Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam merupakan agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Saw, sehingga
membawa bangsa Arab dari masa keterbelakangan, bodoh dan lainnya menjadi bangsa yang
maju dan terkenal sampai sekarang ini. Pada masa perkembangannya, Islam mengalami beberapa
kali pergantian khalifah untuk meneruskan perjuangan menegakkan agama Allah, meskipun ada
beberapa tahapan-tahapan pemerintahan yang ada,
Islam mengalami kemajuan dan juga mengalami kemunduran. Akan tetapi hal ini tidak
menyurutkan Islam berkembang dan dianut oleh banyak manusia di muka bumi ini. Setelah Nabi
wafat maka dakwah Islamiyah diteruskan oleh Khulafaurrasyidin, yaitu sahabat-sahabat Nabi
yang di pandang bijaksana, dapat mempimpin jalannya pemerintahan dan mampu memberikan
pengarahan terhadap dakwah Islam. Yang pada kenyataannya inilah nanti, akan meneruskan
dakwah Rasulullah untuk menyebarkan agama fitrah ini dan selanjutnya yang memegang
amanah dakwah Islamiyah.
Terbunuhnya khalifah kedua, Umar Bin Khatab menandakan permukaan zaman baru.
Pada waktu itu kaum muslimin memang tidak bergeser dari janji-janji dan prinsip mereka, tetapi
mereka didesak oleh adanya hubungan-hubungan baru dan adat istiadat yang melanda mereka
juga oleh kesulitan sehingga mereka meninggalkan hasrat dan kehendaknya dalam percaturan
dunia.
Untuk menghadapi dan mengatasi semua itu, takdir Allah telah memanggil Utsman bin
Affan untuk memikul beban tanggung jawab yang mengerikan yaitu tanggung jawab untuk
memelihara dan mempertahankan jiwa dan kehidupan periode kenabian, juga bertangung jawab
dalam menanggulangi pengaruh zaman kerajaan. Serta bertanggung jawab untuk memperluas
wilayah kekuasaan islam.
Utsman bin Affan merupakan khalifah ketiga dari urutan khulafaurrasyidin beliau
termasuk salah seorang tokoh yang sangat dihormati dan disegani oleh masyarakat. Selain
berkedudukan tinggi, dia juga sangat kaya raya, pemalu, dan ucapannya enak didengar.
Sehingga, masyarakat sangat mencintainya. Utsman ibnu Affan ibnu Abil Ash ibnu Umaiyah
dilahirkan di waktu Rasulullah berusia lima tahun dan masuk Islam atas seruan Abu Bakar Ash
1

Shiddiq. Beliau terhitung saudagar besar dan kaya, dan sangat pemurah menafkahkan
kekayaannya untuk kepentingan agama Islam.
Pada masa khalifahnya banyak kebijakan-kebijakan yang dilakukan yang juga
mengandung pro dan kontra. Utsman juga sangat berjasa dalam mengumpulkan Al-quran pada
masa Khalifahnya. Hingga pada akhirnya Beliau dibunuh yang sampai saat ini belum diketahui
siapa pembunuhnya.
B.

Rumusan Masalah

1.

Bagaimana kelahiran Utsman bin Affan?

2.

Bagaimana proses Utsman bin Affan dalam memeluk agama Islam?

3.

Bagaimana proses pengangkatan Utsman bin Affan?

4.

Bagaimana peradaban pada masa Utsman bin Affan?

5.

Apa penyebab berakhirnya masa kepemerintahan Utsman bin Affan?

C.

Tujuan Makalah

1.

Menjelaskan bagaimana kelahiran Utsman bin Affan.

2.

Menjelaskan bagaimana proses Utsman bin Affan dalam memeluk agama Islam

3.

Menjelaskan bagaimana pengangkatan Utsman bin Affan.

4.

Menjelaskan bagaimana peradaban pada masa Utsman bin Affan.

5.

Menjelaskan penyebab berakhirnya masa kepemerintahan Utsman bin Affan

2.1 Kelahiran Utsman bin Affan


Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah bin Abdusy Syams bin Abdu Manaf bin
Qushai bin Kilab bin Murrah bin Kaab bin Luwai bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr
bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Maaddu bin
Adnan1.
Utsman ibn Affan ibn Abdillah ibn Umayyah ibn Abdi Syams ibn Abdi mannaf ibn
Qushayi lahir pada tahun 576 M di Thaif. Ibunya adalah Urwah, putrinya Ummu hakim alBaidha, putri Abdul muttalib, nenek nabi SAW. Ayahnya Affan adalah seorang saudagar yang
kaya raya dari suku Quraisy-Umayyah. Nasab Utsman melalui garis ibunya bertemu dengan
nasab nabi Muhammad SAW pada Abdi Manaf ibn Qushayi. Kalau Utsman bersambung melalui
Abdul Muthalib ibn Hasyim ibn Abdi Manaf. Baik suku Umayyah maupun suku Hasyim sejak
sebelum islam sudah mengadakan persaingan dan permusuhan yang sangat keras. Setelah islam
Nabi berusaha mendamaikan kedua suku maupun suku-suku lain melalui ikatan perkawinan dan
juga melancarkan dakwah islam2.
Ada juga yang meriwayatkan Ia lahir di Mekah lima tahun setelah kelahiran Rasulullah
SAW atau lima tahun setelah peristiwa perang Gajah yang menyerang Kabah. Ia berwajah
tampan dan berkulit halus dan putih, jenggotnya lebat, bagian depan kepalanya botak, dan
tangannya kekar. Ia mengikrar diri masuk Islam dihadapan Nabi setelah diajak masuk Islam oleh
Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Setelah masuk Islam pamannya mengikatnya dengan tali sambil berujar apakah kamu
masih menyukai agama nenek moyangmu setelah kamu menganut agamamu itu. demi Allah,
aku tidak akan melepaskan mu sebelum kamu keluar dari agamamu itu demi Allah, aku sama
sekali tidak akan keluar dari agama baruku ini jawab Utsman dengan tegas. Akhirnya,
pamannya putus asa dan membiarkan Utsman memeluk agama Islam.
Ia termasuk salah satu diantara sepuluh sahabat yang mendapat jaminan Surga dan
termasuk salah satu dari juru tulis Al-Quran. Ia ikut shalat menghadap dua kiblat dan ikut
1Joesoef Souyb, Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), hal. 323.
2Amin Abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2007),
hal. 89.

berhijrah dua kali. Ia juga mengikuti semua perperangan bersama Nabi, kecuali perang Badar.
Saat itu ia sedang merawat isterinya Ruqayyah binti Rasulullah yang sedang sakit keras.
Ia digelar Dzu An-Nurain (pemilik dua cahaya), karena ia menikahi dua putrid Rasulullah
SAW. Ia menikahi Ruqayyah kemudian Ummu Kultsum setelah Ruqayyah meninggal.
Rasulullah bersabda, seandainya kami memiliki tiga, niscaya kami akan menikahkan dia kepada
anda
Sejak sebelum masuk islam ia memang terkenal sebagai seorang pedagang yang sangat
kaya raya. Ia sosok yang terkenal pemalu. Juga terkenal dengan dermawannya. Bahkan, ia
pernah menanggung semua perlengkapan separuh dari pasukan kaum Muslimin dalam perang
Al-Asrah. Ia pernah membelikan sumur Raumah dari kaum Yahudi. Setelah itu menafkahkannya.
Pada saat Rasulullah wafat, Utsman baru berusia 58 tahun3.

2.2 Proses Utsman Bin Affan Dalam Memeluk Agama Islam


Masuknya utsman kedalam islam berawal dari sebuah suara dalam mimpinya di bawah
rindang pohon antara maan dan azzarqa yang menyarankan agar beliau segera kembali ke
mekkah sebab orang yang bernama Muhammad telah muncul membawa ajaran baru yang kelak
akan merubah dunia sebagai utusan tuhan. Setelah terbangun dari mimpinya beliau bergegas
kembali ke mekkah dan menanyakan hal ihwal ataupun makna yang tersimpan dari kejadian
yang menimpanya. Kemudian beliau bertemu dengan Abu bakar dan mengajaknya untuk
mengikuti langkahnya yang lebih dahulu memeluk islam.
Lalu menghadaplah keduanya kepada Rasulullah untuk menyatakan keislamannya. Sungguh tak
terbilang pengorbanannya terhadap islam, tak terbatas pada hartanya saja yang selalu
dibelanjakan di jalan Allah nyawanya pun teramat sering terancam dengan berbagai pengucilan
dan penyiksaan dari kerabat dan pemuka Quraisy ketika mereka tahu keislamannya. Di sisi lain
Allah serta rasulnya begitu mencintainya sehingga pernah satu riwayat disebutkan bahwa beliau
adalah salah satu penghuni syurga yang akan menemani rasul kelak.

3Khairul Amru Harahap, tokoh-tokoh besar Islam sepanjang sejarah,(Jakarta: Al-Kaustar 2009),
hal. 16-17.
4

Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya dua cahaya). Sebab
digelari Dzunnuraian karena Rasulullah menikahkan dua putrinya untuk Utsman; Roqqoyah dan
Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah berkata; Sekiranya kami punya anak
perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan denganmu. Dari pernikahannya dengan
Roqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6
tahun pada tahun 4 Hijriah.
Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi dermawan. Beliau adalah seorang
pedagang kain yang kaya raya, kekayaan ini beliau belanjakan guna mendapatkan keridhaan
Allah, yaitu untuk pembangunan umat dan ketinggian Islam. Beliau memiliki kekayaan ternak
lebih banyak dari pada orang arab lainya.
Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. ia
dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak
bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat
julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman
telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah. Utsman bin Affan lahir pada 574 Masehi
dari golongan Bani Umayyah. Nama ibunya adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah. ia masuk Islam
atas ajakan Abu Bakar dan termasuk golongan As-Sabiqun al-Awwalun (golongan yang pertamatama masuk Islam).
Rasulullah Saw sendiri menggambarkan Utsman bin Affan sebagai pribadi yang paling jujur dan
rendah hati di antara kaum muslimin. Ia adalah khalifah kali pertama yang melakukan perluasan
masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam
yang menjalankan rukun Islam kelima (haji)
Ketika kaum kafir Quarisy melakukan penyiksaan terhadap umat islam, maka Utsman bin Affan
diperintahkan untuk berhijrah ke Habsyah (Abyssinia, Ethiopia). Ikut juga bersama beliau
sahabat Abu Khudzaifah, Zubir bin Awwam, Abdurahman bin Auf dan lain-lain. Setelah itu
datang pula perintah Nabi SAW supaya beliau hijrah ke Madinah. Maka dengan tidak berfikir
panjang lagi beliau tinggalkan harta kekayaan, usaha dagang dan rumah tangga guna memenuhi
panggilan Allah dan Rasul-Nya. Beliau Hijrah bersama-sama dengan kaum Muhajirin lainya.
Terpilihnya Ustman sebagai Khalifah ternyata melahirkan perpecahan dikalangan pemerintahan
Islam. Pangkal masalahnya sebenarnya berasal dari persaingan kesukuan antara bani Umayyah
5

dengan bani Hasyim atau Alawiyah yang memang bersaing sejak zaman pra Islam. Oleh karena
itu, ketika Ustman terpilih masyarakat menjadi dua golongan, yaitu golongan pengikut Bani
Ummayyah, pendukung Ustman dan golongan Bani Hasyim pendukung Ali. Perpecahan itu
semakin memuncak dipenghujung pemerintahan Ustman, yang menjadi simbol perpecahan
kelompok elite yang menyebabkan disintegrasi masyarakat Islam pada masa berikutnya.

2.3 Proses Pengangkatan Utsman bin Affan


Seperti janji yang dikatakan khalifah Umar dalam pidato inagurasinya sebagai khalifah,
dia telah membentuk majlis khusus untuk pemilihan khalifah berikutnya. Majelis atau panitia
pemilihan itu terdiri dari enam sahabat dari berbagai kelompok sosial yang ada. Mereka adalah
Ali bin Abi thalib, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Zubair, Saad bin Abi waqas, dan
Thalhah. Namun pada saat pemilihan berlangsung, Thalhah tidak sempat hadir, sehingga lima
dari enam anggota panitia yang melakukan pemilihan4.
Menjelang wafatnya Umar bin khattab, ia membuat tim formatur untuk memilih calon
khalifah. Akhirnya Utsman ibn Affan terpilih menjadi khalifah III dari al-Khulafa al-Rasyidin
pengganti Umar. Dalam sebuah riwayat menyebutkan bahwa Abd al-Rahman ibn Auf sebagai
ketua tim pelaksanaan pemilihan khalifah, pasca wafatnya Umar ibn Khattab, berkata kepada
Utsman ibn Affan disuatu tempat sebagai berikut:
Jika saya tidak membaiatmu (Utsman) maka siapa yang kau usulkan? Ia (Utsman)
berkata Ali. Kemudian Ia (Abd al-Rahman bin Auf) berkata kepada Ali, jika saya tidak
membaiatmu, maka siapa yang kau usulkan untuk dibaiat? Ali berkata, Utsman. Kemudian
Abd al-Rahman bin Auf bermusyawarah dengan tokoh-tokoh lainnya, ternyata mayoritas
memilih Utsman sebagai khalifah.
Memperhatikan percakapan dari dua sahabat tersebut, maka tampaklah bahwa
sesungguhnya Utsman dan Ali tidak ambisius menjadi khalifah, justru keduanya saling
mempersilahkan untuk menentukan khalifah secara musyawarah.
4Abu Suud, Ilamilogi Ajaran, dan peranannya dalam Peradaban Umat Manusia, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2003), hal. 60.
6

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa Abdurrahman bin Auf berkata kepada Ali sambil
memegang tangannya, engkau punya hubungan kerabat dengan Rasulullah dan sebagaimana
diketahui, Engkau lebih dulu masuk Islam. Demi Allah jika aku memilihmu, engkau mesti
berbuat adil. Dan jika aku memilih Utsman, engkau mesti patuh dan taat. Kemudian Ibn Auf
menyampaikan hal yang sama kepada lima sahabat lainnya. Setelah itu ia berkata kepada
Utsman, aku membaiatmu atas nama sunnah Allah dan Rosul-Nya, juga dua khalifah
sesudahnya. Utsman berkata, baiklah.
Abdurrahman langsung membaiatnya saat itu juga diikuti oleh para sahabat dan kaum
muslim. Orang kedua yang membaiat Utsman adalah Ali bin Abi Thalib. Dengan demikian kaum
muslim bersepakat menerima Utsman sebagai khalifah setelah Umar bin Khattab. Haris bin
Mudhrab berkata,aku berjanji pada masa Umar, kaum muslim itu tidak merasa ragu bahwa
khalifah berikutnya adalah Utsman.
Masa kekhalifahannya adalah sebelas tahun sebelas bulan dan tujuh belas hari. Beliau di
baiat pada awal bulan Muharam tahun dua puluh empat Hijriah dan terbunuh pada tanggal
delapan belas Dzulhijjah tahun tiga puluh lima Hijriah. Adapun usia beliau telah mencapai lebih
dari delapan puluh tahun. Shalih bin Kaitsan berkata, beliau wafat pada usia delapan puluh
tahun beberapa bulan. Dikatakan, delapan puluh empat tahun. Qatadah berkata, beliau
meninggal pada usia delapan puluh delapan tahun atau Sembilan tahun.

2.4 Peradaban Pada Masa Utsman Bin Affan


2.4.1 Kodifikasi Mushaf Al-quran
Seperti sudah kamu ketahui, usaha kodifikasi (pembukuan) Al-quran sudah dimulai
sejak khalifah Abu Bakar as-Siddiq. Ayat-Ayat Al-Quran yang sudah terkumpul pada masa itu
dismpan oleh Hafsah Binti Umar, salah satu istri Rasulullah saw. Pada masa pemerintahan
khalifah Utsman bin Affan, wilayah islam sudah sangat luas. Hal itu menimbulkan kekhawatiran
akan terjadinya perbedaan pembelajaran Al-Qur;an dibeberapa pelosok wilayah. Perbedaan itu
meliputi susunan surah-surahnya atau lafaz (dialek)nya. Pada masa Rasulullah saw., perbedaan
tersebut diberi kelonggaran. Saat itu, masih memberi kemudahan agar Al-Quran dapat dihapal
dengan cepat oleh semua umat Islam. Ketika wilayah islam makin luas, perbedaan dialek satu
daerah dengan daerah yang lain makin terlihat. Salah seorang sahabat yang bernama Huzaifah
7

bin Yaman melihat perselisihan antara tentara Islam ketika menaklukkan Armenia dan
Azerbaijan. Masing-masing pihak menganggap cara membaca Al-Quran yang dilakukannya
adalah yag paling baik5.
Perselisihan tersebut kemudian dilaporkan oleh Huzaifah bin Yaman kepada khalifah
Utsman bin Affan. Selanjutnya, khalifah Utsman bin Affanmembentuk sebuah panitiapenyusun
Al-Quran. Panitia ini diketuai oleh Zaid bin Sabit. Anggotanya adalah Abdullah bin Zubair dan
Abdurahman bin Haris. Tugas yang harus dilaksanakan oleh panitia tersebut adalah menyalin
ulang ayat-ayat Al-Quran dalam sebuah buku yang disebut mushaf. Penyalinan tersebut harus
berpedoman pada bacaan mereka yang menghafalkan Al-Quran. Apabila terdapat pebedaan
dalam pembacaan, yang ditulis adalah yang dialek Quraisy. Hal itu disebabkan Al-Quran
diturunkan dalam dialek Quraisy6.
Salinan kumpulan Al-Quran itu disebut al-Mushaf. Oleh panitia, al-Mushaf diperbanyak
sejumlah empat buah. Sebuah tetap berada di Madinah, sedangkan empat lainnya dikirimkan
diMakkah, Suriah, Basra, dan Kufah. Semua naskah Al-Quran yang dikirimkan ke daerahdaerah itu dijadikan sebagai pedoman dalam penyalinan beikutnya didaerah masing-masing.
Naskah yang ditinggal di Madinah disebut Mushaf al-imam atau Mushaf Utsmani. Adapun
naskah yang berbeda dengan Mushaf al-imam dinyatakan tidak berlaku lagi. Walaupun demikian
perbedaan bacaan Al-Quran masih ditemukan hingga kini. Ha lini diperbolehkan apabila
diriwayatkan secara mutawatir7.
2.4.2 Renovasi Masjid Nabawi
Seni bangunan diterapkan pada pengembangan Masjid Nabawi di Madinah. Masjid ini
didirikan pertama kali oleh nabi Muhammad saw. setelah tiba di Madinah. Masjid ini kemudian
tidak hanya dijadikan tempat ibadah, juga tempat musyawarah dalam memutuskan banyak
halyang berkaitan dengan pengembangan Islam keluar kota Madinah. Diperkirakan pada tahun
ke-7 H, masjid ini diperluas menjadi 50-30 meter dengan 3 buah pintu. Kemuadian pada tahun
ke-17 H pada masa khalifah Umar bin Khattab, terjadi lagi perluasan bangunan.pengembangan
5H. Dasono, T. Ibrahim, Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam,Solo:Tiga Serangkai,2009,hlm. 52.
6Ibid,hlm. 53.

7Loc.cit.
8

ini terus di lakukan pada masa Khalifah Utsman bin Affan, bahkan diperindah. Dindingnya
diganti dengan batu, dan bidang-bidang dindingnya di hiasi dengan berbagai ukiran. Tiang-tiang
di buat dengan beton bertulang dan ditatah dengan ukiran, plafonnya dibuat dari kayu pilihan.
Katika itulah mulai diperlihatkan unsur estetisitas atau keindahan seni bangunan dalam masjid
ini8.
2.4.3 Pembentukan Angkatan Laut
Pembangunan angkatan laut bermula dari adanya rencana Khalifah Ustman untuk
mengirim pasukan ke Afrika, Mesir, Cyprus dan Konstatinopel Cyprus. Untuk sampai ke daerah
tersebut harus melalui lautan. Oleh karena itu atas dasar usul Gubernur di daerah, Ustman pun
menyetujui pembentukan armada laut yang dilengkapi dengan personil dan sarana yang
memadai. Pada saat itu, Muawiyah, Gubernur di Syiria harus menghadapi serangan-serangan
Angkatan Laut Romawi di daerah-daerah pesisir provinsinya. Untuk itu, ia mengajukan
permohonan kepada Khalifah Utsman untuk membangun angkatan laut dan dikabulkan oleh
Khalifah. Sejak itu Muawiyah berhasil menyerbu Romawi.
Mengenai pembangunan armada itu sendiri, Muawiyah tidaklah membutuhkan tenaga
asing sepenuhnya, karena bangsa Kopti, begitupun juga penduduk pantai Levant yang berdarah
Punikia itu, ramai-ramai menyediakan dirinya untuk membuat dan memperkuat armada tersebut.
Itulah pembangunan armada yang pertama dalam sejarah Dunia Islam. Selain itu, Keberangkatan
pasukan ke Cyprus yang melalui lautan, juga mendesak ummat Islam agar membangun armada
angkatan laut. Pada saat itu, pasukan di pimpin oleh Abdullah bin Qusay Al-Harisy yang ditunjuk
sebagai Amirul Bahr atau panglima Angkatan Laut. Istilah ini kemudian diganti menjadi Admiral
atau Laksamana. Ketika sampai di Amuria dan Cyprus pasukan Islam mendapat perlawanan
yang sengit, tetapi semuanya dapat diatasi hingga sampai di kota Konstatinopel dapat dikuasai
pula.
Di samping itu, serangan yang dilakukan oleh bangsa Romawi ke Mesir melalui laut juga
memaksa ummat Islam agar segara mendirikan angkatan laut. Bahkan pada tahun 646 M, bangsa
Romawi telah menduduki Alexandria dengan penyerangan dari laut. Penyerangan itu
mengakibatkan jatuhya Mesir ke tangan kekuasan bangsa Romawi. Atas perintah Khalifah
8H.Murodi, Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas XII,Semarang:Toha
Putra,2009,hlm. 73..
9

Ustman, Amr bin Ash dapat mengalahkan bala tentara bangsa Romawi dengan armada laut yang
besar pada tahun 651 M di Mesir (Misbach,1984:10-11). Berawal dari sinilah Khalifah Ustman
bin Affan perlu diingat sebagai Khalifah pertama kali yang mempunyai angkatan laut yang cukup
tangguh dan dapat membahayakan kekuatan lawan.
2.4.4 Peluasan Wilayah
Setelah Khalifah Umar bin Khattab berpulang ke rahmatullah terdapat daerah-daerah
yang membelot terhadap pemerintah Islam. Pembelotan tersebut ditimbulkan oleh pendukungpendukung pemerintahan yang lama atau dengan perkataan lain pamong praja dari pemerintahan
lama (pemerintahan sebelum daerah itu masuk ke daerah kekuasaan Islam) ingin hendak
mengembalikan kekuasaannya. Sebagaimana yang dilakukan oleh kaisar Yazdigard yang
berusaha menghasut kembali masyarakat Persia agar melakukan perlawanan terhadap penguasa
Islam. Akan tetapi dengan kekuatannya, pemerintahan Islam berhasil memusnahkan gerakan
pemberontakan sekaligus melanjutkan perluasan ke negeri-negeri Persia lainnya, sehingga
beberapa kota besar seperti Hisrof, Kabul, Gasna, Balkh dan Turkistan jatuh menjadi wilayah
kekuasaan Islam. Adapun daerah-daerah lain yang melakukan pembelotan terhadap
pemerintahan Islam adalah Khurosan dan Iskandariyah. Khalifah Utsman mengutus Saad bin alAsh bersama Khuzaifah Ibnu al-Yamaan serta beberapa sahabat Nabi lainnya pergi ke negeri
Khurosan dan sampai di Thabristan dan terjadi peperangan hebat, sehingga penduduk mengaku
kalah dan meminta damai. Tahun 30 H/ 650 M pasukan Muslim berhasil menguasai Khurazan.
Adapun tentang Iskandariyah, bermula dari kedatangan kaisar Konstan II dari Roma
Timur atau Bizantium yang menyerang Iskandariyah dengan mendadak, sehingga pasukan Islam
tidak dapat menguasai serangan. Panglima Abdullah bin Abi Sarroh yang menjadi wali di daerah
tersebut meminta pada Khalifah Utsman untuk mengangkat kembali panglima Amru bin Ash
yang telah diberhentikan untuk menangani masalah di Iskandariyah. Abdullah bin Abi Sarroh
memandang panglima Amru bin Ash lebih cakap dalam memimpin perang dan namanya sangat
disegani oleh pikak lawan. Permohonan tersebut dikabulkan, setelah itu terjadilah perpecahan
dan

menyebabkan

tewasnya

panglima

di

pihak

lawan.

Selain itu, Khalifah Ustman bin Affan juga mengutus Salman Robiah Al-Baini untuk berdakwah
ke Armenia. Ia berhasil mengajak kerjasama penduduk Armenia, bagi yang menentang dan
memerangi terpaksa dipatahkan dan kaum muslimin dapat menguasai Armenia. Perluasan Islam
10

memasuki Tunisia (Afrika Utara) dipimpin oleh Abdullah bin Saad bin Abi Zarrah. Tunisia
sebelum kedatangan pasukan Islam sudah lama dikuasai Romawi. Tidak hanya itu saja pada saat
Syiria bergubernurkan Muawiyah, ia berhasil menguasai Asia kecil dan Cyprus.
Dimasa pemerintahan Utsman, negeri-negeri yang telah masuk ke dalam kekuasaan Islam
antara lain: Barqoh, Tripoli Barat, sebagian Selatan negeri Nubah, Armenia dan beberapa bagian
Thabaristan bahkan tentara Islam telah melampaui sungai Jihun (Amu Daria), negeri Balkh
(Baktria), Hara, Kabul dan Gzaznah di Turkistan. Jadi Enam tahun pertama pemerintahan
Ustman bin Affan ditandai dengan perluasan kekuasaan Islam. Perluasan dan perkembangan
Islam pada masa pemerintahannya telah sampai pada seluruh daerah Persia, Tebristan, Azerbizan
dan Armenia selanjutnya meluas pada Asia kecil dan negeri Cyprus. Atas perlindungan pasukan
Islam, masyarakat Asia kecil dan Cyprus bersedia menyerahkan upeti sebagaimana yang mereka
lakukan sebelumnya pada masa kekuasaan Romawi atas wilayah tersebut.

2.5 Berakhirnya Masa Pemerntahan Utsman Bin Affan


Setelah melewati masa-masa gemilang, pada masa paruh terakhir kekuasaanya, Khalifah
Utsman menghadapi berbagai pemberontakan dan pembangkangan di dalam negeri yang
dilakukan oleh orang-orang yang kecewa terhadap tabiat khalifah dan beberapa kebijaksanaan
pemerintahannya. Akan tetapi kekacauan sudah dimulai sejak pertama tokoh ini terpilih menjadi
khalifah.
Utsman adalah orang yang baik dan saleh namun dalam banyak hal kurang
menguntungkan. Karena Utsman terlalu terikat dengan kepentingan-kepentingan orang Mekah,
khususnya kaum Quraisy dari kalangan Bani Umayyah. Kemenangan Utsman sekaligus adalah
suatu kesempatan yang baik bagi sanak saudaranya dari keluarga besar Bani Umayyah. Utsman
berada dalam pengaruh dominasi seperti itu maka satu persatu kedudukan tinggi di duduki oleh
anggota keluarganya.
Ketika Utsman mengangkat Marwan bin Hakam, sepupu khalifah yang dituduh sebagai
orang yang mementingkan diri sendiri dan suka intrik menjadi sekertaris utama, segeralah timbul
mosi tidak percaya dari rakyat. Begitu pula penempatan Muawiyah, Walid bin Uqbah dan
Abdullah bin Saad masing-masing menjadi gubernur Suriah, Irak dan Mesir, sangat tidak
disukai oleh masyarakat umum di tambah lagi tuduhan-tuduhan bahwa kerabat khalifah
11

mendapat harta pribadi dengan mengorbankan harta umum dan tanah negara. Hakam, ayah
Marwan mendapatkan tanah Fadah, Marwan sendiri menyalah gunakan harta baitul mal,
Muawiyah mengambil alih tanah Negara Suriah dan khalifah mengizinkan Abdullah untuk
mengambil seperlima dari harta rampasan perang.
Situasi politik semakin mencekam bahkan berbagai usaha yang bertujuan baik dan
mempunyai alasan yang kuat untuk kemaslahatan umat disalah pahami dan melahirkan
perlawanan dari masyarakat. Pemushafan Al-Quran misalnya, yang dimaksudkan untuk
menyelesaikan kesimpangsiuran bacaan Al-Quran sehingga perselisihan mengenai Al-Quran
dapat dihindari. Tetapi lawan-lawannya Utsman menuduh bahwa Utsman sama sekali tidak
memiliki otoritas untuk menerapkan edisi Al-Quran yang di bukukan itu. Dengan kata lain,
mereka mendakwa Utsman secara tidak benar telah menggunakan kekuasaan agama yang tidak
di milikinya.
Terhadap berbagai kecaman tersebut, Utsman telah berupaya untuk membela diri dan
melakukan tindakan politisi sebatas kemampuannya. Tentang pemborosan uang misalnya,
Utsman menepis keras tuduhan keji ini. Memeng benar dia membantu saudara-saudaranya dari
bani Umayyah, tetapi itu diambil dari kekayaan pribadinya bukan dari kas Negara bahkan
Utsman tidak mengambil gajinya yang menjadi haknya. pada saat menjadi khalifah Utsman jatuh
miskin. Karena hartanya digunakan untuk membantu sanak familinya, juga karena seluruh
waktunya digunakan untuk mengurusi permasalahan kaum muslimin, sehingga tidak ada waktu
lagi untuk mengumpulkan harta seperti sebelum menjadi khalifah.
Dalam hal ini Utsman berkata: pada saat pencapaianku menjadi khalifah, aku adalah
pemilik unta dan kambing terbanyak di Arab. Hari ini aku tidak memiliki unta dan kambing
kecuali yang digunakan dalam ibadah haji. Terhadap penyokong, Aku memberikan kepada
mereka apa pun yang dapat aku berikan dari milikku pribadi. Tentang kekayaan Negara, aku
menganggapnya tidak halal, baik bagi diriku sendiri maupun bagi orang lain. Aku tidak
mengambil apa pun dari kekayaan Negara, apa yang aku makan adalah hasil nafasku sendiri.
Rasa tidak puas terhadap Khalifah Utsman semakin besar dan menyeluruh. Di Kufah dan
Basrah, yang dikuasai oleh Thalhah dan Zubair, rakyat bangkit menentang gubernur yang di
angkat oleh khalifah. Hasutan yang lebih keras terjadi di mesir, selain ketidaksetiaan rakyat
terhadap Abdullah bin Saad, saudara angkat khalifah, sebagai pengganti gubernur Amr bin Ash
juga karena konflik sosial pembagian ghanimah. Pemberontak berhasil mengusir gubernur yang
12

diangkat khalifah, mereka yang terdiri dari 600 orang mesir itu menuju ke madinah. Para
pemberontak dari Kufa dan Basrah bertemu dan bergabung dengan kelompok mesir. Wakil-wakil
mereka menuntut khalifah untuk mendengarkan keluhan mereka. Khalifah menuruti kemauan
mereka dengan mengangkat Muhammad bin Abu Bakar menjadi gubernur di Mesir. Dam
merekapun puas terhadap kebijaksanaan khalifah dan mereka pulang ke negeri masing-masing.
Tetapi ditengah perjalanan mereka menemukan surat yang dibawa oleh utusan khusus yang
menerangkan bahwa para wakil itu harus dibunuh setelah sampai di Mesir. Menurut mereka surat
tersebut ditulis oleh Marwan bin Hakam, sekertaris khalifah. Sedangkan Ali bin Abi Thalib ingin
menyelesaikan persoalan tersebut dengan jalan damai, tetapi mereka tidak dapat menerimanya.
Mereka mengepung rumah khalifah, dan membunuhnya ketika Khalifah Utsman sedang
membaca Al-Quran, pada tahun 35 H/17 juni 656 M. menurut Lewis, pusat oposisi sebenarnya
adalah di Madinah sendiri. Di Madinah Thalhah, Zubair dan Amr membuat perlawanan rahasia
melawan khalifah, dengan memanfaatkan para pemberontak yang datang ke Madinah untuk
melampiaskan rasa dendamnya yang meluap-luap itu.
Menurut Ahmad Al-Usairy dalam bukunya yang berjudul Sejarah Islam, salah satu faktor
yang menyebabkan pemberontakan dan pembangkangan adalah berkobarnya fitnah besar di
tengah kaum muslimin yang di kobarkan oleh Abdullah bin Saba, seorang yahudi asal yaman
yang berpura-pura masuk islam. Orang ini telah berkeliling ke berbagai kota kemudian menetap
di Mesir. Kemudian dia menaburkan keraguan di tengah manusia tentang akidah mereka dan
mengecam Utsman dan para gubernurnya. Dia dengan gencar mengajak semua orang untuk
menurunkan Utsman dan para gubernurnya. Dengan gencarnya dia mengajak semua orang untuk
menurunkan Utsman dan menggantinya dengan Ali sebagai usaha menaburkan fitnah dan
perpecahan.
Mulailah pecah fitnah di Kufah pada tahun 34 H/ 654 M. mereka mulai menuntut kepada
khalifah untuk menggati gubernur kufah. Akhirnya Utsman menggantinya untuk memenuhu
tuntutan mereka dan sebagai uapya untuk meredam fitnahyang lebih besar. Setelah itu ada
sejumlah besar manusia yang datang dari kufah, basrah, dan mesir untuk mendebat khalifah. Ali
mencegah mereka dan menerangkan apa yang mereka lakukan adalah kesalahan besar. Dan
khalifah melakukan pembelaan yang masuk akal. Maka pulanglah mereka dengan tangan hampa.
Abdullah bin Saba paham bahwa kesematanya yang telah ia bangun selama bertahuntahun akan lenyap begitu saja. Maka ia mencari siasat licik dan mengatur strategi. Dia membuat
13

surat palsu atas nama khalifah akan mengundurkan diri dan Ali akan naik. Disebutkan bahwa
siapa saja yang tidak setuju akan dibunuh.

14

3.1 Penutup
Kesimpulan
1. Utsman ibn Affan ibn Abdillah ibn Umayyah ibn Abdi Syams ibn Abdi mannaf ibn
Qushayi lahir pada tahun 576 M di Thaif. Ibunya adalah Urwah, putrinya Ummu hakim
al-Baidha, putri Abdul muttalib, nenek nabi SAW. Ayahnya Affan adalah seorang
saudagar yang kaya raya dari suku Quraisy-Umayyah. Nasab Utsman melalui garis
ibunya bertemu dengan nasab nabi Muhammad SAW pada Abdi Manaf ibn Qushayi.
2.

Proses masuknya Utsman kedalam islam berawal dari dalam mimpinya yang
menyarankan agar beliau segera kembali ke Mekkah sebab orang yang bernama
Muhammad telah muncul membawa ajaran baru yang kelak akan merubah dunia sebagai
utusan Tuhan. Setelah terbangun dari mimpinya beliau bergegas kembali ke Mekkah dan
menanyakan hal ihwal ataupun makna yang tersimpan dari kejadian yang menimpanya.
Kemudian beliau bertemu dengan Abu bakar dan mengajaknya untuk mengikuti
langkahnya yang lebih dahulu memeluk islam. Lalu menghadaplah keduanya kepada
Rasulullah untuk menyatakan keislamannya.

3. Pemilihan khalifah Utsman bin Affan atas rekomendasi dari umar dengan membentuk tim
formatur yang terdiri dari enam sahabat dari berbagai kelompok social yang ada.
4. Peradaban pada masa Utsman bin Affan yaitu, beliau melakukan kodifikasi (pembukuan)
Al Quran, renovasi mesjid Nabawi, pembentukan angkatan laut, dan peluasan wilayah.
5. Penyebab berakhirnya masa kepemerintahan Utsman bin Affan salah satu faktor yang
menyebabkan pemberontakan dan pembangkangan lainnya adalah berkobarnya fitnah
besar di tengah kaum muslimin yang di kobarkan oleh Abdullah bin Saba, seorang
yahudi asal yaman yang berpura-pura masuk islam. Kemudian dia menaburkan keraguan
di tengah manusia tentang akidah mereka dan mengecam Utsman dan para gubernurnya.
Dengan gencarnya dia mengajak semua orang untuk menurunkan Utsman dan
menggantinya dengan Ali sebagai usaha menaburkan fitnah dan perpecahan.

15

Daftar Pustaka
Abu Suud, Ilamilogi Ajaran, dan peranannya dalam Peradaban Umat Manusia, Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2003.
Amin Abdullah, Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam, Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher, 2007.
Joesoef Souyb, Sejarah Daulat Khulafaur Rasyidin, Jakarta: Bulan Bintang, 1979.
Khairul Amru Harahap, tokoh-tokoh besar Islam sepanjang sejarah, Jakarta: Al-Kaustar
2009.

Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008


Abbas, N. Wahid, Suranto.2013.Khazanah Sejarah Kebudayaan Islam.Surakarta:Tiga
Serangkai.
Darsono, H. T.Ibrahim.2009.Tonggak Sejarah Kebudayaan Islam.solo:Tiga Serangkai.
Murodi, H.2009.Sejarah Kebudayaan Islam Madraah Aliyah Kelas XII.Semarang:Toha
Putra.
Ula, Miftahul. Dkk.2014.Sejarah Kebudayaan Islam.jakarta:Kementrian Agama.
http://www.academia.edu/8148098/MAKALAH_KEBUDAYAAN_ISLAM_PADA_MA
SA_KHOLIFAH_UTSMAN_BIN_AFFAN_DAN_PEMERINTAHAN_NYA
https://tausyah.wordpress.com/2010/08/06/keputusan-khalifah-umar-dan-pemilihanustman-bin-affan-sebagai-khalifah
http://catatan-pendek-sekali.blogspot.co.id/2009/01/biografi-Utsman-bin-affan.html
http://amdayhary.blogspot.co.id/2013/05/khalifah-utsman-bin-affan-dan-khalifah.html

16

Anda mungkin juga menyukai