Anda di halaman 1dari 16

Struktur dan Mekanisme Kerja Ginjal

Laotesa Rammang/102015144, BI
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061
laotesa_r@yahoo.com

Abstract
Urinary tract is a system consisting of organs and structures that channel urine from the kidneys to the
outside of the body. Acute glomerulonephritis (GNA) is an immunological reaction in the kidneys against
bacteria or viruses tertentu.Yang often occurs is due to streptococcus bacterial infection.
Glomerulonephritis is a term used to describe a wide range of renal disease who undergo glomerular
proliferation and inflammation caused by an immunological mechanism. Components of the urinary
tractus is 2 pieces / pair of kidneys, 2 pcs / pair of ureters, vesica urinary, urethra. Renal corpuscles can
be of two main parts: the glomerulus and Bowman's capsule. Glomerular a webbing of capillary blood
capillaries called fenestra. The capillary has a lot of holes that may be bypassed by a variety of
substances to be filtered. The main process that applies the kidney is the glomerular filtration, tubular
reabsorption and tubular secretion.
Keywords : glomerulonephritis, Urinary tract
Abstrak
Traktus urinarius merupakan sistem yang terdiri dari organ-organ dan struktur-struktur yang menyalurkan
urin dari ginjal ke luar tubuh. Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis pada ginjal
terhadap bakteri atau virus tertentu.Yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman streptococcus.
Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menjelaskan berbagai ragam penyakit
ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme
imunologis. Komponen dari Tractus Urinarius adalah 2 buah/sepasang Ginjal, 2 buah/sepasang Ureter,
Vesica Urinaria, Urethra. Korpuskel ginjal dapat menjadi dua bagian utama yaitu glomerulus dan kapsula
bowmans. Glomerulus merupakan suatu anyaman dari kapiler darah yang disebut dengan kapiler
fenestra. Kapiler tersebut memiliki banyak lubang yang mungkin dilewati oleh berbagai zat yang akan
difiltrasi. Proses utama yang berlaku diginjal ialah filtrasi glomerulus,reabsorpsi tubulus dan sekresi
tubulus.
Kata kunci : Glomerulonnefritis, Traktus Urinarius

[Type text]

Page 1

Pendahuluan
Kelangsungan hidup dan berfungsinya sel secara normal bergantung pada pemeliharaan
kosentrasi garam, asam, dan elektrolit lain di lingkungan cairan internal. Kelangsungan hidup sel
juga bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa metabolism toksik dan
dihasilkan oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi semi kelangsungan hidupnya. Traktus
urinarius merupakan sistem yang terdiri dari organ-organ dan struktur-struktur yang menyalurkan
urin dari ginjal ke luar tubuh.
Namun apabila berlakunya gangguan mekanisme kerja pada ginjal, ia tidak dapat
berfungsi dengan baik dan mendorong pelbagai penyakit. Sebagai contoh glomerulonefritis yang
telah dinyatakan di dalam scenario yang merupakan penyakit peradangan ginjal bilateral.
Peradangan dimulai dalam gromereulus dan bermanifestasi sebagai proteinuria dan atau
hematuria. Meskipun lesi utama pada gromerulus, tetapi seluruh nefron pada akhirnya akan
mengalami kerusakan, sehingga terjadi gagal ginjal. Penyakit yang mula-mula digambarkan oleh
Richard Bright pada tahun 1827 sekarang diketahui merupakan kumpulan banyak penyakit
dengan berbagai etiologi, meskipun respon imun agaknya menimbulkan beberapa bentuk
glomerulonefritis.1 Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis pada ginjal
terhadap bakteri atau virus tertentu.Yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman streptococcus.
Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menjelaskan berbagai ragam
penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu
mekanisme imunologis. Sedangkan istilah akut (glomerulonefritis akut) mencerminkan adanya
korelasi klinik selain menunjukkan adanya gambaran etiologi, patogenesis, perjalanan penyakit
dan prognosis. Gejala glomerulonefritis bisa berlangsung secara mendadak (akut) atau secara
menahun (kronis) seringkali tidak diketahui karena tidak menimbulkan gejala.2

Organ-organ yang Terlibat dalam Sistem Urinaria


Dalam sistem urinaria, terdapat organ-organ yang terlibat langsung dalam sistem tersebut.
Satu kesatuan organ tersebut dapat kita sebut sebagai tractus urinarius. Berikut ini akan dibahas
organ-organ tersebut secara makroskopis dan mikroskopis.

Struktur Makroskopis Tractus Urinarius3


[Type text]

Page 2

Tractus Urinarius adalah suatu saluran system tubuh untuk memproduksi urine yang
merupakan suatu cara untuk membuang sisa sisa hasil metabolism yang sudah tidak dapat
dipakai lagi oleh tubuh.
Komponen dari Tractus Urinarius adalah :
1. 2 buah/sepasang Ginjal
2. 2 buah/sepasang Ureter
3. Vesica Urinaria
4. Urethra

Gambar 1. Urethra3

Ginjal / Ren
Ginjal adalah organ berbentuk seperti kacang, berwarna merah tua, panjangnya sekitar 12.5
cm dan tebalnya sekitar 2,5 cm. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang
menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal,
vena renal, dan ureter.

Terdapat 2 buah ginjal dalam satu tubuh manusia. Ginjal terletak di area yang cukup tinggi,
yaitu pada dinding abdomen posterior yang berdekatan dengan 2 pasang iga terakhir. Ginjal kiri
terletak pada costae 11/ lumbal 2-3, dan ginjal kanan terletak di costae 12/ lumbal 3-4. Organ ini
terletak secara retroperitoneal dan di antara otot otot punggung dan dan peritoneum rongga
abdomen atas. Ginjal kiri letaknya lebih tinggi daripada ginjal kanan dikarenakan adanya Hepar
pada sisi kanan tubuh. Setiap ginjal mempunyai kelenjar adrenal pada bagian atasnya.
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks atau pembungkus ginjal. Pembungkus ginjal
ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:
Capsula fibrosa

[Type text]

Page 3

Bagian ini mudah dikupas dan merupakan pembungkus yg membungkus langsung ginjal,
tetapi tidak ikut membungkus gl. Supra renalis.
Capsula adipose
Merupakan pembungkus ginjal setelah kapsula fibrosa, mengandung banyak lemak dan
ikut membungkus gl. Supra renalis.
Fascia renalis
Letaknya paling luar, lapisan depan disebut fascia prerenalis, dan lapisan belakang disebut
fascia retro renalis. Kedua lembar fascia renalis ini ke kaudal tetap berpisah, namun di cranial
menjadi satu.
Bagian dalam ginjal yang terlihat jika ginjal kita belah antara lain ialah korteks ginjal,
medulla ginjal yang masing-masing berbentuk seperti piramid, calyx minor dan mayor, lalu
pelvis renalis, yang kemudian berlanjut ke ureter.
Arteriae renalis berasal dari aorta abdominalis setinggi vertebrae lumbalis 1-2. Masingmasing arteri renalis yang masuk ke dalam hilum renale bercabang menjadi arteri segmentalis.
Arteri ini mendarahi segmen-segmen atau area renalis yang berbeda. Arteri lobares berasal dari
arteriae segmentalis, masing-masing satu buah untuk satu pyramid renalis.

Gambar 2. Bagian dalam ginjal3

Sebelum masuk substansi renalis , setiap arteria interlobaris mempercabangkan dua atau
tiga arteriae interlobularis. Arteri interlobariss berjalan menuju cortex diantara pyramid renales.
Pada perbatasan cortex dan medulla renalis, areteri interlobaris bercabang menjadi arteriae
arcuata yang melengkung diatas basis pyramides renales. Arteri arcuata mempercabangkan
[Type text]

