Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN KEPERAWATAN JIWA

MENGENAL SEHAT JIWA

Disusun Oleh :
1. Hestik Handayani

(1120016042)

2. Lintang Dian Pratiwi

(1120016046)

3. Luluatul Machfudho

(1120016010)

4. Mochammad Iqbal Abdillah

(1120016052)

5. Rokhmad Rozinul Arifin

(1120016019)

6. Roudhotul Jannah

(1120016016)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Topik
Sasaran
Tempat
Hari/Tanggal
Waktu

: Mengenal Sehat Jiwa


: Keluarga Pasien di Ruangan Wijaya Kusuma
: Ruangan Wijaya Kusuma Rumah Sakit Jiwa Menur
Surabaya
:
: 40 menit, pukul 08.00 08.40 WIB

A. Tujuan Intruksional Umun


Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan oleh Mahasiswa UNUSA selama 40 menit,
peserta dapat memahami dan menjelaskan sehat jiwa.
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan oleh Mahasiswa UNUSA diharapkan:
a.
b.
c.
d.

Peserta mampu memahami dan menjelaskan pengertian sehat jiwa;


Peserta mampu memahami dan menjelaskan ciri-ciri sehat jiwa;
Peserta mampu memahami dan menjelaskan tri upaya sehat jiwa;
Peserta mampu memahami dan menjelaskan peran keluarga (preventif) dalam upaya

kesehatan jiwa.
C. Materi Pengajaran (Terlampir)
a. Pengertian sehat jiwa;
b. Ciri-ciri sehat jiwa;
c. Tri upaya sehat jiwa;
d. Peran keluarga (preventif) dalam upaya kesehatan jiwa.
D. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah metode ceramah, diskusi dan
tanya jawab. Metode ini dimaksudkan untuk memotivasi dan mengingatkan keterlibatan
peserta penyuluhan dimana penyuluhan dilakukan dengan diskusi secara terbuka, yaitu
dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga pasien di ruangan Wijaya
Kusuma kemudian memberikan pertanyaan setelah penyampaian materi selesai.
E. Media
Adapun media yang digunakan adalah leaflet dan flipchart
F. Kegiatan Penyuluhan
No.

Waktu

1.

5 menit

Kegiatan
1)
2)
3)
4)

Pembicara
Memberikan salam
Mengenalkan diri
Menyampaikan topik
Menjelaskan
tujuan
penyuluhan

1)
2)
3)
4)

Peserta
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan

2.

25 menit

3.

7 menit

4.

3 menit

5) Melakukan
kontrak
waktu
a. Menjelaskan pengertian
sehat jiwa
b. Menjelaskan ciri-ciri
sehat jiwa
c. Menjelaskan ciri-ciri
sehat jiwa
d. Menjelaskan tri upaya
sehat jiwa;
e. Menjelaskan
peran
keluarga
(preventif)
dalam upaya kesehatan
jiwa
Evaluasi
1) Memberikan
kesempatan
pada
peserta untuk bertanya.
2) Menanyakan kembali
tentang materi yang di
sampaikan
3) Membagikan leaflet
Penutup
1) Menyimpulkan materi
2) Memberi salam

5) Mendengarkan
1) Mendengarkan
menyimak
antusias

1) Bertanya
2) Menjawab
3) Menerima leaflet
1) Mendengarkan
2) Menjawab salam

G. Pengorganisasian
Penyaji
: Luluatul Machfudho dan Lintang Dian Pratiwi
Moderator
: Hestik Handayani
Dokumentasi : Roudlatul Jannah
Observer
: Moch. Iqbal Abdillah
Fasilitator
: Rokhmad Rozinul Arifin

dan
dengan

H. Setting Tempat
Penataan tempat penyuluhan disesuaikan dengan kondisi di ruangan Wijaya Kusuma.
Keterangan :
Peserta
Dokumentasi
Pemateri
Moderator
Observer
Fasilitator
I. Evaluasi
1. Struktural
a. Pengorganisasian, materi dan media sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum PKRS
b. Tim PKRS datang tepat waktu di tempat penyuluhan
c. Tempat PKRS di ruangan Wijaya Kusuma Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya
2.
a.
b.
c.
d.
3.

sudah disiapkan 30 menit sebelum PKRS dimulai;


Proses
80% peserta penyuluhan datang tepat waktu
Peserta mendengarkan dengan baik materi yang disampaikan penyaji
Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat
Media dapat digunakan secara efektif.
Hasil

a.

Peserta tidak meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara selesai

b.

Peserta dapat menjawab pertanyaan tentang materi penyuluhan

c.

Peserta penyuluhan memahami materi yang sudah dijelaskan

LAMPIRAN
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Sehat Jiwa
Menurut U.S Department of Health (1999 dalam Varcarolis, 2006), kesehatan jiwa
didefinisikan sebagai suatu keberhasilan pencapaian fungsi mental, mampu untuk
beraktivitas secara produktif, menikmati hubungan dngan orang lain dan menerima
perubahan atau mampu mengatasi hal yang tidak menyenangkan. Individu dengan
mental sehat memiliki kapasitas berpikir rasional, keterampilan berkomunikasi, belajar,
pertumbuhan emosional, kemampuan baertahan dan harga diri sehingga kesehatan jiwa
sangat menunjang seseorang dalam menjalani kehidupan secara optimal karena
mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
2. Ciri-Ciri Sehat Jiwa
Manifestasi jiwa antara lain tampak pada kesadaran, afek, emosi, psikomotor, proses
berpikir, persepsi, dan sifat kepribadian. Kesadaran dalam hal ini lebih bersifat
kualitatif, diukur dengan memperhatikan perbedaan stimulus (stressor) dan respons
(perilaku yang ditampilkan), serta tidak diukur dengan Glasgow Coma Scale (GCS)
(Yusuf, dkk, 2015).
World Health Organization (WHO) pada tahun 2008 menjelaskan kriteria orang
yang sehat jiwanya adalah orang yang dapat melakukan hal berikut.
a.

Menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan, meskipun kenyataan itu


buruk.

b.

Merasa bebas secara relatif dari ketegangan dan kecemasan.

c.

Memperoleh kepuasan dari usahanya atau perjuangan hidupnya.

d.

Merasa lebih puas untuk memberi dari pada menerima.

e.

Berhubungan dengan orang lain secara tolong-menolong dan saling memuaskan.

f.

Mempunyai daya kasih sayang yang besar.

g.

Menerima kekecewaan untuk digunakan sebagai pelajaran di kemudian hari.

h.

Mengarahkan rasa permusuhan pada penyelesaian yang kreatif dan konstruktif.

3. Tri Upaya Sehat Jiwa


Adapun 3 upaya sehat jiwa/ bina jiwa antara lain
a. Upaya prevensi (mencegah) dan promosi (meningkatkan derajat kesehatan
dengan memberikan informasi tentang kesehatan (pendidikan kesehatan))
b. Upaya kurasi (memberikan pengobatan setelah mengalami penyakit/ lainnya)
c. Upaya rehabilitasi (mengembalikan kembali menjadi sehat)
Sasaran pembangunan kesehatan jiwa diuraikan dalam 3 upaya kesehatan jiwa
1.

Upaya Kesehatan Jiwa masyarakat

a.

Tercapainya kesadaran tentangberlaku hidup sehat jiwa pada tatanan rumah tangga

b.

terbentuknya gerakan, wadah, forum di masyarakat yang mendukung upaya


pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan jiwa di masyarakat

c.

Terlaksananya penggerakan perwujudan perilaku sehat jiwa di keluarga dan


masyarakat di Kabupaten/ Kota

d.

Menurunnya prevalensi perilaku merokok dan penyalahgunaan NAPZA

e.

meningkatnya lingkungan sehat dan bebas NAPZA di tatanan rumah tangga

f.

Tersusunnya peraturan mengenai program / kegiatan kesehatan jiwa

g.

masyarakat di tingkat Puast,provinsi, dan kabupaten / Kota.

h.

Tersusunnya upaya kesehatan jiwa masyarakat di Dinas Kesehatan kabupaten/ Kota

2.

Upaya Kesehatan Jiwa Dasar

a.

Telaksananya pelayanan kesehatan jiwa dasar di Puskesmas Kabupaten/ Kota

b.

Telaksananya pelayanan kesehatan jiwa dasar di RSUD Kabupaten/ Kota

c.

Telaksananya pelayanan kesehatan jiwa dasar pada Institusi pelayanan kesehatan


swasta.

d.

Telaksananya pelayanan kesehatan jiwa dasar pada perusahaan/ industri besar di


provinsi

e.

Telaksananya pelatihan pada dokter, perawat dan bidan Puskesmas dan RSUD
daerah bencana/konflik untuk menangani masalah sterss pasca trauma dan
gangguan jiwa korban konflik dan bencana

f.

Tersedianya obat psikotropika di sarana kesehatan yang telah melaksanakan upaya


iwa sesuai kebutuhan

3.

Upaya Kesehatan Jiwa Rujukan

a.

Tercapainya keadaan dimana setiap Provinsi mempunyai RS Jiwa dan/atau unit


Psikiatri RSU untuk melaksanakan sistem rujukan pelayanan kesehatan jiwa;

b.

Tersedianya obat psikotropika di sarana kesehatan yang telah melaksanakan


pelayanan jiwa sesuai dengan kebutuhan;

c.

Terlaksananya program / kegiatan untuk membentuk "self help group" kesehatan


jiwa di setiap RSJ dan/atau Unit Psikiatri;

d.

RSU Provinsi;

e.

Terjalinnya kerjasama RSU dan/atau unit Psikiatri RSU dengan Fakultas


Kedokteran dan/atau Fakultas Keperawatan dan organisasi profesi terkait untuk
melaksanakan pendidikan di bidang kesehatan jiwa;

f.

Terlaksananya program / kegiatan Training of Trainers (TOT) di bidang kesehatan


jiwa di Kabupaten / Kota.

4. Peran Keluarga (Preventif) dalam Upaya Kesehatan Jiwa


Adapun peran keluarga (preventif) dalam upaya kesehatan jiwa antara lain:
a.

Menciptakan lingkungan yang sehat jiwa bagi anggota keluarga;

b.

Saling mencintai, menghargai dan mempercayai antar anggota keluarga;

c.

Saling membantu dan memberi antar anggota keluarga;

d.

Saling terbuka dan tidak membeda-bedakan antar anggota keluarga;

e.

Member pujian dan hukuman sesuai perilaku;

f.

Menghadapi ketegangan/ masalah dengan tenang dan menyelesaikannya secara


tuntas;

g.

Membina hubungan baik dengan masyarakat;

h.

Menyediakan waktu kebersamaan seperti rekreasi keluarga.

Anda mungkin juga menyukai