FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
OLEH :
NAMA
: NUR ISHLAH
NIM
: N11115508
MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Penetapan kadar sari adalah metode kuantitatif untuk jumlah
I.2
I.3
PRINSIP PERCOBAAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. MORFOLOGI SAMPEL
a. Paliasa (Kleinhovia hospital)
Habitus berupa pohon berbelukar, selalu hijau, dengan
mahkota membulat dan taburan bunga yang tegak dan buah
berwarna
pink.
Pepagan
melekah,
keabu-abuan
di
luar,
benang sari empat dan berwarna ungu. Buah batu, bentuk bola
dengan diameter 2-5 mm, berwarna coklat. Biji kecil dan berwarna
coklat hitam atau hitam kebiruan ketika matang. Akar berupa akar
tunggang dan berwarna kuning kecoklatan.(1)
c. Daun Saga (Adenanthera pavonina)
Saga merupakan pohon yang memiliki biji kecil berwarna
merah dengan batang pohon yang tinggi, dan daun yang lebih
kecil. Pohon Saga merupakan pohon yang memiliki banyak fungsi
jika dimanfaatkan bagian dari pohon tersebut misalnya kayunya
digunakan untuk bahan kayu bakar oleh ibu rumah tangga,
daunnya digunakan sebagai bahan pupuk dan bijinya dapat dibuat
menjadi bahan kerajinan tangan. Pohon Saga dapat hidup dengan
baik di tempat-tempat yang terbuka dan terkena sinar matahari
secara langsung baik di dataran rendah maupun dataran tinggi,
yakni pada ketinggian 1 - 600 m di atas permukaan laut.
Perawatan tanaman saga tidak terlalu sulit. Untuk mendapatkan
tanaman yang tumbuh dengan baik dan sehat, media tanam atau
lahan yang akan ditanami harus subur, gembur, dan drainase
diatur dengan baik (2)
KLASIFIKASI TANAMAN
a. Paliasa
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Mangoliophyta
Sub Divisi
:Spermatophyta
Kelas
: Mangnolopsida
Ordo
: Malvales
Famili
: Sterculiaceae
Genus
: Kleinhovia
Spesies
: Spermatophyta
Sub divisi
: Angiospermae
Kelas
: Dicotyledoneae
Bangsa
: Lamiales
Suku
: Verbenaceae
Marga
: Vitex
Jenis
:Angiosperrnae
Kelas
:Dicotyledonae
Bangsa
:Resales
Suku
:Leguminosae
Marga
: Adenanthera
Jenis
: 14,46%
:
: Tidak kurang dari 24%
: Tidak kurang dari 14%
: 14,46%
:
dan penimbangan.
Pemanasan sari yang tersisa tidak konstan baik pada suhu
oven
lain.Sehingga
oven
sering
tidak
dibuka
konstan
dan
dan
tidak sempurna.
Kadar sari juga dipengaruhi mutu simplisia. Mutu simplisia di sini
juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
1. Keterulangan keaslian simplisia
2. Variasi inter/intra spesies tumbuhan
3. Lingkungan
4. Bagian tumbuhan
5. Umur tumbuhan dan waktu panen
6. Perlakuan pasca panen
7. Kontaminan dan lain-lain,serta
8. Pestisida dan logam-logam toksik (5)
II.5.1 Etanol
Nama Resmi
Nama Lain
Rumus Molekul
Berat Molekul
Pemerian
: AETHANOLUM
: Etanol / Alkohol
: C2H5OH
: 46,068
: Cairan tidak berwarna, jernih, mudah
menguap, mudah bergerak, bau khas,
Kelarutan
Kegunaan
Titik Lebur
Penyimpanan
II.5.2 Aquadest
Nama Resmi
Nama Lain
Rumus Molekul
Rumus Bangun
Pemerian
Kegunaan
Penyimpanan
: AQUA DESTILATA
: Air suling
: H2O
: 18,2
: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mempunyai rasa.
: Sebagai pelarut
: Dalam wadah tertutup rapat (3)
Pengertian
Metabolit sekunder merupakan senyawa yang dihasilkan
atau disintesa pada sel dan group taksonomi tertentu pada
tingkat pertumbuhan atau stress tertentu. Senyawa ini
diproduksi hanya dalam jumlah sedikit tidak terus-menerus
untuk mempertahankan diri
tanaman,
senyawa
metabolit
sekunder
memiliki
dari
serangan
hama/penyakit
(phytoaleksin),
c.
kandungan
kimia
simplisia
digunakan
untuk
N=
III.1.1 Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini ialah botol
coklat 300 ml, cawan porselen, gelas ukur, alumunium foil,
beaker, pipet tetes
III.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini ialah
aquades, etanol 95%,serbuk simplisia paliasa
III.2 Cara Kerja
III.2.1 Pembuatan Larutan Kadar Sari Larur Air
jam)
Didiamkan selama 18 jam
Disaring
Diambil 20 ml hasil saringan dimasukkan ke dalam cawan
poselen
Dikeringkan dengan oven selama 30 menit pada suhu 105 oc
Ditimbang berat sampel
Dihitung kadarnya
jam)
Didiamkan selama 18 jam
Disaring
Diambil 20 ml hasil saringan dimasukkan ke dalam cawan
poselen
Dikeringkan dengan oven selama 30 menit pada suhu 105 oc
Ditimbang berat sampel
Dihitung kadarnya
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Pengamatan
N
O
NAMA
SAMPEL
Paliasa
N
O
NAMA
SAMPEL
Paliasa
BOBOT
WADAH
KOSONG
53,2353 g
BOBOT
WADAH
KOSONG
56,5631 g
BOBOT
WADAH +
SAMPEL
53,4533 g
BOBOT
WADAH +
SAMPEL
56,6876 g
BOBOT
SAMPEL
5,0009 g
BOBOT
SAMPEL
5,0026
g
KADAR
SARI
LARUT AIR
21,79 %
KADAR
SARI LARUT
ETANOL
12,44 %
LABORATORIUM
FARMAKOGNOSI
UNIVERISTAS
LABORATORIUM
FARMAKOGNOSI
UNIVERISTAS
KET :
KET : Penimbangan berat
sampel
IV.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
V.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Ditjen POM. 2008. Taksonomi Klasifikasi Tanaman Obat. Depkes
Republik Indonesia
2. Hutapea, J.R., 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, Jilid III,
Departemen
Kesehatan
RI
dan
Badan
Penelitian
dan
LAMPIRAN:
Skema Kerja
SAMPEL SIMPLISIA
(5 GRAM)
AIR JENUH
KLOROFORM
ETANOL 96%
DIKOCOK (6 JAM)
DIDIAMKAN (18
JAM)
SARING CEPAT
DIAMBIL 20 ML
DIKRINGKAN
DALAM
CAPOR
DALAN OVEN
GAMBAR
LABORATORIUM
FARMMAKOGNOSI
UNIVERISTAS
LABORATORIUM
FARMMAKOGNOSI
UNIVERISTAS
LABORATORIUM
FARMMAKOGNOSI
UNIVERISTAS
LABORATORIUM
FARMMAKOGNOSI
UNIVERISTAS
LABORATORIUM
FARMMAKOGNOSI
UNIVERISTAS
LABORATORIUM
FARMMAKOGNOSI
UNIVERISTAS
LABORATORIUM
FARMMAKOGNOSI
UNIVERISTAS
KET : pemindahan
sampel ke cawan
porselen
LABORATORIUM
FARMMAKOGNOSI
UNIVERISTAS
KET : pemindahan
sampel ke cawan
porselen
LABORATORIUM
FARMMAKOGNOSI
UNIVERISTAS
LABORATORIUM
FARMMAKOGNOSI
UNIVERISTAS