Anda di halaman 1dari 3

Bahan Tutorial Blok 9 Skenario 1

Neoplasma:
- Massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasikan
dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus menerus demikian walaupun rangsangan
yang memicu perubahan tersebut telah berhenti
Dibedakan menjadi 2 yaitu tumor jinak dan tumor ganas.
- Tumor jinak (benigna) apabila gambaran mikroskopik & makroskopiknya dianggap
relatif tidak berdosa yang mengiysaratkan tumor akan tetap terlokalisasi, tidak
menyebar ke tempat lain, dan pada umumnya dapat dikeluarkan dengan tindakan bedah
lokal
- Tumor ganas (maligna), lesi dapat menyerbu dan merusak struktur didekatnya dan
menyebar ke tempat jauh (metastasis) dan menyebabkan kematian.
Tumor jinak
Tumor ganas
Diferensiasi tumor
Baik
Tidak baik
Dismorfisme
Kecil
Besar
Pembelahan inti
Tidak ada/sedikit
Banyak, sering patologis
Pola pertumbuhan
Eksofitik, ekspansif
Infiltratif (invasif)
Hubungan dgn jaringan sekitar Mendorong, mendesak
Merusak
Kapsul
Sering ada
Tidak ada
Batas
Jelas
Tidak jelas
Laju pertumbuhan
Relatif lambat
Cepat
Perubahan sekunder
Jarang berdarah, nekrosis, Berdarah, nekrosis, ulserasi
dapat terjadi kalsifikasi/kistik
Residif dan metastasis
Tidak ada/sangat jarang
Sering
Pengaruh bagi tubuh
Relatif kecil
Relatif besar, bahkan fatal
Desen W, et al. 2013. Buku ajar onkologi klinis edisi 2. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia.
Semua tumor mempunyai 2 komponen utama:
- Parenkim yang telah mengalami transformasi / neoplastik.
Menentukan perilaku biologisnya dan menentukan nama tumor bersangkutan
- Stroma penunjang nonneoplastik yang berasal dari pejamu dan terdiri atas jaringan ikat
dan pembuluh darah
Mengandung pembuluh darah dan memberikan dukungan bagi pertumbuhan sel
parenkim dan sangat penting untuk pertumbuhan neoplasma
Sel parenkim pada suatu neoplasma, baik jinak maupun ganas mirip satu sama lain, seolah-olah
berasal dari satu progenitor. Neoplasma memang memiliki asal yang monoclonal, namun
beberapa sel bakal mungkin mengalami diferensiasi divergen, menghasilkan tumor campuran.
Fibroadenoma mammae merupakan contoh tumor campuran yang sering ditemukan. Tumor ini
mengandung campuran elemen duktus yang berproliferasi (adenoma) yang terbenam di dalam
jaringan ikat longgar (fibroma).

Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. 2014. Buku ajar patologi edisi 7. Jakarta: EGC, pp: 188-189
Fibroadenoma mammae (FAM).
Tumor jinak tersering pada payudara dan umumnya menyerang para remaja dan wanita dengan
usia 30an tahun. Berbatas tegas, konsistensi padat kenyal, muncul sebagai nodus diskret,
biasanya tunggal, mudah digerakkan, dan diameter 1-10 cm. Fibroadenoma terdiri dari sel epitel
dan stroma (Britto, 2005). Gambaran sitologi sebagai berikut: sediaan apus biasanya penuh sel
(hiperseluler), sebagian besar sediaan apus mengandung sejumlah besar sel-sel epitel yang
berbentuk lempengan bahkan menutupi seluruh lapangan sediaa dibawah mikroskop. Lempengan
sel menunjukkan satu lapisan sel dengan ukuran yang bervariasi, tetapi kebanyakan epitel
berlapis dengan susunan kohesi sel yang kompak, menonjol seperti jari tangan, atau bangunan
teratur. Inti telanjang, tidak diketahui pasti asalnya mungkin berasal dari stroma atau sel duktus
lapisan luar atau sel mioepitel apabila inti-inti telanjang tersebut ukurannya kecil, berwarna
hitam dan berbetuk spindle dengan atau tanpa bipolar.
Lestadi J. 1999. Penentuan diagnosa praktis sitologi apusan pap. Jakarta: Laboratorium Sitologi
Departemen Patologi Anatomi Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Subroto
Metastasis
= terbentuknya implant sekunder yang terpisah dari tumor primer, mungkin di jaringan yg jauh
Neoplasma ganas menyebar melalui salah satu dari 3 jalur:
a. Penyemaian di dalam rongga tubuh
Terjadi apabila neoplasma menginvasi suatu rongga alami tubuh.
Contoh: karsinoma kolon dapat menembus dinding usus dan mengalami reimplantasi di
tempat jauh di rongga peritoneum. Implan dalam hal ini mungkin melapisi semua
permukaan peritoneum, tetapi belum menginvasi parenkim organ abdomen di bawahnya.
b. Penyebaran limfatik
Lebih khas untuk karsinoma
c. Penyebaran hematogen
Biasanya pada sarcoma. Setelah vena mengalami invasi, sel kanker yang masuk ke dalam
darah akan mengikuti aliran vena yang mendrainase tempat tersebut. Hati dan paru
adalah tempat sekunder yang paling sering terkena pada penyebaran hematogen ini.
Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. 2014. Buku ajar patologi edisi 7. Jakarta: EGC
Histologi dan Anatomi Payudara
Payudara terletak antara costae ketiga dan ketujuh serta terbentang lebarnya dari linea
parasternalis sampai axillaris anterior dan mediana. Berat dan ukuran payudara bervariasi
sesuai pertumbuhan umur, pada masa pubertas membesar, dan bertambah besar selama
kehamilan dan sesudah melahirkan, dan menjadi atropi pada usia lanjut. Pada pria, payudara
tidak berkembang dan tidak memiliki fungsi dalam proses laktasi seperti pada wanita
(rudimeter). Setiap payudara terdiri atas 15 25 lobus kelenjar yang masing-masing mempunyai
saluran ke papilla mammae yang disebut duktus laktiferus dan dipisahkan oleh jaringan lemak
yang bervariasi jumlahnya. Diantara kelenjar susu dan fasia pektoralis, juga diantara kulit dan
kelenjar tersebut terdapat jaringan lemak. Di antara lobus tersebut terdapat jaringan ikat yang
disebut ligamentum cooper yang merupakan tonjolan jaringan payudara, yang bersatu dengan

lapisan luar fasia superfisialis yang berfungsi sebagai struktur penyokong dan memberi rangka
untuk payudara. Jaringan ikat ini memisahkan payudara dari otot-otot dinding dada, otot
pektoralis dan anterior.
Sjamsuhidajat, R., 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC. Jakarta
Price SA, Wilson LM. (2006) Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai