Anda di halaman 1dari 18

FILUM ARTHROPODA

Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, arthos yang artinya segmen/ruas dan poda yang
artinya kaki. Jadi, Arthropoda adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk
filum arthropoda memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin
sebagai rangka luarnya.
Filum Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup
serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain
hewan berbuku-buku.
Empat dari lima bagian dari spesies hewan adalah Arthropoda, dengan jumlah di atas satu
juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian.
Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk
berbagai bentuk simbiotis dan parasit. Hamper 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui
orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida,
contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.
Sistem tubuh filum Arthropoda adalah:
1).

Pencernaan : saluran pencernaan dari mulut sampai anus.

2). Pernapasan : Insang pada hewan air dan trakea pada hewan darat. Tetapi sebagian besar
bernapas dengan trakea. Udara masuk ke dalam system pernapasan melalui celah kecil yang
disebut spirakel. Udang bernapas dengan insang, sedangkan laba-laba bernapas dengan paruparu buku.
3). Transport : Peredaran darah terbuka. Jantung terletak di bagian tubuh atas yang
memompa darah ke bagian dalam tubuh. Darah lalu kembali ke jantung secara difusi.
4).

Sistem saraf : Jaringan saraf tetapi bukan otak dan kepala.

5).

Pengeluaran : Sampah dikeluarkan melalui nefridia.

Beberapa ciri-ciri umum Arthropoda, antara lain sebagai berikut.


1). Semua Arthropoda memiliki perpanjangan tubuh (apendiks) bersendi, termasuk kaki
dan antenanya. Dengan adanya sendi dan perpanjangan tubuh, maka arthropoda dapat
bergerak lebih bebas dan lentur.
2). Tubuhnya simetri bilateral dan bersegmen-segmen. Pada beberapa spesies, segmen
tubuh ada yang menyatu membentuk kepala, dada, dan perut.
3). Semua Arthropoda memiliki kepala yang terpisah dengan dada. Namun, udang dan
laba-laba memiliki kepala dan dada yang menyatu membentuk sepalotoraks.
4).

Memiliki rangka luar (eksoskeleton) yang terbuat dari kitin.

5). Memiliki mata majemuk. Mata majemuk (faset) terdiri dari ribuan satuan penyusun
mata yang disebut omatidium. Beberapa jenis Arthropoda memiliki mata berlensa tunggal
yang disebut oselus yang hanya dapat membedakan keadaan gelap dan terang.
6). Alat pengeluaran arthropoda darat berupa buluh malpigi.
Anthropoda dapat dibagi menjadi 4 subfilum sebagai berikut:
1. A. Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, terdiri dari kurang lebih 52.000
spesies yang terdeskripsikan, dan biasanya dianggap sebagai suatu subfilum. Kelompok ini
mencangkup hewan-hewan yang cukup dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang
karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan akuatik, hidup di air tawar atau laut,
walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan kehidupan darat, seperti kepiting
darat. Mayoritas dapat bebas bergerak, walaupun beberapa takson bersifat parasit dan hidup
dengan menumpang pada inangnya.
Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut:
1). Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada
menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih
lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
2).

Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:

a).

2 pasang antenna

b).

1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya

c).

1 pasang maksila

d).

1 pasang maksilliped

3). Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan
makanan ke mulut.
4). Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada
cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
5). Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.
Sistem organ crustacea adalah sebagai berikut:
1).

Sistem Pencernaan

Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan
berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus
dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang

terletak di kepala dan dada di kedua sis abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui
anus, juga dibuang melalui alat ekskresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2).

Sistem Saraf

Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera
yaitu antenna (alat paraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang
bertangkai.
3).

Sistem Peredaran Darah

System peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar
tanpa melaui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin
yang daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4).

Sistem Pernafasan

Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat
kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5). Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah. Alat
kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat
pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa
melakukan ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi
(pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: uadang akan memutuskan sebagian
pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut
akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.
Klasifikasi Crustacea adalah sebagai berikut:
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
1).

Entomostraca (udang tingkat rendah)

Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusunan zooplankton, adalah melayanglayang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Hewan ini dikelompokan menjadi emapt ordo, yaitu:
a).

Branchiopoda

Contohnya: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.


Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton.
Pembiakan berlangsung secara Parthenogenesis.

b).

Ostracoda

Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.


Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
c).

Copecoda

Contoh: Argulus indicus, Cyclops.


Hidup dia ir laut dan air tawar, dan merupakan plankton dan parasit, segmentasi tubuhnya
jelas.
d).

Cirripedia

Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.


Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut
melekat pada batu atau benda lain. Cirripedia ada yang bersifat parasit. Cara hidup
Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar
kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
2).

Malakostraca (udang tingkat tinggi)

Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas
sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).
Hewan ini dikelompokan dalam tiga ordo, yaitu:
a).

Isopoda

Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.


Contoh:

Onicus asellus (kutu perahu)

Limnoria lignorum

Keduanya adalah pengerek kayu.


b).

Stomatopoda

Contoh: Squilla empusa (udang belalang).


Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok.
Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang
dapat bergerak, mata dan antena.
c).

Decapoda (si kaki sepuluh)

Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan
merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia.
Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya denganprotein. Contohnya
adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala dada menjadi satu (Cephalothorax)
yang ditutupi oleh karapakx. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga
disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:

Udang
1. Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak
dibudidayakan.
2. Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan
banyak dibudidayakan.
3. Cambarus virillis (udang air tawar)
4. Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
5. Palaemon carcinus (udang sotong)

Ketam
1. Portunus sexdentatus (kepiting)
2. Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.
3. Scylla serrata (kepiting)
4. Birgus latro (ketam kenari)

Peranan Crustacea bagi kehidupan manusia


Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1).

Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, missal udang, lobster dan kepiting.

2). Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan
ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
1).

Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.

2).

Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda

3).

Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.

1. B. Hexapoda / Insecta
Insekta berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu
anggota dari fillum Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita
misalnya lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta
sangat beragam, tetapi memiliki ciri khusus, yaitu kakinya berjumalah enam buah, sehingga
disebut juga hexapoda (hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu
kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satnya invertebrate yang dapat terbang,
dengan ukuran tubuh yang beragam. Dengan habitata yang sangat luas insekta mempunyai
peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Peranan yang menguntungkan anatar lain:
penyerbukan tanaman oleh lebah atau insekta lain, tetapi ada juga yangmerugukan misalnya:
wereng coklat menyerang hektaran tanaman padi.
Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
1). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen
(perut).
2). Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga
pasang dan berfungsi untuk berjalan.
3). Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah
dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4). Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit
dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme lain.
5). Alat pernapasan insekta berupa trakea.
6). Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran
pencernaan.
7).

System sirkulasinay terbuka.

8). Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah,
alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.
9).

Fertilasi terjadi secara internal.

10). Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
System organ insekta/Hexapoda antara lain:
1). Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks,
mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya
terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap
belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat
keseimbangan. Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.
Susunan kaki pada insekta terdiri dari ruas-ruas yaitu:

a).

Panggul (coax)

b).

Gelang paha (trokanter)

c).

Paha (femur)

d).

Ruas betis (tibia)

e).

Ruas-ruas kaki (tarsus)

2).

Perut (abdomen)

Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap,
tetapi pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen
dalam bentuk dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen
terdapat spirakel, yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea. Anatomi internal
terdiri beberapa system organ yang kompleks, yaitu system pencernaan, system pernapasan,
system sirkulasi, system peneluaran zat, dan system saraf.
a).

Sistem Pencernaan

Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan
makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
b).

Sistem Pernapasan

Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin.
Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. System trakea membuka ke
bagian luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk
mengatur aliran udara dan membatasi hilangnya air.
c).

Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung
pembuluh yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).
d).

Sistem Pengeluaran Zat (Ekskresi)

Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior
saluran pencernaan.
e).

Sistem Saraf

Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia
segmental. Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat
dengan anten, mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.
Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insecta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.

1). Apterygota, tidak bersayap dan tidak mengalami metamorfosis. Contoh: Lepisma
sacharina (kutu buku).
2).

Pterygota, mempunyai sayap. Pterygota terbagi atas 2 kelompok sebagai berikut.

a).

Eksopterygota (metamorfosis tidak sempurana)

Metamorfosis tidak sempurna (nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara
larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur

larva

dewasa.

Eksopterygota terdiri dari 4 ordosebagai berikut.


(1). Orthoptera, contoh: belalang daun, kecoa.
(2). Isoptera, contoh: capung.
(3). Hemiptera, contoh: walang sangit.
(4). Homoptera, contoh: wereng.
b).

