Anda di halaman 1dari 5

TRIAGE

SOP

UPT Puskesmas
Pasongsongan

No.Dokumen
No. Revisi
Tanggal Terbit
Halaman

: SOP/
/
:
: 01 Februari 2016
: 4 (lembar)

Tanda Tangan :

Kepala UPT Puskesmas


Pasongsongan
drg.Yenny Tri Suci
NIP. 19820119 200901 2 007

1. Pengertian

Proses penerimaan pasien dan pemilihan menurut tingkat kegawatan.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerimaan dan pemilihan pasien menurut tingkat kegawatan agar
pelayanan berlangsung cepat dan efisien.

3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur

Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Pasongsongan Nomor

/ SK / 435.102.116

/ / 2016 Tentang Triage.


Peraturan Menteri Kesehatan No 5 Tahun 2014.
a. Alat
:
1) Tensimeter
2) Stetoskop
3) Infus set
4) Dower Catheter set
5) Oksigen set

6. Langkahlangkah

b. Bahan
:1. Petugas pendaftaran menerima pasien, kemudian mencatat identitas lengkap
dan jelas.
2. Petugas pendaftaran menghubungi poliklinik umum untuk melakukan
penapisan bila petugas pendaftaran curiga kegawatan atau pasien megaku
kesakitan/kegawatan.
3. Petugas paramedis melakukan anamnesa (auto dan allo anamnesa) dan
pemeriksaan fisik penapisan.
4. Petugas segera mengidentifikasi pasien dengan pengelompokan.
a. Gawat darurat : memerlukan tindakan segera dan mengancam jiwa.
Pasien segera dibawa ke ruang tindakan untuk dilakukan tindakan
resusitasi segera dengan prioritas penanganan pertama dan respons
time maksimal 30 detik.
Kriteria :
Jalan Nafas : Ada sumbatan
Pernafasan : Henti nafas, frekuensi > 32 x/mnt, frekuensi < 10

x/mnt, wheezing inspirasi


Sirkulasi : Henti jantung, nadi tak teraba, frekuensi nadi/HR <
50 x/mnt, frekuensi nadi/HR > 150 x/mnt, pucat, akral dingin,

CRT > 2 detik


Kesadaran : GCS 8

b. Gawat non darurat : memerlukan tindakan segera tapi tidak


mengancam jiwa. Pasien segera dibawa ke ruang tindakan untuk
dilakukan tindakan yang dibutuhkan dengan prioritas penanganan
kedua dan respons time maksimal 1 menit.
Kriteria :
Jalan Nafas : Bebas (patent)
Pernafasan : Frekuensi napas 24-32 x/menit, wheezing
Sirkulasi : Frekuensi nadi 120-150 x/menit, TD sist > 160

mmHg, TD diast > 100 mmHg


Kesadaran : GCS > 9- 13

c. Non gawat darurat : tidak dalam kondisi urgent, tidak membutuhkan


tindakan segera dan tidak mengancam jiwa. Pasien dimasukan dalam
antrian rawat jalan.
Kriteria :
Jalan Nafas : Bebas (patent)
Pernafasan : Normal
Sirkulasi : Normal
Kesadaran : GCS 14
5. Petugas paramedis bila menemui pasien dengan prioritas pertama dan kedua
segera menghubungi dokter jaga pada hari tersebut dan melaporkan kondisi
terakhir pasien dan boleh melakukan tindakan awal pertolongan pertama/ baik
live support (BLS) meliputi :
a. Air way
- bebaskan jalan nafas
- jaw trust, chin lift dan hiperekstensi
- bersihkan jalan nafas dari sumbatan ( secret, benda asing)
b. Breathing
- nafas buatan
- pasang oksigen jika perlu
c. Circulation
- tensi dan nadi turun, pasang infuse
- monitor produksi urine, pasang kateter bila perlu

6. Dokter jaga melakukan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium,


tindakan kedaruratan awal hingga terapi atau keputusan untuk dirujuk sesuai
kondisi pasien.
7. Petugas dapat melakukan tindakan yang bersifat emergency atau resusitasi
tanpa terlebih dahulu meminta persetujuan (informed consent) apabila :
a. Tindakan harus dilakukan segera untuk mencegah kematian atau
membatasi kecacatan
b. Pasien dalam kondisi penurunan kesadaran tanpa didampingi keluarga
c. Pasien anak dibawah umur, tanpa didampingi keluarga
d. Pasien gangguan jiwa tanpa didampingi keluarga
8. Petugas menulis semua pemeriksaan, tindakan, terapi dan rujukan dengan
lengkap pada status pasien.
7. Bagan Alir
Petugas pendaftaran menerima pasien, kemudian
mencatat identitas lengkap dan jelas
Petugas pendaftaran menghubungi poliklinik
umum untuk melakukan penapisan bila petugas
pendaftaran curiga kegawatan atau pasien
megaku kesakitan/kegawatan
Petugas paramedis melakukan anamnesa
(auto dan allo anamnesa) dan pemeriksaan
fisik penapisan
Petugas segera mengidentifikasi pasien
dengan pengelompokan : Gawat Darurat,
Gawat Non Darurat, Non Gawat Darurat
Petugas paramedis bila menemui pasien dengan
prioritas pertama dan kedua segera menghubungi dokter
jaga pada hari tersebut dan melaporkan kondisi terakhir
pasien dan boleh melakukan tindakan awal pertolongan
pertama/ baik live support (BLS)

Dokter jaga melakukan pemeriksaan fisik,


pemeriksaan laboratorium, tindakan
kedaruratan awal hingga terapi atau
keputusan untuk dirujuk sesuai kondisi pasien
Petugas dapat melakukan tindakan yang
bersifat emergency atau resusitasi tanpa
terlebih dahulu meminta persetujuan
(informed consent) pasien
Petugas menulis semua pemeriksaan, tindakan,
terapi dan rujukan dengan lengkap pada status
pasien
8. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait
10. Dokumen

Pendaftaran, Poli Umum, IGD

terkait
11. Rekaman
Historis
Perubahan

No

Yang diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

DAFTAR TILIK
TRIAGE
NO
1.

TRIAGE
Petugas pendaftaran menerima pasien, kemudian

2.

mencatat identitas lengkap dan jelas


Petugas pendaftaran menghubungi poliklinik umum
untuk melakukan penapisan bila petugas pendaftaran
curiga

kegawatan

atau

pasien

megaku

3.

kesakitan/kegawatan
Petugas paramedis melakukan anamnesa (auto dan

4.

allo anamnesa) dan pemeriksaan fisik penapisan


Petugas segera mengidentifikasi pasien dengan
pengelompokan :

5.

Gawat

Darurat,

Gawat

Non

Darurat, Non Gawat Darurat


Petugas paramedis bila menemui pasien dengan
prioritas pertama dan kedua segera menghubungi
dokter jaga pada hari tersebut dan melaporkan
kondisi terakhir pasien dan boleh melakukan
tindakan awal pertolongan pertama/ baik live support

6.

(BLS)
Dokter

jaga

melakukan

pemeriksaan

fisik,

pemeriksaan laboratorium, tindakan kedaruratan awal


hingga terapi atau keputusan untuk dirujuk sesuai
7.

kondisi
Petugas dapat melakukan tindakan yang bersifat
emergency atau resusitasi tanpa terlebih dahulu

8.

meminta persetujuan (informed consent) pasien


Petugas menulis semua pemeriksaan, tindakan, terapi
dan rujukan dengan lengkap pada status pasien

YA

TIDAK

Anda mungkin juga menyukai