PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kabupaten Cilacap merupakan daerah terluas di Jawa Tengah, dengan
cilacap
memiliki
24
kecamatan
tadinya
memiliki
kecamatan Cilacap barat tetapi kini cilacap barat akan melakukan pemekaran
kecamatan
menjadi
Kabupaten
Cilacap
Barat
dengan
tujuan
agar
bahwa
cilacap
barat
harus
melakukan
pemekaran
menjadi
1.2
Tujuan
1.3
Rumusan Masalah
aspek
sudah
mempuni
untuk
1.4
Kabupaten Cilacap?
4. Apa dampak dari pemekaran wilayah Cilacap barat ?
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup terbagi atas ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup
pemekaran
wilayah.
Provinsi
Jawa
Tengah
Luas
wilayahnya 32.548 km, atau sekitar 28,94% dari luas pulau Jawa.
Provinsi Jawa Tengah juga meliputi Pulau Nusakambangan di sebelah
selatan (dekat dengan perbatasan Jawa Barat), serta Kepulauan
Karimun Jawa di Laut Jawa. Provinsi ini ada pula suku bangsa lain
yang memiliki budaya yang berbeda dengan suku Jawa seperti suku
Sunda di daerah perbatasan dengan Jawa Barat. Selain ada pula
warga Tionghoa-Indonesia, Arab-Indonesia dan India-Indonesia yang
tersebar di seluruh provinsi ini. Berikut batas Administrasinya :
Sebelah Utara
: Laut Jawa
Sebelah Selatan : Samudera Hindia dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Sebelah Barat : Provinsi Jawa Barat
Sebelah Timur : Provinsi Jawa Timur
b. Ruang Lingkup Wilayah Mikro
Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten terluas se Jawa Tengah
Cilacap merupakan kabupaten di provinsi Jawa Tengah dengan luas
wilayahnya sekitar 6,2% dari total wilayah Jawa Tengah. Begitu
luasnya sehingga kabupaten ini memiliki dua kode telepon yaitu
0282 dan 0280. Sebagian penduduk Kabupaten Cilacap bertutur
dalam bahasa Sunda, terutama di kecamatan-kecamatan yang
berbatasan dengan Jawa Barat, seperti Dayeuhluhur, Wanareja,
Kedungreja, Patimuan, Majenang, Cimanggu, dan Karangpucung,
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika Penulisan dari laporan ini terdiri dari lima bab yang terdiri
dari pendahuluan,kajian teori,gambaran umum, analisis kelayakan
pemekaran wilayah dan Penutup. Sistematika dari laporan ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan Latar belakang,tujuan,rumusan masalah,ruang lingkup
dan sistematika pembahasan.
BAB II KAJIAN TEORI
Bab ini berisikan pengertian dari pemekaran wilayah, fungsi pemekaran
wilayah,akibat pemekaran wilayah sebab terjadinya pemekaran wilayah
serta manfaat pemekaran disuatu wilayah
BAB III GAMBARAN UMUM
Berisi tentang profil wilayah studi data-data monografi serta data-data
yang terdapat di PP no. 78 2007.
BAB IV ANALISIS
Berisikan tentang pengolahan data serta dianalisis kelayakan wilayah
tersebut untuk pemekaran kabupaten.
BAB V PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan terhadap laporan ini dan hasil dari analisis
serta daftar pustaka.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1
Pemekaran Daerah
merupakan satu kesatuan yang utuh menjadi beberapa bagian yang berdiri
sendiri. (Poerwadaminta, 2005). Pemecahan daerah adalah pemecahan
daerah kabupaten/kota atau wilayah provinsi untuk menjadi dua atau lebih
daerah yang baru (UU Tahun 2014 No Pasal 33 ayat 1).
Sebagaimana
kita
ketahui
bahwa
kriteria
persyaratan
pembentukan/pemekaran
teknis
daerah
meliputi
persyaratan
dan
rekomendasi;
dan
berdasarkan
rekomendasi
tersebut
d. sosial politik;
e. kependudukan;
f. luas daerah;
g. pertahanan;
h. keamanan;
i. dan faktor lain yang menunjang otonomi daerah
1.2.1 Prasyarat Pemekaran Daerah
Pemekaran wilayah di Indonesia sebelum tahun 1999 berdasarkan
UU No. 5 Tahun 1974, ditentukan oleh pemerintah pusat dengan tahap
persiapan yang cukup lama. Tahapan persiapan tersebut menyangkut
penyiapan infrastruktur pemerintahan, aparatur pemerintah daerah hingga
terbangunnya fasilitas-fasilitas umum. Munculnya wilayah pertumbuhan
ekonomi, pemukiman maupun dinamisnya kehidupan sosial politik menjadi
penilaian sebelum daerah tersebut ditetapkan menjadi daerah otonom.
Kewenangan
pemerintah
pusat
yang
tinggi
justru
tidak
banyak
sosial-politik,
jumlah
penduduk,
luas
daerah,
dan
memiliki
rasio
Pendapatan
Daerah
Sendiri
terhadap
daerah
baru
seiring
dengan
semakin
menguatnya
juga
perekonomian,
berdampak
baik
melalui
terhadap
belanja
meningkatkanya
langsung
pegawai
aktivitas
maupun
Pada
level
nasional,
munculnya
wilayah
baru
akan
ini
semakin
kuat
mengingat
daerah-daerah
pemekaran
tajam,
beberapa
hasil
pemekaran
daerah
tidak
10.000.
9.
dokter,
perawat,
dan
mantri
kesehatan
dibagi
jumlah
pekerja
yang
berpendidikan
minimal
S-1
terhadap
tahun
dikali
100.
19. Rasio Pegawai Negeri Sipil terhadap 10.000 penduduk:
Jumlah PNS Gol I/II/III/IV dibagi jumlah penduduk dikalikan 10.000.
20. Jumlah Pendapatan Daerah Sendiri (PDS):
Seluruh penerimaan daerah yang berasal dari pendapatan asli daerah,
bagi hasil pajak, bagi hasil sumber daya alam dan penerimaan dari
bagi hasil provinsi (untuk pembentukan kabupaten/kota).
gedung
yang
digunakan
untuk
pertemuan
masyarakat
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Profil Kabupaten Cilacap
Profil Kabupaten Cilacap yaitu keaadan atau kondisi kabupaten cilacap
yang terdiri dari fisik maupun non fisik.
3.1.1 Aspek Fisik
Aspek fisik dari Kabupaten Cilacap meliputi keadaan geografis, keadaan
alam, dan keadaan cuaca dan iklim.
a. Letak Geografis
Kabupaten Cilacap terletak di bagian Barat dan Selatan Provinsi
Jawa Tengah dan memiliki wilayah terluas di provinsi tersebut, yaitu
sekitar 225.360,840 Ha (termasuk Pulau Nusakambangan yang
luasnya 12.080,000 Ha). Secara geografis Kabupaten Cilacap berada
di antara 1080430-10903030 BT dan 7030-704520 LS.
Secara administratif, wilayah Kabupaten Cilacap terdiri dari 24
wilayah kecamatan dan desa serta 15 kelurahan. Wilayah terluas
adalah
kecamatan
Wanareja
(19.063
ha)
dan
terkecil
adalah
c. Jenis Tanah
Jenis-jenis tanah di Kabupaten Cilacap antara lain alluvial (untuk
lahan pertanian dan pemukiman), gley humus (pertanian), litosol,
mediteran (tanah yang subur, cocok untuk pertanian perkebunan
dan hutan), rendzina, regosol, grumosol, latosol, (biasanya untuk
lahan pertanian) dan podzolik (tanah pertanian dan perkebunan).
Luas wilayah Kabupaten Cilacap meliputi areal 225.360,84 hektar,
termasuk Pulau Nusakambangan seluas 12.080.000 Ha.
d. Tata Guna Lahan
Penggunaan
lahan
terbesar
adalah
untuk
sawah
sebesar
Cilacap
mempunyai
iklim tropis
dengan
musim
Cilacap
dengan
12
kecamatan
memiliki
jumlah
b. Perekonomian
Struktur
perekonomian
yang
merupakan
sektor
unggulan
di
Majenang,
Kecamatan
Cimanggu,
Kecamatan
Bantarsari,
Kecamatan
Kawunganten,
Kecamatan
Kecamatan
Karangpucung,
Kecamatan
Kedungreja,
baik
dari
segi
keamanan,
lingkungan,
sosial,
dan
sebagainya..
e. Sektor Bangunan
Sektor Bangunan terdapat pada Kecamatan Adipala, Kecamatan
Maos, Kecamatan Sampang, Kecamatan Binangun, Kecamatan
Cilacap Tengah, dan Kecamatan Cilacap Utara.
Kecamatan
Gandrungmangu,
Kecamatan
Sampang,
Kecamatan Kroya.
g. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi
Sektor Pengangkutan dan Komunikasi terdapat pada Kecamatan
Sidareja, Kecamatan Patimuan, Kecamatan Kesugihan, Kecamatan
Adipala,
Kecamatan
Sampang,
Kecamatan
Kroya,
Kecamatan
Kecamatan
Kedungreja,
Kecamatan
Patimuan,
Jasa
jasa
terdapat
pada
Kecamatan
Karangpucung,
Kecamatan
Kroya,
Kecamatan
Binangun,
Kecamatan
Kesugihan
Adipala
Maos
Sampang
Kroya
Binangun
Nusawungu
Kampunglaut
Cilacap Selatan
Cilacap Tengah
Cilacap Utara
Dayeuhluhur
Sumber : www.Cilcap.go.id
Tabel
diatas
merupakan
nama
24 kecamatan
yang
terdapat
di
Gambar 3.2
Peta Administrasi Jawa Tengah
Dalam peta diatas dapat diketahui posisi Kabupaten Cilacap yang lebih
dekat perbatasannya ke Provinsi Jawa Barat dari pada Provinsi Jawa Tengah.
Sementara untuk kecamatan yang jauh dari pusat Kabupaten Cilacap mereka
lebih dekat menjangkau pelayanannya ke daerah perbatasan yaitu Jawa Barat.
Dari PP no. 78 tahun 2011 untuk menganalisis kelayakan suatu wilayah
melakukan pemekaran terdiri dari 32 data Kabupaten Cilcap tersebut serta data
Provinsi, sebelum memaparkan data data Kabupaten Cilacap untuk uji mampu
atau tidak melakukan pemekaran terlebih dahulu melihat peta Kabupaten Cilacap
sebagai berikut dengan batas kecamatnnya.
Gambar 3.3
Peta Administrasi Kabupaten Cilacap
lebih
dekat
Dayeuhleluhu,Kecamatan
ke
daerah
Jawa
Bat
yaitu
ada
Kecamatan
terkadang
memberikan
dampak
yang
kurang
baik
kaerah
BAB IV
ANALISIS PERHITUNGAN PEMEKARAN WILAYAH
4.1
Analisis Kependudukan
berada
di
suatu
daerah.
Kabupaten
Cilacap
memiliki
10
KECAMATAN
Gandrungmang
u
Kedungreja
Cimanggu
Wanareja
Kampung Laut
Sidareja
Karang Pucung
Dayeuhluhur
Patimuan
Majenang
Jumlah
Penduduk
SKOR
105426
97237
97237
97660
97237
97237
97237
49667
46223
127769
1
1
4
3
2
1
1
1
1
5
Kepadatan
Penduduk
SKOR
Gandrungma
ngu
2.880019669
Kedungreja
6.413841437
Cimanggu
12.80860434
Wanareja
34.05160391
Kampung Laut
54.83648069
Sidareja
51.6287953
Karang Pucung
37.03111909
Dayeuhluhur
43.26393728
Patimuan
48.70706006
Majenang
77.03833333
KECAMATAN
Berdasarkan
perhitungan
skoring
Kepadatan
Penduduk
PDRB NON
MIGAS
264.4636192
206.7189882
200.1365211
154.9736228
118.4538033
143.5577941
244.5857884
155.6477884
304.7239415
327.4284231
SKOR
3
1
1
1
1
1
2
1
4
5
KECAMATAN
Sidareja
Karang Pucung
Kedungreja
Wanareja
Majenang
PDRB non
migas atas
dasar harga
konstan
35181674
11892478
11892478
11892478
11892478
94.88524623
11892478
32.07410493
11892478
32.07410493
11892478
32.07410493
11892478
32.07410493
32.07410493
32.07410493
32.07410493
32.07410493
32.07410493
SKOR
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Kotribusi PDRB non migas merupakan hasil dari PDRB atas harga
berlaku Kabupaten Cilacap dibagi dengan PDRB atas harga
berlaku non migas Provinsi.
KECAMATAN
Sidareja
Karang Pucung
Kedungreja
Wanareja
Majenang
Gandrungma
ngu
Kampung Laut
Cimanggu
Dayeuhluhur
Patimuan
PDRB non
migas atas
dasar harga
berlaku
15134724
15134724
15134724
15134724
15134724
638,236,000.00
638,236,000.00
638,236,000.00
638,236,000.00
638,236,000.00
638,236,000.00
638,236,000.00
638,236,000.00
638,236,000.00
638,236,000.00
15134724
15134724
15134724
15134724
15134724
Kontribusi PDRB
non Migas
2.371336622
2.371336622
2.371336622
2.371336622
2.371336622
2.371336622
2.371336622
2.371336622
2.371336622
2.371336622
SKOR
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Potensi Daerah
Potensi daerah merupakan
potensi
yang
dimilki
oleh
kesehatan,peribadatan,tenaga
KECAMATAN
Sidareja
Karang Pucung
Kedungreja
Wanareja
Majenang
Gandrungmangu
Kampung Laut
Cimanggu
Dayeuhluhur
Patimuan
Jumlah
Sd
Jumlah
Penduduk usia
7-12
20187
8058
4004
16963
22182
16913
103
13909
7280
60
87
37
65
69
57
49
39
49
37
Rasio sekolah
SD
0.002972
0.010797
0.009241
0.003832
0.003111
0.00337
0.475728
0.002804
0.006731
11754
SKOR
1
4
1
1
1
1
5
1
3
0.003148
Kecamatan
Kedungreja,
Kecamatan
Majenang,
wilayah tersebut dibagi dengan Jumlah Penduduk usia SLTP yaitu 1315 tahun.
KECAMATAN
Sidareja
Karang Pucung
Kedungreja
Wanareja
Majenang
Gandrungmangu
Kampung Laut
Cimanggu
Dayeuhluhur
Patimuan
perhitungan
SLTP
Jumlah
Penduduk usia
13-15
19149
7598
3563
15920
22601
15472
16413
5699
12294
11295
Jumlah
SMP
50
5
6
7
13
11
8
10
10
11
Rasio
sekolah
SLTP
0.002611
0.000658
0.001684
0.00044
0.000575
0.000711
0.000487
0.001755
0.000813
0.000974
SKOR
5
1
3
1
1
1
1
4
1
2
Berdasarkan
skoring Rasio Sekolah
didapatkan
skor
wilayah tersebut dibagi dengan Jumlah Penduduk usia SMU yaitu 1618 tahun.
Jumlah
Penduduk
usia 16-18
14319
3533
3404
7551
11631
7175
11839
5002
4943
5016
Jumlah
SMA
KECAMATAN
Sidareja
Karang Pucung
Kedungreja
Wanareja
Majenang
2
1
1
0
4
1
2
3
1
5
Gandrungmangu
Kampung Laut
Cimanggu
Dayeuhluhur
Patimuan
Rasio
sekolah
SMU
0.00014
0.000283
0.000294
0
0.000344
0.000139
0.000169
0.0006
0.000202
0.000997
SKOR
1
2
3
0
4
1
1
1
1
5
Kampung
Laut,
Kecamatan
Cimanggu,