PNC 2 Jam PP
PNC 2 Jam PP
Oleh :
GESTI PRAJAWATI
08.2.018
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
Nama
: Gesti Prajawati
NIM
: 08.2.018
Mahasiswa,
GESTI PRAJAWATI
08.2.018
Menyetujui,
Pembimbing Institusi
RANI SAFITRI,SST
Pembimbing Klinik
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Pada Ny.
P P2002 Ab100 2 Jam Post Partum Spontan Belakang Kepala di Polindes Panti
Husodo Ds. Peniwen Kromengan 21 Februari 2010.
Penulis menyadari bahwa penulisan Asuhan Kebidanan in itidak mungkin
dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak , untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil.
7.
kebidanan ini karena keterbatasan kemampuan dan waktu. Untuk itu mohon
masukan serta saran yang membangun demi perbaikan penulisan berikutnya dan
semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
(Sarwono, 2002)
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan Pada Ny. P P2002 Ab100
2 Jam Post Partum Spontan Belakang Kepala di Polindes Panti Husodo
Ds. Peniwen Kromengan 21 Februari 2010.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada post natal diharapkan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat memahami tentang post partum normal
2. Memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dengan post partum
3. Mengevaluasi institusi dalam pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
standart pelayanan operasional yang telah ditetapkan.
1.4 Metode Penulisan
Teknik pengumpulan data diperoleh dari
a. Studi kasus
Dengan melihat dan mempelajari kasus dari rekan medis di rumah sakit
b. Studi kepustakaan
Dengan
membaca
dan
mempelajari
buku-buku
referensi
yang
: PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan, metodologi penulisan dan
sistematika penulisan.
BAB II
: TINJAUAN TEORI
Isi
berupa
cuplikan/rujukan
teori,
konsep-konsep
yang
: TINJAUAN KASUS
Berisi tentang pengkajian dat, Identifikasi diagnosa/masalah,
Identifikasi masalah potensial, Identifikasi kebutuhan segera,
Intervensi, Implementasi, Evaluasi.
BAB IV
: PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan kesenjangan antara teori dengan
kasus dan praktek di lapangan.
BAB V
: PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
Macam-macam Nifas
Nifas dibagi dalam 3 periode
1.
Puerperium dini
Yaitu masa kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri
dan berjalan-jalan
2.
Puerperium intermedial
Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lainnya 6-8
minggu
3.
Remote puerperium
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai
komplikasi. Waktu untuk sempurna bila berminggu-minggu,
bulanan bahkan sampai tahunan.
(Rustam Mochtar, 1998)
Involusi
Involusi adalah perubahan yang merupakan kembalinya alat
kandungan atau uterus dan jalan kelahiran setelah bayi dilahirkan,
sehingga mencapai keadaan seperti sebelum hamil
2.
Uterus
Secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusi) sehingga
akhirnya kembali sebelum hamil
Tinggi fudus uteri dan berat uterus menurut masa involusi
Involusi
bayi baru lahir
uri lahir
Berat uterus
1000 gram
750 gram
1 minggu
500 gram
2 minggu
350 gram
6 minggu
bertambah kecil
50 gram
8 minggu
b.
sebesar normal
30 gram
: 7,6 cm
Akhir minggu II : 5 cm
Akhir minggu III : 2,5 cm
c.
d.
Rasa sakit yang disebut after pains (merion atau mulesmules) disebabkan kontraksi rahim, biasanya berlangsung 2-4 hari
pasca persalinan, perlu diberi pengertian pada ibu mengenai hal ini dan
bila terlalu menggangu dapat diberikan obat-obat anti sakit atau anti
mules
e.
Dalam proses incvolusi akan terjadi pengeluaran lochealochea adalah cairan atau secret yang berasal dari vacum uteri dan
vagina dalam masa nifas.
Jenis-jenis lochea adalah
1)
2)
Lochea sanguilenta
Terjadi pada hari ke 3-7 post partum, berwarna kuning kecoklatan
berisi darah dan lendir
3)
Lochea serosa
Pada hari ke 7-14 post partum yang berwarna kuning dan cairan
tidak berdarah lagi
4)
Lochea alba
Serviks
Setelah persalinan bentuk serviks agak mengganga seperti cacing
berwarna merah kecoklatan kehitaman, konsisiten lunak, kadang
terdapat perlukaan kecil setelah bayi lahir tangan masih kedalam
rongga rahim. Setelah 2 jam post partum dapat di lalui dan jari dan
setelah 7 hari post partum serviks terbuka 1 jari
g.
Ligamen-ligamen
Ligamen fascia dan diafragma pelviks yang meregang pada waktu
partus, setelah baayi lahir secara berangsur-angsur menciut dan pulih
kembali dengan dibantu latihan-latihan tertetnu (senam nifas) mulai
hari ke 2 post partum
h.
Saluran kencing
Pada masa nifas kandung kencing kurang sensitif dan
kapasitasnya bertambah sehingga setelah kencing tertinggal urine
residual. Ureter pelviks renalis yang mengalami renalis dilatasi
kembali ke keadaan ssebelum hamil mulai 2-8 minggu setelah
kelahiran
3.
Laktasi
Setelah
persalinan
pengaruh
penekanan
dari
estrogen
dan
progesteron terhadap hipofisis tulang, maka timbul pengaruh hormonhormon hipofisis kembali antara lain lactogenic hormone
(Sarwono, 2002)
Payudara yang telah dipersiapkan pada masa hamil akan
memproduksi ASI refleks
Faktor-faktor yang mempengaruhi laktasi
a.
Faktor anatomis
Apabila jumlah lobus dalam payudara berkurang akan mempengaruhi
jumlah produksi air susu
b.
Faktor fisiologis
Jika terjadi gangguan pada hormon prolaktin akan menghambat
produksi air susu
c.
Nutrisi ibu
Makan dan minum mempengaruhi kuantitas dan kualitas ASI yang
dihasilkan. Apabila nutrisi ibu berkurang maka ASI dihasilkan akan
turun kualitas dan kuantitasnya
d.
Faktor istirahat
Istirahat diperlukan untuk Parlemen-parlemen sel jaringan dalam
tubuh, agar dapat giat kembali setelah kelelahan tulang
e.
f.
kesedihan
yang
akan
menyebabkan
ketegangan
-ketegangan
2.3 Hal-hal yang Terjadi pada Masa Nifas
a.
Suhu badan
Bisa engorgement terjadi dari ke 3-4 masa nifas sebagai akibat kenaikan
suhu badan disebut sebagai milk ferer dan bersifat fisiologis
b.
c.
Urine
Antara hari ke 2-5 terjadi dierutis disebabkan karena rangsangan untuk
retensi cairan akibat hyper estrogenmia oleh kehamilan dan tidak adanya
peningkatan tekanan pada vena bagian bawah tubuh. Terkadang ditemukan
sejumlah gula dalam urine pada minggu pertama masa nifas.
d.
Darah
Terjadi lekasitosis mencapai 30.000 mil, pada hari ke 1 post partum Hb:
HCL dan entrosit jumlahnya berfluktuasi 1 minggu terakhir post partum
volume daarah kembali mendekati keadaan normal seperti pada waktu
tidak hamil
e.
f.
Aspek psikososial
1.
Phase Thaking in
Berlangsung 1-2 hari, perhatian ibu terutama pada dirinya masih pasif
tergantung pada orang lain. Ibu menginginkan kontak dengan bayinya
bukan berarti tidak memperhatikan
2.
3.
Phase Letting go
Terjadinya peningkatan kemandirian dalam perawatan diri dan
bayinya, merasa bayi terpisah dari dirinya.
Fisik
Istirahat, makanan yang bergizi, udara segar, lingkungan yang bersih
b.
Psikologis
Distrese waktu persalinan segera distabilkan dengan sikap bidan atau
keluarga yang menunjukkan rasa simpati, mengakui, menghargai sebagai
mana adanya
c.
d.
Sosial
1.
2.
3.
4.
Mobilisasi
Karena lelah sehabis bersalin, ibu harus istirahat tidur terlentang
selama 8 jam pasca persalinan, kemudian boleh miring-miring ke
kanan dan ke kiri untuk mencegah terjadinya trombosis dan
tromboemboli. Pada hari ke dua diperbolehkan duduk, hari ke tiga
jalan-jalan dan hari ke empat atau ke lima sudah diperbolehkan pulang.
Mobilisasi diatas mempunyai variasi, tergantung pada komplikasi
persalinan, nifas dan sembuhnya luka.
2.
Diet
Makanan harus bermutu, bergizi dan cukup kalori, sebaiknya
makan-makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayursayuran dan buah-buahan
3.
Miksi
Hendaknya kencing dapat dilakukan sendiri secepatnya, kadangkadang mengalami kesulitan kencing karena sfing terutera ditekan oleh
kepala janin dan epasme oleh iritasi. Sphinchter dini selama persalinan
juga oleh karena adanya oedem kandung kemih, penuh dan wanita
sulit kencing, sebaiknya dilakukan katerisasi
4.
Defekasi
Buang air besar harus dilakukan 3 - 4 hari pasca persalinan. Bila
masih sulit buang air besar dan terjadi obstipasi. Apabila berak keras
dapat diberikan obat laksans peroral atau per ektal. Jika masih belum
bisa dilakukan
5.
Perawatan payudara
Perawatan mammae telah ditemui wanita hamil supaya puting
susu lemas, tidak keras, sebagai persiapan untuk menyusui bayinya.
Bila bayi meninggal laktasi harus dihentikan dengan cara
1. Pembalutan mammae sampai tertentu
2. Pemberian obat estrogen untuk supresi lit seperti tablet lynoral dan
panlodel
3. Dianjurkan sekali supaya ibu menyusukan bayinya karena sangat
baik untuk kesehatan bayinya
6.
Tujuan
Mencegah
perdarahan
konseling
hubungan
petugas
kesehatan
pertama
setelah
kelahiran
atau
6 hari setelah
persalinan
uterus
berjalan
normal,
uterus
adanya
tanda-
konseling
2 minggu
setelah
uterus
persalinan
berjalan
normal,
involusi
uterus
adanya
tanda-
konseling
6 minggu
setelah
persalinan
bayi alami
Memberikan
pada
ibu
konseling
3. Escherichia coli
Sering berasal dari kandung kemih atau rektum
Cara terjadinya infeksi
1. Manipulasi penolong yang tidak suci hama, atau pemeriksaan
dalam yang berulang-ulang dapat membawa bakteri yang sudah
ada ke dalam rongga rahim
2. Alat-alat yang tidak suci hama
3. Infeksi droplet, sarung tangan dan alat-alat terkena infrksi
kontaminasi yang berasal dari hidung, tenggorokan dari penolong
dan pembantunnya atau orang lain
4. Koitus pada akhir kehamilan tidak merupakan sebab infeksi
penting kecuali apabila mengakibatkan pecahnya ketuban
5. Infeksi intrapartum sudah dapat memperlihatkan gejala-gejala pada
waktu berlangsungnya persalinan infeksi intra partum biasanya
terjadi paada partus lama, apalagi jika ketuban sudah lama pecah
dan beberapa kali dilakukan pemeriksaan dalam.