Endopterygota (metamorfosis sempurna)

Metamorfosis sempurna, terdapat perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa.
Tahap perkembangannya adalah:
Telur

larva (ulat)

kepompong (pupa)

dewasa (imago).

Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut.


(1). Coleoptera, contioh: kunang-kunang.
(2). Diptera, contoh: nyamuk, lalat.
(3). Hymenoptera, contoh: lebah madu.
(4). Siphonoptera, contoh: kutu kepala.
(5). Lepidoptera, contoh: kupu-kupu.
(6). Neuroptera, contoh: undur-undur.
Peranan Insekta / hexapoda yang menguntungkan adalah:

Kupu-kupu atau lalat dapat membantu mempercepat proses penyerbukan pada


tanaman berbuah.

Penghasil madu, yaitu lebah (Apis indica)

Penghasil bahan kain sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori).

Peranan insekta yang merugikan menusia adalah:

Vektor beberapa penyakit pada manusia, misalnya Plasmodium, penyebab


penyakit

Menimbulkan gangguan pada manusia, misalnya kutu kepala (Pediculus capitis)

Sebagai hama tanaman pangan, misalnya wereng coklat (Nilaparvata lugens),


walang sangit (Leptocorisa acuta)

Perusak gabah, oleh kutu gabah (Rhyzoperta doninica).

Perusak produk berbahan buku alam, misalnya rayap (Helanithermis sp.), dapat
menghancurkan kayu-kayu karena didalam ususnya terdapat Protozoa yang
bersimbiosis yaitu Trichonympha yang menghasilkan enzim pengurai selulosa, dan
kutu buku Lepisma sacharina).

1. C. Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas
dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi
dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis
dengan habitat di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun
dan di bawah batu-batuan.
Ciri-ciri Myriapoda
1).

Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.

2).

Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.

3).

Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.

4).

Susunan saraf tangga tali.

5). System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas
tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
6).

System peredaran darah terbuka.

7). Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
8).

Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.

Klasifikasi Myriapoda:
Dalam penggolongannya myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas yakni:

1). Kelas Chilopoda


Contoh: kelabang: Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ciri-ciri Chilopoda:
a). Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 173 ruas).
Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua
segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang taring bisa
(maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang
antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan
ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya,
sehingga bersifat karnivora.
b). Alat pencernaan makanannnya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat
ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.
c). Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang
terbuka hamper pada setiap ruas.
d). Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah
membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
2). Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
Ciri-cirinya Diplopoda:
a). Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 100 segmen) terdiri atas kepala dan
bahan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai taring bisa
(maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kadua kaki mengalami modifikasi sebagai oragan
kopulasi.
b).

Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.

c). Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah
membusuk.
d).

Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.

e).

Alat ekskresi berupa dua buah saluran malphigi.


1. D. Chelicerata

Chelicerata merupakan subfilum paling besar dalam Arthropoda, terdiri dari kelas Arachnida
dan Horseshoe crab (mimi).
Arachinida

Anggota Arachnida meliputi kalajenking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan
ini bersifat parasit yang merugikan menusia, hewan dan tumbuhan. Archnida bersifat
karnivora sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.
Ciri-ciri Arachnida :
1). Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan
jelas, kecuali Acarina.
2). Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang
mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
3).

Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.

4). Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
5). Alat pernapasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
6). Alat kelamin jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior
abdomen, pembuahan internal (di dalam).
7). System saraf tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan
pasangan-pasangan ganglia
8). Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta
memiliki kelenjar racun.
9).

Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
1. a. Scorpionida

Contohnya:

Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)

Ketonggeng (Buthus)

Hewan ini memiliki perut beruas0ruas dan ruas terakhir berubah manjadi alat pembela diri.
1. b. Arachnoida
Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :

Laba-laba jarring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)

Laba-laba primitive Liphistius (di rimba Asia Tenggara)

Laba-laba penjerat (di Malaysia)

Laba-laba pemburu (di Meksiko)

Laba-laba srigala

Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles recluse

Tarantula (Rhechostica hentz)

Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.


1. c. Aracina
Contohnya:

Caplak kudis (Sacroptes scabiei)

Caplak unggas (Dermanyssus)

Caplak sapi (Boophilus annulatus)

Ungau (Dermacentor sp.)

Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya
parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.
Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan
tetapi hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:
1. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
2. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjinga dan kucing.
**

Arthropoda merupakan hewan-hewan yang memiliki ciri khusus berupa kaki beruas-ruas.
Kaki arthropoda memiliki persendian yang memungkinkan mereka dapat bergerak dan
menggenggam makanan dengan baik. Selain itu, mereka juga memiliki eksoskeleton (rangka
luar) keras yang terbuat dari zat kitin, eksoskeleton ini melindunginya dari gangguan
lingkungan dan hewan lain. Kupu-kupu, semut, lebah, dan udang adalah arthropoda yang
umum di sekitar kita.
Filum arthropoda memiliki anggota paling berlimpah di muka bumi. Jumlah jenis arthropoda
lebih banyak dibandingkan jumlah total seluruh jenis dari filum hewan yang lain. Mereka
hidup di darat, air tawar, juga lautan di semua wilayah di bumi. Kesukesan jumlah mereka
disebabkan adanya persendian dan eksoskeleton yang sangat berguna dalam kehidupan,
selain karena daya reproduksinya yang juga tinggi.
Struktur tubuh

Arthropoda memiliki otak sederhana pada kepalanya yang berlanjut dengan ganglion saraf
pada bagian ventral tubuhnya, namun pusat saraf arthropoda terletak pada ganglion sarafnya.
Apabila kepala arthropoda di ambil (dipotong), mereka masih dapat hidup seperti biasa hanya
saja mereka tidak bisa makan dan minum. Seperti kecoa yang dipotong kepalanya, mereka
masih dapat hidup namun akhirnya akan mati setelah sekitar 10 hari karena kehausan.

Arthropoda memiliki 2 jenis mata yaitu mata majemuk dan mata tunggal. Mata majemuk
adalah gabungan dari banyak unit mata yang disebut omatidium. Ratusan bahkan ribuan
omatidium akan saling menempal dan membangun struktur mata majemuk. Arthropoda yang
memiliki mata majemuk antara lain kupu-kupu dan capung. Mata tunggal pada arthropoda
memiliki nama oseli, arthropoda yang memiliki mata tunggal adalah laba-laba dan
kalajengking. Beberapa arthropoda memiliki kedua jenis mata tersebut (kompleks dan
tunggal) dalam satu individu.
Arthropoda memiliki peredaran darah terbuka, jantung memompa darah mengalir dalam
jaringan tanpa melewati pembuluh darah. Organ pernapasan arthropoda darat umumnya
adalah trachea, yaitu saluran bercabang yang menjalar di tubuhnya. Terakhea memiliki
lubang yang di sebut spirakel yang terdapat pada bagian sekitar perut arthropoda. Dari
spirakel inilah udara masuk dan mengalir dalam trachea. Trakhea dimiliki oleh belalang dan
serangga lain, sedangkan laba-laba memiliki organ pernapasan berupa paru-paru buku.
Arthropoda air seperti kepiting dan udang bernapas dengan insang.
Alat ekskresi artropoda berupa tubulus Malpighi, yaitu saluran-saluran halus yang menyaring
cairan tubuh dan membuang hasil ekskresi menuju saluran pencernaan. Saluran
pencernaannya sendiri masih cukup sederhana, berupa saluran lurus dari mulut dan berakhir
di anus.
Reproduksi
Arthropoda umumnya memiliki jenis kelamin yang terpisah. Jantan akan melakukan kopulasi
untuk menyuntikkan sperma ke dalam tubuh betina dan pembuahan akan terjadi dalam tubuh

betina (internal). Hewan-hewan ini mampu menghasilkan telur dalam jumlah melimpah,
puluhan bahkan ratusan telur dapat dihasilkan dalam sekali proses perkawinan. Arthropoda
memiliki masa hidup yang bervariasi, semakin besar ukuran tubuhnya semakin panjang pula
masa hidupnya.
Peran arthropoda
Arthropoda memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Udang, lobster, dan kepiting
adalah arthropoda air yang sering dikonsumsi manusia karena rasanya yang lezat. Kupu-kupu
dan lebah menjadi hewan yang membantu petani dalam penyerbukan tanamam pertanian.
Namun banyak sekali jenis arthropoda yang menjadi hama pertanian dan menjadi hewan
pengganggu manusia. Belalang dan ulat bulu adalah musuh petani karena memakan tanaman
mereka. Nyamuk dan kutu busuk menghisap darah manusia dan seringkali menimbulkan
banyak penyakit seperti gatal-gatal dan alergi.
Penggolongan arthropoda
Filum arthropoda dibedakan berdasarkan morfologi dan tempat hidupnya menjadi 4 subfilum
yaitu chelicerata, myriapoda, hexapoda, dan crustacea.
Subfilum chelicerata
Chelicerata adalah hewan-hewan yang memiliki alat makan berupa chelisera yang berbentuk
seperti taring. Hewan-hewan dalam subfilum ini tidak memiliki antena dan matanya berupa
mata tunggal (oceli). Chelicerata memiliki tubuh berupa cepalothorak (kepala dan dada
menyatu) dan abdomen (perut). Subfilum chelicerata dikelompokkan lagi menjadi beberapa
kelas sebagai berikut.
Kelas arachnida

Laba-laba
Hewan arachnida memiliki chelisera sebagai alat makan, di dekatnya biasanya terdapat
pedipalpi yang berfungsi sebagai alat potong. Alat potong ini mengalami modifikasi menjadi
capit pada kalajengking. Kelas ini beranggotakan ordo opiliones, scorpiones, araneae, dan
acari. Ordo piliones beranggotakan dady longlegs, scorpiones beranggotakan kalajengking,
araneae beranggotakan laba-laba, sedangkan acari beranggotakan kutu dan kutu busuk.
Kelas merostomata

Mimi
Merostomata adalah kelompok hewan-hewan laut dengan bentuk mirip cakram dengan organ
mirp ekor (telson) yang lancip dan agak panjang. Anggota kelas ini adalah mimi yang
merupakan hewan prasejarah yang telah ada sejak jaman dahulu kala.
Kelas pycnogonida

Laba-laba laut
Kelas ini adalah kelompok untuk laba-laba laut. Hewan mirip laba-laba berukuran kecil yang
hidup di laut. Mereka umumnya adalah parasit pada hewan lain atau predator pemakan
anemon.

Subfilum myriapoda

Kelabang
Hewan-hewan dalam kelas ini memiliki banyak sekali kaki. Subfilum ini beranggotakan
kelompok chilopoda dan diplopoda. Ordo chilopoda adalah hewan-hewan yang memiliki
sepasag kaki di setiap segmen tubuhnya seperti kelabang, sedangkan ordo diplopoda adalah
hewan yang memiliki 2 pasang kaki di setiap segmen tubuhnya seperti kaki seribu.
Subfilum crustacea
Crustacea adalah hewan arthropoda yang hidup di air, misalnya kepiting, udang, lobster, dan
bernakel. Crustacea bernapas dengan insang dan memiliki dua pasang antena sebagai organ
pendeteksi lingkungan sekitar. Tubuh crustacean terdiri atas cephalotorak dan abdomen.

Subfilum ini memiliki banyak sekali anggota dengan beragam kelas, yang paling terkenal
dari subfilum ini adalah kelas decapoda.
Kelas decapoda

Lobster
Decapoda adalah arthropoda air yang memiliki sepuluh kaki jalan, yaitu kaki yang digunakan
untuk berjalan (bedakan dengan kaki renang). Anggota kelas ini adalah udang, kepiting, dan
lobster.
Subfilum hexapoda
Hexapoda adalah hewan-hewan yang memiliki 6 buah kaki dan umumnya bersayap,
walaupun ada juga yang tidak bersayap. Dari subfilum ini muncul kelas yang terkenal yaitu
kelas insekta.
Kelas insekta

Lebah
Insekta adalah hewan-hewan yang biasa kita sebut dengan serangga. Serangga memiliki 3
pasang (6 buah) kaki dan umumnya bersayap, walaupun ada pula serangga yang tidak
bersayap. Insekta merupakan arthropoda darat yang sangat banyak jenisnya. Beberapa jenis
seperti capung memiliki larva yang hidup di air sebelum akhirnya akan bermetamorfosis dan
hidup di darat. Hewan dalam subfilum ini umumnya akan mengalami metamorfosis dalam
sikulus hidupnya. Beberapa ordo yang umum dijumpai adalah sebagai berikut.

Ordo coleoptera, beranggotakan jenis-jenis kumbang. Coleoptera memiliki 2 pasang


sayap, sepasang sayap sangat keras dan sepasang sayap tipis yang hampir tembus
pandang. Mereka memiliki eksoskeleton yang sangat tebal. Coeloptera mengalami
metamorfosis sempurna.

Ordo diptera, beranggotakan jenis-jenis lalat. Diptera memiliki sepasang sayap, dan
sepasang organ penyeimbang terbang yang disebut halter. Diptera mengalami
metamorfosis sempurna.

Ordo hymenoptera, beranggotakan semut, lebah, dan tawon. Hewan-hewan dalam


ordo ini umumnya hidup dalam koloni yang banyak dan termasuk serangga dengan

tingkat sosial tinggi. Mereka memiliki 2 pasang sayap dan mengalami metamorfosis
sempurna.

Ordo Lepidoptera, beranggotakan kupu-kupu dan ngengat. Lepidoptera memiliki 2


pasang sayap dan memiliki mulut khusus yang disebut proboscis, mulut ini berguna
dalam menghisap makanan yang umumnya berupa nektar bunga. Mereka mengalami
metamorfosis sempurna.

Ordo hemiptera, beranggotakan serangga-serangga seperti kutu daun. Mereka


memiliki 2 pasang sayap, sayap keras dan sayap tipis serta mengalami metamorfosis
tidak sempurna.

Ordo orthoptera, beranggotakan belalang dan jangkrik. Mereka memiliki 2 pasang


sayap, sayap keras dan sayap tipis serta memiliki kaki belakang panjang yang
digunakan untuk melompat. Hewan-hewan ini mengalami metamorfosis tidak
sempurna.

http://www.edubio.info/2015/02/filum-arthropoda.html

Nephila pilipes (foto koleksi pribadi)


Banyak dari kita yang sudah mengenal laba-laba (spider) dan biasa kita jumpai membuat
sarang (jaring) di sudut ruangan atau langit-langit rumah. Walaupun secara umum dikenal dua
kelompok laba-laba yaitu laba-laba non jaring dan pembuat jaring. Laba-laba non jaring
biasanya hidup di tanah dan pepohonan serta menangkap mangsanya dengan cara berburu,
sedangkan laba-laba pembuat jaring biasanya hidup di ranting pepohonan atau di sudut
dinding rumah dengan membuat jaring sebagai perangkap bagi calon mangsanya. Terdapat
ribuan jenis laba-laba dan lebih kurangnya, sekitar 40.000 spesies laba-laba telah dipetakan,
dan digolong-golongkan ke dalam 111 suku. Akan tetapi mengingat bahwa hewan ini begitu
beragam, banyak di antaranya yang bertubuh amat kecil, seringkali tersembunyi di alam, dan
bahkan banyak spesimen di museum yang belum terdeskripsi dengan baik, diyakini bahwa
kemungkinan ragam jenis laba-laba seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies. Laba-laba
termasuk hewan pemakan serangga (Carnivora), karena kebanyakan laba-laba memang
merupakan predator (pemangsa) penyergap, yang menunggu mangsa lewat di dekatnya
sambil bersembunyi di balik daun, lapisan daun bunga, celah bebatuan, atau lubang di tanah
yang ditutupi kamuflase. Beberapa jenis memiliki pola warna yang menyamarkan tubuhnya
di atas tanah, batu atau dahan pohon, sehingga tak perlu bersembunyi. Penulis kebetulan
melihat salah satu species Nephila pilipes yang berukuran besar walaupun masih belum
sebesar Tarantula maupun saudaranya Nephila maculata atau yang biasa dikenal dengan labalaba Kemlandingan. Namun biasanya laba-laba jantan ukuran tubuhnya tidak sebesar
betinanya, kurang lebih hanya setengah dari ukuran laba-laba betina. Laba-laba jenis Nephila
pilipes ini sedang membangun jaring diantara pohon mangga dengan pohon sawo kecik di
depan rumah penulis.
**
Scientific

classification
Kingdom
Animalia
:
Phylum: Arthropoda
Class:

Arachnida

Order:

Araneae

Suborder Araneomorpha
:
e
Family:

Nephilidae

Genus:

Nephila

Species: N. pilipes
Binomial name
Nephila pilipes
*

Zipcodezoo 2012 :
Kingdom

: Animalia

Filum

: Arthropoda

Super kelas

: Crustacea

Kelas

: Malacostraca

Ordo

: Decapoda

Famili

: Hippidae

Genus

: Emerita

Spesies

: Emerita emeritus

Anda mungkin juga menyukai