Anda di halaman 1dari 8

Jenis tanah di Banyuwangi berdasarkan struktur geologinya

terdapat berbagai susunan. Berikut adalah data mengenai struktur


geologi kabupaten banyuwangi.
Tabel 3.
Keadaan jenis tanah kabupaten banyuwangi
No

Jenis tanah

Luas

Regosol

138.490,87 Ha

Lithosol

39.031,88 Ha

Lathosol

14.109,30 Ha

Podsolik

348.684,75 Ha

Gambut

37.433,70 Ha

Berdasarkan table diatas dapat dikatakan luas wilayah dengan


jenis tanah tertinggi yaitu 348.684,75 Ha
Kota Banyuwangi mempunyai 4 (empat) jenis tanah, yaitu: Komplek Brown Forest Soil, Litosol dan
Mediteran; tanah jenis ini sesuai untuk jenis tanaman semusim. Wilayah yang mempunyai jenis tanah ini
adalah sebagian kelurahan Pakis, Sobo, Kertosari, Karangrejo, Kepatihan dan Kampung Mandar
(kecamatan Banyuwangi).
Asossiasi Aluvial Kelabu dan Aluvial Coklat Kekelabuan; yaitu jenis tanah yang cocok untuk tanaman
semusim. Wilayah yang memiliki jenis tanah tersebut adalah Klatak (kecamatan Kalipuro), sebagian
kelurahan Pakis, Sobo, Kertosari, Karangrejo, Kepatihan, Kampung Melayu, termasuk pula seluruh
Temenggungan, Lateng dan Tukang Kayu (Kecamatan Banyuwangi).
Assosiasi Latosol Coklat dan Regosol Kelabu; tanah jenis ini sesuai untuk jenis tanaman semusim dan
kebun buah-buahan. Wilayah yang mempunyai jenis tanah ini adalah kelurahan sebagian kelurahan
Bakungan dan Banjarsari (kecamatan Glagah), sebagaian kelurahan Sumbersari, Kebalen, Sobo,
Penganjuran, Tamanbaru, Panderejo, Singonegaran, Pengantigan, dan Singotrunan (Kecamatan

Banyuwangi), kelurahan Kalipuro dan sebagian kelurahan Klatak (Kecamatan Kalipuro) serta kelurahan
Boyolangu, Mojopanggung, Penataban dan Giri (Kecamatan Giri).
Latosol Coklat Kemerahan; yaitu jenis tanah yang cocok untuk tanaman Argoforestry. Wilayah yang
memiliki jenis tanah tersebut adalah sebagian kelurahan Bakungan dan Banjarsari.

Tabel 2.
Data geologi kabupaten Banyuwangi
No

Struktur geologi

Luas

Aluvium

134.525,00 Ha

Hasil gunung api kwarter muda

170.310, 50 Ha

Hasil gunung api kwarter tua

59.283,00 Ha

Andesit

47.417,75 Ha

Miosen falses semen

89.536,25 Ha

Miosen falses gamping

77.536,50 Ha

Wilayah dengan luas 578.250 Ha atau 5.782,50 Km 2 ini memiliki


dataran tinggi ijen dengan puncaknya Gunung Raung dengan
ketinggian 3.282 m dan gunung merapi dengan ketinggian 2800 m.
Bagian selatan terdapat perkebunan, peninggalan zaman belanda yang
berperan penting dalam mempengaruhi keadaan cuaca di wilayah
Banyuwangi. Berikut ini adalah pemanfaatan lahan kering yang ada di
Banyuwangi.

Tabel 1.
data penggunaan lahan wilayah Banyuwangi
No

Penggunaan lahan

Luas

Hutan

183.396,42 Ha

Hutan lindung

38.103,56 Ha

Hutan produksi

79.851,53 Ha

Hutan konservasi

65.439,25 Ha

Hutan kritis

0,00 Ha

Persawahan

Sawah irigasi

66.675,00 Ha

Sawah tadah hujan

0,00 Ha

66.675,00 Ha

Lahan kering

225.382,09 Ha

Perkebunan

81.805, 31 Ha

Pemukiman

125.240,95 Ha

Tanah rusak

338.00 Ha

Dan lain-lain

102.796,57 Ha

Sarana Peribadatan adalah sarana kehidupan untuk mengisi kebutuhan rohani yang
perlu disediakan di sekitar lingkungan perumahan. Sarana Peribadatan yang ada di
Kecamatan Kutoarjo terdiri dari masjid, mushola, gereja, vihara, dan Pura. Berikut
merupakan diagaram sarana peribadatan yang ada di Kabupaten Banyuwangi;

