Anda di halaman 1dari 13

Kehamilan Remaja & Unsafe Abortion

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Asuhan kebidanan Komunitas

Oleh:
Amalia Ratna Kusumaningrum (P07124213003)
Khairunissa Sabrina M (P07124213016)
Sica Dewi F (P07124213032)
Windi Pratanti (P07124213043)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIKINDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN KEBIDANAN

2015

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 3-4
A. Latar Belakang........................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 3
C. Tujuan........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 5-11
A.
B.
C.
D.

Kehamilan Remaja..................................................................................... 5
Factor unsafe abortion dan kehamilan remaja..........................................5-6
Resiko kehamilan remaja dan Abortion unsafe..6-10
Penanganan kehamilan remaja dan unsafe abortion.10-11

BAB III PENUTUP......................................................................................... 12-13


A. Kesimpulan............................................................................................... 12
B. Saran..................................................................................................... 12-13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Reamaja merupakan bagian fase kehidupan dengan karakter
khasnya yang penuh dengan gejolak. Remaja Indonesia saat ini sedang
mengalami perubahan social yang cepat dari masyarakat tradisional
menuju masyarakat modern. Perkembangan yang belum stabil dan bekal
hidup yang masih perlu di pupuk menjadikan remaja lebih rentang
mengalami gejolak sosial
Setiap tahunnya di Indonesia, berjuta-juta perempuan mengalami
kehamilan yang tidak di rencanakan dan sering kali mencari bantuan
untuk aborsi melalui tenaga-tenaga non medis yang menggunakan caracara pengguguran kandungan yang membahayakan. Mereka cenderung
melakukan unsafe abortion karena merupakan kehamilan yang tidak
diinginkan, misalnya karena hasil hubungan gelap, akibat sex bebas, sex
di luar nikah dan lain sebagainya. Kebanyakan dari mereka melakukan
unsafe abortion menggunakan cara yang berbeda-beda, mulai dari
meminum jus nanas muda yang di campur dengan alcohol ataupun bir,
pijat perut dan meminum pil yang kebanyakan di beli dari iklan telat haid
yang di temple di pinggir-pinggir jalan. Menurut mereka unsafe abortion
merupakan cara tercepat dalam dalam mengakhiri kehamilan dengan
biaya yang relative murah dan terjangkau.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan unsafe abortion dan kehamilan remaja?
2. Apa faktor yang mempengruhi unsafe abortion dan kehamilan
remaja?
3. Apa akibat yang timbul akibat melakukan unsafe abortion dan
kehamilan remaj?
4. Bagaimana cara penanganan unsafe abortion dan kehamilan remaja?
1.
2.

C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian unsafe abortion dan kehamilan remaja
Untuk mengetahui faktor penyebab unsafe abortion dan kehamilan

remaja
3.

Untuk mengetahui akibat yang timbul dari unsafe abortion dan

kehamilan remaja
4.
Untuk mengetahui penanganan unsafe abortion dan kehamian remaja

BAB II
PEMBAHASAN

A. Kehamilan Remaja

kehamilan pada remaja makin meningkat dan menjadi masalah.


Kehamilan di bawah umur memuat risiko yang tidak kalah berat.
Pasalnya, emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara
kecacatan kelahiran bisa muncul akibat ketegangan saat dalam
kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika si ibu
mengandung bayinya. (Ubaydillah, 2000).
Pada akhirnya, masalah kehamilan remaja mempengaruhi diri
remaja itu sendiri, dari masyarakat mereka mendapat cap telah
berperilaku di luar norma dan nilai-nilai yang wajar, sehingga memberikan
konflik bagi mereka seperti masalah putus sekolah, psikologis, ekonomi,
dan masalah dengan keluarga serta masyarakat disekitarnya. Untuk
mencegah kehamilan pada remaja sebetulnya dapat dimulai dari rumah
sendiri. Dari rumah sendiri diajarkan pendidikan kesehatan seksualitas
dan reproduksi sejak dini. Remaja harus diajarkan dan diberi informasi
tentang cara menghindarkan diri dari perilaku seks yang berisiko dan
konsekuensinya. Mereka membutuhkan informasi dasar tentang cara
melindungi diri dan kesehatan reproduksi mereka.
B. Faktor-faktor yang perlu mendapatkan perhatian
1. Masalah kesehatan reproduksi
Kesehatan reproduksi merupakan masalah

penting

untuk

mendapatkan perhatian terutama di kalangan remaja. Remaja yang


kelak akan menikah dan menjadi orang tua sebaiknya mempunyai
kesehatan reproduksi yang prima, sehingga dapat menurunkan
generasi sehat. Di kalangan remaja telah terjadi semacam revolusi
hubungan seksual yang menjurus ke arah liberalisasi yang dapat
berakibat

timbulnya

berbagai

penyakit

hubungan

seks

yang

merugikan alat reproduksi. Bila pada saatnya diperlukan untuk hamil


normal, besar kemungkinan kesehatan reproduksi sudah tidak
optimal dan dapat menimbulkan berbagai akibat samping kehamilan.
Dengan

demikian

dianjurkan

untuk

melakukan

pemeriksaan

kesehatannya sehingga dapat mempersiapkan diri untuk hamil dalam


2.

