Kesempatan
Sikap/ Rasionalisasi
mempertahankan
tingkat
skeptisisme
profesional
ketika
mempertimbangkan
Diskusi antara personil tim penugasan selama tahap perencanaan audit tentang
oleh manajemen
Kondisi dan hubungan analitis lainnya yang menunjukkan bahwa diperlukan prosedur
auditing tambahan atu respon lainnya, serta tindakan yang diambil oleh auditor
Sifat komunikasi tentang kecurangan yang disampaikan kepada manajemen, komite
audit, atau pihak lainnya
KECURANGAN
Untuk membantu manajemen dan dewan direksi dalam upaya memerangi kecurangan,
AICPA, bersama dengan beberapa organisasi profesional, menerbitkan Program dan
Pengendalian Antikecurangan: Pedoman untuk Membantu Mencegah, Menghalangi, dan
Mendeteksi Kecurangan. Pedoma ini mengidentifikasi tiga unsur untuk mencegah,
menghalangi, dan mendeteksi kecurangan:
1. Budaya jujur dan etika yang tinggi
2. Tanggung jawab manajemen untuk mengevaluasi risiko kecurangan
3. Pengawasan oleh komite audit
Menetapkan Tone at the Top. Manajemen dan dewan direksi bertanggung jawab utnuk
menetapkan Tone at the Top terhadap perilaku etis dalam perusahaan. Tone at the Top
yang dilandasi kejujuran dan integritas akan menjadi dasar bagi perilaku yang lebih terinci,
yang dapat dikembangkan untuk memberikan pedoman yang lebih khusus mengenai perilaku
yang diperbolehkan dan dilarang
Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif. Dari riset yang dilakukan terlihat
bahwa pelanggaran lebih jarang terjadi bila karyawan mempunyai perasaan positif tentang
atasan mereka ketimbang bila mereka merasa diperalat, diancam, atau diabaikan. Tempat
kerja yang positif dapat mendongkrak semangat karyawan, yang dapat mengurangi
kemungkinan karyawan melakukan kecurangan terhadap perusahaan.
Memperkerjakan dan Mempromosikan Pegawai yang Tepat. Agar berhasil
mencegah kecurangan, perusahana yang dikelola dengan baik mengimplementasikan
kebijakan penyaringan yang efektif untuk mengurangi kemungkinan mempekerjakan dan
mempromosikan orang-orang yang tingkat kejujurannya rendah, terutama yang akan
menduduki jabatan yanng bertanggung jawab atau penting. Kebijakan ini mencakup
pengecekan latar belakang orang-orang yang dipertimbangkan akan dipekerjakan atau
dipromosikan menduduki jabatan yang bertanggung jawab atau penting.
Pelatihan. Semua pegawai harus dialtih tentang ekspektasi perusahaan menyangkut
perilaku etis pegawai. Pegawai harus diberitahu tentang tugasnya untuk menyampaikan
kecurangan aktual atau yang dicurigai serta cara yang tepat untuk menyampaikannya.
Konfirmasi. Konfirmasi akan membantu mengokohkan kebijakan kode perilaku dan
juga membantu menghalangi pegawai melakukan kecurangan atau pelanggaran etika lainnya.
Disiplin. Pegawai harus mengetahui bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban
jika tidak mengikuti kode perilaku perusahaan. Penekanan pada pelanggaran kode perilaku,
tanpa memeperhatikan tingkat pegawai yang melakukan perbuatan itu.
Pelaporan langsung temuan-temuan penting oleh audit internal kepada komite audit
Laporan periodik oleh pejabat etika tentang whistle-blowing
Laporan lain tentnag tidak adanya perilaku etis atau kecurangan yang dicurigai
dan
Melaksanakan
Prosedur
untuk
Menangani
Pengabaian
Memeriksa ayat jurnal dan penyesuaian lainnya untuk mencari bukti salah saji yang
mungkin akibat kecurangan
Kecurangan sering kali timbul dari penyesuaian jumlah yang dilaporkan dalam laporan
keuangan, meskipun pengendalian internal yang ada berjalan efektif selama proses
pencatatan selebihnya. SAS 99 mengharuskan pengujian atas ayat jurnal dan
penyesuaian laporan keungan lainnya. Luas pengujian ini dipengaruhi oelh efektivitas
atau pertimbangan dan asumsi manajemen yang mungkin mengindikasi potensi bias.
Mengevaluasi dasar pemikiran bisnis untuk transaksi tidak biasa yang signifikan.
SAS 99 lebih berfokus pada pemahaman yang melandasi dasar pemikiran bisnis untuk
transaksi tidak biasa yang signifikan, yang mungkin berada di luar lini bisnis normal
ketimbang yang disyaratkan pda tahun-tahun sebelumnya.
Memutakhirkan Proses Penilaian Risiko. Penialian risiko salah saji yang material
akibat kecurangan harus terus dilakukan auditor sepanjang audit dan dikoordinasikan dengan
prosedur penilaian risiko lainnya. Auditor harus mewaspadai kondisi-kondisi berikut ketika
melakukan audit:
Hasil dari prosedur substantif atau prosedur analitis pada tahap review akhir yang
perhitungan fisik persediaan, tetapi penurunan dlam saldo piutang usaha yang terkait tidak
dicatat
Tanda-tanda Peringatan Kecurangan Pendapatan Ada banyak tanda peringatan atau
gejala yang mengindikasikan kecurangan pendapatan. Dua diantaranya yang paling
bermanfaat adalah prosedur analitis dan perbedaan documenter.
Prosedur Analitis Sering kali mengisyaratkan adanya kecurangan pendapatan,
terutama persentase margin kotor dan perputaran piutang usaha.pendapatan fiktif akan
melebih sajikan presentase marjin kotor, dan pengakuan pendapatan premature juga melebih
sajiakan marjin kotor jika harga pokok penjualan yang terkait tidak diakaui. Dalam beberapa
kecurangan, manajemen menciptakan pendapatan fiktif agar hasil prosedur analitis, seperti
marjin kotor, sama dengan tahun sebelumnya.dalam kecurangan seperti ini, prosedur analitis
biasanya tidak membantu untuk mengisyaratkan adanya kecurangan.
Perbedaan Dokumenter Meski para pelaku kecurangan sudah berusaha sebisanya,
transaksi fiktif jarang memiliki bukti dokumenter pada tingkat yang sama seperti dalam
transaksi yang sah.Auditor harus mewaspadai ciri-ciri dan pelaporan yang tidak biasa dalam
dokumen, dan mereka harus menggunakan dokumen yang asli, bukan yang salinan. Karena
para pelaku kecurangan, bahkan satu transaksi saja yang tidak biasa dalam sampel auditor
harus dianggap sebagai indicator yang potensial tentang adanya kecurangan yang harus
diselidiki.
Penyalahgunaan
Penerimaan
yang
Melibatkan
Pendapatan
Meskipun
atau piutang usaha. Kurang saji yang disengaja atas utang usaha biasanya menghasilkan
kurang saji pembelian dan HPP serta lebih saji laba bersih.
Risiko Pelaporan Keuangan yang Curang untuk Utang Usaha Perusahaan mungkin
melakukan upaya yang disengaja untuk merendasajikan utang usaha dan melebihsajikan laba.
Hal ini dapat dicapai dengan tidak mencatat utang usaha sampai periode berikutnya, atau
dengan mencatat penurunan fiktif utang usaha.
Penyalahgunaan dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran Kecurangan yang paling
umum dalam siklus akuisisi adalah pelaku melakukan pembayaran kepada vendor fiktif dan
menyimpan uang itu dalam rekening fiktif. Kecurangan ini dapat dicegah dengan menetapkan
bahwa pembayaran hanya akan dilakukan kepada vendor yang sudah disetujui dan dengan
meneliti secara cermat dokumentasi yang mendukung akuisisi itu oleh personil yang
berwenang sebelum pembayaran dilakukan.Meskipun beberapa akun lebih rentan
dibandingkan yang lain, hampir semua akun dapat dimanipulasi.
Aktiva Tetap Aktiva Tetap Merupakan akun neraca yang besar sering kali didasarkan
pada penilaian yang ditetapkan secara subjektif. Akibatnya aktiva tetap dapat menjadi sasaran
manipulasi, terutama bagi perusahaan yang tidak memiliki piutang atau persediaan material.
Beban Penggajian Penggajian jarang menjadi bidang risiko yang signifikan bagi
pelaporan keuangan yang curang. Akan tetapi perusahaan mungkin saja melebihsajikan
persediaan dan laba bersih dengan mencatat biaya tenaga kerja berlebih dalam persediaan.
Kecurangan penggajian yang melibatkan penyalahgunaan aktiva cukup umum terjadi, tetapi
niali yang terlibat sering kali tidak material. Dua bidang Kecurangan yang paling umum
adalah penciptaan pegawai fiktif dan lebih saji jumlah jam kerja pegawai.
Implikasi
Bila pihak yang diwawancarai
merasa tidak nyaman dengan
pengajuan pernyataan tertentu,
dia
mungkin
membangun
penghalang fisik untuk mencoba
menjauhkan auditor pada jarak
yang membuatnya nyaman.
Tanda-tanda
stress-pihak
yang
Diwawancarai yang merasa stress
mungkin
Menunjukkan
tanda-tanda
mulutnya kering
Sering menjilat lidah, menelan
luda atau berdehem.
Terus
bergerak-gerak,
mengetuk ngetukkan atau
menggoyang-goyangkan kaki
Berkeringat atau mukanya
memerah
Menghindari kontak mata
Pada
kebanyakan
orang,kebohongan
akan
menimbulkan stress, yang dapat
mewujudkan diri lewat fisik.
Auditor juga dapat memperluas prosedur substantive lainnya untuk menanggapi risiko
kecurangan yang lebih tinggi. Sebagai contoh, bila ada risiko bahwa syarat penjualan sudah
diubah untuk mencatat pendapatan secara dini, auditor dapat memotifikasi permintaan
konfirmasi piutang usaha agar memperoleh respons yang lebih terinci dari pelanggan tentang
syarat-syarat transaksi tertentu, seperti pembayaran, perpindahan hak menyimpan (custody),
serta syarat-syarat dalam kebijakan retur.