Anda di halaman 1dari 3

Intro: C#m F#m A B E B

A G#m

Bagaikan bejana siap dibentuk


F#m

Demikian hidupku di tanganMu


E

E7

A G#m

Dengan urapan kuasa RohMu


F#m

F#

Ku dibaharui selalu
E

A G#m

Jadikanku alat dalam rumahMu


F#m

Inilah hidupku di tanganMu


E

E7

A G#m

Bentuklah s'turut kehendakMu


F#m

Pakailah sesuai rencanaMu


E

F#m

Ku mau s'pertiMu Yesus


A

Di

- sempurnakan s'lalu

C#m

F#m

Dalam setiap jalanku


A

Memuliakan namaMu

G#m

Bacaan: 2 Korintus 5:11-21


Motivasi dan Terbeban
"Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup
untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk
mereka." 2 Korintus 5:15
Mengapa melayani? Kalau pertanyaan ini diarahkan kepada kita, apa jawaban kita?
Karena ingin aktif di gereja atau di persekutuan.
Karena ingin memanfaatkan talenta untuk pekerjaan Tuhan.
Atau mungkin ada alasan yang lainnya.
Satu hal yang tidak boleh dilupakan dalam melayani Tuhan adalah motivasi kita. Motivasi
pelayanan yang berkenan kepada Tuhan bukan semata-mata supaya diberkati, melainkan kita
rela melayani oleh karena kasih. "Mereka ini memberitakan Kristus karena kasih, sebab
mereka tahu, bahwa aku ada di sini untuk membela Injil," (Filipi 1:16).
Memutuskan terlibat dalam suatu pelayanan memang mudah, tapi tidak mudah untuk tetap
terus melayani.
Adapun ciri-ciri orang yang melayani Tuhan karena kerelaan dan kasih adalah: tidak
memperhitungkan untung-rugi, tidak menonjolkan diri sendiri dan tidak mencari hormat dan
pujian dari manusia.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan orang yang melayani Tuhan karena terpaksa dan
memiliki motivasi terselubung: selalu menghitug jasa, ingin dihormati dan beroleh pujian
dari manusia, ingin diutamakan, tidak mau menanggung rugi, mudah sekali mengeluh,
kecewa dan akhirnya pelayanannya pun tidak bertahan lama
Untuk itulah sangat penting bagi kita untuk memulai pelayanan dengan motivasi yang benar.
Motivasi melayani yang benar adalah ucapan syukur karena kasih dan keselamatan yang telah
Allah limpahkan dalam kehidupan kita. Hanya dengan motivasi demikianlah kita bisa
mengatasi tantangan dan kesulitan dalam pelayanan.
Orang yang melayani Tuhan harus memiliki beban yang dalam untuk melayani. Seperti
Tuhan Yesus yang melayani jiwa-jiwa karena hatinya tergerak oleh belas kasihan. Tuhan juga
melengkapi kita dengan karunia-karunia rohani. Tujuannya adalah supaya setiap kita yang
melayani dapat bekerja dengan semaksimal mungkin dan bagi kemuliaan Allah. Seperti yang
tertulis pada Roma 12 : 4 8 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak
anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita,
walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah
anggota yang seorang terhadap yang lain. Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-

lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk
bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
Jadi ladang pelayanan itu sesungguhnya sangat luas, tapi seringkali kita salah dalam
memahami arti sebuah pelayanan. Kita beranggapan bahwa melayani Tuhan berarti harus
menjadi pendeta, penginjil atau terlibat dalam pelayanan mimbar, dan terlebih dahulu masuk
Sekolah Alkitab. Padahal Tuhan ingin agar kita memberitakan Injil melalui sikap dan
tindakan kita sehari-hari, di mana pun kita berada dan kapan saja, sesuai dengan profesi kita
masing-masing.
Panggilan untuk melayani Tuhan adalah suatu panggilan yang bersifat pribadi. Panggilan
melayani Tuhan yang meneguhkan adalah panggilan Tuhan yang membuat kita mampu
dalam menghadapi berbagai rintangan dalam pelayanan.
Melayani Tuhan adalah jika kita melakukan firmanNya dan menyelesaikan pekerjaanNya.
"Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan
pekerjaan-Nya." (Yohanes 4:34).
Selamat Melayani. Tuhan Yesus Memberkati, Amen!

Anda mungkin juga menyukai