeriksaan ifsik, yang dilakukan oleh tim pemeriksaan yang terdiri dari beberapa SKPD yang
dipimpin Bagian Pembangunan Kabupaten Mukomuko, (2) monitoring yang dilakukan melalui
dokumen pelaporan realisasi fisik dan keuangan masing-masing kegiatan diselenggarakan oleh
Bagian Pembangunan Kabupaten Mukomuko secara periodik bulanan, dan (3) monitoring yang
dilakukan pada saat atau pasca pelaksanaan kegiatan oleh Inspektorat.
Monitoring yang dilakukan dengan metode kunjung lapangan (pemeriksaan fisik) ditujukan
untuk memonitor pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan kesesuaian dan ketepatan
pelaksanaan kegiatan dengan rencana.Dalam hal ini yang dimonitor adalah apakah bangunan sesuai
dengan rencana anggaran dan biaya(RAB), baik dari segi konstruksi, bahan yang dipergunakan
sampai dengan ukuran bangunan.
Monitoring yang dilakukan melalui metode realisasi fisik dan kegiatan dilakukan oleh Bagian
Pembangunan Sekretariat Daerah melalui laporan semua SKPD tentang realisasi pencairan anggaran
SKPD dan realisasi fisik dari kegiatan yang dilaksanakan. Untuk RFK disusun oleh Pelaksana
Kegiatan, Konsultan Perencana, dan Tim Monitoring dan evaluasi Kecamatan. Rekapitulasi laporan
rencana fisik dan keuangan (RFK) dibuat setiap bulan, dari rekapitulasi tersebut dapat dilihat
prosentase realisasi anggaran yang sudah dicairkan dan prosentase pencapaian kegiatan yang
dilaksanakan. Sehingga dapat dilihat perbandingan secara proporsional.

c. Monitoring terkait dengan Pengambilan Keputusan


Tujuan utama sub-strategi ini adalah untuk menetapkan kerangka penyediaan informasi yang
akurat dan berkala mengenai keluaran (produk) dan basil (tahunan dan jangka menengah/ lima
tahunan) dari Rencana Tindak Strategi Sanitasi Kabupaten.
Mengukur dan memahami keluaran dan hasil kegiatan, dengan interval tahunan atau jangka
menengah, penting artinya untuk menentukan apakah Kabupaten sudah mencapai target sanitasi, yang
akhirnya akan memberikan kontribusi pada SSK. Selain itu, monitoring keluaran dan basil dalam kurun
waktu tertentu dapat memberikan indikasi keberlanjutan layanan yang lebih baik, misalnya monitoring ini
dapat mengatakan berapa banyak orang yang terhubung dengan sarana baru dan yang akan terhubung
dalam kurun waktu tertentu.
Membandingkan keluaran dan hasil dengan biaya, juga membantu menentukan
efisiensi proyek, dan membandingkannya dengan tujuan proyek membantu menentukan efektivitas
S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

proyek. Hasil pemeriksaan (audit) dari Inspektorat dapat digunakan untuk mengukur kuantitas dan kualitas
keluaran kegiatan sanitasi berdasarkan target dan biaya yang ada. Hasil monitoring dianalisa dan
disajikan dalam format khusus disampaikan kepada pengambil kebijakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan pembangunan Pemerintah Kabupaten jangka pendek, menengah dan
panjang.

5.3.

Evaluasi Strategi Sanitasi Kabupaten Mukomuko

Evaluasi adalah penilaian tentang bagaimana program dijalankan, apakah proses dan
dampaknya sudah sesuai dengan yang dibarapkan, serta mengecek faktor faktor penghambat yang
dihadapi, dan faktor-faktor pendukung yang dimiliki, untuk mencapai tujuan. Evaluasi dapat juga diartikan
sebagai proses penilaian yang sistematis terhadap konsep, desain, pelaksanaan, dan manfaat program
dan kegiatan sebuah institusi.
Evaluasi berdasarkan waktu pelaksanaannya dapat dibedakan menjadi :
1. Evaluasi formatif dilakukan pada waktu program/ kegiatan berjalan dengan tujuan untuk
memperbaiki pelaksanaan
2. Evaluasi sumatif dilakukan pada saat program/ kegiatan sudah berakhir dengan
tujuan untuk mengukur d ampak serta menghimpun pelajaran/ pengalaman yang
berguna
Sedangkan evaluasi berdasarkan jenisnya dapat dibedakan atas :
1. Evaluasi atas Proses
Evaluasi atas Proses berfokus pada apa yang telah dilakukan, bagaimana melakukannya,
siapa yang menjadi penerima manfaat, serta apa respon mereka terhadap kegiatan
program.
2. Evaluasi Dampak
Evaluasi Dampak berusaha mengungkapkan siapa sebenarnya yang
manfaat dui program dan berapa besar manfaatnya

memperoleh

3. Evaluasi pembangunan sanitasi meilputi :


Kebijakan perencanaan pembangunan sanitasi
Pelaksanaan pembangunan sanitasi
Hasil rencana pembangunan sanitasi

5.4.

Pelaporan
S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Pelaporan monitoring dan evaluasi manfaat sanitasi umum akan disusun secara berkala
setiap semester. Laporan semester adalah kompilasi perkembangan program selama enam bulan berjalan
dilengkapi dengan hasil-hasil monitoring dan evaluasi dan penanganan pengaduan. Laporan ini
menjelaskan status indikator seperti yang disebutkan dalam SSK, dan kaitan status ini dengan
kebijakan strategi dan program nasional dan internasional. Laporan ini dimaksudkan untuk pembaca
umum, jadi bersifat tidak terlalu teknis tapi lebih menekankan aspek lingkungan, sosial dan politis dart
sanitasi.
Bentuk laporan Strategi Sanitasi Kabupaten Mukomuko Pokja Sanitasi Kabupaten
Mukomuko akan mempertimbangkan bentuk laporamya seperti Buku Putih Sanitasi Kabupaten yang
aktual dengan beberapa penyesuaian atau berupa format baru Laporan Kondisi. Sanitasi Kabupaten
disajikan dalam bentuk artikel atau bahan presentasi. Laporan hasil monitoring dan evaluasi sanitasi
diharapkan dapat bermanfaat bagi Bupati, Tim Pengarah, SKPD terkait dan DPRD dalam mengambil
kebijakan dalam pembangunan sanitasi Kabupaten Mukomuko serta bermanfaat bagi masyarakat umum,
swasta dan stakeholder.

Laporan monitoring dan evaluasi disampaikan sesuai dengan standart birokrasi.


Pemerintah Kabupaten, yaitu telaah dari staf kepada atasan secara rutin, dan laporan lain berupa
audiensi dengan pejabat terkait, siaran pers (press release) melalui koran, radio dan televisi, serta
penyampaian langsung melalui presentasi.

el 5.1a. Matriks Monev Implementasi Sub Sektor Air Limbah

ujuan :

Meningkatkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kabupaten Mukomuko melalu


pengelolaan air limbah domestik yang berwawasan lingkungan.

Sasaran

Data Dasar
Sumber &
Nilai
Tahun

Indikator

Tersedianya
perencanaan
pengelolaan air
limbah

pemda
harus
mengembangkan
perencanaan
pengelolaan air limbah
pada masing masing
ibukota kecamatan.

Peningkatan

Pengembangan

Kinerja

Tahun 2014
Targat

Rencana

Rencana

Tahun 2015
Rencana

Realisas

SDM

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Kelembagaan

Pemerintah, terutama
pengelola aair limbah.

Peningkatan
Efektifitas Peraturan
dan Perundang
undangan

Mengoptimalkan
penataan
peraturan
perundangan
terkait
pengelolaan air limbah
domestik

Peningkatan Peran
Serta Masyaraka

Mendorong minat pihak


swasta
untuk
berpartisipasi
dalam
layanan pengelolaan air
limbah domestik

Peningkatan
cakupan
kepemilikan
jamban
keluarga yang
ada
sesuai
standar teknis

Mengoptimalkan dan
inovasi
program
stimulus
kepemilikan
jamban keluarga di
kawasan
perdesaan
dikaitkan
dengan
pemberdayaan
komunitas perumahan.

Tabel 5.1b. Matriks Monev Implementasi Sub Sektor Persampahan

ujuan :

Mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih di Kabupaten Mukomuko melalui peningkata
kualitas dan kuantitas pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan untuk seluruh wilaya
Kabupaten Mukomuko sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum/SPM.

Sasaran
Tersedianya
fasilitas
pengurangan
sampah
perkotaan
Tersedianya
sistem

Indikator

Optimalisasi pengelolaan
composting skala kota

Meningkatkan kualitas
dan
kuantitas

Data Dasar
Sumber &
Nilai
Tahun

Tahun 2014
Targat

Rencana

Rencana

Tahun 2015
Rencana

Realisas

di

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

penanganan
sampah
perkotaan

infrastruktur pengelolaan
persampahan
sesuai
dengan peraturan yang
berlaku serta kebutuhan
yang
ada.
Berupa
penyusunan
perencanaan,
pembangunan TPA, dan
peningkatan TPS yang
ada.

di

Meningkatnya
efektifitas layanan
pengelolaan
persampahan

Mengoptimalkan
daya
dukung
kebijakan
pengelolaan
persampahan

Tabel 5.1c Matriks Monev Implementasi Sub Sektor Drainase

ujuan: Meningkatkan Iingkungan yang sehat dan bersih di Kabupaten Mukomuko melalui penyediaan saran
dan prasarana drainase.

Sasaran

Indikator

Tersedianya

dokumen
perencanaan
sistem
drainase
kota
yang
terintegrasi

Mengembangkan
perencanaan
sistem
drainase
kota
yang
terintegrasi
dan
komprehensif.
Baik
berupa
studi
dan
pengumpulan
dan
pengelolaan data.

Berkurangnya luas
genangan
di
Kabupaten
Mukomuko dengan
memprioritaskan
penanganan
di
wilayah
permukiman

Optimalisasi fungsi sistem


drainase lingkungan yang
sudah
ada,
melalui
penataan lingkungan dan
pengembangan
lingkungan sehat

Data Dasar
Sumber &
Nilai
Tahun

Tahun 2014
Targat

Rencana

Rencana

Tahun 2015
Rencana

Realisas

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tabel 5.1d Matriks Monev Implementasi Sub Sektor Promosi Higiene dan Sanitasi

ujuan:

Mewujudkan Kabupaten Mukomuko yang sehat dengan membudayakan Perilaku Hidup Bersih da
Sehat

Sasaran

Data Dasar
Sumber &
Nilai
Tahun

Indikator

Meningkatkan komitmen
penentu
kebijakan
anggaran untuk PHBS

Meningkatnya
peran media dalam
promosi PHBS

Menciptakan
iklim
investasi untuk promosi
PHBS
melalui
peningkatan
iklim
investasi dan realisasi
investasi.

Meningkatnya
jumlah
dukungan
sektor swasta (CSR,
hibah
swasta)
dalam
promosi
PHBS

Mengotimalkan
pendanaan dari sektor
swasta CSR untuk
promosi PHBS

Meningkatnya
cakupan PHBS

Tahun 2014
Targat

Rencana

Tahun 2015

Rencana

Rencana

Realisas

Tabel 5.2. Mekanisme Monev Implementasi SSK


Objek Pemantauan

Penanggung
Jawab Utama

Penaggung Jawab
Pengumpul Data
dan Dokumentasi

Pengelola
Data/Pemantau

Waktu
Pelaksanaan

Pelapaor
Penerima
Laporan

Pemantauan Kegiatan

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

LAMPIRAN
Sistem dan Kebijakan Daerah
Saat ini Pemerintah Kabupaten Mukomuko belum memiliki Perda dasar dan pendukung yang
lengkap dan memadai untuk mengarahkan pola tindak seluruh pihak baik Pemerintah, masyarakat maupun
swasta terhadap pola pengelolaan sanitasi yang benar. Apabila tidak segera diantisipasi, kurang
memadainya Perda terkait sanitasi ini dimasa mendatang kemungkinan akan menyulitkan Pemerintah
Kabupaten Mukomuko dalam mendorong partisipasi positif seluruh pihak dalam pembangunan dan
pengelolaan sanitasi.Sistem penegakkan aturan yang terkait dengan pengelolaan sanitasi dan
pengembangan prilaku hidup bersih sehat yang berjalan selama ini masih kurang optimal. Kondisi ini
kurang mendukung semangat dan upaya yang sedang dijalankan untuk meningkatkan kinerja
pembangunan sanitasi dan prilaku hidup bersih di Kabupaten Mukomuko
Kondisi kebijakan daerah, di kabupaten Mukomuko berupa peraturan daerah (perda) yang terkait
dengan sub sektor sanitasi antara lain seperti padat Tabel

Peraturan Daerah yang terkait dengan Sanitasi di Kabupaten Mukomuko


No
1

Sub sektor Sanitasi


Air Limbah

Peraturan/Kebijakan Daerah Tentang Sanitasi


Perda/Perbup
Substansi
- Rencana
Pembangunan
Jangka - dalam rangka meningkatkan kapasitas
Menengah (RPJMD) Kabupaten
infrastruktur dasar untuk menunjang
Mukomuko Tahun 2010-2015
perekonomian daerah dan memenuhi
kebutuhan dasar masyarakat, maka
Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Mukomuko
menetapkan
arah
kebijakan untuk mengembangkan
prasarana air limbah,persampahan,
drainase lingkungan dan PHBS
- Perda Kabupaten Mukomuko Nomor 8 - Pada pasal 21 perda ini dinyatakan
Tahun 2008 tentang Pengelolaan
bahwa kegiatan pengelolaan limbah
Sumber Daya Air Sektor Sungai
harus dilakukan sebagai upaya
pencegahan dini terhadap potensi
daya rusak air sungai dan danau,
yang akan dilindungi oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten Mukomuko.
- Perda Kabupaten Mukomuko Nomor 28 - Pada pasal 3 perda ini dinyatakan bahwa

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Tahun 2009 tentang Retribusi Izin


Pembuangan Air Limbah ke Air dan
Badan Air

Sampah

Drainase

Pemerintah Daerah akan memberikan


arahan, pedoman, dan pembinaan
terhadap kegiatan pembuangan
limbah cair dalam rangka melindungi
kelestarian lingkungan hidup flora,
fauna, dan mikro-organisme yang
bermanfaat dan terdapat dalam
sumber air sebagai kebutuhan
manusia.
Peraturan Bupati Nomor 4 tahun 2011 - Operasionalisasi
tugas
Regulator
tentang Uraian Tugas Lembaga
pengelolaan air limbah dijalankan oleh
Teknis Daerah Kabupaten Mukomuko
Seksi Hukum, Pengawasan, dan
Pemantauan Lingkungan, Kantor
Lingkungan Hidup (KLH).
Peraturan
Daerah
Kabupaten - Dalam perda ini telah dinyatakan bahwa:
Mukomuko Nomor 5 Tahun 2010 a. obyek
retribusi
pelayanan
tentang
Retribusi
Pelayanan
persampahan/kebersihan
yang
Persampahan/Kebersihan
Dalam
dikenakan oleh Pemerintah Daerah,
Wilayah Kabupaten Mukomuko
meliputi
upaya
pengumpulan
sampah dari sumber hingga ke
lokasi pemusnahan akhir sampah,
serta
penyediaan
lokasi
pemusnahan akhir sampah.
b. Obyek retribusi dikecualikan untuk
pelayanan kebersihan di jalan
umum, taman, tempat ibadah dan
tempat sosial, serta tempat yang
dapat digunakan masyarakat umum
dan dikelola oleh Pemda
c. kewajiban pengemasan sampah di
sekitar tempat tinggal, serta struktur
dan besarnya tarif retribusi.
Peraturan Bupati Mukomuko Nomor (pengganti Peraturan Bupati No. 3
Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan
Daerah
Kabupaten
Mukomuko
tentang
Retribusi
Pelayanan
Persampahan/
Kebersihan).
Peraturan Bupati Nomor 4 tahun 2011 - Operasionalisasi
tugas
Regulator
tentang Uraian Tugas Lembaga
pengelolaan persampahan dijalankan
Teknis Daerah Kabupaten Mukomuko
oleh Seksi Hukum, Pengawasan, dan
Pemantauan Lingkungan, Kantor
Lingkungan Hidup (KLH).
Pemerintah Kabupaten Mukomuko
belum menerbitkan peraturan dan
kebijakan daerah yang ditujukan untuk
mengkondisikan pengelolaan drainase
lingkungan yang sehat, serta terintegrasi
dengan drainase kabupaten
di
Kabupaten Mukomuko.

Sumber : BPS kabupaten Mukomuko, 2011

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Pemerintah Kabupaten Mukomuko dalam upaya mempercepat pembangunan sektor sanitasi secara
optimal juga dilakukan dengan cara membentuk sebuah lembaga koordinasi ad-hoc Pokja Sanitasi Kabupaten
Mukomuko. Lembaga ini dibentuk dengan dasar Surat Keputusan Bupati Mukomuko No. 107 Tahun 2011.
Pembentukan organisasi yang keanggotaan utamanya terdiri dari perwakilan perwakilan Dinas / Kantor yang terkait
sanitasi ini disepakati sebagai langkah yang perlu dilakukan karena penanganan sektor sanitasi di Kabupaten
Mukomuko dilakukan secara lintas SKPD. Oleh karena itu pembentukan lembaga koordinasi diharapkan akan dapat
menjadi media atau forum yang memudahkan terwujudnya pola pengelolaan sanitasi yang sinergis dan bisa
mengkoordinasikan pola penanganan sanitasi yang simultan di wilayah Kabupaten Mukomuko.
Susunan Keanggotaan POKJA Sanitasi di Kabupaten Mukomuko
No
A

Nama SKPD
Tim Pengarah
- Ka Dinas Pekerjaan Umum
- Ka Dinas Kesehatan
- Ka badan pemberdayaan Masyarakat dan desa
- Kabag Administrasi Pembangunan
- Perwakilan LSM
- Ketua Penggerak PKK
Tim Teknis
Bidang Teknis
- Kabid Fispra Bappeda
- Kabid Cipta Karya Dinas PU
- Kabid Pertamanan dan Kebersihan Dinas PU
- Kasi sanitasi, Air Bersih dan drainase Dinas PU
- Kasi Permukiman, Penataan bangunan dan jalan
lingkungan Dinas PU
Bidang Komunikasi
- Kabid Humas Setda
- Kabag Kesra Setda
- Kasi Prokemkes Dinkes
c. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Penyehatan
Lingkungan
- Kepala Kantor Lingkungan Hidup
- Kabid P2PL Dinkes
- Kabid Pemberdayaan Masyarakat PMD
- Kasi Penyehatan Lingkungan Dinas PU
- Kasi Penyehatan Lingkungan Dinkes
- Perwakilan POKJA
Tim Sekretariat
- Bappeda
- Bappeda

Status Keanggotaan

Jumlah (Orang)

Anggota Tim Pengarah


Anggota Tim Pengarah
Anggota Tim Pengarah
Anggota Tim Pengarah
Anggota Tim Pengarah
Anggota Tim Pengarah

1
1
1
1
1
1

Anggota Tim Teknis


Anggota Tim Teknis
Anggota Tim Teknis
Anggota Tim Teknis
Anggota Tim Teknis

1
1
1
1
1

Anggota Tim Teknis


Anggota Tim Teknis
Anggota Tim Teknis

1
1
1

Anggota Tim Teknis


Anggota Tim Teknis
Anggota Tim Teknis
Anggota Tim Teknis
Anggota Tim Teknis
Anggota Tim Teknis

1
1
1
1
1
1

1
1

Sumber : BPS kabupaten Mukomuko, 2011

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Kepangkatan SDM POKJA Sanitasi di Kabupaten Mukomuko


No

Keterangan

Tim Pengarah
Ka Dinas Pekerjaan
Umum
Ka Dinas Kesehatan
Ka badan pemberdayaan
Masyarakat dan desa
Kabag
Administrasi
Pembangunan
Perwakilan LSM
Ketua Penggerak PKK

Tim Teknis
Bidang Teknis
- Kabid
Fispra
Bappeda
- Kabid Cipta Karya
Dinas PU
- Kabid Pertamanan
dan
Kebersihan
Dinas PU
- Kasi sanitasi, Air
Bersih dan drainase
Dinas PU
- Kasi Permukiman,
Penataan bangunan
dan
jalan
lingkungan Dinas
PU
Bidang Komunikasi
- Kabid Humas Setda
- Kabag Kesra Setda
- Kasi
Prokemkes
Dinkes
c. Bidang Pemberdayaan
Masyarakat
dan
Penyehatan
Lingkungan
- Kepala
Kantor
Lingkungan Hidup
- Kabid P2PL Dinkes
- Kabid
Pemberdayaan
Masyarakat PMD
- Kasi Penyehatan

Eselon IV

SDM Pengelola Sanitasi (jiwa)


