DAFTAR TILIK
KELENGKAPAN BERKAS PENGAJUAN
ETHICAL CLEARANCE (PERSETUJUAN ETIK)
No.Urut
Hari/Tanggal
Institusi
: Fakultas Kedokteran
Nama Peneliti
Judul Penelitian
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Persyaratan
Surat permohonan
Formulir permohonan persetujuan etik penelitian kesehatan
Protokol/Proposal Penelitian
Penjelasan rinci tentang tata cara pengambilan sampel
(darah/urin/specimen lainnya) dan tujuannya serta manfaat bagi
responden
Kuesioner/Pedoman Wawancara (bila ada)
Daftar Tim Peneliti beserta keahliannya
CV peneliti utama
Rekomendasi dari PPI/scientific board/ komisi ilmiah
Informed Consent (formulir persetujuan)
Naskah penjelasan untuk mendapatkan persetujuan dari subyek
penelitian
Ethical Clearence dari institusi lain (bila ada)
Resume Protokol/ Proposal penelitian
Lain-lain
Keterangan
Ada / tidak ada
Ada / tidak ada
Ada / tidak ada
Ada / tidak ada
Ada / tidak ada
Ada / tidak ada
Ada / tidak ada
Ada / tidak ada
Ada / tidak ada
Ada / tidak ada
Ada / tidak ada
Ada / tidak ada
Ada / tidak ada
Ya/Tidak
Ya/Tidak
f. Adanya insentif untuk subyek
Ya/Tidak
g. Jenis insentif yang diberikan (bila ada)
Ya/Tidak
2. Prosedur untuk memberikan penjelasan tentang penelitian kepada subyek
a. Siapa yang memberikan penjelasan
..
b. Kapan akan dijelaskan
..
c. Tempat memberikan penjelasan
...
d. Siapa yang menandatangani
..
e. Siapa yang menyaksikan penandatanganan
..
G. Kerahasiaan Subyek
a. Adakah keterangan tentang kerahasiaan subyek
Ada/Tidak
b. Adakah keterangan tentang kerahasiaan specimen
Ada/Tidak
c. Adakah keterangan tentang kerahasiaan data
Ada/Tidak
H. Pernyataan
Yang bertandatangan di bawah ini,
Nama
: Bagus Satrio Pambudi
Jabatan
: Mahasiswa
Bertindak sebagai
: Ketua Pelaksana
Judul penelitian
: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN
Mirabilis jalapa TERHADAP PERTUMBUHAN KOLONI Streptococcus pyogenes
SECARA IN VITRO
telah membaca, mengisi, dan mengerti tentang isi formulir ini dan bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan penelitian tersebut di atas sesuai dengan protokol penelitian dan
seluruh isi formulir ini.
Jember, 27 Oktober 2015
Bagus Satrio Pambudi
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
NIP
Alamat
No HP
Pangkat/Golongan
Jabatan
Alamat Dinas
:-
Bidang Keahlian
: Mikrobiologi
2. Riwayat Pendidikan
Jenjang Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
:
S1
FK UGM
Kedokteran
1988-1995
S2
Fk UNAIR
Magister Kesehatan
2004
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Laki - laki
NIP
Alamat
No HP
: 085730232620
Pangkat/Golongan
Jabatan
Alamat Dinas
Email
Bidang Keahlian
2. Riwayat Pendidikan
SMU Muhammadiyah 1 Gresik 1999 2001
Fakultas Kedokteran Universitas Jember 2001 - 2007
1. Data Personal
Nama
Tempat Tanggal Lahir
NIM
Angkatan
Pekerjaan
Alamat
:
:
:
:
:
:
Alamat Jember
Email
Nomor Telepon
: triopams@yahoo.co.id
: 085749631241
2. Riwayat Pendidikan
1999 - 2001
2001 - 2007
2007 - 2010
2010 - 2012
2012 - sekarang
: TK Al-Hikmah
: SDN Bence II
: SMPN 1 Blitar
: SMAN 1 Blitar
: Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas
Jember
Lampiran
Perihal
Kepada :
Ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan
NIM
: 122010101020
Angkatan
: 2012
Judul KTI
Bersama ini saya sampaikan dengan hormat permohonan persetujuan etik penelitian
kesehatan untuk mengadakan penelitian dengan objek tikus.
Demikian atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
: Rekomendasi Permohonan
Pengkajian/ Persetujuan Etik
Kepada :
Ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan
Fakultas Kedokteran Universitas Jember
Mohon dilakukan pengkajian dan persetujuan etik penelitian kesehatan atas nama:
Nama
NIM
: 122010101020
Angkatan
: 2012
Judul KTI
Kordinator KTI,
100 mm atau 60 ml kedalam cawan petri steril berukuran 150 mm dan dimasukkan ke dalam
inkubator dengan suhu 37oC. Larutan MH yang dituang sebanyak 25 ml dalam cawan petri
steril 100 mm atau 60 ml dalam cawan petri steril 150 mm bertujuan untuk membentuk media
MH dengan ketebalan 4 mm. Apabila ketebalan media MH yang terbentuk kurang dari 4 mm,
akan terbentuk diamater zona hambat yang lebih besar daripada hasil yang seharusnya, begitu
pula sebaliknya.
Pembuatan suspensi bakteri Streptococcus pyogenes
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah biakan bakteri S. pyogenes yang
berasal dari stock culture milik Labolatorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas
Jember. Biakan ini dibuat dengan cara mengambil 4 - 5 koloni bakteri S. pyogenes dari kultur
yang sudah ada sebelumnya, kemudian dimasukkan kedalam medium TSB (Trypticase Soy
Broth) dan dibuat kekeruhan suspensi sesuai dengan kekeruhan 0,5 Mc Farland. Larutan 0,5
Mc Farland adalah larutan kontrol yang dibuat dengan cara mencampurkan 1% BaCl 2
sebanyak 0,5 ml dan 1% H2SO4 sebanyak 99,5 ml. Larutan ini berfungsi sebagai standart
untuk menetapkan kekeruhan suspensi bakteri. Penentuan persamaan kekeruhan antara
suspensi bakteri dan larutan 0,5 Mc Farland dilakukan dengan cara membandingkan
keduanya di depan layar yang berwarna hitam.
Penanaman bakteri S. pyogenes pada media Mueller Hinton
Penanaman bakteri S. pyogenes pada media Mueller Hinton dikerjakan melalui
beberapa langkah. Langkah pertama, celupkan lidi kapas steril ke dalam suspensi bakteri S.
pyogenes yang telah dibuat. Setelah tercelup seluruhnya hingga basah, peras lidi kapas
tersebut pada bagian dalam dari tabung suspensi untuk membuang media cair yang ikut
terbawa. Langkah selanjutnya, usapkan lidi kapas tersebut pada seluruh permukaan media
MH. Prosedur ini diulangi sebanyak 2 kali sambil memutar media 60 o untuk memastikan
bakteri yang ditanam terdistribusi secara merata. Langkah terakhir, biarkan media tersebut
berada pada suhu ruang selama 3-5 menit supaya media tersebut benar-benar kering dan siap
untuk dilakukan uji aktivitas antimikroba.
Prosedur uji aktivitas antimikroba M. Jalapa dengan teknik sumuran
Media Mueller Hinton yang telah mengandung bakteri S. pyogenes dilubangi dengan
menggunakan pipa alumunium steril berdiameter 8,5 mm. Banyaknya lubang yang dibuat
disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Setiap lubang yang telah dibuat nantinya diberi label
berdasarkan jenis perlakuannya.
Media yang telah dilubangi diisi dengan ekstrak etanol daun M. jalapa dengan
berbagai konsentrasi (satu lubang satu konsentrasi) dan kedalam lubang lainnya dimasukkan
aquades steril sebagai kontrol negatif serta larutan penisilin V sebagai kontrol positif. Masing
masing larutan uji diambil sebanyak 100 l. Media kemudian diinkubasi selama 24 jam
dengan suhu 37oC.
Seletah dikeluarkan dari inkubator, zona inhibisi yang muncul diamati dan diukur
diameternya dalam millimeter dengan menggunkan jangka sorong. Pengukuran diameter zona
hambat yang terbentuk minimal dilakukan sebanyak tiga kali untuk menghindari adanya
kesalahan pembacaan.
Pengolahan limbah mikrobiologi
Setelah penelitian selesai dilakukan, sisa sampel dan media yang tidak terpakai di
autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit. Dengan pemanasan pada suhu tersebut, semua
kuman yang ada pada media sudah dapat dimatikan. Setelah diautoklaf, semua alat dicuci.
Limbah cair dikumpulkan dan dibuang di saluran air. Limbah padat juga dikumpulkan dan
dibawa di RSUD Soebandi untuk dihancurkan dalam incenerator.
lain yang dapat dijumpai akibat pemakaian obat ini berupa gangguan ginjal nefritis
intersisium, anemia hemolitik, dan hepatitis anikterik. Eritromisin adalah pilihan obat lain
yang dapat diberikan apabila terjadi reaksi alergi pada pasien. Selain aman untuk pasien yang
menderita alergi penisilin, efek samping yang berat akibat pemakaian eritromisin dan
turunannya jarang terjadi. Namun sayangnya, berdasarkan penelitian Al-Ameri (2012) di
Yaman, dilaporkan adanya resistensi S. pyogenes terhadap aeritromisin dan beberapa
antibiotik golongan makrolid lainnya. Meskipun resistensi tersebut ditemukan di luar negeri,
tidak menampik kemungkinan adanya resistensi yang serupa di Indonesia, mengingat angka
penggunaan antibiotik ini sangatlah tinggi di negara kita. Untuk itu masih diperlukan adanya
antibiotik baru yang sensitif terhadap S. pyogenes. Konsep solusi yang diberikan peneliti
adalah mendapatkan zat antibiotik tersebut dari tanaman.
Indonesia memiliki berbagai jenis tumbuhan yang berpotensi sebagai antimikroba,
salah satunya adalah Mirabilis jalapa atau yang lebih dikenal sebagai bunga pukul empat.
Tumbuhan ini diketahui memiliki komponen bioaktif alkaloid, flavonoid, tannin, dan saponin
yang merupakan substansi antimikroba yang efektif terhadap beberapa jenis bakteri.
Berdasarkan penelitian terdahulu, telah diketahui efektivitas ekstrak etanol daun M. jalapa
terhadap beberapa spesies bakteri, seperti Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Escherichia coli,
Salmonella typhi, Staphylococcus aureus, dan Streptococcus pneumonia.
Untuk membuktikan efektivitas ekstrak etanol daun M. jalapa terhadap bakteri S.
pyogenes, dilakukan uji aktivitas antimikroba dengan metode difusi secara sumuran. Pada
metode ini biakan kuman ditanam pada media Mueller Hinton, kemudian pada media tersebut
dibuat lubang dengan diameter 8,5 mm. Pada tiap lubang yang telah dibuat nantinya dituang
ekstrak etanol daun M. jalapa dengan konsentrasi tertentu sebagai perlakuan, larutan penisilin
V sebagai kontrol positif, dan aquades steril sebagai kontrol negatif. Setelah media diinkubasi
selama 24 jam, efektivitas ekstrak etanol daun M. jalapa dapat dilihat dan dinyatakan
kekuatannya dengan mengukur diameter zona hambat yang terbentuk di sekitar sumuran.
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah quasi experimental dengan rancangan
penelitian berupa post test only control group design secara in vitro. Pada penelitian ini hanya
dilakukan satu kali pengamatan dan pengambilan data di akhir perlakuan. Variabel bebas pada
penelitian ini adalah konsentrasi ekstrak etanol daun M. jalapa, dan variabel terikatnya adalah
diameter zona hambat yang terbentuk. Penelitian ini dilakukan di dua tempat, yaitu di
labolatorium biologi Fakultas Farmasi Universitas Jember untuk pembuatan ekstrak, dan di
labolatorium mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Jember untuk melakukan uji
aktivitas antimikroba. Penelitian ini rencananya akan dilakukan pada bulan November 2015.
Teknis pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan
perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS). Data hasil penelitian ini
nantinya akan dianalisis dengan uji komparasi Analisis Variasi Satu Arah atau One Way
Anova. Apabila syarat untuk One Way Anova tidak terpenuhi yaitu data tidak terdistribusi
dengan normal, maka uji statistiknya diganti menggunakan Kruskal Wallis.