Anda di halaman 1dari 3

ILMU KEDOKTERAN DASAR

1. Airway (Jalan Napas)

Jalan napas dimulai dari hidung dan mulut Faring Laring TrakeaBronkus
Bronkiolus Paru-paru. Pada pasien : airway clear, namun jika penurunan kesadaran, hati-hati
pangkal lidah jatuh ke belakang dan mengobstruksi jalan napas (parsial).
2. Breathing (Lapisan Pleura)

Pada pasien : terdapat gangguan breathing karena trauma / confusion paru / fraktur costa
menyebabkan hematopneumothorax.
Fisiologi hubungan tekanan pleura dan perubahan volume paru

Tekanan pelura normal pada saat dewasa awal inspirasi adalah -5cmH2O.

Pada saat inspirasi terjadi pengembangan paru dengan tekanan pleura lebih negatif (-7,5
cmH2O), volume paru meningkat 0,5 liter, dan tekanan intrathorax lebih kecil dari tekanan
udara luar.

3. Circulation
Siklus jantung : Darah dari vena kava superior dan inferior atrium kanan ventrikel
kanan a. pulmonalis paru-paru v. pulmonalis atrium kiri ventrikel kiri aorta
arteri arteriol kapiler (terdapat sfingter prekapiler yang membantu aliran darah ke dalam
kapiler, sfingter ini dirangsang oleh vasokonstriktor setempat / sistemik).
Curah jantung / cardiac output (CO) adalah isi sekuncup / stroke volume (SV) dan denyutan
permenit / heart rate (HR). Denyut jantung diatur oleh pengaruh konotropik pada SA node. Saraf
parasimpatis memberikan efek kronotropik negatif, dan simpatis memberi efek kronotropik
positif. Stroke volume dikontrol oleh kontraksi otot jantung, terutama afterload. Curah jantung
dipengaruhi oleh 3 faktor utama antara lain : kontraktilitas, preload, dan afterload. Pada saat SV
menurun akibat bleeding terjadi kompensasi berupa HR meningkat untuk mempertahankan CO.
Kompensasi

tersebut

dipengaruhi

oleh

pelepasan

katekolamin,

vasokonstriktor,

dan

meningkatnya kerja jantung (takikardi) sehingga meningkatnya kebutuhan O2 pada miokard yang
menyebabkan menurunnya perfusi jaringan miokard dan terjadi miokard failure. Respirasi yang
meningkat adalah bentuk kompensasi akibat kekurangan O2.
Pada pasien : perdarahan di rongga thorax dan abdomen menyebabkan syok hipovolemik.
4. Cedera Kepala
Tekanan intrakranial
Pada kasus cedera kepala terjadi peningkatan tekanan intra kranial (TTIK), apabila tidak
diatasi dapat menyebabkan herniasi batang otak yang mempunyai fungsi sebagai pusat
kesadaran, pusat respirasi, tekanan darah,dan nadi. Tanda TTIK (trias cushing) : hipertensi,
bradikardi, dan napas irregular.

Hipertensi merupakan kompensasi untuk meningkatkan tekanan perfusi otak (CPP / TPO).
Keterangan :

CPP = MAP - ICP

MAP = Mean Arterial Pressure


ICP = Intra Cranial Pressure
CPP = Cerebral Perfussion Pressure, Normal = 50 mmHg
Prinsip penanganan pasien dengan TTIK / cedera kepala adalah mencegah cedera otak
sekunder, dengan cara menangani sesuai prinsip ATLS.

Anda mungkin juga menyukai