Anda di halaman 1dari 1

Kasus POMR ETLS 2016-02-28

1. seorang laki 34 tahun datang ke UGD sebuah RS dg keluhan panas badan.


Panas sejak 4 minggu naik turun, panas mereda jika pasien minum obat
penurun panas, tetapi beberapa jam kemudian panas lagi. Selain panas, pasien
mengeluh batuk-batuk kering sejak 2 minggu ini. Nafsu makan menurun selama
sakit karena pasien juga mengeluh nyeri untuk menelan makanan, sehingga
berat badan turun drastis. RPD: sering sariawan sejak satu tahun terakhir. RPK:
dalam keluarga tidak ada yang sakit seperti pasien. RPS: pasien pernah bekerja
sebagai kuli bangunan di Kalimantan. Pemeriksaan fisik: pasien tampak sakit
berat dan lemah dan kurus, CM, GCS 456, T 120/70 mmHg, nadi 100 x/ mnt, RR
24 x/mnt, temp ax: 38,9 0C. Konjungtiva anemis, pembesaran kelajar leher (+),
lidah tampak putih kotor, paru: simetris, terdapat ronki kasar di apex paru
kanan . jantung : tidak ada kelainan, abdomen : hepar dan lien tidak teraba,
extremitas : tidak ada kelainan.
2. seorang wanita 59 tahun datang ke UGD sebuah rumah sakit dengan keluhan
lemas, badan lemas sejak 2 hari ini, selain lemas pasien mengeluh badan terasa
sakit semua disertai panas badan. Perut terasa gak enak, kaki kanan cekot-cekot,
terdapat luka pada kaki kanan sejak 1 minggu, awalnya luka kecil lama2 tambah
melebar. RPD: diabetes sejak 10 tahun, kadang minum metformin, HT sejak 4
tahun rutin minum amlodipin. RPK: dalam keluarga tidak ada yang sakit seperti
penderita. PD: pasien tampak lemah, pucat dan kesakitan. GCS 456, tensi:
150/90 mmHg, nadi 98 x/mnt, RR: 20 x/mnt, temp ax: 39 0C, konjungtiva
anaemis, leher: JVP normal, paru: tidak ada kelainan, jantung : cardiomegali,
abdomen: hepar dan lien dalam batas normal, extremitas: tampak ulkus pada
dorsum pedis dengan jaringan nekrotik pada tepi ulkus dan edema serta
hyperemi , pus (+)

Anda mungkin juga menyukai