Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJA SAMA

PEMBERIAN FASILITAS KREDIT


ANTARA
PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG
DENGAN
..
Nomor : ____/__________-PD.BPR/2010

Perjanjian kerjasama ini, selanjutnya disebut Perjanjian dibuat dan ditandatangani di


Bandung pada hari ini Jumat, tanggal delapan, bulan Januari, tahun dua ribu sepuluh
(08-01-2010) oleh dan antara para pihak yang namanya tercantum dibawah ini
:
1.

PD. BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG


Berkedudukan dan berkantor pusat di Jl. Naripan No. 29 Bandung, yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh Acep Heri
Suhana, S.E. Selaku Direktur Utama PD. Bank Perkreditan Rakyat Kota Bandung
berdasarkan Keputusan Walikota Bandung tertanggal 06 Maret 2009 Nomor
821.22/Kep.310BKD/2009 dari dan karenanya berdasarkan Pasal 36 ayat d Peraturan
Daerah Kota Bandung Nomor 04 Tahun 2009 tentang Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Kota Bandung yang bersangkutan sah bertindak untuk dan atas
nama Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kota Bandung yang selanjutnya
disebut PIHAK PERTAMA

2.

PT. _______________________________
Berkedudukan dan berkantor pusat di Jl. _____________________________Bandung, yang
didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh :
__________________ Selaku ___________________ berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan
pasal ____, sesuai Akte Notaris No. ____ oleh Notaris _______________, S.H. Notaris di
_______________, tanggal ____________________ beserta perubahannya yang telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No. _______________________ dan perubahan terakhir dengan Akte No.
___ oleh Notaris _______________, S.H. Notaris di ____________, tanggal
________________________, dari dan oleh karena itu sah mewakili PT. __________________,
selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut :


Para Pihak
Para Pihak dalam kedudukannya diatas menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai
berikut :
1. Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah
Kota Bandung yang bergerak di bidang Perbankan, yang memberikan jasa-jasa
perbankan diantaranya adalah
pemberian fasilitas pinjaman dan pelayanan
Simpanan
2. Bahwa PIHAK KEDUA adalah badan hukum yang bergerak di bidang _______________
3. Bahwa PIHAK PERTAMA bermaksud mengadakan kerjasama degan PIHAK KEDUA
dalam hal pemberian fasilitas kredit kepada karyawan PIHAK KEDUA
4. Bahwa PIHAK KEDUA bersedia menjadi fasilitator bagi karyawannya yang berminat
terhadap fasilitas kredit yang diberikan PIHAK PERTAMA
Bedasarkan hal tersebut diatas , maka Para Pihak dengan ini menyatakan telah setuju
dan mufakat untuk megikatkan diri dan mengadakan perjanjian Kerjasama dalam jasajasa perbankan khususnya dalam pemberian Fasilitas Kredit bagi karyawan dengan
syarat-syarat dan ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
POKOK PERJANJIAN
1. Perjanjian ini adalah perjanjian kerjasama mengenai pemberian Fasilitas kredit PIHAK
PERTAMA kepada pegawai/ karyawan PIHAK KEDUA
Perjanjian Kerjasama

hal. 1 dari 5

2. Setiap pasal harus ditafsirkan sedemikian rupa sehingga satu dan lainnya saling jalan
dan saling menunjang, dapat menjamin kelancaran serta terselenggaranya fasilitas
kredit mulai dari awal kredit yang diterima pegawai/karyawan PIHAK KEDUA sampai
dengan dinyatakan lunas oleh PIHAK PERTAMA
3. Pegawai/ Karyawan PIHAK KEDUA yang berhak atas fasilitas Kredit adalah yang
memiliki status sebagai Pegawai/ Karyawan Tetap dan atau yang telah mendapatkan
rekomendasi dari perusahaan
4. Fasilitas Pinjaman yang diberikan diperuntukkan untuk pegawai/ karyawan PIHAK
KEDUA untuk keperluan yang bersifat konsumtif
PASAL 2
JANGKA WAKTU
1. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu ________(_____________) tahun terhitung sejak
tanggal ditandatangani dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu yang sama
berdasarkan kesepakatan para pihak dengan pemberitahuan terlebih dahulu dari
pihak yang satu kepada pihak lainnya paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum
jangka waktu Perjanjian ini berakhir.
2. Apabila salah satu pihak ingin mengakhiri Perjanjian ini, maka paling lambat 30 (tiga
puluh) hari sebelum pengakhiran atau pemutusan Perjanjian harus memberitahukan
secara tertulis terlebih dahulu kepada pihak lainnya dengan tidak mengurangi segala
hak dan kewajiban para pihak yang telah terjadi sebelum pengakhiran Perjanjian ini
untuk diselesaikan sebagaimana mestinya.
3. Menyimpang dari ketentuan ayat 1 dalam pasal ini hak dan kewajiban PIHAK KEDUA
tidak akan berakhir selama kredit yang diberikan kepada karyawan dalam jangka
waktu perjanjian ini belum dinyatakan lunas oleh PIHAK PERTAMA
PASAL 3
SYARAT-SYARAT DAN PROSEDUR
1. PIHAK KEDUA setuju bahwa keputusan pemberian Pembiayaan untuk tiap-tiap
pegawai PIHAK KEDUA yang diajukan kepada PIHAK PERTAMA sepenuhnya berada di
tangan PIHAK PERTAMA

2. PIHAK PERTAMA akan menilai permohonan para pegawai PIHAK KEDUA yang
mengajukan fasilitas kredit atas kebijaksanaan dan pertimbangan PIHAK PERTAMA
dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Surat Peremohonan kredit yang disediakan PIHAK PERTAMA dan wajib diisi oleh
Pemohon (Pegawai PIHAK KEDUA);
b. Asli Surat Keputusan Pangangkatan Calon Pegawai;
c. Asli Surat Keputusan Kepegawaian terakhir;
d. Asli Surat Kuasa Memotong Gaji/ uang pesangon/ uang tunjangan yang disetujui
oleh atasan langsung dan/ atau bendaharawan gaji PIHAK KEDUA;
e. Asli Kartu TASPEN (Tabungan Asuransi Pensiun) bagi PNS;
f. Asli daftar gaji yang dibuat dan disetujui oleh atasan langsung;
g. Copy Kartu Pegawai (Karpeg) bagi PNS;
h. Copy Kartu Tanda Pegawai atau sejenis lainnya bagi pegawai swasta;
i. Copy Kartu Tanda Penduduk suami istri yang masih berlaku;
j. Copy Kartu Keluarga atau copy Buku Nikah;
k. Asli Surat Persetujuan istri/ suami
3. PIHAK KEDUA setuju dengan ketentuan-ketentuan Pembiayaan yang ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA dengan syarat-syarat sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.

Penghasilan/ gajinya mencukupi.


Pengikatan kredit dibuat secara notariil
Jangka waktu atau lamanya pengembalian kredit maksimum 60 bulan.
Besar angsuran perbulan maksimal 60% (enam puluh persen) dari penghasilan
bersih;
e. Tingkat Suku Bunga yang berlaku adalah 21 % (dua puluh satu persen) flat
pertahun atau 1,75 % ( satu koma tujuh puluh lima persen) flat perbulan dengan
catatan suku bunga dapat berubah sesuai dengan ketentuan bunga yang berlaku
pada BPR
f. Biaya-biaya yang dibebankan terdiri dari administrasi sebesar 3 % (tiga persen)
dan biaya notaris 0,5 % (nol koma lima persen) atau minimal Rp. 50.000,00 (lima
puluh ribu rupiah). Komponen biaya yang timbul dihitung berdasarkan plafond
kredit yang diberikan
Perjanjian Kerjasama

hal. 2 dari 5

g. Pemohon wajib membuka rekening tabungan pada PIHAK PERTAMA dengan saldo
awal sebesar komponen biaya pada poin g.
h. Pemohon wajib diikutsertakan dalam Penjaminan/ Asuransi Pembiayaan atau
Asuransi Jiwa Pembiayaan Kumpulan dan atau asuransi untuk menutup resiko
akibat Pemutusan Hubungan Kerja, Pensiun, atau meninggal dunia. biaya asuransi
jiwa berdasarkan ketentuan yang ada dan dibebankan kepada pemohon
i. Perjanjian kredit ditandatangani oleh Pemohon bersama istri/ suami

4. Realisasi kredit dapat dilaksanakan setelah dilakukan penandatanganan Perjanjian


kredit oleh Pemohon/ Pegawai PIHAK KEDUA dihadapan pejabat PIHAK PERTAMA.
Untuk penandatanganan Perjanjian Kredit yang dilakukan setelah tanggal 5 (lima),
maka PIHAK KEDUA wajib memotong gaji Pegawai/ karyawannya dimaksud pada
bulan yang bersangkutan untuk pembayaran angsuran pertamanya
5. Pada tiap akhir bulan PIHAK PERTAMA akan mengirimkan kepada PIHAK KEDUA daftar
yang memuat nama para pegawai PIHAK KEDUA, plafond kredit, saldo kredit dan
besarnya angsuran per bulan yang harus dibayarkan kepada PIHAK PERTAMA.
6. PIHAK KEDUA wajib melakukan penyetoran dana untuk pembayaran kredit para
pegawainya kepada PIHAK PERTAMA paling lambat tanggal 25 (duapuluh lima) bulan
berikutnya. Tanggal pembayaran ditetapkan berdasarkan kesepakatan kedua belah
pihak dan apabila tanggal jatuh tempo yang disepakati/ dimaksud tersebut jatuh pada
hari libur, penyetoran dana dimaksud disetorkan paling lambat pada 1 (satu) hari
sebelum hari libur tersebut.
7. Dalam Hal pembayaran angsuran kredit dilakukan dan dikoordinir oleh pejabat dan/
atau bendaharawan PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA wajib memiliki rekening pada
PIHAK PERTAMA atau dapat langsung mneyetorkannya ke rekening giro PIHAK
PERTAMA atas nama PD BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG di Bank MANDIRI
cabang Asia Afrika nomor rekening 130.0098.00215.0 atau Bank BCA Nomor rekening
1763008111 selambat-lambatnya pada tanggal 2 (dua) bulan berikutnya
PASAL 4
TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK
1. PIHAK PERTAMA dengan ini menyatakan dan menjamin kepada PIHAK KEDUA
demikian juga sebaliknya PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan dan menjamin kepada
PIHAK PERTAMA bahwa Perjanjian ini dibuat sesuai dan tidak bertentangan dengan
ketentuan dan syarat-syarat yang berlaku pada masing-masing pihak;
2. PIHAK KEDUA dengan ini bersedia dan sanggup untuk memberikan Corporate
Guarantee/ Jaminan Perusahaan guna menjamin kelancaran pembayaran
angsuran kepada PIHAK PERTAMA sekaligus untuk memotong gaji para pegawainya
yang mendapat fasilitas kredit untuk tiap-tiap bulan angsuran kredit sesuai dengan
jadwal angsuran yang ditetapkan PIHAK PERTAMA sampai kredit tersebut dinyatakan
lunas oleh PIHAK PERTAMA
3. Untuk kewajiban pada ayat 2 diatas maka PIHAK KEDUA berhak atas biaya tagih dari
PIHAK PERTAMA sebesar (.) % dari jumlah angsuran yang
masuk kepada PIHAK PERTAMA
4. Dalam hal terjadi mutasi atau pergantian terhadap Pejabat/ pengurus yang
menandatangani surat perjanjian kerjasama ini di PIHAK KEDUA, maka
;
a. Perjanjian ini tetap berlaku bagi para pihak dan tidak akan berakhir karena alasan
apapun juga dan tidak dapat dicabut tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK
PERTAMA ;
b. Segala pengelolaan dan tanggung jawab sebagimana tercantum dalam perjanjian
ini secara langsung berpindah kepada pejabat/ pengurus baru dan bilamana
diperlukan dapat dibuat perjanjian baru, dengan ketentuan bahwa pejabat/
pengurus yang menandatangani perjanjian ini masih terikat secara
pribadi untuk membantu kelancaran pengembalian kredit yang telah
diterima pegawai/ karyawan yang telah direkomendasi oleh Pejabat yang
menandatangani perjanjian kerjasama ini.
5. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan dan menjamin kepada PIHAK PERTAMA untuk
memberikan Hak Preferen kepada PIHAK PERTAMA dalam penyelesaian kewajiban
keuangan para pegawainya yang menerima kredit sampai kewajiban tersebut
dinyatakan lunas oleh PIHAK PERTAMA dalam hal para pegawai dimaksud mutasi/
pindah ke kantor cabang atau kantor pusat PIHAK KEDUA, berhenti bekerja baik
Perjanjian Kerjasama

hal. 3 dari 5

karena mengundurkan diri, pensiun, atau sebab apapun yang dapat menghambat
kelancaran pengembalian angsuran kredit
6. Terhadap pelanggaran dan/ atau penyimpangan ketentuan-ketentuan tersebut diatas
yang dilakukan oleh pegawai/ karyawan PIHAK KEDUA, maka PIHAK KEDUA bersedia
membantu untuk menyelesaikan pelunasan seluruh hutang pokok dan bunga serta
kewajiban lainnya kepada PIHAK PERTAMA

PASAL 5
DENDA
Apabila PIHAK KEDUA melakukan keterlambatan pembayaran pada PIHAK PERTAMA
sesuai dengan kesepakatan tanggal pembayaran yang telah ditentukan, maka PIHAK
KEDUA akan dikenakan denda sebesar 0,5% per hari angsuran seharusnya.
PASAL 6
KELALAIAN & FORCE MAJEUR
1. Dianggap telah terjadi kelalaian/ pelanggaran bila melakukan salah satu atau
peristiwa yang ditetapkan dalam perjanjian ini, seperti :
a. Bilamana PIHAK KEDUA Tidak melaksanakan kewajiban atau melanggar suatu
ketentuan yang termaktub dalam perjanjian ini;
b. Bilamana ternyata bahwa suatu pernyataan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA
kepada PIHAK PERTAMA dalam perjanjian ini tidak benar atau tidak sesuai dengan
kenyataan yang sebenarnya;
c. Bilamana PIHAK KEDUA dinyatakan oleh instansi yang berwenang dalam keadaan
pailit atau diberikan penundaan pembayaran hutang (surseance van betaling);
d. Bilamana PIHAK KEDUA mengajukan permohonan pailit atau penundaan
pembayaran kepada instansi berwenang atau oleh orang lain atau pihak lain yang
mengajukan permohonan untuk dinyatakan dalam keadaan pailit;
e. Bilamana PIHAK KEDUA dikenakan suatu sitaan berkekuatan hukum tetap, baik
sebagai maupun keseluruhan harta benda/ kekayaannya;
f. Bilamana PIHAK KEDUA dibubarkan/ dilikuidasi;
g. Bilamana PIHAK KEDUA telah lalai melaksanakan kewajiban atau melakukan
pelanggaran terhadap suatu ketentuan kewajiban
2. Force Majeur adalah suatu keadaan diluar kehendak dan kekuasaan para pihak
termasuk tapi tidak terbatas kepada bencana alam, huru hara, keputusan pemerintah,
yang berakibat secara langsung dan nyata terhadap Perjanjian ini
3. Setiap kejadian yang dianggap salah satu pihak bersifat force majeur harus
diberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya disertai dengan bukti-bukti yang
sah paling lambat 14 (empat belas) hari kalender sejak berakhirnya kejadian tersebut
4. Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu pihak sebagai akibat dari
terjadinya keadaan memaksa bukan merupakan tanggung jawab pihak lainnya
5. Para pihak sepakat bahwa setiap kejadian force majeur ini tidak akan mengurangi
jangka waktu Perjanjian dan akan diperhitungkan secara proporsional atas sisa jangka
waktu menurut Perjanjian ini
6. Atas akibat force majeur tersebut, selain sebagaimana diatur dalam ayat lain pasal ini
Para pihak akan melakukan Musyawarah atas tindak lanjut pelaksanaan Perjanjian ini
PASAL 7
BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1. Tanpa mengenyampingkan pasal 6, Perjanjian ini berakhir karena hal-hal sebagai
berikut :
a. Berakhirnya jangka waktu Perjanjian
b. Kesepakatan kedua belah pihak
2. Dalam hal perjanjian ini tidak diperpanjang lagi, baik diputuskan karena permintaan
salah satu pihak ataupun karena keinginan Para Pihak, maka Para Pihak wajib
memenuhi/ menyelesikn segala kewajibannya pada kesempatan pertama
PASAL 8
LAIN-LAIN
1. Apabila ditetapkan suatu jangka waktu bagi PIHAK KEDUA untuk melakukan suatu
kewajiban, maka lewatnya jangka waktu yang bersangkutan merupakan bukti yang
sah dan cukup mengenai kelalaian para pihak, sehingga bukti secara bagaimanapun
juga tidak diperlukan.
Perjanjian Kerjasama

hal. 4 dari 5

2. Biaya-biaya yang timbul berkaitan dengan pembuatan dan penandatanganan


Perjanjian ini serta semua biaya apapun juga menjadi beban para pihak secara
prorata/dibagi dua, yang antara lain : biaya notaris, biaya meterai, dan lain-lain.
3. PIHAK PERTAMA Data-data yang disampaikan oleh PIHAK KEDUA dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya, bila terbukti sebaliknya maka PIHAK PERTAMA
dapat menuntut PIHAK KEDUA sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam Perjanjian ini, akan dituangkan dalam surat
menyurat atau addendum Perjanjian ini berdasarkan kesepakatan para pihak dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Perjanjian ini
PASAL 9
PENYELESAIAN/ PERSELISIHAN
1. Apabila dikemudian hari timbul perselisihan antara kedua belah pihak berkaitan
dengan pelaksanaan Perjanjian ini, kedua belah pihak sepakat dan setuju untuk
menyelesaikan perselisihan tersebut secara musyawarah
2. Apabila setelah dilakukan penyelesaian sebagaimana dimaksud ayat 1, para pihak
tetap tidak mencapai kesepakatan, maka kedua belah pihak sepakat untuk
menyelesaikan pada Pengadilan Negeri Bandung
Perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani di Bandung, dibuat dalam rangkap
2 (dua), masing-masing bermeterai cukup, mempunyai kekuatan hukum yang sama
dan mengikat Para Pihak
Demikian Perjanjian ini untuk dipenuhi dan dilaksanakan oleh Para Pihak masingmasing pihak mendapat 1 (satu) salinan.
PIHAK PERTAMA,
PD. BPR Kota Bandung,

Acep Heri Suhana


__________________
Direktur Utama
Bendahara

Perjanjian Kerjasama

PIHAK KEDUA,
PT. .

_________________
Direktur/kepala cabang

hal. 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai