Anda di halaman 1dari 15

Disusungunamemenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah Bahasa Indonesia


DosenPengampu :Dr.Fajri Usman, M. Hum

Oleh :
Kelompok 8 (Delapan)

1
2
3
4

Novita Sari Almista


Nanda Akbaril
Neng Rahma Puspita
Afifah

(1410421009)
(1410421025)
(1410421036)
(1410422042)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2015
KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr.Wb
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Makalah Ilmiah Untuk Jurnal Ilmiah.
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya
dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu,
dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi Bapak
ataupun pembaca jika ingin memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini dapat diambil
hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.
WassalamualaikumWr.Wb.

Padang, 4 November 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.i
DAFTAR ISIii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1.2 RumusanMasalah
1.3 TujuanPenulisan..
BAB II ISI
2.1
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Selama ini kita jarang mengetahui untuk apa membaca, baik itu membaca fiksi, non
fiksi, jurnal, bahkan karya tulis ilmiah. Dalam penulisan karya ilmiah, bahasa
berkedudukan sebagai bahasa komunikasi antara penutur dengan pendengara atau
penulis dengan pembaca.
Dalam rangka menciptakan budaya membaca dan menulis karya tulis ilmiah,
pendidikan bahasa karyatulis ilmiah haruslah ditanamkan sedini mungkin.Hubungan
dengan hal tersebut, maka pada perguruan tinggi biasanya terdapat matakuliah yang
khusus membahas perihal karyatulis ilmiah. Sehingga mampu membuat pemahaman
masyarakat tentang pentingnya penggunakan bahasa Indonesia yang benar.
Karya ilmiah adalah laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan ilmuwan dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan.
Terdapat berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar
dan simposium, serta artikel jurnal. Prosedur, data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dapat dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan
lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya yang terkait.
Agar pekerjaan, temuan, gagasan, dan pikiran penulis karya ilmiah dapat
dikomunikasikan secara baik kepada pembacanya, faktor bahasa menjadi sangat penting.
Karya ilmiah yang ditulis dengan bahasa yang baik memungkinkan substansi yang
dikomunikasikan dapat ditangkap secara utuh oleh pembacanya, dalam arti persis sama
sebagaimana yang dimaksudkan penulisnya. Dalam konteks penulisan karya ilmiah,
bahasa Indonesia yang tepat untuk dipakai adalah ragam (laras) bahasa tulis ilmiah yakni
perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah. Pada saat yang sama bahasa
tulis ilmiah taat pada kaidah-kaidah bahasa tulis serta memenuhi kaidah-kaidah bahasa
ilmiah(Basuki, 2002).
1.2 RumusanMasalah
1. Apakah pengertian ragam bahasa dalam karya tulis ilmiah ?
2. Bagaimana fungsi dan kedudukan bahasa dalam penulisan karya tulis ilmiah ?

3. Bagaimana kaidah bahasa dalam penulisan karya tulis ilmiah ?


1.3 TujuanPenulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan makalah iniadalah :
1. Mengetahui pengertian dari ragam bahasa dalam karya tulis ilmiah.
2. Memahami fungsi dan kedudukan bahasa dalam penulisan karya tulis ilmiah.
3. Mengetahui dan memahami kaidah bahasa dalam penulisan karya tulis ilmiah.

BAB II
ISI

2.1 Pengertian Ragam Bahasa dalam Karya Tulis Ilmiah


Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif antar manusia. Dalam berbagai macam
situasi, bahasa dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan gagasan pembicaraan kepada
pendengar atau penulis kepada pembaca. Istilah yang dipergunakan untuk menunjuk
salah satu dari sekian variasi pemakaian bahasa disebut ragam bahasa. Ragam bahasa
yang beranekaragam itu masih tetap disebut Bahasa Indonesia (Hastuti, 2009).
Secara spesifikasi, ragam bahasa ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan
pengelompokkan menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan
sifat keilmuannya. Ragam bahasa ilmiah juga dapat diartikan sebagai sarana verbal yang
efektif, efisien, baik, dan benar. Ragam ini wajib digunakan untuk mengkomunikasikan
proses kegiatan dan hasil penalaran ilmiah.
2.2 Fungsi dan Kedudukan Bahasa dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Fungsi dan kedudukan bahasa dalam penulisan karyatulis ilmiahsangatlah penting untuk
menunjang kredibilitasi suatu karya ilmiah. Kedudukan bahasa karya tulis ilmiah yaitu
sebagai bahasa komunikasi. Dari cara mengguna kan bahasa itu, tentu saja bahasa
difungsikan sebagai mestinya. Fungsi itu meliputi fungsi aktif, fungsi pasif, dan fungsi
respektif.
1. Fungsi aktif adalah penggunaan bahasa untuk berkomuni kasi secara aktif.
Contohnya untuk proses belajar dan menulis karya ilmiah.
2. Fungsi pasif adalah penggunaan bahasa yang tidak melibatkan orang lain.
3. Fungsi respektif adalah penggunaan bahasa yang tidak melibatkan alat ucap
melainkan menggunakan penalaran ataupun ide.

2.3 Kaidah Bahasa dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah


Ragam bahasa tulis harus patuh secara ketat pada aturan baku tata bahasa, kosa kata, dan
ejaan. Sementara itu ragam bahasa ilmiah menuntut penulisan yang nalar, lugas, formal,
obyektif, dan ajeg (konsisten). Oleh karenanya ragam bahasa tulis ilmiah bercirikan:

1. Nalar (logis), artinya mampu membentuk pernyataan yang dapat diterima akal,
terutama mengenai isi yang diungkapkan, seperti logisnya hubungan kausal
intrakalimat (hubungan subyek dan predikat) dan logisnya hubungan
antarkalimat dalam suatu paragraf.
Contoh Kasus:

Telah diteliti pada beberapa mahasiswa Fakultas MIPA Universitas


Andalas terhadap sikap dan minat pada mata kuliah kimia dasar.

Dengan penelitian ini dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan pentingnya mata kuliah


bioetika bagi mahasiswa biologi

2. Lugas, artinya paparan langsung mengenai pokok persoalan (to the point), tidak
mengandung kata atau kalimat yang tidak menambah penjelasan, sehingga
terhindar

dari

kesalahpahaman

pembaca

tentang

substansi

yang

dikomunikasikan.
Contoh Kasus:
a. Beberapa unsur yang penting pada tumbuhan akan berdampak pada tanaman jika tidak
dipenuhi, seperti unsur N yang menyebabkan tumbuhan mengalami pertumbuhan yang
lambat dan daun-daun tua cepat menguning.
3. Jelas, dapat segera dipahami karena dituangkan dalam kalimat-kalimat yang
singkat namun padat makna.
Contoh Kasus:
a. Pelaksanaan praktikum di laboratorium biologi dasar ini cukup lancar pasalnya keadaan
labor tersebut kondusif dan nyaman bagi terselenggaranya kegiatan praktikum bagi
mahasiswa, meskipun terdapat sedikit masalah tetapi hal itu tidak terlalu mempengaruhi
aktivitas praktikum di labor tersebut, karena masalahnya hanya berkisar pada beberapa
mahasiswa yang terlambat masuk praktikum .
4. Beorientasi gagasan, artinya penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal
yang diungkapkan, bukan penulis.
Contoh:
a. Kurdi (2004) menyatakan bahwa respirasi merupakan suatu proses penguraian bahan
organik.

b. Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa tipe bunga pada tumbuhan Cana
Indica bunga majemuk.
5. Formal, artinya secara selektif menggunakan kata, bentukan kata, dan istilah
teknis yang baku, sesuai aturan yang berlaku.
Contoh:
a. Untuk membikin larutan fenolptalin diperlukan campuran etanol-air 50 v/v sebagai
pelarut.
b. Pemakaian medium PDA lebih efektif ketimbang medium NA pada pertumbuhan jamur.
6. Obyektif, yakni tidak menggunakan kata-kata yang mengungkapkan pandangan
subyektif dan emosional penulis.
Contoh:
a. Hasil penelitian ini menunjukkan betapa besar peran guru dalam menunjang
keberhasilan pendidikan yang sangat kita dambakan di negeri tercinta ini.
b. Grafik diatas dengan jelas menggambarkan bahwa variasi konsentrasi
activator lakto peroksida setelah mempengaruhi nilai rata-rata warna pada
tesresasurin yang berarti semakin besar konsentrasi activator lakto
peroksidase maka semakin kecil nilai rata-rata warna larutan sample hasil
tes resasurin, yang menunjukkan bahwa nilai kandungan bakterinya
semakin rendah sehingga susu tahan lama.
7. Ringkas dan padat, artinya tulisan (kata, kalimat, paragraf) tidak mengandung
unsur-unsur yang mubadzir. Apabila suatu unsur dihilangkan dan ternyata tak
mengubah makna, hal itu berarti bahwa unsur tadi tak berguna. Agar tidak boros,
kata-kata yang keberadannya tidak memberikan tambahan makna yang berarti
dapat dihilangkan.
Contoh:
a. Data yang digunakan untuk menjawab semua permasalahan yang ada dalam penelitian
ini dapat dipilah menjadi dua, yaitu data utama dan data penunjang.
8. Ajeg (konsisten), artinya unsur bahasa dan ejaan digunakan secara taat azas.
Sekali sebuah unsur bahasa, tanda baca, atau istilah digunakan, selanjutnya
digunakan secara taat azas.