600
500
400
300
200
100
0

Masjid

Mushala

Gereja Protestan

Gereja Katolik

Vihara

Pura

Grafik III.
Grafik Kebutuhan Ruang Sarana Peribadatan di Kabupaten

Banyuwangi tahun 2015

Sarana Perdagangan dan Niaga adalah sarana tukar menukar barang atau jasa
atau keduanya yang berdasarkan kesepakatan bersama bukan pemaksaaan.
Sarana perdagangan dan niaga yang ada di Kecamatan Kutoarjo terdiri dari;
Lumbung desa, BKD, BPR, Bank Umum, KUD. Sarana perdagangan dan niaga
yang ada di Kabupaten Banyuwangi Berikut merupakan diagaram sarana
Perdagangan yang ada di Kabupaten Banyuwangi;

4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0

Pasar

Toko

Grafik III.
Grafik Kebutuhan Ruang Sarana Perdagangan di Kabupaten

Banyuwangi tahun 2015


3.3 Analisis Sarana Ekonomi (Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Banyuwangi
2011-2015

Sarana Perdagangan berfungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat,


memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat
ekonomi masyarakat sekaligus untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk.
Dasar penyediaan sarana ini adalah didasarkan jumlah penduduk yang dilayani oleh
sarana tersebut.
Dasar penyediaan ini juga akan mempertimbangkan pendekatan desain
keruangan unit-unit atau kelompok lingkungan yang ada. Tentunya hal ini dapat
terkait dengan bentukan grup bangunan/blok yang nantinya terbentuk sesuai
konteks lingkungannya. Sedangkan penempatan penyediaan fasilitas ini akan
mempertimbangkan jangkauan radius area layanan terkait dengan kebutuhan dasar
sarana yang harus dipenuhi untuk melayani pada area tertentu.
Penyediaan sarana perdagangan dalam upaya meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat untuk pencegahan dan perlindungan masyarakat terhadap
penyakit untuk dapat dirawat secara medis.
Cara Menghitung Standar Sarana Perdagangan

Menghitung

jumlah

standar

sarana

Perdagangan

Jumlah Standar Toko

Jumlah Standar Pasar

adalah

sebagai

berikut

Jumlah Penduduk
Standar Minimum (6000)
Jumlah Penduduk
Standar Minimum

(30.000)

Selain menghitung jumlah standar sarana kesehatan yang dibutuhkan, perlu


juga dihitung proyeksi sarana kesehatan untuk 5 tahun dan 10 tahun mendatang
dengan cara :
Menghitung Proyeksi Puskesmas Pembantu dan Posyandu :
Proyeksi Toko
=
Pembantu (5 tahun)

Proyeksi Pasar (5 tahun) =


Tahun

Proyeksi Jumlah Penduduk 5 Tahun


Standar Minimum (6000)

Proyeksi Jumlah Penduduk 5

Dilakukan analisis proyeksi sarana Perdagangan di Kabupaten


Banyuwangi yang meliputi Toko dan Pasar dengan cara perhitungan standar
sarana kesehatan yangs sesuai dengan SNI 03-1733-2004 tentang Tata cara
perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan . Setelah itu di lakukan
analisis untuk tahun 2020, 2025, 2030, dan 2035 yang hasilnya tidak jauh
beda disetiap tahunnya. Berikut adalah tabel Kebutuhan Ruang sarana
kesehatan di Kabupaten Banyuwangi :
Tabel III.
Tabel Kebutuhan Ruang Sarana Perdagangan di Kabupaten
Banyuwangi tahun 2020, 2025, 2030, dan 2035

Tahun

Pasar

Toko

2020

34

268

2025

53

275

2030

54

280

2035

55

270

Sumber : Analisis Kelompok 8 MKP, 2016

300

280

275

268

270

250
200
150
100

54

53

55

50
0

2020
34

2025

2030

Pasar

2035

Toko

Grafik III.
Grafik Kebutuhan Ruang Sarana Kesehatan di Kabupaten Banyuwangi

tahun 2020, 2025, 2030, dan 2035


Berdasarkan grafik diatas dapat dikatakan proyeksi sarana
perdagangan setiap 5 tahun sekali meningkat tetapi tidak terlalu
signifikan, sarana pasar dari tahun 2020-2035 meningkat sebanyak 21 unit
sedangkan Toko dari tahun 2020-2030 meningkat 12 unit tetapi tahun
2035 menurun 10 unit.

Anda mungkin juga menyukai