Anda di halaman 1dari 14

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA DENGAN UUD 45


Menurut Prof. Dr. Notonagoro:
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima atau
dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada
prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya..
Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki
hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada kenyataannya
banyak warga negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya.
Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak mendahulukan hak
daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak cukup hanya memiliki pangkat
akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri sendiri. Jika keadaannya seperti ini,
maka tidak ada keseimbangan antara hak dan kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan
terjadi kesenjangan sosial yang berkepanjangan.
Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui
posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seorang
pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah
tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan
terpenuhi, maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini
tidak akan pernah seimbang. Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para
pejabat tidak akan pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini.
Mereka lebih memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai
saat ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai
warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan merubahnya
untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita sebagai rakyat Indonesia.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan bahwa
hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan
lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan diatur dalam undang-undang. Pasal ini
mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah
untuk bersiap-siap hidup setara dengan kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada
kehidupan yang lebih baik dan maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan
seimbang. Dengan memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat
kepedulian dan tidak mendapatkan hak-haknya.
HAK DAN KEWAAJIBAN WARGA NEGARA :
1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara Wujud hubungan warga negara dan negara
pada umumnya berupa peranan (role).
2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia Hak kewajiban warga negara Indonesia
tercantum dalam pasal 27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945.
Hak Warga Negara Indonesia :
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : Tiap warga negara berhak atas
2. pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).
3. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: setiap orang berhak untuk hidup serta
berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.(pasal 28A).
4. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah
(pasal 28B ayat 1).
5. Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
Berkembang
6. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan berhak
mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
7. meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)
8. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
9. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
10. perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
11. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak
kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak,

12. hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).
Kewajiban Warga Negara Indonesia :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 berbunyi :
segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1 mengatakan :
Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain
Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 28J ayat
2 menyatakan : Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk
menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama,

keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.


10. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30 ayat (1) UUD
1945. menyatakan: tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
Hak dan Kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30, yaitu :
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara. Dan pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkan dengan
undang-undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu. Pada ayat
(2), tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan,
dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.

4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
http://jakarta45.wordpress.com/2013/10/11/kewargaan-hak-dan-kewajiban-warganegaraindonesia/

Pengertian Hak dan Kewajiban Warga Negara


Warga negara adalah anggota atau bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan
UU. Pengertian Warga Negara menurut KBBI (2002) adalah penduduk sebuah negara atau
bangsa berdasarkan keturunan, tempat kelahiran, dan sebagainya, yang mempunyai kewajiban
dan hak penuh sebagai seorang warga dari negara itu. SementaraDr. A.S Hikam
(2000) mendefenisikan Warga Negara (citizenship) adalah anggota dari sebuah komunitas yang

membentuk itu sendiri. Hak dan kewajiban ada pada setiap warga negara yang hidup disuatu
negara.

Pengertian Warga Negara


Beberapa pengertian tentang warga negara juga diatur oleh Undang-Undang Dasar 1945,
pasal 26 menyatakan "warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan
undang-undang sebagai warga negara." Selanjutnya Pasal 1 UU Nomor 22/1958, dan dinyatakan
juga dalam UU Nomor 12/2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia, menekankan
kepada peraturan yang menyatakan bahwa Warga Negara Republik Indonesia adalah orang-orang
yang berdasarkan perundangan-undangan dan atau perjanjian-perjanjian dan atau peraturan yang
berlaku sejak proklamasi Agustus 1945 sudah menjadi warga negara Republik Indonesia.
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab kemajuan dan
kemunduran suatu negara. Oleh sebab itu, seseorang yang menjadi anggota atau warga suatu
negara haruslah ditentukan oleh Undang-undang yang dibuat oleh negara tersebut. Sebelum
negara menentukan siapa-siapa yang menjadi warga negara, terlebih dahulu negara harus
mengakui bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di
wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali sebagaimana dinyatakan oleh pasal
28E ayat (1) UUD 1945. Pernyataan ini mengandung makna bahwa orang-orang yang tinggal
dalam wilayah negara dapat diklasifikasi menjadi:

Warga Negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang
bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat sementra sesuai
dengan visa (surat izin untuk memasuki suatu negara dan tinggal sementara yang
diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang diberikan negara melalui kantor
Imigrasi.

Sementara Koerniatmanto, S (2000) menyatakan tentang hak dan kewajiban yang berkaitan
dengan warga negara, menekankan pada aspek anggota suatu negara. Warga Negara adalah
anggota suatu negara, dan sebagai anggota suatu negara, seorang warga negara mempunyai
kedudukan khusus terhadap negaranya. Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang
bersifat timbal balik terhadap negara.

Hak warga negara Indonesia terhadap negara telah diatur dalam Undang-undang Dasar
1945 dan aturan hukum lainnya yang merupakan turunan dari hak-hak umum yang digariskan
dalam UUD 1945. Hak warga negara ini adalah sesuatu yang dapat dimiliki oleh warga negara
dari negaranya. Hak-hak warga negara yang diperoleh dari negara seperti hak untuk hidup secara
layak, dan aman, pelayanan, dan hal lain yang diatur dalam undang-undang. Selain hak, warga
negara juga mempunyai kewajiban terhadap negara selain kewajiban terhadap masyarakat secara
keseluruhan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang ditetapkan dengan
undang-undang. Kewajiban warga negara ditentukan oleh undang-undang seperti kewajiban
untuk membela negara, menaati undang-undang seperti kewajiban membela negara, menaati
undang-undang, dan sebagainya.
Prinsip utama dalam penentuan hak dan kewajiban warga negara adalah terlibatnya warga
negara baik secara langsung maupun perwakilan dalam setiap perumusan hak dan kewajiban
tersebut sehingga warga sadar dan menganggap hak dan kewajiban tersebut sebagai bagian dari
kesepakatan mereka.
Referensi:

Srijanti. 2008. Etika Berwarga Negara Edisi 2: Pendidikan Kewarganegaraan untuk


Perguruan Tinggi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-hak-dan-kewajiban-warga.html

Hak dan kewajiban warga negara yang tertuang dalam Pasal 30 UUD-1945
Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak
lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian tentang
sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (krn
telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yg benar atas sesuatu atau untuk
menuntut sesuatu, derajat atau martabat.. Contoh hak : hak untuk hidup, hak untuk mempunyai
keyakinan dan lain-lain.
Kewajiban adalah sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus
dilaksanakan), Kewajiban berasal dari kata Wajib yaitu beban untuk memberikan sesuatu yang
semestinya dibiarkan atau diberikan melulu oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain

manapun yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh yang berkepentingan.
Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab.
Dari kewajiban inilah kita bisa mendapatkan hak kita karena hak dan kewajiban memiliki
hubungan timbal balik. Contoh kewajiban : apabila anda membeli suatu barang maka anda
berkewajiban membayar barang tersebut.
ISI DARI PASAL 30 UNDANG UNDANG DASAR 1945
BAB XII
PERTAHANAN NEGARA
(1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
(2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik
Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
(3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara
sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.
(4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan
ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta
menegakkan hukum.
(5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di
dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan diatur dengan
undang-undang.
A. Makna dari Hak dan kewajiban dalam pasal 30 Undang Undang Dasar 1945
Segala sesuatu harus dilakukan setiap warga Negara dalam mempertahankan keamanan Negara
dengan menyeluruh dalam arti segala bentuk profesi maupun bidang yang ada di masyarakat
diwajibkan (mengikat) untuk mempertahankan dan menjaga keamanan. Yang dimaksud warga
negara disini adalah tiap orang yang diakui oleh Undang Undang Dasar 1945 sebagai Warga
Negara Republik Indonesia. Dan mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) apabila ia telah
berusia 17 tahun. Sebagian orang beranggapan bahwa tugas mempertahankan dan keamanan
Negara terletak pada Tentara Nasional Indonesia atas Angkatan Darat , Angkatan Laut ,
Angkatan Udara dan Kepolisian Negara Republik Indonesia tetapi sebenarnya , makna
yang lebih luas dari pada itu yaitu setiap warga Negara (termasuk didalamnya Tentara Nasional
Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia) harus ikut berperan langsung dalam
pembelaan Negara diluar dari konteks profesi mereka.
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan
Nusantara dan Keamanan Nasional.
2. Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.

3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
4. Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
5. Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
6. Amandemen UUD '45 Pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.
Membela negara tidak hanya dalam wujud perang tetapi dapat diwujudkan dengan cara :
a. Di Keluarga
Menghargai antar anggota keluarga
Saling menghormati antar anggota kelurga
Mengikuti/mematuhi aturan yang sudah di buat di rumah
Saling membantu apabila sedang mengerjakan sesuatu
Saling mendukung pada kegiatan yang sedang dilakukan`
Menjaga nama baik keluarga
b. Di Sekolah
Belajar dengan sungguh-sungguh
Mematuhi peraturan sekolah
Rajin mengerjakan PR dan Tugas Kelompok
Ikut serta menjaga keamanan lingkungan tempat tinggal dan sekolahnya
Menjaga nama baik sekolah
c. Di Masyarakat
Mengikuti kegiatan Siskamling
Ikut serta menanggulangi akibat bencana alam
Ikut serta mengatasi kerusuhan massal
Ikut serta konflik komunal
Gotong royong
Membuat organisasi misal :Karang Taruna
Mengadakan organisasi LIMNAS yaitu berfungsi untuk menanggulangi akibat bencana alam
dan bencana pada saat perang
Mengadakan organisasi Keamanan Rakyat (KAMRA) yaitu partisipasi rakyat langsung dalam
bidang keamanan
Perlawanan Rakyat (Wanra),yaitu partisipasi rakyat langsung dalam bidang pertahanan
Pertahanan sipil (Hansip),yaitu kekuatan rakyat yang merupakan unsur unsur perlindungan
masyarakat pada saat menghadapi bencana saat perang
Adapun di Bali yang di sebut Pecalang (orang yang sangat berperan dalam menjaga keamanan
di lingkungan setempat)
d. Negara
Menjaga nama baik bangsa dan negara
Menjaga keutuhan dan keamanan
Mematuhi peraturan perundang-undangan di suatu negara
Menjaga ancaman dari negara lain karena negaran Indonesia termasuk negara yang sedang
berkembang
Melaksanakan penertiban
Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
Melaksanakan operasi militer selain perang

Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah


Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa
Contoh pada polri:
o Menjaga keamanan Negara
o Mencegah ancaman dari negara lain
o Menjaga ketertiban masyarakatseperti :kerusuhan,penyalahgunaan narkoba,konflik
komunal,dan yang menganggu keselamatan bangsa dan negara
Contoh dari TNI :
Sebenarnya TNI dari masa sebelum kemerdekaan sampai setelah kemerdekaan masih melakukan
upaya bela negara,diantaranya :
o Pada tahun 1961 dibentuk pertahanan sipil,perlawanan rakyat,keamanan rakyat sebagai bentuk
penyempurnaan dari OKD/OPR
o Perwira cadangan yang dibentuk sejak tahun 1963
o Kemudian berdasarkan UURI Nomor 20 Tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan Pokok
Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia ada organisasi yang disebut Rakyat Terlatih
dan anggota Perlindungan Masyarakat (LIMNAS).
o Mempertahankan kedaulatan negara dan keutuhan wilayah
o Melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa
o Melaksanakan operasi militer selain perang
o Ikut seta secara aktif dalam tugas pemeliharaan perdamaian regional dan internasional
Tim SAR untuk mencari dan menolong korban bencana alam,PMI dan Para Medis
Menteri Luar Negeri yang memperjuanglan kasus Sidapan
Hansip untuk menjaga keamanan dan ketertiban
Beberapa jenis / macam ancaman dan gangguan pertahanan dan keamanan negara :
1. Terorisme Internasional dan Nasional.
2. Aksi kekerasan yang berbau SARA.
3. Pelanggaran wilayah negara baik di darat, laut, udara dan luar angkasa.
4. Gerakan separatis pemisahan diri membuat negara baru.
5. Kejahatan dan gangguan lintas negara.
6. Pengrusakan lingkungan.
http://oncayandri.blogspot.com/2013/03/hak-dan-kewajiban-warga-negara-yang.html

Hak dan Kewajiban Warga Negara yang Diatur Dalam UUD


1945
Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945 yang meliputi :
Hak dan kewajiban dalam bidang politik
Pasal 27 ayat (1) menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemeritahan itu dengan tidak
ada kecualinya. Pasal ini menyatakan adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu :
1. Hak untuk diperlakukan yang sama di dalam hukum dan pemerintahan.
2. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan.

Pasal 28 menyatakan, bahwa Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran


dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
Arti pesannya :
1. Hak berserikat dan berkumpul.
2. Hak mengeluarkan pikiran (berpendapat).
Kewajiban untuk memiliki kemampuan beroganisasi dan melaksanakan aturan-aturan lainnya, di
antaranya: Semua organisasi harus berdasarkan Pancasila sebagai azasnya, semua media pers
dalam mengeluarkan pikiran.
Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya
Pasal 31 ayat (1) menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran.
Pasal 31 ayat (2) menyatakan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang.
Pasal 32 menyatakan bahwa Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia.
Arti pesan yang terkandung adalah :
Hak memperoleh kesempatan pendidikan pada segala tingkat, baik umum maupun kejuruan.
Hak menikmati dan mengembangkan kebudayaan nasional dan daerah.
Kewajiban mematuhi peraturan-peraturan dalam bidang kependidikan.
Kewajiban memelihara alat-alat sekolah, kebersihan dan ketertibannya.
Kewajiban ikut menanggung biaya pendidikan.
Kewajiban memelihara kebudayaan nasional dan daerah.
Selain dinyatakan oleh pasal 31 dan 32, Hak dan Kewajiban warga negara tertuang pula pada
pasal 29 ayat (2) yang menyatakan bahwa Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu.
Arti pesannya adalah :
Hak untuk mengembangkan dan menyempurnakan hidup moral keagamaannya, sehingga di
samping kehidupan materiil juga kehidupan spiritualnya terpelihara dengan baik.
Kewajiban untuk percaya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Hak dan kewajiban dalam bidang Hankam
Pasal 30 menyatakan, bahwa Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara. Arti pesannya : bahwa setiap warga negara berhak dan wajib dalam usaha
pembelaan negara.
Hak dan kewajiban dalam bidang Ekonomi
Pasal 33 ayat (1), menyatakan, bahwa Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas azas kekeluargaan.
Pasal 33 ayat (2), menyatakan bahwa Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Pasal 33 ayat (3), menyatakan bahwa Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.
Pasal 34 menyatakan bahwa Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Hak Asasi Manusia Bidang Ekonomi.
Di dalam Pasal 27 ayat (2) Perubahan UUD 1945 ditentukan : Tiap-tiap warga Negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dalam Pasal 28D ayat (2)
Perubahan UUD 1945 ditentukan :Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan

dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. Selanjutnya khusus mengenai
perekonomian diatur dalam Pasal 33 Perubahan UUD 1945 yaitu :
(1). Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
(2). Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh Negara.
(3). Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Penelusuran dalam
kepustakaan ditemukan bahwa hak asasi manusia bidang ekonomi adalah hak yang berkaitan
dengan akitivitas perekonomian, perburuhan, hak mempero!eh pekerjaan, perolehan upah dan
hak ikut serta dalam serikat buruh.
- Hak memperoleh Pekerjaan.
Deklarasi Umum Persenkatan Bangsa-dangsa (PBB) tentang HAM, dalam pasal 23 ayat (1)
menentukan setiap orang berhak atas pekerjaan berhak dengan bebas memilih pekerjaan, berhak
atas syarat-syarat perburuhan yang adil serta baik dan atas perlindungan terhadap pengangguran.
Dalam International Covenant on Economc, Social and Cultural 1966, pasal 6 ayat (1)
menentukan negara-negara peserta perjanjian ini mengakui hak untuk bekerja yang meliputi
setiap orang atas kesempatan memperoleh nafkah dengan melakukan pekerjaan yang secara
bebas dipilihnya atau diterimanya dan akan mengambil tindakan-tindakan yang layak dalam
melindungi hak ini. Kecuali itu, dalam pasal 38 Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999
menentukan :setiap warga negara sesuai dengan bakat, kecakapan dan kemampuan, berhak atas
pekerjaan yang layak (ayat 1). Selain itu ditentukan setiap orang berhak dengan bebas memilih
pekerjaan yang disukainya dan berhak pula atas syarat-syarat ketenagakerjaan yang adil (ayat 2).
Setiap orang baik. pria maupun wanita yang melakukan pekerjaan yang sama, sebanding, setara
atau serupa berhak atas upah serta syarat-syarat perjanjian kerja yang sama (ayat 3). Sedangkan
ayat 4 menentukan setiap orang baik pria maupun wanita dalam rnelakukan pekerjaan yang
sepadan dengan martabat kemanusiaannya berhak atas upah yang adil sesuai dengan prestasinya
dan dapat menjamin kelangsungan kehidupan keluarga.
- Hak mendapat upah yang sama.
Untuk menciptakan keadilan, maka perolehan upah antara pria dan wanita diharapkan tidak
berbeda dalam hal jenis kelamin dan kualitas pekerjaan yang sama. The Universal Declaration of
Human Rights 1948, dalam pasal 23 ayat (2) menentukan setiap orang dengan tidak ada
perbedaan, berhak atas pengupahan yang sama untuk pekerjaan yang sama. Hal yang sama juga
diatur secara rinci dalam pasal 7 International Covenant on Economic, Social and Cultural
menetukan negara-negara pesertaperjanjian mcngakui hak setiap orang akan kenikmatan
kondisi kerja yang adil dan menyenangkan yang mejamin :
Pemberian upah bagi semua pekerja, sebagai minimum dengan :
1) Gaji yang adil dan upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya tanpa perbedaan
apapun, terutama wanita yang dijamin kondisi kerjanya tidak kurang dan kondisi yang dinikmati
oleh pria, dengan gaji yang sama untuk pekerjaan yang sama.
2) Penghidupan yang layak untuk dirinya dan keluarganya sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dalam perjanjian.
Kondisi keja yang aman dan sehat;

Persamaan kesempatan untuk setiap orang untuk dipromosikan pekerjaannya ke tingkat yang
lebih tinggi, tanpa pertimbangan lain kecuali senioritas dan kecakapan;
Istirahat, santai dan pembatasan dan jam kerja yang layak dan liburan berkala.dengan upah dan
juga upah pada hari libur umum. Hal yang sama dalam hukum positif Indonesia diatur dalam
pasal 38 Undang-undang tentang Hak Asasi Manusia.
- Hak ikut serta dalam Serikat Buruh.
Piagam dalam Dekiarasi Umum Perserikatan Bangsa Bangsa 1948, pada pasal 23 ayat (4)
menentukan :setiap orang herhak mendirikan dan memasuki serikat-serikat kerja untuk
melindungi kepentingannya.
- Hak Asasi Manusia di bidang Sosial dan Budaya
a. Hak asasi Manusia di bidang Sosial
Hak asasi manusia bidang sosial adalah hak asasi manusia yang berkaitan dengan hak atas
jaminan sosial, hak atas perumahan dan hak atas pendidikan. Dalam Perubahan UUD 1945
ditentukan sbb :
Pasal 28H ayat (3) Perubahan UUD 1945 menentukan :
Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara
utuh sebagai manusia yang bermantabat.
Pasal 28H ayat (1) Perubahan UUD 1945 menentukan:
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
Pasal 31 Perubahan UUD 1945 menentukan tentang pendidikan dan kebudayaan yaitu :
(1) Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan
(2) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya.
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta aklak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan Undang-undang.
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 % dari anggaran
pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan tehnologi dengan menjungjung tinggi nilainilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
b. Hak Asasi manusia di bidang Budaya
Hak asasi manusia dalam bidang budaya dapat diidentifikasi sebagai berikut.
Pasal 28C Perubahan UUD 1945 menentukan bahwa :
Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak
mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan tehnologi, seni dan
budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
Pasal 28I ayat (3) Perubahan UUD 1945 menentukan bahwa:
Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman
dan peradaban.
Pasal 32 Perubahan UUD 1945 menentukan :
(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban dunia dengan
menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.
(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

Di dalam Perubahan UUD 1945 ditegaskan bahwa setiap orang wajib menghormati hak asasi
manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Dalam
menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang
ditetapkan dengan Undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil
sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.
Berangkat dari ketentuan tersebut, maka perlindungan , pemajuan, penegakan, dan pemenuhan
hak asasi manusia adalah merupakan tanggung jawab Negara, terutama pemerintah. Untuk
menegakan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan prinsip Negara hukum yang
demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam
peraturan perundangundangan. Maka dalam rangka memenuhi semua itu dikeluarkan antara lain:
Perubahan UUD 1945 (Bab XA tentang Hak Asasi Manusia)
UU RI NO.39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia.
UU RI NO.26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak asasi manusia.
Dan peraturan-peraturan lainnya

http://fhy13candra.blogspot.com/2011/04/hak-dan-kewajiban-warga-negara-yang.html

Anda mungkin juga menyukai