Eselon III
Eselon II
Eselon I

Jumlah

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Lingkungan Dinas
PU
Kasi Penyehatan
Lingkungan Dinkes
Perwakilan POKJA

Tim Sekretariat
- Bappeda

Sumber : BPS kabupaten Mukomuko, 2011

Kelembagaan Pengelola Sanitasi


Lembaga atau instansi pengelola sanitasi merupakan motor penggerak seluruh kegiatan
pembangunan sanitasi. Kapasitas dan kewenangan instansi pengelola sub-sektor sanitasi (air limbah,
sampah dan drainase) menjadi sangat penting karena besarnya tanggung jawab yang harus dipikul dalam
menjalankan roda pengelolaan yang biasanya tidak sederhana, bahkan cenderung cukup rumit sejalan
dengan makin besarnya kategori kabupaten/kabupaten.
Kondisi kelembagaan daerah, di Kabupaten Mukomuko yang terkait dengan sub sektor sanitasi
antara lain seperti pada Tabel
Kelembagaan Daerah yang terkait dengan Pengelolaan Sanitasi di kabupaten Mukomuko
No

Sub sektor Sanitasi

Air Limbah

Sampah

Kelembagaan Pengelola Sanitasi


Dinas/ Lembaga
Bagian
Seksi
Operator :
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya
Seksi Sanitasi, Air
(Peraturan Bupati
Bersih, dan Drainase
Mukomuko No. 3 tahun
Kabupaten
2011)
Regulator :
Kantor lingkungan
Seksi Hukum,
Hidup (KLH) (Peraturan
Pengawasan, dan
Bupati No 4 tahun
Pemantauan
2011)
Lingkungan
Operator :
Pertamanan dan
Seksi Kebersihan
Dinas Pekerjaan Umum Kebersihan
Kabupaten
(Peraturan Bupati
Mukomuko No. 3 tahun
2011)
Regulator :
Kantor lingkungan
Seksi Hukum,
Hidup (KLH) (Peraturan
Pengawasan, dan

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Bupati No 4 tahun
2011)
3 Drainase
Regulator :
Dinas Pekerjaan Umum
(Peraturan Bupati
Mukomuko No. 3 tahun
2011)
Operator :
Kelompok Masyarakat
Sumber : BPS kabupaten Mukomuko, 2011

Pemantauan
Lingkungan
Cipta Karya

Seksi Sanitasi, Air


Bersih, dan Drainase
Kabupaten

Struktur Kelembagaan

Keberadaan Pokja Sanitasi Kabupaten yang secara formal dilegalkan dengan Surat Keputusan
Bupati Kabupaten Mukomuko dapat berperan optimal dalam mengkoordinir, mengkompilasi,
menganalisa dan menyusun Iaporan hasil monitoring dan evaluasi sektor sanitasi dengan didukung
penuh oleh SKPD terkait sektor sanitasi. Sedangkan tugas pengambilan data Lapangan dapat
dilakukan masing masing oleh SKPD pelaksana program kegiatan terkait sanitasi. Kegiatan Pokja
Sanitasi dalam monitoring dan evaluasi di bawah tanggung jawab Kepala Bappeda sekaligus sebagai
ketua Pokja Sanitasi. Secara lebih rinci dan lengkap dapat dilihat pada struktur kelembagaan di bawah.

Struktur kelembagaan Monitoring dan Evaluasi Pokja

PENANGGUNG
JAWAB
Ka. BAPPEDA
SEKRETARIS
SEKRETARIS
BAPEDDA
S SKPD
t r a t e g i s S Pokja
anita
s i K a b u p a t Page
e n M u k o m u k o Pokja Sanitasi
Sanitasi
Pokja
Sanitasi
Bid.Monev:
S t r a t e g i s S a n iBid.
t a sMonev
i K a b:u p a t e n M u k o

Pengambil
Data

Kompilasi
Data

Bid. Monev :

Pembuat

PROGRAM DAN KEGIATAN


Daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kabupaten Mukomuko
Tahun 2012 2016 ini disusun sesuai dengan strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran dari masingmasing sub sektor sanitasi, sektor air bersih dan aspek higine/PHBS. Untuk mendapatkan gambaran yang
rinci dan lengkap terkait daftar program, kegiatan, keluaran, lokasi, waktu pelaksanaan dan anggaran
dapat dilihat dalam lampiran 3, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan bab ini.

1.

Program dan Kegiatan Aspek Teknis dan Higiene

1.1. Sub Sektor Air Limbah Domestik


No
Strategi
Program
Kegiatan
Sasaran I (Aspek Teknis):
a. Tersedianya perencanaan pengelolaan air limbah
b. Pembangunan pilot IPLT tingkat IKK
c. Perbaikan system tangki septic sesuai standar teknis dari 52% menjadi 78%
d. Pembangunan system air limbah komunal dari 3% menjadi 5%
e. Pembangunan Jamban baru untuk menghilangkan BABs dari 19% menjadi 0% pada tahun 2004
1
Mengembangkan perencanaan Program Perencanaan
Penyusunan Master Plan air limbah domestik
pengelolaan air limbah
pengembangan sektor air Studi kelayakan (feasibility study)
limbah untuk masingpengembangan sistem pengolahan air
masing IKK
limbah pada kawasan IKK terbatas.
S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No

2.

Strategi

Meningkatkan jumlah dan


cakupan layanan pengelolaan
air limbah

Program

Penyediaan pilot IPLT


tingkat IKK
Perbaikan system tangki
septic sesuai standar
teknis dari 52% menjadi
78%

3.

Mengoptimalkan
pembangunan, operasi dan
pemeliharaan MCK dan
IPAL/Septiktank komunal

Penyediaan system air


limbah komunal dari 3%
menjadi 5%

Mengoptimalkan dan inovasi


program stimulus kepemilikan
jamban keluarga

Program Lingkungan
sehat perumahan
Stop BABs - Penyediaan
Jamban baru untuk
menghilangkan BABs
dari 19% menjadi 0%
pada tahun 2004

Kegiatan
Study AMDAL / RKL / UPL
Penyusunan DED pengolahan air limbah
domestik
Pembebasan Lahan
Pembangunan IPLT Mukomuko
Pengadaan PS pendukung operasional (truk
tinja)
Penyuluhan tentang tangki septik standar
Bantuan teknis untuk perbaikan tangki septik
Pembuatan pilot tangki septik standar pada
tiap Desa / Kelurahan
Program Replikasi pembangunan tangki
septik standar
Bantuan teknis dalam peningkatan kualitas
prasarana dan sarana pengolahan air limbah
sesuai dengan SPM
Fasilitasi pembuatan Rencana Teknis
Fasilitasi Pembangunan MCK komunal
(Sanimas)
Pembangunan IPAL/Septic tank komunal
Pembinaan KSM Pengelola MCK dan
IPAL/Septic tank komunal.
Pelatihan Teknik dan Sosialisasi Pengelolaan
MCK dan IPAL/Septik tank Komunal.
Pemantauan dan pembinaan secara terus
menerus terhadap KSM Sanimas
Survei dan inventarisasi pengelolaan ALD
tingkat rumah tangga.
Sosialisasi dan Penyuluhan kesehatan
lingkungan
Replikasi program jamban keluarga untuk
rumah tangga (keluarga miskin)
Bantuan teknis / stimulan untuk Pembangun
an Jamban Keluarga dan fasilitas pendukung
nya
Bantuan teknis pembangunan air limbah
berbasis masyarakat
Fasilitasi pemberian kredit mikro pembangun
an dan perbaikan perumahan (arisan jamban
non-keluarga miskin)

Sasaran II (Aspek Pendanaan / Keuangan):


1.

Peningkatan alokasi anggaran


Pemerintah untuk sektor
sanitasi

Peningkatan alokasi
Anggaran APBD minimal
3% sampai tahun 2016
Koordinasi dan
sinkronisasi akses
pendanaan dari APBD
Prov. Dan APBN

Mendorong peningkatan prioritas dan alokasi


pendanaan APBD
Mendorong peningkatan alternatif sumber
pembiayaan yang murah dan berkelanjutan
Meng-optimumkan prioritas pembangunan
sektor air limbah yang mempunyai peluang
besar, sinkron dan sejalan dengan program
Pemerintah Pusat, Provinsi maupun program

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No

Strategi

Program

Kegiatan
bantuan / hibah lainnya yang semarak dalam
rangka PPSP

2.
3.

Sosialisasi tingkat Legislatif


untuk mendukung prioritas
anggaran
Partisipasi
Masyarakat/Swasta/Donor
dalam kerjasama dan
penganggaran sektor Air
Limbah

Pemerataan
pembangunan untuk MBR
Partisipasi masyarakat
dalam penganggaran
Sektor Sanitasi

Penyediaan alokasi anggaran Stimulan


kepada MBR untuk pembangunan jamban
sehat
Meningkatkan skenario pembangunan air
limbah dengan pembiayaan melalui
kemitraan pemerintah dan swasta yang beroperasi di Kab. Mukomuko
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pembangunan dan pembiayaan untuk
pengolahan air limbah rumah tangga, baik
secara mandiri maupun dengan bantuan
stimulan dari PemKab melalui penyuluhan,
bantuan teknis maupun stimulan pendanaan.

Partisipasi Swasta dalam


penganggaran Sektor Air
Limbah
Akses dana Hibah untuk
pengembangan sektor air
Limbah

Penyiapan proposal dan pendekatan untuk


terjalinnya kerjasama

Pembentukan institusi
pengelola air limbah

Studi terkait pemisahan fungsi regulator dan


operator sector air limbah

Koordinasi dan kerjasama

Mewujudkan koordinasi dan kerjasama


antar kegiatan dan antar wilayah dalam
pengelolaan air limbah.
Penyediaan fasilitas manajemen
pembagunan air Limbah di daerah

Melakukan kerjasama dengan PPSP terkait


peluang pendanaan hibah yang ada
Studi terkait potensi pendanaan hibah untuk
implementasi kegiatan yang sinkron

Sasaran III (Aspek Kelembagaan):


1

Pengembangan SDM
Pemerintah

Perekrutan SDM pengelola air limbah


Pelatihan serta pendidikan terhadap
petugas-petugas lapangan / penyuluhan

Meningkatkan koordinasi antar


SKPD untuk
mensosialisasikan pentingnya
jamban dengan tangki septik.

Program Perumusan
kerangka acuan kegiatan
sosialisasi jamban
keluarga.
Program Diseminasi
informasi air limbah
domestic yang terintegrasi
dengan upaya advokasi
dan mobilisasi bagi
masyarakat miskin.

Focus Group Discussion (FGD)

Talk show di radio & televisi.


Produksi materi komunikasi untuk advokasi.
Koordinasi penanggulangan limbah rumah
tangga dan industri rumah tangga (isu
tentang arti penting jamban dengan tangki
septic).

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No

Strategi

Menumbuhkan permintaan
kebutuhan jamban keluarga
sesuai standar kesehatan

Program
Program Pendidikan
Kedinasan.
Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat.
Program Peningkatan
Pengetahuan dan
Keterampilan Pengelolaan
Air Limbah Domestik

Kegiatan
Pelatihan tentang pembangunan dan
pemeliharaan tangki septik sesuai standart
kesehatan.
Pembinaan Teknis Pengelolaan Jamban
keluarga kepada masyarakat.

Pelatihan tentang pembangunan dan


pemeliharaan tangki septic kepada kader
kesehatan, tukang bangunan, dan
perusahaan swasta penyedia jasa
penyedotan tinja.
Pelatihan pembuatan dan pemasaran toilet
leher angsa bagi Karang Taruna dan Tukang
Bangunan.
Sosialisasi kepada masyarakat tentang Unit
Layanan Pengolahan Limbah Tinja UPTD
Pengolahan Limbah Tinja

Sasaran IV (Aspek Peraturan dan Perundang-undangan)


1

Penyediaan Perda terkait


Sektor Air Limbah

Penyiapan Perda

Penyusunan Perda yang memberikan


kepastian hukum dalam pembangunan dan
pengelolaan air limbah.
Peningkatan forum nasional peningkatan
pengelolaan air limbah dalam mendorong
pelaksanaan pengaturan yang lebih baik
Penyusunan Ijin Pembuang Limbah Cair
(IPLC)
Bantuan dan Bimbingan Teknis dari
Pemerintah Pusat c.q Direktorat PPLP
Tersedianya NSPM dalam pengembangan
sistem pembuangan air limbah

Restribusi Sektor Air


Limbah

Review penetapan Restribusi sektor Air


Limbah

Sosialisasi Peraturan

Sosialisasi peraturan perundang-undangan


bidang lingkungan hidup terutama yang
berkaitan dengan air limbah
Sosialisasi tentang standar tangki septic (SNI
03-2398-2002) kepada PKK, Lurah, Camat
dan Pers.
Fasilitasi Sosialisasi Perda No. 6 Tahun 11
tahun 1987
tentang Bangunan, dan Perda No. 7 tahun
2003 tentang Retribusi Penyedotan Kakus
Penerapan dan penegakan hokum terkait
sector Air Limbah

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No
2

Strategi
Program
Mengoptimalkan daya dukung Program Penataan
kebijakan pengelolaan air Peraturan Perundanglimbah domestik
Undangan

Kegiatan
Revisi Perda Retribusi sedot tinja/kakus.
Perbaikan Peraturan Bupati tentang
Prosedur Pengajuan IMB.
Pengubahan model pengawasan utilitas
bangunan.
Koordinasi Kerjasama Permasalahan Aturan
Pengolahan Air Limbah Domestik.
Penyusunan Perda Pengolahan Limbah
(Pengolahan Air Limbah Domestik menjadi
sub bagian di dalamnya.)
Fasilitasi Sosialisasi Perda Pengolahan
Limbah (Pengolahan Air Limbah Domestik
menjadi sub bagian di dalamnya).

Sasaran V : Peran Serta Masyarakat


1

Peningkatan pengetahuan
masyarakat terkait PHBS

Pelaksanaan sosialisasi,
kampanye, bimbingan dan
penyuluhan

Peningkatan kualitas
pelayanan dan
kemitraan dengan pihak
swasta dan masyarakat
Konsolidasi aparat
Pemerintah terkait peran
masyarakat

Optimasi peran pilar


masyarakat

Program pengendalian
pencemaran lingkungan
hidup

Penyuluhan kesadaran masyarakat terhadap


perlunya perilaku hidup bersih dan sehat
Sosialisasi dan kampanye dalam pendidikan
dan kepedulian lingkungan
Mewajibkan bagi para pengembang
perumahan untuk membuat sistem
pembuangan air limbah rumah tangga
secara komunal.
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan dan pengelolaan air limbah
Pembentukan Kader Lingkungan
Pembentukan kelompok warga peduli
lingkungan
Mengoptimumkan berbagai media untuk
promosi dan kampanye
Meningkatkan peran serta badan usaha
swasta dan koperasi dalam pembangunan
dan pengelolaan air Limbah
Pelatihan bagi calon pengurus KSM
Publikasi success story pembangunan dan
pemeliharaan jamban keluarga.
Pemeliharaan badan air melalui PROKASIH
Pemantauan kualitas badan air dan air
limbah
Validasi data cara pembuangan air limbah
rumah tangga di permukiman
Pemetaan wilayah yang padat penduduk
yang memerlukan program pengembangan
pembangunan SANIMAS baru.
Pengadaan sarana dan prasarana pengujian
sampel ALI (Air Limbah Industri) dan ABA
(Air Badan Air).

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No
4

Strategi
Program
Mendorong minat swasta Program Peningkatan
dalam layanan pengelolaan air Promosi dan Kerjasama
limbah domestik
Investasi
Program Peningkatan
iklim investasi dan
realisasi investasi

Kegiatan
Pameran dan temu bisnis sanitasi.
Temu bisnis (gathering).
Event bersama
Informasi tentang sosialisasi.
Penyusunan proposal
Peningkatan intensitas koordinasi antara
Pemkot dengan pelaku bisnis.
Penyusunan pedoman (Juklak dan Juknis)
tentang keterlibatan pelaku bisnis dalam
pembangunan sanitasi.
Penyediaan Pusat Informasi tentang sanitasi
oleh pelaku bisnis dan pemerintah
Pemberian penghargaan (Sanitation Award)
bagi pelaku bisnis yang peduli sanitasi

Sasaran VI: Meningkatnya cakupan kepemilikan jamban keluarga yang ada sesuai standar teknis
1

Mengoptimalkan dan inovasi


program stimulus kepemilikan
jamban keluarga.

Program Peningkatan
partisipasi masyarakat
dalam pembangunan
desa.
Pemberdayaan komunitas
perumahan

Replikasi kegiatan Rehab Rumah Tidak


Layak Huni

Fasilitasi pemberian kredit mikro


pembangunan dan perbaikan perumahan
(arisan jamban non-keluarga miskin)

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

1.2. Sub Sektor Persampahan

No
Strategi
Program
Kegiatan
Sasaran I: Tersedianya fasilitas pengurangan sampah di perkotaan dengan target pencapaian 20%.
1

Meningkatkan kesadaran
masyarakat untuk
menerapkan kegiatan 3R di
lingkungannya masingmasing

Sosialisasi penerapan 3R
untuk rumah tangga

Pencetakan media sosialisasi (flyer, booklet


dll) untuk penerapan 3R di rumah tangga

Pelaksanaan pilot kegiatan


3R untuk wilayah
perdesaan

Pengadaan komposter untuk rumah tangga

Pengembangan tempat
pengolahan sampah
terpusat (daur ulang dan
pengomposan)

Optimalisasi pengelolaan
composting skala kota

Pengembangan kinerja
pengelolaan persampahan

Meningkatkan pengetahuan
dan ketrampilan stakeholder
dalam pengelolaan sampah
dengan konsep 3 R

Program Peningkatan
kapasitas aparatur
pemerintahan desa .
Program Peningkatan
kapasitas kelembagaan
perencanaan
pembangunan daerah
Penguatan rencana
sosialisasi dan kerangka
acuan untuk meningkatkan
pemahaman, kimitraan
daan komitmen dalam
melaksanakan 3 R.
Program Pemberdayaan
komunitas perumahan.
Program Peningkatan
partisipasi masyarakat
dalam membangun desa
Program Peningkatan
peran perempuan di
perdesaan

Bantuan teknis kegiatan 3R berbasis


masyarakat (training, pengembangan
kelembagaan-KSM serta pemasaran)
Penyusunan studi kelayakan dan DED
tempat pengolahan sampah terpusat
Pengadaan lahan tempat pengolahan
sampah terpusat
Pembangunan fisik tempat pengolahan
sampah terpusat
Pegadaan hangar 3R
Pengadaan komposter & mesin pencacah u/
komposting skala kota.
Pelatihan tentang pengelolaan sampah
dengan konsep 3 R
Peningkatan kemampuan teknis aparat
perencana pengelolaan sampah

Pertemuan rutin SKPD dan para stekholders


(Focus Group Discussion -FGD) terkait
implementasi 3 R.
Publikasi website dan jaringan media massa
Pemkot; iklan layanan masyarakat; rubrik
Tanya Jawab di media massa dan talk show
radio & televisi; oleh para pengambil
kebijakan / tokoh kunci
Penyuluhan tentang kualitas lingkungan
sehat perumahan .
Peningkatan peran serta masyarakat dalam
pelestarian lingkungan perumahan.
Pelatihan tentang pengelolaan sampah
dengan konsep 3 R untuk kader, karang
taruna dan tokoh masyarakat.
Fasilitasi jaringan kerjasama dalam
pengelolaan 3 R
Pelatihan ketrampilan usaha pengolahan
sampah bagi perempuan

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No
4

Strategi
Mendorong pengelolaan
sampah berbasis masyarakat
menggunakan komposting
komunal di 15 TPS secara
bertahap
Optimalisasi dan perluasan
program stimulus Komposter
skala rumah tangga

Program
Program composting
komunal.

Peningkatan pemahaman
manfaat pelaksanaan 3 R,
dan memperkuat kemitraan
dan komitmen
mendukungnya.

