Anda di halaman 1dari 7

Tugas Mata

Bagus Satrio Pambudi


122011101020
1. Indikasi parasintesis

Bila dengan pengobatan penyakit primer, hipopion tidak juga menghilang


Indikasi diagnostik untuk mengetahui kuman penyebab secara mikrobiologi
Indikasi terapeutik untuk mengurangi jumlah hipopion dalam bilik mata depan

Teknik

Dilakukan insisi kornea 2 mm dari limbus kearah kornea yang sejajar dengan

permukaan iris (jam 6)


Dilakukan penekanan pada bibir luka hingga koagulum dari bilik mata depan keluar
Apabila nanah tidak keluar seluruhnya, perlu dilakukan pembilasan dengan garam

fisiologik
Luka insisi pada kornea parasentese tidak perlu dijahit

2. Sikatriks kornea
Derajat sikatrik pada kornea bervariasi tergantung kedalaman ulkusnya,

Jika ulkus sangat superfisial dan hanya melibatkan epitel maka akan menyembuh

sempurna tanpa bekas.


Jika ulkus melibatkan memran Bowman dan sedikit lamela stroma superficial maka

akan terbentuk sikatrik yang disebut nebula.


Apabila ulkus melibatkan hingga lebih dari sepertiga stroma akan membentuk makula
dan leukoma

3. Keratic presipitat
Merupakan tumpukan sel radang di endotel kornea yang berbentuk bulatan kecil
dengan ukuran 5 sampai 150m sehingga kornea menjadi seperti berdebu/kotor.
4. Lapisan Kornea (Luar ke dalam)

Epitel berlapis pipih tak bertanduk


Membran Bowman
Substansia propia
Membran Descement
Endotel

5. Mata merah

Asal

Injeksi Konungtiva
a. konjungtiva posterior

Injeksi Siliar
a. siliar

Injeksi episkleral
a. siliar longus

Memperdarahi

konjungtiva bulbi

Kornea

Intraokular

Segmen anterior
dasar konjungtiva
Lokalisasi

Konungtiva

Dasar konungtiva

Episklera

Warna

Merah

Ungu

Merah gelap

Arah aliran

Ke perifer

Ke sentral

Ke sentral

Konjungtiva

Ikut bergerak

Tidak ikut bergerak

Tidak ikut bergerak

Tetes epinefrin

Menciut

Tidak menciut

Tidak menciut

Sekret

Penglihatan

Normal

Menurun

Sangat turun

Penyakit

Konjungtivitis

Keratitis, ulkus

Glaukoma akut,

kornea, uveitis

endoftalmitis,

digerakkan

panoftalmitis

6. Kekeruhan kornea dan BMD


Kornea

BMD

- Tes fluoresin (+)


- Terdapat riwayat keratitis

- Tes fluoresin (-)


- Didapatkan gambaran aqueous cell dan flare

7. Perbedaan nebula, makula, dan Leukoma

Kedalaman

Nebula
Membran bowman,

Makula
Lebih dari sepertiga

Leukoma
Lebih dari sepertiga

kerusakan

kurang dari sepertiga

bagian lamina propia

bagian lamina propia

Terlihat dari jarak

Terlihat dari jarak

50 cm

1m

Lampu senter dan

Mata telanjang

bagian lamina propia


Kekeruhan

Alat bantu untuk

Terlihat dari dekat

Slit lamp

melihat kekeruhan

loupe

8. Gejala khas uveitis anterior

Hiperemis siliar
Pupil miosis ireguler
TIO turun
Terdapat aqueous cell dan flare di BMD

Disertai gejala mata merah visus menurun

Visus turun
Fotofobia
Nyeri mata

9. Perbedaan aqueous cell dan flare

Aqueous cell
Kumpulan sel radang yang terdapat pada BMD, terlihat sebagai titik titik putih yang
melayang-layang di BMD ketika dilakukan pemeriksaan dengan slit lamp
Aqueous flare
Kumpulan protein plasma yang terdapat di BMD, terlihat seperti asap pada BMD.

Grade
0
1+
2+

Flare
tidak ada
Faint Flare (sulit dideteksi)
Moderate Flare (detail iris dan lensa masih

Sel
tidak ada
5-10 sel /l apang pandang
11-20 sel / lapang pandang

3+

tampak)
Marked Flare (iris dan lensa diselimuti

21-50 sel / lapang pandang

4+

kekeruhan)
Intense Flare (penggumpalan fibrin pada

>50 sel / lapang pandang

humur aquos)

10.Cara mengetahui adanya defek pada kornea dan sklera


Defek pada kornea diketahui dengan pemeriksaan fluoresin dan tes seidel

Defek pada sklera diketahui dengan prinsip pemeriksaan tes seidel

Mata pasien diberi anastesi lokal terlebih dahulu

Mata pasien di sapu dengan larutan iodin

Dilihat apakah terdapat adanya aliran cairan bola mata yang diketahui dengan terlihat
adanya bagian yang jernih pada mata yang sebelumnya tersapu dengan idodin

11. Metronidazol
Merupakan antiparasit yang memiliki efek trikomoniasid dan amubisid, namun
memiliki sensitivitas terhadap bakteri anaerob. Tersedia dalam bentuk tablet 250 dan 500 mg,
suspensi 125 mg/5 ml, dan supositoria 500 mg dan 1000 mg.
12. Lacedim
Memiliki kandungan ceftazidim yang erupakan antibiotik golongan sephalosporin
generasi ketiga. Memiliki spektrum antibakteri gram positif yang lebih lemah dari generasi
pertama, namun memiliki aktivitas yang lebih baik terhadap enterobakteria. Ceftazidim
memiliki aktivitas antimikroba terhadap P. aeruginosa. Bekarja sebagai antibakteri dengan
cara mengganggu pembentukan komponen dinding sel bakteri. Tersedia dalam bentuk bubuk
obat suntik dengan dosis 0,5 g, 1g, dan 2 g.
13. Cravit
Memiliki

kandungan

levofloksasin

yang

merupakan

antibiotik

golongan

fluorokuinolon. Memiliki spektrum antibakteri terhadap gram positif, gram negatif, dan juga
bakteri atipik seperti mycoplasma dan clamydia. Bekerja sebagai antibakteri dengan cara
menghambat kerja enzim DNA girase pada kuman dan bersifat bakterisid. Tersedia dalam
bentuk tablet 250 mg dan 500 mg, dan injeksi 500 mg/100 ml.
14. Atropin
Merupakan obat golongan antimuskarinik atau siklopegik yang mengakibatkan
relaksasi pada otot polos. Berperan untuk mengurangi nyeri pada uveitis, mengurangi gejala

fotofobia, melepaskan sinekia posterior, dan mengurangi sinekia posterior. Tersedia dalam
bentuk tablet dan injeksi dengan sediaan 0,25 mg dan 0,50 mg.
15. Penyakit mata dengan visus 1/300

Glaukoma akut

Katarak matur

Katarak hipermatur

Uveitis posterior

Ablasi retina

Perdarahan corpus vitreus

Oklusi A. retina sentral

Oklusi V. retina sentral

Atropi papil saraf optik

Edema papil

Lesi papil S.optik

16. Cara mengetahui kekeruhan vitreus


Dilakukan pemeriksaan dengan funduskopi dan USG. Pada pemeriksaan funduskopi,
gambaran fundus orbita tidak terlihat dengan jelas dan terdapat gambaran vitreus cell atau
vitreus snowball.
17. Funduskopi
Merupakan alat untuk melihat bagian dalam mata atau fundus okuli. Funduskopi
dibedakan menjadi funduskopi direk dan indirek. Funduskopi direk dilihat dengan satu mata
dan didapatkan gambaran fundus paling preifer sampai ekuator tidak stereoskopis, berdiri
tegak dengan pembesaran 15 kali. Sedangkan pada funduskopi indirek dilihat dengan dua
mata dan didapatkan gambaran fundus okuli yang lebih luas hingga terlihat ora serrata,
terdapat efek stereoskopik, bayangan terbalik dengan pembesaran 2-4 kali.
Pada funduskopi direk, jarak pemeriksa dengan pasien pada awalnya sekitar 15 cm,
begitu terlihat reflek merah pada pupil, funduskopi didekatkan hingga mencapai titik fokus
yang tepat, sekitar 2-3 cm dari mata pasien. Sedangkan pada funduskopi indirek, jarak
pemeriksa dengan pasien berkisar antara 50 cm. Selain digunakan alat funduskopi indirek

digunakan juga lensa dengan kekuatan 15-20 dioptri dengan jarak 10 cm di depan mata
pasien untuk memfokuskan titik api pada fundus pasien.

18. Pembagian uveitis


a. Berdasarkan pembagian Anatomis
Tipe Uveitis

Tempat utama inflamasi

Penyakit

Uveitis anterior

Bilik mata depan

Iritis
Iridocyclitis
Anterior cyclitis

Uveitis intermediet

Vitreus

Pars planitis
Posterior cyclitis
Hyalitis

Uveitis posterior

Retina dan koroid

Koroiditis fokal, multifokal,


difus
Chorioretinitis
Retinichoroiditis
Retinitis
Neuroretinitis

Panuveitis

BMD, vitreus, dan retina atau


koroid

b. Berdasarkan perjalanan klinis

Akut

: onset mendadak dan lama waktu terbatas

Krornis

: episode berulang dari uveitis yang dipisahkan oleh periode

inaktif kurang dari 3 bulan.

Rekurens

: episode berulang dari uveitis yang dipisahkan oleh periode

inaktif lebih dari 3 bulan.


c. Berdasarkan onset

Sudden

: mendadak

Insidious

: perlahan

d. Berdasarkan durasi

Terbatas/limited

: kurang dari 3 bulan

Menetap/persistent

: lebih dari 3 bulan

e. Berdasarkan etiologi

Eksogen/infeksius

Endogen/non infeksius

f. Berdasarkan gambaran histologi

Non granulomatus

: Gambaran keratic presipitat

Granulomatus

: Gambaran mutton fat, bucasa nodul, koppe nodul

19. Tatalaksana penurunan TIO

Acetazolamid 500 mg IV / 1000 mg oral apabila IV tidak memungkinkan

Glicerin, 1,0 1,5 g/KgBB p.o

Manitol 20%, 1,0 -1,5 g/KgBB IV

Pilocarpin 1-2%, 2-3 tetes perjam, mengakibatkan miosis pupil yang dapat
mendorong iris perifer menjauhi trabekular meshwork.

Anda mungkin juga menyukai