Anda di halaman 1dari 2

Mekanisme Kerja Hormon Giberellin

1. Proses perkecambahan benih. Salah satu efek giberellin adalah mendorong proses
terjadinya sintesis enzim dalam benih seperti amilase, protease dan lipase dimana
enzim tersebut akan merombak dinding sel endosperm benih dan menghidrolisis pati
dan protein yang akan memberikan energi bagi perkembangan embrio diantaranya
adalah radikula yang akan mendobrak endopsperm, kulit biji atau kulit buah yang
membatasi pertumbuhan/perkecambahan benih sehingga benih berkecambah ( Fatimah

dan Junairiah, 2004).


Winarno (2011),

menambahkan fase akhir dari

dormansi

adalah fase

berkecambah. Permulaan fase perkecambahan ini ditandai dengan penghisapan air


(imbibisi) kemudian terjadi pelunakan kulit benih sehingga terjadi hidratasi protoplasma.
Setelah fase istirahat berakhir, maka aktivitas enzimatik mulai berlangsung. Di dalam
aktivitas metabolisme, giberellin yang dihasilkan oleh embrio ditranslokasikan ke lapisan
aleuron sehingga menghasilkan enzim amilase. Proses selanjutnya yaitu enzim
tersebut masuk ke dalam cadangan makanan dan mengkatalis proses perubahan
cadangan makanan yang berupa pati menjadi gula sehingga dapat menghasilkan energi
yang berguna untuk aktivitas sel dan pertumbuhan.
2. Berperan dalam pemanjangan sel, dengan cara :
a) Peningkatan kadar auksin
- Giberellin akan memacu pembentukan enzim yang melunakkan dinding sel
terutama

enzim

proteolitik

yang

akan

melepaskan

amino

triptofan

(prekusor/pembentuk auksin) sehingga kadar auksin meningkat.


- Giberellin merangsang pembentukan polihidroksi asam sinamat yaitu senyawa
yang menghambat kerja dari enzim IAA oksidase dimana enzim ini merupakan
enzim perusak auksin.
b) Giberellin merangsang terbentuknya enzim amilase dimana enzim ini akan
menghidrolisis pati sehingga kadar gula dalam sel akan naik yang akan
menyebabkan air lebih banyak lagi masuk ke sel sehingga sel memanjang.

3. Berperan dalam partenokapri. Pada beberapa kasus pembentukan buah dapat terjadi
tanpa adanya fertilisasi atau pembuahan, proses ini dinamai partenokapri.

4. Pemberian giberellin di bawah tajuk tanaman dapat meningkatkan laju fotosintesis.


Daun berkembang secara signifikan karena hormon ini memacu pertumbuhan daun,
terjadi peningkatan pembelahan sel dan pertumbuhan sel yang mengarah pada
perkembangan daun. Selain itu juga memacu pemanjangan batang tanaman.

Fatimah dan Junairiah. 2004. Peranan Hormon Giberellin Dalam Pemecahan Dormansi Bibit
Jati (Tectona grandis linn. F). http://infolitbang. ristek.go.id/index.php. Diakses pada tanggal
15 Oktober 2013.
Winarno, E. 2011. Pengaruh Lama Waktu Perendaman Benih Kacang Hijau (Phaseolus
vulgaris) Dalam Air Kelapa Terhadap Kecepatan Perkecambahan.

Anda mungkin juga menyukai