Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BIOKIMIA LANJUTAN
PERANAN DNA DAN RNA

KELOMPOK 4
IQRO ALAM MALONGKA

H31114304

SURIANI BINTI SULE

H31114306

IBRAHIM KAMAL

H31114310

WIDYA AULIYA

H31114316

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAMUNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berawal tahun 1868 Friedrich Miescher (1844-1895) adalah orang yang
mengawali pengetahuan mengenai kimia dan inti sel. Pada tahun 1868,
dilaboratorium Hoppe-Syler di Tubingen, beliau memilih sel yang terdapat pada
nanah bekas pembalut luka, kemudian sel-sel tersebut dilarutkan dalam asam
encer dan dengan cara ini diperoleh inti sel yang masih terikat pada sejumlah
protein. Dengan menambahkan enzim pemecah protein ia dapat memperoleh inti
sel saja dan dengan cara ekstraksi terhadap inti sel diperoleh suatu zat yang larut
dalam basa tetapi tidak larut dalam asam. kemudian zat ini dinamakan nuclein
sekarang dikenal dengan nama nucleoprotein. Selanjutnya dibuktikan bahwa asam
nukleat merupakan salahsatu senyawa pembentuk sel dan jaringan normal.
Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau
asam deoksi ribonukleat dan RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat.
DNA dikemukakan oleh seorang dokter muda Friedrich Miescher yang
mempercayai bahwa rahasia kehidupan dapat diungkapkan melalui penelitian
kimia pada sel-sel. Sel yang dipilih oleh Friedrich adalah sel yang terdapat pada
nanah untuk dipelajari nyadan ia mendapatkan sel-sel tersebut dari bekas
pembalut luka yang diperolehnya dari dari ruang bedah.
Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat
penting dalam biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada
umumnya terikat pada protein yang mempunyai sifat basa, misalnya DNA dalam
intisel terikat pada histon. Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein
ini disebut nukleoprotein. Molekul asam nukleat merupakan suatu polimer seperti
protein, tetapi yangmenjadi monomer bukan asam amino, melainkan nukleotida.

1.2. Rumusan Masalah


1.

Apa pengertian dari Asam Nukleat ?

2.

Apa-apa saja jenis Asam Nukleat ?

3.

Bagaimana struktur DNA dan RNA ?

4.

Apa fungsi dan peranan DNA dan RNA dalam kehidupan sehari-hari?

1.3. Tujuan Penulisan


Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.

Untuk mengetahui Asam Nukleat

2.

Untuk mengetahui jenis Asam Nukleat

3.

Untuk mengetahui struktur DNA dan RNA

4.

Untuk mengetahui fungsi dan peranan DNA dan RNA dalam kehidupan
sehari-hari.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Asam Nukleat


Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit
monomernya mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup
danbertugas untuk menyimpan dan mentransfer genetik, kemudian
menerjemahkan informasi ini secara tepat untuk mensintesis protein yang khas
bagi masing- masing sel. Asam nukleat dibedakan berdasarkan unit penyusunnya,
jika unit-unit pembangunnya deoksi ribonukleotida, disebut asam deoksi
ribonukleotida (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam
ribonukleaotida (RNA).
Asam nukleat baik DNA maupun RNA tersusun dari monomer nukleotida.
Nukleotida tersusun dari gugus fosfat, basa nitrogen dan gula pentosa. Basa
nitrogen berasal dari kolompok purin dan pirimidin. Purin utama asam nukleat
adalah adenin dan guanin, sedangkan pirimidinnya adalah sitosin, timin dan
urasil.
2.2 Struktur
Dilihat dari strukturnya, perbedaan di antara kedua macam asam nukleat ini
terutama terletak pada komponen gula pentosanya. Pada RNA gula pentosanya
adalah ribosa, sedangkan pada DNA gula pentosanya mengalami kehilangan satu
atom O pada posisi C nomor 2 sehingga dinamakan gula 2-deoksiribosa.

OBJEK
Letak

DNA
Inti sel

Bentuk

Pita spiral ganda

Komponen gula

Deoksiribosa

RNA
Inti sel, sitoplasma, ribosom
Pita tunggal
Ribosa

Ukuran

Sangat panjang

Basa nitrogen

Purin : Adenin,
GuaninPirimidin :
Sitosin, Timin

Purin : Adenin,
GuaninPirimidin : Sitosin,
Urasil Deoksiribosa

Tidak dipengaruhi
oleh kecepatan
sintesis protein

Berubah-ubah menurut
kecepatan sintesis protein

Kadar

Fungsi

Mengendalikan
faktor keturunan dan
sintesis protein

Pendek

Sintesis protein

Perbedaan struktur lainnya antara DNA dan RNA adalah pada basa N-nya.
Basa N, baik pada DNA maupun pada RNA, mempunyai struktur berupa cincin
aromatik heterosiklik (mengandung C dan N) dan dapat dikelompokkan menjadi
dua golongan, yaitu purin dan pirimidin. Basa purin mempunyai dua buah cincin
(bisiklik), sedangkan basa pirimidin hanya mempunyai satu cincin (monosiklik).
Pada DNA, dan juga RNA, purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G). Akan
tetapi, untuk pirimidin ada perbedaan antara DNA dan RNA. Kalau pada DNA

basa pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan timin (T), pada RNA tidak ada timin dan
sebagai gantinya terdapat urasil (U). Timin berbeda dengan urasil hanya karena
adanya gugus metil pada posisi nomor 5 sehingga timin dapat juga dikatakan
sebagai 5-metilurasil.
Gambar Struktur DNA dan RNA

2.2.1 Struktur DNA

Gambar Struktur DNA

Dua orang ilmuwan, J.D.Watson dan F.H.C.Crick, mengajukan model


struktur molekul DNA yang hingga kini sangat diyakini kebenarannya dan
dijadikan dasar dalam berbagai teknik yang berkaitan dengan manipulasi DNA.
Model tersebut dikenal sebagai tangga berplilin (double helix). Secara alami DNA
pada umumnya mempunyai struktur molekul tangga berpilin ini.
Model tangga berpilin menggambarkan struktur molekul DNA sebagai dua
rantai polinukleotida yang saling memilin membentuk spiral dengan arah pilinan
ke kanan. Fosfat dan gula pada masing-masing rantai menghadap ke arah luar
sumbu pilinan, sedangkan basa N menghadap ke arah dalam sumbu pilinan
dengan susunan yang sangat khas sebagai pasangan pasangan basa antara kedua

rantai. Dalam hal ini, basa A pada satu rantai akan berpasangan dengan basa T
pada rantai lainnya, sedangkan basa G berpasangan dengan basa C. Pasanganpasangan basa ini dihubungkan oleh ikatan hidrogen yang lemah (nonkovalen).
Basa A dan T dihubungkan oleh ikatan hidrogen rangkap dua, sedangkan
basa G dan C dihubungkan oleh ikatan hidrogen rangkap tiga. Adanya ikatan
hidrogen tersebut menjadikan kedua rantai polinukleotida terikat satu sama lain
dan saling komplementer. Artinya, begitu sekuens basa pada salah satu rantai
diketahui, maka sekuens pada rantai yang lainnya dapat ditentukan.
Oleh karena basa bisiklik selalu berpasangan dengan basa monosiklik, maka
jarak antara kedua rantai polinukleotida di sepanjang molekul DNA akan selalu
tetap. Dengan perkataan lain, kedua rantai tersebut sejajar. Akan tetapi, jika rantai
yang satu dibaca dari arah 5 ke 3, maka rantai pasangannya dibaca dari arah 3
ke 5. Jadi, kedua rantai tersebut sejajar tetapi berlawanan arah (antiparalel).

2.2.1.1 Sekuens Asam Nukleat


Telah dikatakan di atas bahwa urutan basa N akan menentukan spesifisitas
suatu molekul asam nukleat sehingga biasanya kita menggambarkan suatu
molekul asam nukleat cukup dengan menuliskan urutan basa (sekuens)-nya saja.
Selanjutnya, dalam penulisan sekuens asam nukleat ada kebiasaan untuk
menempatkan ujung 5 di sebelah kiri atau ujung 3 di sebelah kanan. Sebagai
contoh, suatu sekuens DNA dapat dituliskan 5-ATGACCTGAAAC-3 atau suatu
sekuens RNA dituliskan 5-GGUCUGAAUG-3.
Jadi, spesifisitas suatu asam nukleat selain ditentukan oleh sekuens basanya,
juga harus dilihat dari arah pembacaannya. Dua asam nukleat yang memiliki

sekuens sama tidak berarti keduanya sama jika pembacaan sekuens tersebut
dilakukan dari arah yang berlawanan (yang satu 5 3, sedangkan yang lain
3 5).
2.2.2 Struktur Molekul RNA
Tidak seperti DNA, molekul RNA pada umumnya berupa untai tunggal
sehingga tidak memiliki struktur tangga berpilin. Namun, modifikasi struktur juga
terjadi akibat terbentuknya ikatan hidrogen di dalam untai tunggal itu sendiri
(intramolekuler).
Struktur kovalen RNA berbeda dengan DNA dalam dua hal.Sebagaimana
terbaca dari namanya, unit-unit gula dalam RNA berupa ribose bukan
deoksiribosa. Ribosa mengandung sebuah gugus 2'-hidroksil yangtidak terdapat
deoksiribosa. Perbedaan yang lain ialah bahwa satu darikeempat basa utama
dalam RNA adalah urasil (U) yang menggantikan timin(T). Urasil, seperti timin,
dapat membentuk pasangan basa dengan adenin,tetapi tidak mengandung gugus
metil yang terdapat dalam timin. MolekulRNA dapat berbentuk untai tunggalatau
untai ganda.
1. RNA genetik
RNA genetik memiliki fungsi yang sama dengan DNA, yakni merupakan
molekul genetik yang secara keseluruhan bertanggung jawab dalam membawa
segala materi genetis, seperti yang dimiliki oleh DNA. Dengan kata lain, RNA ini
berfungsi sebagai DNA. RNA genetik ini hanya dimiliki oleh makhluk hidup
tertentu yang tidak memiliki DNA, seperti pada beberapa jenis virus.
2. RNA nongenetik
RNA nongenetik merupakan RNA yang tidak berperan sebagai DNA. RNA
nongenetik dimiliki oleh makhluk hidup yang materi genetiknya diatur oleh DNA.

Pada makhluk hidup kelompok ini, di dalam selnya terdapat DNA dan
RNA.Berdasarkan letak serta fungsinya, RNA non-genetik dibedakan menjadi tiga
macam, yakni RNA duta, RNA ribosom, dan RNA transfer.
2.3. Fungsi dan Peranan Asam Nukleat
DNA mengandung gen, informasi yang mengatur sintesis protein dan
RNA. DNA mengandung bagian-bagian yang menentukan pengaturan ekspresi
gen (promoter, operator, dan lain-lain.). Ribosomal RNA (rRNA) merupakan
komponen dari ribosom, mesin biologis pembuat protein Messenger RNAs
(mRNA) merupakan bahan pembawa informasi genetik dari gen ke ribosom.
Transfer RNAs (tRNAs) merupakan bahan yang menterjemahkan informasi dalam
mRNA menjadi urutan asam amino RNAs memiliki fungsi-fungsi yang lain, di
antaranya fungsi-fungsi katalis. Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang
memiliki fungsi khusus yaitu, menyimpan informasi genetik dan menerunkannya
kepada keturunanya. Susunan asam nukleat yang menentukan apakah mahluk itu
menjadi hewan , tumbuhan, maupun manusia. Begitu pula susunan dalam sel,
apakah sel itu menjadi sel otot maupun sel darah.
Beberapa fungsi penting asam nukleat adalah menyimpan, menstransmisi,
dan mentranslasi informasi genetik; metabolisme antara(intermediary metabolism)
dan reaksi-reaksi informasi energi; koenzim pembawa energi; koenzim pemindah
asam asetat, zat gula, senyawa amino dan biomolekul lainnya; koenzim reaksi
oksidasi reduksi.
Peranan dari DNA dan RNA sebagai bahan keturunan memberikan suatu
kontras yang menarik dalam hal fungsi biologis dari dua kelas makromolekul ini.
RNA memperlihatkan keragaman biomolekul yang biasa dengan memiliki fungsi
selular dan viral yang khas. Di pihak lain , DNA merupakan contoh yang jarang

dari suatu makromolekul yang melakukan fungsi tunggal yang sama dalam virus,
prokariota, dan eukariota. Sebagai pembawa informasi genetika dari semua
system selular , DNA mempertahankan kemurnian fungsi sepanjang evolusi
biologi. Pemanfaatan yang menguntungkan dari DNA oleh alam untuk
melestarikan spesies tampaknya tidak memungkinkan untuk beragam fungsi dari
makromolekul ini.
2.3.1 Penggunaan Teknologi DNA dalam ilmu forensik
Ilmu

forensik

melibatkan

penggunaan

prosedur

ilmiah

untuk

mengumpulkan bukti terkait dengan masalah hukum. Sel-sel dari semua


organisme mengandung asam deoksiribonukleat (DNA), dan DNA dari salah satu
organisme adalah unik. Ilmuwan forensik telah belajar untuk mengumpulkan dan
menganalisis DNA untuk membantu menentukan organisme manusia serta jenis
lain yang hadir di tempat kejadian kejahatan atau bencana. DNA dapat
digunakan untuk mencapai sejumlah tujuan khusus dalam penyelidikan forensik.
1. Mengidentifikasi Orang Individu
Karena urutan DNA setiap orang adalah unik, dapat dicocokkan padanya
seperti sidik jari. Menurut Oak Ridge National Laboratory pemerintah AS,
ilmuwan forensik menggunakan bukti DNA untuk mengidentifikasi orang dalam
kasus pidana dan paternitas. Bukti DNA tidak selalu mengidentifikasi tersangka
atau pria sebagai ayah dari seorang anak, kadang-kadang bukti forensik
exonerates tersangka atau menentukan bahwa manusia bukanlah ayah dari
seorang anak. Bukti DNA juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi korban
bencana, seperti bencana alam atau serangan teroris.
2. Mengidentifikasi Spesies Hewan

Ada hukum yang mengatur konservasi dan perburuan spesies yang


terancam punah. Jika seseorang diduga secara ilegal menangkap dan mengangkut
spesies yang terancam punah, ilmuwan forensik dapat menggunakan analisis
DNA untuk mengkonfirmasi atau menyingkirkan apakah spesimen hewan tersebut
sebenarnya milik spesies yang dilindungi.Sehelai rambut sedikit atau bahkan selsel kulit dari hewan tersebut akan cukup untuk menghasilkan hasil tes yang
akurat, sehingga transporter hewan yang dicurigai atau pemburu tidak perlu
ditangkap dengan binatang yang sebenarnya
3. Aplikasi Lainnya
Bukti DNA dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis bakteri atau
parasit yang mungkin telah menyebabkan kematian seseorang. Informasi ini dapat
berguna dalam kasus-kasus kelalaian medis atau orangtua. Asal-usul bahan habis
pakai mahal seperti minuman keras dan caviars dapat diverifikasi menggunakan
analisis DNA. Terakhir, sampel DNA dapat membantu para profesional medis
menemukan donor organ cocok untuk orang-orang yang membutuhkan
transplantasi organ untuk bertahan hidup.
2.4 Fungsi RNA
Pada sekelompok virus (misalnya bakteriofag), RNA merupakan bahan
genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasi genetik, sebagaimana DNA
pada organisme hidup lain. Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang
dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang kemudian ditranslasi oleh sel
inang untuk menghasilkan virus-virus baru.Selain itu fungsi dari RNA tergantung
dari macamnya:
a. RNAd bertugas atau berfungsi menerima informasi/ keterangan
genetik dari DNA. Proses ini dinamakan Trasnkripsi dan berlangsung dalam sel;

b. RNAp berfungsi mngikat asam amino yang terdapat dalam sitoplasma.


Sebelum dapat diikat oleh RNAp asam amino bereaksi dahulu dengan ATP
(adenosin tripospat) agar berernergi dan aktif. RNAp membawa asam amino yang
diikat itu ke ribosom disinilah berlangsung perubahan informasi genetik yang
dinyatakan oleh urutan basa dari RNAd keurutan asam amino dalam protein yang
dibentuk. Proses ini dinamakan translasi;
c. RNAr berfungsi mensintesis protein dengan menggunakan bahan asam
amino. Proses ini berlangsung didalam ribosom dan hasil akhir berupa
polipeptida.

BAB III
PENUTUPAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Asam nukleat merupakan salah satu makromolekul yang memegang peranan
sangat penting dalam kehidupan organisme karena di dalamnya terdapat informasi
genetik.
2. Asam nukleat terdiri dari DNA dan RNA.
3. DNA memiliki struktur rantai double helix sedangkan RNA memiliki struktur
rantai tunggal.
4. Asam nukleat (DNA) lebih sering digunakan pada teknologi forensik yaitu untuk
mengidentifikasi seseorang, mengetahui virus yang menyebabkan kematian serta
mengetahui sifat hereditas seseorang sedangkan asam nukleat RNA genetik
berfungsi hampir sama dengan DNA dan RNA nongenetik berfungsi dalam
sintesis protein dalam sebuah sel.

DAFTAR PUSTAKA
Freeman, W.H. 2000. Nucleic Acid Synthesis. National Center for Biotechnology
Information, U.S. National Library of Medicine.
King, M.1996. Nucleic Acid Metabolism.http://themedicalbiochemistrypage.org. info @
themedicalbiochemistrypage.org.
Lyons, R. 2008. Nucleotide Metabolism. http://seqcore.brcf.med.umich.edu
Rahmadestiassani, A. 2010. Transkripsi, Translasi Dan ReplikasiUniversitas Nasional,
Jakarta
Yuliadi N, 2013, Metablisme asam nukleat. http://metabolisme-asam-nukleat.html.

Anda mungkin juga menyukai