Udara yang digunakan dalam pneumatik sangat mudah didapat/diperoleh di sekitar kita.
Udara dapat diperoleh dimana saja kita berada, serta tersedia dalam jumlah banyak. Selain itu
udara yang terdapat disekitar kita cenderung bersih dari kotoran dan zat kimia yang
merugikan. Udara juga dapat dibebani bersih lebih tanpa menimbulkan bahaya yang fatal.
Karena tahan terhadap perubahan suhu, maka pneumatik banyak digunakan pada industri
pengolahan logam dan sejenisnya
Secara umum udara yang dihisap oleh kompressor, akan disimpan dalam suatu tabung
panampung. Sebelum digunakan udara dari kompressor diolah agar menjadi kering, dan
mengandung
sedikit
pelumas.
Setelah
melalui
regulator
udara
dapat
digunakan
menggerakkan katub penggerak (aktuator), baik berupa silinder/stang torak yang bergerak
translasi, maupun motor pneumatik yang bergerak rotasi. Gerakan bolak balik (translasi), dan
berputar (rotasi) pada aktuator selanjutnya digunakan untuk berbagai keperluan gerakan
yang selama ini dilakukan oleh manusia atau peralatan lain.
5.3 Efektifitas Pneumatik
Sistem gerak dalam pneumatik memiliki optimalisasi/efektifitas bila digunakan pada
batas-batas tertentu. Adapun batas-batas ukuran yang dapat menimbulkan optimalisasi
penggunaan pneumatik antara lain: diameter piston antara 6 s/d 320 mm, panjang langkah 1
s/d 2000 mm, tenaga yang diperlukan 2 s/d 15 bar, untuk keperluan pendidikan biasanya
berkisar antara 4 sampai dengan 8 bar, dapat juga bekerja pada tekanan udara di bawah 1
atmosfer (vacuum), misalnya untuk keperluan mengangkat plat baja dan sejenisnya melalui
katup karet hisap flexibel. Adapun efektifitas penggunaan udara bertekanan dapat dilihat pada
grafik berikut.
Beban dari proses pengangkatan terdiri dari tangkai anoda, carier, dan frame. Beban bisa
dikatakan berat dari pada yang akan di angat silinder (actuator).
1. Tangkai anoda ialah bahan untuk proses elektrolisa sebagai positif, di PT INALUM
yang terdiri dari tangkai dan anoda. Tangkai sebagai alat penghantar arus listrik dan
anoda sebagai positifnya. Berat daripada tangkai itu sebesar 535 kg dengan panjang
2348 mm dan memiliki empat kaki. Anoda terbuat dari campuran kokas , coal tar
pitch, sekrap mentah, butt yang terbentuk persegi panjang dengan berat 1460 kg,
berikut ini bisa di lihat pada gambar 5.6 dibawah ini.
2. Carier ialah suatu alat bantalan tangkai anoda yang berjalan di jalur konveyor dengan
berat 60 kg fungsinya untuk bantalan tangkai anoda.
3. Frame ialah alat yang terletak pada drop lift yaitu bagian penting dari drop lift bentuk
dari ftame ini berbentuk persegi dan memiliki rel di keempat sudutnya. Rel itu terdiri
dari empat bearing dalam istilah frame ini bisa naik dan turun, di sinilah terjadinyya
gesekan ini gaya torak akan berkurang.
5.5 Karaterisktik Sistem Pada Pneuamatik
Faktor yang menentukan besarnya ukuran silinder ditentukan oleh besarnya gaya yang
diterima oleh silinder dan panjang langkah yang harus dilakukan oleh silinder untuk
memindahkan beban. Untuk menentukan ukuran silinder dapat menggunakan rumus.
Untuk silinder penggerak tunggal, maka berlaku :
Fcyl = (A.p) Rr :..........................................................................(1)
Dimana : Fcyl = gaya silinder (kg)
A = luas penampang (cm)
P = Tekanan kerja (bar/Pa/psi)
Permukaan
Koefisien Gesekan
Koefisien Gesek Statik
0,4
0,1
0,15
0,7
1
0,7
1 sampai 4
0,04
0,04
< 0,01
0,01
0,2
0,03
0,07
0,6
0,8
0,5
1
0,04
0,04
< 0,01
0,01
Gaya gesek ditentukan oleh pelumasan, tekanan balik, bentuk dari seal dan sebagainya.
Gaya torak efektif sangat berarti dalam perencanaan silinder. Dalam perhitungan gaya
torak efektif, hambatan gesek harus diperhitungkan. Dalam kondisi operasi normal batas
tekanan 400 800 kPa atau 4 8 bar.
Rr = (
k . F . Banyak roller
.........................................................................
