Anda di halaman 1dari 9

BAB V

KEMAMPUAN AKCTUATOR PNEUMATIK PADA DROP LIFT (CS-401)


MENGANGKAT BEBAN ANODE RODDING DI ANODE RODDING PLANT

5.1 Sistem Pneumatik


Pneumatik berasal dari bahasa Yunani: Pneumatikos dari kata dasar pneu yang
berarti udara tekan dan matik yang berarti ilmu ; sehingga arti lengkap pneumatik adalah
ilmu/hal-hal yang berhubungan dengan udara bertekanan. Sistem pneumatik antara lain
mencekam benda kerja, menggeser benda kerja, memposisikan benda kerja, mengerahkan
aliran barang ke berbagai arah dan masih banyak aplikasi lainnya. Sistem pneumatik banyak
digunakan dalam dunia industri. Salah satu industri yang banyak memakai pneumatik adalah
PT INALUM (Persero) terutama pada proses penangkaian anoda (anode rodding) 50%
proses penangkaian menggunakan pneumatik dan hidrolik. Dalam pneumatik tekanan udara
inilah yang nantinya mengubah tenaga/tekanan udara tersebut menjadi tenaga mekanik
(gerakan maju mundur/naik turun pada silinder).
Gambar
Maka pneumatik ini hanya bisa diaplikasikan pada mesin-mesin yang tidak terlalu
membutuhkan tenaga mekanik yang kuat (mesin-mesin bertenaga ringan) dalam
pengoperasiannya. Sedangkan untuk mesin-mesin yang membutuhkan tenaga mekanik yang
kuat harus menggunakan sistem hidrolik.

5.2 Aplikasi penggunaan pneumatik


Pemakaian pneumatik dibidang produksi telah mengalami kemajuan yang pesar,
terutama pada proses perakitan (manufacturing), elektoronika, obat-obatan, makanan, kimia
dan lainnya. Pemilihan penggunaan udara bertekanan (pneumatik) sebagai sistem kontrol
dalam proses otomasinya, karena pneumatik mempunyai beberapa keunggulan, antara lain:
mudah diporoleh, bersih dari kotoran dan zat kimia yang merusak, mudah didistribusikan
melalui saluran (selang) yang kecil, aman dari bahaya ledakan dan hubungan singkat, dapat
dibebani lebih, tidak peka terhadap perubahan suhu dan sebagainya.

Udara yang digunakan dalam pneumatik sangat mudah didapat/diperoleh di sekitar kita.
Udara dapat diperoleh dimana saja kita berada, serta tersedia dalam jumlah banyak. Selain itu
udara yang terdapat disekitar kita cenderung bersih dari kotoran dan zat kimia yang
merugikan. Udara juga dapat dibebani bersih lebih tanpa menimbulkan bahaya yang fatal.
Karena tahan terhadap perubahan suhu, maka pneumatik banyak digunakan pada industri
pengolahan logam dan sejenisnya
Secara umum udara yang dihisap oleh kompressor, akan disimpan dalam suatu tabung
panampung. Sebelum digunakan udara dari kompressor diolah agar menjadi kering, dan
mengandung

sedikit

pelumas.

Setelah

melalui

regulator

udara

dapat

digunakan

menggerakkan katub penggerak (aktuator), baik berupa silinder/stang torak yang bergerak
translasi, maupun motor pneumatik yang bergerak rotasi. Gerakan bolak balik (translasi), dan
berputar (rotasi) pada aktuator selanjutnya digunakan untuk berbagai keperluan gerakan
yang selama ini dilakukan oleh manusia atau peralatan lain.
5.3 Efektifitas Pneumatik
Sistem gerak dalam pneumatik memiliki optimalisasi/efektifitas bila digunakan pada
batas-batas tertentu. Adapun batas-batas ukuran yang dapat menimbulkan optimalisasi
penggunaan pneumatik antara lain: diameter piston antara 6 s/d 320 mm, panjang langkah 1
s/d 2000 mm, tenaga yang diperlukan 2 s/d 15 bar, untuk keperluan pendidikan biasanya
berkisar antara 4 sampai dengan 8 bar, dapat juga bekerja pada tekanan udara di bawah 1
atmosfer (vacuum), misalnya untuk keperluan mengangkat plat baja dan sejenisnya melalui
katup karet hisap flexibel. Adapun efektifitas penggunaan udara bertekanan dapat dilihat pada
grafik berikut.

5.4 Unit Penggerak (Working Element= Aktuator)


Unit ini berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha yang merupakan hasil akhir atau
output dari sistem pneumatik.
Macam-macam akuator:
5.4.1. Silinder penggerak tunggal (Single acting cylinder)
Pada silinder ini udara bertekanan yang diberikan pada silinder hanya satu arah saja,
sehingga jenis ini menghasilkan kerja hanya dalam satu arah untuk mengembailikan
kedudukan torak pada posisi awalnya dengan kecepatan yang.
5.4.2. Silinder penggerak ganda (Double acting cylinder)

5.4.3. Sistem pneumatik pada drop lift (CS-401).


Silinder pneumatik penggerak ganda akan maju mundur serta naik turun oleh karena
adanya udara bertekanan yang disalurkan ke salah satu sisi dari dua saluran yang ada.
Silinder pneumatik penggerak ganda terdiri dari beberapa bagian, yaitu torak, seal, batang
torak, dan silinder. Sumber energi silinder penumatik penggerak penggerak ganda dapat
berupa sinyal langsung melalui katup kendali atau melalui katup sinyal ke katup pemroses
sinyal (processor) kemudian baru ke katup kendali. Pengaturan ini tergantung pada banyak
sedikitnya tuntutan yang harus dipenuhi pada gerakan aktuator yang diperlukan. Secara detail
silinder pneumatik dapat dilihat seperti gambar 5.5. PT INALUM sangat banyak
menggunakan sistem pneumatik silinder penggerak ganda pada anode rodding (penangkaian
anoda) dan di bagian yang lainnya juga menggunakan silinder penggerak tunggal. Seperti
pada gambar dibawah ini salah satu pneumatik pada drop lift CS-401 di rodding anode:

Beban dari proses pengangkatan terdiri dari tangkai anoda, carier, dan frame. Beban bisa
dikatakan berat dari pada yang akan di angat silinder (actuator).
1. Tangkai anoda ialah bahan untuk proses elektrolisa sebagai positif, di PT INALUM
yang terdiri dari tangkai dan anoda. Tangkai sebagai alat penghantar arus listrik dan
anoda sebagai positifnya. Berat daripada tangkai itu sebesar 535 kg dengan panjang

2348 mm dan memiliki empat kaki. Anoda terbuat dari campuran kokas , coal tar
pitch, sekrap mentah, butt yang terbentuk persegi panjang dengan berat 1460 kg,
berikut ini bisa di lihat pada gambar 5.6 dibawah ini.
2. Carier ialah suatu alat bantalan tangkai anoda yang berjalan di jalur konveyor dengan
berat 60 kg fungsinya untuk bantalan tangkai anoda.
3. Frame ialah alat yang terletak pada drop lift yaitu bagian penting dari drop lift bentuk
dari ftame ini berbentuk persegi dan memiliki rel di keempat sudutnya. Rel itu terdiri
dari empat bearing dalam istilah frame ini bisa naik dan turun, di sinilah terjadinyya
gesekan ini gaya torak akan berkurang.
5.5 Karaterisktik Sistem Pada Pneuamatik
Faktor yang menentukan besarnya ukuran silinder ditentukan oleh besarnya gaya yang
diterima oleh silinder dan panjang langkah yang harus dilakukan oleh silinder untuk
memindahkan beban. Untuk menentukan ukuran silinder dapat menggunakan rumus.
Untuk silinder penggerak tunggal, maka berlaku :
Fcyl = (A.p) Rr :..........................................................................(1)
Dimana : Fcyl = gaya silinder (kg)
A = luas penampang (cm)
P = Tekanan kerja (bar/Pa/psi)

Permukaan

Kayu pada kayu


Logam pada logam
Baja pada baja
Karet pada beton kering
Karet pada beton basah
Karet pada permukaan lainnya
Teflon pada teflon di udara
Teflon pada baja di udara
Teflon pada baja di udara
Bantalan peluru yang dilumasi
Persendian tungkai (lengan manusia)

Koefisien Gesekan
Koefisien Gesek Statik

Koefisien Gesek Statik

0,4
0,1
0,15
0,7
1
0,7
1 sampai 4
0,04
0,04
< 0,01
0,01

0,2
0,03
0,07
0,6
0,8
0,5
1
0,04
0,04
< 0,01
0,01

Gaya gesek ditentukan oleh pelumasan, tekanan balik, bentuk dari seal dan sebagainya.
Gaya torak efektif sangat berarti dalam perencanaan silinder. Dalam perhitungan gaya
torak efektif, hambatan gesek harus diperhitungkan. Dalam kondisi operasi normal batas
tekanan 400 800 kPa atau 4 8 bar.
Rr = (

k . F . Banyak roller

.........................................................................

(2)
Keterangan : Rr = Gaya gesek (kg)
k

= Koefisien gesek

Fcyl = Gaya silinder (kg)

F = Fcyl Rr..........................................................................................(3)
Keterangan : Ftot = Gaya total (kg)
Fcyl = gaya cylinder (kg)
Rr = koefisien gaya gesek
Desain = Bobor rancangan +sf (15% dari bobot)...........................(4)
a. Beban tekuk
Beban yang diberikan pada batang torak tidak boleh melebihi harga
maksimum yang diizinkan. Hal ini berhubungan dengan panjang langkah dan garis
tengah batang torak. Besarnya gaya tekuk yang diizinkan (Fk) adalah sebagai berikut :
. E.J
Fk =
L. S .............................................................................................(5)
Keterangan : Fk = Gaya tekuk yang diizinkan (N)
E = Modulus elastisitas (N/mm2)
J = Momen inersia (cm)
L = Panjang langkah efektif (cm) = 2x panjang langkah
S = Angka keamanan (diambil 5)
b. Panjang langkah
Panjang langkah silinder pneumatik tidak boleh melebihi dari 2000 mm.
Dengan diameter silinder yang besar dan langkah yang panjang, pemakaian udara

yang besar membuat peralatan pneumatik menjadi tidak hemat. Dengan langkah yang
besar , tegangan mekanik pada batang torak dan pada bearing pemandu terlalu besar.
Untuk menghindari adanya tekukan, maka diameter batang torak yang besar dipilih
untuk panjang langkah yang besar. Kemudian apabila panjang diperbesar maka jarak
anara bearing bertambah dan batang torak diperbesar.
c. Kecepatan torak
Kecepatan torak tergantung dari tekanan udara yang berlaku, panjang pipa,
luas penampung pada bagian kontrol akhir dan bagian kerja juga aliran rata-rata yang
melalui bagian kontrol akhir. Juga dipengaruhi oleh posisi akhir bantalan pelindung.
Ketika terjadi gerakan dari posisi akhir bantalan pelindunh, aliran melalui katup
hambat bantu (thortle valve), sehingga kecepatan torak dapat diturunkan. Kecepatan
torak rata- rata silinder standard sekitar 0,1 1,5 m/detik. Dengan silinder khusus
(impact silinder), kecepatan dapat mencapai 10 m/detik. Kecepatan torak dapat diatur
dengan menggunakan katup.
d. Pemakaian udara
Untuk mendapatkan informasi banyaknya pemakaian udara dalam ruangan
adalah sebagai berikut :
Untuk silinder penggerak tunggal :
Q=0,785 x D x h x n.............................................................................(6)
Untuk silinder penggerak ganda :
Q={0,785 x D x h + 0,785 (D-d) x h} n x pk..........................................(7)
Keterangan : Q = Volume udara setiap centimeter langkah (liter)
D = garis tengah torak (mm)
h = panjang langkah (mm)
n = banyaknya langkah setiap menit
pk= perbandingan kompresi (liter/menit)
Untuk tekanan operasi khusus, garis tengah torak tertentu dan suatu langkah tertentu
banyaknya pemakaian tekanan udara dapat dihitung melalui perbandingan kompresi
(pk) yaitu :
pk

101,3+te kanan
( kpa)
101,3

....................................................................................(7)
5.6 Prinsip Dasar Kerja Pneumatik
Kompressor diaktifkan dengan cara menghidupkan penggerak mula umumnya
motor listrik. Udara akan disedot oleh kompressor kemudian ditekan ke dalam tangki
udara hingga mencapai tekanan beberapa bar. Untuk menyalurkan udara dari katup

(valve) kempa ke seluruh sistem (sirkuit pneumatik) diperlukan unit pelayanan atau
service unit yang terdiri dari (filter). Pengatur tekanan (regulator) dan pelumas
(lubrikator) bagi yang memerlukan, selanjutnya menuju ke solenoid diteruskan ke
cyinder pneumatik. Service unit ini diperlukan karena udara kempa yang diperlukan
di dalam sirkuit pneumatik harus benar-benar bersih, tekanan operasional pada
umumnya hanyalah sekitar 6 bar. Selanjutnya udara kempa disalurkan dengan
membuka katup pada service unit, kemudian menekan tombol katup pneumatik (katup
pengarah) hingga udara kempa masuk ke dalam tabung pnuamatik dan akhirnya
piston bergerak maju.

Gambar 5.7 Prinsip dasar kerja sistem pneumatik


1. Air Compressor (Kompressor Udara)
Kompressor merupakan alat untuk menghasilkan sumber energi bagi sistem
pneumatik berupa udara mampat. Kompresor berfungsi untuk menghisap udara
dari atmosfer dengan menggunakn pompa torak, kemudian udara tersebut akan
dipompakan kepada sebuah tabung receiver. yang nantinya akan dimampatkan
pada sebuah penampung (reservoir). Kompressor ini digerakkan oleh sebuah
motor listrik, yang dikontrol dengan menggunakan saklar, yang dihubungkan
dengan penampung. Bila tekanan udara di dalam penampung turun sampai ke
suatu harga minimum yang telah ditentukan, saklar akan secara otomatis
menghidupkan motor listrik, dan kompressor akan menambah persediaan udara
dalam penampung.
2. Valve (katup)
Pada sistem pneumatik valve/katup berfungsi untuk mengatur arah aliran udara
bertekanan dalam sistem peralatan pneumatik. Pada dasarnya katup terbagi
menjadi empat macam, yaitu:
a) Katup pengarah (Directional control valve)
Katup pengarah adalah katup yang mengubah dan menghentikan
arah aliran udara bertekanan. Katup pengarah dilambangnkan
dengan katup X/Y. Simbol X menyatakan jumlah lubang
sambungan (port) dan symbol Y menyatakan jumlah kamar atau
ruangan.
b) Katup searah (Non return valve)
Katup searah adalah katup yang hanya dapat dilewati oleh udara
dalam satu arah dan menutup aliran dari arah sebaliknya.

c) Katup pengatir aliran/selenoid (Flow control valve)


Katup pengatur aliran adalah katup yang digunakan untuk
mengatur kecepatan udara (debit udara) yang masuk ke dalam
aktuator dengan memperbesar atau memperkecil luas penampang
saluran sehingga mempengaruhi kecepatan gerakan aktuator.
d) Katup pengatur tekanan (Pressure valve)
Katup pengatur tekanan digunakan untuk mengatur tekanan udara
yang dibutuhkan secara konstan. Pada katup ini tekanan yang
masuk harus lebih besar daripada tekanan yang keluar.
3. Air Service Unit
Pada alat air service unit terdapat tiga proses utama, yaitu penyaringan udara agar
udara yang keluar bebas kotoran dan uap air, pengatur tekanan udara yang keluar
(regulator udara), dan pelumasan udara. Pada umumnya air service unit terdiri
dari:
a) Air filter, yaitu saringan udara.
b) Regulator, yaitu pengatur tekanan udara kerja.
c) Lubricator, yaitu pelumasan udara.

5.7. Maintenance Pada Sistem Pneumatik


Perawatan sistem pneumatik terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan, pembersihan,
pemasangan komponen dan uji coba pengoperasian. Tindakan pencegahan untuk menjaga
udara dalam sistem selalu terjaga kebersihannya. Saringan dalam komponen harus selalu
dibersihkan dari partikel-partikel metal yang mana hal tersebut dapat menyebabkan keausan
pada komponen. Setiap pemasangan komponen pneumatik harus dijaga kebersihannya dan
diproteksi dengan pita penutup atau penutup debu dengan segera setelah pembersihan.
Memastikan ketika memasang kembali komponen tidak ada partikel metal yang masuk
kedalam sistem.
Sangatn penting mencegah masuknya air, karna dapat menjadi penyebab sistem tidak
dapat memberikan tekanan. Operasi dalam temperatur rendah, walaupun terdapat jumlah air
yang sangat kecil dapat menjadi penyebab serius tidak berfungsinya sistem. Setiap tahap
perawatan harus memperhatikan masuknya air kedalam sistem. Kebocoran dalam bagian
komponen, selama pada kebocoran O-Ring atau posisiny, yang mana ketika pemasangan
tidak sempurna atau tergores oleh partikel metal yang batas pemakaian sudah berlebihan.

Pada batang torak (shaft) di dalam silinder sering terjadi korosi atau terjadinya karat.
Shaft yang berkarat tersebut bisa diganti dan bisa saja tidak perlu diganti tergantung korosi
terjadi pada shaft. Kalau terjadi korosi ringan hanya di gosok menggunakan kertas pasir saja
karatnya sudah sedikit hilang, penggunaan shaft bisa dipergunakan lagi.

Anda mungkin juga menyukai