DIARE
OLEH :
NURSAFIRA NUHA WARDAH
13.099
LP PROGRAM DIARE
A. DEFINISI
Diare berasal dari bahasa kedokteran yaitu diarrhea. Diare adalah buang air besar (defekasi)
dengan konsistensi encer lebih dari 4 kali sehari (M.C Widjaja, 2002).
Menurut FKUI (2007), diare diartikan sebagi buang air besar yang tidak normal atau bentuk
tinja yang encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Pada neonatus, dikatakan
diare jika frekuensi BAB > 4x. Sedangkan pada bayi umur >1 bln dan anak, bila
frekuensinya >3x/hr.
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya
(normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengan padat, dapat disertai
frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang air besar encer lebih
dari 3 x sehari.
B. ETIOLOGI
1.
Faktor infeksi
a. Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare
pada anak.
Virus :Enterovirus, adenovirus, rotavirus dan oleh infestasi parasit seperti cacing,
protozoa dan jamur.
2.
3.
C. MANIFESTASI KLINIS
Mula-mula bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat
Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya defekasi dan tinja yang asam
Bila penderita kehilangan banyak cairan dan elektrolit, maka akan tampak gejala
dehidrasi.
Tanda-tanda syok: denyut jantung dan nadi cepat dan kecil, tekanan darah menurun,
penderita menjadi lemah, kesadaran menurun, akral dingin, pucat, basah.
Asidosis metabolik, karena: kehilangan NaHCO3 melalui tinja, ketosis kelaparan, produk
metabilk yang bersifat asam tidak dapat dikeluarkan (oleh kare oliguria atau anuria),
perpindahan ion natrium dari kestrasel ke intrasel, penimbunan asam laktat.
Tanpa dehidrasi
Dehidrasi ringan/sedang
Dehidrasi berat
Tentukan derajat dehidrasi, apakah tanpa dehidrasi, dehidrasi ringan / sedang, dehidrasi berat.
Untuk menentukan derajat dehidrasi bisa menggunakan table di bawah ini.
DERAJAT DEHIDRASI
Tanpa Dehidrasi Dehidrasi Ringan/Sedang Dehidrasi Berat
Bila Terdapat Dua Tanda Atau Lebih
Keadaan Umum Baik / Sadar
Gelisah / Rewel
Lesu, Lunglai / Tidak
Sadar
Mata
Tidak Cekung
Cekung
Cekung
Keinginan Untuk Normal
Ingin Minum Terus
Malas Minum
Minum
Turgor
Kembali Segera Kembali Lambat
Kembali Sangat Lambat
PENILAIAN
mendidih
Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir terutama sebelum makan, sesudah buang
air besar, sesudah menceboki anak, sebelum menyiapkan makanan dan sebelum
menyusui
Buang air besar dan tinja anak di jamban
Berikan imunisasi campak
D. PENATALAKSANAAN
1. Pemberian cairan
a. Jenis cairan
- Cairan rehidrasi oral :
1. Oralit
2. Formula lengkap (NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa) seperti oralit, pedyalit setiap
kali diare.
3. Formula sederhana ( NaCl dan sukrosa)
-
Cairan parenteral:
1. DG aa (1 bagian laritan Darrow + 1 bagian glukosa 5%)
2. RL g ( 1 RL + 1 glukosa 5%)
3. RL
4. DG 1 : 2 ( 1 DG + 2 glukosa 5%)
5. RLg 1 : 3 ( 1 RL + 3 glukosa 5%)
6. Cairan 4 : 1 ( 4 glukosa 5 10% + 1 NaCl 0,9%)
Bila belum ada dehidrasi maka berikan rehidrasi oral sebanyak anak mau minum
atau satu gelas setiap anak buang air besar dan berikan cairan parenteral dibagi
rata selama 24 jam.
Dehidrasi ringan
Dehidrasi sedang
Dehidrasi berat
Kecepatan :
4 jam pertama: 25 ml/kgbb/jam atau 6tetes/kgbb/menit (1ml=15 tetes) atau
8 tetes/kgbb/menit (1ml=20 tetes)
20 jam berikutnya : 150ml/kg BB/jam atau 2tetes/kg BB/menit (1ml=15
tetes) atau 2,5 tetes/kg BB/menit (1ml=20 tetes)
Kecepatan:
4 jam pertama: 25 ml/kgbb/jam atau 6tetes/kgbb/menit (1ml=15 tetes) atau
8 tetes/kgbb/menit (1ml=20 tetes)
20 jam berikutnya : 150ml/kgbb/jam atau 2tetes/kgbb/menit (1ml=15
tetes) atau 2,5 tetes/kgbb/menit (1ml=20 tetes)
BB (kg) x 50 cc
a. Umur <1 tahun dan anak umur diatas 1 tahun dangan BB dibawah 7 kg dapat diberikan
susu, makanan setengah padat atau makanan padat bila anak tidak mau minum susu,
susu khusus yang tidak mengandung laktosa.
b. Umur > 1 tahun dengan BB>7 kg, makanan padat / makanan cair atau susu
c. Dalam keadaan malabasorbsi berat serta alergi protein susu sapi dapat diberi elemen atau
semi elemental formula.
3. Obat obatan
a) obat anti sekresi : Asetosal, 25 mg/hari dengan dosis minimal 30 mg
klorpromazine 0,5 1 mg / kg BB/hari
b) obat anti spasmotik : Papaverin, opium, loperamide
c) obat pengeras tinja seperti kaolin, pectin, charcoal, tabonal dan sebagainya.
d) antibiotik : bila penyebab jelas, ada penyakit penyerta
DAFTAR PUSTAKA