(2)
Keterangan : Rr = Gaya gesek (kg)
k
= Koefisien gesek
F = Fcyl Rr..........................................................................................(3)
Keterangan : Ftot = Gaya total (kg)
Fcyl = gaya cylinder (kg)
Rr = koefisien gaya gesek
Desain = Bobor rancangan +sf (15% dari bobot)...........................(4)
a. Beban tekuk
Beban yang diberikan pada batang torak tidak boleh melebihi harga
maksimum yang diizinkan. Hal ini berhubungan dengan panjang langkah dan garis
tengah batang torak. Besarnya gaya tekuk yang diizinkan (Fk) adalah sebagai berikut :
. E.J
Fk =
L. S .............................................................................................(5)
Keterangan : Fk = Gaya tekuk yang diizinkan (N)
E = Modulus elastisitas (N/mm2)
J = Momen inersia (cm)
L = Panjang langkah efektif (cm) = 2x panjang langkah
S = Angka keamanan (diambil 5)
b. Panjang langkah
Panjang langkah silinder pneumatik tidak boleh melebihi dari 2000 mm.
Dengan diameter silinder yang besar dan langkah yang panjang, pemakaian udara
yang besar membuat peralatan pneumatik menjadi tidak hemat. Dengan langkah yang
besar , tegangan mekanik pada batang torak dan pada bearing pemandu terlalu besar.
Untuk menghindari adanya tekukan, maka diameter batang torak yang besar dipilih
untuk panjang langkah yang besar. Kemudian apabila panjang diperbesar maka jarak
anara bearing bertambah dan batang torak diperbesar.
c. Kecepatan torak
Kecepatan torak tergantung dari tekanan udara yang berlaku, panjang pipa,
luas penampung pada bagian kontrol akhir dan bagian kerja juga aliran rata-rata yang
melalui bagian kontrol akhir. Juga dipengaruhi oleh posisi akhir bantalan pelindung.
Ketika terjadi gerakan dari posisi akhir bantalan pelindunh, aliran melalui katup
hambat bantu (thortle valve), sehingga kecepatan torak dapat diturunkan. Kecepatan
torak rata- rata silinder standard sekitar 0,1 1,5 m/detik. Dengan silinder khusus
(impact silinder), kecepatan dapat mencapai 10 m/detik. Kecepatan torak dapat diatur
dengan menggunakan katup.
d. Pemakaian udara
Untuk mendapatkan informasi banyaknya pemakaian udara dalam ruangan
adalah sebagai berikut :
Untuk silinder penggerak tunggal :
Q=0,785 x D x h x n.............................................................................(6)
Untuk silinder penggerak ganda :
Q={0,785 x D x h + 0,785 (D-d) x h} n x pk..........................................(7)
Keterangan : Q = Volume udara setiap centimeter langkah (liter)
D = garis tengah torak (mm)
h = panjang langkah (mm)
n = banyaknya langkah setiap menit
pk= perbandingan kompresi (liter/menit)
Untuk tekanan operasi khusus, garis tengah torak tertentu dan suatu langkah tertentu
banyaknya pemakaian tekanan udara dapat dihitung melalui perbandingan kompresi
(pk) yaitu :
pk
101,3+te kanan
( kpa)
101,3
....................................................................................(7)
5.6 Prinsip Dasar Kerja Pneumatik
Kompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula umumnya
motor listrik. Udara akan disedot oleh kompressor kemudian ditekan ke dalam tangki
udara hingga mencapai tekanan beberapa bar. Untuk menyalurkan udara dari katup
(valve) kempa ke seluruh sistem (sirkuit pneumatik) diperlukan unit pelayanan atau
service unit yang terdiri dari (filter). Pengatur tekanan (regulator) dan pelumas
(lubrikator) bagi yang memerlukan, selanjutnya menuju ke solenoid diteruskan ke
cyinder pneumatik. Service unit ini diperlukan karena udara kempa yang diperlukan
di dalam sirkuit pneumatik harus benar-benar bersih, tekanan operasional pada
umumnya hanyalah sekitar 6 bar. Selanjutnya udara kempa disalurkan dengan
membuka katup pada service unit, kemudian menekan tombol katup pneumatik (katup
pengarah) hingga udara kempa masuk ke dalam tabung pnuamatik dan akhirnya
piston bergerak maju.
Pada batang torak (shaft) di dalam silinder sering terjadi korosi atau terjadinya karat.
Shaft yang berkarat tersebut bisa diganti dan bisa saja tidak perlu diganti tergantung korosi
terjadi pada shaft. Kalau terjadi korosi ringan hanya di gosok menggunakan kertas pasir saja
karatnya sudah sedikit hilang, penggunaan shaft bisa dipergunakan lagi.