keadaan optimal.
Masalah psikologis pada kehamilan remaja
Remaja yang hamil di luar nikah menghadapi berbagai masalah
psikologis, yaitu rasa takut, kecewa, menyesal, dan rendah diri

terhadap kehamilannya sehingga terjadi usaha untuk menghilangkan


dengan jalan gugur kandung. Gugur kandung mempunyai kerugian
yang paling kecil bila dibandingkan dengan melanjutkan kehamilan.
3. Masalah sosial dan ekonomi keluarga
Penghasilan yang terbatas sehingga kelangsungan hamilnya
dapat menimbulkan berbagai masalah kebidanan. masyarakatnya
sudah dapat menerima kelahiran sehagai basil hidup bersama.

C. Beberapa risiko medis lain yang kemungkinan akan dialami, diantaranya :


Resiko bagi calon bayi juga tinggi, remaja yang hamil jarang
mencapai bobot yang sesuai dengan umur kehamilannya sehingga bayi
yang lahir kurang berat/Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Pada bayi berat
lahir rendah biasanya memiliki organ yang tidak berkembang sempurna
yang kemudian dapat menyebabkan komplikasi seperti perdarahan di
otak, sindrom distress pernapasan, dan gangguan pernapasan. Remaja
yang hamil cenderung memiliki kebiasaan makan yang buruk dibanding
perempuan yang lebih matang. Remaja juga kurang mengonsumsi
multivitamin kehamilan untuk asupan nutrisi. Remaja yang hamil kurang
mendapat perawatan prenatal disbanding perempuan dewasa. Hal ini
bisa disebabkan karena kurangnya informasi mengenai pentingnya
perawatan prenatal. Menurut American Medical Association (AMA), bayi
yang dilahirkan oleh perempuan yang kurang mendapatkan perawatan
prenatal memiliki risiko empat kali lebih besar untuk meninggal sebelum
berusia 1 tahun.
1. Kurangnya perawatan kehamilan
Remaja perempuan yang sedang hamil, terutama jika tidak
memiliki dukungan dari orang tua, dapat berada pada risiko tidak
mendapatkan perawatan kehamilan yang memadai. Kehamilannya
menjadi genting, terutama pada bulan-bulan pertama kehamilan.
2. Keguguran
Keguguran pada usia muda dapat terjadi secara tidak disengaja.
misalnya : karena terkejut, cemas, stres. Tetapi ada juga
keguguran yang sengaja dilakukan oleh tenaga non profesional
sehingga dapat menimbulkan akibat efek samping yang serius

seperti tingginya angka kematian dan infeksi alat reproduksi yang


pada akhirnya dapat menimbulkan kemandulan.
3. Tekanan darah tinggi
Remaja perempuan yang hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena
tekanan darah tinggi dibandingkan dengan wanita hamil yang
berusia 20-30 tahun. Kondisi tersebut disebut dengan pregnancyinduced hypertension. Remaja perempuan yang hamil juga
memiliki

risiko

lebih

tinggi

dari

preeklamsia.

Preeklamsia

merupakan kondisi medis berbahaya yang merupakan komninasi


dari tekanan darah tinggi dengan kelebihan protein dalam urin,
pembengkakan tangan dan wajah, serta kerusakan organ.
4. Kelahiran premature
Persalinan prematur, berat badan lahir rendah (BBLR) dan
kelainan bawaan. Prematuritas terjadi karena kurang matangnya
alat reproduksi terutama rahim yang belum siap dalam suatu
proses kehamilan, berat badan lahir rendah (BBLR) juga
dipengaruhi gizi saat hamil kurang dan juga umur ibu yang belum
menginjak 20 tahun. cacat bawaan dipengaruhi kurangnya
pengetahuan ibu tentang kehamilan, pengetahuan akan asupan
gizi rendah, pemeriksaan kehamilan (ANC) kurang, keadaan
psikologi ibu kurang stabil. selain itu cacat bawaan juga di
sebabkan karena keturunan (genetik) proses pengguguran sendiri
yang gagal, seperti dengan minum obat-obatan (gynecosit sytotec)
atau dengan loncat-loncat dan memijat perutnya sendiri. Ibu yang
hamil pada usia muda biasanya pengetahuannya akan gizi masih
kurang, sehingga akan berakibat kekurangan berbagai zat yang
diperlukan

saat

pertumbuhan

dengan

demikian

akan

mengakibatkan makin tingginya kelahiran prematur, berat badan


lahir rendah dan cacat bawaan.
5. Berat lahir bayi rendah
Remaja perempuan yang hamil berisiko lebih tinggi untuk
melahirkan bayi dengan berat badan yang rendah. Hal tersebut
karena bayi memiliki waktu yang kurang dalam rahim untuk
tumbuh. Bayi lahir dengan berat badan rendah biasanya memiliki
berat badan sekitar 1.500-2.500 gram.
6. Penyakit menular seksual (PMS)

Untuk remaja yang berhubungan seks selama kehamilan, penyakit


menular seksual seperti klamidia dan HIV adalah perhatian utama.
PMS ini dapat naik melalui serviks dan menginfeksi rahim dan
pertumbuhan bayi.
7. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
Penyebab anemia pada saat hamil di usia muda disebabkan
kurang pengetahuan akan pentingnya gizi pada saat hamil di usia
muda.karena pada saat hamil mayoritas seorang ibu mengalami
anemia. tambahan zat besi dalam tubuh fungsinya untuk
meningkatkan jumlah sel darah merah, membentuk sel darah
merah

janin

dan

plasenta.lama

kelamaan

seorang

yang

kehilangan sel darah merah akan menjadi anemis.


8. Depresi postpartum
Remaja perempuan yang hamil mungkin lebih berisiko mengalami
depresi postpartum, yaitu depresi yang dimulai setelah melahirkan
bayi. Remaja perempuan yang merasa down dan sedih, baik saat
hamil atau setelah melahirkan, harus berbicara secara terbuka
dengan dokter atau orang lain yang mereka percaya. Depresi
dapat mengganggu merawat bayi yang baru lahir.
9. Merasa sendirian dan terkucilkan
untuk remaja yang berpikir tidak dapat memberitahu orang tuanya
bahwa sedang hamil, merasa takut, terisolasi, dan merasa sendiri
dapat menjadi masalah nyata.
10. Kematian ibu yang tinggi.
Kematian ibu pada saat melahirkan banyak disebabkan karena
perdarahan dan infeksi. Selain itu angka kematian ibu karena
gugur kandung juga cukup tinggi.yang kebanyakan dilakukan oleh
tenaga non profesional (dukun).
Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:
a. Resiko bagi ibunya :
1. Mengalami perdarahan.
Perdarahan pada saat melahirkan antara lain disebabkan
karena otot rahim yang terlalu lemah dalam proses involusi. selain
itu juga disebabkan selaput ketuban stosel (bekuan darah yang
tertinggal didalam rahim).kemudian proses pembekuan darah
yang lambat dan juga dipengaruhi oleh adanya sobekan pada
jalan lahir.

2. Kemungkinan keguguran / abortus.


Pada saat hamil seorang ibu sangat memungkinkan terjadi
keguguran. hal ini disebabkan oleh faktor-faktor alamiah dan juga
abortus yang disengaja, baik dengan obat-obatan maupun
memakai alat.
3. Persalinan yang lama dan sulit.
Adalah persalinan yang disertai komplikasi ibu maupun
janin.penyebab dari persalinan lama sendiri dipengaruhi oleh
kelainan letak janin, kelainan panggul, kelaina kekuatan his dan
mengejan serta pimpinan persalinan yang salahKematian ibu.
Kematian pada saat melahirkan yang disebabkan oleh perdarahan
dan infeksi.
b. Dari bayinya :
1. Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan.
Adalah kelahiran prematur yang kurang dari 37 minggu
(259 hari). hal ini terjadi karena pada saat pertumbuhan
janin zat yang diperlukan berkurang.
2. Berat badan lahir rendah (BBLR).
Yaitu bayi yang lahir dengan berat badan yang kurang dari
2.500 gram. Kebanyakan hal ini dipengaruhi kurangnya
gizi saat hamil, umur ibu saat hamil kurang dari 20 tahun.
dapat juga dipengaruhi penyakit menahun yang diderita
oleh ibu hamil.
3 .Cacat bawaan.
Merupakan kelainan pertumbuhan struktur organ janin
sejak saat pertumbuhan.hal ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya kelainan genetik dan kromosom,
infeksi, virus rubela serta faktor gizi dan kelainan hormon.
4. kematian bayi
Kematian bayi yang masih berumur 7 hari pertama
hidupnya atau kematian perinatal.yang disebabkan berat
badan kurang dari 2.500 gram, kehamilan kurang dari 37

minggu (259 hari), kelahiran kongenital serta lahir dengan


asfiksia.(Manuaba,1998)
D. Penanganan kehamilan remaja dan unsafe abortion
Memberikan konseling dan penyuluhan tentang kehamilan remaja dan
unsafe abortion. Yang isi dari konseling/penyuluhan tersebut meliputi:
1. Mengajak para remaja untuk tidak melakukan hubungan seksual
sebelum menikah
2. KIE Kesehatan reproduksi remaja
3. Menjelaskan akibat buruk dari kehamilan remaja dan unsafe
abortion yang dapat menyebabkan kematian
4. Mengajak para remaja untuk memanfaatkan waktu luang dengan
melakukan

kegiatan

positif

seperti

berolahraga,melakukan

kegiatan kesenian maupun keagamaan.


5. menjelaskan kepada para remaja, tentang akibat buruk dari
perbuatan-perbuatan

yang

menimbulkan

dorongan

seksual.

Seperti meraba-raba tubuh pasanganya dan menonton video


porno.
Sedangkan

penanganan

bagi

remaja

yang

hamil,petugas

kesehtan kususnya bidan mampu:


1. Bersikap bersahabat dengan remaja.
2. Memberikan konseling kepada remaja dan keluaganya agar
menerima kehamilanya, dengan cara kekeluargaan
3. Apabila ada masalah yang serius agar diberikan jalan keluar yang
terbaik dan apabila belum bisa diselesaikan konsultasi ke dokter
4.
5.
6.
7.
8.

ahli.
Bila ada ganguan kejiwaan rujuk ke psikiater
Lakukan pemeriksaan kehamilan sesuai standard.
konseling kehamilan,persalinan dan keluarga brencana.
Bila terjadi resiko tinggi kehamilan rujuk segera.
Menjelaskan kepada remaja tentang unsafe abortion.

Langkah pemerintah dalam menekan angka unsafe abortion adalah:


1. Merujuk padapradigma sehat, yaitu mencegah lebih baik dari pada
mengobati;meningkatkan upaya pencegahan dengan melakukan
pendidikan seks,pendidikan moral dan agama serta pengunaan
alat kontrasepsi bagi pasangan suami-istri.

10

2. Meningkatkan pelayanan abortion yang aman namun bukan


legalisasi abortion.
3. Mengembangkan pelayanan pasca aborsi (post abortion care) di
rumah sakit dan di puskesmas.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap tahunnya di Indonesia, berjuta-juta perempuan mengalami
kehamilan yang tidak di rencanakan dan sering kali mencari bantuan
untuk aborsi melalui tenaga-tenaga non medis yang menggunakan caracara pengguguran kandungan yang membahayakan atau yang di sebut
dengan usafe abortion .
Unsafe abortion tidak terlepas dari factor-faktor penyebabnya,
yang meliputi:
1. Masalah kesehatan reproduksi
2. Masalah psikologis pada kehamilan remaja
3. Masalah sosial dan ekonomi keluarga
Beberapa risiko medis lain yang kemungkinan akan dialami,
diantaranya :
1. Kurangnya perawatan kehamilan
2. Keguguran
3. Tekanan darah tinggi
4. Kelahiran premature
5. Berat lahir bayi rendah
6. Penyakit menular seksual (PMS)
7. Anemia kehamilan / kekurangan zat besi.
8. Depresi postpartum
9. Merasa sendirian dan terkucilkan
10. Kematian ibu yang tinggi.
Untuk itu perlunya diadakan KIE kesehatan reproduksi remaja
yang berkaitan dengan kehamilan dan unsafe abortion pada remaja.
B. Saran
Kehamilan remaja dan unsafe abortion adalah masalah yang
menjadi tanggung jawab bidan. Sehingga di sarankan agar mahasiswi
kebidanan tidak hanya mengetahui teori tentang teknik memberikan KIE

11

kehamilan remaja dan unsafe abortion. Namun juga dapat


mempraktikanya di lingkungan sekitar.mengingat semakin banyaknya
remaja yang mengalami KTD (Kehamilan Tidak Diinginkan) sehingga
memperbesar kejadian unsafe abortion.

12

DAFTAR PUSTAKA

https://ml.scribd.com/doc/60910454/Kehamilan-Pada-Remaja
http://dp2m.umm.ac.id/files/file/INFORMASI%20PROGRAM%20INSENTIF
%20RISTEK/7%20BAHAYA%20KEHAMILAN%20DI%20BAWAH%20UMUR.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai