Anda di halaman 1dari 15

SKENARIO 1

BENJOLAN DI PAYUDARA

Rina Chairunnisa
1102009247

LO 1. Memahami dan Menjelaskan Karsinoma Payudara


ANATOMI
Payudara terletak dari costa 2 sampai costa 6, batas medial sternum sedang lateral sampai
linea axillaris anterior. Jaringan payudara meluas dari garis clavicula di garis tengahnya sampai
costa 8 ke linea axillaris posterior, yang dikenal sebagai daerah disseksimastektomi radikal.
Sebagai tambahan axillary tail (Spencer tail) meluas dari tepi atas dan luar supero lateral.
Kelenjar susu merupakan sekumpulan kelenjar kulit. Pada bagian lateral atasnya,jaringan ini
keluar dari bulatannya ke arah aksila, disebut penonjolan Spence atau ekor payudara.
Setiap payudara terdiri atas 12 sampai dengan 20 lobulus kelenjar yang masing-masing
mempunyai saluran ke papilla mammae, yang disebut duktus laktiferus. Di antara kelenjar susu
dan fascia pektoralis, juga di antara kulit dan kelenjar tersebut mungkin terdapat jaringan lemak.
Di antara lobulus tersebut terdapat jaringan ikat yang disebut ligamentum cooper yang memberi
rangka untuk payudara.
Payudara diinervasi atau diperdarahi oleh cabang :
1. a.mammaria interna mendarahi tepi medial
2. a.thorakalis lateralis (mammaria eksterna) mendarahi bagian lateral
3. a.thorako-akromialis mendarahi bagian dalam
4. a.thorako-dorsalis mandarahi m.latissimus dorsi dan m.serratus magnus
Sistem pembuluh vena meliputi v.interkostalis dari spatium intercosta 2 sampai 6
untuk memasuki v.vertebralis di posterior. Vena interkostalis juga bisa memasuki v.azygos
yangbermuara ke dalam v.cava superior. Vena aksilaris menerima darah dari bagian superior
danlateral payudara. Aliran vena mengikuti sistem arteri.
Aliran limfe dari payudara dibagi menjadi 3, yaitu dari kulit payudara yang mengalir
kelnn.supraclavicula, lnn.mammaria interna, dan lnn.pektoralis, dari papilla dan areola
mengalir ke plexus subareola, dan dari jaringan payudara yang mengalir ke plexus pektoralis. Aliran kelenjar
limfe dari payudara kurang lebih 75 % ke aksila, sebagian lagi ke kelnjar parasternal, terutama
dari bagian yang sentral dan medial, dan ada pula aliran ke kelenjar interpektoralis.
Pada aksila terdapat kira-kira 50 (berkisar dari 10 sampai 90) buah kelenjar getah bening
yang berada di sepanjang arteri dan vena brachialis. Saluran limfe dari seluruh payudara
mengalir ke kelompok anterior aksila, kelompok sentral aksila, kelenjar aksilabagian dalam,
yang lewat sepanjang v.aksilaris dan yang berlanjut langsung ke kelenjar servikal bagian kaudal
dalam di fosa supraklavikular.
Persarafan kulit payudara diurus oleh cabang pleksus servikalis dan n.intercostalis.
Jaringankelenjar payudara sendiri diurus oleh saraf simpatik. Ada beberapa saraf lagi yang
perludiingat sehubungan dengan penyulit paralisis dan mati rasa pasca bedah, yakni
n.intercostobrachialis dan n.kutaneus brachius medialis yang mengurus sensibilitas daerahaksila
dan bagian medial lengan atas. Pada diseksi aksila, saraf ini sedapat mungkin disingkirkan
sehingga tidak terjadi mati rasa di daerah tersebut.

