1. seorang laki 34 tahun datang ke UGD sebuah RS dg keluhan panas badan.
Panas sejak 4 minggu naik turun, panas mereda jika pasien minum obat penurun panas, tetapi beberapa jam kemudian panas lagi. Selain panas, pasien mengeluh batuk-batuk kering sejak 2 minggu ini. Nafsu makan menurun selama sakit karena pasien juga mengeluh nyeri untuk menelan makanan, sehingga berat badan turun drastis. RPD: sering sariawan sejak satu tahun terakhir. RPK: dalam keluarga tidak ada yang sakit seperti pasien. RPS: pasien pernah bekerja sebagai kuli bangunan di Kalimantan. Pemeriksaan fisik: pasien tampak sakit berat dan lemah dan kurus, CM, GCS 456, T 120/70 mmHg, nadi 100 x/ mnt, RR 24 x/mnt, temp ax: 38,9 0C. Konjungtiva anemis, pembesaran kelajar leher (+), lidah tampak putih kotor, paru: simetris, terdapat ronki kasar di apex paru kanan . jantung : tidak ada kelainan, abdomen : hepar dan lien tidak teraba, extremitas : tidak ada kelainan. 2. seorang wanita 59 tahun datang ke UGD sebuah rumah sakit dengan keluhan lemas, badan lemas sejak 2 hari ini, selain lemas pasien mengeluh badan terasa sakit semua disertai panas badan. Perut terasa gak enak, kaki kanan cekot-cekot, terdapat luka pada kaki kanan sejak 1 minggu, awalnya luka kecil lama2 tambah melebar. RPD: diabetes sejak 10 tahun, kadang minum metformin, HT sejak 4 tahun rutin minum amlodipin. RPK: dalam keluarga tidak ada yang sakit seperti penderita. PD: pasien tampak lemah, pucat dan kesakitan. GCS 456, tensi: 150/90 mmHg, nadi 98 x/mnt, RR: 20 x/mnt, temp ax: 39 0C, konjungtiva anaemis, leher: JVP normal, paru: tidak ada kelainan, jantung : cardiomegali, abdomen: hepar dan lien dalam batas normal, extremitas: tampak ulkus pada dorsum pedis dengan jaringan nekrotik pada tepi ulkus dan edema serta hyperemi , pus (+)