Page 4

sejumlah arteri interlobulariss yang berjalan ke atas didalam cortex . Arteri afferent glomerolus
merupakan cabang arteri interlobularis.
Sistem vena pada ginjal ini pun sama seperti pada sistem arterinya, hanya saja arahnya
yang berbalik. Aliran limfe ginjal berasal dari nodi aortic lateralis disekitar pangkal arteria
renalis. Persarafannya berasal dari serabut plexus renalis. Serabut-serabut afferent yang berjalan
melalui plexus renalis masuk ke medulla spinalis melalui nervi thoracica 10,11,12.
Ureter
Ureter adalah saluran perpanjangan tubular berpasangan dan berotot dari pelvis ginjal yang
merentang hingga Vesica Urinaria. Ureter memiliki panjang antara 25 sampai 30 cm. Saluran ini
menyempit di 3 tempat :
Proksimal ureter, yaitu pada uretero pelvic junction
Tempat persilangan ureter dengan vasa illiaca yang biasa disebut flexura marginalis
Distal ureter, yaitu pada muara ureter ke dalam vesica urinaria
Arteri yang mendarahi ureter adalah ujung atas oleh arteriae renalis, kemudian bagian
tengah oleh arteriae testicularis atau arteriae ovarica, dan didalam pelvis oleh arteriae vesicalis
superior. Darah vena dialirkan kedalam vena yang sesuai dengan arteri. Nodi aortic lateralis dan
nodi iliaca. Plexus renalis, testicularis, dan plexus hypogastrica (didalam pelvis). Serabut-serabut
aferen berjalan bersama dengan saraf simpatis dan masuk ke dalam medulla spinalis setinggi
segmen lumbalis I dan II.
Biasanya, batu ginjal dapat menyangkut pada 3 tempat tersebut sehingga menyebabkan
nyeri yang biasa disebut Colic Ginjal. Lapisan muscular memiliki aktivitas Peristaltik Intrinsik,
mengalirkan urin menuju Vesica Urinaria untuk kemudian dikeluarkan dari tubuh.
Vesica Urinaria
Vesica Urinaria adalah suatu organ yang berfungsi untuk menampung urin. Pada laki laki,
organ ini terletak tepat dibelakang Symphisis Pubis dan didepan Rektum. Pada perempuan, organ
ini terletak agak dibawah uterus, di depan vagina. Vesica urinaria yang kosong berbentuk
pyramid ,mempunyai apex, basis, dan sebuah facies superior serta dua buah fascies
inferolateralis, juga mempunyai collum. Saat kosong, berukuran kecil seperti buah kenari, dan
terletak di pelvis. Sedangkan saat penuh berisi urine, tingginya dapat mencapai umbilicus dan
berbentuk seperti buah pir. Vesica urinaria yang kosong pada orang dewasa seluruhnya terletak
didalam pelvis,bila vesica urinaria terisi, dinding atasnya terangkat sampai masuk region
hypogastricum. Pada anak kecil, vesica urinaria yang kosong menonjol diatas aperture pelvis
[Type text]

Page 5

superior, kemudian bila cavitas pelvis membesar, vesica urinaria terbenam didalam pelvis untuk
menempati posisi seperti pada orang dewasa.
Bagian dalam vesica urinaria terdiri atas tunica mukosa sebagian besar berlipat-lipat pada
vesica urinaria yang kosong dan lipatan-lipatan tersebut akan menghilang bila vesica ueinaria
terisi penuh. Area tunica mukosa yang meliputi permukaan dalam basis vesica urinaria
dinamakan trigonum vesicae liutaudi. Disini ,tunica mucosa selalu licin , walaupun dalam
keadaan kosong karena membrane mukosa pada trigonum ini melekat dengan erat pada lapisan
otot yang ada dibawahnya.
Trigonum vesica dibatasi disebelah atas oleh rigi muscular yang berjalan dari muara ureter
yang satu ke muara ureter lain dan disebut sebagai plica interureterica . Uvula vesica merupakan
tonjolan kecil yang terletak tepat dibelakang ostium urethrae yang disebabkan oleh lobus medius
prostatae yang ada dibawahnya. Tunica muscularis vesica urinaria terdiri atas otot polos yang
tersusun dalam tiga lapisan yang saling berhubungan yang disebut sebagai musculus detrusor
vesicae . Pada collum vesicae , komponen sirkuler dari lapisan otot ini menebal untuk
membentuk musculus sphincter vesicae.
Pendarahan vesica urinaria berasal dari arteri vesicalis superior dan inferior ,cabang arteri
iliaca interna. Venae membentuk plexus venosus vesicalis, dibawah berhubungan dengan plexus
venosus prostaticus dan bermuara ke vena iliaca interna. Pada system pembuluh limfe bermuara
ke nodi iliaci interni dan externi. Persarafan Vesica urinaria berasal dari plexus hypogastrica
inferior. Serabut pascaganglionik simpatis berasal dari ganglion lumbalis pertama dan kedua lalu
berjalan kebawah turun ke vesica urinaria melalui plexus hypogastricus. Serabut preganglionik
parasimpaticus yang muncul sebagai nervi spancnici pelvic berasal dari nervus sacrales
Urethra
Urethra adalah saluran akhir dari Tractus Urinarius, yang mengalirkan urine ke luar tubuh.
Pada pria, urethra memiliki panjang hingga 20 cm, dan selain berfungsi untuk mengeluarkan
urine, juga berfungsi untuk membawa keluar semen, namun tidak pada saat yang bersamaan.
Urethra pada pria dibagi menjadi 3 bagian :
1. Urethra pars Prostatika
Dikelilingi oleh kelenjar prostat, dan merupakan muara dari 2 buah duktus ejakulatorius. Juga
merupakan muara dari beberapa duktus dari kelenjar prostat
2. Urethra pars Membranosa
Bagian terpendek. Berdinding tipis dan dikelilingi oleh otot rangka sfingter urethra eksterna
3. Urethra pars Cavernosa

[Type text]

Page 6

Bagian terpanjang. Menerima duktus dari kelenjar bulbourethralis dan bermuara pada ujung
penis. Sebelum mulut penis, bagian ini membentuk suatu dilatasi kecil, yang disebut Fossa
Navicularis. Bagian ini dikelilingi oleh Korpus Spongiosum yang merupakan suatu kerangka
ruang vena yang besar
Urethra pada wanita memiliki panjang yang jauh lebih pendek. Ujung mulut urethra pada
wanita terletak dalam vestibulum, antara Clitoris dan Vagina. Perbedaan panjang dan letak
anatomis dari urethra ini, mengakibatkan perbedaan resiko akan terjadinya infeksi saluran kemih.
Pada wanita, lebih mudah terjadi infeksi karena pendeknya panjang urethra, dan dekatnya
dengan Vagina, yang memiliki banyak mikroorganisme sebagai flora normal, namun bersifat
infeksius jika berpindah tempat

Stuktur Mikroskopik Ginjal


Korpuskel ginjal dapat menjadi dua bagian utama yaitu glomerulus dan kapsula
bowmans. Glomerulus merupakan suatu anyaman dari kapiler darah yang disebut dengan
kapiler fenestra. Kapiler tersebut memiliki banyak lubang yang mungkin dilewati oleh berbagai
zat yang akan difiltrasi.2 Pada glomerulus terdapat dua pintu yaitu arteriol afferen yang berfungsi
sebagai tempat masuknya darah dan arteriol eferen yang berfungsi sebagai tempat keluarnya
darah. Cairan yang keluar dari bagian ini akan dikeluarkan ke jaringan intersitial dan akan
disaring oleh capsula bowmans. Kapsula tersebut terdiri dari dua lapisan yaitu lapis pariental
dan lapis viseral. Kedua lapis ini yang merupakan fungsi utama untuk melakukan filtrasi. Lapis
pariental bekerja sebagai filtrat kedua. Filtrat pertama berasal dari lapis viseral. Lapis viseral ini
terdiri dari sel-sel podosit. Percabangan kaki-kaki dari sel pososit ini yang berfungsi sebagai
sarigan dari darah yang utama.2
Dalam fungsi sebagai pengaturan dari kepekatan urin, diperlukan suatu sistem umpan
balik. Yang berperan dalam sistem ini adalah makula densa, dan sel juxta glomerular. Sel makula
densa terdapat pada tubulus kontortus distal yang berbatasan dengan percabangan tempat keluar
dan masuk pembuluh darah ke arah glomerulus. Makula densa merupakan deferensiasi dari sel
epitel yang berfungsi sebgai reseptor. Sel tersebut berfungsi sebagai reseptor terhadap NaCl yang
akan dibahas berikutnya. Reseptor ini akan bekerja sama dengan sel juxtaglomerular untuk
mengatur kontriksi dari arteriol, baik aferen maupun eferen. Sel juxtaglomerular sendiri terdapat

[Type text]

Page 7

antara perbatasan glomerulus dengan arteriol, sedangkan makula densa terdapat pada perbatasan
tubulus kontortus distal dengan glomrulus. Kedua sel ini berfungsi pada sistem RAA.4

Gambar 3: Korpuskel Bowmans4

Setelah melalui korpuskel, cairan hasil filtrasi akan direabsorbsi pada saluran atau yang
lebih sering disebut sebagai duktus. Seperti yang telah disebutkan diatas, duktus tersebut dibagi
menjadi beberapa macam. Yang pertama akan dibahas adalah duktus kontortus proksimal, duktus
ini dilapisi oleh sel kuboid rendah dengan grranula asidofil. Pada duktus ini inti sel berjarak
berjauhan, dengan lumen yang tidak jelas. Ketidakjelasan lumen ini karena sel epitel tersebut
memiliki brush border. Setelah melewati tubulus kontortus proksimal, cairan filtrat akan
melewati ansa henle. Ansa henle sendiri dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu tubulus rektus
prosimal yang mirip dengan tubulus kontortus proksimal, segmen tipis dari ansa henle bentuknya
sangat mirip dengan kapiler darah, sedangkan tubulus rektus distal atau sering disebut dengan
segmen tebal ansa henle acendens strutur histologinya sangat mirip dengan tubulus kontortus
distal. 4
Setelah melalui semua itu, cairan filtrat akan melalui tubulus kontortus distal. Tubulus
kontortus distal memiliki ciri-ciri sebagai berikut: berepitel kuboid rendah, bersifat basofil, inti

[Type text]

Page 8

sel berdekatan. Selain dari ciri utama tesebut, perbedaannya dengan tubulus kontortus proksimal
adalah tidak terdapatnya brush border yang mengakibatkan lumennya tampak jelas.4
Duktus atau tubulus koligentes memiliki banyak kemiripan dengan saluran sebelum dan
sesudahnya. Dibandingkan dengan saluran sebelumnya epitelnya hanya sedikit bertamabah
tinggi menjadi epitel kuboid hanya saja yang menjadi pembedanya adalah terdapatnya batas yang
jelas antara setiap sel, yang tidak dimiliki pada tubulus kontortus distal. Perbedaan dengan
duktus papilaris yang menjadi lanjutannya adalah hanya terdapat pada epitelnya, pada duktus
papilaris epitelnya yang berbentuk koboid tinggi sampai denan epitel toraks. Duktus papilaris
terdapat dalam papila renalis yang berhubungan langsung dengan kaliks minor.4

Mekanisme Ginjal dan Proses Pembentukan Urine5,6


Fungsi ginjal
a
b

Mempertahankan keseimbangan cairan tubuh


Regulasi jumlah dan ion CES seperti Na+, K+, Cl-, HCO3-, Ca++, Mg++, SO4-,

c
d
e
f
g
h

PO4-,H+
Mempertahankan volume plasma: tekanan darah, Na+, H20
Mempertahankan keseimbangan asam basa: H+, HCO3Mempertahankan osmolaritas : air, elektrolit
Ekskresi sisa metabolisme: urea, asam usrat, kreatinin
Ekskresi senyawa asing: obat, bahan aditif, pestisida, bahan non nutritif
Menghasilkan hormon eritropoietin, renin dan calcitrol

Proses utama yang berlaku diginjal ialah filtrasi glomerulus,reabsorpsi tubulus dan
sekresi tubulus.
Filtrasi glomerulus
Mekanisme filtrasi terjadi di glomerolus yang mempunyai permeabilitas yang tinggi
terhadap cairan plasma yang mana perlu melalui tiga lapisan membrana glomerolus yaitu dinding
kapiler glomerulus, membrana basalis dan lapisan dalam kapsula Bowman. Hasil filtrasi di
glomerolus ini mengandung sejumlah plasma yang bebas protein. Proses filtrasi yang berlaku
bergantung kepada gaya-gaya Starling yang terdiri daripada 3 jenis tekanan:

[Type text]

Page 9

1.

Tekanan hidrostatik kapiler glomerulus yang mendorong filtrasi yang sebenarnya


bergantung kepada kekuatan kontraksi otot jantung dan resistensi (diameter)
aliran darah arteriola afferent dan efferent. Kekuatan kontraksi otot jantung ini
adalah tekanan darah sistemik yang mana kurang lebih 40% daripadanya adalah
tekanan hidrostatik kapiler glomerulus. Antara sebab tekanan hidrostatik kapiler
glomerulus itu tinggi hingga mencapai 55mmHg adalah karena diameter arteriola
afferent adalah lebih besar berbanding dengan arteriola efferent. Darah lebih
mudah memasuki glomerulus melalui arteriola afferent yang lebar dan kurang
resistensinya dan meninggalkan glomerulus melalui arteriola efferent yang lebih
kecil. Oleh itu, glomerular filtration rate(GFR) meningkat. Jika diameter arteriola
afferent lebih kecil daripada arteriola efferent, tekanan hidrostatik kapiler
glomerulus akan menurun karena resistensinya bertambah dan darah yang

2.

memasuki glomerulus berkurangan menyebabkan GFR menurun.


Tekanan hidrostatik kapsula Bowman yang melawan filtrasi. Tekanan ini bermula
di awal tubulus dan diperkirakan mencapai sehingga 15mmHg. Tekanan ini
adalah usaha untuk kapsula Bowman menolak air keluar dan masuk ke dalam
glomerulus yang melawan filtrasi plasma dari glomerulus masuk ke dalam

3.

kapsula Bowman.
Tekanan onkotik (koloid) yang berasal daripada protein plasma. Protein plasma
yang tidak dapat difiltrasi tertinggal didalam glomerulus dan kepekatan H 2O di
kapsula Bowman adalah lebih tinggi daripada kepekatan air dalam glomerulus.
Hal ini menyebabkan H2O mengalir mengikuti kepekatan konsentrasinya daripada
konsentrasi tinggi di kapsula Bowman ke konsentrasi yang lebih rendah yaitu
glomerulus. Tekanan osmotic yang menarik air ini sekitar 30mmHg. Tekanan
osmotic yang tinggi disebabkan oleh jumlah air yang difiltrasi masuk ke dalam
kapsula Bowman lebih tinggi dan konsentrasi protein plasma di glomerulus yang
tinggi.

Tekanan filtrasi sentiasa berubah dari menit ke menit mengikut perubahan tekanan darah.
Faktor utama yang menyebabkan perubahan tekanan filtrasi adalah berubahnya tekanan darah
sistermik, aliran darah dalam ginjal itu sendiri dan resistensi arteriola afferent sama ada

[Type text]

Page 10

berkontraksi ataupun berdilatasi. Faktor lain yang menyababkan perubahan tekanan filtrasi
adalah berubahnya tekanan onkotik plasma dan tekanan hidrostatik kapsula Bowman.
Tekanan filtrasi yang berubah-ubah dapat diatasi dengan adanya autoregulasi yaitu proses
regulasi yang terjadi secara automatik. Faktor internal yang meregulasi adalah:
1.

Mekanisme miogenik: berlaku jika tekanan darah meningkat, arteriola afferent


yang tadinya berdilatasi kini berkonstriksi, tetapi pengaruh perubahan terhadap

2.

daya filtrasi tidak terlalu mempengaruhi walaupun turun sedikit.


Tubuloglomerular feedback(TGF) : melibatkan juxtaglomerulus yang terhasil
akibat kombinasi dari tubulus dan pembuluh darah. disini macula densa berperan
dalam mendeteksi perubahan konsentrasi garam dalam cairan yang melalui
tubulus.

Reabsorpsi tubulus
Reabsorbsi tubulus merupakan suatu proses yang sangat selektif. Beberapa zat seperti
glukosa dan asam amino hampir seluruhnya diabsorbsi dari tubulus sehingga kadarnya dalam
eksresi urine relative nol. Ion-ion plasma seperti natrium, klorida, dan bikarbonat juga banyak
direabsorbsi namun tingkat reabsorbsi dan ekskresinya beragam sesuai kebutuhan. Sedangkan
produk sampah seperti urea dan kreatinin sedikit diabsorbsi dan lebih banyak dieksresi.
Reabsorbsi air
Sekitar 65% air, natrium, klorida, kalium dan beberapa elektrolit lainnya yang terfiltrasi
direabsorbsi di tubulus proximal. Salah satu fungsi tubulus proximal adalah menghemat bahanbahan yang masih diperlukan tubuh, misalnya glukosa, asam amino, protein, air, dan elektrolit.
Sebaliknya, tidak terlalu permeable untuk bahan-bahan sisa tubuh sehingga reabsorbsinya hanya
sedikit.
Pada ansa Henle, segmen tipis descendens sangat permeable terhadap air sehingga
menyebabkan 15% volume filtrat direabsorbsi ke dalam darah sehingga cairan tubulus menjadi
hiperosmotik sewaktu bergerak menuju medulla ginjal bagian dalam. Pada segmen tipis dan tebal
ascendens, permeabilitas air hampir nol tetapi terjadi reabsorbsi sejumlah besar natrium, klorida,
dan kalium ke dalam darah sehingga cairan tubuh menjadi hipotonik (encer) sewaktu mengalir
[Type text]

Page 11

kembali ke dalam korteks. Pada saat yang sama, transport aktif natrium klorida keluar segmen
tipis ascendens ansa Henle ke dalam interstitium medulla menyebabkan konsentrasi ion-ion ini di
cairan interstitium medulla ginjal sangat tinggi. Sekitar 25% natrium, klorida, dan kalium yang
difiltrasi kemudian direabsorbsi di ansa Henle, terutama di segmen tebal ascendens. Mekanisme
yang terjadi pada ansa Henle ini disebut sebagai mekanisme counter current, di mana mekanisme
yang terjadi pada segmen tipis ansa Henle pars descendens disebut sebagai counter current
multiplier karena terjadi pemekatan cairan hasil filtrasi dalam tubulus hingga berkali-kali lipat
kepekatan semula.
Sistem counter current terdiri dari dua pembuluh darah yang berdekatan dan cukup panjang serta
aliran berlawanan, terdapat dua tipe yaitu counter current multiplier seperti ansa Henle dan
counter current exchanger seperti vasa recta. Fungsi counter multipilier untuk pemekatan urin
yang mana air keluar melalui ansa henle. Pada counter exchanger ia sangat permeable pada
solute dan air. Fungsinya adalah untuk mempertahankan hiperosmolaritas medulla dan
mengangkut nutrient dan oksigen ke tubulus.
Reabsorbsi glukosa
Glukosa dan asam amino diangkut melalui proses transport aktif sekunder yang
merupakan kontranspor yang memindahkan Na+ dari lumen ke dalam sel. Gradien konsentrasi
Na+ lumen-ke-sel yang diciptakan oleh pompa Na+-K+ ATPase basolateral mengaktifasi sistem
kotranspor ini dan menarik molekul-molekul organik melawan gradient konsentrasi mereka
tanpa secara langsung menggunakan energi. Setelah diangkut ke dalam sel tubulus, glukosa
dan asam amino secara pasif berdifusi mengikuti penurunan gradient konsentrasi mereka
menembus membrane basolateral ke dalam plasma, difasilitasi oleh pembawa yang tidak
memerlukan energi.
Konsentrasi glukosa normal dalam plasma darah adalah 100 mg glukosa/100 ml plasma
darah. Karena glukosa difiltrasi secara bebas di glomerulus, zat ini akan masuk ke capsula
Bowman dengan konsentrasi yang sama dengan konsentrasinya di plasma, sehingga di plasma
juga terdapat 100 mg/100 ml plasma yang difiltrasi. GFR adalah 125 ml/menit, maka:
Beban filtrasi suatu bahan=konsentrasi bahan dalam plasma x GFR Beban filtrasi
glukosa=100 mg/100 ml x 125 ml/ menit=125 mg/menit
[Type text]

Page 12

Sementara itu, Tm glukosa rata-rata adalah 375 mg/menit; jadi mekanisme pembawa
glukosa mampu secara aktif mereabsorbsi glukosa dengan jumlah sampai 375 mg/menit
sebelum kapasitas transportasi glukosa maksimum tercapai. Pada konsentrasi glukosa plasma
100 mg/100 ml, 125 mg glukosa yang difiltrasi per menit dapat dengan mudah direabsorbsi
sehingga tidak ada ekskresinya dalam urine. Jika beban glukosa melebihi 375 mg/menit
barulah Tm tercapai dan sisa glukosa yang tidak mampu direabsorbsi akan dieksresi ke urine.
Konsentrasi plasma pada saat Tm tercapai dan bahan tersebut mulai dieksresikan ke dalam
urine disebut sebagai ambang ginjal/renal threshold. Pada Tm dan GFR normal, ambang
ginjal untuk glukosa adalah 300 mg/100 ml apabila sesuai dengan perhitungan, namun
kenyataannya ambang ginjal glukosa pada manusia adalah 200 mg/100 ml darah arteri atau
sama dengan 180 mg/100 ml darah vena. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan Tm
pada tiap tubulus (karena Tm=375 mg/menit merupakan rata-rata Tm) yang memungkinkan
terjadinya deviasi pada kurva reabsorbsi glukosa yang disebut sebagai splay.
Reabsorbsi Natrium
80% enersi ginjal digunakan untuk mengangkut natrium. Natrium sebanyak 99.5% filtrat
direabsorpsi di semue peringkat tubulus. 67% di tubulus proksimal, 25% di ansa henle,untuk
tujuan pemekatan, 7 hingga 8% di tubulus distalis dan duktus koligentus. Langkah aktif pada
reabsorbsi Na+ melibatkan pembawa Na+-K+ ATPase.
Sekresi tubulus
Sekresi bahan daripada peritubulus kapiler masuk ke dalam tubulus adalah berperan
untuk menyingkirkan bahan yang berlebihan dalam tubuh, bersifat asing ataupun toksik. Contoh
bahan-bahan yang disekresikan adalah ion hydrogen, ion kalium, anion dan kation yang bersifat
organik dan bahan asing yang terdapat dalam tubuh.
Sekresi ion hydrogen penting dalam keseimbangan asam basa dalam tubuh. Jika cairan
tubuh kita terlalu asam, maka sebagian asam perlu dibuang dengan menyingkirkan ion hydrogen
dalam kuantiti yang tinggi. Manakala sekresi ion hydrogen berkurangan jika kepekatan cairan
amat rendah.

[Type text]

Page 13

Ion kalium disekresikan pada tubulus distal dan disekresikan hasil daripada pompa
natrium kalium yang mereabsorbsikan natrium dan mensekresikan ion kalium. Perangsangan
sekresi ion kalium ini diregulasi oleh hormone aldesteron. Dengan perangsangan aldesteron, ion
kalium akan disekresikan manakala ion natrium akan direabsorbsikan, oleh yang demikian
jumlah ion kalium yang dieksredikan dalam urin meningkat.

Komposi Urine
Kandungan/Komposisi Urine Primer
Urine primer atau filtrat glomerulus adalah hasil dari proses filtrasi darah yang
terjadi di glomerulus. Urine primer mengandung zat yang hampir sama dengan
cairan yang menembus kapiler menuju ke ruang antar sel. Kandungan elektrolit dan
kristaloid dalam urin primer juga hampir sama dengan cairan jaringan. Berikut
adalah komposisi atau kandungan urine primer dalam keadaan normal: Air ,
bikarbonat, natrium, klorida, protein (kurang dari 0,03%), kalium, glukosa, garam,
asam amino ,Ion Cl- , Urea , Ion anorgani dan Ion HCO 3- . Glukosa, garam, dan asam
amino masih bermanfaat bagi tubuh sehingga akan diserap kembali pada tahap
selanjutnya.
Kandungan/Komposisi Urine Sekunder
Urine sekunder adalah hasil dari proses reabsorpsi (penyerapan kembali) yang
terjadi di tubulus kontortus proksimal dengan cara difusi. 60% urine primer
mengalami augmentasi. Zat yang diserap kembali adalah zat yang masih berguna
bagi tubuh seperti glukosa, asam amino, dan berbagai ion. Sebagian air akan
diserap kembali dengan cara osmosis. Berikut adalah komposisi atau kandungan
urine sekunder dalam keadaan normal: Air ,penisilin (jika sehabis minum obat
penisilin), garam, urea, dan empedu (memberi warna pada urine).
Kandungan/Komposisi Urine Sesungguhnya

[Type text]

Page 14

Urine sebenarnya, urine sesungguhnya, atau urine tersier adalah hasil dari
proses augmentasi (penambahan zat) yang terjadi di tubulus kontortus distal.
Tujuannya adalah untuk menjaga pH darah dan menjaga konsentrasi cairan dan
elektrolit di dalam tubuh. Urine inilah yang akan keluar dari tubuh. Volume urine
sesungguhnya hanya 1% dari urine primer. Berikut adalah komposisi atau
kandungan urine sesungguhnya dalam keadaan normal: Air (95%-96%), SO24(0,18%), Na+, NH4+, Urea, NH3, H+, urea (2%-2,5%), kalsium (0,015%), Cl - (0,6%),
potasium (0,6%), kreatin (0,1%), vitamin, asam urat (0,03%), fospat (0,12%),
magnesium (0,01%), amonia (memberi aroma khas urine, 0,05%), Obat-obatan, K +,
empedu, hormon, PO24.7

Hormon pada Ginjal

Renin yaitu hormon yang terkait dengan tekanan darah, eritropoetin yaitu hormon yang
membantu pembuatan sel darah merah. Penderita gagal ginjal biasanya kekurangan sel darah
merah (anemia) yang menyebabkan keletihan serta dapat merusak hati, sehingga penderita
biasanya membutuhkan injeksi erythropoietin, Calcitriol yaitu hormon yang membantu tubuh
menyerap kalsium pada makanan. Tanpa bantuan hormon tersebut, tubuh akan mengambil
kalsium dari tulang yang mana untuk jangka panjang hal tersebut dapat menyebabkan penyakit
tulang.7

Kesimpulan
Ginjal mengeliminasi konstituen-konstituen plasma yang tidak diperlukan ke dalam urin
sementara menahan bahan-bahan ynag bermanfaat bagi tubuh. Kelangsungan hidup dan
fungsinya sel secara normal bergantung pada pemeliharaan konsentrasi garam, asam, dan
elektrolit di lingkunagn cairan internal. Kelangsungan hidup sel juga bergantung pada
pengeluaran secara terus-menerus zat-zat sisa metabolime toksik dan dihasilakan oleh sel pada
saat melakukan berbagai reaksi demi kelangsungan hidupnya. Kelainan dalam mana-mana fungsi
ginjal dapat menyebabkan perbagai gangguan kesehatan. Sehingga sesuai dengan skenario ini
bahwa anak laki-laki ini menderita Glomerulonefritis akut yang berarti ragam penyakit ginjal yang
mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunlogis
Sehingga membuat proses fisiologis yang ada di ginjal tidak berfungsi dengan baik.

[Type text]

Page 15

Daftar Pustaka
1. Sloanane E. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Kedokteran EGC;
2004.h.321-25.
2. Junquiera L.C, Carneiro J, Kelley R.O.Histology. Basic Histology, 10th ed. Washington,
Lange, 2003. p.316-23.
3. Sloanane E. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: Penerbit Kedokteran EGC;
2004. p. 321-25
4. Kuehnel. Color Atlas of Cytology, Histology, and Microscopic Anatomy. 4th ed.
Stuttgart: Thieme; 2003. p. 202-20.
5. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. 20th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2003. p.671-99
6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 6 th ed. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC;2013. p. 511-50
7. Guyton, Hall JE. Buku ajar fisiologi. editor bahasa Indonesia: Irawati Setyawan. Edisi ke-11.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. EGC;2007.

[Type text]

Page 16

Anda mungkin juga menyukai