Disusun oleh :
Nama : Singgih Oktavian
NIM : 21030114140128
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
RUMUSAN MASALAH
Kegiatan dalam mengatur dan mengurus negara adalah kegiatan yang bukan
hal kecil, namun hal yang sangat besar dimana banyak komponen komponen yang
bertanggung jawab pada setiap kegiatan yang ada dan berlangsung di dalam sebuah
negara. Salah satu komponen tersebut adalah presiden. Presiden adalah seorang yang
memimpin sebuah negara yang memiliki tanggung jawab sangat besar terhadap
negara tersebut. Mulai dari segi pangan hingga segi hubungan luar terhadap negara
lain. Dengan tugas yang sangat banyak dan beban yang besar tentu presiden tidaklah
menangani masalah masalah tersebut sendiri. Tugas tugas presiden tersebut tentu
membutuhkan bantuan untuk menanganinya dengan baik, sehingga presiden memiliki
kaki tangan atau yang biasa disebut dengan menteri-menteri yang tergabung dalam
kabinet yang dibentuk oleh presiden tersebut.
Kabinet yang dibentuk oleh presiden tersebut dipilih oleh presiden dari
berbagai kalangan yang dianggap mampu menanggung tugas yang nantinya akan
diberikan oleh presiden. Kabinet yang dibentuk oleh presiden memiliki ranah
kerjanya masing-masing, mulai dari sektor pertanian hingga sektor hubungan terhadap
negara lain maupun terhadap dalam negeri.
Namun belakangan ini justru terjadi masalah pada kabinet yang telah dibentuk
oleh Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada tahun 2014 lalu. Apakah masalah
yang menyebabkan terjadinya ketidaksepahaman antar menteri dalam kabinet kerja?
Apa saja pertimbangan yang dilihat dalam reshuffle kabinet? Bagaimana keputusan
akhir presiden dan wakil presiden terhadap isu reshuffle kabinet tersebut?
BAB III
PEMBAHASAN
DPRS dan MPRS beralih fungsi dari legislatif ke eksekutif. Selama tahun-tahun
terakhir presiden Sukarno, kabinet yang lebih besar, memuncak pada 111 menteri.
Pada masa Orde Baru di bawah Presiden Soeharto, kabinet yang dibentuk
lebih kecil, dan dari 1968 sampai 1998 berlangsung untuk jangka presiden lima tahun.
Setelah jatuhnya Suharto dan dimulainya era Reformasi, sistem kabinet presidensial
telah dijaga.
(Wikipedia, 2016)
Selain masalah tentang Blok Masela, masalah juga terjadi pada proses
pembangunan kereta cepat. Perdebatan antarmenteri juga terjadi dalam proyek
pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
jika presiden selalu mengevaluasi kinerja kabinetnya. Namun evaluasi tersebut tak
secara otomatis presiden langsung merombak kabinetnya. Evaluasi dilakukan untuk
mengukur target dan pencapaian kinerja menteri.
(Rakhmatulloh,2016)
Di sisi lain, meski menyatakan perombakan kabinet itu hak prerogatif
Presiden, PKB mencium ada sejumlah pihak dan kelompok yang berusaha
menjatuhkan sejumlah menteri PKB. Terutama, posisi Menteri Desa dan
Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) yang saat ini dijabat Marwan Jafar.
Reshuffle hak Presiden, terserah Presiden. Sejak awal kami minta Presiden
jangan ditekan, jangan diintervensi, jangan didesak, jangan dibangun opini yang
macam-macam, kata Sekjen PKB Abdul Kadir Karding, kemarin. Posisi Menteri
Desa dan PDT memang seksi dan banyak diincar.
Hal itu tampak jelas bahwa posisi Menteri Desa dan PDT banyak diincar,
tandasnya. Namun Karding enggan menyebutkan siapa kelompok dan pihak tersebut.
Di sisi lain, reshuffle tidak akan mempengaruhi PKB. Dia menyatakan PKB akan
tetap loyal sebagai partai pendukung.
(suara merdeka)
Walaupun Johan tidak mengiyakan tentang akan adanya reshuffle kabinet kerja
Jokowi-JK, namun pak Jusuf Kalla justru memberikan sinyal akan adanya reshuffle
kabinet.
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi sinyal perombakan (reshuffle) kabinet
belum akan dilakukan pekan ini. Penegasan ini disampaikan JK dengan kode yang
disebutnya 'hari baik' pada saat beliau di Kantor Wapres Jalan Medan Merdeka Utara
Jakarta Pusat. JK mengaku belum berencana bertemu khusus dengan Presiden Joko
Widodo untuk membahas reshuffle. Dia memastikan komunikasi dengan Jokowi tetap
berjalan meski JK akan melakukan kunjungan ke Turki untuk menghadiri KTT OKI.
JK juga menyebut belum ada pembahasan khusus soal jatah kursi menteri untuk partai
partai politik.
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Pembentukan kabinet oleh presiden bertujuan untuk mempermudah dan
membantu Presiden dalam menangani masalah-masalah yang ada di Indonesia.
Kabinet kabinet tersebut juga dibagi menjadi beberapa bidang yang dimaksudkan agar
lebih mudah dalam menangani masalah pada sektor-sektor yang sudah jelas
batasannya.
Dengan adanya masalah antar menteri dalam kabinet yang telah dibentuk oleh
pemerintah ini menimbulkan persepsi beragam dalam benak masyarakat sehingga
muncul isu reshuffle kabinet pada pemerintahan joko widodo dan jusuf kalla.
Reshuffle tersebut diakui oleh jusuf kalla sehingga mampu menjawab berbagai
isu yang ada dalam masyarakat kita. Resuffle tersebut dilakukan tidak untuk seluruh
menteri melainkan pada menteri yang dirasa kurang kinerjanya. Sehingga reshuffle
kali ini didasarkan pada bagaimana prestasi yang telah dicapai oleh para menteri
selama setengah masa jabatan pemerintahan joko widodo dan jusuf kalla. Reshuffle
ini bertujuan agar dapat meningkatkan kinerja dan prestasi dari kabinet kerja jokowi
jk. Namun untuk waktu dari pelaksanaan reshuffle itu sendiri belum diumumkan oleh
presiden maupun wakil presiden karena hal tersebut adalah kebijakan presiden dan
wakilnya.
IV.2 Saran
11
Saran yang dapat saya sampaikan kepada pemerintah adalah ketika awal
pemilihan kabinet sebaiknya dipertimbangkan dengan baik sehingga tidak adanya
masalah dikemudian hari. Sehingga sebaiknya pada pemilihan kabinet, rakyat juga
boleh memberi masukan dan menentukan bagaimana kriteria-kriteria seharusnya
seorang menteri dan dapat dijadikan pertimbangan oleh presiden dan wakil presiden.
Pemilihan menteri juga ditinjau dari kinerjanya, prestasi yang telah dicapainya dan
juga sikap yang dimilikinya agar nantinya tidak terjadi perselisihan apabila kabinet
pemerintah telah berjalan.
DAFTAR PUSTAKA
2016.
http://nasional.sindonews.com/read/1094620/12/istana-tegaskan-
Merdeka.
2016.
http://berita.suaramerdeka.com/smcetak/soal-reshuffle-terserah-