Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir merupakan suatu
keadaan yang fisiologis namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan
keadaan tersebut dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat
menyebabkan kematian (Prawirohardjo,S; 2009 : 89. Mortalitas dan
morbiditas pada ibu dalam masa kehamilan, bersalin, dan nifas adalah
masalah besar di negara berkembang. Menurut WHO, Kematian maternal
ialah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah
berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan
dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan. Sebab-sebab
kematian ini dapat dibagi dalam 2 golongan yakni yang langsung disebabkan
oleh komplikasi-komplikasi kehamilan,persalinan, dan nifas serta sebabsebab lain seperti penyakit jantung, kanker dan sebagainya

( associated

causes) (Prawirohardjo .S, 2009: 7).


Continuity of care adalah asuhan kebidanan yang penerapan fungsi,
kegiatan, dan tanggungjawab bidan dalam pelayanan yang di berikan kepada
klien yang memiliki butuhan dan atau masalah kebidanan (kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir, neonatus, keluarga berencana, kesehatan
reproduksi
berkelanjutan

wanita,

dan

untuk

pelayanan
mendapatkan

kesehatan

masyarakat)

pelayanan

dari

secara
seorang

professional.Tujuannya agar bidan nantinya akan mampu melakukan

pendekatan langsung kepada pasien dari awal bertemu pasien pada saat hamil
sampai dengan pelayanan KB awal. Manfaat yang di dapat
Angka kematian Ibu di Kabupaten Boyolali pada tahun 2014 sejumlah
14 orang, dengan rincian kematian pada ibu hamil sebanyak 2 orang, ibu
bersalin 3 orang, ibu nifas 9 orang. Hal tersebut disebabkan karena adanya
beberapa penyakit penyerta selama kehamilan seperti penyakit jantung,
penyakit ginjal, PEB (Pre Eklamsi Berat), perdarahan dan infeksi nifas.
Angka ini turun dibandingkan pada tahun 2012 yang mencapai 15 orang.
Dan AKB Kabupaten Boyolali tahun 2014 adalah 85 bayi. Hal tersebut terjadi
karena beberapa hal diantaranya IUFD, BBLR, kelainan bawaan, prematuritas
(Dinkes Boyolali, 2014).
Berdasarkan data Puskesmas Ampel I tahun 2014 Angka Kematian
Ibu (AKI) 1 orang, jumlah ibu hamil 808 orang, hamil K1 (100 %)
K4( 96,9%) 3,1 % tidak lakukan kunjungan antenatal lengkap karena
pengetahuan ibu yang rendah dan hanya lulusan SD dan tidak sekolah ,
Bersalin di Nakes (100 %), Nifas Di Nakes (97,2%) 2.8 % kurangnya
pengetahuan tentang tanda bahaya nifas dan bila belum parah tidak akan
diperiksakan ke tenaga kesehatan, Vit. A Nifas (100%), Fe 1 30 (100%), Fe 3
60 (96,91%), ibu hamil resti (98%) karena banyak ibu hamil yang umurnya <
20 tahun, riwayat pre eklamsi, abortus, hipertensi, persalian premature.
Jumlah Balita (768 Anak) dan jumlah anak yang diberi Vit A (100%), Jumlah
ibu KB IUD (7%) 93 % ibu takut menggunakan IUD karena rahimnya akan
dimasukkan alat dan menggaggu saat hubungan seksual, MOP( 0,8%) 99.2 %
pria tidak mau MOP karena dapat pria beranggapan jika KB akan

menurunkan staminanya, MOW (4,4%) 95.6 % wanita takut MOW


disebabkan karena ketidaksiapan mereka untuk tidak mempunyai aknak lagi,
takut dengan operasi. Implan (38%) 72 % wanita beranggapan bahwa KB
susuk dapat berpindah tempat dan ragu bahwa implant dapat menunda
kehamilan, Kondom (0,3%), Suntik( 48,3%), Pil (1,2%).
Berdasarkan data wilayah Gladaksari tahun 2014 Angka kematian ibu
tidak ada, ibu hamil beresiko 70% karena kehamilan < 20 tahun, riwayat pre
eklamsia, Hb rendah, riwayat SC, abortus, dan kehamilan usia > 35 tahun.
hamil K1 (100%), K4 ( 80%), Fe 1 30 (100%), Fe 3 60 (92,5%), Bersalin di
Nakes (100 %), Nifas Di Nakes (98 %), Vit. A Nifas (100%), jumlah anak
yang diberi Vit A (100%), KN 1 (100%), KN 2 ( 60%) 40 % bidan kurang
memperhatikan daerah binaannya, menganggap bahwa neonatusnya normal.
Peran bidan sangatlah penting untuk menurukan angka kematian ibu
dan angka kematian bayi. Metode Continuity of care bermanfaat untuk
menerapkan pendekatan asuhan kebidanan yang berfokus pada perempuaan
berasarkan kemitraan ( woman - cantered care ) dengan perempuan dan
keluarganya. Merencanakan

rujukan kasus resiko tinggi kehamilan,

persalinan, dan nifas. Menilai dan menggunakan pengetahuan mengenai


faktor-faktor fisiologis, psikologis dan patologis yang mempengaruhi
kesehatan ibu dan bayinya secara mendalam.Mengenali dan merespon situasi
emergensi secara cepat, mengambil inisiatif keterlibatan profesi lain yang
diperlukan.
Di daerah Gladaksari sebagian besar ibu hamil umurnya kurang dari
20 tahun, banyak ibu hamil yang berpendidikan SD dan SMP memerlukan

pengetahuan tentang kehamilan, dan masih terdapat ibu hamil yang susah
untuk memeriksakan kehamilannya ketenaga kesehatan. Dalam hal ini bidan
bersedia membimbing penulis di lahan praktik untuk menyelesaikan studi
kasus terhadap Ny. G untuk menyelesaikan tugas akhirnya. Dan pasien juga
menyetujui untuk diberikan asuhan berkesinambungan selama kehamilan
sampai dengan KB. Dari latar belakang diatas maka penulis tertarik
mengambil asuhan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatal dan
kunjungan awal KB pada Ny. G di Desa Ledoksari, Gladaksari, Ampel,
Boyolali.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan uraian diatas pada latar belakang masalah,maka dapat
dibuat suatu identifikasi masalah sebagai berikut : bagaimana asuhan
kebidanan pada Ny. G dalam masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir,
nifas, neonatal dan kunjungan awal KB secara komprehensif ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada Ny. G dalam
masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, neonatal dan
kunjungan

awal

KB

secara

komprehensif

melalui

pendekatan

managemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan mahasiswa mampu :
a. Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif kepada Ny. G
selama kehamilan.
b. Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif kepada Ny. G
selama persalinan

c. Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif kepada Ny. G


selama nifas.
d. Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif kepada bayi
baru lahir Ny. G
e. Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif kepada bayi
neonates Ny. G
f. Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada kunjungan
awal keluarga berencana kepada Ny G
g. Mampu mengevaluasi kesenjangan antara teori dan praktik
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Penulis
Penulis lebih mengerti bagaimana melakukan asuhan kebidanan dengan
menggunakan metode SOAP dan menambah wawasan dan dapat
mengetahui segala bentuk kesenjangan antara teori dan praktek lapangan.
2.

Bagi Institusi Pendidikan


Dapat digunakan sebagai salah satu bahan referensi terhadap

pembelajaran mata kuliah asuhan kebidanan di Institusi pendididikan.


3. Bagi Profesi
Penulisan Asuhan Kebidanan ini diharapkan dapat memberi masukan
untuk tetap melayani dan menyelamatkan kehidupan ibu dan bayi,
memberikan

pelayanan

kebidanan

secara

professional

melalui

peningkatan kemampuan analitik dan sesuai standar profesi.


4. Bagi BPM
Dengan menerapkan Asuhan Kebidanan menggunakan metode SOAP
5.

dapat memfokuskan tindakan ataupun masalah dengan tepat.


Bagi Pasien
Penulisan Asuhan Kebidanan ini dapat menjadikan kepercayaan pasien
terhadap kompetensi bidan, sehingga dapat menjadikan semua ibu hamil
melahirkan dengan aman

dan nyaman, bayi sehat, nifas sehat serta

terbentuk keluarga kecil bahagia dengan KB dini.


E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir terdiri dari 5 Bab, yaitu :


Bab I
: Pendahuluan
Bab II
: Laporan Kasus
Bab III : Tinjauan Kasus
Bab IV : Pembahasan
Bab V
: Simpulan Dan Saran

Anda mungkin juga menyukai