Oleh
NAMA
MARTUA SIHITE
NIM
06/193719/TK/31578
DAFTAR ISI
A. EXECUTIVE SUMMARY
B. GAMBARAN PERUSAHAAN
1. Identitas Perusahaan
3. Produk
C. ANALISIS INDUSTRI
2. Lingkungan Persaingan
D. TARGET PASAR
1. Gambaran Pasar
2.
3. Target Konsumen
10
4. Kesiapan Pasar
10
5. Peluang Strategis
10
E.
11
2. Tenaga Penjualan
12
F. OPERASI / PRODUKSI
12
1.
Fasilitas
12
2.
Proses Produksi
14
3.
4.
Pengembangan Produk
17
5.
Kontrol Keuangan
17
6.
Lain-lain
18
19
1. Tim Perusahaan
19
2. Struktur Manajerial
20
21
21
2. Strategi
21
3. Sasaran Pencapaian
21
4. Analisis Resiko
22
I. ANALISIS KEUANGAN
23
23
24
25
25
26
27
J. SIMPULAN
27
28
A. EXECUTIVE SUMMARY
Aneka jenis makanan ringan telah muncul di kalangan masyarakat. Salah satu jenis
makanan ringan yang seringkali dijadikan oleh-oleh setiap kali bepergian ke daerah
tertentu yaitu dodol. Pada umumnya, dodol yang beredar di masyarakat
menggunakan bahan baku utama tepung beras ketan. Dari hasil pengamatan, kami
melihat bahwa dodol yang ada sekarang mulai menimbulkan kebosanan bagi para
konsumennya.
Pemanfaatan potensi rumput laut sekarang ini masih kurang optimal, di mana
rumput laut masih banyak diekspor dalam bentuk bahan mentah, yaitu berupa
rumput laut kering, sedangkan hasil olahan rumput laut seperti agar-agar, karaginan,
dan alginat masih diimpor dengan nilai yang cukup besar. Padahal, rumput laut
dapat dijadikan sebagai sumber gizi karena umumnya mengandung karbohidrat,
protein, sedikit lemak, dan abu yang sebagian besar merupakan senyawa garam
seperti natrium, kalium, fosfor, besi, dan iodium. Selain itu, rumput laut juga
mengandung vitamin A, B1, B2, B6, B12, dan vitamin C. Dalam rangka
mengoptimalkan pemanfaatan potensi rumput laut tersebut, maka pengembangan
industri pengolahan rumput laut merupakan salah satu alternatif yang perlu
diwujudkan.
Oleh karena itu, kami dari CV EUCHEUMA menawarkan suatu inovasi baru yaitu
pembuatan dodol dengan menggunakan bahan baku rumput laut. Hal ini dengan
pertimbangan perlu adanya sesuatu yang baru untuk menghilangkan kebosanan atau
kejenuhan konsumen di pasar akan rasa dan jenis dodol yang telah ada sebelumnya.
Selain sebagai usaha dengan prospek ke depan yang menjanjikan, usaha ini juga
dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan juga mengoptimalkan pemanfaatan
potensi rumput laut.
B. GAMBARAN PERUSAHAAN
1. Identitas Perusahaan
a. Nama Perusahaan
Nama perusahaan yang direncanakan ini yaitu CV EUCHEUMA.
b. Lokasi
Salah satu hal penting yang turut ambil bagian dalam kemajuan dan
perkembangan suatu perusahaan adalah lokasi berdirinya perusahaan.
Dengan pertimbangan kemudahan transportasi dan posisinya sebagai jalur
utama lalu lintas, maka lokasi perusahaan yang direncanakan berdiri pada
awal tahun 2009 ini didirikan di Jalan Kaliurang KM 5,6 Sleman Yogyakarta
dan dibangun di atas lahan seluas 800 m2.
c. Badan Hukum
Perusahaan ini merupakan badan usaha jenis persekutuan komanditer (CV).
