Anda di halaman 1dari 28

MANAJEMEN INDUSTRI

Tugas Business Plan


DODOL RUMPUT LAUT
DORULA

Oleh
NAMA

MARTUA SIHITE

NIM

06/193719/TK/31578

JURUSAN TEKNIK MESIN DAN INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2009

DAFTAR ISI
A. EXECUTIVE SUMMARY

B. GAMBARAN PERUSAHAAN

1. Identitas Perusahaan

2. Tujuan Berdirinya Perusahaan

3. Produk

4. Perkembangan Saat Ini

5. Status Hukum dan Kepemilikan

C. ANALISIS INDUSTRI

1. Tren dan Perkembangan Industri

2. Lingkungan Persaingan

3. Hambatan yang Mungkin Timbul

D. TARGET PASAR

1. Gambaran Pasar

2.

Ukuran dan Tren Pasar

3. Target Konsumen

10

4. Kesiapan Pasar

10

5. Peluang Strategis

10

E.

RENCANA DAN STRATEGI PEMASARAN


11
1. Metode Pemasaran dan Advertising

11

2. Tenaga Penjualan

12

F. OPERASI / PRODUKSI

12

1.

Fasilitas
12

2.

Proses Produksi
14

3.

Pasokan dan Distribusi


16

4.

Pengembangan Produk
17

5.

Kontrol Keuangan
17

6.

Lain-lain
18

G. ORGANISASI DAN MANAJEMEN

19

1. Tim Perusahaan

19

2. Struktur Manajerial

20

H. RENCANA PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG

21

1. Tujuan Usaha Jangka Panjang

21

2. Strategi

21

3. Sasaran Pencapaian

21

4. Analisis Resiko

22

I. ANALISIS KEUANGAN

23

1. Asumsi yang Digunakan

23

2. Sumber Modal dan Penggunaan

24

3. Penentuan Harga Jual per Kemasan

25

4. Proyeksi Laba Rugi

25

5. Proyeksi Cash Flow

26

6. Analisis Break Even

27

J. SIMPULAN

27

K. LAMPIRAN LAY OUT TEMPAT USAHA

28

A. EXECUTIVE SUMMARY
Aneka jenis makanan ringan telah muncul di kalangan masyarakat. Salah satu jenis
makanan ringan yang seringkali dijadikan oleh-oleh setiap kali bepergian ke daerah
tertentu yaitu dodol. Pada umumnya, dodol yang beredar di masyarakat
menggunakan bahan baku utama tepung beras ketan. Dari hasil pengamatan, kami
melihat bahwa dodol yang ada sekarang mulai menimbulkan kebosanan bagi para
konsumennya.
Pemanfaatan potensi rumput laut sekarang ini masih kurang optimal, di mana
rumput laut masih banyak diekspor dalam bentuk bahan mentah, yaitu berupa
rumput laut kering, sedangkan hasil olahan rumput laut seperti agar-agar, karaginan,
dan alginat masih diimpor dengan nilai yang cukup besar. Padahal, rumput laut
dapat dijadikan sebagai sumber gizi karena umumnya mengandung karbohidrat,
protein, sedikit lemak, dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa garam
seperti natrium, kalium, fosfor, besi, dan iodium. Selain itu, rumput laut juga
mengandung vitamin A, B1, B2, B6, B12, dan vitamin C. Dalam rangka
mengoptimalkan pemanfaatan potensi rumput laut tersebut, maka pengembangan
industri pengolahan rumput laut merupakan salah satu alternatif yang perlu
diwujudkan.
Oleh karena itu, kami dari CV EUCHEUMA menawarkan suatu inovasi baru yaitu
pembuatan dodol dengan menggunakan bahan baku rumput laut. Hal ini dengan
pertimbangan perlu adanya sesuatu yang baru untuk menghilangkan kebosanan atau
kejenuhan konsumen di pasar akan rasa dan jenis dodol yang telah ada sebelumnya.
Selain sebagai usaha dengan prospek ke depan yang menjanjikan, usaha ini juga
dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan juga mengoptimalkan pemanfaatan
potensi rumput laut.

Dengan modal yang dibutuhkan sebesar Rp 341.761.000,00 yang berasal dari


penanam modal, baik yang berperan sebagai persero aktif maupun persero pasif,
diharapkan usaha ini secara bertahap akan mampu menembus pasar nasional bahkan
internasional.

B. GAMBARAN PERUSAHAAN
1. Identitas Perusahaan
a. Nama Perusahaan
Nama perusahaan yang direncanakan ini yaitu CV EUCHEUMA.
b. Lokasi
Salah satu hal penting yang turut ambil bagian dalam kemajuan dan
perkembangan suatu perusahaan adalah lokasi berdirinya perusahaan.
Dengan pertimbangan kemudahan transportasi dan posisinya sebagai jalur
utama lalu lintas, maka lokasi perusahaan yang direncanakan berdiri pada
awal tahun 2009 ini didirikan di Jalan Kaliurang KM 5,6 Sleman Yogyakarta
dan dibangun di atas lahan seluas 800 m2.
c. Badan Hukum
Perusahaan ini merupakan badan usaha jenis persekutuan komanditer (CV).
2. Tujuan Berdirinya Perusahaan
CV EUCHEUMA merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
yang memproduksi dodol yang berbahan baku rumput laut yang memiliki visi,
misi, dan tujuan sebagai berikut :
a. Visi Perusahaan
Memenuhi kebutuhan pasar akan makanan yang berkualitas dan bergizi.
b. Misi Perusahaan
Melakukan inovasi makanan melalui pembuatan dodol dengan bahan
baku rumput laut.
c. Tujuan Perusahaan

Meningkatkan gizi konsumen.


5

Memberikan produk berkualitas, harga terjangkau, dan mudah


didapat.

Meningkatkan nilai jual dodol.

Mengoptimalkan pemanfaatan potensi rumput laut.

Mendapatkan keuntungan yang bermanfaat terhadap perkembangan


kesejahteraan pengelola dan karyawan.

3. Produk
CV EUCHEUMA merupakan badan usaha yang menghasilkan produk makanan
ringan berupa dodol yang dibuat dari bahan baku rumput laut. Inovasi baru dari
produk dodol sebelumnya yang terbuat dari bahan baku tepung beras ketan ini
ditujukan untuk semua kalangan baik kalangan menengah ke bawah maupun
kalangan atas. Adapun merk dari produk ini yaitu DORULA.
Sama halnya dengan pembuatan dodol pada umumnya, proses pembuatan dodol
ini meliputi tahap pencucian, perendaman, penghalusan, pemanasan, pencetakan,
pengentalan

dan

pembekuan,

pemotongan,

penjemuran,

dan

terakhir

pengemasan.
Jumlah produk yang dihasilkan tiap harinya yaitu sebanyak 330 kotak dengan
kebutuhan bahan baku sebesar 25 kg dan beroperasi selama 24 hari untuk setiap
bulannya.
4. Perkembangan Saat Ini
Dalam perkembangan zaman yang semakin maju seperti sekarang ini, setiap
manusia dituntut untuk dapat mencari peluang bisnis dan bahkan menciptakan
peluang bisnis yang baru. Dengan pertimbangan inilah perusahaan yang
bergerak di bidang industri dengan memproduksi dodol yang terbuat dari bahan
baku rumput laut ini didirikan, mengingat masih jarang perusahaan yang
memanfaatkan rumput laut sebagai bahan baku pembuatan dodol padahal
teknologi pengolahannya relatif sederhana, tidak memerlukan prosedur dan
peralatan yang rumit.
5. Status Hukum dan Kepemilikan

CV EUCHEUMA merupakan perusahaan resmi yang didirikan dengan akte


notaris dan berbadan hukum persekutuan komanditer (CV). Persekutuan ini
terdiri dari :
a) Beberapa orang yang berusaha (anggota pengusaha/persero aktif) yang
menanamkan modal dan bertanggung jawab penuh sebagai pimpinan
yang menjalankan perusahaan.
b) Beberapa

orang

yang

menyerahkan

modalnya

saja

(anggota

komanditer/persero pasif) yang hanya menyerahkan modalnya dan


bertanggung jawab sebesar modal yang diberikan.
Status kepemilikan perusahaan ini berada di tangan direktur yang merupakan
perintis CV EUCHEUMA ini.

C. ANALISIS INDUSTRI
1. Tren dan Perkembangan Industri
Produk dodol yang berbahan baku rumput laut ini diharapkan mampu memenuhi
tuntutan tren yang berkembang saat ini di mana dituntut adanya suatu inovasi
yang baru yang lain dari yang telah ada sebelumnya. Kecenderungan konsumen
saat

ini

adalah

mengurangi

penggunaan

produk-produk

yang

dapat

membahayakan kesehatan. Dodol yang terbuat dari bahan baku rumput laut ini
merupakan jenis inovasi baru yang memiliki keunggulan dibanding dodol pada
umumnya, antara lain banyak mengandung dietary fiber (serat makanan yang
tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia) yang dapat menyerap air
sehingga mencegah terjadinya penyakit usus di antaranya usus besar, konstipasi,
wasir, mencegah kegemukan, dan menurunkan kadar kolesterol. Selain itu,
nantinya berpotensi menjadi makanan yang rendah kalori. Dengan keunggulankeunggulan yang dimiliki, produk dodol dengan bahan baku rumput laut akan
memiliki prospek pasar yang baik di masa yang akan datang.
2. Lingkungan Persaingan
Produk dodol yang terbuat dari bahan baku rumput laut adalah untuk pertama
kalinya di Indonesia. Sedang yang telah ada sebelumnya adalah dalam bentuk
bahan baku seperti agar, karaginan, dan alginat. Oleh karena itu, jika nantinya
berkembang industri-industri baru yang bergerak dalam bidang yang serupa,
7

maka perusahaan ini telah selangkah lebih maju dan menjadi pioner bagi
berkembangnya industri produk olahan berbahan baku rumput laut.

3. Hambatan yang Mungkin Timbul


Dalam perjalanan CV EUCHEUMA, hambatan yang mungkin muncul di
antaranya :

Kesulitan pemasaran mengingat Dorula merupakan produk baru yang


unik dan belum ada sebelumnya.

Kualitas bahan baku yang sering fluktuatif.

Kepercayaan pengguna produk olahan rumput laut masih lebih tinggi


terhadap produk impor dari pada produk dalam negeri.

Industri pengolahan rumput laut tidak atau belum memiliki unit


penelitian dan pengembangan produk yang memadai, sehingga teknologi
formulasi untuk menghasilkan produk siap pakai masih belum dikuasai
dan berkembang.

Akan tetapi, hambatan yang mungkin muncul tersebut dapat diatasi dengan cara:

Mengembangkan promosi dan jaringan pasar.

Meningkatkan kualitas bahan baku, yaitu rumput laut hasil budi daya.

Meningkatkan kemampuan manajerial dan kinerja industri dalam upaya


meningkatkan kualitas produksi dan ekspor olahannya.

Meningkatkan jumlah dan kualitas SDM dalam penguasaan teknologi


proses produksi akhir yang siap pakai dan diversifikasi produk.

Meningkatkan dan memanfaatkan lembaga-lembaga penelitian dan


pengembangan (Litbang) dalam pengembangan produk akhir.

D. TARGET PASAR
1. Gambaran Pasar
Produk olahan rumput laut belum begitu populer di masyarakat. Meskipun dodol
yang terbuat dari bahan baku utama tepung beras ketan telah banyak dikenal dan
diproduksi di berbagai daerah, tetapi produk dodol dengan bahan baku masih
sangat jarang beredar di masyarakat. Dilihat dari segi konsumen, dodol telah
menjadi makanan ringan yang dikonsumsi baik oleh kalangan menengah ke
bawah maupun kalangan atas. Harganya yang relatif murah menjadikan dodol
sebagai santapan yang dapat dikonsumsi semua kalangan.
Adanya kejenuhan dan kebosanan terhadap jenis dodol yang berbahan baku
tepung beras ketan yang telah banyak diproduksi sebelumnya, semakin
mendorong kami untuk mencari inovasi baru dari dodol sehingga tetap diminati
dan digemari oleh masyarakat dengan berbagai keuntungan yang didapat dengan
mengkonsumsi dodol berbahan baku rumput laut tersebut.
2. Ukuran dan Tren Pasar
Lingkup pasar yang kami tuju untuk saat ini yaitu lingkup lokal seperti toko,
pasar tradisional, dan pusat oleh-oleh. Meskipun masih dalam lingkup lokal,
pembentukan brand terhadap produk telah diperhatikan. Di masa yang akan
datang, perusahaan akan mengembangkan usaha sampai ke tingkat nasional
hingga ke tingkat internasional. Hal ini mengingat bahwa makanan dengan
bahan baku rumput laut tidak memiliki efek samping bagi kesehatan dan
permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahunnya. Produk ini merupakan
produk yang inovatif yang dapat mengikuti tren pasar yang sedang berkembang
yang selalu menginginkan munculnya sesuatu yang baru.
9

3. Target konsumen
Target konsumen yang diharapkan dari produk dodol berbahan baku rumput laut
ini yaitu semua kalangan masyarakat baik kalangan menengah ke bawah
maupun kalangan atas dari usia anak-anak, dewasa, hingga orang tua.
4. Kesiapan Pasar
Pengolahan rumput laut menjadi dodol merupakan peluang yang sangat baik
untuk meningkatkan nilai ekonomis dari rumput laut yang sebelumnya hanya
dijadikan bahan baku seperti agar, karaginan, dan alginat. Dengan pengolahan
seperti ini, makanan ringan yang berbahan baku rumput laut menjadi salah satu
jenis makanan yang digemari oleh berbagai lapisan masyarakat dengan berbagai
tingkat usia. Untuk lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap
produk dodol ini, maka perlu adanya promosi kepada pasar sehingga muncul
kesiapan pasar dalam menerima produk baru ini.
5. Peluang Strategis
Bagi konsumen yang gemar terhadap makanan yang memiliki kandungan
rumput laut, produk dodol ini akan menjadi salah satu alternatif makanan ringan
yang dapat mereka konsumsi. Dan bagi konsumen yang menggemari dodol,
tetapi merasa bosan dengan jenis dodol yang berbahan baku tepung beras ketan,
produk dodol ini juga dapat menjadi alternatif untuk menghilangkan kebosanan
terhadap jenis dodol yang telah ada sebelumnya. Peluang strategis dari produk
dodol ini yaitu dapat dikonsumsi oleh semua kalangan dan tingkat usia karena
harganya yang terjangkau dan tidak menimbulkan efek samping yang
membahayakan kesehatan.

10

E. RENCANA DAN STRATEGI PEMASARAN


1. Metode Pemasaran dan Advertising
Sebelum dipasarkan, produk dipastikan dalam keadaan baik, memiliki kualitas
yang baik, berpenampilan menarik, aman untuk kansumen, dan memiliki harga
jual yang baik.
Adapun

metode

pemasaran

dan

advertising

yang

dilakukan

untuk

memperkenalkan produk dodol inovasi baru ini kepada konsumen yaitu dengan
cara :

Kegiatan advertising di media cetak, pamflet, spanduk dan media


elektronik terutama radio lokal.

Membagikan secara gratis bagi pengunjung toko atau minimarket.

Bekerja sama dengan outlet-outlet makanan seperti pusat oleh-oleh,


pasar tradisional, dan toko-toko.

Sebagai makanan khas yang dapat dijadikan oleh-oleh, maka perlu


dilakukan pemilihan penampilan label dengan mencantumkan nama
daerah sentra produksi dan dicantumkan kandungan gizi yang
terkandung di dalamnya.

Strategi pemasaran yang dilakukan dengan analisa 4P yaitu :

Product (Produk)
Produk dodol ini dikembangkan berdasarkan penelitian terhadap
karakteristik konsumen yang ditargetkan dengan konsep produk
memperhatikan keinginan kosumen.

Price (Harga)

11

Harga yang ditawarkan disesuaikan denan tujuan dan harga produksi.


Pada tahap awal harga yang diberikan lebih rendah untuk menarik
minat konsumen sehingga segera meledak di pasaran. Akan tetapi,
pemberian harga tetap memperhatikan harga yang ditetapkan pesaing
serta biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dan pemasarannya.

Place (Distribusi)
Perusahaan membina kerja sama dan komitmen terhadap para
distributor sehingga produk dapat tiba tepat waktu dan distributor juga
dapat mengetahui keinginan konsumen terhadap produk. Dengan
demikian akan dapat meningkatkan jumlah penjualan produk ini.

Promotion (Promosi)
Promosi yang dilakukan ditempuh dengan melakukan publikasi baik di
media cetak maupun media elektronik serta malakukan promosi
penjualan dengan melakukan rangsangan terhadap konsumen untuk
membeli produk dodol ini misalnya dengan cara memberi secara gratis
kepada pengunjung toko atau minimarket.

2. Tenaga Penjualan
Untuk melakukan penjualan produk dodol yang terbuat dari bahan baku rumput
laut ini, yaitu dengan menggunakan pekerja yang akan memasok produk ke
tempat-tempat pemasaran.
F. OPERASI / PRODUKSI
1. Fasilitas
Alat dan Bahan
Alat
a) Tangki pencuci
Untuk membersihkan kotoran-kotoran yang berupa garam, karang,
jenis rumput laut lain, batang kayu, ranting.
b) Tampah
c) Loyang
Sebagai tempat pengerasan.
d) Meja pengemas

12

Untuk memudahkan saat melakukan kegiatan pengemasan, labeling,


dan pengepakan.
e) Blender
Untuk menghancurkan rumput laut.
f) Tempering
Untuk menghilangkan air yang ada dalam bahan dan air setelah
perendaman.
g) Kompor gas
Untuk memasak olahan rumput laut.
h) Timbangan
Untuk menimbang bahan baku dan penunjang dalam pembuatan
produk olahan rumput laut agar komposisinya tepat, sehingga produk
yang dihasilkan baik.
i) Wajan
Sebagai tempat perebusan gula, garam, santan, dan vanili.
Bahan
a) Rumput laut
Sebagi bahan baku pembuatan dodol.
b) Air
Berfungsi sebagai pengontrol kepadatan dan suhu, serta sebagai
pelarut garam, gula, dan santan.
c) Gula pasir
Sebagai penambah rasa manis dan sebagai bahan pengawet.
d) Santan
Sebagai pemberi flavour atau aroma dan mengurangi sifat
melekatnya bahan penyusun dodol lainnya pada wadah pengolahan
dodol.
e) Garam
Sebagai penambah cita rasa dan berperan dalam pembentukan
tekstur, serta berperan sebagai pengawet.
f) Vanili
Untuk memberikan aroma yang khas, yaitu aroma vanili.
g) Pewarna
Untuk memperbaiki atau memberi warna sesuai yang diinginkan.
13

2. Proses Produksi
Diagram Alir Proses Pembuatan Dodol Rumput Laut
Rumput laut kering (Eucheuma cottoni)

Dicuci
Santan kelapa
(konsentrasi 25 %),
gula (rasio I : I),
vanili, dan garam

Direndam + jeruk nipis

Blender

Pendidihan sampai
minyak santan
keluar

Dimasak
(RL : Air = I : 0,25I)
sampai kalis
Dicetak

Dikentalkan dan
dibekukan

Dipotong
Dijemur 3-4 hari

Dodol rumput laut


14

Tahap pembuatan

Rumput laut sebagai bahan baku utama dikeringkan di bawah sinar


matahari selama 2-3 hari.

Pencucian rumput laut kering dikerjakan dalam tangki pencuci yang


terbuat dari aluminium dengan ketebalan 1 mm. tahap pencucian ini
dimaksudkan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang berupa garam,
karang, jenis rumput laut lain, batang kayu, ranting.

Setelah di cuci, dilakukan perendaman selama 3 hari dengan


menggunakan air perendaman sebanyak 10 kali berat rumput laut kering
yang ditambah dengan jeruk nipis. Perendaman dihentikan setelah
rumput laut benar-benar bersih dan bau amis hilang.

Rumput laut yang telah direndam dan ditemper kemudian dihancurkan


dengan menggunakan blender hingga diperoleh bubur rumput laut.

Pada waktu yang bersamaan santan dan gula pasir dipanaskan sampai
mendidih. Santan diambil dari satu buah kelapa yang diparut dan diperas
dengan penambahan air sebanyak 25% dari jumlah air yang digunakan,
perbandingan rumput laut dengan gula 1 : 1.

Setelah santan keluar minyaknya, bubur rumput laut dimasukkan dan


ditambahkan air dengan volume 4 bagian dari rumput laut. Selama
pemasakan, pengadukan terus dilakukan agar adonan dapat tercampur
merata.

15

Menghentikan pengadukan setelah adonan kalis (matang), kemudian


diangkat dan dimasukkan ke dalam cetakan (loyang) sampai menjadi
padat atau mengeras.

Dodol rumput laut yang telah mengeras kemudian dipotong-potong


dengan ukuran 1 x 4 cm dan ketebalan 1 cm.

Dodol kemudian dikeringkan (dijemur) selama 3-4 hari, lalu dikemas


dalam plastik dan siap dipasarkan.

Tahap penyimpanan
Produk yang telah dikemas disimpan dalam ruang khusus yang tidak lembab,
bersih, dan tidak terlalu panas. Pengaturan keluar masuk produk dilakukan
berdasarkan sistem first in first out (FIFO). Hal ini bertujuan untuk
menghindari terjadinya produk mencapai waktu kadaluarsa di dalam ruang
penyimpanan.
3. Pasokan dan Distribusi
a. Rumput laut
Rumput laut diperoleh dari pemasok yang telah menjadi langganan.
b. Gula pasir
Gula pasir dibeli di pasar setiap 3 hari sekali.
c. Santan
Santan diperoleh dari kelapa yang dibeli di pasar setiap 3 hari sekali.
d. Garam
Garam dibeli di pasar setiap 1 minggu sekali.
e. Vanili
Vanili dibeli di pasar setiap 3 hari sekali.
f. Pewarna
Pewarna dibeli di pasar setiap 3 hari sekali.

16

Jumlah total dodol rumput laut yang didistribusikan setiap harinya yaitu 330
kotak meliputi distribusi ke toko makanan atau minimarket, pasar tradisional,
dan pusat oleh-oleh di Yogyakarta dengan pembagian sebagai berikut :

Untuk toko makanan atau minimarket


Didistribusikan ke 10 toko makanan atau minimarket masing-masing
sebanyak 10 kotak dodol.

Untuk pasar tradisional


Didistribusikan ke 13 kios di empat pasar tradisional masing-masing
sebanyak 10 kotak dodol.

Untuk pusat oleh-oleh


Didistribusikan ke lima pusat oleh-oleh masing-masing sebanyak 20
kotak dodol.

Kawasan yang menjadi tempat distribusi dodol rumput laut ini meliputi :

Kawasan Jogja Utara meliputi daerah Sleman dan Magelang.

Kawasan Jogja Barat meliputi daerah Godean dan Gamping dengan


pertimbangan bahwa daerah ini sering dilalui bus-bus luar kota.

Kawasan Kota Jogja meliputi Kodya Yogyakarta terutama yang memiliki


tempat wisata sehingga banyak terdapat toko pusat oleh-oleh.

4. Pengembangan Produk
Untuk mengikuti tren pasar yang sedang berkembang, perusahaan akan
melakukan pengembangan produk. Pengembangan produk dari dodol berbahan
baku rumput laut ini dilakukan dengan memberi warna dan bentuk yang berbeda
dalam tiap kotak. Untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap
pengembangan produk yang dilakukan, maka dilakukan pengujian dengan cara
membagikan kuesioner kepada 5 konsumen pada masing-masing tempat
penjualan produk. Skala yang digunakan pada pengujian ini yaitu :

SS untuk sangat suka

S untuk suka

KS untuk kurang suka

TS untuk tidak suka

17

STS untuk sangat tidak suka

Dari hasil pengujian tersebut kemudian akan dilakukan evaluasi untuk dapat
menentukan kelanjutan dari pengembangan produk yang dilakukan.
5. Kontrol Keuangan
Dalam rangka melakukan pengontrolan dan pengendalian keuangan, maka
dilakukan pengecekan kesesuaian antara pengeluaran produksi dengan anggaran
belanja perusahaan. Apabila dalam satu periode produksi pengeluaran produksi
memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan anggaran belanja yang
telah ditetapkan perusahaan, maka akan dilakukan evaluasi terhadap
pengeluaran yang telah dilakukan tersebut untuk kemudian dilakukan
pengambilan keputusan kaitannya dengan pengeluaran produksi yang berlebih
tersebut agar sebanding dengan anggaran yang telah ditetapkan perusahaan.
6. Lain-lain
Jalannya proses produksi suatu perusahaan juga ditentukan oleh keadaan
lingkungan kerja. Pengelolaan yang baik terhadap lingkungan kerja akan
membantu kelancaran jalannya proses produksi. Pengelolaan tersebut antara lain
dilakukan dengan cara menjaga sistem aerasi yang baik, sumber cahaya yang
cukup, dan menjaga kebersihan lingkungan kerja dengan memperhatikan sistem
pembuangan limbah baik limbah padat maupun limbah cair. Selain
memperhatikan keadaan lingkungan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja juga
perlu diperhatikan. Oleh karena itu, sebelum melakukan tugas dan tanggung
jawabnya, seluruh pekerja wajib mencuci tangan dan menggunakan alat
pelindung diri seperti penutup kepala dan alas kaki yang tertutup. Dengan
demikian dapat mencegah kontaminasi dari pekerja ke produk. Dari pihak
pekerja pun dituntut untuk selalu memiliki konsentrasi, kehati-hatian, dan
kewaspadaan dalam bekerja sehingga dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang
terjadi dalam lingkungan kerja.

18

G. ORGANISASI DAN MANAJEMEN


1. Tim Perusahaan
Tim inti perusahaan terdiri dari :
a. Direktur Utama
Merupakan jenjang manajemen tertinggi dalam perusahaan dan bertanggung
jawab penuh terhadap seluruh aktivitas bawahannya sekaligus berkedudukan
sebagai pemilik perusahaan. Direktur utama memiliki tugas terutama untuk
memutuskan hal-hal yang penting sifatnya bagi kelangsungan perusahaan
dan meminta pertanggungjawaban dari manajer tiap departemen.
b. Manajer Research and Development
Bertanggung jawab terhadap aktivitas produksi dan manajemen proyek yang
dilakukan perusahaan. Manajer R & D memiliki tugas utama untuk
membantu pencapaian keunggulan bersaing, melakukan penelitian dan
pelaksanaan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan kemajuan
perusahaan, serta melakukan pembinaan hubungan yang baik antara
masyarakat dan perusahaan.
c. Manajer Pemasaran
Bertanggung jawab dalam mengidentifikasi dan memuaskan keinginan
konsumen, tetapi tetap dalam kondisi yang menguntungkan perusahaan.
Manajer pemasaran memiliki tugas utama memastikan pencapaian penjualan
19

sesuai dengan target keuntungan yang telah ditentukan, menetapkan strategi


pasar untuk menghadapi pesaing, dan mengidentifikasi pasar yang dapat
dimasuki oleh produk.
d. Manajer Keuangan
Bertanggung jawab untuk mengelola aspek-aspek yang mempengaruhi
sumber daya keuangan, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan
perusahaan.
e. Manajer Produksi
Bertanggung jawab dalam pemenuhan order produk agar dapat tepat waktu.
Manajer produksi memiliki tugas utama melakukan penjadwalan produksi
termasuk waktu pengerjaan produk untuk tiap-tiap departemen, menetapkan
urutan proses produksi, dan mengawasi jalannya proses produksi hingga
pengiriman produk.
2. Struktur Manajerial
DIREKTUR
UTAMA

MANAJER
R&D

MANAJER
PEMASARAN

MANAJER
KEUANGAN

MANAJER
PRODUKSI

STAFF

No
1
2
3
4

Divisi
R&D
Pemasaran
Keuangan
Produksi

Jumlah pekerja
1
3
1
3

20

H. RENCANA PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG


1. Tujuan Usaha Jangka Panjang
Untuk jangka panjang di masa yang akan datang, tujuan usaha dari produk dodol
rumput laut ini yaitu tetap dapat bertahan dan terus berkembang tidak hanya di
kawasan lokal saja, tetapi hingga ke tingkat nasional bahkan tingkat
internasional. Seiring dengan banyaknya persaingan pasar di masa yang akan
datang, maka perusahaan akan selalu melakukan terobosan dan inovasi baru agar
produk yang dihasilkan tetap menarik konsumen.
2. Strategi

Strategi pengembangan dari segi produk, dilakukan dengan pengemasan


produk dalam berbagai ukuran dan bentuk, serta diberikan juga penambahan
jenis rasa yang bervariasi. Selain itu, dikembangkan juga produk yang dapat
bertahan lebih lama tanpa harus menambahkan bahan pengawet.

Strategi pengembangan dari segi pemasaran, dilakukan dengan perluasan


wilayah pemasaran hingga ke luar daerah, misal Jawa Tengah. Nantinya
akan semakin diperluas hingga ke Pulau Jawa dan hingga ke luar pulau.
Setiap kali ada inovasi baru dari produk dodol berbahan baku rumput laut
ini, maka dilakukan promosi kepada konsumen. Di samping itu, tetap
dilakukan penguatan jaringan distribusi.

21

Strategi pengembangan dari segi sumber daya manusia, dilakukan dengan


penambahan pekerja dengan tingkat produktifitas dan kualitas karja yang
baik seiring dengan meningkatnya jumlah produksi.

Strategi pengembangan dari segi manajemen, dilakukan dengan perbaikan


dan evaluasi sistem manajemen yang telah ada.

3. Sasaran Pencapaian
Dalam dua tahun masa produksi, sasaran yang ingin perusahaan capai yaitu :

Melakukan promosi produk dan pengembangan pasar.

Mengembangkan pengemasan produk.

Melakukan penambahan pekerja dan tindakan terhadap saran yang


diberikan oleh konsumen untuk perbaikan produk.

Melakukan penambahan alat seiring dengan meningkatnya jumlah


produksi.

Melakukan pengembangan produk.

4. Analisis Resiko
Resiko yang mungkin terjadi pada produk dodol yang terbuat dari bahan baku
rumput laut ini, antara lain :

Produk tidak laku di pasaran karena merupakan produk baru dan


munculnya para pesaing dengan produk serupa yang menyebabkan
adanya persaingan yang ketat untuk menarik konsumen. Oleh karena itu
perlu dilakukan promosi seluas-luasnya di berbagai media, tetapi tetap
mempertimbangkan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan promosi
tersebut.

Produk mengalami kerusakan misalnya berjamur, berlendir, atau


mengalami perubahan warna sebelum dijual di pasaran karena batas
waktu kadaluarsa. Oleh karena itu perlu dilakukan pemasaran seluasluasnya dan sesuai waktu yang ditentukan.

Kualitas bahan baku rumput laut yang sering fluktuatif. Oleh karena itu
perlu dilakukan peningkatan kualitas bahan baku, yaitu dengan
menggunakan rumput laut hasil budi daya.

22

I. ANALISIS KEUANGAN
Investasi Tetap

NO.

JENIS

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Tangki pencuci
Tampah
Loyang
Meja pengemas
Blender
Tempering
Kompor gas
Timbangan
Wajan
Ruang pengolahan
Bangunan
Total
Biaya Produksi

UMUR

NILAI INVESTASI

(TAHUN)
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5

(RP)
1.200.000,00
200.000,00
225.000,00
250.000,00
200.000,00
250.000,00
200.000,00
150.000,00
350.000,00
5.000.000,00
7.000.000,00
15.025.000,00

NO.
BIAYA
Biaya Tetap
1
Direktur (1 x Rp 40.000,00)
2
Manajer (4 x Rp 25.000,00)
3
Tenaga kerja (8 x Rp 10.000,00)
4
Listrik dan air
5
Iklan

JUMLAH (RP)
40.000,00
100.000,00
80.000,00
20.000,00
100.000,00
340.000,00

Biaya Variabel
23

1
2
3
4
5
6

Bahan baku
Stiker
Kemasan
Gula pasir
Pewarna
Vanili

112.500,00
165.000,00
82.500,00
420.000,00
12.500,00
2.000,00
794.500,00
1.134.500,00

Total
1. Asumsi yang Digunakan

Produk dodol berbahan baku rumput laut habis terjual dalam sekali produksi
yaitu sebanyak 330 kotak per hari.

Perhitungan dilakukan per tahun. Dalam satu tahun, perusahaan berproduksi


selama 12 bulan dengan tiap bulannya selama 24 hari, sedangkan tingkat
bunga yang berlaku diasumsikan 10%.

Kenaikan tingkat produksi sebesar 10% per tahun.

Pajak penghasilan sebesar 30% per tahun.

