Anda di halaman 1dari 6

1.4.2.

1 Pengenalan Alat-Alat Laboratorium


Dari hasil data pengamatan tersebut setiap praktikan harus mampu mengenal dan
memahami fungsi, cara penggunaan dan perbedaan berbagai macam alat yang ada di
laboratorium. Sebelum menggunakan alat laboratorium terlebih dahulu harus dicuci agar
steril. Alat-alat laboratorium dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu : alat gelas, alat
pemanas dan alat lainnya seperti gelas arloji, pengaduk gelas, corong dan botol semprot. Alatalat seperti statif digunakan untuk menyangga buret, propipet untuk menyedot cairan pada
pipet.
1.4.2.2 Penimbangan dan Pembuatan Larutan
Di praktikum kali ini, terdapat kegiatan penimbangan CaCO 3. Sebelum menimbang,
semua alat seperti gelas arloji, sendok, sudip harus sudah dicuci bersih dan dikeringkan. Ini
dilakukan agar tidak ada kekeliruan saat penimbangan dikarenakan alat-alat yang tidak
bersih. Setelah itu pastikan penimbangan dilakukan secermat mungkin dan tidak
berhamburan. Dengan begitu percobaan akan memberikan hasil yang maksimal pada
praktikan. Prinsip penimbangan adalah memanfaatkan neraca dan gaya gravitasi untuk
mencari tahu massa suatu benda.
1.4.2.3 Penyaringan
Penyaringan pada percobaan kali ini yang digunakan adalah larutan CaCO3. Larutan
ini disaring dengan kertas saring yang ditempel pada corong. Endapan larutan CaCO3,
nantinya akan tersangkut pada kertas saring, tidak ikut jatuh kembali kedalam larutan, karena
molekulnya lebih besar daripada pori-pori kertas saring, endapan larutan CaCO3 berwarna
putih.
1.4.2.4 Pembacaan Miniskus
Miniskus adalah suatu larutan yang dimasukkan kedalam buret dan membentuk
cekungan. Antara pembacaan lqrutan yang berwarna dan tidak berwarna misalnya aquadest
untuk ukurannya maka bagian bawah miniskus yang dibaca. Sedangkan untuk membaca
volume larutan yang berwarna misalnya KMnO4 maka dilihat adalah miniskus bagian atas.
1.4.2.5 Pengenceran
Cara pengenceran juga termasuk penggunaan alat yaitu labu ukur, dihitung jumlah
zat yang akan diencerkan kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur zat terlarut yang akan

diencerkan harus dihitung terlebih dahulu. Tujuan pengenceran adalah untuk memperkecil
konsentrasi dan memperbesar volume suatu larutan.

A. Teknik Dasar Pengunaan Alat-alat Laboratorium


1. Penyaringan
Endapan atau zat-zat yang tidak melarut dapat dipisahkan dengan cara
penyaringan. Di laboratorium, untuk menyaring diperlukan corong dan kertas
saring. Corong dipasang pada tempat corong, atau corong dipasang dengan
klem pada statif. Di bawah corong diletakkan gelas kimia, hingga ujung tangkai
corong menyentuh dinding gelas.
Corong yang sering digunakan adalah corong yang bersudut 60o C dan panjang
tangkainya 10 cm. Kertas saring yang biasa digunakan adalah kertas saring
berdiameter 9 dan 11 cm. Kertas saring dilipat setengah bagian, kemudian
dilipat sekali lagi sehingga sisi lipatan tidak seluruhnya berimpit. Selanjutnya
lipatan disobek sedikit. Kemudian kertas saring dibuka dan dipasang pada
corong.
2. Pengukuran Volum
Gelas Ukur
Gelas ukur digunakan untuk mengukur volum larutan, jika diperlukan volum yang
tidak terlalu tepat. Gelas ukur diberi skala dalam milimeter yang dibaca dari 0
sampai 10 ml, 0 sampai 25 ml, 0 sampai 50 ml atau lebih besar lagi, dari alas
kebagian atas. Untuk pengukuran yang lebih teliti digunakan pipet atau buret.
Pipet
Mengisi pipet dengan larutan atau memipet, sebaiknya dengan cara menyedot
larutan ke dalam pipet dengan bantuan balon-pipet atau alat penyedot yang lain.
Mula-mula bilas gelas kimia atau tabung reaksi dengan larutan dengan larutan
dari labu takar. Kemudian tuangkan larutan ke dalam gelas kimia atau tabung
reaksi, untuk membilas pipet. Pipet 3 sampai 5 ml larutan, kemudian pegang
pipet pada arah horizontal, lalu pipet diputar-putar sehingga semua bagian
dalam pipet dibasahi larutan. Pegang pipet dengan ibu jari dan jari tengah.
Gunakan jari telunjuk untuk menekan ujung atas pipet, tidak terlampau kuat
tetapi seringan mungkin, cukup menjaga agar larutan tidak keluar. Sebelum
ujung pipet dicelupkan kedalam larutan, tetesan cairan yang terdapat di ujung
pipet ditiup keluar, atau tetesan cairan ini diusap dengan kertas saring. Jangan
memasukkan pipet terlampau dalam di dalam larutan, dan ketika menyedot
larutan, ujung pipet berada dalam larutan.
Sedot larutan sampai kira-kira 1 cm diatas garis batas. Kemudian hentikan
penyedotan dan menutupi ujung pipet dengan jari telunjuk. Pegang pipet pada
arah vertikal dan garis batas volum berada pada ketinggian yang sama dengan
mata. Kurangi tekanan jari telunjuk pada pipet, sehingga larutan mengalir keluar
sampai dasar misniskus mencapai garis batas. Sentuhan ujung pipet pada suatu
alat gelas untuk menyingkirkan tetesan yang terdapat di ujung pipet.
Selanjutnya, larutan dikeluarkan melalui dinding bejana penampung, dengan
kedudukan pipet vertikal dan ujung pipet menyentuh dinding bejana, selama
kurang lebih 15 detik.
3. Buret
Buret yang sering digunakan, diberi skala sampai sepersepuluh milimeter.
Apabila ujung atas buret tidak berbentuk corong, gunakan corong kaca
bertangkai pendek. Letakkan selapis kertas antara dinding buret dan tangkai
corong, agar udara dalam buret dapat keluar. Agar ujung buret dibawah kran di

isi penuh cairan, alirkan larutan keluar dengan cepat dengan cara membuka kran
sebesar mungkin.
Isi buret sehingga permukaan cairan sedikit diatas garis nol. Dengan pengaduk
yang dibungkus dengan kertas saring, keringkan dinding bagian dalam buret
disebelah atas. Perhatikan agar ujung kertas tidak menyentuh permukaan
larutan. Buka kran dan biarkan larutan mengalir sehingga permukaan larutan
tepat pada garis skala.
4. Neraca
Berbagai macam neraca dapat di jumpai di laboratorium. Neraca yang digunakan
di laboratorium yang perlu dipelihara dengan baik, dan digunakan dengan hatihati.
Ada aturan umum senantiasa harus diperhatikan:
a. Neraca harus selalu dalam keadaan bersih.
b. Perbaikan sekesil apapun harus dilakukan oleh petugas ahlinya.
c. Zat kimia tidak boleh diletakkan langsung pada piring neraca, gunakan kertas,
kaca arloji, atau botol timbang.
d. Benda yang akan ditimbang, diletakkan di piring kiri, anak timbangan di piring
kanan.
e. Kecuali pada timbangan kasar, anak timbangan tidak dipegang dengan jari,
gunakan selalu pinset.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penimbangan:
Neraca berpiring satu
a. Jangan meletakkan zat langsung pada piring neraca. Gunakan gelas kimia
atau kaca arloji.
b. Membersihkan bagian luar wadah yang mengandung cairan, sebelum
ditempatkan pada piring neraca.
c. Catat berat benda yang ditimbang sebelum di angkat.
Neraca berpiring dua
a. Atur sehingga ayunan kekiri dan kekanan sampai dari titik nol
b. Letakkan zat yang akan ditimbang dipiring kiri, dan anak timbang dipiring
kanan.Gunakan pinset untuk mengambil anak timbangan.
c. Jangan meletakkan benda dipiring neraca selama neraca berayun
d. Jika ayunan kekiri dan kekanan sudah sama dari titik nol, hitung jumlah anak
timbangan pada pring, catat berat dan cek kembali jumlah anak timbangan
ketika mengembalikannya ke kotak anak timbangan
e. Tutup pintu neraca.
5. Menggunakan pipet volumetrik
Langkah-langkah dalam menggunakan pipet volumetrik sebagai berikut:
a. Lumasi pangkal pipet dengan air sebelum memasukkannya ke bola karet.
Dekatkan kedudukan kedua tangan anda untuk menghindari kemungkinan
kecelakaan,
b. Basahi bagian dalam pipet dengan sedikit cairan yang akan dialihkan.
Buanglah cairan ini.
c. Gunakan bola pipet (jangan dengan mulut) untuk menghisap cairan sampai
diatas tanda tera. Lepaskan bola dan segera letakkan jari anda agar cairan tidak
mengalir keluar, sampai dasar miniskus tepat pada tanda tera.
d. Sentuhkan tetes terakhir pada ujung pipet kewadah penampung (erlenmayer

atau piala). Jangan meniup kelebihan cairan sebab volume cairan yang tertinggal
itu memang sudah diperhitungkan dalam kalibrasi pipet.
6. Penggunaan batang pengaduk
Sesuai namanya, batang pengaduk digunakan untuk mengaduk larutan atau
suspensi, biasanya dalam beker. Disamping itu batang pengaduk digunakan
dalam memindahkan larutan dari bejana satu ke bejana lain. Bila suatu larutan
air dituang dari bibir suatu bejana seperti beker ada kecenderungan sejumlah
cairan akan mengalir disepanjang dinding luar kaca itu. Ini dapat dicegah dengan
menuangkan larutan itu melewati batang pengaduk, dimana batang tersebut
dibuat bersentuhan dengan bibir bejana dan mengarahkan aliran cairan kedalam
bejana penerima.
Batang pengaduk juga berperan sebagai pegangan untuk rubber policmen
(sepotong selang karet yang satu ujungnya dilelehkan sehingga merekat menjadi
satu, dan lewat ujung lain batang pengaduk dimasukkan kedalam selang; benda
ini digunakan untuk menyelamatkan sejumlah kecil endapan yang menempel
pada dinding dalam beker).
7. Penggunaan labu ukur
Mengisikan larutan yang akan di encerkan atau dipadatkan yang akan
dilarutkan . tambahkan cairan yang dipakai sebagai pelarut sampai setengah
labu terisi, kocok. Kemudian penuhkan labu sampai tanda batas. Sumbat labu,
pegang tutupnya dengan jari, kocok dengan cara membolak-balikan labu sampai
larutan homogen.
8. Penggunaan corong Butchner
Cara menggunakannya dengan meletakkan kertas saring yang diameternyha
sama dengan diameter corong.
9. Penggunaan corong pisah
Cara menggunakannya:
Campuran yang akan dipisahkan dimasukkan dalam lubang atas, katup dalam
keadaan tertutup. Pegang tutup bagian atas, corong dipegang dengan tangan
kanan dan kiri dalam posisi horizontal, kocok agar ekstraksi berlangsung dengan
baik. Buka tutup bagian atas keluarkan larutan bagian bawah melalui katup
secara pelan. Tutup kembali katup jika larutan lapisan bawah sudah keluar.
10. Penggunaan desikator
Cara menggunakannya:
a. Dengan membuka tutup desikator dengan menggeserkannya kesamping
b. Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama
Keterangan:
Silika gel yang masih bisa menyerap uap air berwarna biru; jika silika gel sudah
berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 100o
C sampai warnanya kembali biru.
11. Neraca analitik
Cara menggunakan neraca analitik:
a. Nol kan terlebih dahulu neraca tersebut
b. Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian timbangan
c. Baca nilai yang tertera pada layar neraca
d. Setelah digunakan nolkan neraca tersebut.

Di atas telah dijelaskan beberapa teknik dasar dalam penggunaan alat-alat


laboratorium, tetapi tidak semua alat laboratorium. Hanya sebagian besar saja.

Anda mungkin juga menyukai