Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan perbedaan reksa dana open-end contractual type dengan close-end corporate
type.
Reksa Dana bersifat Tertutup(close-end fund)Merupakan reksa dana yang tidak dapat
membeli kembali saham-saham yang telah dijual kepada pemodal. Artinya, pemegang
saham tidak dapat menjual kembalisahamnya kepada manajer investasi. Apabila pemilik
saham hendakmenjualsahamnya, hal tersebut harus dilakukan melalui Bursa Efek tempat
saham reksa dana tersebut dicatatkan (Darmadji, 2001:150).
Reksa Dana bersifa Terbuka (open-end fund)Merupakan reksa dana yang menawarkan
dan membeli kembali saham-sahammenjualnya dari pemodal sampai sejumlah modal
yang sudah dikeluarkan.Pemegang saham jenis ini dapat menjual kembali saham/unit
pentertaannya setiap saat. Manajer Investasi Reksa Dana, melalui Bank Kustodian, wajib
membelinya sesuai dengan NAB per saham/unit pada saat itu (Darmadji, 20001:150).
2. Mengapa perusahaan Tbk yang hendak menerbitkan saham baru harus menerbitkan
HMETD? Pada kondisi seperti apa sajakah saham baru dapat diterbitkan tanpa melalui
HMETD?
Mengapa harus right issue
- Terkait dengan pre emptive right yang melekat pada saham
- Dilakukan oleh perusahaan publik yang akan menambha modal
- Kemungkinan dilusi bagi yang tidak menambah modal
- Melindungi kepentingan pemegang saham publik
- Dilakukna dengan menerbitkan right atau hak memesan efek terlebih dahulu
No
1

POJK
Penambahan

No. 38/POJK.04/2014
Penambahan modal dapat dilakukan tanpa hmetd

modal
Persyaratan

Pengambilan

Rups seluruh oemegang saham bukan minority

keputusan
kewajiban

Penyampaian informasi tentang rencana penambahan

Maksimum 5% dari modal disetor selama 3 tahun atau


Memperbaiki posisi keuangan : bank rekap;
Modal kerja bersih negatif dan DER > 80% ; defaulters

modal tanpa hmetd

Right Issue atau HMETD (HAK Memesan Efek Terlebih Dahulu) merupakan Hak
bagi pemegang saham untuk membeli saham baru pada harga tertentu dan dalam jangka
waktu tertentu. Pemegang saham yang berhak membeli saham right issue adalah
pemegang saham yang memiliki atau memegang saham perusahaan hingga batas akhir

cum date Pemegang saham tidak mempunyai kewajiban untuk melaksanakan haknya
tersebut.
Dampak Right Issue:
Bagi Perusahaan
Akan meningkatkan jumlah modal perusahaan yang nantinya digunakan untuk melakukan
ekspansi usaha, bias dalam bentuk pembangunan pabrik, mengakuisisi dan lain
sebagainya. Namun ada perusahaan yang menggunakan aksi ini untuk membayar hutang
perusahaan.
Bagi Investor
Pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru tersebut,
maka kepemilikan saham terhadapperusahaan akan terdilusi.
Ada 2 (dua) jenis Right issue/HMETD dalam menawarkan kepada pihak lain:
1. Dengan HMETD: Dimana yang berhak membeli saham barua dalah pemegang saham
perusahaan yang berhak.
2. Tanpa atau non HMETD: dimana saham baru hanya ditawarkan kepada satu atau
beberapa pihak saja.
ContohPelaksanaan HMETD PT Bank Bandiri (Persero)Tbk (BMRI) yang dilakukan
pada Tahun 2011. Rasio pembagian HMETD BMRI adalah setiap 8.985 saham yang
dimiliki akan mendapatkan 1.000 (seribu) HMETD, dimana setiap pemegang 1 (satu)
HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) saham baru dengan nilai nominal Rp500,-setiap
saham dengan harga pelaksanaan Rp5.000,- (lima ribu Rupiah) per saham.

3. Apa perbedaan delisting dengan go private?


Delisting terjadi apabila saham yang tercatat di bursa mengalami penutrunan
kriteriasehingga tidak memenuhi persyaratan pencatatan, maka saham tersebut dapat
dikeluarkan dari pencatatan di bursa.

Go private artinya perusahaan yang sahamnya awlanya dimiliki oleh publik atau
perusahaan tertutup, berubah kembali menjadi perusahaan tertutup yang hanya dimiliki
oleh segelintir pemegang saham saja
Delisting terjadi apabila saham yang tercatat di Bursa mengalami penurunan kriteria
sehingga tidak memenuhi persyaratan pencatatan, maka saham tersebut dapat dikeluarkan
dari pencatatan di Bursa dan dijual sesuai dengan harga pasar yang kemungkinan sudah
rendah atau lebih murah dari harga sebelumnya atau terjadi penurunan harga. Sedangkan
go private merupakan suatu aksi korporasi yang dilakukan oleh perusahaan emiten
dengan cara membeli kembali saham yang dimiliki oleh publik atau investor (buy back)
dengan harga yang tinggi oleh perusahaan emiten, jadi pemegang saham perusahaan
tersebut dimiliki maksimal oleh 2 orang pemegang saham.
4. Apa yang dimaksud sebagai private placement memorandum pada Regulation D yang
merupakan implementasi dari section 4(2) of the The Securities Act of 1933?
Private placement memorandum adalah pengecualian dari persyaratan pendaftaran
pemerintah federal yang memberikan kesempatan kepada perusahaan yang baru berjalan
untuk menjual sendiri sahamnya melalui penempatan privat tanpa melakukan go public
sebenarnya, jadi perusahaan menjual sahamnya langsung kepada investor secara pribadi
tanpa harus mendaftar ke SEC atau mengeluarkan biaya IPO.
5. Agar section 4(2) of the Securities Act of 1933 terpenuhi, maka kepada investor jenis
apakah ADR dapat dijual dan berapa banyak investor?
6. Berapa lama pembatasan kepemilikan ADR oleh investor tersebut di atas? Apa kaitan
pembatasan ini dengan Rule 144A.
7. Jelaskan mengapa Perum Bulog merupakan contoh privatisasi BULOG dan pendirian
Perum AirNav (Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonsia)
merupakan contoh privatisasi layanan publik?

Anda mungkin juga menyukai