Perindo Print
Perindo Print
7:31:00 PM INFORMASI
Akhir 2015, Kementerian Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi mengeluarkan Peraturan Menteri
Desa Nomor 21 Tahun 2015 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa 2016. Peraturan ini menjadi
salah satu dasar hukum serta pedoman penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Secara umum, prioritas penggunaan Dana Desa 2016
tetap ditujukan pada dua bidang yakni pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.
Selain kedua bidang kewenangan ini, pendanaannya dari sumber lain seperti Alokasi Dana Desa
(ADD) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), bagi hasil pajak dan
restribusi daerah, serta pendapatan asli desa. Prioritas kegiatan, anggaran dan belanja desa
disepakati dalamMusyawarah desa yang partisipatif. Hasil musyawarah desa inilah yang menjadi
acuan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (APBDesa).
Pada lampiran Permen ini, ditegaskan bahwa Peraturan Menteri ini disusun guna menjadi pedoman
umum penggunaan Dana Desa. Pedoman umum ini tidak dimaksudkan untuk membatasi prakarsa
lokal dalam merancang program/kegiatan pembangunan prioritas yang diruangkan dalam dokumen
RKPDesa dan APBDesa, melainkan memberikan pandangan prioritas penggunaan Dana Desa,
sehingga desa tetap memiliki ruang untuk berkreasi membuat program/kegiatan desa sesuai dengan
kewenangannya, analisa kebutuhan prioritas dan sumber daya yang dimilikinya.
kegiatan
pengelolaan
Hutan/Pantai/Desa
dan
Hutan/Pantai
hamparan; (desa pesisir/pantai, desa dataran rendah/lembah, desa dataran tinggi, dan
desa perbukitan/pegunungan)
Tingkat perkembangan kemajuan Desa didasarkan pada Indeks Desa Membangun (IDM) yang
ditetapkan oleh Kementerian Desa, yang meliputi:
masyarakat baik dari proses produksi sampai pemasaran produk, serta pemenuhan
kebutuhan atau akses kehidupan masyarakat desa;
Dana Desa Tahun 2016 (DD) Telah Resmi Akan Dicairkan 2 Tahap
Desa Parakan Salam 10:00:00 AM Info Desa
Program Presiden Jokowi yang kurang tepat janji tentang Dana Desa yang
sering di sebut DD kali ini akan segara cair akan tetapi pencairannya tersebut
tidak tepat janji padahal pada masa kampanye setiap desa akan di berikan
Dana Desa sebesar 1,3 Milliar, pada kenyataannya BOHONG. Tetapi hal ini
diberikan penilaian positif oleh desa-desa seluruh Indonesia. Karena
dimaklum Bapak Presiden Jokowi mungkin mempertimbangkan yang lainnya.
Ayo Kita simak berita selengkapnya.
Pemerintah memperpendek tahapan pencairan Dana Desa, dari tiga kali
menjadi dua kali dalam setahun. Kebijakan ini dilakukan untuk memperbaiki
penyaluran dan penggunaan Dana Desa yang sempat menemui masalah di
tahun lalu.
Dalam sebuah acara di Jakarta, Menteri Desa, PDTT Marwan Jafar meminta
agar seluruh kepala Desa, perangkat Desa, dan semua unsur masyarakat
Desa segera membuat Perencanaan Program Desa, agar proses penyaluran
Dana Desa menjadi lancar. "Pada tahun 2016, kita ikhtiarkan bersama, kita
doakan moga-moga jangan lagi ada yang telat-telat".
Marwan Jafar menyebutkan, pada tahun ini Dana Desa akan disalurkan dalam
dua termin dan tahap pertama akan mulai disalurkan pada Maret sebanyak
60 persen atau sekitar 28,14 triliun rupiah. Sedangkan tahap kedua sebesar
40 persen atau sekitar 18,75 triliun akan disalurkan pada Agustus. Kini,
aturan mainnya tengah digodok agar bisa dijalannkan Maret ini.
Pencairan dalam dua tahap atau dua termin, untuk memudahkan pemerintah
Desa dan masyarakat Desa dalam menyusun Perencanaan Program,
Pelaksanaan Program, maupun Pelaporan Kegiatan dan Dana. Kalau tiga
tahap kayak kemarin, banyak Desa yang kesulitan. Kebijakan ini sebagai
pembenahan dari tahun lalu, jelasnya.
Kepastian pencairan Dana Desa dua tahap juga disampaikan oleh Wakil
Menteri Keuangan Mardiasmo, katanya Kementerian Keuangan tengah
menggodok Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait realisasi Dana Desa
dua kali, seperti dilansir dari inilah.com.
NEWS TERKAIT
Butuh Rp538 Triliun Untuk Daerah Tertinggal Periode 2015-19, Uang Dari Mana?
INFOGRAFIK: 5 Tahun, 80 Daerah Ditargetkan Tak Lagi Berstatus Tertinggal
Dibantu Kemendes Keramba Ikan Kerapu, Penghasilan Nelayan Ini Capai Rp44 Juta
Menteri Desa Marwan Jafar: "Rp961 Miliar Kami Gelontorkan ke Daerah Tertinggal"
Ini Strategi Pemerintahan Jokowi Hapus 80 Daerah Tertinggal
Bareksa.com Sesuai amanat UU Desa No. 6 Tahun 2014, terhitung sejak 2015 pemerintah
menganggarkan Dana Desa dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kucuran
dana ini dimaksudkan agar desa-desa yang ada Indonesia bisa menjadi desa mandiri secara
ekonomi.
Sesuai UU Desa, proporsi dana yang harus dikucurkan kepada setiap desa jumlahnya sebesar
10 persen dari Dana Transfer ke daerah. Tahun lalu, jumlah Dana Desa yang dikucurkan
mencapai Rp20,77 triliun atau baru mencapai 3,23 persen dari Dana Transfer Rp643,83 triliun.
Dengan dana tersebut setiap desa menerima Dana Desa Rp280,3 juta. Tahun ini, jumlah Dana
Desa naik lebih dari dua kali lipat, yakni Rp46,98 triliun atau 6,4% dari Dana Transfer ke daerah.
Jumlah Dana Desa yang diterima setiap desa mencapai Rp628,5 juta.
Baru pada 2017, mandat 10 persen Dana Desa dari Dana Transfer ke daerah diproyeksikan
akan sepenuhnya tercapai. Pada tahun tersebut, jumlah Dana Desa melonjak menjadi Rp81,2
triliun dan setiap desa masing-masing akan menerima Dana Desa Rp1,095 miliar. (AD | kd)
Masih ada kendala bagi beberapa daerah yang belum mendapatkan dana desa,
diantaranya belum mengumpulkan Peraturan Bupati, Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah (APBD), dan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) desa.
Sosialisasi, penguatan, pendalaman, dan pengetahuan untuk memaksimalkan
penggunaan dana desa juga terus dilakukan pemerintah, ujar Erani.
Secara keseluruhan, Dana Desa yang telah ditetapkan dalam APBN tahun 2016 adalah
Rp.46,9 triliun. Dana Desa akan disalurkan dalam 2 tahap periode, yakni di bulan Maret
dan Agustus. Penyaluran dua tahap tersebut dilakukan sesuai dengan
diterbitkannyaPeraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 49/PMK.07/2016 Tentang
Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan, dan Evaluasi
Dana Desa. Payung hukum tersebut merupakan turunan dari Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas PP Nomor 60 Tahun 2014
tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).
Kebijakan Pemerintah Tentang Dana Desa dan ADD Tahun 2016 Kebijakan
Tentang Dana Desa dan ADD Tahun 2016 - ...
Penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKUD baru dapat dilaksanakan apabila
pemerintah daerah kabupaten/ kota telah menyampaikan dokumen-dokumen sebagai
berikut: (1) Perda tentang APBD tahun 2016; (2) Peraturan Bupati/ Walikota tentang tata
cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa; dan (3) Laporan realisasi
penyaluran dan konsolidasi penggunaan Dana Desa tahun 2015.
Sedangkan penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD juga baru dilakukan apabila
pemerintah Desa telah menyerahkan dokumen-dokumen sebagai berikut:
(1) Peraturan Desa tentang APB Desa tahun 2016; dan
(2) Laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahun 2015.
Untuk memastikan pelaksanaan Dana Desa tahun 2016 dapat berjalan dengan lancar
dan baik, maka Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi,
Kementerian Keuangan, dan Kementerian Dalam Negeri akan melakukan pemantauan
dan asistensi kepada pemerintah daerah kabupaten/ kota yang meliputi 5 aspek
penting yaitu:
(a) Penerbitan Peraturan Bupati/ Walikota tentang tata cara pembagian dan penetapan
besaran Dana Desa;
(b) Penyaluran Dana Desa dari RKUD ke RKD;
(c) Penyampaian laporan realisasi penyaluran dan konsolidasi Dana Desa tahun 2015;
(d) Sisa Dana Desa tahun 2015; dan
(e) Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa.