Anda di halaman 1dari 10

Banyumas - Saat sebagian besar

warga mulai beraktivitas, ruas jalan di


Desa Cikawung, Pekuncen, Banyumas,
Jawa Tengah, ramai dikerumuni warga.
Bukan hendak bekerja, warga justru
menyaksikan kecelakaan maut antara
bus mini dan sepeda motor.Seperti
ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV,
Senin (6/4/2015), bus mini Widji Dadi
jurusan Purwokerto-Banyumas terlihat
melintang di satu ruas jalan. Bagian
kanan bus rusak berat. Sementara di
sisi jalan, sebuah sepeda motor juga
rusak parah.Kedua kendaraan itu
terlibat benturan adu banteng setelah
sepeda motor yang dikendarai Triyono
mencoba mendahului kendaraan di
depannya. Pengendara motor tewas di
lokasi. Sementara perempuan yang
diboncengnya, Alisna, kritis.Alisna,
warga Purbalingga, Jawa Tengah,
dilarikan ke rumah sakit. Informasi
yang diperoleh, kedua korban
merupakan calon pengantin yang
pada bulan mei akan melangsungkan
pernikahn

.
Liputan6.com, Purwokerto - Ratusan
bebek di Banyumas, Jawa Tengah,
dilaporkan
mati
mendadak.
Menanggapi hal itu, petugas Dinas
Peternakan dan Perikanan (Dinnakkan)
Kabupaten Banyumas menduga kasus
kematian ratusan bebek di Desa
Lesmana dan Cikembulan akibat
terserang virus flu burung."Kalau
dilihat
dari
gejalanya,
arahnya
memang ke flu burung. Namun, kami
belum bisa memastikannya," kata
Kepala
Dinnakkan
Banyumas
Sugiyatno
saat
dihubungi
di
Purwokerto, Kabupaten Banyumas,
Rabu (8/10/2014).Dia menjelaskan,
pihaknya saat ini masih melakukan
observasi lapangan guna mengetahui
penyebab kematian ratusan ekor
bebek di Desa Lesmana, Kecamatan
Ajibarang, dan Desa Cikembulan,
Kecamatan Pekuncen.Sementara itu, 3
petugas dari Dinnakkan Banyumas
mendatangi salah seorang peternak di
Desa Cikembulan, Warman (38), guna
menggali informasi terkait asal bebek
yang dipeliharanya.Selain itu, petugas
yang terdiri atas Kuswandi (Penyuluh
Kesehatan Hewan), Jan Aririjadi, dan

Anjar Purwanto memberikan cairan


disinfektan guna mencegah penularan
penyakit mematikan itu pada bebek.

Sampai
di
perempatan
depan
puskesmas Kemawi, belok kanan dan
disitu terdapat papan petunjuk arah
menuju curug. Ikuti jalan tersebut
hingga tiba di pertiggaan jalan,
selanjutnya ambil ke arah kanan
dengan mengikuti arah petunjuk arah
ke lokasi curug.

Lokasi
Terletak di Desa Kemawi, Kecamatan
Somagede, Kabupaten Banyumas,
Propinsi Jawa Tengah.
Peta dan Koordinat GPS:
Aksesbilitas
Berjarak kurang lebih 15 km ke arah
selatan timur kota Banyumas. Kondisi
jalan menuju kesana berupa aspal
yang sebagian besar terkelupas,
makadam, dan tanah. masih dalam
taraf perbaikan.
Dari Banyumas arah kendaraan ke
arah timur sampai pasar Sokawera
lalu ke Selatan. Selanjutnya dari pasar
1 km akan ditemui tanjakan, lewat
desa Tangeran. Lalu dari suatu
perempatan
yang
oleh
orang
setempat dinamakan Wates, belok kiri
menuju Kemawi.

PURBALINGGA, Dalam menghadapi


musim kemarau tahun ini,Badan
Penanggulangan
Bencana
Daerah
(BPBD) Kabupaten Purbalingga telah
menyalurkan air bersih ke 34 desa
yang rawan mengalami kekeringan. Ke
34 desa tersebut tersebar di sepuluh
kecamatan dan sudah tersalurkan
sebanyak
724tangki
air
bersih.Sampai saat ini,bantuan air
bersih ke desa-desa yang mengalami
kekeringan di Purbalingga sudah
tersalurkan 724 tangki. Bantuan air
bersih tersebut terbanyak dari Pemkab
Purbalingga sejumlah 569 tangki
disusul Bakorwil sejumlah 108 tangki
dan dari Perum Pegadaian Purbalingga
sebanyak 47 tangki. Terakhir dari Bank
Jateng berupa dana sosial memberikan
bantuan untuk masyarakat terdampak
kekeringan sejumlah Rp 10 juta,
terang
Kepala
Pelaksana
BPBD

Kabupaten
Purbalingga
Priyo
Satmoko.Menurut Priyo, saat ini desa
yang mengalami dampak akibat
kemarau jumlahnya 34 desa yang
tersebardi 10 kecamatan di wilayah
Kabupaten
Purbalingga.
Sepuluh
kecamatan tersebut adalah Kejobong,
Karanganyar,
Mrebet,
Bobotsari,
Kertanegara
Kaligondang,
Pengadegan,
Bojongsari
serta
Karangreja dan Kutasari,

Kabupaten banyumas melaksanakan


karnaval untuk memperingati 17
agustus,karnaval tersebut di ikuti oleh
seluruh sekolahan yang berada di
kecamatan banyumas seperti sma n
banyumas.
Karnaval tersebut di lakasanakan
dengan meriah dan apresisasi siswa
dalam
menampilkan
karya
karnavalnya
penuh
dengan
kreativitas,seperti halnya kelas 10 ipa
2.yang sangat kompak megapresisikan
dengan bentuk yel yel dan berbagai
kostum yang dikenakan.

Orang yang melihat karnaval tersebut


bukan hanya warga banyumas sajah
namun banyak yang dr luar yang
melihat karnaval tersebut.

PURWOKERTO,
Kalangan
kepala
SMA/SMK di Kabupaten Banyumas
menginginkan agar setelah dilakukan
evaluasi terkait pelaksanaan uji coba
penerapan lima hari sekolah, Pemprov
Jateng
mengambil
keputusan
memberikan dua alternatif pilihan
kepada
sekolah.Pilihan
pertama,
sekolah yang sudah siap untuk
melaksanakan kebijakan lima hari
sekolah
dipersilakan
untuk
menerapkan, sedangkan bagi sekolah
yang tidak siap dipersilakan untuk

tetap
menerapkan
enam
hari
sekolah.Hal itu terungkap saat acara
diskusi tentang penerapan lima hari
sekolah di rumah dinas Bakorwil III
Provinsi Jateng, kemarin.Hadir dalam
kesempatan ini Kepala Bakorwil III,
Agus Utomo, Kepala Dinas Pendidikan
Provinsi Jateng Nur Hadi Amianto,
Sekretaris Dinas Pendidikan Banyumas
Joko Wiyono, Ketua PGRI Banyumas
Takdir Widagdo, serta para kepala
SMA/SMK
di
Kabupaten
Banyumas.Kepala SMK I Purwojati,
Heri, mengungkapkan pada dasarnya
lembaganya tidak alergi terhadap
perubahan. Namun demikian, dengan
mempertimbangkan
hasil
analisa
terkait dengan ketersediaan tenaga
pendidik, sarana dan prasarana, kultur
daerah
dan
geografi
wilayah,
lembaganya
belum
menerapkan
kebijakan lima hari sekolah.

BANYUMAS,
Polres
Banyumas
meminta warga di seluruh Kabupaten
Banyumas untuk terus menggiatkan
sistem keamanan keliling(siskamling)
di
wilayahnya
masing-masing.
Diharapkan
dengan
ini,
maka

ketertiban,
keamanan
dan
ketentraman
lingkungan
tetap
terjaga.Kapolres
Banyumas
AKBP
Murbani
Budi
Pitono
melalui
Wakapolres Kompol Rio Tangkari
menyampaikan
hal
tersebut
di
hadapan jajaran kepolisian dan warga
pegiat
siskamling
di
Mapolsek
Ajibarang,
Rabu
(3/9).
Ia
menyampaikan
berkat
kerjasama
polisi, aparat keamanan lain dan
masyarakatlah,
ketertiban
dan
keamanan lingkungan masyarakat
dapat terjamin.Diharapkan dengan
siskamling berbagai bentuk ancaman
tantangan hambatan dan gangguan
keamanan dapat diantisipasi mulai
dari lingkungan terkecil. Makanya,
siskamling
yang
membutuhkan
kebersamaan
dan
kekompakan
masyarakat harus terus dijaga,
katanya.

BANYUMAS, Sejak awal musim


kemarau, persediaan air di embung
Desa kalibagor, Kecamatan Kalibagor
terus menyusut. Kondisi tersebut
mengancam perkembangan
perkebunan kelengkeng yang baru
dirintis pada tahun lalu.Kades
Kalibagor, Tjiptadi, mengatakan
penyusutan air saat ini mencapai lebih
dari 50 persen. Embung yang memiliki
kapasitas sekitar 9.000 meter kubik air
tersebut kini tinggal menyisakan air
sekitar 4.000 meter kubik.Persediaan
air di embung terus menyusut, karena
setiap hari digunakan untuk
menyirami tanaman kelengkeng.
Penyiraman pada musim kemarau ini
dilakukan dua kali dalam sehari, yakni
setiap pagi dan sore, katanya, Rabu
(2/9).Munurutnya terdapat sedikitnya
3.400 pohon kelengkeng dengan luas
tanah mencapai 20 hektar. Sebagian
kecil dari jumlah tersebut, mulai
berbunga. Masa panen pertama
kemungkinan dapat dilaksanakan tiga
tahun sejak masa tanam pertama atau
tahun depan.

Gamelan Jawa merupakan Budaya


Hindu yang digubah oleh Sunan
Bonang, guna mendorong kecintaan
pada kehidupan Transedental (Alam
Malakut)Tombo Ati adalah salah satu
karya Sunan Bonang. Sampai saat ini
tembang tersebut masih dinyanyikan
dengan nilai ajaran Islam, juga pada
pentas-pentas seperti: Pewayangan,
hajat Pernikahan dan acara ritual
budaya Keraton.

Kesenian wayang dalam bentuknya


yang asli timbul sebelum kebudayaan
Hindu masuk di Indonesia dan mulai
berkembang pada jaman Hindu Jawa.
Pertunjukan Kesenian wayang adalah
merupakan sisa-sisa upacara

keagamaan orang Jawa yaitu sisa-sisa


dari kepercayaan animisme dan
dynamisme.

Ebeg merupakan bentuk kesenian tari


daerah Banyumas yang menggunakan
boneka kuda yang terbuat dari
anyaman bambu. Tarian Ebeg di
daerah Banyumas menggambarkan
prajurit perang yang sedang
menunggang kuda. Gerak tari yang
menggambarkan kegagahan
diperagakan oleh pemain
Ebeg.Diperkirakan kesenian Ebeg ini
sudah ada sejak zaman purba
tepatnya ketika manusia mulai
menganut aliran kepercayaan
animisme dan dinamisme. Salah satu
bukti yang menguatkan Ebeg dalam
jajaran kesenian tua adalah adanya
bentuk-bentuk in trance (kesurupan)
atau wuru. Bentuk-bentuk seperti ini
merupakan ciri dari kesenian yang
terlahir pada zaman animisme dan
dinamisme.

PURWOKERTO - Begalan adalah jenis


kesenian yang biasanya dipentaskan
dalam rangkaian upacara perkawinan
adat Banyumas yaitu saat calon
pengantin pria beserta rombongannya
memasuki pelataran rumah pengantin
wanita. Begalan berasal dari kata
begal dan akhiran an, artinya
perampasan atau perampokan di
tengah jalan. Namun jangan diartikan
perampokan dalam artian sebenarnya,
begalan ini hanya merampas waktu
kedua calon pengantin untuk
memberikannya pelajaran/nasehat
untuk bekal mereka dalam
mengarungi hidup berumah tangga

melalui pesan-pesan yang tersirat


dalam ritual begalan ini.

Kenthongan (sebagian menyebut tektek), adalah alat musik yang terbuat


dari bambu. Kenthong adalah alat
utamanya, berupa potongan bambu
yang diberi lubang memanjang
disisinya dan dimainkan dengan cara
dipukul dengan tongkat kayu pendek.
Kenthongan dimainkan dalam
kelompok yang terdiri dari sekitar 20
orang dan dilengkapi dengan bedug,
seruling, kecrek dan dipimpin oleh
mayoret. Dalam satu grup kenthongan
Kenthong yang dipakai ada beberapa
macam sehingga menghasilkan bunyi
yang selaras.

Lenggeran kuwe seni drama


tradisional Banyumasan sing dipadu
karo seni tari uga dialog. Jenis
kesenian rakyat kiye biasa digelar
nang lapangan terbuka utawa
pelataran omah sing duwe hajatan.
Penarine (lengger) biasane minimal 2
penari wadon ditambah badhut
(lanang) sing muncul nang
pertengahan wektu pertunjukan.
Musik pengiring tari lengger kuwe
perangkat musik calung Banyumasan.
Perangkat musik kiye sebagian sekang
perangkat Gamelan. Nang akhir
pagelaran, biasane penonton olih melu
munggah panggung menari bareng

penari lengger sambi ngaweh saweran


ming lenggere.
Jane pagelaran lengger secara utuh
kuwe pada baen karo pagelaran seni
Drama (tradisional) sing ditambah seni
tari karo dialog, ning sing cokan dadi
pusat perhatian mung gerak tariane
thok.

Karawitan gagrag Banyumas atau


karawitan Banyumasan merupakan
salah satu gagrag dalam karawitan
Jawa yang berkembang di luar
lingkungan kraton Surakarta dan
Yogyakarta. Dalam sajian-sajiannya
tercermin adanya local genius yang
didasarkan pada nilai-nilai lokal yang
berada di luar tembok kraton. Menurut
Rene T.A. Lysloff (1992:88)
penggunaan akhiran "an" di belakang

nama tempat berkaitan dengan


pandangan cenderung dimaksudkan
untuk mengecilkan tradisi dan
berhubungan dengan persoalan
"gaya". Misalnya: karawitan Jawa
Timuran, gagrag Banyumasan, gagrag
Semarangan, dan-lain-lain.

Kata mendoan dianggap berasal dari


bahasa Banyumasan, mendo yang
berarti setengah matang atau lembek.
Mendoan berarti memasak dengan
minyak panas yang banyak dengan
cepat sehingga masakan tidak matang
benar. Bahan makanan yang paling
sering dibuat mendoan adalah tempe
dan tahu.

Di kabupaten Banyumas selain


terkenal dengan Soto Sokaraja,
keripik, dan Juga Jenang Jaket, juga
terkenal dengan gethuk gorengnya.
Getuk Goreng sangat terkenal di
kabupaten Banyumas dan bahkan
nasional. Disepanjang jalan raya
Sokaraja Purwokerto itu berderet toko
yang khusus menjual gethuk goreng
sebagai oleh-oleh keluarga.Pada
mulanya gethuk goreng hanya
memiliki satu varian rasa yaitu
original. namun seiring perkembangan
jaman, gethuk goreng sekarang
memiliki berbagai varian rasa yang
perlu anda coba.

Soto Sokaraja berbahan dasar daging


ayam meskipun sekarang juga ada
yang mengvariasikannya dengan
daging sapi. Soto sokaraja memiliki

kekhasan yang lain dibanding soto


lainnya. Kekhasan dari soto sokaraja
adalah penggunaan sambal kacang
dan ketupat saat penyajian.Rasa soto
sokaraja manis, gurih, pedas dan
segar. Bagi para wisatawan yang
datang ke Banyumas tentu tidak akan
pernah melewatkan menu makanan
ini. Karena soto sokaraja tidak bisa
dibungkus sebagai oleh-oleh ke luar
kota yang jauh dari Banyumas, anda
tak perlu khawatir karena anda dapat
membuatnya sendiri di
rumah. Pembuatan soto sokaraja tidak
terlalu sulit dan bahan bakunya pun
mudah di dapat. Sebagai pelengkap
soto sokaraja biasanya menggunakan
krupuk yang warna warni.Rasa soto
sokaraja dijamin enak dan membuat
anda ketagihan.

Selain terkenal dengan getuk


gorengnya, Kab Banyumas Juga
terkenal dengan kripiknya. Ada sentra
pembuatan kripik yang sangat
terkenal yaitu di daerah sawangan
dekat alun-alun Purwokerto. Disini
disepanjang jalan berjejer toko yang
menjual kripik.Kripik tempe tentunya.
Sepeti halnya mendoan, Kripik juga
berbahan dasar tempe. Kalau
mendoan hanya bisa bertahan satu
hari, sedangkan kripik bisa bertahan
sampai satu bulan. Proses pembuatan
kripik sebenarnya juga mudah, tapi
ketrampilan mengiris tempe dengan
tipis yang tidak dimiliki semua orang.

Keripik pisang adalah makanan yang


terbuat dari pisang yang diiris tipis
kemudian digoreng dengan
menggunakan tepung yang telah
dibumbui. Biasanya rasanya adalah
asin dengan aroma bawang yang
gurih. Makanan ini tersebar hampir
merata di seluruh Pulau Jawa.

Anda mungkin juga menyukai