Anda di halaman 1dari 26

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR HIPERTENSI

No. Dokumen :

/Tu-Umum/ /IV/ 2016

No. Revisi

:0

Tgl Terbit

: 2 April 2016

Tgl Efektif

PUSKESMAS SALAYO

Halaman

: 1/2

1. Pengertian

Hipertensi (Tekanan darah Tinggi) adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Se
hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di d
menyebabkan meningkatnya resiko stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan k

2. Tujuan

Sebagai acuan dalam penatalaksanakan hipertensi dan mencegah terjadinya komplikasi untu
yang menderita hipertensi yang datang di Unit Pelayanan Umum puskesmas Salayo

3. Kebijakan

SK kepala puskesmas

4.

Referensi

1. Joint national committee (JNC)-8 guidelines 2014


2. Pedoman penanganan hipertensi pada kasus kardiovaskular-Perhimpunan dokter spesialis
Indonesia (Perki) 2015
3. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2, ed 6, Interna Publishing. 2014
4. Pedoman Pengobatan dasar di puskesmas, 2007, Depertemen Kesehatan RI

5.

Prosedur/Langkahlangkah

1). Perawat Melakukan pengukuran tekanan darah dan mencatat dalam buku status pasien.

2). Dokter Melakukan anamnesa terhadap pasien:


a. onset menderita hipertensi,
b. riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga
c. faktor resiko dan komplikasi: DM, dislipidemia, penyakit ginjal, penyakit serebrovaskula
perifer, PJK, gagal jantung, endokrin,
d. Kebiasaan merokok, kebiasaan makan, pekerjaan, pola tidur, stressor, jenis kepribadian
e. Adakah rasa sakit kepala, mimisan, pusing, rasa berat ditengkuk, visus/defek penglihata
kesemutan/baal/kelemahan di wajah, tangan atau kaki, cadel, sulit menelan, nyeri dada, s
nyeri pinggang, urin, tremor, keringatan, perubahan mendadak berat badan, mual, muntah

3). Dokter melakukan pemeriksaan fisik.


a. Melakukan pemeriksaan kesadaran, kognitif, kecemasan, IMT
b. Melakukan pemeriksaan struma, trakea, bising karotis, denyut jugular atau karotis
c. Melakukan pemeriksaan thorax, pulmonal dan cor
d. Melakukan pemeriksaan abdomen, hepar, lien, renal, ascites, bising, vena kolateral
e. Melakukan pemeriksaan punggung, pinggang, dan ekstremitas (tonus, motorik, sensori
pulsasi arteri perifer, edema, sianosis)

Page 1 of 26

4). Penatalaksanaan
Sasaran tekanan darah:
Usia < 60thn tanpa komorbid: < 140/90mmHg
Usia > 60thn tanpa komorbid: < 150/90mmHg
Dengan DM/GGK/CHF: < 140/90mmHg
Dengan PJK/disfungsi sistolik: <130/90mmHg
Dengan PAD: <140/90mmHg
Non medikamentosa:
penurunan berat badan hingga mencapai IMT normal 18,5-23; diet kaya buah, sayur, sera
kalsium, rendah lemak kalori, diet rendah garam; aktifitas fisik aerobik/gaya hidup aktif, me
kecemasan, stress, hentikan rokok/alkohol
Medikamentosa:
Pasien HT tanpa komorbid: mulai dosis kecil ACEI/ARB atau CCB dhp atau diuretik tiazid
Pasien DM &/ginjal: mulai dengan dosis kecil diuretik tipe tiazid atau ACEI/ARB atau CCB
(dhp)
Pasien gagal jantung: mulai dengan dosis kecil ACEI/ARB atau betablocker selektif (BB) a
mineralocorticid receptor antagonist (MRA) atau diuretik
Pasien PJK: mulai dengan dosis kecil ACEI/ARB atau BB atau diuretik tiazid atau CCB dh
Pasien PAD: mulai dengan dosis kecil ACEI/ARB atau BB selektif
Evaluasi tiap 2-4 mgg:
optimalkan nonmedikamentosa dan titrasi dosis atau kombinasikan jenis obat jika belum b

5). Melakukan rujukan jika memenuhi kebijakan kriteria rujukan .


6.

Unit Terkait

1). Poli umum


2). Laboratorium
3), UGD

7.

Kualifikasi Pelaksana 1). Dokter

8.

2). Perawat .
3). Petugas laboratorium
Peralatan/perlengkap 1). Alat
an
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Thermometer
2). Bahan
a. Buku status pasien Unit Pelayanan Umum / Family folder
b. Lembaran resep
c. Form resep
d. Form laboratorium
e. Form rujukan eksternal dan internal
f. Buku register rujukan pasien

9.

Peringatan

a.

Jika SOP tidak dilaksanakan akan menimbulkan kerugian sbb :

1). Penatalaksanaan pasien hipertensi tidak tepat


2). banyak pasien yang tidak kontrol teratur
Jika SOP tidak dilaksanakan akan menimbulkan kerugian sbb :
1). dapat mengurangi komplikasi pada pasien hipertensi
2). tekanan darah pasien terkontrol

10. Pendataan dan


Pencatatan
11. Dokumen terkait

1. Status pasien Unit Pelayanan umum


2. Lembaran resep
3. Form resep umum luar

12. Hal-hal yang perlu


diperhatikan

Rekam medis pasien tidak hilang

13. Diagram alir

Terlampir

Page 2 of 26

SEDUR HIPERTENSI
Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Salayo

dr. Hilda
NIP: 19670829 1200212 2 003

an tekanan darah di dalam arteri. Secara umum,


a tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri
gal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.

mencegah terjadinya komplikasi untuk semua pasien


Umum puskesmas Salayo

skular-Perhimpunan dokter spesialis kardiovaskular

blishing. 2014
ertemen Kesehatan RI

encatat dalam buku status pasien.

yakit ginjal, penyakit serebrovaskular, penyakit arteri

pola tidur, stressor, jenis kepribadian, aktivitas fisik


rat ditengkuk, visus/defek penglihatan,
i, cadel, sulit menelan, nyeri dada, sesak, berdebar,
endadak berat badan, mual, muntah,

masan, IMT
otis, denyut jugular atau karotis

al, ascites, bising, vena kolateral


ekstremitas (tonus, motorik, sensorik, refleks,

Page 3 of 26

18,5-23; diet kaya buah, sayur, serat, kalium,


itas fisik aerobik/gaya hidup aktif, mengurangi

B atau CCB dhp atau diuretik tiazid


tipe tiazid atau ACEI/ARB atau CCB dihidropiridine

ARB atau betablocker selektif (BB) atau


tik
BB atau diuretik tiazid atau CCB dhp
BB selektif

kombinasikan jenis obat jika belum berhasil

jukan .

folder

sbb :

sbb :

Page 4 of 26

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DIABETES MELITUS


No. Dokumen :

PUSKESMAS SALAYO

/Tu-Umum/0/ IV/ 2016

No. Revisi

:0

Tgl Terbit

: 2 April 2016

Tgl Efektif

Halaman

: 1/3

1 Pengertian

Diabetes melitus (DM) adalah penyakit metabolisme yang ditandai oleh tingginya kad
glukosa (hiperglikemia) yang disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, aksi insulin a
keduanya.

2 Tujuan
3 Kebijakan

Prosedur ini bertujuan sebagai acuan petugas medis dan paramedis di UPU, untuk m
penanganan pada pasien dengan diagnosis diabetes mellitus.
SK Kepala Puskesmas

4 Referensi

Buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2007

5 Prosedur /
langkah-langkah

1. Perawat Melakukan pengukuran tekanan darah dan mencatat dalam buku status p

2. Dokter melakukan pemeriksaan anamnesa (adanya gejala polifagia, poliuria, polid


adanya keluarga pasien yang diabetes

3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik.


a. Melakukan pemeriksaan kesadaran, kognitif, kecemasan, IMT
b. Melakukan pemeriksaan thorax, pulmonal dan cor
c. Melakukan pemeriksaan abdomen, hepar, renal
d. Melakukan pemeriksaan punggung, pinggang, dan ekstremitas (tonus, motorik, se
refleks, pulsasi arteri perifer, edema)

4. Merujuk pasien ke Unit Laboratorium untuk melakukan pemeriksaan gula darah


5. Dari hasil pemeriksaan petugas menegakkan diagnosa diabetes mellitus
6. Menentukan diabetes mellitus tipe I atau II, apabila tipe I, petugas membuat rujuk
ke RS, dan merujuk pasien, dan proses selesai.

7. Apabila pasien memerlukan tindakan medis, petugas melakukan tindakan medis, d


membuat Inform consent terlebih dahulu

8. Melakukan edukasi kepada pasien, sebagai bagian penatalaksanaan diabetes mell

9. Apabila pasien perlu dirujuk ke Unit Gizi, petugas merujuk pasien dengan menggu
Formulir
Rujukan
Internal.
10. Membuat
resep
apabila pasien memerlukan obat, dan petugas mencatat di Rekam

kemudian mempersilahkan pasien ke Unit Obat. Obat yang dapat dipakai adalah glib
10 mg / 24 jam dosis tunggal.

11. Apabila pasien tidak memerlukan obat, petugas mencatatat kedalam rekam med
proses selesai
6. Unit terkait

a. Unit pengobatan umum


b. Unit laboratorium
c. Unit gizi
d. Unit obat
a. Dokter umum

7. kualifikasi
pelaksana

b. Perawat
c. Petugas laboratorium
1. Alat
a. Tensi meter
b. Stetoskop
c. Thermometer

8. Peralatan /
perlengkapan

2. Bahan
a. Buku status pasien Unit Pelayanan Umum / Family folder
b. Lembaran resep
c. Form resep
d. Form laboratorium
e. Form rujukan eksternal dan internal
f. Buku register rujukan pasien
9. Peringatan

Jika SOP tidak dilaksanakan akan menimbulkan kerugian sbb :


A.

B.

1. Penatalaksanaan pasien diabetes melitus tidak tepat


2. Kadar gula pasien tidak terkontrol
3.
Jika SOP dilaksanakan akan menimbulkan keuntungan sbb :

B.

1. Penatalaksanaan pasien diabetes melitus dapat dilaksanakan dengan baik


2. terkontrolnya gula darah pasien
3.

10. pendataan/
pencatatan
11. Dokumen terkait

a. Rekam Medis
b. Formulir Rujukan internal laboratorium.
c. Formulir Rujukan internal gizi.
d. Inform consent.
e. Register Harian UPU
f. Formulir Rujukan Eksternal ke RS.
g. Kertas Resep

12. Hal-hal yang perlu Rekam medis pasien tidak hilang


diperhatikan
13.

Diagram alir

Terlampir

PROSEDUR DIABETES MELITUS


Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Salayo

dr. Hilda
NIP: 19670829 1200212 2 003

abolisme yang ditandai oleh tingginya kadar plasma


eh gangguan sekresi insulin, aksi insulin atau

as medis dan paramedis di UPU, untuk melakukan


diabetes mellitus.

mas Tahun 2007

darah dan mencatat dalam buku status pasien.

sa (adanya gejala polifagia, poliuria, polidipsia)dan

itif, kecemasan, IMT


l dan cor
, renal
gang, dan ekstremitas (tonus, motorik, sensorik,

uk melakukan pemeriksaan gula darah


kkan diagnosa diabetes mellitus
II, apabila tipe I, petugas membuat rujukkan eksternal
sai.

dis, petugas melakukan tindakan medis, dengan

ai bagian penatalaksanaan diabetes mellitus.

petugas merujuk pasien dengan menggunakan

ukan obat, dan petugas mencatat di Rekam Medis,


Obat. Obat yang dapat dipakai adalah glibenklamid 5

petugas mencatatat kedalam rekam medis pasien dan

m / Family folder

kan kerugian sbb :

s tidak tepat

euntungan sbb :

s dapat dilaksanakan dengan baik

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK


DINAS KESEHATAN

Nomor SOP

Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan Oleh

Oktober 20

Januari 2016
KEPAL

PUSKESMAS SALAYO

/A/ X

Sub Bagian Tata Usasha

NIP. 195

Nama SOP

: Administrasi S

Dasar Hukum
1. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
2. Peraturan Bupati Nomor 22 tahun 2010 tentang Tata Naskah Dinas
3. Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2011 tentang Tata Alur Surat

Kualifikasi Pelaksana
1. Memahami Peraturan Perundang-und
permasalahan.
2. Memahami kebijakan daerah
3. Pendidikan SLTA

Keterkaitan

Peralatan/Perlengkapan
1. Komputer dan Printer
2. ATK

Peringatan
Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka distribusi surat akan terganggu

Pendataan dan Pencatatan


Buku Kendali Sub Bagian Umum Kepeg

Salinan Sesuai dengan Aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM
EDRIZAL

:
:
:

/A/ X/ 2015

Oktober 2015
Januari 2016
KEPALA PUSKESMAS
dto
dr.ASRIZAL
Pembina
NIP. 19580206 199011 1 001

: Administrasi Surat Masuk

1. Memahami Peraturan Perundang-undangan mengenai

Buku Kendali Sub Bagian Umum Kepegawaian

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK


DINAS KESEHATAN

Nomor SOP

Tanggal Pembuatan
Tanggal Revisi
Tanggal Efektif
Disahkan Oleh

Oktober 20

Januari 2016
KEPAL

PUSKESMAS SALAYO

/A/ X

Sub Bagian Tata Usasha

NIP. 195

Nama SOP

: Administrasi S

Dasar Hukum
1. UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
2. Peraturan Bupati Nomor 22 tahun 2010 tentang Tata Naskah Dinas
3. Peraturan Bupati Nomor 31 Tahun 2011 tentang Tata Alur Surat

Kualifikasi Pelaksana
1. Memahami Peraturan Perundang-und
permasalahan.
2. Memahami kebijakan daerah
3. Pendidikan SLTA

Keterkaitan

Peralatan/Perlengkapan
1. Komputer dan Printer
2. ATK

Peringatan
Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka distribusi surat akan terganggu

Pendataan dan Pencatatan


Buku Kendali Sub Bagian Umum Kepeg

Salinan Sesuai dengan Aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HAM
EDRIZAL

:
:
:

/A/ X/ 2015

Oktober 2015
Januari 2016
KEPALA PUSKESMAS
dto
dr.ASRIZAL
Pembina
NIP. 19580206 199011 1 001

: Administrasi Surat Masuk

1. Memahami Peraturan Perundang-undangan mengenai

Buku Kendali Sub Bagian Umum Kepegawaian

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DIABETES MELITUS TIPE 2


NO

AKTIVITAS

1. Perawat Melakukan pengukuran tekanan darah

dan mencatat dalam buku status pasien.


2. Dokter melakukan pemeriksaan anamnesa
(adanya gejala polifagia, poliuria, polidipsia)dan
adanya keluarga pasien yang diabetes.

PERAWAT

PELAKSANA
DOKTER
PETUGAS LABORATORIUM

mulai

3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik.

KELENGKAPAN

MUTU BAKU
WAKTU

Tensi meter,rekam
medis
rekam medis

5 menit

stetoscop

5 menit

didapat hasil
pemeriksaan fisik
pasien

form rujukan
laboratorium

1 menit

di dapat hasil
pemeriksaan gula
darah pasien

5 menit

a. Melakukan pemeriksaan kesadaran, kognitif,


kecemasan, IMT
b. Melakukan pemeriksaan thorax, pulmonal dan
cor
c. Melakukan pemeriksaan abdomen, hepar,
renal
d. Melakukan pemeriksaan punggung, pinggang,
dan ekstremitas (tonus, motorik, sensorik,
refleks, pulsasi arteri perifer, edema)

4. Merujuk pasien ke Unit Laboratorium untuk

melakukan pemeriksaan gula darah

OUTPUT

5. Dari hasil pemeriksaan petugas menegakkan

didapat hasil
tekanan darah
pasien informasi
didapat
tentang perjalanan
penyakit pasien

1 menit

diagnosa diabetes mellitus


6. Menentukan diabetes mellitus tipe I atau II,

apabila tipe I, petugas membuat rujukkan


eksternal ke RS, dan merujuk pasien, dan proses
selesai.
7. Apabila pasien memerlukan tindakan medis,

form rujukan
eksternal

1 menit

form rujukan
pasien

form inform consent

2 menit

didapat surat
persetujuan pasien
untuk melakukan
tindakan medis
pasien
mendapatkan
edukasi tentang
diabetes dari
dokter

petugas melakukan tindakan medis, dengan


membuat Inform consent terlebih dahulu
8. Melakukan edukasi kepada pasien, sebagai

3 menit

bagian penatalaksanaan diabetes mellitus.

9. Apabila pasien perlu dirujuk ke Unit Gizi,

form rujukan internal

petugas merujuk pasien dengan menggunakan


Formulir Rujukan Internal.

Page 13 of 26

2 menit

pasien
mendapatkan form
untuk konsul gizi

KETERANGAN

10. Membuat resep apabila pasien memerlukan

kertas resep

2 menit

pasien
mendapatkan
resep untuk
mengambil obat di
apotik puskesmas

rekam medis

2 menit

tercatatny direkam
medis pasien

obat, dan petugas mencatat di Rekam Medis,


kemudian mempersilahkan pasien ke Unit Obat.
Obat yang dapat dipakai adalah glibenklamid 5
10 mg / 24 jam dosis tunggal.
11. Apabila pasien tidak memerlukan obat, petugas

mencatatat kedalam rekam medis pasien dan


proses selesai

selesai

Page 14 of 26

PELAYANAN PENDERITA DIARE


No. Dokumen :

S O P

2.

3.

4.

5.

Pengertian

Tujuan

Kebijakan

Referensi/Dasar Hukum

Prosedur/Langkahlangkah

/P2 P /0/ IV/ 2016

No. Revisi

:00

Tgl Terbit

: 02 April 2015

Halaman

: 1/3
TT Kapus

PUSKESMAS SALAYO

1.

Penderita diare dalah jenis penyakit yang buang air besar frekwensinya lebih sering pa
konsistensi cair dan berlansung lebih dari 7 hari

Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Diare.Tersusunnya pedoman tata la


kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Selayo

1).

Keputusan Kepala Puskesmas Nomor :

2).

Surat perintah tugas Nomor:

3).

Sebagai tindak lanjut Lokmin bulan Mei 2015 dan Komitmen bersama antara

1).

Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019

2).

UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3).

UU RI No 29 tahun 2004 ttg praktek kedokteran

4).

UU NO 75 th 2014 ttg pelayan kesehatan dan UU NO 04 Ttg Wabah Penyak

1).

Pasien datang , tanya ( Berapa lama diare , berapa kali diare ,apa ada darah
apa,apa ada demam,makanan apa yg diberi seblum diare,obat apa yg suda
ada keluhan lain ) .

2).

Lihat . Bagai mana keadaan umum penderita ,sadar atau tidak ,Lemas atau
Beri minum jika ya <Ketika minum ia tampak sangat haus atau malas minum
cubit kulit perut (turgor )apakah kulit sgera kembali , lambat, atu sangat lamb

3).

Nilai derajat Dehidrasi

Page 15 of 26

s/d

/P2-Diare/SK/A/ IV-2015,Tan

/P2- Diare/Akr/IV-2015 tangga

5.

6.

Prosedur/Langkahlangkah

Unit Terkait

4).

Tentukan rencana terapi yang akan diberikan

5).

Rencana terapi A untuk penderita tanpa dehidrasi, Rencana terapi B untuk p


Rencana terapi C untuk penderita Dehidrasi Berat

6).

Pasien dilayani sesuai dengan derajat dehidrasi

1).

Resepsionis

2).

Rekam medis

3),

Petugas poliklinik

4).

Petugas di jorong

1).
7.

Kualifikasi Pelaksana

8.

Peralatan/perlengkapan

a.
9.

10.

Pendataan dan
Pencatatan

11. Dokumen terkait


12.

Hal hal yang perlu


diperhatikan

13. Diagram Alir

2).
3).
1).

Memahami kebijakan daerah


Pendidikan minimal D 1
meja ,air minum ,tempat cuci tangan, gelas ukuran,sendok makan ,oralit,zin

Poster alat peraga

ATK
2).
Jika SOP tidak dilaksanakan akan menimbulkan kerugian sbb :
1).
Panderita tidak tertangani dengan benar
2).
Dapat menimbulkan komplikasi pada penderita
3).
Dapat menularkan ke orang lain
4).

Peringatan

Memahami SOP Penangan penderita

Penderita tidak puas dengan pelayanan

Jika SOP dilaksanakan akan menimbulkan keuntungan sbb :


Penderita dapat ditangani dengan tepat dan benar
1).
Penderita sembuh sesuai dengan harapan
2).
Penyakit tidak menular ke orang lain
3).
Setiap penderita akan puas dengan layanan
4).
Buku registrasi kunjungan,status rekam medis,Laporan mingguan dan bulanan
Dokumen Eksternal & Internal

Setiap penderita tertangani dengan baik ,dan tercatat dlm register haria ,mingguan dan
Terlampir

Page 16 of 26

nya lebih sering pada umumnya 3 kali atau lebih dengan

ya pedoman tata laksana pelayanan penderita diare di sarana

SK/A/ IV-2015,Tangga 1 April 2015

kr/IV-2015 tanggal 6 April 2015

en bersama antara Pimpinan dengan seluruh staf.

Ttg Wabah Penyakit Menular

are ,apa ada darah ,apa disertai muntah,berapa kali, berisi


,obat apa yg sudah diberi,imunisasi apa yg sdah diberi, apa

tidak ,Lemas atau sangat ngantuk. Apakah pendrita gelisah,


atau malas minum,apakah mata cekung atau tidak .Lakukan
at, atu sangat lambat

Page 17 of 26

na terapi B untuk penderita Dehidrasi Ringan / Sedang .

ok makan ,oralit,zinc, timbangan

an bulanan

aria ,mingguan dan bulanan

Page 18 of 26

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR DIARE


Pelaksana
No

Aktivitas

Petugas rekam medis

PARA MEDIS

DOKTER

Mutu Baku
PETUGAS FARMASI

Kelengkapan

Waktu

Pasien datang diterima petugas rekam medis


1

No

2 menit

mulai

Tanya berapa lama, berapa kali diare,apa ada


darah dlm tinja,apa ada
muntah,berapakali,berisi apa, apa ada
demam,makan apa sebelum diare,Obat apa yg
sudah diberi immunisasi yg sudah dapat apa
ada keluhan lain

status penderita

Lihat; KU,Sadar atau tidak,Lemas atau sangat


ngantuk,gelisah,Beri minum Mau
minum,malas,minum tampak sangat haus,mata
cekung atau tidak,cubit kulit perut ;segera
kembali,lambat, sangat lambat(>2 detik)

Status penderita,air
minum

Nilai derajat dehidrasi; Tanpa dehidrasi, ringan


/sedang ,dehidrasi berat

Surat yang telah


diagendakan dan pakai
lembaran disposisi

Tentukan rencana terapi; Tanpa dehidrasi dan


dehidrasri ringan rencana terapi A

Surat yang sudah di


disposisi Kasubbag TU

Menerima surat-surat hasil disposisi Kepala


Puskesmas dan mendistribusikan surat sesuai
dengan maksud dan tujuannya

Surat yang sudah di


disposisi Kepala
Puskesmas

Aktivitas

5 menit

10 menit

selesai

Pelaksana
from office

Staf Fungsional
Umum

Page 19 of 26

Kasubbag Tata
Usaha

5 Menit

5 menit

5 menit

Mutu Baku
Kepala Puskesmas

Kelengkapan

Waktu

Surat daterima oleh from office/Resepsionis/dan


atau yg lain dari petugas pos atau kurir dgn
pakai exspedisi atau tidak,telah sesuai alamat

2 menit

mulai

Surat tersebut segera diserahkan kes SFU yang


mengurusi surat menyurat pada manajemen
perkantoran
SFU menyortir,membuka dari amplop,mencatat
pada buku agenda dan memberi lembaran
disposisi atau kartu kendali selanjutnya
menyampaikan ke Kasubag Tata Usaha

Surat Masuk buku


egenda ,lembaran kartu
disposisi/kartu kendali
pulpen

Memilah Surat Masuk dan mendisposisi sesuai


dengan maksud dan tujuan surat serta
meneruskan kepada Kepala Puskesmas

Surat yang telah


diagendakan dan pakai
lembaran disposisi

5 Menit

Meneliti dan mendisposisi surat serta


menyerahkan kembali kepada Fungsional Umum
Melalui Kasubag Tata Usaha

Surat yang sudah di


disposisi Kasubbag TU

5 menit

Menerima surat-surat hasil disposisi Kepala


Puskesmas dan mendistribusikan surat sesuai
dengan maksud dan tujuannya

Surat yang sudah di


disposisi Kepala
Puskesmas

5 menit

selesai

5 Menit

SFU menyortir,membuka dari amplop,mencatat


pada buku agenda dan memberi lembaran
disposisi atau kartu kendali selanjutnya
menyampaikan ke Kasubag Tata Usaha

Surat Masuk buku


egenda ,lembaran kartu
disposisi/kartu kendali
pulpen

Memilah Surat Masuk dan mendisposisi sesuai


dengan maksud dan tujuan surat serta
meneruskan kepada Kepala Puskesmas

Surat yang telah


diagendakan dan pakai
lembaran disposisi

5 Menit

Meneliti dan mendisposisi surat serta


menyerahkan kembali kepada Fungsional Umum
Melalui Kasubag Tata Usaha

Surat yang sudah di


disposisi Kasubbag TU

5 menit

Menerima surat-surat hasil disposisi Kepala


Puskesmas dan mendistribusikan surat sesuai
dengan maksud dan tujuannya

Surat yang sudah di


disposisi Kepala
Puskesmas

5 menit

selesai

Page 20 of 26

5 Menit

Page 21 of 26

No

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SURAT MASUK


Pelaksana

Aktivitas

Mutu Baku

mulai

2 menit

Surat Masuk buku


egenda ,lembaran kartu
disposisi/kartu kendali
pulpen

5 Menit

Surat yang telah


diagendakan dan pakai
lembaran disposisi

5 Menit

Surat yang sudah di


disposisi Kasubbag TU

5 menit

Surat yang sudah di


disposisi Kepala
Puskesmas

5 menit

selesai

Page 22 of 26

SIONAL PROSEDUR DIARE


Mutu Baku
Output

Keterangan

Penderita dilayani

Surat Masuk

Surat Masuk tercatat


pd buku agenda dan
sudah pakai lembaran
disposisi

Surat yang sudah di


disposisi Kasubbag TU
siap diserahkan ke
Kepala Pusk.
Surat yang sudah di
disposisi Kepala
Puskesmas
Surat terdistribusi dan
tercatat pada Buku
tanda terima surat

Mutu Baku
Output

Keterangan

Page 23 of 26

Surat Masuk

Surat Masuk
Surat Masuk tercatat
pd buku agenda dan
sudah pakai lembaran
disposisi
Surat yang sudah di
disposisi Kasubbag TU
siap diserahkan ke
Kepala Pusk.
Surat yang sudah di
disposisi Kepala
Puskesmas
Surat terdistribusi dan
tercatat pada Buku
tanda terima surat
Surat Masuk tercatat
pd buku agenda dan
sudah pakai lembaran
disposisi
Surat yang sudah di
disposisi Kasubbag TU
siap diserahkan ke
Kepala Pusk.
Surat yang sudah di
disposisi Kepala
Puskesmas
Surat terdistribusi dan
tercatat pada Buku
tanda terima surat

Page 24 of 26

Page 25 of 26

AL PROSEDUR SURAT MASUK


Mutu Baku

Keterangan

Surat Masuk

Surat Masuk
Surat Masuk tercatat
pd buku agenda dan
sudah pakai lembaran
disposisi

Surat yang sudah di


disposisi Kasubbag TU
siap diserahkan ke
Kepala Pusk.
Surat yang sudah di
disposisi Kepala
Puskesmas
Surat terdistribusi dan
tercatat pada Buku
tanda terima surat

Page 26 of 26

Anda mungkin juga menyukai