Definisi
Karsinoma mammae merupakan pertumbuhan baru yang ganas terdiri dari selselepithelial yang cenderung menginfiltrasi jaringan sekitarnya dan menimbulkan metastasis,
di payudara.
Epidemiologi
Kanker payudara paling banyak diderita oleh wanita di negara barat, yaitu sekitar 32 %
dari seluruh keganasan pada wanita, merupakan penyebab kematian nomor dua pada wanita. Di
Indonesia, kanker payudara merupakan kanker pada wanita terbanyak setelah kanker mulut
rahim. Insidensi kira-kira 18 per 100.000 penduduk wanita dan kebanyak ditemukan sudah
dalam stadium lanjut. Kanker payudara yang mempunyai predisposisi keturunan ini biasanya
diderita oleh penderita dengan usia muda, penderita kanker payudara bilateral, penderita dengan
riwayat keluarga tumor positif. Karsinoma payudara jarang sebelum umur 25 tahun dan tidak
biasa sebelum umur 30 tahun, tetapi insidensinya meningkat dengan cepat setelah umur 30 tahun
dengan rat-rata mediumage 60 tahun. Penyakit ini terutama mengenai wanita, kanker payudara
pada pria hanya sekitar 1% dari kanker mammae.Eropa Utara, Amerika Utara merupakan area
insiden tinggi, Eropa Selatan, Amerika Selatan merupakan area insiden sedang, Asia, Afrika
merupakan area insiden rendah. Studi epidemiologi menunjukkan, perbedaan geografis insiden
karsinoma payudara tidak sepenuhnya berkaitan dengan suseptibilitas genetik, tetapi juga
dipengaruhi factor lingkungan, terutamalingkungan hidup masa kini atau life style.
Etiologi
Etiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. Namun beberapa faktor
resiko pada penderita diduga berhubungan dengan kejadian kanker payudara, yaitu :
1. Usia >30 tahun. Menurut analisis data dari 6263 kasus di RS Kanker
UniversitasZhongshan, rentang usia pasien adalah 17-90 tahun, usia median 47 tahun.
Dihitungdengan selang usia 5 tahunan, pasien terbanyak berusia 45-49 tahun (25,2 %),
disusul 40-44 tahun (15,8 %), dan 54-59 tahun (15,6 %).
2. Reproduksi. Usia menarke kecil, henti haid lanjut, dan siklus haid pendek
merupakanfaktor resiko tinggi karsinoma mammae. Selain itu, yang seumur hidup tidak
menikahatau belum menikah, partus pertama berusia lebih dari 30 tahun dan setelah
partus belummenyusui, berinsiden relatif tinggi.
3. Kelainan kelenjar mammae. Penderita kistadenoma mammae hiperplastik
berat berinsiden lebih tinggi. Jika satu payudara sudah terkena kanker, mammae
kontralateral resikonya meningkat. Pernah mengalami infeksi, trauma, atau operasi tumor
jinak payudara.
4. Penggunaan obat di masa lalu. Penggunaan jangka panjang hormon insidennya
lebihtinggi. Terdapat laporan penggunaan jangka panjang reserpin, metildopa,
analgesik trisiklik, dan lainnya, dapat menyebabkan kadar prolaktin meninggi,
beresikokarsinogenik bagi mammae.
5. Radiasi pengion. Kelenjar mammae relatif peka terhadap radiasi pengion,
paparan berlebihan menyebabkan peluang terjadinya kanker lebih tinggi.
6. Pernah menjalani operasi ginekologis, misalnya tumor ovarium.
7. Riwayat keluarga dan gen terkait dengan karsinoma mammae. Penelitian
menunjukkan pada wanita dengan saudara primer menderita karsinoma mammae,
probabilitas terkenakarsinoma mammae lebih tinggi 2-3 kali dibanding wanita tanpa
2

riwayat keluarga.Penelitian dewasa ini menunjukkan gen utama yang terkait dengan
timbulnya karsinomamammae adalah BRCA-1 dan BRCA-2.
8. Diet dan gizi. Berbagai studi kasus menunjukkan diet tinggi lemak dan kalori
berkaitanlangsung dengan timbulnya karsinoma mammae. Terdapat data menunjukkan,
orangyang gemuk sesudah berusia 50 tahun berpeluang besar menderita kanker
payudara.Terdapat laporan, bahwa konsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen
dalamtubuh, wanita yang setiap hari mengkonsumsi alkohol 3 kali ke atas beresiko
terkenakarsinoma mammae meningkat 50-70 %. Penelitian lain menunjukkan (diet
tinggiselulosa, vitamin A, dan protein kedelai dapat menurunkan insiden karsinoma
mammae (Desen, 2008).
9. Virus. Faktor Bittner-Milk adalah suat virus (mammae virus) yang
menyebabkanterjadinya karsinoma payudara pada tikus, yang dapat ditularkan melalui air
susu. Virus juga didapat dalam genom tikus ini dipindahkan secara vertikal dan
mengakibatkan straingenetik tikus dengan insiden karsinoma payudara yang tinggi.
Namun, penelitianmenunjukkan bahwa hal ini tidak terjadi pada manusia.D.
Klasifikasi
Klasifikasi karsinoma payudara menurut WHO tahun 1968, dibagi menjadi :
1. Ductal karsinoma (95 %)
a.Non infiltrating ductal cell carcinoma
b.Infiltrating ductal cell carcinoma, terdiri dari :
- medullary carcinoma
- scrirrhus carcinoma
- comedo carcinoma
- gelatinoum carcinoma/mucoid carcinoma
- papillary carcinoma
- paget disease
- epidermoid carcinoma
2. Lobular carcinoma (5 %)
Patofisiologi
Tumor atau neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri
proliferasisel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh
struktur jaringansekitarnya.Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang
menunjukkan proliferasiyang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal
dengan menginfiltrasidan memasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke
organ-organ yang jauh. Didalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia
terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu sel di mana telah
terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok sel-sel ganas di antar sel-sel
normal. Carsinoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi
padasistem duktal.
Kejadian karsinoma payudara dihubungkan dengan terjadinya hiperplasia sel
dengan perkembangan sel-sel atipik, kemudian terjadi karsinoma intraepitelial (karsinoma in
situ), setelah terjadinya karsinoma in situ akan terjadi multiplikasi sel-sel dengan cepat.
Selanjutnyasel-sel tersebut akan menginvasi stroma jaringan ikat di sekitarnya pada payudara.
Membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 7 tahun pada karsinoma untuk tumbuh dari sebuah sel
3

tunggal sampai menjadi massa yang cukup besar untuk dapat teraba (diameter sekitar 1 cm).
Pada ukuran itu sekitar kasus sudah disertai dengan kejadian metastasis. Untuk lokasi
terjadinya kanker payudara, payudara kiri lebih sering daripada payudara kanan, dengan
perbandingan 60:40. Dengan presentasi kwadran lateral atas kiri dan kanan 45:63%, kwadran
medial atas kiri dan kanan 15:14 %, kwadran lateral bawah kiri dan kanan 25:17 %,kwadran
medial bawah 15:6 %.

Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase:


Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi bourgeois
lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia. Kontak
dengan
karsinogen
membutuhkan
waktu
bertahun-tahun
samapi
bisa
merubah j a r i n g a n d i s p l a s i m e n j a d i t u m o r g a n a s . H a l i n i t e r g a n t u n g d a r i
s i f a t , j u m l a h , d a n konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai
karsinogen, lamanya terkena,adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan
jaringan dan individu.

Fase in situ: 1-5 tahun


Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous
yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih,
kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane
sel ke jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe. Waktu antara fase ke 3 dan ke 4
berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapa tahun.
Fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempatt e m p a t l a i n bertambah.
Manifestasi klinis
Pasien biasanya datang dengan keluhan benjolan atau massa di payudara, rasa sakit,
keluar cairan dari puting susu, timbulnya kelainan kulit (dimpling), kemerahan, ulserasi, Peau de
orange, pembesaran kelenjar getah bening, atau tanda metastasis jauh. Setiap kelainan
pada payudara harus dipikirkan ganas sebelum dibuktikan tidak.
Perubahan pada kulit yang biasa terjadi adalah :
- Tanda lesung. Ketika tumor mengenai ligamen glandula mammae, ligamen tersebut akan
memendek hingga kulit setempat menjadi cekung, yang disebut dengan tanda lesung.
- kulit jeruk (peau de orange). Ketika vasa limfatik subkutis tersumbat sel kanker,
hambatan drainase limfe menyebabkan udem kulit, folikel rambut tenggelam ke bawah
tampak sebagai tanda kulit jeruk.
- Nodul satelit kulit. Ketika sel kanker di dalam vasa limfatik subkutis masing-masing
membentuk nodul metastasis, di sekitar lesi primer dapat muncul banyak nodul tersebar,
secara klinis disebut tanda satelit
- Invasi, ulserasi kulit. Ketika tumor menginvasi kulit, tampak perubahan berwrna merah
atau merah gelap. Bila tumor bertambah besar, lokasi itu dapat menjadi iskemik, ulserasi
membentuk bunga terbalik, ini disebut tanda kembang kol
- Perubahan inflamatorik. Secara klinis disebut karsinoma mammae inflamatorik, tampil
sebagai keseluruhan kulit mammae berwarna merah bengkak, mirip peradangan, dapat
disebut tanda peradangan. Tipe ini sering ditemukan pada kanker payudara waktu
hamilatau laktasi.
Perubahan papilla mammae pada karsinoma mammae adalah :
Retraksi, distorsi papilla mammae. Umumnya akibat tumor menginvasi jaringan
subpapilar
Sekret papilar (umumnya sanguineus). Sering karena karsinoma papilar dalam
duktus besar atau tumor mengenai duktus besar.
Perubahan eksematoid. Merupakan manifestasi spesifik dari kanker eksematoid
(Paget disease). Klinis tampak areola, papilla mammae tererosi, berkrusta, sekret,
deskuamasi,sangat mirip eksim.

Pembesaran kelenjar limfe regional.


Pembesaran kelenjar limfe aksilar ipsilateral dapat soliter maupun multipel, pada awalnya
mobile, kemudian dapat saling berkoalesensi atau adhesi dengan jaringan sekitarnya. Dengan
perkembangan penyakit, kelenjar limfe supraklavikular juga dapatmenyusul membesar. Yang
perlu diperhatikan adalah ada sebagian sangat kecil pasien kanker payudara hanya tampil
dengan limfadenopati aksilar tapi tak teraba massa mammae, ini disebutsebagai karsinoma
mammae tipe tersembunyi.
Diagnosis
Diagnosis karsinoma payudara didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
Harus mencakup status menstruasi, perkawinan, partus, laktasi, riwayatkelainan mammae
sebelumnya, riwayat keluarga kanker, fungsi kelenjar tiroid, penyakitginekologik, dan lainnya
yang termasuk sebagai faktor resiko dari penyakit ini. Dalam riwayat penyakit sekarang terutama
harus diperhatikan waktu timbulnya massa, kecepatan pertumbuhan,dan hubungan dengan
menstruasi, serta lainnya (Desen, 2008).
Pemeriksaan fisik
Dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh (sesuai dengan pemeriksaan rutin) dan
pemeriksaan kelenjar mammae. Teknik pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut :
1. Posisi duduk
Lakukan inspeksi pada pasien dengan posisi tangan jatuh bebas ke samping dan
pemeriksa berdiri di depan dalam posisi lebih kurang sama tinggi. Perhatikan keadaan
payudara kanan dankiri, simetris/tidak, adakah kelainan papila, letak dan bentuknya,
retraksi puting susu, kelainankulit berupa peau de orange, dimpling, ulserasi, atau tandatanda radang. Lakukan juga dalamkeadaan kedua lengan diangkat ke atas untuk melihat
apakah ada bayangan tumor di bawah kulityang ikut bergerak atau adakah bagian yang
tertinggal, dimpling, dan lainnya.
2. Posisi berbaring
Sebaiknya dengan punggung diganjal dengan bantal, lakukan palpasi mulai dari
kranial setinggicosta 2 sampai distal setinggi costa 6, serta daerah subareolar dan papila
atau dilakukan secarasentrifugal, terakhir dilakukan penekanan daerah papila untuk
melihat apakah ada cairan yangkeluar. Tetapkan tanda tumornya, yaitu lokasi tumor
berdasarkan kuadrannya, ukuran, konsistensi, batas tegas/tidak, dan mobilitas terhadap
kulit, otot pektoralis, atau dinding dada.
3. Pemeriksaan kelenjar getah bening regional di daerah :
o aksila, yang ditentukan kelompok kelenjar
o mamaria eksterna di anterior, di bawah tepi otot pektoralis
o subskapularis di posterior aksila
o sentral di pusat aksila
o apikal di ujung atas fasia aksilaris
o supra dan infraklavikular, serta KGB leher utama
4. Organ lain yang diperiksa untuk melihat adanya metastasis, yaitu hepar, lien,
tulang belakang, dan paru.
6

