Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

Perbandingan Tarif Rumah Sakit berdasarkan Metode Fee For Service dengan Metode
INA-CBGs pada Pasien Jamkesmas untuk Kasus Prosedur Apendik Ringan
di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2012

Latar belakang
Metode pembayaran INA-CBGs dimaksudkan untuk mengontrol mutu dan biaya pelayanan
kesehatan. Observasi awal 10 kasus prosedur apendik ringan (K-1-13-I) didapatkan selisih biaya
riil rumah sakit berdasarkan metode fee for service dengan metode INA-CBGs sebesar
Rp.20.583.550,- Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbandingan tarif rumah sakit
berdasarkan metode fee for service dengan metode INA-CBGs untuk kasus prosedur apendik
ringan (K-1-13-I) di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2012.
Metode
Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan data kuantitatif. Populasi yaitu seluruh data
SIMRS pasien dengan kasus prosedur apendik ringan (K-1-13-I) sebanyak 46 data SIMRS
dengan sampel merupakan keseluruhan dari populasi (total sampling). Instrument penelitian
adalah data SIMRS pasien. Analisa data biaya dengan menggunakan Microsoft Excel.
Hasil
Hasil pengolahan data biaya menunjukkan bahwa rata-rata total biaya pasien Prosedur Apendik
Ringan (K-1-13-I) berdasarkan metode fee for service adalah Rp.4.904.274,-. Sementara itu, tarif
INA-CBGs yang telah ditetapkan Pemerintah untuk kasus Prosedur Apendik Ringan adalah
Rp.1.836.835, -.
Kesimpulan
Rata-rata total biaya pasien Prosedur Apendik Ringan (K-1-13-I) berdasarkan metode fee for
service adalah Rp.4.904.274, -. Sementara itu, tarif yang telah ditetapkan Pemerintah untuk kasus
Prosedur Apendik Ringan pada metode pembayaran INA-CBGs adalah Rp.1.836.835,-.
Perbedaan biaya ini kemungkinan disebabkan rumah sakit belum menerapkan Cost effective dan
Cost efficiency. Tarif INA-CBGs ditetapkan berdasarkan gejala dan sumber daya yang sama.
Akan tetapi, tarif fee for service ditetapkan berdasarkan jumlah tindakan, lama hari rawat, serta
seluruh sumber daya yang digunakan pasien selama dirawat.

Anda mungkin juga menyukai