Anda di halaman 1dari 16

PENGENALAN KUALITAS DAYA

PAPER TENTANG DVR, SVR, ONLINE UPS, MEDIUM


VOLTAGE STS

Disusun oleh :
Nama : Anita Rahayu
Kelas : 2 D3 PLN A
NRP : 1303177009
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI
SURABAYA
2019

I. Dynamic Voltage Restorer


a. Gambaran Umum

Pengoperasian sistem tenaga listrik secara ekonomis dan efisien sangatlah penting
untuk dapat memperoleh keuntungan dan mengembalikan modal investasi. Efisiensi yang
maksimum akan dapat mengurangi biaya produksi setiap kilowatthour yang diproduksi
dan disalurkan ke pelanggan. Energi listrik yang dibangkitkan idealnya didistribusikan
dengan tingkat losses yang serendah mungkin dan keandalan dan kualitas yang sebaik
mungkin. Saat ini losses pada jaringan distribusi masih relatif cukup besar dan keandalan
serta kualitas yang diterima pelanggan, terutama industri masih belum memuaskan
pelanggan.

Jenis gangguan yang mempengaruhi keandalan dan kualitas tenaga listrik


bermacam-macam, sehingga langkah penanganannya pun tidak sama. Selain itu durasi
atau lamanya gangguan juga akan mempengaruhi pemilihan jenis alat untuk mengatasi
gangguan tersebut.

Diantara berbagai macam fenomena gangguan, yang paling banyak terjadi adalah
kedip tegangan (Dip), yaitu turunnya tegangan tiba-tiba (sag) dalam waktu kurang dari 1
cycle hingga beberapa cycle. Namun, hanya karena durasi gangguan beberapa milisecond
tersebut dapat menyebabkan produksi berhenti. Penyebab dari gangguan kedip tegangan
80% adalah karena faktor alam, seperti petir, pohon tumbang atau ranting yang mengenai
jaringan distribusi dsbnya. Penyebab lainnya adalah karena adanya beban-beban besar
yang masuk ke jaringan.

DVR merupakan perangkat untuk merestorasi atau mengkompensasi tegangan


listrik beban yang beroperasi saat terjadi kedip (sag) pada tegangan sumbernya. DVR
digunakan pada daerah industri yang membutuhkan kualitas daya yang signifikan dengan
tujuan mereduksi potensi kegagalan proses produksi yang disebabkan oleh turunnya
tegangan sumber listrik sesaat. Prinsip kerja DVR mirip dengan Uninterruptible Power
Supply (UPS) namun dengan beberapa keunggulan dan kekurangan.
Keunggulan DVR tidak menggunakan baterai sehingga nilai investasinya lebih
rendah daripada UPS. Selain itu, respon dinamis DVR jauh lebih cepat daripada UPS,
karena DVR menggunakan saklar solid-state dengan jeda penyaklaran hingga orde
nanodetik. DVR memiliki keterbatasan tidak dapat mengkompensasi kegagalan kualitas
daya lebih dari 1 menit karena didesain hanya untuk mengatasi kedip tegangan, bukan
untuk outage atau interupsi pemadaman dengan durasi panjang.

b. Struktur Dasar DVR

Struktur dasar dari DVR ditampilkan dalam gambar 5.2.Struktur ini dibagi menjadi
enam bagian:

a. Energy Storage Unit: Digunakan untuk penyimpanan energi dalam bentuk searah
(DC).Baterai atau penyimpanan energi magnet superkonduktor (SMES) atau
kapasitor super dapat digunakan sebagai perangkat penyimpanan energi. Unit ini
bertugas memasok kebutuhan daya nyata sistem ketika DVR digunakan untuk
kompensasi.

b. Capacitor: DVR memiliki kapasitor filter besar untuk menstabilkan tegangan DC


input untuk inverter.
c. Inverter: Sistem Inverter digunakan untuk mengkonversi dari tegangan DC kebentuk
AC. Inverter sumber tegangan (VSI) dengan tegangan rendah,arus tinggi, dan injeksi
transformator step-updigunakan untuk tujuan ini dalam teknik kompensasi DVR.
d. Filter Pasif: Penyaring/filter digunakan untuk mengubah bentuk gelombang PWM
Inverter menjadi gelombang sinusoidal. Hal
inidicapaidenganmenghilangkankomponenharmonik yang tidakdiinginkanyang
dihasilkanoleh VSI. Komponenharmonikordetinggiakan
mendistorsikompensasitegangan output.
e. By-Pass Switch: Ini digunakan untuk melindungi inverter dari lonjakan arus saat
terjadi kegagalan unit. Dalam hal kesalahan atau hubungan pendek pada bagian hilir
(sekunder trafo injeksi),perubahan DVR kedalam kondisi bypass dimana Inverter
VSI dilindungi dariarus berlebih yang mengalir melalui saklar semi konduktor
daya.Rating inverter DVR menjadi faktor pembatas normal arus beban gulungan
primer dan dipantulkan kegulungan sekunder dari seri penyisipan transformator.
Untuk arus yang melebihi rating, skema by-pass ini dibuat untuk melindungi
perangkat elektronik VSI.

f. Voltage Transformers Injeksi: Dalam sistem tiga fasa, baik transformatorfasa-


tunggal atau satu unit transformator tiga fasa dapat digunakan untuk menginjeksi
tegangan.
c. Diagram Phasor

Diagram Phasor untuk penambahan sebelum sag

Vs = Supply tegangan Vinj = Tegangan yang diinjeksi

VL = Tegangan Beban IL = Arus Beban

𝑍𝑓
Vs = E
𝑍𝑓 + 𝑍𝑥

Perbedaan Vs dengan tegangan sebelum gangguan (VL) sebesar Vinj, dapat ditulis sejara
matematis sebagai: Vs = VL + Vinj.

Vx = VL cos(α)

Vy = VL sin(α)

Va = √(𝑉𝑖𝑛𝑗)2 − (𝑉𝐿 𝑠𝑖𝑛(α))2

Vs = VL Cos (α) – Va = VL cos(α) - √(𝑉𝑖𝑛𝑗)2 − (𝑉𝐿 𝑠𝑖𝑛(α))2

Tegangan minimum yang dapat ditingkatkan pada VL adalah

|(𝑉𝑠)𝑚𝑖𝑛 | = |𝑉𝐿| cos α − √|(𝑉𝑖𝑛𝑗)𝑚𝑎𝑥|2 − |𝑉𝐿|2 𝑠𝑖𝑛2 (α)

Sudut fasa dan magnitude dari tegangan sumber adalah hal penting untuk DVR.
Perangkat keras PLL (Phase Locked Loop) dapat digunakan untuk mendeteksi sudut fasa
walaupun metode ini tidak akurat dan tidak cocok untuk sinkronisasi yang cepat.
Software PLL digunakan karena software ini memberikan metode tracking yang lebih
akurat dan cepat. Lebih jauh, software ini dapat secara mudah diimplementasikan
menggunakan Digital Siganl Processor (DSP).

II. Static Voltage Stabilizer (SVS)


a. Pengertian Voltage Stability
Stabilitas tegangan dalam sistem tenaga listrik didefinisikan sebagai kemampuan
sistem tenaga untuk mempertahankan tegangan pada setiap bus dalam sistem di bawah
kondisi normal dan setelah mengalami gangguan. Dalam kondisi operasi normal tegangan
dari sistem tenaga stabil, tapi ketika kesalahan atau gangguan terjadi dalam sistem, tegangan
menjadi tidak stabil hasil ini dalam penurunan progresif dan tak terkendali tegangan.
stabilitas tegangan kadang-kadang juga disebut stabilitas beban.

Karena ketidakstabilan tegangan, sistem tenaga dapat mengalami jatuh tegangan, jika
pasca-gangguan tegangan ekuilibrium dekat beban di bawah batas yang dapat diterima.
Jatuh tegangan juga didefinisikan sebagai suatu proses dimana ketidakstabilan tegangan
memberikan keuntungan dari profil tegangan yang sangat rendah di bagian penting dari
sistem. Tegangan runtuhnya mungkin pemadaman total atau sebagian. Ketidakstabilan
tegangan persyaratan dan tegangan runtuhnya sering digunakan secara bergantian.

Batas stabilitas tegangan dapat didefinisikan sebagai tahap pembatas dalam sistem
tenaga luar yang tidak ada jumlah injeksi daya reaktif akan menaikkan tegangan sistem ke
keadaan nominalnya. Tegangan sistem hanya dapat disesuaikan dengan suntikan daya
reaktif sampai stabilitas tegangan sistem dipertahankan. Ketidakstabilan tegangan dianggap
sebagai ancaman utama terhadap stabilitas, keamanan, dan kehandalan dalam sistem tenaga
modern.

b. Voltage Collaps
Voltage Collapse adalah suatu masalah yang serius dalam sistem kelistrikan pada
banyak negara. Masalah ini sangat penting sekali dalam pengoperasian dan perencanaan
sistem tenaga listrik. Terjadinya pembebanan secara tiba-tiba karena ada beban melebihi
kapasitas dibebankan ke sistem atau dapat juga dengan terjadinya trip satu unit pembangkit
(generator) dan satu unit sirkit, jika tidak ditanggulangi secepatnya maka akan
mengakibatkan keruntuhan tegangan (Voltage collapse) yang dapat membahayakan
sistem.

Menurut IEEE, voltage collapse adalah proses di mana ketidakstabilan tegangan


menyebabkan hilangnya tegangan di bagian penting dari sistem.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan voltage collapse diantaranya :

 Stress pada sistem akibat pembebanan daya aktif yang besar.


 Ketidakseimbangan sumber daya reaktif.
 Tidak bekerjanya relay proteksi dengan baik.
 Gangguan besar seperti terjadinya kerusakan pada unit pembangkit besar (sumber
daya reaktif) yang berada dekat pusat beban ataukah terjadinya kerusakan pada salah
satu saluran transmisi yang parallel sehingga saluran transmisi lainnya akan menerima
beban yang lebih besar akibatnya rugi-rugi reaktif transmisi juga akan besar.
 Panjangnya saluran antara pembangkit dengan pusat-pusat beban apalagi bila saluran
tersebut dibebani sampai melampaui SIL (Surge Impedance Load), maka saluran
tersebut akan menyerap daya reaktif dengan cepat.
 Cara kerja OLTC selama kondisi tegangan rendah.
 Koordinasi yang kurang baik antara kontrol sistem dengan pengaman sistem tenaga
listrik.
Penyebab utama ketidakstabilan tegangan adalah ketidak mampuan sistem tenaga
untuk memenuhi permintaan daya reaktif. Inti dari permasalahan ini biasanya berhubungan
dengan susut tegangan yang terjadi pada saat daya aktif dan daya reaktif mengalir melalui
reaktansi induktif pada jaringan transmisi. Secara mendasar masalah kestabilan berarti
menjaga sinkronisasi operasi sistem tenaga. Masalah kestabilan yang sering terjadi disini
adalah masalah beban lebih, berkurangnya pasokan daya reaktif yang pada akhirnya akan
menempatkan sistem pada kondisi voltage collapse dan akan terjadi kemungkinan terburuk
yaitu terjadinya blackout. Kestabilan tegangan biasanya termasuk saat terjadi gangguan
besar ( termasuk kenaikan beban / transfer daya yang sangat besar ). Tegangan akan
mengalami osilasi, dan terjadi ketidakstabilan sistem kontrol. Gangguan pada sistem tenaga
berdampak pada operasi sinkron. Sebagai contoh, kenaikan atau ketrurunan tiba-tiba pada
beban , atau akibat rugi pembangkitan menjadi salah satu jenis gangguan yang berpengaruh
sangat signifikan terhadap sistem. Jenis lain dari gangguan adalah jaring transmisi yang
terputus, beban lebih, atau hubung singkat. Dengan demikian diharapkan stabilitas sistem
akan menuju ke keadaan mantap dalam waktu singkat setelah gangguan menghilang.

Gangguan dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu gangguan kecil dan gangguan besar.
Gangguan kecil merupakan satu dari elemen sistem dinamik yang dapat dianalisis
menggunakan persamaan linear (analisis sinyal kecil). Gangguan kecil yang terjadi berupa
perubahan beban pada sisi beban atau pembangkit secara acak, pelan, dan jatuh bertingkat.
Jatuh (trip) yang dialami oleh jaring tenaga listrik dianggap sebagai gangguan kecil jika
pengaruhnya terhadap aliran daya sebelum gangguan pada jaring itu tidak signifikan.
Bagaimanapun juga, gangguan yang menghasilkan kejutan tiba-tiba pada tegangan bus
adalah jenis gangguan besar yang harus dihilangkan secepatnya. Jika tidak dihilangkan
secepatnya, gangguan itu akan sangat mempengaruhi kestabilan sistem. Tidak hanya besar
gangguan, waktu gangguan juga berpengaruh terhadap kestabilan sistem. Gangguan besar
adalah gangguan bersifat mendadak, yakni gangguan yang menghasilkan kejutan tegangan
tiba tiba pada tegangan bus. Gangguan besar ini harus secepatnya dihilangkan, jika tidak
dihilangkan secepatnya, gangguan tersebut sangat mempengaruhi kestabilan sistem. Tidak
hanya gangguan, waktu gangguan juga berpengaruh terhadap kestabilan sistem.

c. Konsep Kestabilan Tegangan


Kestabilan tegangan adalah kemampuan dari suatu sistem tenaga untuk selalu siap
mempertahankan tegangan yang diterima disetiap bus dalam sistem tersebut saat beroperasi
normal dan atau setelah mengalami gangguan. Suatu sistem memasuki situasi
ketidakstabilan tegangan ketika terjadi gangguan, meningkatnya permintaan beban atau
perubahan dalam kondisi sistem yang mengakibatkan perubahan yang drastis dan tidak
terkontrolnya penurunan tegangan. Penyebab utama ketidakstabilan tegangan adalah
ketidakmampuan suatu sistem tenaga untuk memenuhi permintaan daya reaktif. inti dari
permasalahannya adalah penurunan tegangan yang terjadi ketika daya aktif dan reaktif
mengalir melalui reaktansi induktif yang dihubungkan dengan jaringan transmisi.

Ketidakstabilan tegangan dapat terjadi dalam beberapa cara yang berbeda, untuk
menjelaskannya dapat ditunjukkan seperti pada gambar 6.1. yaitu dengan mengilustrasikan
jaringan dengan dua buah terminal yang berisi sebuah sumber tegangan konstan (Es) yang
mensuplai beban (ZLD) melalui sebuah impedansi seri (ZLN).
Gangguan dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu gangguan kecil dan gangguan besar.
Gangguan kecil merupakan satu dari elemen sistem dinamik yang dapat dianalisis
menggunakan persamaan linear (analisis sinyal kecil). Gangguan kecil yang terjadi berupa
perubahan beban pada sisi beban atau pembangkit secara acak, pelan, dan jatuh bertingkat.
Jatuh (trip) yang dialami oleh jaring tenaga listrik dianggap sebagai gangguan kecil jika
pengaruhnya terhadap aliran daya sebelum gangguan pada jaring itu tidak signifikan.
Bagaimanapun juga, gangguan yang menghasilkan kejutan tiba-tiba pada tegangan bus
adalah jenis gangguan besar yang harus dihilangkan secepatnya. Jika tidak dihilangkan
secepatnya, gangguan itu akan sangat mempengaruhi kestabilan sistem. Tidak hanya besar
gangguan, waktu gangguan juga berpengaruh terhadap kestabilan sistem.

Gangguan Terhadap Stabilitas :

A. Gangguan Kecil
Merupakan satu dari elemen sistem dinamik yang dapat dianalisis menggunakan
persamaan linear (Analisis sinyal kecil). Gangguan kecil yang terjadi berupa perubahan
beban pada sisi beban atau pembangkit secara acak, pelan dan bertingkat. Jatuh (trip) yang
dialami oleh jaring tenaga listrik dianggap sebagai gangguan kecil jika pengaruhnya
terhadap aliran daya sebelum gangguan pada aliran itu tidak signifikan.

B. Gangguan Besar
Gangguan ini bersifat mendadak, yakni gangguan yang menghasilkan kejutan
tegangan tiba tiba pada tegangan bus. Gangguan besar ini harus secepatnya dihilangkan, jika
tidak dihilangkan secepatnya, gangguan tersebut sangat mempengaruhi kestabilan sistem.
Tidak hanya gangguan, waktu gangguan juga berpengaruh terhadap kestabilan sistem.

III. Online UPS


a. Pengertian UPS
UPS adalah singkatan dari Uninterruptible Power Supply sebagai alat back up listrik
ketika PC mati atau kehilangan energi dari sumber utamanya. Didalam sebuah UPS
terdapat Rectifier yang fungsinya untuk mengecharger battery/accu UPS, besarnya
tergantung dari type atau jenis UPS itu sendiri. Didalam UPS juga terdapat inverter yang
berfungsi untuk merubah arus accu UPS menjadi arus listrik PLN. Didalam UPS juga
terdapat battery/accu berfungsi sebagai penampung sumber tenaga sehingga pada saat
Listrik PLN padam battery/accu sebagai penggantinya dengan waktu tertentu.

b. Fungsi UPS
Fungsi dasar UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah menyediakan suplai listrik
sementara ke beban (PC) tanpa terputus pada saat main powernya tidak bekerja agar
seluruh proses dapat dihentikan dengan benar, seluruh data dapat disimpan dengan aman,
dan komputer dapat dimatikan dengan benar. Jadi fungsi UPS itu bukan agar user tetap
dapat bekerja.
Beberapa fungsi UPS :

1. Dapat memberikan energi listrik sementara ketika terjadi kegagalan daya pada
listrik utama (PLN).
2. Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera
menghidupkan Genset sebagai pengganti PLN.
3. Memberikan kesempatan waktu yang cukup kepada kita untuk segera melakukan
back up data dan mengamankan Operating System (OS) dengan melakukan
shutdown sesuaiprosedur ketika listrik utama (PLN) padam.
4. Mengamankan sistem komputer dari gangguan-gangguan listrik yang dapat
mengganggusistem komputer baik berupa kerusakan software,data maupun
kerusakan hardware.
5. UPS secara otomatis dapat melakukan stabilisasi tegangan ketika terjadi
perubahan tegangan pada input sehingga tegangan output yang digunakan oleh
sistem komputer berupategangan yg stabil.
6. UPS dapat melakukan diagnosa dan management terhadap dirinya sendiri
sehingga memudahkan pengguna untuk mengantisipasi jika akan terjadi
gangguan terhadap sistem.
7. User friendly dan mudah dalam installasi.
8. User dapat melakukan kontrol UPS melalui Jaringan LAN dengan menambahkan
beberapa accessories yang diperlukan.
9. Dapat diintegrasikan dengan jaringan Internet.
10. Notifikasi jika terjadi kegagalan dengan melakukan setting software UPS
management.
c. Prinsip Kerja UPS
UPS bekerja diantara komputer dan colokan listrik, dari colokan listrik yang di alirkan
ke Batere yang berada pada UPS dan kemudian di simpan untuk kesetabilan tegangan
energi. listrik yang di simpan pada batre akan di pakai ketika sumber energi utama listrik
terputus.

d. UPS Online
Pada UPS jenis ini terdapat 1 rectifier dan 1 inverter yang terpisah. Dalam keadaan
gangguan, suplai daya ke rectifier akan diblok sehingga akan ada arus DC dari baterai ke
inverter yang kemudian diubah menjadi AC.
Prinsip Kerja UPS On-line

• UPS akan bekerja selalu dari inverter baik UPS bekerja dari sumber listrik utama
maupun sumber listrik utama mati (UPS bekerja dari battere).
• Pada system online ini pada umumnya terdapat converter AC to DC sebagai pengganti
batere pada saat UPS bekerja dari sumber listrik utama. Jadi perpindahan itu terjadi dari
converter ke batere atau sebaliknya.
• Inverternya tetap bekerja untuk mensupplay tegangan AC 220 pada output UPS.
Sehingga tidak ada transfer time pada saat perpindahan dari sumber listik utama ke
batere atau sebaliknya.

Diagram blok UPS On-line


e. Konsep Dasar Flywheels Pada Sistem UPS
Rotary Power Source

Sistem UPS ini masih menggunakan mesin diesel yang berfungsi sebagai pembangkit
tenaga listriknya. Apabila terjadi gangguan listrik maka secara otomatis akan menyalakan
mesin diesel tersebut kira-kira 15 detik setelah terjadi gangguang listrik pertama kali.
Dengan sistem seperti ini maka penggunaan listrik hanya terganggu dalam beberapa detik
saja.

Sistem ini ternyata pada waktu itu masih belum mempunyai kinerja yang baik sehingga
dikembangkan lagi sehingga muncul istilah ‘no-break flywheel’. Pada sistem ini,
sebuah flywheel ini dihubungkan pada sebuah motor listrik dan dihubungkan secara
mekanikal dengan generator beban, dalam hal ini adalah mesin diesel.

Ketika terjadi gangguan listrik maka inersia yang tersimpan pada flywheel akan
menyebabkan flywheel ini tetap berputar dan otomatis menyalakan mesin diesel sampai
suplai listriknya kembali normal. Dengan sistem seperti ini maka tidak perlu waktu
tenggang selama 15 detik untuk menunggu suplai tenaga kembali normal karena suplai
tenaga dijaga konstan oleh roda flywheel ini. Walaupun demikian sistem seperti ini masih
ada kekurangannya yaitu pada sistem pelumasan pada sistem bearing roda flywheel.

Untuk mengatur agar kecepatan putar flywheel kontan pada saat terjadinya gangguan
listrik maka sebuah rangkaian yang dinamakan eddy current coupling dipasangkan antara
generator dan flywheel. Dengan adanya rangkaian ini maka ketika kecepatan angular
flywheel menurun maka nilai kopel yang ditimbulkan oleh eddy current coupling ini akan
meningkat sehingga menyebabkan keceptan putar menyebabkan keceptan putar flywheel
tetap konstan. Sehingga dengan kata lain dengan adanya eddy current coupling ini
menyebabkan tidak adanya pergeseran frekuensi pada saat transisi ketika terjadi gangguan
listrik.
IV. Medium voltage STS (static transfer switch)
Static Transfer switch digunakan dalam elektronika daya untuk memberikan
transfer kendali dari dua sumber tegangan yang berbeda. Dalam hal ini, harus
mendapatkan komponen elektronika daya yang memiliki kemampuan switching yang baik
dengan sumber tegangan

Pada posisi awal, switch akan melakukan perubahan pada sumber tegangan yang
digunakan untuk menyuplai beban. Saat memisahkan beban yang berbeda sumber
tegangan, maka saklar pensupply beban tidak akan aktif selama switch lain akan
mengganti sumber tegangan sehingga beban yang di supply tetap aman.

Thrystor dalam dapat diaplikasikan sebagai pengganti electro mechanical circuit


breakers dan mechanical circuit breakers dalam menerima beban maupun sebagai saklar
/ switching untuk distribusi beban. Thrystor yang termasuk dalam kelompok Power
Electronic, memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan komponen tersebut,
yaitu thrystor memiliki kemampuan utk kondisi “on” dan “off” dalam waktu mikro detik
sehingga memungkinkan digunakan untuk proses saklar / switching yang cepat khsusus
nya dalam aplikasi sebagai Ac Switches For Bus Transfer

Single phase Ac Swithes

Medium Voltage Static Transfer Switches (MVSTS) dan Medium Voltage


Mechanical Transfer Switches (MVATS) menjalankan fungsi yang sama. Mereka masing-
masing memilih antara dua sumber daya independen dan beralih di antara dua sumber untuk
memberikan daya tanpa gangguan ke beban. Sementara mereka melakukan fungsi yang
sama, metode yang digunakan untuk menjalankan fungsi yang dimaksudkan berbeda dan
metode ini berdampak langsung pada sumber dan beban yang terhubung. Fungsi dasar
diidentifikasi pada Gambar.
Pengaplikasiannya :
Ada banyak jenis pengaplikasian di mana MVSTS dapat dibandingkan dengan
MVATS; peralihan normal antara sumber utilitas, darurat normal ke cadangan, paralelisasi,
dll. Aplikasi yang paling umum adalah sebagai saklar transfer antara dua sumber utilitas.
Sebuah studi oleh Lembaga Penelitian Tenaga Listrik (EPRI) telah memberikan beberapa
data tentang jangka waktu pemadaman dan disajikan pada Gambar 2. Data ini didasarkan
pada 600 data Situs-Bulan di 88 lokasi. Harus ditunjukkan bahwa data ini hanya mewakili
pemadaman. Utilitas biasanya tidak merekam peristiwa seperti sags dan lonjakan. Definisi
utilitas dari masalah biasanya adalah kurangnya tegangan, bukan pengurangan. Seringkali
utilitas tidak mempedulikan dirinya sendiri jika voltase berada dalam 10% - 20%. Tetapi
bahkan pengurangan 10% untuk beberapa siklus dapat berdampak pada banyak operasi.
Berdasarkan data pemadaman saja, 45% dari pemadaman tidak akan memungkinkan
sebagian besar saklar transfer mekanis untuk merespons dan 80% dari pemadaman yang
tidak direncanakan tidak akan memungkinkan generasi cadangan yang lebih lambat untuk
memulai dan naik ke kecepatan. Menurut National Power Laboratory Study, 1990 -
Sekarang, gangguan hanya sebagian kecil dari keseluruhan masalah kualitas daya.

Anda mungkin juga menyukai