KIMIA juSEDIMENTASI KIMIAWI2
KIMIA juSEDIMENTASI KIMIAWI2
Oleh :
WILDANI SUPRIADI
270110150092
KELAS C
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2015
PROSES
SEDIMENTASI KIMIAWI
1.
batuan beku yang larut dalam air. Kebanyakan terjadi karena pengikisan air yang
kaya akan garam (evaporit) dan konsentrasi-konsentrasi pengendapan. Proses
sedimentasi secara kimiawi terjadi saat pori-pori yang berisi fluida menembus
atau mengisi pori-pori batuan. Hal ini juga berhubungan dnegan reaksi mineral
pada batuan tersebut terhadap cairan yang masuk tersebut. Berikut ini merupakan
beberapa proses kimiawi dari diagenesis batuan sedimen klastik:
a) Dissolution (pelarutan)
Mineral melarut dan membentuk porositas sekunder. Pelarutan adalah proses
terbaginya suatu zat secara halus ke dalam zat lain. Umumnya zat yang terbagi
secara halus adalah zat padat dan zat lain berupa air. Hasilnya adalah larutan yang
di dalamnya terdapat butiran dan butiran tersebut tidak kelihatan, dapat melalui
kertas saring maupun membran, sehingga dalam larutan hanya ada satu fase.
Dengan demikian pelarutan adalah peristiwa yang berlangsung pada permukaan
zat padat. Oleh sebab itu, ukuran zat padat sangat menentukan pelarutan. Makin
halus butir zat padat makin luas permukaan dan makin cepat pelarutannya. Proses
pelarutan dimulai dari menempelkan salah satu kutub air pada kation dalam
jaringan kristal mineral hingga kation terlepas dari permukaan kristal dan masuk
ke dalam air sebagai larutan.
Proses ini diyakini disebabkan oleh peran ion H + dan OH- yang berasal dari
disosiasi air. Ion OH- ini mempunyai ukuran yang sama dengan atom oksigen,
sehingga ion ini mudah menggantikan kedudukan atom O dalam mineral.
Akibatnya kesetimbangan mineral terganggu dan mineral mudah lapuk. Namun,
karena di permukaan bumi air banyak bersitindak dengan biosfer, dan antroposfer,
maka pada umumnya air banyak bercampur dengan asam-asam organik. Adanya
asam organik ini misalnya asam oksalat, asam sitrat dan senyawa fenolat reaksi
hidrolisis tersebut dipercepat dengan adanya ion H yang berasal dari disosiasi
asam, reaksi tersebut adalah asidolisis. Selain menghidrolisis senyawa ini melalui
anionnya, COO-, juga dapat membentuk ikatan kompleks dengan logam
penghubung kerangka mineral, misalnya Fe, Al, Ca, dan Mg, dan akibatnya
melepaskannya dari jaringan kristal, dan terbentuklah senyawa kompleks. Apabila
air atau air yang mengandung asam dengan mineral silikat dan atau alumino
silikat bercampur maka terjadi reaksi umumnya sebagai berikut : Silikat + H2O +
H2CO3 Kation + OH-+ HCO3- + H4SiO4 (4) Aluminisilikat + H2O + H2CO3
lempung + kation + OH- + HCO3- + H4SiO4 (5)Maka hasil utamanya kedua reaksi
itu adalah kation, dan hasil sampingannya adalah: H4SiO4, HCO3 -, lempung, dan
OH-. Kation-kation yang terlepas mungkin ada dalam larutan tanah, masuk dalam
kisi-kisi mineral lempung atau terjebak oleh permukaan partikel koloid.
Bagaimana terjadinya hidrolisis pada keempat grup silikat,
b) Cementation (Sementasi)
Pengendapan mineral yang merupakan semen dari batuan, semen tersebut
diendapkan pada saat proses primer maupun sekunder. Proses ini terjadi
pembentukan mineral baru dalam pori batuan oleh proses presipitasi. Proses ini
dapat juga terjadi karena adanya penambahan unsur kimia pada butiran mineral
penyusun sedimen sehingga menyebabkan mineral tersebut semakin bertumbuh.
Semen dapat mengisi semua lubang pori batuan, sehingga dapat menurunkan
porositas batuan menjadi nol. Semen juga mengakibatkan material sedimen, dan
proses sementasi merupakan proses kimia yang menyebabkan terjadinya proses
c)
Authigenesis
Authigenesis yaitu, munculnya mineral baru yang tumbuh pada pori-pori
batuan Mineral baru ini terbentuk akibat proses kristalisasi larutan atau alterasi
dari mineral atau fragmen batuan. Cotohnya, karbonat, silica, klastika, illite, dll.
Replacement
Replacement, merupakan proses pelarutan mineral atau sebagian mineral
pada waktu terjadinya proses diagenesis, dan terjadinya proses kristalisasi mineral
baru yang berbeda komposisinya pada tempat mineral yang mengalami pelarutan.
Tekstur dan struktur awal pada umunya tidak mengalami perubahan (terawetkan).
Contoh yang baik adalah proses pembentukan fosil kayu (petrified wood). Proses
penggantian mineral pada proses diagenesis merupakan proses yang sangat umum
terjadi pada batuan sedimen silisiklastik maupun sedimen karbonat. Proses ini
dikontrol oleh pH,Eh, temperature, tekanan, dan kehadiran ion lainnya dalam
larutan-Inversi merupakan proses penggantian mineral oleh bentuknya yang lain
biasanya terjadi pada mineral yang polimorf (mineral dengan komosisi kimia
Kompaksi Kimia
Kompaksi merupakan proses penyusunan kembali butiran sedimen sehingga
menghasilkan hubungan antara butir yang lebih rapat. Hasil dari proses kompaksi
adalah penurunan porositas dan permeabilitas sedimen, pengeluaran fluida dan
pori antara butiran serta penipisan perlapisan.
DAFTAR PUSTAKA
Rizqi.
2013.
Proses-proses
Sedimentasi.
http://rizqigeos.