Anda di halaman 1dari 2

Activity Based Costing (ABC)

Sistem pembiayaan (costing system) secara umum terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem
akuntansi biaya konvensional. Sistem akuntansi biaya konvensional menggunakan unit /
kuantitas produk yang dihasilkan sebagai dasar pembebanan. Metode pembebanan semacam ini
sering disebut juga Unit Based System. Pada sistem ini biaya-biaya yang timbul dicatat,
dikumpulkan, dan dikendalikan berdasar atas elemen-elemennya ke dalam pusat-pusat
pertanggungjawaban. Dengan cara semacam ini maka biaya-biaya produksi juga ditentukan
menurut banyaknya sumber daya yang diserap oleh masing-masing pusat biaya. Ada dua metode
yang digunakan untuk menghitung harga pokok produk yaitu sebagai berikut :
1. Metode Harga Pokok Penuh (Full Costing)
Metode harga pokok penuh merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang
memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produk yang terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang bersifat
tetap maupun variabel. Metode harga pokok penuh ditujukan untuk memenuhi kepentingan pihak
eksternal perusahaan.
2.Metode Harga Pokok Variabel (Variable Costing)
Metode harga pokok variabel merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
mempehitungkan biaya produksi yang bersifat variabel ke dalam harga pokok produksi. Biaya
tersebut meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
variabel. Metode harga pokok variabel ini lebih ditujukan untuk memenuhi kepentingan pihak
internal
1.

Perbandingan Biaya Produk Tradisional dan ABC


Metode ABC memandang bahwa biaya overhead dapat dilacak dengan secara memadai

pada berbagai produk secara individual. Biaya yang ditimbulkan oleh cost driver berdasarkan
unit adalah biaya yang dalam metode tradisional disebut sebagai biaya variabel.
Metode

ABC memperbaiki keakuratan perhitungan harga pokok produk dengan

mengakui bahwa banyak dari biaya overhead tetap bervariasi dalam proporsi untuk berubah
selain berdasarkan volume produksi. Dengan memahami apa yang menyebabkan biaya-biaya
tersebut meningkat dan menurun, biaya tersebut dapat ditelusuri kemasing-masing produk.
Hubungan sebab akibat ini memungkinkan manajer untuk memperbaiki ketepatan kalkulasi
biaya produk yang dapat secara signifikan memperbaiki pengambilan keputusan (Hansen dan

Mowen, 2004: 157-158)1


Digambarkan dalam tabel, perbedaan antara penentuan harga pokok produk tradisional
dan sistem ABC, yaitu:
Tabel 2.1
Perbedaan penetapan harga pokok produk
Tradisional dengan Metode Activity Based Costing
Metode Penentuan Harga Pokok
Tujuan

Produk Tradisional
Inventory level

Lingkup

Tahap produksi

Fokus

Biaya bahan baku, tenaga kerja

Periode
Teknologi yang
digunakan

Metode Activity Based Costing


Product Costing
Tahap desain, produksi, Tahap
pengembangan
Biaya overhead

langsung
Periode akuntansi

Daur hidup produk

Metode manual

Komputer telekomunikasi

Sumber: (Mulyadi, 1993)2

1 Hansen, Don R and Maryanne M Mowen, Akuntansi Manajemen, Edisi 7, Salemba Empat,
Jakarta, 2004

2 Mulyadi, Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi 2,BP STIE YKPN, YK,
1993

Anda mungkin juga menyukai