Kegiatan
Proyek percontohan (pilot project)
pengelolaan sampah melalui komposting
komunal di 15 TPS

Publikasi berbagai hasil praktek terbaik dan


kisah sukses dari para stekeholders (individu
dan kelompok masyarakat) dalam
menjalankan 3 R.
Pemberian Stimulan komposter rumah
tangga (pemberian komposter tingkat rumah
tangga)

Sasaran II: Tersedianya sistem penanganan sampah di perkotaan dengan target pencapaian 70%.
1

Meningkatkan kualitas dan


kuantitas
infrastruktur
pengelolaan
persampahan
sesuai dengan peraturan
yang berlaku serta kebutuhan
yang ada

Penyusunan dokumen
perencanaan pengelolaan
persampahan di
Kabupaten Mukomuko
Peningkatan infrastruktur
Tempat Pemrosesan Akhir
Sampah (TPA)

Penyusunan Masterplan persampahan


Kabupaten Mukomuko
Penyusunan Feasibility Study TPA
Penyusunan Detailed Engineering Design
(DED) TPA
Penyusunan kajian lingkungan dan sosial
pembangunan TPA (AMDAL atau UKL/UPL)
Studi operasional dan kelembagaan
pengelolaan TPA
Penyediaan lahan untuk pembangunan TPA
Persiapan kelembagaan untuk operasional
TPA
Pembangunan fisik untuk cell TPA
Pembangunan sarana pendukung TPA
(kantor, pagar dll)

Peningkatan kualitas dan


kuantitas infrastruktur
tempat penampungan
sampah sementara (TPS)
Peningkatan kualitas dan
kuantitas infrastruktur
pengangkutan sampah

Pengadaan alat berat untuk TPA


Studi kebutuhan sarana TPS di Kabupaten
Mukomuko
Pengadaan sarana TPS sesuai hasil studi
Studi kebutuhan sarana peralatan
pengangkut sampah (gerobak sampah,
motor sampah, truk sampah, arm roll dll) di
Kabupaten Mukomuko
Pengadaan sarana pengakut sampah sesuai
hasil studi
Operasi dan pemelihaaraan (O&M)
pengangkutan sampah

Sasaran III: Meningkatnya efektifitas layanan pengelolaan persampahan

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No
1

Strategi
Program
Meningkatkan
kinerja Program Peningkatan
operator
layanan Efektivitas Organisasi
persampahan skala kota.
Pemerintah Daerah.
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Peningkatan Kerjasama
Pelayanan Publik

Mengoptimalkan daya dukung Program Pengembangan


kebijakan
pengelolaan Kinerja Pengelolaan
persampahan
Persampahan

Mendorong partisipasi swasta


dalam layanan pengelolaan
persampahan

Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi
Program Peningkatan iklim
investasi dan realisasi
investasi

Kegiatan
Kajian Analisis Beban Kerja dan Analisis
Tupoksi
Pembentukan Unit Pengaduan Masalah
Pengelolaan Sampah.
Analisis Jabatan
Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan
Fungsi bagi PNS Daerah tentang
Pengelolaan Sampah
Sosialisasi dan Pembinaan tentang Sistem
Pengelolaan Sampah Skala Kota kepada RT,
RW, Lurah, Camat, PKK, Kader Kesehatan,
dan Organisasi Masyarakat.
Kerjasama Layanan Pengolahan Sampah
dengan Organisasi Masyarakat.
Pembenahan Kerjasama Pemungutan
Retribusi Kebersihan.
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Layanan.
Penyusunan Kebijakan Manajemen
Pengelolaan Sampah
Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan
Persampahan.
Koordinasi Kerjasama Permasalahan Aturan
Pengolahan Sampah
Pameran dan temu bisnis sanitasi.
Temu bisnis (gathering).
Event bersama
Informasi tentang sosialisasi.
Penyusunan proposal
Peningkatan intensitas koordinasi antara
Pemkot dengan pelaku bisnis.
Penyusunan pedoman (Juklak dan Juknis)
tentang keterlibatan pelaku bisnis dalam
pembangunan sanitasi.
Penyediaan Pusat Informasi tentang sanitasi
oleh pelaku bisnis dan pemerintah
Pemberian penghargaan (Sanitation Award)
bagi pelaku bisnis yang peduli sanitasi

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

1.3. Sub Sektor Drainase Lingkungan

No
Strategi
Program
Kegiatan
Sasaran I: Tersedianya dokumen perencanaan sistem drainase kota yang terintegrasi di akhir tahun 2012
1

Mengembangkan
perencanaan
drainase
kota
terintegrasi
komprehensif

Perencanaan pengembangan
sistem kota-kota menengah dan
yang besar.
dan
Pengembangan
Data
/
Informasi

Studi kelayakan pengembangan sistem


drainase kota.
Penyusunan Master Plan Drainase.
Penyusunan DED jaringan drainase.
Pengumpulan, updating, dan analisis data
drainase lingkungan per kelurahan
Penyusunan Profil Daerah (sub kondisi
drainase lingkungan).

Sasaran II: Berkurangnya luas genangan di Kabupaten Mukomuko dengan memprioritaskan penanganan
di wilayah permukiman di akhir Tahun 2016
1
Meningkatkan
Sosialisasi
publik
dan Penyusunan kerangka acuan, pesan kunci
pemahaman,
kemitraan advokasi
untuk
para dan produksi materi komunikasi pendukung
dan komitmen pengelolaan pengambil kebijakan serta advokasi dan sosialiasi pembangunan dan
drainase lingkungan
penguatan aliansi bagi para pemiliharaan drainase lingkungan.
pemangku kepentingan.
Pertemuan stakeholders / aliansi dan
kemitraan yang terkait dengan pembangunan
dan pemiliharaan (keindahan) drainase
Publikasi website dan jaringan media massa
serta saluran komunikasi Pemkot; iklan
layanan masyarakat;
rubrik Tanya Jawab di media massa dan talk
show radio & televisi; oleh para pengambil
kebijakan / tokoh kunci.

Optimalisasi
Fungsi Penataan Lingkungan
Sistem
Drainase Permukiman Penduduk
Lingkungan Yang Sudah Perkotaan
Ada

Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat
Mengoptimalkan
Daya Program Penataan Peraturan
Dukung
Kebijakan Perundang-Undangan
Pengelolaan
Drainase
Lingkungan

Perbaikan sarana drainase lingkungan yang


rusak.
Fasilitasi Pembersihan Drainase Lingkungan
(Fasilitasi Pemicuan Kegiatan Gotong
Royong / Kerja Bakti, dll).
Fasilitasi pembangunan saluran drainase
lingkungan di daerah permukiman miskin.
Monitoring integrasi jaringan drainase
lingkungan dengan jaringan drainase
sekunder dan primer
Pembuatan Sumur Resapan
Lomba Lingkungan Sehat (termasuk
drainase lingkungan)
Penyusunan Perda Pengelolaan Drainase.
Perbaikan Peraturan Bupati tentang Prosedur
Pengurusan Advis Planning.
Fasilitasi Sosialisasi Perda Pengelolaan
Drainase

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

1.4. Aspek PHBS

No

Strategi

Program

Kegiatan

Sasaran I : Meningkatknya cakupan PHBS strata utama dan paripurna dari 60 % menjadi 85 % pada Tahun
2016
1

Mengoptimalkan program
UKBM untuk meningkatkan
peran serta masyarakat
dalam PHBS (program media
informasi yang menarik

Meningkatkan kuantitas dan


kualitas kader kesehatan
lingkungan dalam promosi
PHBS

Program Promosi
Pembuatan media promosi dan informasi
kesehatan dan
sadar hidup sehat, seperti banner, stiker, dll.
pemberdayaan masyarakat
Program Kerjasama
informasi dengan mass
media

Sosialisasi/Penyuluhan masyarakat tentang


PHBS

Program Pemberdayaan
komunitas perumahan
Program Peningkatan
peran serta dan
kesetaraan jender dalam
pembangunan
Program Promosi
kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
Program Peningkatan
keberdayaan masyarakat
perdesaan

Peningkatan peran serta masyarakat dalam


pelestarian lingkungan sehat
Peningkatan peran serta dan kesetaraan
jender tentang PHBS

Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
Program Peningkatan
partisipasi masyarakat
dalam membangun desa
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
3

Mengoptimalkan peran
instansi pemerintah dan
sekolah dalam penerapan
PHBS

Program Promosi
kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat

Meningkatkan komitmen
penentu kebijakan anggaran

Program Peningkatan
kapasitas kelembagaan
perencanaan
pembangunan daerah
Program Peningkatan
kapasitas kelembagaan

Lokalatih dan penyegaran kader kesehatan


lingkungan, kader Posyandu, SKD tentang
PHBS dan teknik komunikasi
Pembinaan dan pendampingan kader
kesehatan lingkungan, kader Posyandu, SKD
Pertemuan rutin dalam memicu kreatifitas dan
aktivitas kader kesehatan lingkungan
Lomba Kader Kesehatan Lingkungan
Stimulan untuk Kader Kesehatan dan
Posyandu
Pendataan PHBS tatanan rumah tangga
kepada seluruh keluarga di Kabupaten
Mukomuko
Penerbitan surat edaran walikota tentang
PHBS
Sosialisasi PHBS di instansi pemerintah dan
sekolah
Penyediaan sarana sanitasi dan CTPS
dengan memisahkan toilet pria dan wanita di
sekolah dan kantor
Koordinasi intensif antar SKPD terkait dalam
penerapan PHBS
Studi banding ke daerah lain yang sudah
berhasil dalam pelaksanaan program PHBS
Membuat perencanaan tahunan yang jelas
dan mudah dimengerti

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No

Strategi
untuk PHBS

Program
perencanaan
pembangunan daerah
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat

Kegiatan
Loby ke Dewan dan panitia anggaran
Advokasi pada para pengambil kebijakan
tentang alokasi anggaran untuk PHBS

Sasaran II: Meningkatnya peran media dalam promosi PHBS


1

Mengembangkan program
promosi PHBS yang menarik
dan menjangkau semua
lapisan masyarakat

Meningkatkan pemahaman
tentang PHBS melalui
saluran-saluran (media)
informasi yang sudah ada

Program Promosi
kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
Program Penguatan
kelembagaan
pengarusutamaan jender
dan anak
Peningkatan aliansi dan
kemitraan dalam
pengemasan pesan kunci
dan kerangka acuan untuk
promosi bersama
stakeholders terkait PHBS
Program Kerjasama
informasi dan media
massa
Program Pengembangan
komunikasi, informasi dan
media massa
Program Fasilitasi
peningkatan SDM bidang
komunikasi dan informasi
Kunjungan lapangan
bersama jurnalis / media
massa, pihak swasta,
anggota DPRD.

