IDENTITAS PASIEN
NAMA
: Tn. AS
JENIS KELAMIN
: Laki laki
UMUR
: 34 tahun
AGAMA
: Islam
SUKU BANGSA
: Bugis
PEKERJAAN
: Petani
ALAMAT
TANGGAL MASUK RS
: 17 April 2014
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama dan alasan MRSJ/Terapi
Mengamuk
B. Riwayat gangguan sekarang
Keluhan dan gejala :
Pasien laki laki masuk RSKD untuk yang pertama kalinya dibawa
oleh keluarga dengan keluhan mengamuk. Mengamuk dialami sejak
1 minggu yang lalu. Bila mengamuk pasien melempar barang-barang
yang ada dirumahnya. Menurut keluarga, perubahan perilaku sejak 1
tahun yang lalu. Awal perubahan perilaku pasien sering bicara dan
tertawa sendiri, terkadang pasien tidak bisa tidur hanya mondar
mandir di dalam rumahnya. Pasien pernah kuliah di STISIP (Sekolah
Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), tetapi setelah KKN pasien
sama
dengan
ke SMP.
Riwayat masa dewasa (18 tahun sekarang)
Setelah tamat SMP pasien melanjutkan pendidikannya ke tingkat
SMA dan kemudian kuliah di salah satu Universitas di Sinjai, namun,
pasien berhenti.
o Riwayat pernikahan
Pasien belum menikah
o Riwayat pekerjaan
Pasien dahulu pernah bekerja sebagai room boy di hotel S.
Parman Palu Sulawesi Tengah, kemudian berhenti, dan kemudian
bekerja sebagai petani, saat dia minum obat teratur dan saat tidak
sakit.
o Riwayat kehidupan sosial
Pasien termasuk orang yang mudah bergaul. Hubungan pasien
dengan tetangga baik.
o Riwayat kehidupan sekarang
Pasien tinggal bersama saudaranya (kakak kandung)
E. Riwayat kehidupan keluarga
Pasien merupakan anak ke sepuluh dari 10 bersaudara
(,,,,,,,,,). Hubungan dengan keluarga baik. Ada
riwayat keluarga yang menderita seperti ini (saudara kedua).
F. Situasi sekarang
Pasien tinggal bersama saudaranya. Pasien sering bergaul dengan
lingkungan sekitar.
G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya
Pasien tidak sadar kalau dirinya sakit.
II. AUTOANAMNESIS
Autoanamnesis pasien pada tanggal 26 April 2014 di bangsal Kenari
RSKD Dadi pukul 11.00 WITA.
DM
: Assalamualaikum pak
: Waalaikumsalam dok.
DM
DM
DM
DM
: Dengan keluarga
DM
DM
DM
DM
: Keluarga
DM
: Siapa itu?
DM
DM
: Tidak ji. Saya sendiri ji yang pecahkan kaca. Karena belum bisa ka
kendalikan ini.
DM
DM
: Kadang saya stress bu, biasanya karena masalah keluarga dan ini
yang paling parah penyakitnya karena doktrin-doktrinnya itu
banyak sekali pantangannya.itu mi kadang saya stress.
DM
DM
: Sejak saya jadi manusia sudah ada wadah itu. Saya ini toh bu dokter
sudah pernah mati 3 kali, saya pernah dikeluarkan badan saya yang
asli kemudian wadah SN hidupkan saya kembali. Saya juga sudah 5
kali dihukum mati tapi ada anak-anak baik membantu saya
DM
DM
DM
DM
DM
: Apa kegiatannya?
: Penyadaran ke masyarakat
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
: Iya
DM
: Dari tanah. Coba kita senter tanganku bu dokter, ada yang mau saya
perlihatkan. ada gerakan disini.
DM
DM
DM
DM
DM
: Kelompok EDI
DM
DM
: Di vasata tinggal.
DM
: Rumah..rumah
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
DM
: Karena itu mi yang tadi, dok. Ada namanya juga forum pencinta
Allah dirumah. Itu yang menciptakan surga. Karena allah
sesungguhnya sudah ada di bumi.
DM
DM
: Apa wadahnya?
: Berupa manusia.
DM
DM
: Di televisi. Saya pernah mati tapi hidup lagi, karena ada penggerak
di tubuh saya untuk mengganti sel-sel yang rusak.
DM
: Iya ada, tapi dulu. Dulu saya dilarang makan sama shalat
DM
: Wadah-wadah saya.
DM
: Iya, diancam ka tidak dikasih uang dan akan dimatikan lagi kalau
tidak membayar.
DM
DM
DM
: Pulpen
DM
: Menulis
DM
: Tiga
DM
DM
III.
STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum :
1. Penampilan
Tampak seorang laki-laki. Memakai baju kaos garis-garis merah,
celana jeans. Perawakan sesuai usianya. Tidak terlalu tinggi.
Perawatan diri cukup.
2. Kesadaran
Berubah.
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Tenang
4. Verbalisasi
9
10
IV.
lewat.
F. Pengendalian Impuls
G. Daya nilai
1. Normo Sosial
2. Uji Daya Nilai
3. Penilaian Realitas
H.
Tilikan (Insight)
I. Taraf dapat dipercaya
: Terganggu
: Terganggu
: Terganggu
: Derajat 1 Pasien tidak merasa dirinya sakit)
: Tidak dapat percaya
11
separuh badannya adalah manusia proton. Pasien pernah berobat jalan ke poli
RSKD Dadi 3 bulan yang lalu dan mendapatkan obat warnah putih kecil 2
macam dan orange.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan kesadaran berubah,
aktivitas psikomotor tenang, verbalisasi lancar, spontan, dan intonasi tinggi.
Pasien cukup kooperatif, mood sulit nilai, afek terbatas, empati tidak dapat
dirabarasakan, keserasian tidak serasi. Fungsi intelektual sesuai taraf
pendidikan, orientasi waktu, tempat, dan orang baik. Daya ingatan jangka
panjang, pendek, dan segera baik. Pikiran abstrak cukup. Gangguan persepsi
(+) yakni halusinasi auditorik, pasien sering mendengar suara suara yang
memerintahkannya untuk melakukan sesuatu. Gangguan isi pikir (+) yakni
waham kebesaran (merasa kalau separuh dirinya adalah manusia proton).
Derajat tilikan yakni derajat 1, karena pasien tidak merasa dirinya sakit.
VI.
12
DAFTAR PROBLEM
A. Organobiologik :
maka
pasien
memerlukan
farmakoterapi.
13
B. Psikologi
VIII. PROGNOSIS
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prognosis pasien yaitu :
A. Faktor pendukung :
Terdapat riwayat yanng sama dalam keluarga
Gejala yang muncul adalah gejala positif
B. Faktor penghambat :
Dukungan keluarga kurang
Status sosio-ekonomi bawah
Onset sudah beberapa tahun
Kepatuhan minum obat kurang
IX.
PROGNOSIS
Prognosis Dubia et malam
14
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya
dua gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang
jelas):
(a) -
(b) -
delusion
of
control
waham
tentang
dirinya
15
Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu bagian tubuh
16
(b) Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang
tidak relevan, atau neologisme;
(c) Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-gelisah (excitement), posisi
tubuh tertentu (posturing), atau fleksibilitas cerea, negativism,
mutisme, dan stupor;
(d) Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat apatis, bicara yang
jarang, dan respons emosional yang menumpul atau tidak wajar,
biasanya yang mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan
menurunnya kinerja sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal
tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau medikasi neuroleptika;
Harus ada suatu perubahan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi
(personal behavior), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak
bertujuan, tidak berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (selfabsorbed attitude), dan penarikan diri secara sosial.
Pedoman diagnostik untuk mendiagnosis Skizofrenia Paranoid (F20.0)
17
XI.
RENCANA TERAPI
Farmakoterapi
Psikoterapi suportif :
o Ventilasi
Memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengungkapkan isi
pikirannya atau kecemasannya sehingga pasien merasa lega.
o Konseling
Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentang
penyakitnya agar pasien memahami kondisi dirinya dan memahami
cara menghadapinya, serta tetap memotivasi pasien agar tetap minum
18
FOLLOW UP
Memantau keadaan dan perkembangan pasien dan menilai efektivitas
dari
pengobatan
serta
kemungkinan
terjadinya
efek
samping
dari
19