Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTEK PROFESI

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.SH DENGAN MASALAH


KESEHATAN HIPERTENSI DI DUSUN CEBONGAN KIDUL

Disusun Oleh :
Syifa Gisela Yasin

15/390667/KU/18379

Dosen Pendamping:
Heru Subekti, S.Kp.,M.Kes

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016

FORMAT PENGKAJIAN KEPALA KELUARGA


A. Data keluarga
1. Identitas Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga
b. Jenis kelamin
c. Umur
d. Pendidikan
e. Agama
f. Alamat
g. Jumlah anggota keluarga:
2.

:
:
:
:
:
:
2

Tn. SH
L
60 Tahun
SLTA
Islam
Cebongan Kidul RT 02/01
orang

Susunan Keluarga
Umur
No

Nama

(tahun

1.

Tn. SH

)
60

2.

Ny. SS

55

Se

Hub dg

KK

KK

SLTA

Swasta

Istri

SLTP

IRT

Pendidikan

Pekerjaan

.
3.

Tipe Keluarga
Tipe keluarga

Tn.SH

adalah

keluarga

inti

(nuclear

family), yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua


dan anak yang hidup bersama dalam satu rumah.
4.

Genogram

Keterangan :

5.

Laki-laki
Perempuan
Klien

Suku bangsa dan Agama


Keluarga Tn.SH merupakan Suku Jawa dan beragama Islam.

Ket

6.

Status sosial ekonomi keluarga


Tn.SH mengatakan dirinya bekerja

sebagai

karyawan

swasta dan sebenar lagi akan pensiun. Ny.SS sebagai


ibu rumah tangga. Tn.SH memiliki dua orang anak dan
keduanya sudah menikah serta tinggal di luar kota.
Anak-anaknya selalu berkunjung ke rumah Tn.SH minimal
setahun sekali saat idul fitri.
7.

Aktivitas rekreasi
Tn.SH tidak memiliki

agenda

khusus

untuk

rekreasi,

apabila ada waktu luang dan dirasa membutuhkan liburan


maka akan berlibur.
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga memiliki suasana rumah yang
dapat,

mempertahankan

mempertahankan

keakraban

hubungan

dan

adaptasi

menyenangkan,

saling

yang

merawat,

baik

dengan

masyarakat.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn.SH memiliki penyakit hipertensi sejak 5 tahun lalu,
namun

penyakit

aktivitas

tersebut

sehari-hari.

tidak

Tn.SH

dan

begitu
Ny.R

mengganggu
masih

rajin

mengikuti kegiatan perkumpulan di masyarakat.


3. Riwayat keluarga inti
Ny.SS mengatakan bahwa

Tn.SH

jarang

konsumsi

obat

antihipertensi.
4. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak suami dan istri)
Riwayat kesehatan dari pihak Ny.SS yaitu orangtuanya
memiliki hipertensi. Sedangkan dari pihak Tn.SH yaitu
terdapat orangtua dan kakak yang mempunyai hipertensi.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah
Rumah yang ditempati keluarga Tn.SH adalah bangunan
miliknya dengan struktur permanen. Rumah satu lantai
dan

lantai

sudah

keramik.

Penataan

alat-alat

rumah

cukup

rapih.

Ventilasi

di

dalam

rumah

baik

dan

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Perumahan yang tertata rapih dan lingkungannya

pun

pencahayaan bagus.

WC

Kamar

Dapur
Kama

Ruang Keluarga

Kamar
Teras
Denah Rumah

bersih.

Keluarga

Tn.SH

pun

memiliki

hubungan

sosialisasi yang baik dengan tetangga sekitar.


3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga
Tn.
P
merupakan

penduduk

asli

daerah

tersebut.
4. Perkumpulan dengan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat
Tn. SH dan Ny.SS selalu menyempatkan diri untuk hadir
pada perkumpulan RT yang diadakan tiap bulannya, dan
interaksi dengan masyarakat sekitar sangat baik.
5. Sistem pendukung keluarga
Tn.SH hanya tinggal berdua dengan Ny.SS namun hampir
setiap hari selalu berkomunikasi dengan anak-anaknya
yang ada di luar kota melalui telepon.
D. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Keluarga Tn.SH saling terbuka satu sama lain dan jika
ada masalah selalu dikomunikasikan dengan istri dan

anak. Pengambilan keputusannya sangat bergantung pada


kesepakatan seluruh anggota keluarga.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Tn. SH saling menghargai
saling

membantu,

dan

mendukung.

satu

sama

Ny.SS

lain,
selalu

memotivasi Tn.SH agar tidak banyak konsumsi gorengan,


dan minum obat sesuai anjuran dokter.
3. Struktur peran (formal dan informal)
a. Tn.SH adalah kepala rumah tangga, bekerja sebagai
karyawan

swasta.

Pemenuhan

kebutuhan

hidupnya

bergantung pada penghasilan tiap bulan.


b. Ny.SS adalah seorang istri yang bekerja sebagai ibu
rumah

tangga.

membersihkan

Sehari-hari

rumah,

memasak,

memiliki
dan

rajin

kegiatan
mengikuti

kumpulan keluarga.
4. Nilai atau norma keluarga
Keluarga Tn.SH menerapkan aturan-aturan sesuai dengan
ajaran agama yaitu untuk berbuat baik kepada sesama
manusia.
E. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
Semua anggota keluarga

saling

menyayangi

satu

mampu

bersosialisasi

sama

lain.
2. Fungsi sosialisasi
Tn.SH beserta keluarga

dengan

baik. Beliau pun sangat senang menolong apabila ada


masyarakat pendatang yang meminta bantuan kepadanya.
3. Fungsi reproduksi
Ny.SS tidak menggunakan

alat

kontrasepsi

dan

sudah

memasuki masa menopause.


4. Fungsi ekonomi
Ny.SS mengatakan
tergantung

pada

bahwa
Tn.SH,

penghasilan
namun

tiap

anaknya

bulannya

yang

sudah

bekerja pun tiap bulan selalu mengiriminya uang untuk


memenuhi kebutuhannya.

5. Fungsi perawatan keluarga


a. Kemampuan mengenal masalah
Tn.SH mengatakan sudah 5 tahun memiliki penyakit
hipertensi. Keluarga beranggapan bahwa hal tersebut
adalah hal yang wajar terjadi karena semakin tua
maka tekanan darah akan tinggi. Selain itu, orang
tua Tn.SH pun memiliki riwayat penyakit tersebut.
b. Kemampuan mengambil keputusan
Pengambilan keputusan selalu didiskusikan bersama
dengan

seluruh

anggota

keluarga

dengan

mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki.


c. Kemampuan merawat anggota keluarga
Keluarga berusaha melakukan perawatan, memberikan
perhatian, memotivasi apabila ada anggota keluarga
yang sakit.
d. Kemampuan memodifikasi lingkungan
Ny.SS
mengatakan
bahwa
setiap

hari

hanya

beraktivitas di rumah, melakukan pekerjaan rumah,


atau menghadiri pertemuan warga. Tn.SH bekerja dari
pagi hingga sore hari
e. Kemampuan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Apabila ada gangguan kesehatan, keluarga
selalu

berobat

ke

puskesmas

untuk

Tn.SH

mengetahui

penyakitnya dan obat yang cocok untuk dikonsumsi.


F. Stress dan Koping keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang serta kekuatan
keluarga
Tn.SH mengatakan tidak stress memiliki tekanan darah
yang

tinggi.

Tn.SH

merasa

tidak

terganggu

dengan

penyakitnya dan selalu semangat untuk bekerja.


2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau
stressor
Jika ada masalah keluarga biasanya didiskusikan oleh
seluruh anggota keluarga.
3. Strategi koping yang digunakan
Ny.SS mengatakan jika ada masalah selalu didiskusikan
dalam

keluarga,

keputusan

pada

namun
Tn.SH

menitikberatkan
untuk

pemenuhan

pengambilan
menyangkut

pembiayaan.

Namun,

selain

itu

keluarga

mengupayakan

daya seluruh anggota keluarga.


4. Strategi adaptasi fungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya caracara keluarga mengatasi masalah secara maladaptif.
G. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
Fisik
Kepala
Tanda-tanda
vital
BB/TB
Mata
Hidung
Mulut
Leher
Dada
Abdomen
Estremitas
(Tangan & Kaki)
Keadaan umum

Hasil
Rambut jarang, tipis berwarna putih, dan
bersih
N=90x/menit; RR 20x/menit=; TD=140/100
mmHg; S=370C
BB=61 Kg; TB=152 cm;
Tidak anemis, tidak ada secret
Tidak ada secret, penciuman normal
Mukosa lembab, gigi sudah banyak yang
tanggal
Tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe
Paru : Suara vesikuler, tidak ada
retraksi dinding dada
Jantung : Suara jantung 1 dan 2 normal
Tidak ada keluhan
Tidak ada kelainan dan kelemahan di
ekstremitas
5 5
5 5
Composmentis,

H. Harapan Keluarga
Keluarga menyatakan senang dengan kehadiran perawat dan
berharap dapat

membantu keluarga

meningkatkan kualitas

hidup TN.SH dengan masalah kesehatan hipertensi.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Kesiapan meningkatkan
koping keluarga

Caregiver Home Care Readiness

Family Involvement Promotion

Setelah pertemuan 1 x 30 menit

Aktivitas :

keluarga dapat :

a. Identifikasi

a. Memahami aktivitas fisik


yang direkomendasikan

harapan

terhadap klien
b. Monitor struktur

dan

keluarga
c. Monitor keterlibatan
perawatan klien
d. Beritahu anggota
Ketidakefektifan
manajemen kesehatan
diri
Definisi:
Pola regulasi dan

Knowledge: health behavior


Setelah
dilakukan
intervensi
keperawatan

diharapkan

dapat meningkatan kesehatan diri


klien dengan indikator:

integrasi dalam
Indikator

kehidupan seharihari sebuah regimen

Diet yang

terapeutik untuk
menangani sakit dan

sesuai
Strategi/manaje

tidak mendapat

men

kepuasan dalam
tujuan kesehatan
yang spesifik

klien

Awal

Targ

an

et

keluarga

peran

anggota

keluarga

keluarga

dalam

mengenai

faktor yang menunjang perbaikan klien


Health education
1. Identifikasi faktor internal dan
ekternal

yang

mempengaruhi

motivasi prilaku hidup sehat


2. Susun
tujuan
program-program
edukasi
3. Identifikasi alat dan sumber yang
mendukung program
4. Mencari materi edukasi
dengan sasaran program
5. Susun materi edukasi
6. Gunakan
metode
belajar
sesuai dan tepat
7. Beri informasi sesuai
klien

sesuai

yang

kebutuhan

CATATAN PERKEMBANGAN
Kesiapan meningkatkan koping keluarga
Tanggal
Sabtu,
19
Maret
2016

Tindakan
17.00
1. Perkenalan dengan klien dan keluarga
serta

membina

hubungan

saling

percaya
2. Melakukan pengkajian awal pada klien
3. Mengkaji riwayat penyakit klien
4. Mengkaji harapan keluarga mengenai
penyakit klien
5. Membuat kontrak selanjutnya

Evaluasi
S :
Klien mengatakan sudah hipertensi sejak 5
th

yll.

klien

Klien

masih

tidak

sering

rutin

konsumsi

20
2016

Maret

17.00 WIB
1. Mengkaji aktivitas sehari-hari klien
2. Mengukur nadi, RR, TD klien
3. Mengedukasi pola makan yang baik
4. Mengedukasi aktivitas yang sesuai
5. Memberikan reinforcement positif
6. Membuat kontrak selanjutnya

obat,

gorengan,

klien mengatakan jarang berolahraga.


O :
Tn.SH dan keluarga tampak antusisa dengan
kunjungan.
A : masalah belum teratasi
P :
Menyusun rencana untuk mendiskusikan pola
aktivitas yang sesuai.
Edukasi pola makan dan

Minggu,

minum

sesuai
S:
Tn.SH mengatakan
hidup

lebih

akan

sehat,

aktivitas

mulai

mengurangi

yang

menjalani
konsumsi

gorengan, rajin olahraga sore hari.


Ny.SS bersedia mendampingi dan mengigatkan
Tn.SH
O:
Klien

mengerti

diberikan.

dengan

edukasi

yang

Selasa,
22

Maret

2016

17.00 WIB
1. Mengevaluasi pola makan klien
2. Mengevaluasi aktivitas klien
3. Memberikan reinforcement positif pada
klien
4. Membuat kontrak selanjutnya

A: masalah teratasi
P: evaluasi aktivitas dan pola makan
S:
Klien mengatakan sudah mengurangi konsumsi
gorengan
Ny.SS berkata bahwa Tn.SH sudah melakukan
olahraga

jalan

kaki

keliling

komplek

selama 20 menit
O:
Klien nampak antusias dengan kujungan
A:
Masalah teratasi
P:
-

Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri berhubungan dengan kurang pengetahuan


Sabtu,
19 Maret
2016

17.00
1. Memperkenalkan

maksud

dan

tujuan

kepada klien dan membina hubungan


salin percaya klien
2. Melakukan pengkajian kepada klien
3. Mengaji kebiasaan makan klien
4. Melakukan
pengkaji
tingkat
pengetahuan

klien

tentang

S :
Klien jarang berolahraga, sering konsumsi
gorengan
O :
Klien antusias dengan kunjungan
A :
Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
belum teratasi
Indikator

Awala

Targe

Capaia

penyakitnya
5. Mengkaji
penanganan
dilakukan

klien

peyakitnya
6. Membuat janji
Minggu,
20 Maret
2016

yang

untuk

dengan

mengatasi

klien

pertemuan selanjutnya
17.00
1. Mengkaji
aktivitas
apa

telah

untuk

saja

yg

dilakukan sehari-hari
2. Mengkaji makanan yg dikonsumsi klien
3. Memberikan reinforcement positif
4. Membuat janji dengan klien untuk
pertemuan selanjutnya

n
Diet yang

n
2

sesuai
P :
Mengkaji aktivitas dan pola makan
S :
Klien

mengatakan

sehari-hari

bekerja

hingga sore.
Klien tidak mengatur pola makan
O :
Klien nampak belum mengerti pentingnya
mengontrol pola makan
A :
Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
belum teratasi
Indikator

Selasa,
22 Maret
2016

17.00 WIB
1. Melakukan penyuluhan kesehatan
dengan tema diet DM sesuai kontrak
yang telah disepakati sebelumnya
2. Mengajarkan klien mengenai makanan
pengganti

Awalan

Targe

Capaian

t
Diet yang sesuai
2
4
2
P : edukasi pentingnya mengatur diit
S:
Klien mangatakan sudah mengerti mengenai
makanan dan diet yang baik untuk
penderita hipertensi
O:
Klien tampak bersemangat dalam kegiatan

3. Mengajarkan klien menngenai makanan


selingan
4. Memberikan informasi aktivitas apa
saja yang dapat dilakukan
5. Mengevaluasi dari hasil penyuluhan
atau pendidikan kesehatan yang telah
diberikan pada klien
6. Memberikan reinforcment positif pada
klien
7. Membuat kontrak selanjutnya untuk
memberikan klien pendidikan
kesehatan mengenai senam kaki
Rabu, 23
Maret
2016

diabetes
17.00 WIB
1. Menanyakan pola makan dan diet pada
klien
2. Mengevaluasi pendidikan kesehatan
yang telah diberikan pada klien
3. Memberikan reinforcement positif
pada klien

pendidikan kesehatan
Klien tampak mengerti dan mengikuti
materi pendidikan kesehatan
A:
Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
belum teratasi
Indikator

Awala

Targe

Capaia

n
3

Diet yang

2
4
sesuai
P:
Evaluasi pola makan dan diet

S:
Klien

sudah

mengurangi
sayur
O:
Klien

mengatur

gorengan

makan

2-3x

dan

pola

makannya,

sudah

dengan

konsumsi

nasi

porsi

setengah centong, lauk dan sayur. Minum 7


gelas air putih.
A:
Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri
sudah

teratasi

Indikator
Diet yang
sesuai
P:-

Awala

Targe

Capaia

n
4

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


HIPERTENSI
A Latar Belakang
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik pada tanggal
19 Maret 2016 didapatkan bahwa tekanan darah Tn.SH
adalah 140/100 mmHg. Tn.SH mengatakan sudah 5 tahun
lalu menderita hipertensi. Tn.H kadang meminum obat
jika keluhan dirasakan. Keluarga memiliki keinginan
yang

kuat

untuk

berupaya

mengoptimalkan

kesejahteraan keluarganya.
B Tujuan
1 Tujuan Umum
Setelah
dilakukan

penyuluhan,

memahami masalah hipertensi

lansia

dapat

di usia lanjut dan

mengetahui cara perawatan hipertensi


2 Tujuan Khusus
Setelah pertemuan 1x30 menit, peserta dapat :
a Memahami pengertian hipertensi
b Mengetahui batasan nilai normal tekanan darah
pada usia lanjut
c Mengetahui komplikasi yang dapat terjadi karena
hipertensi
d Mengetahui faktor resiko hipertensi
e Mengetahui diet anti hipertensi dan aktivitas
yang dianjurkan
C Sasaran dan Target
1 Sasaran
: Tn.SH, Ny.SS, Tn.R, An.A
2 Target
: Tn.SH
D Strategi Pelaksanaan
1 Metode
Ceramah, diskusi, dan tanya jawab
2 Isi/materi penyuluhan
Terlampir
3 Waktu dan tempat
a Tanggal
: Minggu, 20 Maret 2016
b Waktu
: 17.00-17.30

c Tempat
: Rumah Tn.SH
4 Setting Tempat
Setting tempat merupakan
yang

biasa

digunakan

untuk

ruang

tamu

berkumpul

Tn.SH

bersama

keluarga.
5 Media
Video
6 Susunan acara
No
1.

Waktu
17.0017.
05

2.

17.05-

Kegiatan Penyampai
Pembukaan Mahasiswa
Perkenalan
Penyampaian maksud dan
tujuan
Penyampaian materi

Mahasiswa

17. - Menjelaskan
15

tentang

pengertian hipertensi
- Menjelaskan
batasan
normal
tekanan darah pada lansia
- Menjelaskan
tentang
komplikasi

yang

dapat

terjadi karena hipertensi


- Menjelaskan
faktor
resiko
hipertensi
- Menjelaskan
aktivitas
3.

17.15-

makanan
yang

baik

dan
untuk

hipertensi
Diskusi & Tanya Jawab

Mahasiswa

17.
4.

25
17.2517.

Penutup

Mahasiswa

- Menyimpulkan materi
- Salam

30
7 Kriteria Evaluasi
a Evaluasi persiapan
1
Satuan Acara Pembelajaran
sebelum kegiatan dimulai
2 Materi telah disiapkan

sudah

dibuat

3 Media telah disiapkan


4 Tempat telah disiapkan
5 Kontrak waktu telah disepakati
6 Mahasiswa hadir tepat waktu
b Evaluasi proses
1 Mahasiswa
mengkoordinir

kegiatan

penyuluhan kemudian dilakukan evaluasi


2 Keluarga mengikuti proses dari awal sampai
selesai
c Evaluasi hasil
1 Keluarga mampu

mengikuti

dengan baik.
2 Keluarga mengulang
sudah disampaikan.
8 Referensi
Corwin, E.J. 2009. Buku

dan

kembali

Saku

menyimak

materi

yang

Patofisiologi.

Jakarta :EGC.
Santoso, H. dan Ismail, A. 2009. Krisis lanjut
usia : uraian medis dan pedagogis-pastoral.
Jakarta: Gunung muria.
Wilson, L.M & Price, S. A. 2005. Patofisiologi
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 6
Volume 2. Jakarta : EGC.
Stabler SN, Tejani AM, Huynh F, Fowkes C. 2012.
Garlic for the prevention of cardiovascular
morbidity
patients
Cochrane

and

mortality

(Review).

in

Copyright

Collaboration.

hypertensive

2012

Published

The
by

JohnWiley & Sons, Ltd.


Lampiran
HIPERTENSI
1 Definisi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah tekanan
darah > 140/90 mmHg yang didapatkan dari
pengukuran pada posisi duduk.
2 Tingkatan Hipertensi

dua kali

Penggolongan

hipertensi

berdasarkan

usia

menurut

WHO :
1 Usia 20 29 tahun : 150/90 mmHg
2 Usia 30 64 tahun : 160/95 mmHg
3 Usia 65 tahun
: 170/95 mmHg
Klasifikasi hipertensi untuk dewasa (U.S. Department Of
Health And Human Services, 2003)
Klasifikasi

Sistolik

Normal
Pre hipertensi

(mmHg)
< 120
120-139

(mmHg)
dan
< 80
ata
80-89

140-159

u
ata

90-99

160

u
ata

> 100

Stage 1
Stage 2

Diastolik

u
3 Batasan nilai normal tekan darah pada lansia adalah
tekanan sistolik antara 90-130 mmHg dan tekanan
diastolik sebesar 65-90 mmHg
4 Penyakit Yang Timbul Akibat Hipertensi
Hipertensi dapat menimbulkan gangguan pada organorgantubuh kita, antara lain:
a Otak
Hipertensi dapat menyebabkan stroke dengan
pecahnya pembuluh darah di otak
b Mata
Hipertensi dapat menyebabkan retinopati hipertensi
atau pecahnya pembuluh darah di retina sehingga
dapat menyebabkan kebutaan
c Jantung
Hipertensi dapat menyebabkan gagal jantung,
serangan jantung, penyakit jantung koroner
d Ginjal
Hipertensi dapat mengeakibatkan gagal ginjal
kronik dan terminal
5 Faktor Resiko

Ada beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan


terjadinya darah tinggi, berikut ini adalah faktorfaktor

resiko

yang

meningkatkan

terjadinya

hipertensi:
a Usia lebih dari 55 tahun pada pria dan lebih dari
65 tahun pada wanita
b Faktor Keturunan
Pada 70-80% kasus hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya, didapatkan riwayat hipertensi didalam
keluarga.
genetik

Dugaan

ini

mempunyai

menyokong

peran

bahwa

didalam

faktor

terjadinya

hipertensi.
c Stres
Hubungan antara stress dengan hipertensi diduga
melalui

aktivitas

saraf

simpatis,

yang

dapat

meningkatkan tekanan darah secara bertahap. Stres


yang berkepanjangan dapat berakibat tekanan darah
menjadi tetap tinggi. Hal ini secara pasti belum
terbukti, akan tetapi pada binatang percobaan yang
diberikan

pemaparan

membuat

binatang

Stres

dapat

terhadap

tersebut

stres

menjadi

meningkatkan

ternyata

hipertensi.

tekanan

darah.

Peningkatan tekanan darah sesaat dan peningkatan


insidensi hipertensi dijumpai pada populasi yang
hidup pada lingkungan penuh ketegangan yang terusmenerus. Populasi yang hidup dalam populasi yang
bising dibuktikan mempunyai insidensi hipertensi
yang tinggi (Bakri & Ariadnyana, 1991).
d Kegemukan (obesitas)
Diperkirakan faktor utama hubungan antara obesitas
dan hipertensi adalah diet, aktivitas sistem saraf
simpatetik,

dan

hiperinsulinemia,

resistensi
diet

tinggi

insulin
kalori

atau
secara

langsung

atau

vasokonstriksi,
reabsorbsi

melalui

peningkatan

natrium

di

hiperinsulinemia
cardiac

ginjal.

output

Selain

itu

dan
dapat

diterangkan pula bahwa pada individu obese jumlah


darah yang beredar akan meningkat, cardiac output
akan

naik,

Banyak

sehingga

penelitian

tekanan

darah

menunjukkan

akan

naik.

penurunan

berat

badan akan mengakibatkan menurunnya tekanan darah


pada pasien-pasien hipertensi.
e Kurang
olah
raga
juga
berpengaruh
timbulnya

hipertensi

penyebabnya.

yang

Tidak

tidak

banyak

terhadap
diketahui
melakukan

aktivitas/latihan dapat meningkatkan berat badan,


yang mana dapat meningkatkan tekanan darah.
6 Perawatan Hipertensi
Hipertensi banyak dipengaruhi oleh gaya hidup. Gaya
hidup

adalah

diatur.

Selain

penderita
mencegah

faktor

resiko

sebagai

hipertensi,
timbulnya

gaya

hipertensi

terapi
hidup

hipertensi.

yang

bisa

pengobatan
sehat

Berikut

juga
ini

bagi
mampu
adalah

modifikasi gaya hidup yang dapat diterapakan untuk


meminimalkan terjadinya hipertensi:
a Penurunan berat badan
Pelihara berat badan normal (IMT 18,5-24,9). Kirakira

penurunan

tekanan

penurunan BB
b Diet rendah natrium
Mengurangi natrium

darah

(garam),

5-20

tidak

mmHg/10

lebih

kg

dari

2400mg per hari. Kira-kira penurunan tekanan darah


2-8 mmHg
c Aktivitas fisik
Aktivitas reguler (aerobik), seperti jalan kaki 30
menit/hari, beberapa minggu. Kira-kira penurunan
tekanan darah 4-9 mmHg

Anda mungkin juga menyukai