Menciptakan iklim investasi


untuk promosi PHBS

Program Peningkatan iklim


investasi dan realisasi
investasi

Lomba PHBS di tingkat Kelurahan,


Kecamatan dan Kota
Lomba PHBS untuk tingkat sekolah, kantor
(pemerintah dan swasta)
Pengembangan materi dan pelaksanaan KIE
tentang PHBS yang sensitive jender

Kegiatan bersama secara berkala dan


produksi materi komunikasi secara terpadu
oleh seluruh stakeholders yang terkait
promosi PHBS

Pemasangan spanduk dalam moment tertentu


oleh pihak swasta
Penyebar luasan informasi tentang PHBS
melalui media cetak dan media elektronik
Pembinaan dan pengembangan jejaring
komunikasi dan informasi
Pelatihan untuk kader karang taruna, tokoh
masyarakat tentang teknik komunikasi
Publikasi website dan jaringan media massa
Pemkot; iklan layanan masyarakat; rubrik
Tanya Jawab di media massa dan talk show
radio & televisi; oleh para pengambil
kebijakan / tokoh kunci.
Advokasi kepada para pemangku kebijakan
untuk meraih dana APBD Prov., APBN dan
pihak swasta
Promosi bersama (co-branding) secara
berkala dan produksi materi komunikasi
secara terpadu oleh seluruh stakeholders
yang terkait promosi PHBS

Sasaran III: Meningkatnya jumlah dukungan sektor swasta (CSR, hibah swasta) dalam promosi PHBS
sampai tahun 2016
1

Meningkatkan kerjasama
dengan pihak swasta dan
media dalam promosi PHBS

Program Peningkatan
promosi dan kerjasama
investasi

Sosialisasi dan advokasi bersama


Walikota dengan swasta
Koordinasi dan sinkronisasi program CSR

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No
2

Strategi
Mengotimalkan pendanaan
dari sektor swasta CSR
untuk promosi PHBS

Program
Program Regulasi investasi
di tingkat kota

Kegiatan
Pendataan CSR
Penyelengaraan pameran investasi
Mengembangkan model insentif untuk
pihak swasta yang peduli akan sanitasi
Penyusunan kebijakan investasi bagi
pembangunan fasilitas sanitasi

2. Program dan Kegiatan Aspek Non Teknis


2.1. Aspek Kebijakan Daerah dan Kelembagaan
No
1

Strategi
Melakukan penguatan
kebijakan sanitasi dan
penegakkannya di Kabupaten
Mukomuko

Program
Penataan Peraturan
Perundang-Undangan

Kegiatan
Koordinasi kerjasama permasalahan
peraturan perundang-undangan terkait
Sanitasi
Penyusunan rencana kerja rancangan
peraturan perundang-undangan (Terdiri dari:
a. Penyusunan Perda Pengelolaan Air
Limbah Domestik, Perda Pengelolaan
Drainase, dan Perda Retribusi Kebersihan
b. Perubahan Perda IMB, Perda Penyedotan
Kakus, Perda Penyelenggaran
Kebersihan, Perda Kerjasama Daerah
Kabupaten Mukomuko, dan Peraturan
Walikota tentang Prosedur Pengurusan
IMB dan advis planning)
Kajian Peraturan Perundang-undangan
daerah terhadap peraturan perundangundangan yang baru, lebih tinggi dan
keserasian antar peraturan perundanganundangan daerah (Review:
c. Perda No. 11 tahun 1987 tentang
Bangunan
d. Perda No. 7 tahun 2003 tentang Retribusi
Penyedotan Kakus
e. Perda No. 6 tahun 1995 tentang
Penyelenggaraan Kebersihan Kota
f.Peraturan Kerjasama daerah dalam
pelayanan publik)
Legislasi Rancangan Peraturan Perundangundangan (mencakup semua Perda yang
dirubah dan dibentuk)
Fasilitasi sosialisasi peraturan perundangundangan (untuk seluruh kegiatan sosialisasi
aturan pengelolaan air limbah domestic,
sampah, drainase lingkungan, air bersih dan
PHBS, serta kerjasama daerah).

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No

Strategi

Mengembangkan kerjasama
Pemerintah Kota dengan
masyarakat dan swasta di
Kabupaten Mukomuko, serta
dengan Pemerintah Daerah
lainnya dalam pembangunan
dan pengelolaan sanitasi

Program

Program Peningkatan
Pelayanan Kedinasan
Kepala Daerah / Wakil
Kepala Daerah

Program Peningkatan
Kerjasama Antar
Pemerintah Daerah

Program Kerjasama
Pembangunan

Kegiatan
Publikasi peraturan perundang-undangan
(untuk seluruh kegiatan sosialisasi aturan
pengelolaan air limbah domestic, sampah,
drainase lingkungan, air bersih dan PHBS,
serta kerjasama daerah)
Dialog / audiensi Walikota / Wakil Walikota
dengan tokoh masyarakat, pimpinan /
anggota organisasi social dan kemasyarakat
tentang masalah sanitasi, air minum dan
PHBS.
Rapat koordinasi pejabat pemerintahan
daerah terkait masalah sanitasi, air minum
dan PHBS
Kunjungan kerja kepala daerah / wakil kepala
daerah dalam rangka penguatan
pembangunan sanitasi, air bersih dan
pengembangan PHBS di Kabupaten
Mukomuko
Koordinasi dengan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah lainnya terkait masalah
dan pembangunan sanitasi, air minum dan
pengembangan PHBS di Kabupaten
Mukomuko
Fasilitasi kerjasama antar daerah dalam
penyediaan pelayanan sampah dan air bersih
Kabupaten Mukomuko (yang meliputi
kegiatan:
a. Advokasi kerjasama
b. Pembentukan Tim Koordinasi Kerja
Sama Daerah (TKKSD)
c. Pengajuan Surat Penawaran Kerjasama
d. Penyusunan dokumen rencana
kerjasama
e. Pembahasan rencana kerjasama
daerah
f. Drafting naskah kesepakatan /
Perjanjian Kerjasama
g. Penandatanganan naskah perjanjian
kesepakatan kerjasama)
Koordinasi kerjasama pembangunan antar
daerah untuk pengelolaan sampah dan air
bersih
Fasilitasi kerjasama dengan dunia usaha
(kajian dan penyiapan kerjasama Pemerintah
Kota dengan swasta dalam layanan
penyedotan kakus)
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kerjasama (meliputi:
a. Kerjasama pengelolaan sampah dan

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No

Strategi

Program

Kegiatan
air bersih dengan daerah lain
Kerjasama layanan penyedotan
kakus dengan perusahaan swasta
jasa penyedotan kakus
Kajian Model Kerjasama Daerah dalam
pengelolaan sampah dan air bersih, yang
meliputi:
c. Kajian manfaat dan biaya
d. Kajian model kelembagaan
Penyusunan Rancangan RKPD
(Pencantuman rencana kerja sama
pengelolaan sampah regional, pemanfaatan
air baku, pengelolaan air limbah, drainase
lingkungan, dan pengembangan PHBS) ke
dalam prioritas RKPD Kabupaten Mukomuko
Penyusunan Kajian Kelembagaan dan
Pembiayaan Polder Berbasis Masyarakat
b.

Program Perencanaan
Pembangunan Daerah

Mengkondisikan integrasi
antara system perencanaan,
implementasi dan monitoring
dan evaluasi dalam
pembangunan sanitasi di
Kabupaten Mukomuko

Mengembangkan sistem
pendukung penyediaan
layanan sanitasi yang
terintegrasi

Mempertahankan dan
mengoptimalkan program
stimulus penyediaan sarana

Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
dalam Pembangunan
Desa
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah

Program Perencanaan
Pengembangan KotaKota Menengah dan
Besar
Pengembangan Data /
Informasi

Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
dalam Pembangunan

Perbaikan protap musrenbang Kabupaten


Mukomuko (untuk mencantumkan keterlibatan
Pokja Sanitasi Kabupaten Mukomuko dalam
proses musrenbang)
Community Action Plan (CAP)
Pembangunan system monitoring dan
evaluasi pengelolaan sanitasi, air bersih, dan
pengembangan PHBS di Kabupaten
Mukomuko
Monitoring dan Evaluasi Program Percepatan
Pembangunan Sanitasi Perkotaan (PPSP)
Penyusunan Dokumen Rencana Program
Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang
Keciptakaryaan tahun 2012 2016.
Koordinasi perencanaan air minum, drainase
dan sanitasi perkotaan
Koordinasi penanggulangan limbah rumah
tangga dan industry perkotaan
Pengumpulan, updating, dan analisis data
sanitasi, air bersih, dan PHBS per kelurahan
Penyusunan Profil Daerah (Kelurahan,
Kecamatan dan Kota) yang telah memuat
data dasar sanitasi, air bersih, dan kondisi
PHBS di Kabupaten Mukomuko
Pembangunan Sistem Informasi Sarana
Pengelolaan Air Limbah Domestik, dan
drainase lingkungan yang terintegrasi
Pemberian stimulan pembangunan desa
untuk:
a. Program jamban keluarga

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No

Strategi
dan pra-sarana sanitasi yang
bersifat memberdayakan
masyarakat miskin (poor
insclusive)

Program
Desa

Memperkuat kapasitas
organisasi regulator dan
operator layanan sanitasi
untuk dapat
menyelenggarakan
pelayanan sanitasi secara
efektif dan efisien

Program Penataan
Kelembagaan Daerah
(Program Penataan
Daerah Otonom Baru)

Mempertahankan dan
meningkatkan efektivitas
pelaksanaan peran Kelompok
Kerja (Pokja) Sanitasi
Kabupaten Mukomuko dalam
mengawal proses
implementasi SSK secara
terintegrasi

Pembangunan Kerangka
Organisasi Pokja

Mengoptimalkan
pengorganisasian kelompok
swadaya masyarakat (KSM)
pengelola sanitasi guna
meningkatkan efektivitas
kegiatan operasi dan
pemeliharaan sarana sanitasi
di tingkat masyarakat

Monitoring dan evaluasi


Kapasitas Organisasi
Pokja
Pembangunan Sekretariat
Pokja
Program Peningkatan
Partisipasi Masyarakat
dalam Pembangunan
Desa

Kegiatan
b.
c.

Program arisan jamban


PSPD untuk pengelolaan drainase
lingkungan
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program
s.d.a
Kajian Analisis Beban Kerja dan Analisis
Tupoksi di lingkungan Pemerintah Kabupaten
Mukomuko (Pasca PP No. 41 tahun 2007),
ditujukan untuk mengidentifikasikan gap
kapasitas organisasi penanggungjawab
pengelolaan sanitasi dalam pelaksanaan
tugasnya
Pembentukan Unit Pengaduan Masalah
Pengelolaan Sanitasi dan Air Bersih (atau
penambahan tugas penampungan pengaduan
pada unit pengelola saat ini: UPTD
Pengolahan Limbah Tinja, UPTD Pengolahan
Sampah, Dinas PU, dan PDAM)
Penyempurnaan prosedur layanan
penyedotan kakus, pengangkutan dan
pengolahan sampah, cek utilitas bangunan,
penerbitan ijin IMB
Penyempurnaan Tupoksi SKPD / Unit
penanggungjawab pengelolaan sanitasi
(indikasi: UPTD Pengolahan Limbah Tinja,
UPTD Pengolahan Sampah, KLH)
Revisi dan Penerbitan SK Pokja Sanitasi
Kabupaten Mukomuko
Pembuatan Buku Pedoman Organisasi Pokja
Pembuatan Buku Pedoman Tata Kerja Pokja
Pembuatan Rencana Kerja Pokja
Penyusunan instrument monitoring dan
evaluasi kapasitas organisasi Pokja
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi
kapasitas organisasi Pokja
Koordinasi penanganan masalah Pokja
Pengadaan perangkat kantor pendukung
kerja Pokja
Pembentukan KSM Sanitasi dan atau
Organisasi Kemasyarakatan Air Minum
Sederhana (OM-AMS). KSM Sanitasi
diarahkan untuk menangani operasi dan
pemeliharaan sarana pengelolaan air limbah
domestic, drainase lingkungan, dan sampah
di tingkat masyarakat.
Pembinaan KSM Sanitasi dan atau
Organisasi Kemasyarakatan Air Minum
Sederhana (OM-AMS)
Monitoring dan evaluasi KSM Sanitasi dan

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No

Strategi

Program

Kegiatan
atau Organisasi Kemasyarakatan Air Minum
Sederhana (OM-AMS).

Meningkatkan kapabilitas
personil-personil SKPD
penyelenggara layanan
sanitasi

Program Peningkatan
Kapasitas Sumberdaya
Aparatur

Program Pembinaan dan


Pengembangan Aparatur

10

Meningkatkan kapabilitas
personil anggota Pokja

Program Peningkatan
Kapasitas Kelembagaan
Perencanaan
Pembangunan Daerah

Penilaian kebutuhan pelatihan bagi PNS


daerah (dalam hal ini ditujukan bagi personil
SKPD penanggungjawab pengelolaan
sanitasi, air bersih dan pengembangan
PHBS)
Pendidikan dan pelatihan teknis tugas dan
fungsi bagi PNS daerah (dalam hal ini
ditujukan bagi personil SKPD
penanggungjawab pengelolaan sanitasi, air
bersih dan pengembangan PHBS)
Pelaksanaan analisis jabatan di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Mukomuko yang
ditujukan untuk mengidentifikasikan gap
kapasitas personil penanggungjawab layanan
pengelolaan sanitasi dalam pelaksanaan
tugasnya
Studi Banding
Magang
Penilaian kebutuhan pelatihan bagi PNS
daerah (dalam hal ini ditujukan bagi personil
SKPD penanggungjawab pengelolaan
sanitasi, air bersih dan pengembangan
PHBS)
Pelatihan kemampuan teknis anggota Pokja
sesuai hasil penilaian kebutuhan pelatihan
Pokja
Studi Banding
Penyelenggaraan City Summit
Pelaksanaan koordinasi dengan Pokja AMPL
Provinsi, dan Pokja AMPL Pusat dalam
rangka sinkronisasi pengawalan
pembangunan sanitasi
Keterlibatan dalam agenda kegiatan Program
Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman (PPSP) yang diselenggarakan
oleh Pokja Provinsi, TTPS dan AKOPSI

2.2. Aspek Keuangan


Program dan kegiatan terkait aspek keuangan yang diusulkan adalah untuk menutup atau mengantisipasi
permasalahan di bidang pengaggaran dan pendanaan sektor sanitasi, sehingga dapat membiayai kegiatan
pembangunan sanitasi berupa sarana fisik maupun non- fisik.

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No
1

Strategi
Integrasi
SSK
kedalam
dokumen

dokumen
perencanaan kota.

Program
Penguatan kapasitas aparat
SKPD dalam perencanaan
pembangunan kota

Peningkatan alokasi
anggaran sanitasi dari
sumber APBN (DAK, belanja
K/L )

1.Pemetaan daerah/ lokasi


calon penerima
2.Penyusunan usulan
/proposal

Peningkatan alokasi
anggaran sanitasi dari
sumber APBD Provinsi (dana
satker, dana bantuan
keuangan,dana bagi hasil)

1. Penyusunan dan
sinkronisasi program
kegiatan kota dg provinsi
2. Pemetaan peluang
pembiayaan bersama
antara kota dg provinsi

Peningkatan alokasi
anggaran sanitasi dari
sumber APBD Provinsi (dana
satker, dana bantuan
keuangan,dana bagi hasil)

1. Pemetaan Pendanaan
Provinsi (DBH, Bantuan
Keuangan, Belanja
SKPD)

Harmonisasi pemanfaatan
DAK sanitasi. Dan DAK lain
terkait aspek sanitasi (DAK
lingkungan, DAK kesehatan,
DAK perumahan)

1. Koordinasi antar SKPD


dlm penggunaan DAK
sanitasi

2. Peningkatan kapasitas

Kegiatan
Rapat koordinasi antara pokja dengan
masing masing kepala SKPD membahas
integrasi SSK kedala dokumen
perencanaan.
Rapat koordinasi antar SKPD membahas
integrasi SSK dengan RKPD, KUA,PPAS
dan RKA
Audiensi dengan walikota dan TAPD
membahas ringkasan SSK
Audiensi dengan Badan Anggaran DPRD.
Rakor untuk mengaitkan hasil musrenbang
desa kota dengan kebutuhan
pendanaannya
Penyusunan anggaran sanitasi dengan
referensi dari SSK dan RPIJM, dan justifikasi
teknis dinas terkait.
Penyusunan bujet masing-masing lokasi
disesuaikan dengan kebutuhan dan sumber
daya yang ada
Pembuatan usulan program kegiatan yang
akan diajukan kepada provinsi
Penyusunan dan penjabaran usulan kota
kepada provinsi
Rakor infrastruktur dg provinsi (pokja dan
satker) untuk sinkronisasi program kegiatan
Rakor dengan TAPD dan Banggar DPRD
Penjabaran perencanaan pembangunan
sanitasi berskala regional (persampahan )
Rapat koordinasi, audiensi dengan Pokja
provinsi dan satker tentang sumber
pendanan provinsi.
Pembekalan TAPD dalam penyusunan
dokumen perencanaan tahunan (agar SSK
menjadi referensi utama) dan dapat
disampaikan kepada pokja provinsi dan
satker provinsi.
Workshop Penyusunan bersama dan seleksi
kegiatan yang akan dibiayai oleh DAK
sanitasi
Penyusunan usulan (perencanaan dan
alokasi anggaran) kegiatan sanitasi di
beberapa lokasi
Workshop aspek perencanaan, pengajuan,
dan mekanisme pemanfaatan DAK sanitasi

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No

Strategi

Program
aparat dalam optimalisasi
DAK sanitasi
Peningkatan alokasi
1. Penjabaran masing
pendanaan sanitasi di tingkat
masing SKPD atas
SKPD
pembangunan sanitasi di
SKPDnya (Sinkronosasi
Renja dengan SSK)

2. Penjabaran kegiatan
yang dibiayai APBD kota
dan sumbernya (belanja
modal, barang dan jasa,
penyertaan pemda,
SILPA, dana cadangan ,
dll)

Kegiatan
dan DAK lainna (join program antar SKPD,
pemilihan lokasi , dan pengadaan, dll.)
Evaluasi kegiatan san itasi (oleh SKPD
didampingi pokja san)2 tahun sebelumnya
dan pembuatan skala prioritas kegiatan
sanitasi
Penyususnan RKA sanitasi (sesuai
permendagri 13/2006) dengan
pendampingan oleh pokja san
Penyiapan program dan kegiatan,
dilanjutkan dengan pegadaan kegiatan
sanitasi fisik dan non fisik (air limbah,
persampahan, drainase, PHBS, dan air
minum)
Penyusunan bujet dan implementasi berupa
pengadaan kegiatan dari sumber dana
terpilih)
Pengadaan Materi Buku/booklet/leaflet/dll.
Berisi Pemahaman Aspek sanitasi versi
popular dengan target audience TAPD dan
Panggar DPRD
Konsultasi dan atau Audiensi dengan TAPD
dan Banggar atas usulan kegiatan terpilih
dalam forum rapat koordinasi/workshop atau
lainnya

2.3. Aspek Komunikasi


Adapun rincian program dan kegiatan aspek komunikasi telah dirangkum dalam berbagai sasaran dan
strategi sub-sektor yang relevan pada bab ini. Dengan demikian dukungan komunikasi dilakukan secara terintegrasi
dan sesuai dengan tahapan percepatan pembangunan setiap program dan kegiatan sanitasi dan setiap subsektornya dalam skala kabupaten.
No
Strategi
Program
Kegiatan
Sasaran I: Percepatan dan terciptanya komitmen politik dan komitmen sosial bagi landasan kebijakan dan
regulasi pendukung serta ketetapan anggaran untuk pembangunan sektor sanitasi, melalui upaya
advokasi
1
Perencanaan terpadu untuk
Penyusunan kerangka
Assesmen / studi komunikasi khusus untuk
skenario / jadwal bersama,
acuan kegiatan advokasi
keperluan advokasi.
target yang ingin dicapai dan kebijakan dan anggaran
penanggung jawab teknis
untuk sanitasi.
pelaksanaan rangkaian
Peningkatan kualitas dan
Produksi dan penyusunan pesan kunci yang
kegiatan advokasi.
kelengkapan materi
sesuai untuk setiap alat / saluran dan
S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No
2

Strategi
Mengkondisikan integrasi
pesan dalam setiap kegiatan
SKPD yang terkait dengan
sanitasi dan setiap subsektor sanitasi serta aspek
pendukungnya.

Program
advokasi.

Kegiatan
sasaran advokasi

Penguatan dukungan
jurnalis dan media massa
khusus untuk upaya
advokasi.

Talk show, rubrik surat pembaca dan tanya


jawab di berbagai media massa oleh tokoh
kunci dan pelaku advokasi.

Peningkatan intensitas
tatap muka dan penciptaan
peluang bagi mementum
advokasi.

Lobi khusus; dengar pendapat ; audiensi;


konsultasi publik; dan forum seminar / city
sanitation summit .

Meningkatkan
kapasitas Pelatihan perencanaan,
1. Pameran, festival, karnaval, konser,
organisasi dan individu implementasi dan
perayaan / hari jadi dan event publik
dalam
teknis
dan pemantauan kegiatan
lainnya.
pelaksanaan
kegiatan komunikasi bagi tokoh
2. Pemantuan dan evaluasi berbagai
advokasi untuk mencapai kunci dalam advokasi.
kegiatan advokasi.
hasil,
keluaran
serta
pemantauan
hasil
dan
dampak yang ditargetkan.
Strategi II: Penguatan dan terbangunnya kemitraan dan aliansi untuk implementasi dan keberlanjutan
pesan dan program sanitasi, melalui mobilisasi sosial.
1
Menghidupkan simpul
Penyusunan kerangka
Assesmen dan pemetaan stakeholders yang
jaringan dan kemitraan serta acuan rangkaian setiap
terkait untuk dukungan, aliansi dan
pertemuan berkala dari
kegiatan dan taktik
kemitraan.
berbagai kelompok
implemantasi Mobilisasi
masyarakat, sekolah dan
sosial.
berbagai institusi, asosiasi
Penyusunan berbagai
Website, konferensi dan siaran pers,
dan aliansi lainnya.
pesan kunci, disain, materi, pemasangan iklan baliho, stiker, poster,
presentasi untuk
spanduk (co-branding) .
implementasi mobiliasi
sosial.
2
Mendorong kerja sama dan
Pembelajaran (lessons
Pelatihan dan lokakarya sanitasi.
dan jadwal bersama dalam
learned) serta replikasi
implementasi kegiatan oleh
praktik terbaik dalam
aliansi dan kemitraan
pembangunan sanitasi
berbagai kelompok
antar stakeholders dan
masyarakat, beberapa
pelaku pembangunan
program / lembaga swasta,
sanitasi.
media massa, dan lembaga
donor dan institusi di bidang Pelatihan, ramah tamah,
Kunjungan lapangan (jaringan media
sanitasi.
kerja sama (co-branding)
massa, swasta, politisi dan tokoh
dengan media massa dan
masyarakat) ke lokasi percontohan.
swasta/bisnis
3
Menciptakan
pola Peningkatan kerja sama
Pertemuan / kontak / surat / kartu dan
komunikasi
antar dalam berbagai
sebaran informasi secara berkala
stekeholders sanitasi kota.
penyelenggaraan event
publik.

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No

Strategi

Program
Penjajakan minat untuk
kemitraan dan aliansi,
kesediaan dalam
keterlibatan program dan
pertemuan rutin.

Kegiatan
Pameran, karnaval, konser, perayaan hari
besar/ultah, keagamaan / adat, gerak jalan,
sepeda santai, pertunjukan dan iklan
bersama di media.

Strategi III: Peningkatan dan terjaganya perilaku hidup bersih dan sehat, terutama dalam optimalisasi
akses atas sanitasi yang lebih baik, melelalui komunikasi berbagai program yang terintegrasi.
1
Peningkatan sumber daya
Penyusunan kerangka
Assesmen dan studi komunikasi berskala
dalam pengelolaan dan
acuan rangkaian setiap
kota
penyebaran Informasi dan
kegiatan dan taktik
Data Sanitasi kepada publik implemantasi komunikasi
yang beragam
program.
2
Peningaktan kualitas dan
Penyusunan / produksi
Produksi dan penyusunan pesan kunci,
akurasi materi komunikasi
berbagai pesan kunci,
disain, berbagai materi yang cocok untuk
yang terintegrasi oleh SKPD
disain, materi, presentasi
khalayak sesuai dengan keragamannya.
terkait.
untuk implementasi
komunikasi program.
3

Optimalisasi
anggaran,
saluran dan perangkat yang
dimiliki
SKPD
untuk
memperkuat penyampaian
pesan isu sanitasi.

Penetapan sistem
pemantauan dan evaluasi
untuk setiap indikator
keberhasilan capaian hasil
dan serta dampak secara
berkala.

Desiminasi informasi /
1.
selebaran secara langsung
ke alamat, area publik,
2.
jalanan, keramaian.

Penyuluhan, seminar dan temu muka dan


diskusi terfokus.
Peluncuran, terbitan dan publikasi
berjangka.
3. Website, siaran, pemasangan iklan
baliho, stiker, poster, spanduk
Peningkatan kualitas dan
Pameran, karnaval, perayaan hari besar
kuantitas kampanye, event keagamaan / pertunjukan, melalui radio
publik dan penyadaran baik komunitas dan media rakyat.

secara massal maupun


terbatas melalui berbagai
tingkat dan keragaman
saluran komunikasi yang
cocok untuk setiap
kelompok sasaran.

2.4. Aspek Keterlibatan Pelaku Bisnis


No
1

Strategi
Mengoptimalkan pelibatan
sektor swasta dalam hal
dukungan teknis, pendanaan
dan kebijakan

Program
Program Peningkatan
promosi dan kerjasama
investasi

Kegiatan
Peningkatan intensitas koordinasi antara
Pemkot dengan pelaku bisnis.
Penyusunan pedoman (Juklak dan Juknis)
tentang keterlibatan pelaku bisnis dalam
pembangunan sanitasi.
Pengembangan MIS (Manajemen Informasi
Sistem) tentang penanganan dan
pengelolaan sanitasi kota.

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No
2

Strategi
Menciptakan iklim pendanaan
yang memungkinkan dan
menarik dunia usaha untuk
ikut membiayai penyediaan
sarana dan prasarana
pengelolaan

Menciptakan jaringan
kemitraan pihak swasta dan
pelaku bisnis untuk
mendukung percepatan
pembanguan sanitasi berskala
kota

Penyusunan Regulasi CSR


(Corporate Social
Responsibility) dan pelibatan
pelaku bisnis dalam
pembangunan sektor sanitasi

Program
Program Peningkatan iklim
investasi dan realisasi
investasi
Program Peningkatan
promosi dan kerjasama
investasi
Program Regulasi investasi
di tingkat kota
Peningkatan aliansi dan
kemitraan dalam
pengemasan pesan kunci
dan kerangka acuan untuk
promosi bersama
stakeholders terkait
Program Kerjasama
informasi dan media massa
Program Pengembangan
komunikasi, informasi dan
media massa
Program Regulasi investasi
di tingkat kota

Kegiatan
Pelaksanaan pembangunan sanitasi dengan
memanfaatkan dana CSR/pelaku bisnis
Promosi bersama (co-branding) secara
berkala dan produksi materi komunikasi
secara terpadu oleh seluruh stakeholders
yang terkait
Sosialisasi dan advokasi bersama Walikota
dengan swasta.
Penyelengaraan pameran investasi
Mengembangkan model insentif untuk pihak
swasta yang peduli akan sanitasi
Kegiatan bersama secara berkala dan
produksi materi komunikasi secara terpadu
oleh seluruh stakeholders yang terkait

Pemasangan spanduk dalam moment


tertentu oleh pihak swasta
Pembinaan dan pengembangan jejaring
komunikasi dan informasi
Pendataan CSR
Koordinasi dan sinkronisasi program CSR
Penyusunan draft Perda CSR dan pelibatan
pelaku bisnis. Dengar pendapat draft Perda
(Raperda) CSR dan pelaku bisnis
Pengesahan Perda CSR dan pelibatan
pelaku bisnis
Penyusunan kebijakan investasi bagi
pembangunan fasilitas sanitasi

2.4. Aspek Pemberdayaan Masyarakat, Aspek Jender, dan Kemiskinan


No
1

Strategi
Mengembangkan pola
pembinaan yang partisipatif
dalam upaya optimalisasi
peran pemerintah kota,
lembaga lokal, organisasi
masyarakat dan tokoh
masyarakat dalam
pengelolaan sanitasi

Program
Program Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat
Pedesaan

Kegiatan
Pemberdayaan lembaga dan ORMAS

Program Peningkatan
partisipasi masyarakat
dalam membangun desa

Pembinaan kelompok masyarakat dalam


pembangunan desa/kota
Pelaksanaan musyawarah/pertemuan rutin
masyarakat
Pelatihan kader/kelompok masyarakat
tentang pengelolaan keuangan kelompok

Program Peningkatan
kapasitas aparatur

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

No

Strategi

Meningkatkan kapasitas dan


pengetahuan masyarakat, lakilaki dan perempuan, kaya dan
miskin dalam pengelolaan
sanitasi

Mengoptimalkan kesetaraan
peran perempuan & laki-laki,
kaya & miskin dalam promosi
kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat

Mengupayakan
pengorganisasian masyarakat
dalam kelompok untuk
pengelolaan sanitasi
Mengoptimalkan dan
mengembangkan media
Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) terkait sanitasi
yang berorientasi jender dan
kemiskinan, sesuai kebutuhan
masyarakat dengan jangkauan
yang luas
Mengefektifkan peran dan
fungsi lembaga formal dan
informal dengan media massa
dalam pengelolaan sanitasi
yang berorientasi jender dan
kemiskinan
Mengakomodasi perencanaan
partisipatif yang berorientasi
pada jender dan masyarakat
miskin dalam pembangunan
sarana sanitasi

Program
pemerintah desa
Program Peningkatan
peran perempuan di
pedesaan
Peningkatan peran
serta/kesetaraan jender
dalam pembangunan
Penguatan kelembagaan
pengarusutamaan gender
(PUG) dan anak
Program Keserasian
kebijakan peningkatan
kualitas anak dan
perempuan
Peningkatan peran
serta/kesetaraan jender
dalam pembangunan
Program Peningkatan
partisipasi masyarakat
dalam membangun desa
Program Penguatan
kelembagaan
pengarusutamaan jender
dan anak

Kegiatan
Pelatihan perempuan dalam bidang usaha
ekonomi produktif
Pembinaan organisasi perempuan
Pendidikan & pelatihan peningkatan peran
serta dan kesetaraan jender
Pelatihan partisipatif untuk peniliaian
kebutuhan masyarakat
Peningkatan kapasitas dan jaringan
kelembagaan pemberdayaan perempuan &
anak
Sosialisasi terkait dengan kesetaraan
jender, pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak
Pelatihan bagi perempuan tentang
keorganisasian
Perekrutan tenaga kerja perempuan dalam
pengelolaan sanitasi
Stimulasi pembentukan kelompok
masyarakat peduli
Pembinaan kelompok masyarakat dalam
pembangunan desa/kota
Pengembangan sistem informasi jender
dan anak
Pengembangan materi dan pelaksanaan
KIE tentang kesetaraan jender dan keadilan
jender

Program Penguatan
kelembagaan
pengarusutamaan jender
dan anak

Peningkatan kapasitas dan jaringan


kelembagaan pemberdayaan perempuan &
anak.

Peningkatan peran
serta/kesetaraan jender
dalam pembangunan

Pelatihan partisipatif untuk peniliaian


kebutuhan masyarakat yang berwawasan
jender

S t r a t e g i s S a n i t a s i K a b u p a t Page
en Mukomuko
Strategis Sanitasi Kabupaten Muko

Anda mungkin juga menyukai