Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR PENGESAHAAN

No. Praktikum

4 (Empat)

Judul

Motor Induksi Rotor Sangkar IV

Tanggal Praktikum

29 Nopember 2011

Tanggal Penyerahan

6 Desember 2011

Nama Praktikan

Roihan Nasution

Partner

Muhklis Shakina

Ridho S. Tamba
Rio Zeinnero
Salmon
Wudiatman

Kelompok

4 (Empat)

Kelas

EL 5D

Instruktur

Ir. Rafian Nauli Hsb. MT


-

Drs. Miduk Purba, MPd, Phd

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahaan
Daftar Isi...
Judul.....
Tujuan...
Dasar Teori...
Alat Dan Bahan ...
Rangkaian Diagram..
Langkah Kerja..
Tugas....
Tabel Evaluasi ..
Analisa data..
Penyelesaian Tugas...
Kesimpulan ..

MOTOR INDUKSI ROTOR SANGKAR IV

I.

TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan torsi stat dari motor induksi.

II.

DASAR TEORI

Momen asut tidak dapat begitu saja di ukur. Untuk ini dibutuhkan rem dinamo dengan
perlengkapan khusus. Dalam percobaan ini digunakan rem dinamo, momen asut diukur secara
tidak lansung. Pada motor tak serempak akan timbul pengiriman daya dari stator ke rotor
melalui celah udara ( P12).
Dimana :

P12 = 1
1 = Perputaran serempak stator
M = Momen celah udara.

Sedangkan daya keluar poros


P 2 = M 2
Dengan 2 = perputaran sumbu atau rotor
Waktu diasut 2 = 0, P2 = 0, sehingga momen asut adalah :
M st =

P12
1

Daya celah udara P12 Diperoleh dari gabungan :


P12 = P1 P1Cu P1Fe
Dimana :
P1 = Daya masuk saat diasut
P1Cu= Rugi rugi tembaga stator
= 3 R1I12
P1fe

= Rugi rugi besi stator

Nilai torsi stator adalah 1,5 kali torsi nominal.

Pengukuran harus dilakukan tegangan yang rendah, dan untuk mendapatkan torsi asut
pada tegangan nominal, hasil pengukuran dilakukan dengan perbandingan tegangan ukur
terhadap tegangan nominal.

III.

ALAT DAN BAHAN

Peralatan yang digunakan pada percobaan ini adalah :


M = Inducyion Motor, squirrel cage, NV 125
Y = Star / Delta switch TD 33
P = Watt Meter %A 240 V TI 109
I1 =Amperemeter 10A TI 102
U = Voltmeter 130 V TI 105
F = Power pack TF 123 A
Kabel penghubung secukupnya.

Untuk melindungi Wattmeter pada saat di asut, pakailah transformator arus. Arus yang
terukur pada percobaan 3 mencapai 6,6 A.
Ubahlah sesudahnya tegangan watt meeter keterminal 120.

IV.

RANGKAIAN DIAGRAM
rpm

F2

U2

W2

V2

A2

TG

A1

F1

U1

W1

V1

P
RB

I1

220 V

V.

T
S
3x 220V/ 380V

LANGKAH KERJA

1. Buat hubungan motor tak serempak sesuai dengan diagram rangkaian.


Dinamometer dalam hal ini tidak perlu dilepas dari poros motor. Pasang saklar segiyiga
bintang pada posisi Y.
2. Masukkan tegangan bolak balik berubah. Tahan poros motor ( dengan tangan ) sehingga
tidak berputar. Perhatikan pula bahwa pada tegangan rendah, momen yang dihasilkan kecil
sekali. Naikkan tegangan sampai arus mencapai harga nominal hubungan bintang ( 3,8 A ).
Catat I, U dan P. Turunkan tegangan smpai nol lagi. Pindahkan saklar segitiga bintang ke .
Naikkan tegangan pelan pelan seperti pada butir 2 di atas, sampai mencapi 6,6 A. Catat
Arus I, U, dan P.

VI.

TUGAS

P1CU 3 R1 I 1

1. Hitung

dari pengukuran 2.
P12 3P P1CU

2. Hitung

P1Fe dapat diabaikan, karena dalam percobaan ini tegangan

terpasang rendah sekali.


3. Hitung momen asut

M st

P12
1

Untuk motor MV 123, kutub ini

2 1500
60

4. Hitung momen asut pada tegangan nominal :


M st

127
M st

5. Hitung
2

I1

P1CU 3R1

Dari pengukuran 3. 3 harus dimasukkan kedalam perhitungan, karena rangkaian motor


sekarang adalah .
6. Hitung momen asut seperti pada butir b,c, dan d
7. Hitung perbandingan momen asut untuk hubungan bintang dan hubungan segitiga. Berapa
besar perbandingan ini secara teori.

VII.

TABEL EVALUASI

Pengukuran 1
Y

3,4

5,1

3,4

5,1

3,4

Pengukuran 2

NO

Hasil Pengukuran

Hasil Perhitungan

I (A)

U (V)

P (W)

R ()

P1cu (W)

P12 (W)

M st (NM)

Hub

3,8

52,7

5,1

6,6

31,3

5,5

3,4

Anda mungkin juga menyukai