Biaya produksi per bulan = 24 x Rp 1.134.500,00 = Rp 27.228.000,00


Biaya produksi per tahun = 12 x Rp 27.228.000,00 = Rp 326.736.000,00
Kapasitas produksi (kotak)

= 330 kotak/hari
= 7.920 kotak/bulan
= 95.040 kotak/tahun

Biaya Penyusutan
(A/P,10%,5) = 0,264
Penyusutan per tahun = 0,264 x Rp 15.025.000,00
= Rp 3.966.600,00
Total Cost

2.

Biaya penyusutan

= Rp

3.966.600,00

Biaya produksi

= Rp 326.736.000,00 +

Total cost

= Rp 330.702.600,00

Sumber Modal dan Penggunaan

24

Sumber modal yang digunakan tidak mengandalkan peminjaman dari bank


karena adanya bunga pinjaman yang nantinya harus dibayar, tetapi
menggunakan modal yang berasal dari para penanam modal baik yang berperan
sebagai persero aktif maupun persero pasif yaitu sebesar Rp 341.761.000,00
untuk masa produksi satu tahun. Adapun modal yang tersedia digunakan untuk
pembelian peralatan dan sewa bangunan sebesar Rp 15.025.000,00 dan
pembelian bahan-bahan, gaji pegawai, iklan, listrik, dan air sebesar Rp
326.736.000,00 selama masa produksi satu tahun.
3. Penentuan harga jual per kemasan
Harga pokok penjualan

Total cost per tahun


Total produksi per tahun

Rp 330.702.600,00
95.040

= Rp 3479,61
Harga jual

= Rp 4000,00

4. Proyeksi Laba Rugi


Total produksi per tahun
95.040 x Rp 4.000,00

= Rp 380.160.000,00

Biaya produksi per tahun

= Rp 326.736.000,00 _

Keuntungan per tahun

= Rp 53.424.000,00

Dengan kenaikan tingkat produksi sebesar 10% per tahun, maka didapatkan
Proyeksi Laba Rugi perusahaan, sebagai berikut :

25

Pendapatan

PROYEKSI PERHITUNGAN LABA RUGI


Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
380.160.000,00 418.176.000,00 459.993.600,00 505.992.960,00 556.592.256

(Rp)
Biaya Variabel

228.816.000,00 251.697.600,00 276.867.360,00 304.554.096,00 335.009.505

(Rp)
Biaya Tetap

97.920.000,00

97.920.000,00

97.920.000,00

97.920.000,00

(Rp)
Laba Kotor

53.424.000,00

68.558.400,00

85.206.240,00

103.518.864,00 123.662.750

(Rp)
Pajak Pendapatan 16.027.200,00

20.567.520,00

25.561.827,00

31.055.659,20

37.098.825,

(Rp)
Laba Bersih (Ci)

47.990.880,00

59.644.368,00

72.463.204,80

86.563.925,

37.424.000,00

97.920.000,

(Rp)
5. Proyeksi Cash Flow

No.
1

Keterangan
Cash in flow
a. Ci
b. Penyusutan
Total
Cash out flow
a. Angsuran

Tahun 1

PROYEKSI CASH FLOW


Tahun 2
Tahun 3

Tahun 4

Tahu

37.424.000,00
3.966.600,00

47.990.880,00
3.966.600,00

59.644.368,00
3.966.600,00

72.463.204,80
3.966.600,00

86.5
3.96

41.390.600,00
41.390.600,00

51.957.480,00
51.957.480,00

63.610.968,00
63.610.968,00

76.429.804,80
76.429.804,80

90.5
90.5

pokok
pinjaman
b. Investasi
Total
Net cash flow
Akumulasi
cash flow
6. Analisis Break Even
Biaya Variabel per 95.040 kotak

= Rp 228.816.000,00
= Rp 2.407,58/kotak

Biaya Tetap per tahun

= Rp 112.945.000,00

Perhitungan BEP
BEP terjadi bila laba = 0

26

Penjualan

= Biaya Variabel + Biaya Tetap + Laba

Rp 4.000,00 x N

= (Rp 2.407,58 x N) + Rp 112.945.000,00 + 0

Rp 1.592,42 x N

= Rp 112.945.000,00

= 70.926,64 kotak/tahun

70.927 kotak/tahun

Jadi perusahaan akan mengalami balik modal ketika penjualan dodol telah
mencapai 70.927 kotak/tahun.

J. SIMPULAN
Dari hasil analisis keuangan yang telah dilakukan di atas, maka usaha yang
dilakukan perusahaan dodol berbahan baku rumput laut ini layak untuk dijalankan
dan layak untuk mendapat investasi.

K. LAMPIRAN LAY OUT TEMPAT USAHA


Ruang
penampungan
bahan baku

Kantor

Show room
Gudang
Ruang
penampungan
limbah
cair
Ruang
penampungan
limbah padat

Ruang
pencucian dan
perendaman
Ruang
pemotongan

27

Ruang
penyimpanan

Ruang
pemasakan

28

Anda mungkin juga menyukai