Contoh:
a. Penelitian ini bermaksud mengungkap efektivitas penggunaan mikoriza dalam
mengendalikan penyakit Fusarium sp. Studi serupa pernah dilakukan oleh Oman (1995)
di kota Medan Sumatera Utara.
9. Menggunakan kosa kata, tata kata, serta istilah secara cermat, sehingga pembaca
mempunyai tafsiran sama dengan penulis, dan kesalahapahaman terhindarkan.
Oleh karenanya penulis perlu memilih kata yang secara hati-hati, sehingga
keberadaannya

dalam

tulisan

dapat

mengungkapkan

gagasan

yang

dikomunikasikan secara cermat. Dalam kaitan ini penulis perlu melengkapi


dirinya dengan Kamus bahasa Indonesia dan Pedoman Pembentukan Istilah.
10. Menggunakan ejaan secara benar, artinya menaati Pedoman EYD, baik dalam
penulisan huruf dan kata, pemenggalan kata, singkatan, penulisan unsur serapan,
maupun penggunaan tanda baca.
Contoh:
a. Penelitian ini dilakukan di Hutan Pendidikan dan Penelitian Biologi Universitas
Asndalas semester ke 2 Tahun Pelajaran 2000-2001.
11. Menggunakan kalimat efektif, yakni kalimat yang mudah dipahami, atau
memiliki kemampuan untuk menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam
pikiran pembaca seperti yang dipikiran penulisnya. Kalimat efektif bercirikan
kelengkapan,

kesatuan

gagasan,

nalar,

kesejajaran

bentuk,

kehematan

penggunaan kata, serta keragaman penggunaa struktur kalimat.


12. Menggunakan paragraf yang runtut dan padu, dalam pengertian mengandung
satu gagasan pokok yang dinyatakan dalam kalimat topik, serta rangkaian
kalimat penjelas (penunjang) yang terjalin secara runtut (sistematik) dan
berpautan, sehingga pesan yang dikomunikasikan mudah ditangkap pembaca.
Beberapa Kesalahan Bahasa dalam Karya Tulis Mahasiswa
Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan karya ilmiah mahasiswa
1. Ketidaknalaran kalimat atau paragraf.

Berdasarkan uraian di atas menunjukkan pentingnya pembelajaran yang


berpusat pada siswa.

Telah diteliti pada beberapa siswa SMUN kelas 1 di kota Bandung terhadap
sikap dan minat pada pelajaran kimia dalam pokok bahasan laju reaksi.

Pelajaran dimulai dengan ucapan salam dari Ibu Santi, pada waktu itu waktu
menunjukkan pukul 9.30. Berarti siswa-siswa sudah mulai suntuk untuk
menerima pelajaran kimia, setelah sebelumnya menerima pelajaran dari
beberapa guru.

2. Kerancuan struktur

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan


menggunakan metode penelitian deskriptif analitik.

Bagi peneliti memerlukan kecermatan memilih sample.

Menurut Ridho (1999) menyatakan bahwa susu merupakan bahan


makanan yang mudah rusak.

3. Pemborosan

Pengalaman yang saya dapatkan yaitu, saya sangat terkesan dengan Ibu
Santi. Beliau adalah seorang guru muda, beliau adalah lulusan kimia UPI.
Beliau dapat menjalankan peran-peran guru dengan sangat baik sekali.

Hasil penelitian ini dapat dipilah menjadi lima kelompok yang berbeda satu
sama lain. Kelima kelompok yang berbeda tersebut adalah sebagai berikut.

4. Ketidak lengkapan kalimat


Dalam penelitian ini ternyata hasil baru yang sangat spektakuler.
Dalam kegiatan pengolahan terhadap tahap pengemasan produk. Pengemasan
sebagai bagian integral dari proses produksi dan pengawetan bahan pangan
dapat mempengaruhi mutu produk antara lain perubahan secara spontan yang
seringkali terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar maupun dalamm
kemasan secara fisik dan kimia yang disebabkan karena migrasi zat-zat kimia
dari bahan. Selain itu juga perubahan aroma, warna, teksture yang
dipengaruhi uap air dan oksigen.

Untuk mengetahui kemampuan bentonit mengadsorpsi hijau malasit pada


kondisi optimum. Ke dalam 9 buah labu Erlenmeyer yang telah berisi 0,10 g
bentonit dimasukkan 100,0 mL larutan hijau malasit dengan konsentrasi awal
masing-masing 200, 220, 240, 160, 180, 300, 320, 340, dan 360 ppm pada
pH optimum dan waktu pengadukan optimum dengan kecepatan 60 rpm.

5. Membuat kalimat yang sangat panjang

Dari table 4.4 diperoleh hasil bahwa kandungan protein susu sapi segar antar
perlakukan, baik pada penambahan konsentrasi aktivator laktoperoksidase
sebesar 10 ppm, 20 ppm maupun 30 ppm selama 4 hari penyimpanan tidak
berbeda secara signifikan, hal ini menunjukkan tidak adanya pengaruh
penambahan aktivator laktoperoksidase terhadap kandungan protein dalam
susu segar, baik mengurangi ataupun menambah kandungan protein.

Dengan

uraian

singkat

kurikulum

berbasis

kompetensi

dan

pengembangannya di kelas, bukan berarti sajian ini adalah yang terbaik,


tetapi

sekurang-kurangnya

pembaca

memiliki

gambaran

bagaimana

mengembangkan pembelajaran kimia berbasis kompetensi pada siswa, serta


Penulis berharap kiranya dapat dijadikan sebagai wacana diskusi lebih lanjut
bagaimana kurikulum berbasis kompetensi ini diadaptasi guru dalam
pembelajaran di kelas.
6. Kurang tepat dalam memilih kata serta menggunakan ejaan dan tanda baca.

Dalam hal penguasaan materi kuliah, mahasiswa menggunakan beberapa


literature sebagai sumber, baik yang digunakan oleh dosen itu sendiri ataupun
yang disarankan untuk dimiliki pada mahasiswanya; Beberapa literatur yang
digunakan antara lain: Anatomi Hewan dari Jafnir ; Zoologi dari
Radiopoetro; Biologi dari Campbell ; dan sebagai sumber utama dalam
melakukan proses perkuliahan di kelas digunakan metode Student Center
Learning.

Akhirnya observasi pun telah usai, sayapun ke luar dari ruangan kelas
tersebut dan mengucapkan banyak2 terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam kegiatan observasi tersebut terutama ke pada pihak
universitas yang bersangkutan, dimana telah mengijinkan saya melakukan
observasi.

7. Kesalahan dalam pengadopsian istilah asing

Untuk skala penelitian pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan dua
cara yaitu system flow dengan menggunakan desain miniature instalasi
pengeolahan limbah dan cara kedua adalah system batch menggunakan
metode jar test. Dimana pengolahan limbah dilakukan pada gelas beaker
400 mL dengan volume sampel 200 mL. Walaupun metode jar test tidak
sepenuhnya menyerupai kondisi pengolahan limbah pada skala industri,
nanmun dinilai cukup efisien dibandingkan dengan langsung melakukan
percobaan pada skala industri. Tetapi walaupun demikian hasil percobaan
yang diperoleh melalui metode jar test ini harus dikonversi apabila akan
diaplikasikan pada skala industri.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Ragam bahasa ilmiah juga dapat diartikan sebagaisarana verbal yang efektif,
efisien, baik, dan benar. Ragam ini wajib digunakan untuk mengkomunikasikan
proses kegiatan dan hasil penalaran ilmiah.

2. Fungsi dan kedudukan bahasa dalam penulisan karya tulis ilmiah sangatlah
penting untuk menunjang kredibilitasi suatu karya ilmiah.
3. Bahasa untuk penulisan ilmiah harus bercirikan logis, lugas, berorientasi
gagasan, formal, obyektif, ringkas dan padat, konsisten, menggunakan kalimat
efektif dan menggunakan kalimat yang padu.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan adalah dalam pembuatan suatu makalah
hendaknya lebih memperhatikan semua aturan-aturan yang sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, sehingga makalah yang ditulis dapat menjadi panduan yang baik bagi
pembacanya.

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, I. A. 2002. Bahasa Indonesia Artikel ilmiah.A. Saukah & M. G. Waseso


(Ed.) Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. Malang: Universitas Negeri
Malang.

Hastuti, S. 2009. Rona BahasadanSastra Indonesia. Yogyakarta: PustakaPelajar.


Rifai, M. A. 1997. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya
Ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gadjah mada University Press.
Sakri, A., Holimin, D., & Suryadi, A. (Eds.) .1994. Peningkatan Mutu Pengajaran
Bahasa Indonesia Ragam Iptek Di Perguruan Tinggi. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai