Anda di halaman 1dari 3

Obat Mata Minus

Bahan
Wortel (Daucus carota) 7 buah
Air matang secukupnya
Cara Pengobatan
Cuci wortel sampai bersih, lalu parut. Setelah itu tambahkan sedikit air, peras, dan saring.
Minum ramuan herbal wortel 1 x 1 hari. Ulangi setiap 3 hari sekali secara rutin.

Obat Mata Kurang Terang


Resep 1
Bahan
Daun tembakau (Nicotiana tabaccum) 1 lembar
Cara Pengobatan
Remas-remas daun tembakau.
Teteskan daun tembakau ini untuk obat mata 2 x 1 hari sebanyak 1-2 tetes.
Resep 2
Bahan
Daun sirih (Piper betle) 7 lembar
Air bersih 2-3 gelas
Cara Pengobatan
Cuci sampai bersih daun sirih, lalu rebus sampai mendidih, dinginkan.
Bersihkan mata dengan obat daun sirih. Lakukan 2-3 x 1 hari.
Daun sirih

Daun sirih memiliki banyak khasiat untuk mencegah gangguan kesehatan dan mengobati
penyakit. Tanaman yang memiliki sifat hangat dan pedas ini juga bisa membantu
menyembuhkan mata minus. Daun sirih mengandung minyak atsiri, yaitu kadinen, kavikol,
sineol, eugenol, dan karvakol. Minyak atsiri dari daun sirih ini mengandung seskuiterpen,
pati, diatase, gula, dan zat samak yang memiliki daya mematikan kuman, antioksidasi, dan
antijamur. Kandungan zat antiseptik pada seluruh bagiannya bisa mengangkat kotoran di
mata dan mengurangi mata pedih.
Penggunaannya tidak rumit yakni dengan melipat lembar daun sirih tua yang lebar menjadi
empat lipatan. Bagian yang berbentuk tulang berada di luar. Setelah itu, daun sirih ditempel

di mata dengan plester dan biarkan semalaman. Cara tersebut memang sebaiknya dilakukan
pada malam hari dan untuk mengangkat kotoran yang ada pada mata. Untuk mengurangi
hingga minus mata berkurang tentu saja dilakukan secara berulang dan tidak sama efeknya
bagi setiap orang.
Penggunaan daun sirih sebaiknya untuk mata minusnya masih kecil, maksimal minus tiga.
Selebihnya, penderita harus dilatih untuk melihat lingkungan sekitar tanpa mengenakan
kacamata. Terlebih pada pagi dan sore hari dengan melihat tumbuh-tumbuhan hijau dan udara
yang bersih. Cara tersebut, selain untuk melatih kepekaan mata juga merawat mata agar tetap
sehat dan memiliki respons yang baik pada warna.
2. Keben

Keben atau Barringtonia asiatica Kurz adalah tanaman yang berasal dari Papua (Irian). Di
papua buah keben disebut rabon pi Keben merupakan pohon berkayu lunak, berdiameter
sekitar 50 cm dengan ketinggian 4 hingga 16 meter. Sistem perakarannya banyak, sebagian
tergenang di air laut ketika pasang dan memiliki banyak percabangan yang terletak di bagian
bawah batang mendekati tanah.
Bentuk daunnya besar, mengkilap dan berdaging. Daun mudanya berwarna merah muda dan
akan berubah menjadi kekuningan setelah tua. Buah keben bagian luarnya terdiri dari kulit
berserabut. Sedangkan didalamnya terdapat tempurung, di dalam tempurung terdapat sebutir
biji yang keras, berlendir dan berwarna putih. Besar buah keben seukuran genggaman tangan
orang dewasa, berwarna hijau ketika muda dan akan menjadi kecokelatan setelah tua dan
kering. Sedangkan ukuran bunganya sekitar 16 cm, berwarna putih dengan benang sari
berwarna merah muda.

Biji dan buah keben inilah yang dapat digunakan sebagai tetes mata untuk mengobati
penyakit mata minus. Buah dan biji Keben mengandung : saponin, asam galat; asam
hidrosianat yang terdiri dari monosakarida; serta triterpenoid yang terdiri dari asam
bartogenat, asam 19-epibartogenat, dan asam anhidro-bartogenat. Senyawa aktif dalam biji
buah ini, yang diduga kuat memiliki efek penyembuhan dalam pengobatan mata adalah
saponin. ( Saponin yang berasal dari buah keben merupakan saponin jenis baru).

Dengan kandungan senyawa tersebut buah keben telah dilaporkan memiliki banyak aktivitas
farmakologis seperti anti bakteri, anti jamur, analgesik, dan anti tumor. Biji buah keben jika
digunakan sebagai obat tetes guna mengobati penyakit mata minus ternyata dapat
menghilangkan secara permanent. Ekstrak biji keben dapat menyegarkan saraf optik mata
yang sudah lemah, sehingga mata yang minus dan silindris dapat menjadi normal kembali.
Pengalaman empiris membuktikan bahwa obat tetes mata keben dapat menghilangkan
kelainan mata minus dan silindris secara permanen 100% pada anak-anak yang belum
memasuki masa puber. Untuk orang dewasa, obat tetes ini dapat menurunkan mata minus dan
silindris hingga 75%. Selama proses pengobatan, penurunan minus akan terjadi secara
progresif. Untuk memonitor penurunannya, penderita disarankan untuk memeriksakan
matanya ke dokter secara berkala sebulan sekali.
Waktu yang diperlukan untuk menyembuhkan mata minus tergantung pada beberapa faktor,
terutama besarnya minus, usia penderita, dan ada atau tidaknya penyakit diabetes. Dari
pengalaman empiris yang sudah ada, melalui pengawasan dokter, setelah dilakukan 1012
penetesan, minusnya berkurang 0,5. Selanjutnya secara progresif, minus akan menurun
hingga mencapai angka minus tertentu atau sembuh total. Penetesan dilakukan setiap 2 hari
sekali, masing-masing mata 2 tetes. Sebagai contoh, bila seseorang menderita minus 2,
setelah 2024 hari minusnya akan menurun sebesar 0,5 sehingga menjadi 1,5 dan akan
sembuh total setelah 4048 penetesan atau diperlukan waktu sekitar 3 bulan.
3. Kitolod

Orang jawa lebih mengenalnya dengan sebutan "bunga kintolo". Tanaman ini biasanya
tumbuh liar di sawah, ladang maupun di semak-semak. Bentuknya panjang, warnanya putih
mirip bunga melati.
Cara penggunaan tanaman kitolod untuk pengobatan mata minus adalah :
- cabut 3 helai bunga kitolod segar sampai pangkalnya
- masukkan ke dalam mangkok, lalu haluskan dengan sendok makan
- tambahkan dengan 6 sendok makan air yang telah mendidih
- aduk lalu diamkan sampai dingin
- saring dan pisahkan ampasnya
- masukkan air tapisan ke dalam cepuk mata ( gelas perendam mata )
- rendam mata sekitar 3 menit sambil dikedip-kedipkan - ulangi sampai 3 ( tiga ) kali
- Ulang cara tersebut secara rutin beberapa hari
Perhatian : Efek air ramuan ini sangat perih terhadap mata, terutama pada celupan pertyama.
Dan biasanya setelah itu mata menjadi sangat merah bahkan terkadang seperti terlihat urat
matanya ( biasanya hilang dalam 10 menit ).

Anda mungkin juga menyukai