ABSTRAK
Perikanan Jawa Tengah didominasi oleh sumberdaya ikan (SDI) hasil tangkapan dari laut.
Potensi SDI perairan Jawa Tengah sekitar 1.873.539 ton/tahun yang terbagi menjadi dua perairan
yaitu Laut Jawa dan Samudera Indonesia. Masyarakat pesisir Jawa Tengah pada umumnya
berprofesi sebagai nelayan dan salah satu jenis alat tangkap yang banyak digunakan dan
dioperasikan adalah jaring insang (gillnet). Peningkatan pemanfaatan SDI sebagai sumber pangan
harus dibarengi dengan alat-alat mutakhir dan peningkatan teknologi yaitu dengan penggunaan
teknologi penginderaan jauh. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan identifikasi sumberdaya
ikan dan mengkaji sebaran spasial daerah penangkapan ikan dengan alat tangkap jaring insang
(Gillnet) di perairan Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksploratif. Penelitian eksploratif adalah penelitian yang bertujuan
untuk mencari tahu suatu kejadian sosial tertentu atau hubungan antara dua atau lebih variabel.
Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.Hasil penelitian berupa peta
daerah penangkapan ikan yang menunjukan alat tangkap gillnet dominan di jalur 1a dan jalur 2.
Gillnet yang berada di jalur 1a beroperasi secara hanyut (drift gillnet) pada kedalaman 1-3 m
dengan hasil tangkapan tigawaja (Pennahia sp), kembung (Rastrelliger sp), talang (Scomberoides
sp), rajungan (Portunus sp), sembilang (Plofosus sp), kakap putih (Lates sp), kepiting (Scylla sp),
pari (Himantura sp), laosan (Polynemus sp), dorang (Parastromateus sp) dan kiper (Siganus sp),
secara melingkar (encircling gillnet) pada kedalaman 5 m hasil tangkapannya adalah belanak
(Mugil sp), udang (Penaeus sp) dan kapasan (Rochteichthys sp) serta gillnet berukuran besar
beroperasi secara hanyut (drift gillnet) di jalur 2 pada kedalaman 25-30 m hasil tangkapannya
adalah tengiri (Scomberomorus sp), tongkol (Euthynus sp) dan todak (Xiphias sp).
Kata Kunci : Jaring Insang; Penginderaan Jauh; Daerah Penangkapan Ikan.
ABSTRACT
Central Java fishery is dominated by fish resources which are caught from the sea. Fish
resources potential in Semarang Sea is about 1.873.539 ton/ year and it is divided into two sea
territories such as Java Sea and Indonesian Ocean. In general, coastal communities in Central
Java have a job as a fisher. One of the fishing gear are widely used and operated that can be
called Gillnet. The utilization of fish resources as food source should be followed by sophisticated
tools and technological improvements with the use of remote sensing technology. The purpose of
this study is mapping fishing areas and researching the spatial fishing ground with gillnets in
Semarang Sea Territory Central Java. In this research, the writer used explorative method.
Explorative method has some purposes for knowing a social phenomenon about the relation
between two or more variables. For taking some samples, the writer used purposive sampling
method. The results from this research produced a map of the fishing that show gillnet gear
dominantly in coastal and offshore areas. The gillnet makes some operation in coastal areas and it
operates drift gillnet in the depth of 1 3 meters with the product such as: Pennahia sp,
Restreligger sp, Scomberoides sp, Portunus sp, Plofosus sp, Lates sp, Scylla sp, Himantura sp,
Polynemus sp, parastromateus and Siganus sp, encircling gillnet. In the depth of 5 meters gets the
products such as: Mugil sp, Penaeus sp, Rochteichthys sp and drift gillnet in offshore areas in the
depth of 25 30 meters with the products like: Scomberomorus sp, Euthynus sp, Xiphias sp.
Keywords : Gillnet; Remote Sensing; Fishing Ground.
PENDAHULUAN
Koordinat
Stasiun
Kedalaman
(m)
Hasil
Tangkapan
Komposisi
Hasil
Tangkapan
(kg)
Sembilang
Kakap putih
Kakap putih
Sembilang
Kepiting
Kakap putih
Talang
Kakap putih
1,03
9,00
3,60
1,90
0,50
1,00
0,20
2,00
Bujur
Lintang
11002713.1
605624.7
1,2
11001839.4
60565.3
2,6
11001846.3
60565.9
1,7
11002046.4
60574.8
1,3
Salinitas
(o/oo)
30
30,5
30
30,5
11002043
605648.8
1,4
11001644.6
605415.3
5,0
11001750,6
60476.4
25,2
11002628.8
605543.2
3,6
11002636.5
605536.3
3,4
10
11
11002649.2
1100260.06
605542.2
605526.7
3,6
5,2
12
11002434.1
605640.7
5,5
13
11002438.6
605638.6
5,2
14
11002434.4
605642.1
5,4
15
11002425.2
605639.1
5,2
16
1100159,1
604816,8
25,5
604817,3
25,
17
1100158,7
18
1100159,3
604616,9
25,6
19
1100158,4
604717
25,9
20
1100158,1
604717,6
30,1
Rajungan
Kepiting
Rajungan
Pari
Tigawaja
Dorang
Laosan
Kepiting
Kiper
Sembilang
Tengiri
Tongkol
Todak
Tigawaja
Kembung
Rajungan
Tigawaja
Kembung
Rajungan
Rajungan
Rajungan
Sembilang
Belanak
Udang
Belanak
Udang
Kapasan
Belanak
Udang
Belanak
Udang
Tengiri
Tongkol
Todak
Tengiri
Tongkol
Todak
Tengiri
Tongkol
Todak
Tengiri
Tongkol
Todak
Tengiri
Tongkol
Todak
4,50
1,00
0,50
1,85
1,13
0,28
0,96
0,15
0,23
1,06
11,20
11,00
1,50
2,00
1,00
0,30
1,80
0,85
0,35
0,6
4,10
0,90
0,50
0,80
0,80
0,10
0,10
1,30
0,20
1,90
0,10
20,90
15,20
0,50
11,10
8,20
0,70
12,50
19,10
0,40
20,20
18,80
1,00
22,20
19,50
1,80
30,5
30,5
32
32
30,5
31
31
31,5
31
31
31,5
31,5
31,5
32
32
32
Gambar 1. Peta Prakiraan Daerah Penangkapan Ikan dengan Alat Tangkap Gillnet di
Perairan Kota Semarang
Metode penangkapan dengan alat
tangkap gillnet terbagi menjadi dua metode
penangkapan yaitu gillnet dibiarkan hanyut
mengikuti arus (drift gillnet) dan gillnet yang
cara pengoperasianny diputar mengikuti
gerombolan
ikan
(encircling
gillnet.
Metode penangkapan
Metode penangkapan yang digunakan
nelayan dalam pengoperasian alat tangkap
gillnet di perairan Kota Semarang dibedakan
atas jenis bahan jaring yang digunakan. Gillnet
berukuran besar berbahan nilon dan gillnet
berukuran kecil berbahan polyetilen.
Sebaran daerah penangkapan ikan
Berdasarkan penelitian, maka secara
umum daerah penangkapan ikan dengan
menggunakan alat tangkap gillnet di perairan
Kota Semarang terletak pada kedalaman 1
30 m. Adanya rumpon-rumpon buatan dari
rongsokan kapal yang tenggelam, rongsokan
dirumuskan
kebijaksanaan
pengelolaan
wilayah pantai dan laut Kota Semarang yang
didasarkan pada potensi dan masalah yang
berkembang. Kewenangan tersebut dapat
dilihat pada gambar 6.
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Ariani dkk. 2003. Aplikasi Data
Satelit NOAA Untuk Perikanan
Indonesia. Pusat Riset Teknologi
Kelautan, Badan Riset Kelautan dan
Perikanan. Jakarta.
Anggoro, S. 2002. Pemetaan Zona
Pemanfaatan
Habitat
Vital
(Rembang, Pati, Jepara, Demak,
Semarang)
FPIK
UNDIP
bekerjasama
dengan
Dinas
Perikanan Provinsi Jawa Tengah.
Semarang.
Dinas
Identifikasi
Potensi
Perikanan
10