Pemeriksaan penunjang
Dilakukan untuk membantu diagnosis karsinoma payudara yaitu USG payudara,
mammografi, MRI mammae, pemeriksaan laboratorium, aspirasi jarum halus, dan pemeriksaan
biopsi. Untuk menentukan adanya metastasis dapat dilakukan pemeriksaan foto thoraks, bone
survey, USG abdomen/hepar.
Pemeriksaan USG hanya dapat membedakan lesi/tumor yang solid atau kistik, tetapi
dapat mengetahui pasokan darah serta kondisi jaringan sekitarnya. Pada mammografi, keganasan
dapat memberikan tanda-tanda primer dan sekunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet
sign (Stellata), adanya perbedaan yang nyata antara ukuran klinis dan radiologis, adanya
mikrokalsifikasi, adanya spikulae, dan distorsi pada struktur arsitektur payudara. Tanda
sekunder berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi papila
dan areola, adanya bridge of tumor, keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglandular tidak
teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mammae, dan adanya metastasis ke kelenjar
(gambaran initidak khas).
Pemeriksaan gabungan USG dan mammografi memberikan ketepatan diagnosis yang
lebih tinggi .Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular (MVD =
microvascular density) abnormal, MRI mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan
spesifisitas tinggi dalam diagnosis karsinoma mammae stadium dini. Tapi pemeriksaan ini cukup
mahal, sulit digunakan meluas, hanya menjadi suatu pilihan dalam diagnosis banding terhadap
mikrotumor .Dewasa ini belum ada petanda tumor spesifik untuk kanker payudara. CEA
memiliki nilai positif bervariasi dari 20 hingga 70 %, antibodi monoklonal CA 15-3 angka
positifnya sekitar 33-60 %,semuanya dapat untuk referensi diagnosis dan tindak lanjut klinis.
Pemeriksaan sitologik dengan metode aspirasi jarum halus caranya sederhana, aman, dan
akurasinya mencapai lebih dari 90 %. Data menunjukkan pungsi aspirasi jarum halus
tidak mempengaruhi hasil terapi.
Pemeriksaan histologik dengan pungsi jarum mandrin memiliki cara yang juga sederhana
dan aman seperti diagnosis sitologi aspirasi jarum halus, juga ketepatan diagnosis histologik
biopsi eksisi, serta dapat dibuat pemeriksaan imunohistologik yang sesuai. Pemeriksaan ini luas
dipakai di klinis, khususnya sesuai bagi pasien yang diberi kemoterapi adjuvan.
Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologis yang dilakukan dengan :
1. Biopsi eksisi, dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan sehat
disekitarnya, dilakukan bila ukuran atau diameter tumor < 2 cm.
2. Biopsi insisi, dengan mengangkat sebagian jaringan tumor dan sedikit jaringan sehat,
dilakukan untuk tumor-tumor yang inoperabel atau lebih besar dari 2 cm.
Pemeriksaan penunjang karsinoma mammae
Laboratorium meliputi:
1.Morfologi sel darah
2.Laju endap darah
3.Tes faal hati
4.Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau plasma
5. P e m e r i k s a a n s i t o l o g i k
Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang keluar sponyan
dari putting payudara, cairan kista atau cairan yang keluar dari ekskoriasi.

Tes diagnosis lain.


Non invasif
1) Mamografi
Yaitu radiogram jaringan lunak sebagai pemeriksaan tambahan yang penting.
Mamografi dapat mendeteksi massa yang terlalu kecil untuk dapat diraba. Dalam
beberapa keadaand a p a t m e m b e r i k a n d u g a a n a d a t i d a k n y a s i f a t
k e g a n a s a n d a r i m a s s a y a n g t e r a b a . Mamografi dapat digunakan
sebagai pemeriksaan penyaring pada wanita-wanita yang asimptomatis dan
memberikan keterangan untuk menuntun diagnosis suatu kelainan.
2) Radiologi (foto roentgen thorak)
3) USG
Teknik pemeriksaan ini banyak digunakan untuk membedakan antara
massa yang solitdengan massa yang kistik. Disamping itu dapat
menginterpretasikan hasil mammografiterhadap lokasi massa pada jaringan patudar
yang tebal/padat.
4) Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Pemeriksaan ini menggunakan bahan kontras/radiopaque melaui intra vena, bahan
ini akandiabsorbsi oleh massa kanker dari massa tumor. Kerugian pemeriksaan ini
biayanya sangatmahal.MRI payudara tahunan direkomendasikan untuk wanita-wanita
yang:
* mempunyai suatu mutasi BRCA1 atau BRCA2, indikasi dari suatu risiko
kanker payudara yang diwariskan yang kuat,
* mempunyai seorang saudara tingkat satu dengan suatu mutasi BRCA1 atau BRCA2
namun belum dites untuk mutasinya, atau
* menerima radiasi dada untuk merawat penyakit Hodgkin atau kanker-kanker
lainnya,misalnya berumur antara 10 dan 30.
5) Positive Emission Tomografi (PET)
Pemeriksaan ini untuk mendeteksi ca mamae terutama untuk mengetahui
metastase ke sisilain. Menggunakan bahan radioaktif mengandung molekul glukosa,
pemeriksaan ini mahaldan jarang digunakan.
Invasif
Biopsi
Pemeriksaan ini dengan mengangkat jaringan dari massa payudara untuk
pemeriksaanhistology untuk memastikan keganasannya. Ada 4 tipe biopsy, 2 tindakan
menggunakan jarum dan 2 tindakan menggunakan insisi pembedahan.
a). Aspirasi biopsy
Dengan aspirasi jarum halus sifat massa dapat dibedakan antara kistik atau padat, kista
akan mengempis jika semua cairan dibuang. Jika hasil mammogram normal dan tidak terjadi
kekambuhan pembentukan massa srlama 2-3 minggu, maka tidak diperlukan
tindakan lebih lanjut. Jika massa menetap/terbentuk kembali atau jika cairan spinal
mengandung darah,maka ini merupakan indikasi untuk dilakukan biopsy pembedahan.
b). Tru-Cut atau Core biopsy
Biopsi dilakukan dengan menggunakan perlengkapan stereotactic biopsy mammografi
dan computer untuk memandu jarum pada massa/lesi tersebut. Pemeriksaan ini

lebih baik oleh ahli bedah ataupun pasien karena lebih cepat, tidak menimbulkan nyeri
yang berlebihan dan biaya tidak mahal.
c). Insisi biopsy
Sebagian massa dibuang
d). Eksisi biopsy
Seluruh massa diangkatHasil biopsy dapat digunakan selama 36 jam untuk dilakukan
pemeriksaan histologik secara frozen section.
Diagnosis Banding
Diagnosis bandingnya terdiri dari :
o Fibroadenoma mammae (FAM), merupakan tumor jinak payudara yang biasa terdapat
padausia muda (15-30 tahun), dengan konsistensi padat kenyal, batas tegas, tidak nyeri
dan mobile.
o Kelainan fibrokistik, merupakan tumor yang tidak berbatas tegas, konsistensi padat
kenyalatau kistik, terdapat nyeri terutama menjelang haid, ukuran membesar,
biasanya bilateral/multipel.
o Kistosarkoma filoides menyerupai FAM yang besar, berbentuk bulat lonjong,
berbatastegas, mobile, dengan ukuran dapat mencapai 20-30 cm.
o Galaktokel, merupakan massa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya
saluran/duktuslaktiferus, terdapat pada ibu yang baru/sedang menyusui.
o Mastitis, yaitu infeksi pada payudara dengan tanda radang lengkap, bahkan
dapat berkembang menjadi abses, biasanya terdapat pada ibu yang menyusui.
o Lipoma, merupakan tumor pada jaringan lemak dengan batas tegas, lunak, tidak nyeri
tekan,dan dapat digerakkan.
o Nekrosis lemak, berbatas tegas, keras, kadang disertai dengan penarikan kulit.
Staging
Dewasa ini menggunakan cara penggolongan
Kanker Internasional (edisi tahun 2002).

TNM

menurut

Perhimpunan

Anti

Pada sistim TNM


TNM merupakan singkatan dari "T" yaitu Tumor size atau ukuran tumor , "N" yaitu Node
ataukelenjar getah bening regional dan "M" yaitu metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga
faktor T,N,M dinilai baik secara klinis sebelum dilakukan operasi , juga sesudah operasi dan
dilakukan pemeriksaan histopatologi (PA) .

Pada kanker payudara, penilaian TNM sebagai berikut :

Keterangan :
T (Tumor size), ukuran tumor :
T 0 : tidak ditemukan tumor primer
T 1 : ukuran tumor diameter 2 cm atau kurang
T 2 : ukuran tumor diameter antara 2-5 cm
T 3 : ukuran tumor diameter > 5 cm
T 4 : ukuran tumor berapa saja, tetapi sudah ada penyebaran ke kulit atau dindingdada atau pada
keduanya , dapat berupa borok, edema atau bengkak, kulit payudara kemerahan atau ada
benjolan kecil di kulit di luar tumor utama
N (Node), kelenjar getah bening regional (kgb) :
N 0 : tidak terdapat metastasis pada kgb regional di ketiak / aksilla
N 1 : ada metastasis ke kgb aksilla yang masih dapat digerakkan
N 2 : ada metastasis ke kgb aksilla yang sulit digerakkan
N 3 : ada metastasis ke kgb di atas tulang selangka (supraclavicula) atau pada kgbdi mammary
interna di dekat tulang sternum
M (Metastasis) , penyebaran jauh :
M x : metastasis jauh belum dapat dinilai
M 0 : tidak terdapat metastasis jauh
M 1 : terdapat metastasis jauh

10

Penatalaksanaan
Bila staging sudah dikerjakan, rencana tindakan didasarkan atas :
- stadium TNM
- umur pasien
- status menopause
- keadaan umum pasien.
Tujuan terapi adalah :- kuratif menyembuhkan penderita- paliatif meringankan
penderitaan penderita dan perbaiki kualitas hidup- terminal supaya penderita meninggal dengan
tenang dan damai.
Menurut Peraboi 2003, modalitas terapi pada karsinoma mammae meliputi :
o Operasi untuk terapi : BCT, simple mastektomi, radikal mastektomi/modifikasi
o Radiasi primer, adjuvan, paliatif
o Kemoterapi kombinasi CMF, CAF, Taxa-Doxorubicin, Capecetabin
o Hormonal Ablative (bilateral ovarektomi), Aditive (tamoxifen), Optional
(GnRH)Pasien yang pada awal terapi termasuk stadium 0, I, II, dan sebagian
stadium III disebut kanker payudara operabel.
Pola operasi yang sering dipakai adalah :
Mastektomi radikal, lingkup reseksinya mencakup kulit berjarak minimal 3 cm
daritumor, seluruh kelenjar mammae, m.pektoralis mayor, m.pektoralis minor,
jaringanlimfatik dan lemak subskapular, aksilar secara kontinyu enblok direseksi.
Mastektomi radikal modifikasi, lingkup reseksinya sama dengan teknik radikal,
tapimempertahankan m.pektoralis mayor dan minor (model Auchincloss)
ataumempertahankan m.pektoralis mayor, mereseksi m.pektoralis minor (model Patey).
Polaoperasi ini memiliki kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi pasca operasi,
tapisulit membersihkan kelenjar limfe aksilar superior.
Mastektomi total, hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa
membersihkankelenjar limfe. Model operasi ini terutama untuk karsinoma in situ atau
pasien lanjut usia.
Mastektomi segmental plus diseksi kelenjar limfe aksilar, secara umum disebut
denganoperasi konservasi mammae (BCT). Biasanya dibuat dua insisi terpisah di
mammae danaksila. Mastektomi segmental bertujuan mereseksi sebagian jaringan
kelenjar mammaenormal di tepi tumor, di bawah mikroskop tak ada invasi tumor di
tempat irisan. Lingkupdiseksi kelenjar limfe aksilar biasanya juga mencakup jaringan
aksila dan kelenjar limfeaksilar kelompok tengah.
Mastektomi segmental plus biopsi kelenjar limfe sentinel, metodenya sama dengan
diatas. Kelenjar limfe sentinel adalah terminal pertama metastasis limfogen dari
karsinomamammae, saat operasi dilakukan insisi kecil di aksila dan secara tepat
mengangkatkelenjar limfe sentinel, dibiopsi, bila patologik negatif maka operasi
dihentikan, bila positif maka dilakukan diseksi kelenjar limfe aksilar.Mastektomi radikal,
mastektomi madifikasi, dan mastektomi total dilakukan untuk terapi,sedangkan
mastektomi segmental plus diseksi kelenjar limfe alsila maupun plus biopsi
kelenjar limfe sentinel termasuk operasi biopsi (Desen, 2008).

11

NON PEMBEDAHAN
1. Radioterapi terutama mempunyai 3 tujuan, yaitu radioterapi murni kuratif, radioterapi
adjuvan, dan radioterapi paliatif. Radioterapi murni kuratif terhadap kanker
payudarahasilnya kurang ideal, survival 5 tahun 10-37 %. Terutama digunakan untuk
pasiendengan kontraindikasi atau menolak operasi. Radioterapi adjuvan menjadi bagian
integral penting dari terapi kombinasi. Menurut pengaturan waktu radioterapi pra operasi
dan pasca operasi. Radioterapi pra-operasi terutama untuk pasien stadium lanjut
lokalisasi, dapat membuat sebagian kanker mammae nonoperabel menjadi yang operabel.
Radioterapi pasca operasi adalah radioterapi seluruh mammae (bila perlu
ditambahradioterapi kelenjar limfe regional) pasca operasi konservasi mammae dan
radioterapiadjuvan pasca mastektomi (Desen, 2008).
Dewasa ini indikasi radioterapi pasca mastektomi adalah : diameter tumor
primer 5 cm, fasia pektoral terinvasi, jumlah kelenjar limfe aksilar metastatik lebih
dari 4 buahdan tepi irisan positif .Radioterapi paliatif terutama untuk terapi paliatif kasus
stadium lanjut denganrekurensi, metastasis. Dalam hal meredakan nyeri efeknya sangat
baik. Selain itu kadangkala digunakan radiasi terhadap ovarium bilateral untuk
menghambat fungsi ovarium (Desen, 2008).
2. Kemoterapi dibagi menjadi kemoterapi pra-operasi, kemoterapi adjuvan pasca operasi,
kemoterapi terhadap kanker payudara stadium lanjut atau rekuran dan metastatik.
Kemoterapi pra-operasi, terutama kemoterapi sistemik, bila perlu dapat
dilakukankemoterapi intraarterial, mungkin dapat membuat sebagian kanker mammae
lanjut lokalnonoperabel menjadi operabel. Kemoterapi adjuvan pasca operasi,
diindikasikan untuk operasi yang relatif luas, terhadap semua pasien karsinoma invasif
dengan diameter terbesar tumor 1 cm. Hanya terhadap pasien lanjut usia dengan ER,
PR positif dapatdipertimbangkan hanya diberikan terapi hormonal. Kemoterapi terhadap
kanker payudara stadium lanjut atau rekuren dan metastatik sebagian kecil masih
memakai regimen CMF,semakin banyak yang memakai kemoterapi kombinasi berbasis
golongan antrasiklin.
Dewasa ini dilakukan pemeriksaan reseptor estrogen (ER) dan progesteron (PR)
dari tumor untuk menentukan efek terapi hormonal. Pasien dengan hasil pemeriksaan
positif tergolongkanker mamae tipe bergantung hormon, hasil terapi hormonal baik,
pasien dengan hasil tesnegatif tergolong kanker mamae tipe tak bergantung hormon, efek
terapi hormonal agak kurang.Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan hormon.
Terapi hormonal bedah terutama adalahooforektomi (disebut juga kastrasi) terhadap
wanita pramenopause, sedangkan adrenalektomidan hipofisektomi sudah ditinggalkan.
Yang sekarang digunakan adalah :
- obat antiestrogen, seperti tamoksifen
- inhibitor aromatase, seperti aminoglutetimid tetapi saat ini obat ini sudahtidak
dipakai karena efek sampingnya yang berbahaya, yang sekarang digunakan
adalahgolongan steroid anastrozol, letrozol, dan golongan steroid eksemestan
- obat sejenis LH-RH (luteining hormon-realising hormon), seperti goserelin
- obat sejenis profesteron, seperti medroksiprogesteron asetat (MPA) dan megesterol
asetat (MA). Yang terbaru adalah terapi biologis, menggunakan herseptin dengan
overekspresi terhadap gen cerbB-2 (HER-2). Herseptin adalah antibodi monoklonal
hasil teknologi transgenik yang berefek antiprotein HER-2 secara langsung dan

12

menghasilkan efek sitotoksik yang dimediasi sel dan bergantung antibodi, sehingga
berefek antitumor .
Komplikasi
Metastasis di parenkim paru pada rontgenologis memperlihatkan gambaran coin
lesiony a n g m u l t i p l e d e n g a n u k u r a n y a n g b e r m a c a m - m a c a m . M e t a s t a s i s i n i
s e p e r t i p u l a mengenai pleura yang dapat mengakibatkan pleural effusion. M e t a s t a s i s k e
t u l a n g v e r t e b r a a k a n t e r l i h a t p a d a g a m b a r a n r o n t g e n s e b a g a i gambaran
osteolitik atau destruksi yang dapat pula menimbulkan fraktur patologis berupa
fraktur kompresi.
Metastasis tumor ganas payudara dapat terjadi melalui dua jalan :
a. Metastasis melalui sistem vena
Metastasis tumor ganas payudara melalui sistem vena akan menyebabkan
terjadinya m e t a s t a s i s k e p a r u - p a r u d a n o r g a n - o r g a n l a i n . Ak a n t e t a p i
d a p a t p u l a t e r j a d i metastasis ke vertebra secara langsung melalui vena-vena kecil
yang bermuara ke v. Interkostalis dimana v. Interkostalis ini akan bermuara ke
dalam v. Vertebralis. V.Mammaria interna merupakan jalan utama metastasis tumor
ganas payudara ke paru- paru melalui sistem vena,
b. Metastasis melalui sistem limfe
Metastasis tumor ganas payudara melalui sistem limfe adalah
k e k e l e n j a r g e t a h bening aksila.
Metastasis ke hepar. Selain melalui sistem vena, ternyata dapat terjadi metastasis
karsinoma mammae ke hepar melalui sistem limfe. Keadaan ini terjadi bila tumor primer
terletak di tepi medial bagian bawah payudara. Metastasis melalui sistem limfe yang jalan
bersama-sama vasa epigastrika superior. Bila terjadi metastasis ke kelenjar preperikardial
akan terjadi stasis aliran limfe dan bisa terjadi aliran balik limfe ke hepar dan terjadi
metastasis hepar.
Prognosis
Banyak faktor yang mempengaruhi prognosis. Tapi yang paling jelas dan berpengaruh
terbesar atas prognosis adalah kondisi kelenjar limfe dan stadium. Oleh karena itu dalam kondisi
dewasa ini, untuk meningkatkan angka kesembuhan kanker payudara kuncinya adalah
penemuan dini, diaognosis dini, terapi dini dan tepat.
Prognosis kanker payudara ditentukan oleh :
Staging

13

Jenis histologic keganasan


Karsinoma in situ mempunyai prognosis yang baik dibandingkan dengan karsinomayang
sudah invasif.Suatu kanker payudara yang disertai oleh gambaran peradangan yang
dinamakanmastitis karsinomatosa ini mempunyai prognosis yang sangat buruk. Harapan hidup
k u r a n g l e b i h 2 t a h u n h a n y a 5 % . Tep a t t i d a k n y a t i n d a k a n t e r a p i y a n g
d i a m b i l berdasarkan staging sangat mempengaruhi prognosis.
Pencegahan
Kanker payudara tergolong pada keganasan yang dapat didiagnosis secara dini.
Usahauntuk ini adalah melakukan SADARI (periksa payudara sendiri). T e r n y a t a d a r i
p e n e l i t i a n b a h w a l e b i h k u r a n g 8 5 % a d a n y a t u m o r p a y u d a r a diketahui
oleh penderita lebih dahulu atau ditemukan oleh penderita.Menganjurkan SADARI
dan m e n g a j a r k a n c a r a - c a r a S A D A R I k a r e n a c a r a i n i s a n g a t p e n t i n g
p e r a n n y a d a l a m penemuan dini. Mengetahui adanya faktor resiko tinggi dan
menghindari faktor penyebab dapatd i l a k u k a n u n t u k p e n c e g a h a n k a r s i n o m a
m a m m a e . P e m e r i k s a a n m a m m o g r a f i j i k a diperlukan untuk mengetahui kasus dini
sehingga dapat dilakukan pengobatan kuratif.
LO 2. Memahami dan menjelaskan menghadapi penyakit berat dan terminal yang diderita
dari sisi Islam
Tawakal
Makna Dan Hakekat Tawakal
Dari segi bahasa, tawakal berasal dari kata tawakala yang memiliki arti; menyerahkan,
mempercayakan dan mewakilkan. (Munawir, 1984 : 1687). Seseorang yang bertawakal adalah
seseorang yang menyerahkan, mempercayakan dan mewakilkan segala urusannyahanya kepada
Allah SWT.
Derajat Tawakal
1. Marifat kepada Allah SWT dengan segala sifat-sifat-Nya
2. Memiliki keyakinan akan keharusan melakukan usaha
3. Adanya ketetapan hati dalam mentauhidkan (mengesakan) Dzat yang
ditawakali,yaitu Allah SWT.
4. Menyandarkan hati sepenuhnya hanya kepada Allah SWT, dan menjadikan
situasi bahwa hati yang tenang hanyalah ketika mengingatkan diri kepada-Nya
5. Husnudzan (berbaik sangka) terhadap Allah SWT
6. Memasrahkan jiwa sepenuhya hanya kepada Allah SWT
7. Menyerahkan, mewakilkan, mengharapkan, dan memasrahkan segala sesuatu hanya
kepada Allah SWT.

Dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat
akanhamba-hamba-Nya.

14

Taubat
Asal makna taubat adalah kembali dari kesalahan dan dosa kepada keta'atan.Orang yang
bertaubat kepada Allah adalah orang yang kembali dari perbuatan maksiat menuju
perbuatan ta'at. Seseorang dikatakan bertaubat jika ia mengakui dosa - dosanya, menyesal,
berhenti dan berusaha tidak mengulangi perbuatannya. Taubat merupakan fardbu 'ain yang harus
dilakukan setiap muslim dan muslimah.
Perintah taubat merupakan perintah wajib yang harus segera dilaksanakan sebelum
ajaltiba. Allah berfirman (artinya): "Bertaubatlah Kalian kepada Allah, hai orang-orang
yang beriman supaya kamu beruntung. "(An Nur: 31). "Hai orang-orang yang beriman,
bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubat yang benar (Ikhlas). "(AtTahrim: 8).
Syarat-syarat Taubat.
Para ulama menjelaskan syarat-syarat taubat yang diterima Allah :
- Orang yang berbuat dosa itu harus berhenti dari perbuatan dosa dan maksiat
yangselama ini ia lakukan.
- Dia harus menyesali perbuatan tersebut.
- Dia harus berazam (mempunyai tekad bulat) tidak mengulangi perbuatan itu.
Jika perbuatan dosa itu ada hubungannya dengan orang lain maka di samping
tiga syarat terdahulu, ada satu syarat lagi yaitu:
- Harus ada pernyataan bebas dari hak kawan yang dirugikan. Jika yang
dirugikan itu hartanya maka harta itu harus dikembalikan. Jika berupa
tuduhan jahat maka dia harus minta maaf.
Di samping syarat-syarat tersebut diatas, orang yang b e r t a u b a t d i a n j u r k a n
m e l a k u k a n s h a l a t d u a r a k a ' a t . S h a l a t i n i d i k e n a l d e n g a n n a m a shalat taubat.
Dalilnya, lihat hadits hasan riwayat At Tirmidzi, no. 404, Ahmad 1:10, Abu Daud
danIbnu Majah )

Daftar Pustaka
-

P r i c e , S y l v i a An d e r s o n . 2 0 0 6 . Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses


Penyakit Edisi 6. Jakarta : EGC
R o b b i n s . 2 0 0 7 . Buku Ajar Patologi Edisi 7 Volume 2. Jakarta : EGC
S j a m s u h i d a j a t , R . 2 0 0 4 . Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta : EGC
Bagian Farmakologi FKUI, 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta: FKUI
http://www.eramuslim.com/syariah/

15

Anda mungkin juga menyukai