3. Predisposisi
Faktor predisposisi yang terpenting pada infeksi nifas adalah :
a. Semua keadaan yang dapat menurunkan daya tahan penderita, seperti
perdarahan banyak, pre-eklampsia, juga infeksi lain, seperti pre
umonia, penyakit jantung dan sebagainnya
b. Partus lama, terutama dengan ketuban pecah lama
c. Tindakan bedah vaginal, yang menyebabkan perlukaan pada jalan lahir
d. Tertinggalnya sisa placenta, selaput ketuban dan bekuan darah
4. Frekuensi
Secara proporsional angka infeksi menurut jenis infeksi adalah :
1. Infeksi jalan lahir 25-55% dari infeksi
2. Infeksi saluran kencing 30-60% dari kasus infeksi
3. Infeksi pada mamina 5-10% dari kasus infeksi
4. Infeksi campuran 2-5% dari kasus infeksi
5. Klasifikasi
a. Infeksi terbatas lokalisasinya pada perinsum, vulva, serviks dan
endomertium
b. Infeksi yang menyebar ketempat lain melalui pembuluh darah vena,
pembuluh limfe, daan endometrium
6. Pencegahan infeksi
1. Selama kehamilan
Anemia merupakan predisposia untuk infeksi nifas, harus diusahakan
memperbaikinya keadaan gizi juga merupakan faktor penting
karenanya diet yang baik harus diperhatikan. Dan koitus pada hamil
tua sebaiknya di larang karena dapat mengakibatkan pecahnya ketuban
dan terjadinya infeksi.
2. Selama persalinan
Membatasi sebanyak mungkin masuknya kuman-kuman dalam jalan
lahir , menjaga supaya persalinan tidak berlarut-larut, menyelesaikan
persalinan dengan trauma sedikit mungkin, mencegah terjadinya
pendarahan banyak. Demikian pula petugas dalam kamar bersalin
harus menutup hidung dan mulut dengan masker, yang menderita
infeksi pernafasan tidak diperbolehkan masuk ke kamar bermun, alatalat, kain-kain yang dipakai dalam persalinan harus suci hama. Periksa
dalam dilakukan jika ada indikasi perdarahan yang banyak harus
dicegah bila terjadi darha yang kurang harus segera di ganti dengan
tranfusi darah.
3. Selama nifas
Luka-luka dirawat dengan baik jangan sampai terkena infeksi.
Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya ditolasi dalam ruangan
khusus, tidak tercampur dengan ibu yang sehat
spektrum
luas
(brood
spektrum)
menunggu
hasil
laboratorium
4. Pengobatan mempertinggi daya tahan tubuh penderita, infus atau
tranfusi darah diberikan, perawatan lainnya sesuai dengan komplikasi
yang dijumpai.
Konsep Manajemen Kebidanan Varney
I. PENGKAJIAN
Tanggal
Jam
a. Data Subyektif
1. Biodata
Nama
Umur
dapat memberi KIE pada ibu untuk tidak hamil lagi atau
untuk melakukan KB yang jangka waktunya lama
(IUD/implan) atau MOW.
(Pudiknakes, 2000:143)
Agama
: Ditanyakan
pengaruhnya
untuk
terhadap
mengtahui
kebiasaan
kemungkinan
pasien
terhadap
Penghasilan
Alamat
2. Alasan Datang
Ibu datang ke rumah skait dirujuk atau datang sendiri dengan alasanalasan tertentu misal ibu kenceng-kenceng dan keluar cairan lendir dari
jalan lahirnya.
3. Keluhan utama
Apa saja yang dikeluhkan ibu pada saat dilakukan pengkajian misal,
nyeri di daerah luka episiotomi.
4. Riwayat kesehatan yang lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu
sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC,
hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti : jantung, darah
tinggi, ginjal, kencing manis, juga pernah kah ibu menderita kanker
b.
c.
Riwayat
kehamilan
kembar.
Faktor
yang
meningkatkan
b.
Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang
normal/ dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi silus ini bisa
maju sampai 3 hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid
yang biasa pada manusia adalah 25-32 hari
c.
Lamanya haid biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti
darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita
biasanya lama haid ini tetap
d.
e.
11. Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu ikut KB/tidak, apa macamnya, ada
keluhan/tidak, setelah persalinan rencanannya ibu menggunakan KB apa
Pemeriksaan umum
Keadaan umum
: baik/cukup
Kesadaran
Tanda-tanda vital
Tekanan darah
: 90/60-140/90 mmHg
Nadi
Suhu
Pernafasan
2.
a.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Rambut
Kepala
Wajah
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Dada
Abdomen
Genetalia
Anus
Ekstremitas
Atas
Bawah
Integumen : bersih
b.
Palpasi
Kepala
Leher
Payudara
Abdomen
Genetalia
Ekstremitas :
Atas
Bawah
d.
Auskultasi
Dada
abdomen
Perkusi
reflek patella baik
Ds
: Data berasal dari klien atau pasien yang mendukung diagnosa ibu
Do
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: komposmentis
Suhu normal
: 36,5o 37,5oC
Tekanan darah
Nadi normal
: (60 90x/menit)
Pernafasan
: (16 24x/menit)
Hari ke 5
: 7 cm diatas simpisis
Hari ke -17
Jenis Lochea
Lochea rubra
Keluar pada hari 1-3, berwarna merah kehitaman, terdiri dari sel desidua,
vernik : kaslosa, rambut lanugo
Lochea sanguilenta
Keluar pada hari ke 3-7, berwarna kuning berisi darah dan lendir
Lochea serosa
Keluar hari ke 7- 14, berwarna kuning cairan tiak berdarah lagi
Lochea alba
Keluar pada hari 14 selanjutnya berwarna putih
Intervensi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Anjurkan
pada
ibu
untuk
segera
mengimunisasikan bayinya
R/ agar bayi mendapat kekebalan sejak dini
VI. IMPLEMENTASI
Dilakukan sesuai dengna intervensi yang telah dibuat. Rencana menyeluruh
seperti yang diuraikan diatas secara efisien dan aman
VII. EVALUASI
Dilakukan untuk mengetahui sejauhmana keefektifan dan keberhasilan dari
asuhan yang diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. P P2002 Ab100 2 JAM
POST PARTUM SPONTAN BELAKANG KEPALA
DI POLINDES PANTI HUSODO
DS. PENIWEN KROMENGAN
I.
PENGKAJIAN
Tanggal : 21 Februari 2010
Jam
: 20.30
A. Data Subyektif
1.
Biodata
Nama
: Ny. P
Umur
: 33 tahun
Umur
: 38 tahun
Agama
: Kristen
Agama
: Kristen
Suku
: Jawa
Suku
: Jawa
Pendidikan : SMP
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Peniwen 2/1
Penghasilan
: Rp 1.250.000,-
Kromengan
2.
Keluhan Utama
Ibu mengatakan nyeri di sekitar daerah luka jahitan.
3.
4.
5.
6.
Riwayat Perkawinan
Menikah
: 1x
Lama menikah
: 11 tahun
Riwayat Haid
Menarche
: 15 tahun
Siklus
: 30 hari, teratur
Lamanya
: 3-4 hari
Banyaknya
Dismenorhea
:-
Fluor Albus
HPHT
: 10 Mei 2009
8.
Suami
Kehamilan
Hamil
UK
Penolong
Persalinan
Cara
Temp
Sex
ke
1
9 bl
Bidan
Normal
at
BPS
2 mg
Dokter
Curret
RS
Anak
BBL Mati
Hidup
Lama
4000
Umur
10 th
30 hr
Nifas
Menyusui
-
10. Riwayat KB
Setelah melahirkan anak pertama ibu menggunakan spiral selama 8
tahun. Berhenti 2 tahun kemudian hamil ketiga. Selama memakai
spiral ibu mengatakan sering mengalami perdarahan di awal
pemakaian. Setelah melahirkan ini ibu berencana melakukan steril.
11.
Pola
1. Nutrisi
Saat Hamil
Setelah melahirkan
Ibu makan 3x/hari dengan Ibu makan 1x dengan
komposisi 1 piring nasi, komposisi 1 piring nasi,
sayur, lauk (tahu,tempe), sayur, telur goreng, dan
dan kadang buah (biasanya pisang. Ibu makan dihabispisang). Ibu biasa minum 1 kan. Minum 2 gelas air
gelas susu di pagi hari.
2. Eliminasi
putih.
5-6x/hari
Ket
kuning jernih.
3. Istirahat
Ibu
biasa
pekerjaan rumah
sendiri
kadang
tangga dan
kamar
mandi
keluarga.
5. Kebersihan
ke
tua.
12.
baju.
Sosial
- Hubungan ibu dengan suami dan orang tua baik terbukti selama
persalinan suami menunggu ibu dan orang tua datang untuk memberi
motivasi.
- Hubungan ibu dengan tetangga baik tebukti banyak tetangga yang
datang menjenguk.
Spiritual
B. Data Obyektif
1.
Pemeriksaan Umum
- Keadaan Umum
: lemah
- Kesadaran
: composmentis
- TTV
: TD : 120/80 mmHg
N : 88x / menit
S
: 36,50C
Rr : 24x / menit
2.
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala
Muka
Mata
Hidung
Mulut
Leher
Dada
Payudara
Perut
Genetalia
Perut
Genetalia
Perkusi
Reflek patella +/+
Abdomen
II.
Ds
: Ibu mengatakan melhirkan 2 jam yang lalu, jenis kelamin lakilaki, BBl 3800 gram, PBL 51 cm
Do
Masalah :
1.
Do
Do
III.
IV.
V.
INTERVENSI
Dx
Kriteria Hasil
: - K/U baik
- Kesadaran : composmentis
- TTV
: TD : 90/60 140/90
N : 60 90x/menit
S : 36,5 37,50C
Rr : 16 24x/menit
2.
Periksa
TTV, TFU,
kontraksi,
dan
perdarahan
R/ TTV dan TFU digunakan sebagai parameter deteksi dini komplikasi,
kontraksi dan perdarahan digunakan sebagai parameter involusi uterus.
3.
4.
Masalah :
1.
Gangguan nyaman
nyeri sehubungan dengan nyeri luka jahitan
Tujuan : Nyeri yang dirasakan ibu berkurang
KH
1.
2.
3.
4.
KH
Intervensi
1.
2.
Ajarkan
ibu
perawatan
payudara
Minta
ibu
memberikan
IMPLEMENTASI
bayi
susu
: 20.45
Dx
1.
2.
Memeriksa
TTV,
Menjelaskan pada
ibu bahwa TTVnya normal, kontraksinya baik, dan perdarahannya + 50
cc
4.
Menjelaskan pada
ibu tanda-tanda bahaya nifas seperti perdarahan yang berlebihan,
bengkak pada wajah, kaki, dan tangan, serta pusing terus menerus.
Meminta ibu segera menghubungi petugas bila mengalami hal tersebut.
Masalah :
1.
2.
3.
4.
2.
ibu
memberikan
bayi
susu
tambahan
dengan
EVALUASI
Tanggal : 21 Februari 2010
Jam
: 21.00
Dx
Masalah :
1. Gangguan nyaman nyeri sehubungan dengan nyeri luka jahitan
S
BAB IV
PEMBAHASAN
2.
3.
Pada identifikasi masalah potensial tidak muncul pada kasus karena hal ini
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan klien saat itu.
4.
Pada identifikasi kebutuhan segera juga tidak muncul karena tidak terdapat
masalah yang potensial terjadi pada klien.
5.
6.
7.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan Pada Ny.P P2002 Ab100 2 Jam Post
Partum Spontan Belakang Kepala, maka kesimpulan yang dapat diambil
adalah :
1. Pada pengkajian data, asuhan yang diberikan sudah komprehensif untuk
menegakkan diagnosa.
2. Pada identifikasi diagnosa / masalah asuhan yang diberikan sudah sesuai
dan dapat menegakkan diagnosa.
3. Pada identifikasi masalah potensial juga telah dilakukan dan disesuaikan
dengan diagnosa yang telah ditegakkan.
4. Pada identifikasi kebutuhan segera asuhan yang diberikan sudah sesuai
dan mengacu pada masalah potensial.
5. Pada intervensi atau rencana tindakan, asuhan yang diberikan sudah
komprehensif dan menyeluruh sesuai dengan teori dan praktek
DAFTAR PUSTAKA