Anda di halaman 1dari 3

RESUME GARDEN CITY

GARDEN CITY
Konsep Garden City yang dikemukakan oleh Ebenezer Howard pada mulanya
berlandaskan pada keinginan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitar tempat
tinggalnya sehingga pada akhirnya Ebenzer Howard bertekad untuk melahirkan garden city.
Saat tahun 1876 Howard kembali ke Inggris dan memproduksi rekaman resmi parlemen,
melalui rekaman debat tersebut maka Howard tersadar akan sulitnya parlemen mencari solusi
untuk mengatasi masalah buruh dan perumahan. Howard kemudian mengamati semua partai dan
tidak mempedulikan berseberangannya secara politis, sosial atau keyakinan, yang sbeenarnya
bersatu dalam satu isu yakni arus migrasi yang terus berlanjut dari kawsan pedesaan ke kota-kota
yang sudah penuh sesak. Industrialisasi menyebabkan banyaknya penduduk yang bermigrasi ke
dalam kota, dengan daya tarik upah yang lebih baik, kesempatan kerja yang lebih besar dan
aktivitasi soial. Hal tersebut mengakibatkan kota penuh sesak dan perumahan, persediaan air dan
drainase tidak memadai lagi. Harga sewa dan harga barang juga naik.
Dengan adanya tekanan ekonomi maka kampung menjadi sepi karena ditinggalkan oleh
penduduk asli yang berbondon-bondong pindah ke dalam permukiman berkualitas rendah di
kota. Kurangnya akomodasi kehidupan para petani juga mempengaruhi hal tersebut. urbaniasi ini
menimbulkan banyak dampak baik bagi kota maupun bagi desa. Kemiskinan, kepadatan
permukiman, polusi industri, minimnya drainase dan air bersih, kekumuhan, praktek penguburan
yang buruk menjadi penyebab timbulnya penyakit.
PRINSIP GARDEN CITY
Terminologi Garden City adalah dasar-dasar estetik Howard dalam melakukan reformasi
sosial. Howard berfokus pada isu sosial dan menerapkan pemikiran praktisnya dengan
memadukan beberapa elemen konsep dan proyek, menyaring teori dan filosofi sampai menjadi
masterplan. Perpaduan antara reformasi sosial kota kumuh dan integrasi alami. Howard
menjelaskan kosepnya dengan begitu detail, dengan diagram serta argumen ekonomi agar cocok
dengan situs kota. Karya tersebut bertajuk Tomorrow: A Peaceful Path to Real Reform yang
dirilis tahun 1898 dan dicetak kembali dengan judul berbeda yakni Garden Cities of Tomorrow.
Pada buku dijelaskan tentang visi kota yang bebas dari area kumuh dengan memadukan

kelebihan kota dan desa. Kota menawarkan banyak kesempatan, hiburan dan upah yang tinggi
sedangkan desa menawarkan pesona keindahan, udara uang sejuk dan harga sewa hunian yang
rendah.
Garden City merupakan salah satu bagian dari pembangunan yang lebih besar
yangmengusulkan kota-kota tama di sekitar pusat kota. Gagasan ini menuntut pembentukan kotakota sub-urban baru yang direncanakana dalam ukuran terbatas dan dikelilingi oleh sabuk hijau
yang berupa tanah pertanian. Kota-kota ini akan tumbuh secara mandiri, dikelola dan dibiayai
warga kota yang punya kepentingan ekonomi.
Gagasan Howard akan reformasi sosial dengan konsep Garden City mempengaruhi
perencanaan Kota Inggris pada awal abad 20 disaat pemerintah sedang membangun kota satelit
untuk membantu desentralisasi London. Misalnya dalam meletakkan pusat lingkungan di kota
satelit dan prinsip desain humanis yang banyak diterapkan di kawasan perumahan.
Perbedaannya, tingkat kepadatan maksimum menjadi 18 rumah / 4540 meter persegi. Gerakan
ini menghasilkan lebih dari 30 komunitas diawali Stevenage, Hertfordshire dan diakhiri (yang
terbesar) Milton Keynes, Buckinghamshire. Elemen dalam konsep garden citu dapat dilihat
dalam banyak pembangunan di seluruh Ingrris juga kota-kota dunia. Gagasan Howard cukup
banyak mempengaruhi perencana lain.
Kota-kota yang direncanakan dengan baik biasanya langsung dikenali orang. Aspek
penting dari Garden City adalah denah yang fleksibel dan keprcayaan yang tinggi pada potensi
tapak. Untuk mewujudkannya bukanlah hal yang mudah. Demikian juga saat melestarikannya,
yang bisa mengakomodir kebutuhan zaman. Meningkatnya jumlah bangunan akhibat
pertambahan penduduk serta hadirnya kendaraan bermotor terbukti menyebabkan penyimpangan
desain di beberapa kota yang menerapkan garden city.
TANGGAPAN
Konsep garden city yang merupakan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan dan
humanity/sosial. Dua aspek ini juga yang mendukung keberlanjutan suatu kota sehingga dapat
menjadi kota yang ramah bagi warga dan lingkungan. Konsep ini sangat cocok untuk diterapkan
di kota-kota di Indonesia. Selain itu kota dibangun tidak hanya berorientasi pada pengembangan
idustri namun juga mengarah kepada penciptaan suasna kota hijau dengan tersedianya kawasan
taman pda setiap permukiman. Dengan demikian masyarakat dapat menjangkau pelayanan kota
sekaligus menikmati suasana desa yang asri dan hijau.

Anda mungkin juga menyukai