BAB 7
PEMILIHAN METODE TAMBANG BAWAH TANAH
Metode penambangan
Keterangan
Flat
Flat
Longwall
Medium
Medium
Medium
Medium
Longwall
Medium
Medium
Square Set
Steep
Sub Level
Steep
Shrinkage
Steep
Steep
Sublevel Caving
Steep
Blok Caving
Steep
Longwall
Steep
Square Set
Keterangan :
a. Flat dip
b. Medium dip
c. Steep dip
: 0 20
o
o
: 20 50
o
o
: 50 90
4. Waktu
Waktu akan mempengaruhi strength stress ratio suatu exposed rock (misal
pillar). Makin lama waktu suatu pillar berdiri (exposed), maka strength-stress
ratio semakin menurun.
5. Kadar cebakan
Sebagai pedoman ; cebakan berkadar rendah memerlukan metode produksi
besar-besaran yang sering mengabaikan prosentase recovery. Di lain pihak,
badan bijih kadar tinggi memerlukan metode yang menjamin recovery tinggi.
6. Fasilitas lokal yang meliputi buruh dan material
Bila biaya buruh mahal, maka memerlukan metode dengan mekanisasi
tinggi. Ketersediaan timber dan material filling juga mempengaruhi
penerapan metode yang akan dipilih.
Bab 7. Pemilihan Metode Tambang Bawah Tanah, hal. 97
Karakter Bijih
dan Batuan Samping
Metode
Penambangan
Aplikasi
Sifat
Produksi
1.
- Bijih kuat
- Batuan Samping kuat
- Kadar bijih rendah
sampai sedang
- tidak memerlukan
penyangga buatan
- Overhand Stoping
- Underhand Stoping
- Sublevel Stopping
- kecil
- sedang
- sedang
2.
- penyanggaan kayu
- sedang
- sedang
- sedang
- kecil
- kecil
3.
- bijih diruntuhkan
dengan memberi
undercut
- Top Slicing
- Sub Level Stopping
- Block Caving
KPa
psi
Keterangan
Sangat amat
kuat
>220.000
>32.000
140.000 220.000
20.000 32.000
Sangat kuat
100.000 140.000
14.500 20.000
40.000 100.000
6.000 14.500
Kekuatan
sedang
Kekuatan
rendah
Ton-per-manshift ratio
Normal
Tinggi
30-50
50-70
20-40
40-50
15-40
40-50
15-30
30-40
10-20
30-40
5-10
10-15
1-3
-
Gambar 7.3 Keterangan peralatan dan unjuk kerja metode longhole drilling
BIAYA, $/ton
1,50
1,25
2,50
3,00
3,00
3,75
6,00
9,50
10,50
Keterangan :
Diambil dari rata-rata pada penambangan di Amerika Utara
Biaya open pit termasuk pengangkutan ke crusher
Biaya tambang bawah tanah meliputi biaya pada stope, seprti filling, peledakan, dan
slushing, tidak termasuk transportasi ke permukaan
BIAYA, $/ton
0,4 1.25
1-4
2 - 10
2-8
3 - 15
8 - 18
2 - 20
10 - 22
Keterangan :
Sumber United States and Canadian mining journals
Data diambil dari penambangan di Amerika Utara selama periode 1970 1976
Hanya menunjukkan direct cost (overhaad cost) sebesar 15 30% biaya direct cost
Biaya penambangan akan sangat bervariasi tergantung kondisi spesiifik Tabel 7.5 memberikan
gambaran biaya operasi (termasuk pengangkutan) berbagai metode untuk tahun 1971.
Misalnya diperoleh kadar teoritis 2,2% Cu dari suatu inti pemboran, dan
diperkirakan 10% waste dalam penambangan cut and fill. Kadar rata-rata yang
diperkirakan dari stope penambangan dengan metode cut and fill menjadi 2,0%
Cu.
Kadar
Rata-rata
Cadangan
Bijih,Mt
40%
5,5%
500.000
1,5%
2,5%
5.000.000
0,5%
0,9%
50.000.000
Kasus
Bentuk
Urat sempit
berkadar
tinggi
NA
Badan bijih
masisive
berkadar
rendah
Metode
Penambangan
Square stoping
Sublevel Stoping
Block Caving
Pada kasus A akan diperoleh suatu batas badan bijih kadar tinggi berukuran
kecil, dimana investasi pada rancangan penambangan dan peralatannya kecil,
oleh sebab itu metode square set yang memerlukan tenaga buruh intensive
cocok diterapkan guna menambang urat tersebut. Bila untuk urat ini digunakan
metode cut and fill, maka akan terjadi dilusi.
Pada kasus B, cadangan bijih memungkin diterapkan cara penambangan yang
lebih umum (kurang mengikat). Metode cut and fill atau sublevel stoping lebih
sesuai untuk situasi ini, tetapi perlu dilakukan studi yang lebih detail untuk
menetapkan metode penambangan yang paling layak.
Pada kasus C menunjukkan layak dilakukan penambangan dengan skala besar
dan biaya operasi yang rendah. Metode penambangan block caving mungkin
cocok untuk cadangan seperti ini.
Dari kasus-kasus di atas, maka jelaslah bahwa kapasitas produksi, kadar bijih
dan jumlah cadangan yang ada merupakan faktor penting dalam pemilihan
metode penambangan bawah tanah.
2. Ketebalan
- Tipis (narrow)
- Sedang (intermediate)
- Tebal (thick)
- Sangat tebal (very
thick)
3. Penunjaman
- Datar (flat)
- Sedang (intermediate)
- Curam (steep)
4. Kedalaman
5. Distribusi kadar
< 20o
20o 55o
>55o
- Seragam (uniform) : bila kadar pada setiap titik dalam cebakan tidak bervariasi dari
kadar rata-rata
- Bertahap (gradation) : apabila kadar mempunyai karakteristik tertentu akan berubah
secara bertahap (sedikit demi sedikit) dari satu titik ke titik lainnya
- Tak menentu (eratic) : bila kadar berubah secara radikal dan tidak menunjukkan pola
perubahan tertentu
Tabel 7.10 Nilai numerik untuk geometri / distribusi kadar pada berbagai
metoda penambangan
Tabel 7.11a. Nilai numerik untuk karakteristik mekanika batuan daerah bijih
Tabel 7.11b. Nilai numerik untuk karakteristik mekanika batuan daerah hanging
wall
Tabel 7.11c. Nilai numerik untuk karakteristik mekanika batuan daerah footwall
34
12
0
-49
Ranking eliminated akan dipilih jika nilai-nilai karakteristik sama dengan negatif,
oleh sebab itu metode penambangan tersebut akan ditinggalkan. Nilai nol
dipilih untuk ranking unlikely, sebab tidak menambah peluang penggunaan
metode tersebut, tetapi juga tidak ada alasan untuk meniadakan metode
tersebut. Bila nilai-nilai yang digunakan memasukkan dalam probable dan
preferred, maka karakteristik untuk satu parameter dapat disusun dalam urutan
ranking metode penambangan.
7.4.4 KASUS PEMILIHAN
Untuk lebih memahami proses pemilihan metode panambangan secara
numerik ini, maka akan diberikan satu studi kasus. Dari data ekplorasi diketahui
hal-hal sebagai berikut ;
1. Geometri dan distribusi kadar
a. Bentuk
: lembaran atau tabung
b. Ketebalan bijih
: sangat tebal
c. Penunjaman bijih : datar
d. Distribusi kadar
: seragam
e. Kedalaman
: 130 meter
2. Karakteristik mekanika batuan
a. Daerah bijih
- Kekuatan batuan : sedang
- Spasi pecahan
: rapat
- Kekuatan batuan : sedang
Bab 7. Pemilihan Metode Tambang Bawah Tanah, hal. 114
b. Daerah hangingwall
- Kekuatan batuan
- Spasi pecahan
- Kekuatan batuan
: kuat
: lebar
: sedang
c. Daerah footwall
- Kekuatan batuan
- Spasi pecahan
- Kekuatan batuan
: sedang
: rapat
: lemah
Tahap pertama adalah menyusun data mengenai geometri dan distribusi kadar
serta karakteristik mekanika batuan bijih (Tabel 7.12., kolom 1). Berdasarkan
pada karakteristik cebakan tersebut maka ditentukan nilai-nilai numeriknya
berdasarkan Tabel 7.10 dan Tabel 7.11. Kemudian nilai-nilai yang diperoleh
dijumlahkan untuk geometri dan distribusi kadar, mekanika batuan bijih,
mekanika batuan hangingwall dan footwall (Tabel 7.12 kolom 2 dan 3).
Langkah selanjutnya adalah meninjau nilai numerik tiga kelompok mekanika
batuan, kemudian nilai-nilai numeriknya dijumlahkan. Jumlah nilai numerik ini
kemudian ditambahkan dengan jumlah nilai numerik geometri dan distribusi
kadar (Tabel 7.14).
Dengan cara pengelompokan karakteristik di atas dan menentukan nilai
numeriknya, maka dapat
mengurangi atau mengeliminir kesempatan
penggunaan metode penambangan tertentu. Untuk keadaan dimana jumlah
nilai numeriknya mendekati sama, maka pemilihan metode yang paling sesuai
didasarkan pada karakteristik-karakteristik cebakan yang menunjang aplikasi
metode penambangan yang dipilih.
Setelah metode penambangan disusun rangkingnya (Tabel 7.15) berdasarkan
geometri dan distribusi kadar serta karakteristik batuan, maka kemungkinan
muncul satu atau lebih metode penambangan yang sesuai.
Kolom 1
Open
pit
Block
Caving dst.
4
3
3
12
4
3
4
13
Lembaran atau
tabung
Sangat tebal
datar
Seragam
130 m
4
2
3
9
1
4
8
8
Daerah hangingwall
Kekuatan batuan
Spasi pecahan
Kekuatan pecahan
Kuat
Lebar
-
4
4
3
11
1
3
2
6
Daerah footwall
Kekuatan batuan
Spasi pecahan
Kekuatan pecahan
Sedang
Rapat
Lemah
4
2
2
8
3
3
1
7
Tabel 7.13 Total nilai-nilai numerik yang dimiliki setiap metode penambangan
Meode
Penambangan
Geometri/
Distribusi kadar
Opent pit
Block caving
Sublevel caving
Sublevel stoping
Longwall mining
Room and pillar
Shrinkage stoping
Cut and fill
Top slicing
Square set
Bjh
Karakteristik MB
Hw
Fw
Jmlh
Total
12
11
28
40
13
21
34
13
16
29
10
14
24
-37
19
-18
-38
18
-20
10
20
30
10
25
32
15
19
34
10
25
33
Total
Angka
Opent pit
Block caving
Top slicing
Square set
Cut and fill
Shrinkage stoping
Sublevel caving
Sublevel stoping
Room and pillar
Longwall mining
40
34
34
33
32
30
29
24
-24
-18
Pada contoh di atas, open pit merupakan pilihan yang paling sesuai ditinjau
dari segi geometri/distribusi kadar dan karakteristik mekanika batuan. Empat
metode berikutnya yaitu blok caving, top slicing, square set dan cut and fill
dimasukkan dalam kelompok pertimbangan berikutnya. Rangkuman dari jumlah
nilai-nilai numerik dan rankingnya dari semua metode penambangan dapat
dilihat pada Tabel 7.15.
7.4.5 KOMENTAR
Tabel 7.15 menyatakan bahwa pemilihan metode penambangan sangat
memerlukan sudut pandang sebagai berikut ;
1. Dari sudut pandang mekanika batuan, cut and fill akan dipandang sebagai
metode penambangan yang paling baik (nilai 25), tetapi bila ditinjau dari
karakteristik geometri / distribusi kadar ternyata merupakan pilihan yang
jelek (nilai 7).
2. Dari sudut pandang geometri / distribusi kadar, top slicing dipandang
sebagai metode penambangan yang paling baik (nilai 15), tetapi bila
ditinjau dari karakteristik mekanika batuannya ternyata merupakan pilihan
yang jelek (nilai 19).
3. Dari sudut pandang geometri / distribusi kadar dan karakteristik mekanika
batuan, metode open pit merupakan pilihan yang paling tepat, tetapi
aplikasi open pit masih tergantung pada nilai BESR.
Untuk kasus seperti ini, maka diperlukan pertimbangan lainnya, yaitu :
1. BESR
2. Biaya produksi
3. Produkstivitas
4. Tipe dan kemampuan tenaga kerja
Bab 7. Pemilihan Metode Tambang Bawah Tanah, hal. 118
5. Masalah lingkungan
6. Ketersediaan air
7. Pertimbangan khusus lainnya
Maksud dari proses pemilihan metode penambangan secara numerik ini bukan
untuk memilih metode penambangan final, melainkan dengan tujuan untuk
menunjukkan bahwa metode penambangan yang dipilih perlu mendapatkan
perhatian atau pengkajian dan penelitian lebih lanjut.