2. Tujuan Berdirinya Perusahaan
CV EUCHEUMA merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri
yang memproduksi dodol yang berbahan baku rumput laut yang memiliki visi,
misi, dan tujuan sebagai berikut :
a. Visi Perusahaan
Memenuhi kebutuhan pasar akan makanan yang berkualitas dan bergizi.
b. Misi Perusahaan
Melakukan inovasi makanan melalui pembuatan dodol dengan bahan
baku rumput laut.
c. Tujuan Perusahaan
3. Produk
CV EUCHEUMA merupakan badan usaha yang menghasilkan produk makanan
ringan berupa dodol yang dibuat dari bahan baku rumput laut. Inovasi baru dari
produk dodol sebelumnya yang terbuat dari bahan baku tepung beras ketan ini
ditujukan untuk semua kalangan baik kalangan menengah ke bawah maupun
kalangan atas. Adapun merk dari produk ini yaitu DORULA.
Sama halnya dengan pembuatan dodol pada umumnya, proses pembuatan dodol
ini meliputi tahap pencucian, perendaman, penghalusan, pemanasan, pencetakan,
pengentalan
dan
pembekuan,
pemotongan,
penjemuran,
dan
terakhir
pengemasan.
Jumlah produk yang dihasilkan tiap harinya yaitu sebanyak 330 kotak dengan
kebutuhan bahan baku sebesar 25 kg dan beroperasi selama 24 hari untuk setiap
bulannya.
4. Perkembangan Saat Ini
Dalam perkembangan zaman yang semakin maju seperti sekarang ini, setiap
manusia dituntut untuk dapat mencari peluang bisnis dan bahkan menciptakan
peluang bisnis yang baru. Dengan pertimbangan inilah perusahaan yang
bergerak di bidang industri dengan memproduksi dodol yang terbuat dari bahan
baku rumput laut ini didirikan, mengingat masih jarang perusahaan yang
memanfaatkan rumput laut sebagai bahan baku pembuatan dodol padahal
teknologi pengolahannya relatif sederhana, tidak memerlukan prosedur dan
peralatan yang rumit.
5. Status Hukum dan Kepemilikan
orang
yang
menyerahkan
modalnya
saja
(anggota
C. ANALISIS INDUSTRI
1. Tren dan Perkembangan Industri
Produk dodol yang berbahan baku rumput laut ini diharapkan mampu memenuhi
tuntutan tren yang berkembang saat ini di mana dituntut adanya suatu inovasi
yang baru yang lain dari yang telah ada sebelumnya. Kecenderungan konsumen
saat
ini
adalah
mengurangi
penggunaan
produk-produk
yang
dapat
membahayakan kesehatan. Dodol yang terbuat dari bahan baku rumput laut ini
merupakan jenis inovasi baru yang memiliki keunggulan dibanding dodol pada
umumnya, antara lain banyak mengandung dietary fiber (serat makanan yang
tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan manusia) yang dapat menyerap air
sehingga mencegah terjadinya penyakit usus di antaranya usus besar, konstipasi,
wasir, mencegah kegemukan, dan menurunkan kadar kolesterol. Selain itu,
nantinya berpotensi menjadi makanan yang rendah kalori. Dengan keunggulankeunggulan yang dimiliki, produk dodol dengan bahan baku rumput laut akan
memiliki prospek pasar yang baik di masa yang akan datang.
2. Lingkungan Persaingan
Produk dodol yang terbuat dari bahan baku rumput laut adalah untuk pertama
kalinya di Indonesia. Sedang yang telah ada sebelumnya adalah dalam bentuk
bahan baku seperti agar, karaginan, dan alginat. Oleh karena itu, jika nantinya
berkembang industri-industri baru yang bergerak dalam bidang yang serupa,
7
maka perusahaan ini telah selangkah lebih maju dan menjadi pioner bagi
berkembangnya industri produk olahan berbahan baku rumput laut.
Akan tetapi, hambatan yang mungkin muncul tersebut dapat diatasi dengan cara:
Meningkatkan kualitas bahan baku, yaitu rumput laut hasil budi daya.
D. TARGET PASAR
1. Gambaran Pasar
Produk olahan rumput laut belum begitu populer di masyarakat. Meskipun dodol
yang terbuat dari bahan baku utama tepung beras ketan telah banyak dikenal dan
diproduksi di berbagai daerah, tetapi produk dodol dengan bahan baku masih
sangat jarang beredar di masyarakat. Dilihat dari segi konsumen, dodol telah
menjadi makanan ringan yang dikonsumsi baik oleh kalangan menengah ke
bawah maupun kalangan atas. Harganya yang relatif murah menjadikan dodol
sebagai santapan yang dapat dikonsumsi semua kalangan.
Adanya kejenuhan dan kebosanan terhadap jenis dodol yang berbahan baku
tepung beras ketan yang telah banyak diproduksi sebelumnya, semakin
mendorong kami untuk mencari inovasi baru dari dodol sehingga tetap diminati
dan digemari oleh masyarakat dengan berbagai keuntungan yang didapat dengan
mengkonsumsi dodol berbahan baku rumput laut tersebut.
2. Ukuran dan Tren Pasar
Lingkup pasar yang kami tuju untuk saat ini yaitu lingkup lokal seperti toko,
pasar tradisional, dan pusat oleh-oleh. Meskipun masih dalam lingkup lokal,
pembentukan brand terhadap produk telah diperhatikan. Di masa yang akan
datang, perusahaan akan mengembangkan usaha sampai ke tingkat nasional
hingga ke tingkat internasional. Hal ini mengingat bahwa makanan dengan
bahan baku rumput laut tidak memiliki efek samping bagi kesehatan dan
permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahunnya. Produk ini merupakan
produk yang inovatif yang dapat mengikuti tren pasar yang sedang berkembang
yang selalu menginginkan munculnya sesuatu yang baru.
9
3. Target konsumen
Target konsumen yang diharapkan dari produk dodol berbahan baku rumput laut
ini yaitu semua kalangan masyarakat baik kalangan menengah ke bawah
maupun kalangan atas dari usia anak-anak, dewasa, hingga orang tua.
4. Kesiapan Pasar
Pengolahan rumput laut menjadi dodol merupakan peluang yang sangat baik
untuk meningkatkan nilai ekonomis dari rumput laut yang sebelumnya hanya
dijadikan bahan baku seperti agar, karaginan, dan alginat. Dengan pengolahan
seperti ini, makanan ringan yang berbahan baku rumput laut menjadi salah satu
jenis makanan yang digemari oleh berbagai lapisan masyarakat dengan berbagai
tingkat usia. Untuk lebih meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap
produk dodol ini, maka perlu adanya promosi kepada pasar sehingga muncul
kesiapan pasar dalam menerima produk baru ini.
5. Peluang Strategis
Bagi konsumen yang gemar terhadap makanan yang memiliki kandungan
rumput laut, produk dodol ini akan menjadi salah satu alternatif makanan ringan
yang dapat mereka konsumsi. Dan bagi konsumen yang menggemari dodol,
tetapi merasa bosan dengan jenis dodol yang berbahan baku tepung beras ketan,
produk dodol ini juga dapat menjadi alternatif untuk menghilangkan kebosanan
terhadap jenis dodol yang telah ada sebelumnya. Peluang strategis dari produk
dodol ini yaitu dapat dikonsumsi oleh semua kalangan dan tingkat usia karena
harganya yang terjangkau dan tidak menimbulkan efek samping yang
membahayakan kesehatan.
10
metode
pemasaran
dan
advertising
yang
dilakukan
untuk
memperkenalkan produk dodol inovasi baru ini kepada konsumen yaitu dengan
cara :
Product (Produk)
Produk dodol ini dikembangkan berdasarkan penelitian terhadap
karakteristik konsumen yang ditargetkan dengan konsep produk
memperhatikan keinginan kosumen.
Price (Harga)
11
Place (Distribusi)
Perusahaan membina kerja sama dan komitmen terhadap para
distributor sehingga produk dapat tiba tepat waktu dan distributor juga
dapat mengetahui keinginan konsumen terhadap produk. Dengan
demikian akan dapat meningkatkan jumlah penjualan produk ini.
Promotion (Promosi)
Promosi yang dilakukan ditempuh dengan melakukan publikasi baik di
media cetak maupun media elektronik serta malakukan promosi
penjualan dengan melakukan rangsangan terhadap konsumen untuk
membeli produk dodol ini misalnya dengan cara memberi secara gratis
kepada pengunjung toko atau minimarket.
2. Tenaga Penjualan
Untuk melakukan penjualan produk dodol yang terbuat dari bahan baku rumput
laut ini, yaitu dengan menggunakan pekerja yang akan memasok produk ke
tempat-tempat pemasaran.
F. OPERASI / PRODUKSI
1. Fasilitas
Alat dan Bahan
Alat
a) Tangki pencuci
Untuk membersihkan kotoran-kotoran yang berupa garam, karang,
jenis rumput laut lain, batang kayu, ranting.
b) Tampah
c) Loyang
Sebagai tempat pengerasan.
d) Meja pengemas
12
2. Proses Produksi
Diagram Alir Proses Pembuatan Dodol Rumput Laut
Rumput laut kering (Eucheuma cottoni)
Dicuci
Santan kelapa
(konsentrasi 25 %),
gula (rasio I : I),
vanili, dan garam
Blender
Pendidihan sampai
minyak santan
keluar
Dimasak
(RL : Air = I : 0,25I)
sampai kalis
Dicetak
Dikentalkan dan
dibekukan
Dipotong
Dijemur 3-4 hari
Tahap pembuatan
Pada waktu yang bersamaan santan dan gula pasir dipanaskan sampai
mendidih. Santan diambil dari satu buah kelapa yang diparut dan diperas
dengan penambahan air sebanyak 25% dari jumlah air yang digunakan,
perbandingan rumput laut dengan gula 1 : 1.
15
Tahap penyimpanan
Produk yang telah dikemas disimpan dalam ruang khusus yang tidak lembab,
bersih, dan tidak terlalu panas. Pengaturan keluar masuk produk dilakukan
berdasarkan sistem first in first out (FIFO). Hal ini bertujuan untuk
menghindari terjadinya produk mencapai waktu kadaluarsa di dalam ruang
penyimpanan.
3. Pasokan dan Distribusi
a. Rumput laut
Rumput laut diperoleh dari pemasok yang telah menjadi langganan.
b. Gula pasir
Gula pasir dibeli di pasar setiap 3 hari sekali.
c. Santan
Santan diperoleh dari kelapa yang dibeli di pasar setiap 3 hari sekali.
d. Garam
Garam dibeli di pasar setiap 1 minggu sekali.
e. Vanili
Vanili dibeli di pasar setiap 3 hari sekali.
f. Pewarna
Pewarna dibeli di pasar setiap 3 hari sekali.
16
Jumlah total dodol rumput laut yang didistribusikan setiap harinya yaitu 330
kotak meliputi distribusi ke toko makanan atau minimarket, pasar tradisional,
dan pusat oleh-oleh di Yogyakarta dengan pembagian sebagai berikut :
Kawasan yang menjadi tempat distribusi dodol rumput laut ini meliputi :
4. Pengembangan Produk
Untuk mengikuti tren pasar yang sedang berkembang, perusahaan akan
melakukan pengembangan produk. Pengembangan produk dari dodol berbahan
baku rumput laut ini dilakukan dengan memberi warna dan bentuk yang berbeda
dalam tiap kotak. Untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap
pengembangan produk yang dilakukan, maka dilakukan pengujian dengan cara
membagikan kuesioner kepada 5 konsumen pada masing-masing tempat
penjualan produk. Skala yang digunakan pada pengujian ini yaitu :
S untuk suka
17
Dari hasil pengujian tersebut kemudian akan dilakukan evaluasi untuk dapat
menentukan kelanjutan dari pengembangan produk yang dilakukan.
5. Kontrol Keuangan
Dalam rangka melakukan pengontrolan dan pengendalian keuangan, maka
dilakukan pengecekan kesesuaian antara pengeluaran produksi dengan anggaran
belanja perusahaan. Apabila dalam satu periode produksi pengeluaran produksi
memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan anggaran belanja yang
telah ditetapkan perusahaan, maka akan dilakukan evaluasi terhadap
pengeluaran yang telah dilakukan tersebut untuk kemudian dilakukan
pengambilan keputusan kaitannya dengan pengeluaran produksi yang berlebih
tersebut agar sebanding dengan anggaran yang telah ditetapkan perusahaan.
6. Lain-lain
Jalannya proses produksi suatu perusahaan juga ditentukan oleh keadaan
lingkungan kerja. Pengelolaan yang baik terhadap lingkungan kerja akan
membantu kelancaran jalannya proses produksi. Pengelolaan tersebut antara lain
dilakukan dengan cara menjaga sistem aerasi yang baik, sumber cahaya yang
cukup, dan menjaga kebersihan lingkungan kerja dengan memperhatikan sistem
pembuangan limbah baik limbah padat maupun limbah cair. Selain
memperhatikan keadaan lingkungan kerja, keselamatan dan kesehatan kerja juga
perlu diperhatikan. Oleh karena itu, sebelum melakukan tugas dan tanggung
jawabnya, seluruh pekerja wajib mencuci tangan dan menggunakan alat
pelindung diri seperti penutup kepala dan alas kaki yang tertutup. Dengan
demikian dapat mencegah kontaminasi dari pekerja ke produk. Dari pihak
pekerja pun dituntut untuk selalu memiliki konsentrasi, kehati-hatian, dan
kewaspadaan dalam bekerja sehingga dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang
terjadi dalam lingkungan kerja.
18
MANAJER
R&D
MANAJER
PEMASARAN
MANAJER
KEUANGAN
MANAJER
PRODUKSI
STAFF
No
1
2
3
4
Divisi
R&D
Pemasaran
Keuangan
Produksi
Jumlah pekerja
1
3
1
3
20
21
3. Sasaran Pencapaian
Dalam dua tahun masa produksi, sasaran yang ingin perusahaan capai yaitu :
4. Analisis Resiko
Resiko yang mungkin terjadi pada produk dodol yang terbuat dari bahan baku
rumput laut ini, antara lain :
Kualitas bahan baku rumput laut yang sering fluktuatif. Oleh karena itu
perlu dilakukan peningkatan kualitas bahan baku, yaitu dengan
menggunakan rumput laut hasil budi daya.
22
I. ANALISIS KEUANGAN
Investasi Tetap
NO.
JENIS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Tangki pencuci
Tampah
Loyang
Meja pengemas
Blender
Tempering
Kompor gas
Timbangan
Wajan
Ruang pengolahan
Bangunan
Total
Biaya Produksi
UMUR
NILAI INVESTASI
(TAHUN)
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
(RP)
1.200.000,00
200.000,00
225.000,00
250.000,00
200.000,00
250.000,00
200.000,00
150.000,00
350.000,00
5.000.000,00
7.000.000,00
15.025.000,00
NO.
BIAYA
Biaya Tetap
1
Direktur (1 x Rp 40.000,00)
2
Manajer (4 x Rp 25.000,00)
3
Tenaga kerja (8 x Rp 10.000,00)
4
Listrik dan air
5
Iklan
JUMLAH (RP)
40.000,00
100.000,00
80.000,00
20.000,00
100.000,00
340.000,00
Biaya Variabel
23
1
2
3
4
5
6
Bahan baku
Stiker
Kemasan
Gula pasir
Pewarna
Vanili
112.500,00
165.000,00
82.500,00
420.000,00
12.500,00
2.000,00
794.500,00
1.134.500,00
Total
1. Asumsi yang Digunakan
Produk dodol berbahan baku rumput laut habis terjual dalam sekali produksi
yaitu sebanyak 330 kotak per hari.
= 330 kotak/hari
= 7.920 kotak/bulan
= 95.040 kotak/tahun
Biaya Penyusutan
(A/P,10%,5) = 0,264
Penyusutan per tahun = 0,264 x Rp 15.025.000,00
= Rp 3.966.600,00
Total Cost
2.
Biaya penyusutan
= Rp
3.966.600,00
Biaya produksi
= Rp 326.736.000,00 +
Total cost
= Rp 330.702.600,00
24
Rp 330.702.600,00
95.040
= Rp 3479,61
Harga jual
= Rp 4000,00
= Rp 380.160.000,00
= Rp 326.736.000,00 _
= Rp 53.424.000,00
Dengan kenaikan tingkat produksi sebesar 10% per tahun, maka didapatkan
Proyeksi Laba Rugi perusahaan, sebagai berikut :
25
Pendapatan
(Rp)
Biaya Variabel
(Rp)
Biaya Tetap
97.920.000,00
97.920.000,00
97.920.000,00
97.920.000,00
(Rp)
Laba Kotor
53.424.000,00
68.558.400,00
85.206.240,00
103.518.864,00 123.662.750
(Rp)
Pajak Pendapatan 16.027.200,00
20.567.520,00
25.561.827,00
31.055.659,20
37.098.825,
(Rp)
Laba Bersih (Ci)
47.990.880,00
59.644.368,00
72.463.204,80
86.563.925,
37.424.000,00
97.920.000,
(Rp)
5. Proyeksi Cash Flow
No.
1
Keterangan
Cash in flow
a. Ci
b. Penyusutan
Total
Cash out flow
a. Angsuran
Tahun 1
Tahun 4
Tahu
37.424.000,00
3.966.600,00
47.990.880,00
3.966.600,00
59.644.368,00
3.966.600,00
72.463.204,80
3.966.600,00
86.5
3.96
41.390.600,00
41.390.600,00
51.957.480,00
51.957.480,00
63.610.968,00
63.610.968,00
76.429.804,80
76.429.804,80
90.5
90.5
pokok
pinjaman
b. Investasi
Total
Net cash flow
Akumulasi
cash flow
6. Analisis Break Even
Biaya Variabel per 95.040 kotak
= Rp 228.816.000,00
= Rp 2.407,58/kotak
= Rp 112.945.000,00
Perhitungan BEP
BEP terjadi bila laba = 0
26
Penjualan
Rp 4.000,00 x N
Rp 1.592,42 x N
= Rp 112.945.000,00
= 70.926,64 kotak/tahun
70.927 kotak/tahun
Jadi perusahaan akan mengalami balik modal ketika penjualan dodol telah
mencapai 70.927 kotak/tahun.
J. SIMPULAN
Dari hasil analisis keuangan yang telah dilakukan di atas, maka usaha yang
dilakukan perusahaan dodol berbahan baku rumput laut ini layak untuk dijalankan
dan layak untuk mendapat investasi.
Kantor
Show room
Gudang
Ruang
penampungan
limbah
cair
Ruang
penampungan
limbah padat
Ruang
pencucian dan
perendaman
Ruang
pemotongan
27
Ruang
penyimpanan
Ruang
pemasakan
28