Kebijakan Praktek Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang Wilayah Pesisir
Kebijakan Praktek Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang Wilayah Pesisir
Oleh:
OUTLINE
1
PENUTUP
4
2
BAGIAN
kota?
Inevitable
Demanding
Destruktif
8 dari 10 orang
Degradasi
sosial-ekonomi
dan lingkungan
PKN
PKW
PKSN
KSN
Perkotaan
Kota
Metropolitan
Kota
Besar
Kota
Sedang
Kota
Kecil
Kota
Pedalaman
Kota
Pesisir
Pulau Sumatera
34
60
19
20
14
Pulau Jawa-Bali
35
12
35
11
16
24
11
Pulau Kalimantan
10
Pulau Sulawesi
11
25
10
Kepulauan Maluku
27
11
Pulau Papua
11
JUMLAH
98
38
177
26
14
17
56
11
51
47
Pulau/Kepulauan
kota pesisir
dan tersebar
di seluruh
pulau-pulau besar,
11%
(5 kota)
11%
(5 kota)
Kota Metropolitan
67%
(32 kota)
Kota Besar
Kota Sedang
Kota Kecil
Kota Pekalongan
Kota Palopo
Kota Lhokseumawe
Kota Probolinggo
Kota Palu
Kota Semarang
Kota Tegal
Kota Gorontalo
Kota Surabaya
Kota Gunungsitoli
Kota Bontang
Kota Manado
Kota Dumai
Kota Tarakan
Kota Parepare
Kota Bengkulu
Kota Singkawang
Kota Kendari
Kota Bitung
Kota Ambon
Kota Ternate
Kota Baubau
Kota Bima
Kota Cilegon
Kota Langsa
Kota Sorong
Kota Pasuruan
Kota Kupang
Kota Jayapura
Kota Cirebon
Kota Mataram
Kota Makassar
(5 Kota)
(32 Kota)
Kota Serang
(5 Kota)
Kota Balikpapan
Kota Serang
(5 Kota)
Kota Balikpapan
Kota Denpasar
Kota Denpasar
Kota Padang
Kota Padang
Kota Batam
Kota Batam
Isu
Perubahan
Iklim
Isu
Lingkungan
Contoh Kota
Abrasi Pantai
Palembang
Semarang
Jakarta
Jakarta
Pencemaran
Jakarta
Cirebon
Denpasar
Banjir Rob
Tsunami
KARAKTERISTIK
KOTA PESISIR DI INDONESIA... (1)
Kota pesisir pada dasarnya berakar
dari faktor geografis dan sejarah.
10
KARAKTERISTIK
KOTA PESISIR DI INDONESIA... (2)
Kota pesisir pada dasarnya berakar dari faktor
Padang
Sejak berabad-abad lalu Kota Pesisir di
Indonesia telah menjadi bagian dari rute
perdagangan , dan menjadi pintu
gerbang alami untuk perdagangan antar
pulau.
Banda Aceh
Beberapa contoh kota yang sarat dengan
sejarah:
Banda Aceh, Padang, Palembang,
Jakarta, Semarang, Surabaya, Makassar
11
KARAKTERISTIK
KOTA PESISIR DI INDONESIA... (3)
Kota pesisir cenderung
1940
1972
2013
Surabaya
Kota-kota pesisir
tumbuh secara
signifikan dalam kurun
waktu 100 tahun
terakhir
Perkembangan kota
selalu berawal dari
Pelabuhan dan
kawasan pesisir yang
menjadi pusat aktifikas
perdagangan dan
pemerintahan kota
Contoh kota:
Medan, Jakarta,
Semarang, Surbaya,
dan Makassar
1897
1925
2010
12
KARAKTERISTIK
KOTA PESISIR DI INDONESIA... (4)
Kota pesisir memainkan peran
13
13
KARAKTERISTIK
KOTA PESISIR DI INDONESIA... (5)
FAKTA YANG ADA SAAT INI..
14
BAGIAN
UU 26/2007
tentang Penataan Ruang
(Kota yang Berkelanjutan)
Kota/Kabupaten
Kawasan Pesisir
Lingkungan Pesisir
Laut
(Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut)
UU 27/2007
tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil
16
PERENCANAAN TATA
RUANG
LINGKUP PP No. 68
Tahun 2010
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN
RUANG
PEMANFAATAN
RUANG
Pasal 3
17
PERENCANAAN
TATA RUANG
Berupa :
a. Masukan mengenai:
1.persiapan penyusunan RTR;
2.penentuan arah pengembangan wilayah/ kawasan;
3.pengidentifikasian potensi
dan masalah pembangunan
wilayah/kawasan;
4.perumusan konsepsi RTR;
5.penetapan RTR.
b. Kerjasama dengan
Pemerintah,
Pemerintah Daerah
dan/atau sesama unsur
masyarakat dalam
perencanaan tata
ruang.
PEMANFAATAN
RUANG
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN
RUANG
19
PERENCANAAN
TATA RUANG
PEMANFAATAN
RUANG
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN
RUANG
f.
20
PERENCANAAN
TATA RUANG
PEMANFAATAN
RUANG
B
e
r
u
p
a
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN
RUANG
21
PERAN
MASYARAKAT
Gubernur;
Bupati/Walikota.
LANGSUNG
Disampaikan
Kepada
TERTULIS
Dilakukan
22
PERENCANAAN
TATA RUANG
dengan cara :
PEMANFAATAN
RUANG
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN
RUANG
23
PERENCANAAN
TATA RUANG
dengan cara :
PEMANFAATAN
RUANG
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN
RUANG
24
PERENCANAAN
TATA RUANG
PEMANFAATAN
RUANG
dengan cara :
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN
RUANG
25
keberlanjutan
konsistensi
keterpaduan
kepastian hukum
kemitraan
pemerataan
keterbukaan
desentralisasi
akuntabilitas
keadilan
27
KEWAJIBAN
memberikan informasi.
menjaga, melindungi, & memelihara
kelestarian wilayah.
menyampaikan laporan terjadinya
bahaya, pencemaran, dan/atau
perusakan lingkungan.
memantau pelaksanaan rencana
pengelolaan wilayah pesisir dan pulaupulau kecil.
melaksanakan program pengelolaan
wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
memperoleh informasi.
mengajukan laporan dan pengaduan
atas kerugian yang menimpanya.
menyatakan keberatan terhadap
rencana pengeolaan yang sudah
diumumkan.
melaporkan kepada penegak hukum
atas pencemaran / perusakan yang
terjadi.
mengajukan gugatan kepada
pengadilan
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
PERAN SERTA
MASYARAKAT
masyarakat mempunyai kesempatan
yang sama untuk berperan serta dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan terhadap Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
ketentuan lebih lanjut mengenai peran
serta masyarakat diatur dalam
Peraturan Menteri.
28
28
Ikut terlibat dalam penyebarluasan konsep untuk masukan, tanggapan, dan saran perbaikan.
30
Contoh peran masyarakat dalam penataan ruang dan pengelolaan wilayah pesisir
dan pulau-pulau kecil yang didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan
31
BAGIAN
Partisipasi Masyarakat
dalam Perencanaan Tata Ruang Pesisir
Tahapan kegiatan:
Tahap 1: Community Drawing (Mapping)
Memetakan kondisi eksisting wilayah bersama dengan
masyarakat:
- Masalah yang terjadi, misal: banjir
- Dampak-dampak yang ditimbulkan
- Upaya adaptasi yang telah dilakukan baik dalam skala
rumah tangga maupun skala lingkungan
Tahap 2: Gagasan/Konsep
Merumuskan gagasan/konsep penataan ruang berdasarkan
persepsi masyarakat.
33
34
Masyarakat dibebaskan memberikan masukan konsep penataan ruang seperti apa yang diperlukan
Hasilnya menjadi input dalam perumusan rencana detail dan perancangan kawasan
35
36
37
4 PENUTUP
BAGIAN 3
BAGIAN
38
PENGENDALIAN
PEMANFAATAN
RUANG
PEMANFAATAN
RUANG
PERATURAN ZONASI
PERIJINAN
PENGENAAN SANKSI
Sanksi Administrasi
Sanksi Pidana
39
KESIMPULAN
Secara yuridis, filosofis, dan sosiologis, pelibatan masyarakat dalam penataan ruang wilayah pesisir sangat
memungkinkan.
Perencanaan tata ruang kawasan pesisir yang berbasis masyarakat dapat menghasilkan rencana tata ruang
yang bersifat bottom-up, sehingga hasilnya dapat lebih diterima dan diimplementasikan oleh
masyarakat karena mengakomodasi kearifan lokal yang mereka miliki
Pelibatan masyarakat dalam penataan ruang wilayah pesisir dapat meningkatkan kapasitas adaptif
masyarakat terhadap isu dan tantangan pembangunan wilayah pesisir secara kolektif dan terencana, tidak
lagi adaptasi individual, namun tetap didasarkan pada adaptasi yang sudah ada saat ini.
Perwujudan Kota Hijau untuk Kota Pesisir yang lebih ramah air, layak huni dan berkelanjutan dapat
menjadi upaya untuk pelibatan masyarakat dalam pemanafaatan ruang wilayah pesisir secara terpadu dan
kreatif
40